NovelToon NovelToon

Code Name : The Hearts

Story of a boy and a girl having heart transplant

“Uh…..aku dimana ? Oh ya….aku habis operasi…”

Seorang pemuda terbangun dari tidurnya. Pemuda itu bernama Enrico Santoso, berumur 17 tahun, kelas 2 SMA. Dia terbangun setelah selesai menjalani operasi transplantasi jantung di sebuah rumah sakit di singapura. Dia langsung melihat seisi ruangan yang tidak ada siapa siapa.

“Papa….mama…..” Air mata mulai menetes dari sisi matanya.

Sebelum operasi berlangsung, dia menadapat kabar kalau papa dan mama nya yang berada di inggris mengalami kecelakaan pesawat terbang ketika sedang menuju ke singapura untuk menjenguk dirinya. Kejadian nya tepat satu hari sebelum jadwal operasi. Sebetulnya pihak rumah sakit belum memberitahu kepadanya sebelum operasi supaya tidak menjadi beban pikiran. Tapi tanpa sengaja dia mendengar percakapan perawat yang tidak tahu kalau dia bangun. Dia mengetahuinya secara tidak sengaja.

“Aku sekarang harus bagaimana ?” Pikirnya.

Dia hanya merenung dan memandang langit langit di kamarnya. Dia menjalani operasi karena dari kecil dia mempunyai jantung yang lemah dan harus memakai alat pacu jantung. Dia di vonis oleh dokter tidak bisa hidup lebih dari umur 18 tahun. Karena ada donor yang cocok dengan dirinya, maka operasi bisa di lakukan.

“Semua gara gara aku…kalau saja aku tidak ada di dunia ini…..” Pikirnya.

Selagi dia merenung, pintu kamarnya di buka. Seorang dokter dan perawat masuk ke dalam. Dokter langsung memeriksa tubuh Rico dan perawat mengganti infus nya. Karena kesedihan nya yang mendalam dan juga tenggelam dalam kebingungan, Rico pun tidur kembali. Setelah Rico terlelap, dia pun bermimpi.

“Wow…tempat apa ini, aku dimana ?” Tanya nya

“Selamat datang Rico, kamu berada di rumah ku…..” Terdengar suara di belakang nya.

Rico pun menoleh dan melihat sesosok laki laki yang tidak dia kenal sebelum nya. Laki laki itu berdiri tegap, badan nya kekar, rambut nya cepak seperti seorang tentara. Rico melihat sekeliling nya, dia berada di sebuah kamar tidur besar dengan ranjang yang bagus sekali dan sepertinya sangat mahal. Dia juga melihat televisi besar tergantung di dinding yang berada di depan ranjang itu. Di bawah nya ada sebuah rak yang berisi consol game, soundsystem, dvd player dan decoder. Kemudian dia berjalan ke sisi kanan ranjang dan dia meliha meja rias di sana. Di dinding persis di atas ranjang nya, ada sebuah foto pernikahan kanvas yang terpajang di sana. Kemudian dia berjalan maju sedikit dan menoleh ke kanan, dia melihat kamar mandi dan kamar lemari pakaian.

“Wow…kamar ini mewah sekali…..”

“Kamu suka Rico ? ini bisa jadi kamar mu loh.”

“Oh ya…ngomong ngomong om ini siapa ?” Tanya Rico.

“Aku pemilik jantung mu…aku senang jantung ku bisa menyelamatkan kamu.”

Medengar perkataan pria itu, Rico langsung menunduk. Dia menunjukkan rasa terima kasih yang luar biasa kepada orang itu karena sudah menolong nya.

“Terima kasih sekali om, jantung om cocok ketika di diagnose oleh dokter, aku bisa selamat karena jantung om….sekali lagi terima kasih ya om…”

“Hahaha…sama sama, aku bersyukur kalau jantung itu bisa menolong orang lain, itulah sebab nya aku donasikan jantung ku. Jadi Rico, om pesan sama kamu, hiduplah, berbahagialah…..jangan ragu akan apapun dan cari om ya…..”

“Iya om, aku janji, aku akan hidup demi om juga…..tapi om ini siapa ? aku harus cari om kemana ?”

“Saat ini aku belum bisa mengatakan nya pada mu Rico, tapi nanti kamu akan tau sendiri. Oh dan satu hal lagi…cari juga istri om ya…lalu…ini yang paling penting. Kalau bisa, teruskan pekerjaan om ya.”

“Eh…aku tidak mengerti om, pekerjaan apa ? lalu aku harus cari istri om kemana ?”

“Wah waktu nya habis, kamu harus bangun, om pergi dulu ya…..dadah.”

“Eh om tunggu, paling tidak beritahu nama om.”

Rico pun terbangun, dia ter engah engah seakan akan habis mengalami mimpi buruk. Mimpi yang dia alami barusan sangat nyata. Tanpa sadar dia sudah duduk di ranjang nya dan segar bugar.

Seorang perawat melihat nya dari luar kamar dan langsung memanggil dokter. Tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa seluruh tubuh Rico. Dokter pun heran, Rico sudah sehat dan fit seperti orang normal. Denyut jantung nya pun teratur dan stabil.

“Wah ini keajaiban kedua bulan ini…….” Gumam dokter.

“Kedua dok ?” Tanya Rico heran.

“Iya, pertama 2 minggu lalu, sama seperti kamu, tiba tiba duduk dan sehat walafiat, seorang wanita muda. Tapi sekarang dia sudah pulang ke bandung di jemput paman nya.” Jawab Dokter.

“Oh begitu ya dok…..”

“Ya sudah kamu sekarang istirahat dulu beberapa hari, kemudian baru boleh pulang ya.”

“Baik dok, terima kasih ya.”

Rico menjalani pemeriksaan dan rehabilitasi selama seminggu di rumah sakit. Setelah itu Rico di ijinkan pulang. Sebelum pulang, dia di panggil ke ruang direktur rumah sakit yang mengabarkan kalau orang tua nya kecelakaan pesawat dan meninggal. Karena dia sudah tau sebelum nya, dia tidak terlalu kaget. Kemudian seluruh admistrasi sudah di bayarkan. Dia merasa bingung sebab selain orang tuanya, dia tidak mempunyai lagi kerabat dekat yang bisa membayarkan tagihan rumah sakit.

“Um…siapa yang membayar nya dok ?”

“Hmm dia tidak menyebutkan namanya, sama seperti sewaktu kami menerima jantung yang sekarang berada di dalam tubuh mu dan jantung satu lagi milik istri nya yang sudah di transplantasikan. Dia hanya pesan sebelum meninggal, kalau ada penerima donor yang cocok dengan jantung nya, semua tagihan nya dia lunasi dari uang nya yang sudah di depositkan di sini jauh sebelum dia meninggal.”

“Siapa nama orang itu dok ?” Tanya Rico.

“Maaf, sampai sekarang kami tidak tahu nama orang itu dan istrinya, kalau melihat dari penampilan dan perawakan nya, dia orang Indonesia juga.”

Rico pun berpikir. Di dalam hatinya dia sangat berterima kasih. Kemudian pihak rumah sakit memberikan dia surat yang merupakan surat waris dari orang tuanya. Setelah menandatangani nya, dia langsung pergi dan keluar dari rumah sakit. Setelah itu dia langsung ke bandara dan terbang ke Jakarta.

Selama di pesawat dia berpikir tentang mimpinya. Dia merasa punya tugas sekarang, yaitu mencari penerima donor istri nya dan meneruskan pekerjaan om itu. Setelah 1 jam perjalanan, Rico sampai di Jakarta. Dia langsung memanggil taksi dan pulang kerumah nya yang tidak jauh dari bandara. Begitu sampai di depan rumah nya, dia kaget, karena melihat rumah nya ramai. Dia mengintip dan melihat paman yang merupakan kakak dari papa nya sedang mengambili barang barang di dalam rumah nya.

Rico langsung masuk ke dalam. Paman nya kaget melihat Rico yang sudah berdiri di pintu.

“Loh Rico, kamu masih hidup ?”

Mendengar pertanyaan paman nya, Rico langsung kaget. Dia bingung melihat sikap paman nya yang tidak seperti biasanya.

“Aku masih hidup paman, kok paman bertanya nya seperti itu ?”

Paman Rico lansgung mendekat kepada nya. Dia menngeluarkan sepucuk surat dari saku nya, Surat itu cukup tebal sampai amplop nya tidak bisa menutup. Rico langsung mengambil surat itu dan membuka amplop nya. Ternyata di dalam amplop itu ada sebuah kartu pelajar di sekolah yang berbeda dengan tempat nya sekolah, surat perpindahan sekolah, sebuah kunci apartemen, buku tabungan atas nama nya  sebesar 100juta dan uang tunai sebesar 2,5 juta. Rico kaget menerimanya.

“Apa ini paman ?” Tanya Rico.

“Maafkan aku Rico, aku tau papa mu baru meninggal, tapi….kalau kamu membaca surat ini, kamu akan mengerti.” Paman memberikan selembar kertas yang di lipat dari dalam kantong nya. Rico mengambil nya dan langsung membacanya. Selesai membacanya, Rico pun lemas.

“Paman, jadi rumah sakit menganggap aku sudah mati dan mengirimkan surat ini ?”

“Kamu baca bagian bawah nya, rumah sakit hanya menjalankan tugas.” Paman menunjukkan tulisan di paling bawah surat.

Tulisan itu berbunyi begini. “Tolong lakukan hal ini bagi siapapun yang menerima donor jantung kami, pekerjaan kami harus di teruskan demi keselamatan dunia.”

“Pekerjaan apa yang demi keselamatan dunia ?” Pikirnya.

“Jadi kamu sudah mengerti kan Rico, paman sempat protes ke rumah sakit, tapi beberapa hari setelah protes, rumah paman mulai di amati oleh seseorang dan sepupu kamu Yona di ikuti ketika pulang dari sekolah. Maaf, paman harap kamu mengerti.”

Rico pun menjadi diam. Kemudian dia mengambil kartu pelajar baru nya. Di kartu itu tertulis nama nya dan bahkan foto nya.

“Uh sekolah swasta lagi…..banyak anak orang kaya. Daerah nya Jakarta utara, kelapa gading…..” Pikirnya.

Kemudian dia melihat kunci apartemen nya. Dia langsung tau lokasi nya. Kemudian setelah termenung, dia menghampiri paman nya yang sedang sibuk berberes di rumah nya.

“Paman, aku mengerti, sekarang aku mau pulang, boleh aku bawa barang barang ku di atas ?”

“Iya boleh dong, ini masih rumah kamu….ambil saja apa yang mau kamu bawa.”

“Ok paman, thanks.”

Rico pun langsung naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat kamar nya masih utuh sepeti sebelum dia di operasi dan masuk rawat inap di rumah sakit. Rico ikut beladiri taekwondo sampai ban hitam, tujuan nya hanya untuk melatih jantung nya. Dia pun mengganti baju nya, waktu membuka baju dia melihat ke cermin, Dia melihat badannya lebih kekar dari sebelum nya. Rico adalah anak yang tampan, wajah nya oval, hidung nya kecil dan mancung, rambutnya yang tidak terlalu panjang berantakan. Tingginya sekitar 178cm. Dia mencoba menendang beberapa kali dan tersenyum. Dia langsung memakai kacamatanya.

“Wah wah….aku jadi seperti si om dalam mimpi….ada ada saja….” Pikirnya sambil bercermin.

Kemudian dia langsung mengambil tas nya dan mengambil beberapa pakaian. Kemudian dia juga membawa semua komik, novel dan buku buku kesayangan nya. Dia juga membawa laptop nya. Setelah selesai, dia menghadap kamarnya dan melihat sekeliling di dalam kamarnya sekali lagi. Hatinya sedih karena harus meninggalkan kamar yang selama ini menaungi nya.

“Terima kasih ya…….” Dia tersenyum dan langsung menutup kamarnya.

Kemudian dia masuk ke kamar orang tuanya yang berada di sebelah kamar nya. Dia langsung membuka pintu nya.

“Papa…mama…aku pamit ya. Selamat tinggal.” Air mata menetes di tepi matanya.

Kemudian setelah menutup kamar nya, dia langsung turun ke bawah dan menyambar jaket nya. Kemudian dia kemeja dan mengambil dompet juga kunci motornya. Setelah mengecek isi dompet nya dan sudah lengkap, dia menghampiri paman nya.

“Baiklah paman, aku pamit ya. Untuk pemakaman papa dan mama nanti tolong di videokan dan kirim kepada ku, aku tidak mau membuat masalah dengan datang kesana.”

Paman Rico langsung menghampiri nya dan memeluk nya. Rico pun balas memeluk paman nya.

“Rico, apapun yang terjadi, kamu masih mempunyai keluarga ya….hati hati di luar.” Pesan paman nya.

“Baik paman, terima kasih bantuan nya selama ini. Aku pergi….” Rico mencium tangan paman nya dan langsung pergi ke garasi.

Rico langsung memakai jaket nya dan memakai tas punggung nya. Kemudian dia langsung naik motor ninja nya dan memakai helm nya. Rico langsung keluar garasi dan pergi menuju lokasi apartemen baru nya.

- - -

Sementara itu, di sebuah stasiun yang berada di dekat pasar terkenal di Jakarta pusat.

“Loh, kok aku malah di sini ? sebentar kalau di gps bilang nya…..oh harunya di jatinegara ya turun nya….aduuuhhhhh…….” Kata seorang gadis yang seperti nya baru datang dari luar kota.

Gadis itu memiliki wajah yang cantik dan menawan, bentuk wajahnya oval, hidung mancung dan bibir nya kecil terlihat tipis, alis yang tidak terlalu tebal, rambutnya berponi dan lurus sampai punggung. Dia memakai topi dan kacamata. Tinggi badannya 170 dengan berat proposional membuat nya terlihat seksi di balut kemeja kotak kotak yang lengannya di gulung sampai siku, memakai jeans biru dan sepatu sneakers. Dia terus mencari alamat di hp nya menggunakan maps.

Karena bingung, dia menghampiri petugas peron kereta dan bertanya.

“Permisi mas, kalau mau ke kelapa gading bagaimana ya ?”

“Wah harus ke jatinegara, ke jalur 2 saja mba, naik di sana, nanti turun tanya lagi. Memang mba dari mana ?” Jawab petugas peron.

“Aku dari bandung mas.”

“Lah kenapa kesini, bukan nya kereta bandung turun di manggarai ya ? Harusnya dari manggarai langsung ke jatinegara.”

“Iya mas, namanya juga baru pertama ke Jakarta. Makasih ya mas.”

Kemudian dia langsung mengangkat lagi dus yang di bawanya dan langsung menuju peron 2. Cukup lama dia menunggu, tapi kereta tidak datang juga. Akhirnya dia mengenang dengan wajah yang sedih apa yang terjadi padanya.

Setelah dia pulang dari singapore untuk berobat dan menjalani operasi transplantasi jantung, dia langsung masuk ke sekolah setelah beristirahat beberapa hari di rumah nya yang berada di kota bandung.

“Eh Clara, kamu sudah sehat lagi ?” Tanya seorang siswi di kelasnya.

“Iya, aku baru saja pulang kemarin, apa kabar Sera…..”

“Haha baik dong…..eh pacar kamu Jerry nungguin tuh.” Sera membisiki Clara sambil melirik ke pria necis di dekat pintu.

“Pacar darimana…..dia nya aja yang ngejar ngejar terus, padahal sudah aku tolak.”

“Wah kamu mah gitu….memang Jerry kurang apa ? Ganteng, kaya, pintar lagi, banyak tau yang mau sama dia.”

“Kurang nya ya ? kurang ajar…..main pegang pegang aja….dasar.” Clara cemberut.

“Hehehe kamu nya terlalu sensitif sih…eh dia kesini….”

Kemudian seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut yang di sisir kebelakang menghampiri Clara dan Sera.

“Halo Clara, apa kabar ? kamu sudah sehat ? sudah makan belum ?” Tanya Jerry.

“Sudah…..” Jawab Clara ketus.

“Jangan galak galak dong….”  Rayu Jerry.

Sera langsung berdiri di tengah tengah Clara dan Jerry. Kemudian dia mengedipkan mata kepada Clara. Dia tau Clara risih dengan Jerry.

“Eh Cla, cerita dong, abis operasi gimana rasanya ?” Tanya Sera.

“Apanya yang gimana ? abis operasi ya lemas…” Jawab Clara.

“Wah lemas hahaha…….kayak habis ngapain gitu.” Ledek Jerry.

“Jangan sembarangan ya, aku lemas karena mimpi aneh…..” Balas Clara.

“Mimpi aneh apa Cla ? aneh aneh saja kamu.”

“Yah bergitulah, aku berbicara dengan pemilik jantung ini dan dia minta aku mencari suaminya kemudian meneruskan pekerjaan nya. Tapi terlihat nyata loh, seakan akan aku benar benar bertemu tante itu.”

“Haaaah cari suaminya, mau ngapain ? di suruh gantiin dia gitu ?” Tanya Sera.

“Bukaaaaaaan, suami nya juga donor, mungkin di suruh mencari yang menerimanya kali……kebetulan waktu itu, habis aku, ada jadwal untuk transplantasi juga, ga tau deh.” Jawab Clara sambil menopang dagu nya dengan tangannya.

“Hmm yang menerima jantung suami nya, laki laki apa perempuan, aku cemburu loh….” Ujar Jerry.

“Hah…mana aku tau, lagipula kenapa juga kamu harus cemburu, pacar ku saja bukan, terserah aku dong.” Balas Clara ketus.

Bel pun berbunyi. Semua murid langsung duduk dengan tertib. Kemudian guru pun masuk ke dalam kelas. Tiba tiba guru melihat ke arah Clara.

“Clara, kamu di panggil kepala sekolah sekarang ya….”

“Oh baik pak…..” Clara langsung berdiri dan berjalan keluar kelas.

Dia langsung berjalan menuju ruang kepala sekolah. Jerry mengikuti nya dari belakang. Jerry langsung menepuk pundak Clara.

“Hei…..”

“Loh kamu ngapain ikut, sana balik, ini bukan urusan kamu.” Balas Clara ketus.

“Apa yang menjadi urusan kamu berarti menjadi urusan aku kan hehe….”

Clara yang malas meladeni Jerry langsung berjalan cepat menuju kantor kepala sekolah. Begitu sampai ke kantor kepala sekolah, dia langsung masuk ke dalam dan ternyata Jerry juga ikut.

“Jerry apa kamu ada keperluan ke sini ?” Tanya kepala sekolah.

“Aku menemani dia pak….”

“Silahkan keluar, ini bukan urusan kamu….” Balas kepala sekolah lagi.

Jerry pun langsung keluar dari kantor kepala sekolah dengan wajah bersungut sungut.

“Ada apa pak memanggil saya ?” Tanya Clara heran.

“Begini Clara, kami senang kamu sudah sehat kembali dan masuk sekolah lagi, tapi mulai hari ini kamu sudah di pindah sekolah ke Jakarta.”

“Hah…kok aku ga tau pak ?”

“Ini saya kasih tau dan ini ada titipan dari rumah sakit untuk kamu. Dan baca surat ini untuk lebih jelasnya.” Kepala sekolah memberikan sebuah amplop yang tebal dan tidak tertutup bersama selembar surat yang di lipat.

Clara mengambil amplop nya dan langsung membukanya, di dalam nya ada kartu pelajar nya, surat pindah sekolah, sebuah kunci apartemen, tabungan sebesar 100 juta atas namanya dan uang tunai 2,5jt rupiah. Dia langsung membaca surat nya dan menangis.

“Kakek, berarti aku di anggap sudah mati ? kenapa jadi begini ?” Tanya nya sambil menangis.

“Coba kamu baca bagian bawah nya….rumah sakit hanya mengirimkan nya kesini.”

Clara langsung membaca bagian bawah surat nya sambil berlinang air mata. Di bawah surat ada tulisan kecil yang bertuliskan, “Tolong lakukan hal ini bagi siapapun yang menerima donor jantung kami, pekerjaan kami harus di teruskan demi keselamatan dunia.”

“Berarti…itu bukan mimpi ?” Pikirnya.

“Clara, kakek tau kamu pasti berat untuk ke Jakarta sendirian, tapi kakek tidak bisa berbuat apa apa...”

Clara pun meremas suratnya, hatinya sangat sedih, dia masih mau bersekolah di sini dan tidak mau meninggalkan teman teman nya. Dia melihat wajah kakek nya yang sedih tapi juga takur akan sesuatu, akhirnya dia bertanya.

“Aku mengerti kek, tapi apa tidak apa apa kakek dan nenek aku tinggal ?” Tanya Clara yang masih menangis.

“Kakek dan nenek tidak apa apa. Barang barang kamu sudah di kemas dan sudah di masukkan ke mobil."

“Iya kek…..aku sebenarnya tidak mau meninggalkan kakek dan nenek….” Clara langsung memeluk kakek nya.

“Kakek mengerti, kamu boleh pulang kapan saja. Jangan lupa ya, kamu masih punya rumah di sini.”

“Huaaaaa kakek huaaaaaa…..” Clara langsung menangis tersedu sedu.

Setelah Clara kembali tenang, dia pamit kepada kakek nya dan keluar dari ruang kepala sekolah. Jerry yang menunggu di depan nya langsung ingin memeluk nya. Clara menghindar dan lari. Dia mengambil tas nya di kelas dan langsung pulang. Jerry mengejar nya dari belakang.

“Clara tunggu….kamu kenapa sih…..?” Tanya Jerry.

“Bukan urusan kamu……”

“Hei…aku tidak senang di cuekin….” Jerry menarik lengan Clara.

Clara yang menangis tidak menengok sama sekali. Dia berusaha melepaskan tangannya.

“Lepas….jangan sampai aku marah…..” Ujar Clara perlahan.

“Hah mana bisa, lagian kamu kan milik ku….”

Clara langsung berbalik dan mendorong Jerry sampai jatuh. Kemudian dia berdiri di depan nya. Wajah nya terlihat geram dan marah.

“Milik mu ? Asal kamu tau, aku benci dengan pembully seperti kamu yang hanya mengandalkan bapak mu. Ah tapi ga apa apa, ada bagus nya juga hahaha, besok aku tidak perlu lagi ketemu kamu.” Clara langsung berbalik dan berjalan.

“Apa maksud mu, besok kamu mau kemana ?”  Tanya Jerry yang mengejar nya.

“Bukan urusan kamu……”

“Clara….sini….” Jerry menarik lagi lengan Clara.

Amplop yang di pegang Clara pun jatuh dan kartu pelajar barunya langsung di ambil Jerry.

“Oh kamu pindah ke jakarta…..sekolah nya…ok.”

“Kembalikan…..” Clara yang geram mulai mengepalkan tangannya.

“Hehe cium dulu nanti aku kembalikan…..” Ledek Jerry.

Tanpa bicara lagi, Clara langsung memasang kuda kuda karate nya dan meninju perut Jerry hingga jatuh. Clara seorang atlet karate ban hitam yang sering ikut pertandingan. Kartu pelajar Jerry pun terlepas dan jatuh. Clara langsung mengambil nya dan berjalan pergi meninggalkan Jerry. Dia langsung diantar untuk berangkat ke jakarta untuk mencari pemilik jantung suami dari tante di mimpinya dan meneruskan perkerjaan nya.

Meeting for the first time

Kembali ke saat sekarang, Clara masih menunggu kereta di peron 2 untuk menuju stasiun jatinegara.

“Lama sekali keretanya, aku pesan aplikasi saja deh.”

Kemudian Clara berjalan keluar dari stasiun dan menuju ke arah pasar yang penuh dengan orang. Dia mengeluarkan hp nya dan langsung memesan taksi online sesuai alamat apartemen barunya. Tak lama kemudian taksi online pun datang, dia memasukkan barang barang nya ke bagasi dan naik. Taksi langsung berjalan menuju lokasi yang sudah di tunjuk sebelum nya.

Clara akhirnya sampai di mall of Indonesia di kelapa gading dan langsung masuk ke dalam. Dia langsung menuju gedung apartemen nya, awal nya dia sempat bingung karena banyak sekali gedung apartemen di sana. Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya dia masuk ke gedung nya. Dia melihat lift yang sudah mau tertutup.

“Eh tungguuuuu….aku ikut naik.” Teriak nya.

Sebuah tangan langsung keluar menahan lift yang tertutup. Orang itu langsung melihat keluar dan melihat Clara sedang berlari ke arah lift. Kemudian Clara masuk kedalam lift dan orang itu membantu nya dengan membawakan dus nya kedalam lift.

“Terima kasih ya……” Ujar Clara.

“Sama sama.”

Di dalam lift itu hanya mereka berdua. Keduanya langsung saling melihat.

“Tinggal di sini ?”

“Iya, baru hari ini….kamu tinggal di sini ?” Tanya Clara.

“Iya, baru hari ini juga.”

Kemudian mereka terdiam, tiba tiba lift mati dan lampu darurat menyala. Orang itu langsung menekan tombol emergency di panel. Tiba tiba, jantung Clara berdetak keras. Kartu pelajar nya yang sedang dia pegang jatuh.

“Aduh….sakit……” Dia pun terduduk di dinding lift.

Clara melihat pria yang menekan tombol juga sedang duduk merapat ke dinding dan memegang dada nya seperti sedang kesakitan. Lift pun bergerak kembali. Mereka pun langsung berdiri. Pria itu melihat kartu pelajar Clara yang jatuh di bawah dan mengambil nya.

“Oh kamu sekolah di sini juga….ini kartu mu.” Pria itu memberikan kartu nya kepada Clara.

“Oh ya, sama dong, nama kamu siapa ? aku Clara.” Clara menjulurkan lengannya dan tangan kiri nya masih memegang dadanya.

“Namaku Enrico, tapi panggil saja Rico…salam kenal Clara.” Rico menjabat tangan Clara dan tangan kirinya masih memegang dadanya.

Tiba tiba, “DUG…….” Jantung mereka berbunyi keras.

“Eh….” Ucap keduanya sambil bersalaman.

“Dug…dug….dug….” Jantung mereka berdua tetap berdetak kencang walau mereka sudah tidak bersalaman.

Rico dan Clara terduduk karena kesakitan sambil memegang dadanya. Lama kelamaan detak jantung mereka mulai stabil. Mereka sampai di lantai yang di tuju. Keduanya keluar lift sambil saling memapah karena tidak sadar dan sakit di dada nya.

“Maaf……” Rico melepaskan tangannya begitu sadar dia merangkul Clara.

“Ga apa apa, aku juga maaf…..mendadak jantung ku sakit.”

Karena Clara menunduk, maka kemejanya agak terbuka sedikit. Rico langsung melihat ada garis di tengah tengah dadanya. Kemudian dia juga melihat ke dalam kaos nya untuk memastikan. Dia melihat garis yang sama pada dadanya. Rico langsung memberanikan diri bertanya kepada Clara.

“Clara, jangan jangan kamu habis operasi transplantasi jantung…?”

“Kok kamu tau ?” Tanya Clara.

Rico hanya menunjuk ke kemeja Clara yang sedikit terbukan. Clara langsung melihat kemejanya dan langsung menutup nya.

“Ih mesum……”

“Bukan begitu, karena aku juga sama…..” Rico langsung menaikkan kaos nya.

Perut nya yang berotot terlihat dan di dada nya ada garis panjang bekas operasi. Clara langsung menutup wajah nya dengan jari nya yang renggang.

“Ih ngapain buka baju….tutup….”

“Aduh…aku hanya mau memperlihatkan jahitan di dada ku saja…..”

“Iya iya aku sudah lihat, kita sama sama habis operasi……” Wajah Clara mulai memerah.

“Eh kamu tidak apa apa ? wajah mu merah loh, masih sakit….?” Tanya Rico cemas.

“Berisik…..” Jawab Clara ketus sambil menoleh.

“Dasar aneh….aku duluan ya….” Rico langsung berjalan ke kamar nya.

Clara tidak bicara apa apa, dia terus melihat Rico yang berjalan menjauh dari lift.

“Lumayan juga, keren, ganteng, kekar……arrrghhhh…….aku mikir apa lagi.” Pikir Clara.

Kemudian dia juga langsung berjalan menuju apartemen nya. Begitu sampai di depan kamar nya, Clara melihat Rico sedang berbicara dengan seseorang yang menghalangi nya masuk ke dalam pintu. Clara langsung mendekati Rico.

“Kenapa Rico ?” Tanya Clara.

“Naaaah akhirnya datang juga……..ayo pulang ke bandung Clara.”

Ternyata yang menghalangi jalan Rico adalah Jerry teman sekolah Clara dari bandung.

“Haaah…ngapain kamu ke sini…pulang sana…” Teriak Clara.

Rico yang melihat Clara kenal dengan Jerry langsung menoleh kepada Clara dan bertanya.

“Clara, kamu kenal dia ? teman mu ?” Tanya Rico.

“Bukan, aku ga kenal…….”

Medengar perkataan Clara, Jerry langsung naik pitam dan maju ke arah Clara dengan mendorong Rico.

“Keterlaluan ya kamu Clara, tidak sadar apa kamu itu milik ku ?” Tangan Jerry langsung menarik tangan Clara.

“Lepas….aku tidak kenal kamu….” Teriak Clara.

Melihat Clara yang berontak di tarik oleh Jerry, Rico langsung bertanya kepada Clara dengan wajah polos.

“Hmm berarti kamu ga kenal dia ya Clara dan sekarang kamu lagi di paksa ?” Tanya nya.

“Kalau sudah tau tolong aku dong…….” Teriak Clara sambil berontak.

“Baiklah, aku juga mau cepat masuk ke apartemen ku.”

Tanpa banyak bicara, kaki kanan Rico langsung naik menendang tangan Jerry yang sedang menarik Clara dan dengan cepat dia menurunkan kaki nya kemudian langsung menendang perut Jerry dengan kaki yang sama. Jerry pun langsung jongkok kesakitan.

“Hei….siapa kamu…..kenapa kamu ikut campur….” Protes Jerry.

“Oh maaf, aku hanya….”

Belum selesai Rico berbicara, Clara langsung menggandeng lengan nya dan mendekap nya.

“Dia calon suami ku, kenapa ?”

“Hah……” Rico yang mendengar nya kaget, wajah nya menjadi merah.

Clara langsung mendekati telinga Rico dan berbisik langsung di telinga Rico.

“Pura pura……tolong aku.”

Clara pun menoleh kepada Jerry. Dia langsung berjalan menggandeng Rico melewati Jerry yang masih jongkok karena kesakitan dan syok mendengar perkataan Clara. Setelah melewati nya, Clara berbalik.

“Sudah ya, sekarang kita mau masuk ke sarang kita, kamu pulang ke bandung, jangan pernah muncul lagi di sini.”

“Grrr…apa apaan sih ini ?” Bisik Rico kesal.

“Sabar…begitu dia pergi aku langsung ke apartemen ku.” Bisik Clara.

Kemudian, mereka masuk ke apartemen yang di halangi Jerry. Begitu di dalam, Clara langsung melepaskan Rico. Kemudian mereka langsung duduk di sofa. Begitu duduk, jantung mereka langsung berdegup kencang, tapi kali ini tidak menyakitkan melainkan nyaman. Rico dan Clara pun bingung.

“Aneh…kok aku malah nyaman di dalam apartemen yang baru ini.” Pikir Rico.

“Gawat…aku mulai nyaman di tempat dia…aku harus cepat keluar dari sini…..” Pikir Clara.

Mereka berdua terdiam, tiba tiba pintu apartemen di ketuk. Rico langsung berdiri dan menuju ke pintu. Dia langsung membuka pintu dan Jerry berdiri di depan pintu.

“Hei…aku belum menyerah ya. Awas saja, ini tolong berikan pada Clara.”

Jerry memberikan sebuah kunci tanpa penanda kepada Rico.

“Huh di bawa sekarang juga tidak apa apa…..tapi….” Pikir Rico sambil melihat ke dalam.

Di dalam Clara memberikan kode dengan tangan nya yang mengatakan usir dia dan jangan bicara macam macam. Rico menghela nafas dan menoleh kepada Jerry.

“Ya..ya…masih ada keperluan ?” Tanya Rico.

Jerry langsung berbalik dan pergi. Rico melihat nya terus untuk memastikan kalau dia benar benar pergi. Kemudian dia melihat kunci yang di berikan Jerry. Dia melihat tulisan nya sudah tersobek dan tidak bisa di baca, sepertinya Jerry yang menyobek nya. Begitu Jerry naik lift turun, Rico langsung masuk dan menutup pintu. Dia kembali keruang tengah dan duduk di sofa.

“Clara, ini ada titipan, lain kali hati hati, dia tahu alamat kamu dari kunci ini.”

Rico memberikan kunci nya kepada Clara. Melihat kunci itu, Clara kaget dan langsung mengeluarkan amplop nya dan melihat isi nya.

“Wah pantas dia bisa ke sini, terima kasih ya Rico, aku permisi dulu.” Clara langsung berdiri dan membawa tasnya.

Rico membantu nya membawakan dus nya ke luar. Clara langsung membuka pintu dan keluar, kemudian dia berbalik dan Rico memberikan dus nya. Clara langsung melambai kan tangan dan berjalan. Rico juga membalas lambaian tangan Clara dan menutup pintu.

“Ah tenang…..mandi dulu ah…..”

Rico langsung membuka kaos nya dan masuk ke dalam kamar mandi. Dia langsung mengisi bak mandi yang ada di dalam dengan air hangat dari keran. 10 menit kemudian, ketika air bak mandi sudah mau penuh, bel pintu utama berbunyi.

“Aduh ada yang datang…..sebentar…” Teriak Rico.

Dia langsung mematikan kerannya dan berjalan keluar sambil memakai kembali kaos nya. Dia langsung membuka pintu dan kaget ternyata yang datang adalah Clara.

“Hei, ada apa ? kamu di ganggu lagi ? atau ada yang ketinggalan ?” Tanya Rico.

“Ummm….boleh aku masuk ?” Tanya Clara.

“Boleh, ada apa ?” Tanya Rico heran.

“Ummm…rupanya apartemen ku juga di sini, tadi aku keliling dan hasil nya di sini….” Jawab Clara malu malu.

“Haaaah….masa ? mana lihat gantungan kunci nya.” Tanya Rico kaget.

“Ini….” Clara memberikan gantungan kunci yang ada alamat dan nomer apartemen nya.

Rico langsung mengambil nya dan melihat nya, ternyata benar, kamar Clara juga di apartemen nya. Dia keluar sebentar dan memastikannya dengan melihat nomor di sebelah pintu nya. Kemudian dia juga membandingkan gantungan kunci Clara dengan milik nya yang ternyata sama persis.

“Eh…ah…ya sudah kalau begitu, selamat datang ke rumah…..” Rico berujar dengan canggung.

“Aku pulang……” Tambah Clara.

“Umm Clara, disini kan cuma ada satu kamar…..”

“Kamu sudah masuk belum ke kamar ?” Tanya Clara.

“Belum sih….coba aku lihat dulu….”

Rico langsung berjalan masuk menuju kamar, Clara juga mengikuti di belakang Rico. Kemudian mereka berdua masuk ke dalam kamar. Ternyata di dalam kamar persis seperti yang ada di dalam mimpi Rico dan Clara. Kamar itu adalah unit apartemen di sebelah apartemen mereka yang di ubah keseluruhan nya menjadi sebuah kamar besar. Di balik pintu ada 2 pasang seragam sekolah yang pas dengan ukuran mereka. Kemudian mereka melihat dua buah bantal kepala di ranjang. Dua buah bantal itu ada tulisan nya. “Rico dan Clara.” Seperti bantal untuk pengantin baru.

“Apa ini maksudnya…..” Teriak mereka bersamaan.

Kemudian mereka saling menoleh dan melihat satu sama lain, kemudian mereka jadi tertawa karena sama sama bereaksi. Rico langsung keluar kamar lagi.

“Mau kemana ?” Tanya Clara.

“Mandi….mau ikut ?” Ajak Rico.

“Hah…tidak terima kasih. Aku pakai kamar mandi di kamar ini saja.”

“Ok, bebas…..”

Rico langsung menutup pintu dan berjalan ke kamar mandi. Dia membuka baju nya dan langsung masuk ke bak mandi. Ketika sedang berendam, dia melihat jahitan di dada nya.

“Jantung ya….Clara juga….tinggal bersama Clara….aku tidak percaya, aku tinggal sama wanita cantik dan seksi……..ah aku mikir apa….tapi…apa dia ya pemilik jantung istri om ?” Pikirnya.

Rico mulai menepuk nepuk kedua pipinya dengan kedua tangannya dan membuang jauh jauh pikiran soal Clara. Setelah mandi, mereka berdua langsung duduk di sofa. Rico memberanikan diri membuka percakapan.

“Clara, maaf aku mau tanya, apa kamu operasi transplantasi jantung di singapura ?”

“Iya, kalau kamu Rico ?”

“Aku juga sama, dan aku rasa rumah sakit nya juga sama, sebab hanya rumah sakit itu yang bisa operasi transplantasi.”

“Iya benar, kamu kapan operasi nya ?” Tanya Clara.

“Aku baru kembali kemarin dari singapura.” Jawab Rico.

“Hah berarti kamu yang operasi setelah aku dong ?” Tanya Clara.

“Oh mungkin ya….tunggu….dokter bilang ada 2 keajaiban dalam bulan ini, jangan jangan yang satunya kamu ya ?”

“Dokter memang bilang sih, katanya bisa cocok 100% seperti kasus ku sangat langka dan tidak ada indikasi lain, bisa di bilang aku segar bugar secara ajaib katanya.”

“Sama, aku pun di bilang begitu….berarti…..jantung istri ?”  Tunjuk Rico ke dada Clara.

“Jantung suami ?” Tunjuk Clara ke dada Rico.

“Yak bagus, misi selesai…..” Teriak Rico.

“Misi apa ?” Tanya Clara bingung.

“Setelah operasi aku mimpi di datangi om pemilik jantung ini, katanya aku harus mencari jantung istri nya dan meneruskan pekerjaan nya….sampai sekarang aku tidak mengerti.”

Clara langsung terdiam, karena dia mengalami mimpi yang sama hanya saja dari sudut pandang istri. Dia takut kalau dia bicara, Rico akan menganggap nya ikut ikutan atau solidaritas.

“Kenapa diam ?” Tanya Rico heran.

“Ummm kalau aku bilang aku juga mimpi bertemu tante, kamu percaya ga ?” Tanya Clara.

“Bilang nya apa dulu….kalau cuma bertemu aku tidak percaya….”

“Uh…bilang nya cari suami ku dan teruskan pekerjaan kami….lalu aku dapat surat dari rumah sakit yang bilang aku sudah mati, dan di bawah nya ada tulisan kecil. Meneruskan pekerjaan untuk menyelamatkan dunia.”

Sekarang gantian Rico yang terdiam dengan pikiran yang sama seperti Clara barusan. Rico mendapat ide.

“Ini…baca…daripada aku bicara, lebih baik kamu lihat sendiri.”

Rico mengeluarkan sepucuk surat dari kantong celana nya dan memberikan surat itu kepada Clara. Langsung saja Clara membacanya dan ternyata isi surat nya sama dengan milik nya, yaitu surat yang mengatakan kalau Rico sudan meninggal dan dibawah nya ada kata kata yang sama. Kemudian Clara juga mengeluarkan surat milik nya dari dalam tas dan memberikan nya kepada Rico. Karena isi nya sama, Rico hanya membaca sekilas saja.

“Umm…berarti sekarang kita suami istri ?” Tanya Clara.

“Belum resmi….sebentar, jangan bahas soal ini dulu.” Jawab Rico.

Mereka terdiam kembali, suasana menjadi canggung. Masih banyak misteri seputar operasi yang mereka jalani.

“Ngomong ngomong, kamu kenapa operasi transplantasi jantung ?”  Tanya Rico.

“Oh kalau aku karena aku kecelakaan, tertabrak motor pas di dada….kalau kamu ?” Jawab Clara.

“Kalau aku karena jantung ku lemah dari kecil dan aku sudah mendapat vonis dari dokter, kalau aku tidak bisa lewat dari umur 18.” Balas Rico.

“Hmmm begitu ya….memang kamu umur berapa sekarang ?” Tanya Clara.

“Aku sekarang 17, kelas 2 SMA.”

“Loh kok sama ? aku juga 17 tahun, kelas 2 SMA. Kamu ga bohong kan Rico ?”

Kemudian Rico mengeluarkan kartu pelajar nya dan memberikan nya kepada Clara. Melihat kartu yang di pegang Rico, Clara kaget, karena bukan hanya, sekolah, umur, SMA kelas 2, tapi juga ulang tahun dan golongan darah mereka sama. Clara langsung membadingkan dengan kartu pelajar nya dan mempelihat kan kepada Rico.

Mereka berdua terdiam lagi dan suasana kembali menjadi canggung. Rico memberanikan diri membuka pembicaraan lagi.

“Kamu sudah makan belum Clara ?”  Tanya Rico.

“Malam belum sih…mau makan ?” Clara menjawab dan langsung bertanya.

“Belum juga, bagaimana kalau kita ke mall dan makan di sana ?” Ajak Rico.

“Boleh, aku belum pernah ke sini juga.”

“Eh belum pernah ? memang kamu asal mana ?” Tanya Rico.

“Aku dari bandung dan tidak pernah ke Jakarta.”

“Ya sudah, ayo kita ke bawah.” Ajak Rico.

“Ayo….” Jawab Clara.

Mereka berdua langsung keluar dari apartemen dan turun kebawah kemudian masuk ke dalam mall. Rico jalan lebih dulu dan Clara mengikuti nya. Selagi makan mereka tidak bicara sama sekali, tapi mereka saling curi curi melihat satu sama lain, beberapa kali pandangan mereka bertemu.

"Aku harus tinggal bersama nya ?" Pikir Rico dan Clara.

City touring together

Karena hari masih siang, banyak mata menatap mereka ketika sedang berjalan jalan di mall, alasannya karena harusnya mereka masih sekolah bukan nya jalan jalan di mall.

“Aku mau kembali ke atas ya, kalau kamu mau jalan jalan silahkan saja…..” Ujar Rico.

“Ummm….Rico, boleh minta no wa kamu ?”

“Ini, di add aja, kalau sudah tes ya jadi aku bisa save nomer mu.”

Kemudian Rico memberikan nomornya kepada Clara, langsung saja Clara mengirim pesan kepada Rico yang langsung menyimpan no Clara.

“Baiklah, aku duluan ya, lagipula….lihat ke sana deh, teman mu yang tadi masih memperhatikan kita……” Rico menunjuk ke arah seseorang yang duduk di paling belakang sambil melihat mereka.

“Duh…dia lagi, aku ikut deh ke atas, aku malas urusan sama dia…..” Clara langsung berdiri dan berjalan bersama Rico.

“Sebenarnya ada apa sih ? Kenapa dia sampai segitunya sama kamu.” Tanya Rico.

Clara menceritakan siapa Jerry sebenarnya, dia adalah anak dari pejabat di salah satu wilayah di bandung, tingkah nya yang ugal ugalan membuat Clara sebal. Lagipula dia selalu menggoda Clara dan kadang bercanda kelewatan kepadanya. Clara juga cerita kalau Jerry suka gonta ganti pacar.

“Hmm dia naksir kamu kalau begitu….sampai mengikuti ke Jakarta. Mungkin kali ini dia serius.” Balas Rico.

“Aku punya kakak senior yang dulu akrab sama aku, namanya Tantri, orang itu terus mendekati kak Tantri sampai akhirnya kak Tantri menerimanya, tapi habis itu, tidak sampai satu bulan mereka putus. Alasannya karena kak Tantri hamil, dia bilang pada semua orang kalau bukan dia yang melakukan nya, padahal aku tau persis kak Tantri itu tidak semudah itu, akhirnya kak Tantri berhenti sekolah. Kasihan kak Tantri…..” Clara menjelaskan kepada Rico.

“Hmm berarti memang dia hanya mengincar itu…..tapi kok kenapa tiba tiba mengincar mu juga ?” Tanya Rico

“Karena waktu kak Tantri cerita sama aku semuanya, aku naik pitam dan menghajar dia. Eh setelah itu malah aku di kejar kejar sama dia.  Bahkan sampai ke sini lagi….”

“Wah kalau gitu gini aja, gimana kalau kita isengin dia…dia kan masih mengikuti dari belakang. Kita kembali ke apartemen dan mengambil helm, lalu kita pergi naik motor survey sekolah, tapi sebelum itu kita ajak dia putar putar dulu hehe….”

“Eh bener nih….kok kamu kelihatannya senang sih ?” Tanya Clara sambil melihat wajah Rico.

“Hah…aku paling benci manusia seperti dia kalau mendengar ceritamu.” Jawab Rico.

“Hmm ya sudah ayo, aku juga belum pernah ke sini, sekalian jalan jalan hehe….” Balas Clara.

Mereka berdua langsung keluar dari mall dan kembali ke apartemen mereka. Clara mengambil jaket nya dan mengganti pakaian nya. Rico langsung menyambar jaket yang dia gantung di dekat pintu dan kunci motor nya. Kemudian mereka langsung turun ke tempat parkir. Rico mengambil motor sebentar dan Clara menunggu di depan sambil memegang helm nya.

Terlihat Jerry ingin mendekati Clara, tapi Rico keburu datang di depan Clara yang langsung membonceng motornya. Clara langsung memeluk pinggang Rico dan mereka pun berjalan keluar dari tempat parkir. Terlihat Jerry mengejar mereka di belakang dan memanggil seorang pengemudi ojek, kemudian terlihat Jerry mengikuti mereka menggunakan ojek.

Rico langsung memutar balik di depan apartemen nya dan mengarah ke cempaka putih. Rico terus memacu motor ninja nya melewati jalan cempaka putih menuju senen, mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka sampai di monas. Wajah Clara terlihat ceria karena ini pertama kalinya dia berjalan jalan di kota Jakarta naik motor. Melihat Clara senang Rico pun mejadi ikut senang, dia langsung memarkir motor nya di area parkir monas.

Mereka langsung turun dan berjalan jalan berkeliling monas sambil melihat lihat dan menikmati jajanan di sana. Clara langsung mengambil hp nya dan befoto selfie di depan monas. Mereka kemudian keluar ke arah stasiun gambir dan duduk di sana sambil membeli bakso.

“Wah makan bakso di monas, sebelumnya aku tidak pernah kebayang akan seperti ini….” Gumam Clara sambil menikmati bakso nya.

“Hahaha…jakarta sama bandung kan mirip mirip ramai nya, aku malah senang kalau lagi ke lembang.”

“Yee lembang mah bagus atuh……”

“Nah sunda nya keluar…..hahaha….”

“Hahaha……”

Keduanya bercanda dan tertawa tawa, walau mereka sadar ada orang yang mengintip mereka dan sedang makan bakso juga di belakang.

“Clara, habis ini mau kemana ? langsung pulang ?”

“Umm…ada satu tempat lagi sih yang aku mau kunjungi…..aku sering dengar teman teman cerita kalau ke Jakarta.”

“Oh dimana ?”

“Ancol…..teman teman ku banyak yang sudah pernah ke ancol.”

“Oh ancol toh…..tapi ga seru ke ancol kalau siang siang gini, panas banget….gini aja, kamu kan mau lihat pantai, aku ada tempat bagus. Tapi rada jauh sih, gpp kan ?”

“Aku sih ga masalah, kan tinggal bonceng, kamu nya gimana ? trus bensinnya ?”

“Kalau soal bensin sih ga masalah, dari pada tanggung beli tiket masuk ancol, lebih baik uangnya buat bayar bensin, lagipula lucu juga kalau orang di belakang itu nyasar di Jakarta hahaha….”

Clara berniat menengok ke belakang. Tapi tangan Rico langsung menahan wajah nya.

“Jangan nengok, kita kan mau mengerjai dia….”

“Oh iya ya hahahah…maaf…..ya sudah aku ikut kamu saja.”

“Yuk jalan…..”

“Iya yuk……”

Mereka langsung berdiri dan membayar bakso nya, kemudian mereka langsung berjalan ke tempat parkir. Mereka langsung naik motor dan keluar area parkir monas. Kemudian mereka berjalan menuju ancol dan berpura pura masuk ke sana. Rico tau kalau di ancol sulit mencari ojek biasa, kalau pun ojek online harus berjalan ke depan dulu. Begitu sampai pintu masuk ancol, mereka langsung putar balik dan melambai kepada Jerry yang sedang membeli tiket masuk.

Rico langsung memacu motornya dengan kencang dan Clara terlihat senang sekali di bonceng walau pegangannya menjadi lebih erat dari sebelumnya. Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka sampai di sebuah mall di pluit yang bisa memperlihatkan keindahan pantai. Mereka langsung masuk dan menuju pantai.

“Wah bagus sekali….aku baru pernah ke sini….Rico, tolong foto aku di pinggir ya….”

“Sini hp nya……”

Clara langsung memberikan hp nya dan berjalan ke pinggir, dia langsung berpose dan bergaya di pinggir pagar. Pemandangan di belakang nya pemandangan laut yang luas. Setelah beberapa kali berfoto, dia memanggil Rico. Langsung saja Rico menghampiri nya dan mengembalikan hp nya. Tiba tiba, Clara langsung menggadeng Rico dan selfie berdua. Wajah Rico terlihat aneh karena kaget.

“Hoi bikin kaget saja…bilang dong kalau mau foto.” Tegur Rico.

“Hehehe kejutan…..kirim ah…”

“Loh kirim kemana ?”

“Ke grup sekolah…..terakhir…..” Wajah Clara langsung menjadi sedih walau tersenyum.

Rico yang melihat nya langsung memegang kepala Clara. Dia mengambil hp nya dan langsung selfie berdua dengan Clara yang sedikit bengong. Kemudian dia mengirim hasil nya kepada Clara.

“Kirim yang ku foto, kalau yang pertama aku malu…..”

“Heheh beres….yap terkirim.” Wajah Clara kembali ceria.

Rico pun senang melihat Clara yang sudah kembali ceria seperti sebelumnya. Kemudian mereka duduk di pinggir taman pembatas. Hp Clara terus berbunyi, banyak sekali balasan dari teman teman sekelas nya. Clara tersenyum senyum riang membacanya. Tanpa dia sadari air matanya mengalir. Rico yang melihat nya mengintip ke hp nya, ternyata teman teman nya meminta dia kembali ke bandung karena kangen dan di suruh membawa juga pria yang berfoto bersamanya.

Clara menghapus air matanya dengan tangannya. Dia tersenyum sedih. Rico tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya memandang lurus ke depan dan memegang kepala Clara yang tanpa sadar menyender padanya. Rico juga merasakan kesedihan yang di alami Clara, sebab dia juga merasakan nya, papa mama nya baru saja meninggal, dia harus pindah sekolah dan meninggalkan teman teman nya.

Selagi mereka duduk di pinggir dalam keadaan Clara bersender padanya, seorang wanita menepuk pundak Rico dari samping dan langsung duduk di sebelah Rico.

“Hei rupanya kamu di sini…..” Tegurnya.

Rico langsung menoleh dan melihat wanita di sebelah nya.

“Loh Silvi ? sudah pulang sekolah ? kok di sini ?” Tanya Rico.

“Aku absen, karena bosan aku jalan jalan saja ke sini.” Jawab Silvi.

Clara langsung melihat ke arah Silvi dengan mata yang masih berkaca kaca.

“Wah siapa dia Rico ? pacar ? kok nangis ? kamu apakan ?” Tanya Silvi bertubi tubi.

“Apanya yang di apakan….dia…..pokok nya sulit di jelaskan….” Jawab Rico.

“Heeee…ternyata….kamu keluar sekolah karena ini ? kamu hamili dia ?” Tanya Silvi dengan wajah serius.

“A..pa…kamu bicara apa ? jangan macam macam ya….” Balas Rico.

“Kamu kan menolak aku, padahal aku mau loh temani kamu ke singapura waktu itu….” Tambah Silvi.

Kemudian Rico berdiri dan langsung menggandeng Clara untuk berdiri.

“Yuk Clara, kita jalan……”

“I..iya……pelan pelan…..”

“Heeeeiii…..ini bakal jadi gosip loh di sekolah……” Teriak Silvi.

Rico hanya berjalan menggandeng Clara dan mengangkat jari tengah nya. Wajah Rico terlihat geram dan marah. Clara terus memperhatikan wajah Rico yang kesal.

“Sorry Rico, sampai kapan kamu mau menggandeng aku ?” Tanya Clara perlahan.

“Oh maaf….aku tidak bermaksud macam macam…..” Rico langsung melepaskan tangan Clara.

“Sebenarnya ada apa sih ? dia tadi siapa ? bisa cerita ?” Tanya Clara.

Rico langsung berhenti dan duduk di sebuah kursi di dalam mall. Dia berusaha menenangkan dirinya karena detak jantung nya sudah mulai cepat. Setelah menarik nafas berkali kali, jantungnya mulai agak tenang.

“Hanya kisah kelam di sekolah ku dulu…….”

“Kisah kelam gimana ? kalau kamu mau cerita aku dengarkan.”

Rico akhirnya menceritakan semuanya. Waktu dia kelas 1 SMA dia pernah di tuduh menghamili seorang siswi di kelas nya. Padahal siswi yang hamil itu karena berhubungan dengan pacar nya yang merupakan teman Rico. Karena mengetahui pacar nya hamil, dia menjadi panik dan menuduh Rico yang merayu pacarnya untuk menidurinya. Tujuan nya supaya dia bisa lepas dari tanggung jawab dan melimpahkan semuanya ke Rico. Pacar teman nya yang hamil akhirnya di keluarkan dari sekolah dan kemudian bunuh diri sehingga gosip tentang Rico tetap ada. Karena saat itu Rico berpikir hidup nya juga tidak akan lama lagi, dia menjadi cuek dengan gosip yang beredar. Pacar temannya yang bunuh diri itu adalah teman Silvi yang di temui nya tadi.

“Oh gitu ya hahahah….” Clara tertawa menanggapi nya.

“Lah kamu malah tertawa…..” Balas Rico.

“Soalnya sama…..gosip ku di sekolah juga tidak bagus, aku malah pernah di bilang aku sudah aborsi segala, ngerti dong maksudnya……itu juga alasannya mahkluk yang mengikuti kita mendekati ku.”

“Wow dan kamu santai saja ?” Tanya Rico.

“Tidak juga, waktu itu yang membuat aku kecelakaan ya gosip itu…..saat itu aku hilang akal dan….”

“Ok stop…tidak usah di teruskan, aku mengerti….semua sudah masa lalu kan, saat ini aku bersyukur bisa hidup lagi karena jantung ini.” Rico memegang dadanya.

“Ya sama, aku juga, makanya jangan kayak tadi ya mas…….” Clara mengelus ngelus kepala Rico sambil tersenyum dan bercanda.

“Iya mba…….” Balas Rico bercanda.

Karena hari sudah sore, mereka langsung ke tempat parkir untuk pulang ke apartemen mereka. Jalan sudah mulai macet, Rico mencari jalan tikus untuk bisa cepat sampai kembali ke kelapa gading. Setelah berboncengan selama 1 jam, mereka pun sampai di kelapa gading. Ketika Rico mau masuk ke dalam komplek apartemen nya, helm nya di ketuk oleh Clara. Rico langsung berhenti sejenak di pinggir.

“Heeei….katanya mau lihat sekolah….” Ujar Clara yang membuka tutup helm full face nya.

“Oh iya ya…lupa, ayo Clara…..” Rico langsung memutar motornya keluar dari pintu masuk dan masuk ke dalam kelapa gading menuju arah sekolah nya.

Dengan modal gps dan nama sekolah mereka, akhirnya mereka sampai di sebuah sekolah swasta yang terletak di jalan di sebrang mall kelapa gading. Mereka berhenti di pagar karena sudah di tutup. Mereka turun dan melihat kedalam melalui pagar.

“Di sini kita bersekolah mulai besok…..” Gumam Clara.

“Iya, mulai besok….” Tambah Rico.

“Aku tidak kenal siapa siapa di sini…..”

“Sama, aku juga tidak kenal siapa siapa……”

Mereka memandangi sekolah mereka yang mulai besok mereka bersekolah di sana. Setelah itu mereka kembali ke apartemen. Malamnya di apartemen, ketika sudah mau tidur, Rico langsung mengambil bantal dari dalam kamar dan keluar untuk tidur di sofa. Clara yang sudah lelah langsung tertidur di ranjang. Setelah mengecek kamar dan melihat Clara sudah tidur, dia langsung keluar dan berbaring di sofa. Rico terus melihat ke atas langit langit dan merenung.

“Apa yang akan terjadi sekarang ? Aku benar benar tidak percaya hal seperti ini terjadi. Aku tinggal serumah bersama Clara. Perasaan ku campur aduk.”

Rico terus memandangi langit langit dan memegang dadanya dengan sebelah tangannya. Dia merasakan detak jantung nya.

“Papa..mama…aku sekarang baik baik saja…..” Pikirnya sambil tesenyum.

Sementara di dalam kamar, Clara sebenarnya belum tidur, dia tahu Rico mengecek nya dan dia berpura pura tidur. Clara juga melihat ke langit langit dan memegang dadanya dengan sebelah tangannya.

“Sekarang aku tidak tahu harus senang atau sedih…..di satu sisi aku senang tinggal disini bersama Rico…tapi di satu sisi aku kangen sama kakek dan nenek di bandung, apa bisa kita bertemu lagi……” Pikirnya.

Clara berbalik dan dia melihat dua seragam putih abu abu tergantung di balik pintu. Kemudian dia membayangkan dirinya memakai seragam itu dan bersekolah di sekolah yang tadi dia lihat bersama Rico.

“Aki tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya………” Pikirnya lagi.

Kemudian tanpa di sadari dia pun telelap dan tidur sampai pagi hari. Rico yang tidur di sofa pun sudah terlelap.

Keesokan paginya, Rico tebangun jam lima pagi. Dia mengambil hp nya untuk mematikan alarm yang belum berbunyi. Setelah menaruh hp nya kembali, dia bermaksud bangun dan ke kamar mandi. Tapi dia tidak bisa bangun karena tubuh nya terasa berat dan di menyadari kalau dia sangat berkeringat. Setelah kesadaran nya pulih, dia melihat Clara sedang tidur di sofa dengan memeluk erat pinggang nya, kemudian dia menyadari kalau Clara tidak memakai pakaian sehelai pun. Dia langsung melihat kondisi tubuh nya sendiri yang juga tidak memakai pakaian.

“Haaaaaah….kok bisa begini ?” Wajah Rico panik dan memerah.

“Umm…munya munya….pagi Rico……eh….Rico ?” Clara bangun karena Rico yang duduk.

Kemudian Clara sadar kalau dia berkeringat dan berniat mengelap nya memakai baju nya. Clara langsung sadar dalam sekejap karena dia menyadari kalau dia tidak memakai baju. Clara langsung lompat dan menarik selimut Rico sehingga seluruh badan Rico terlihat.

“Waaaaaaah….apa ini…..kamu ngapain semalam.” Teriak Clara.

“Heeeei…jangan kencang kencang nanti tetangga pada ke sini…..aku tidak berbuat apa apa, aku bangun dan kamu sudah di sini…….”

Clara langsung mengambil pakaian nya dan lari ke kamar mandi. Tak lama kemudian dia keluar sambil menutup dada nya. Clara langsung masuk ke kamar dan tidak keluar lagi.

Rico juga langsung berdiri dan mengambil pakaian nya kemudian ke kamar mandi. Setelah itu dia langsung kembali ke sofa dan duduk. Pikiran nya benar benar melayang kemana mana.

Tiba tiba, “Dug….Dug….Dug…..” Jantung Rico berdetak keras sekali dan membuatnya sesak. Dia pun terjatuh terlungkup di bawah sofa. Kemudian dia mendengar, “Blugh……” Suara kencang seperti orang terjatuh di dalam kamar.

“Clara……” Pikirnya setelah medengar suara itu.

Secara perlahan dan menahan sakit, dia merangkak menuju kamar. Dengan perlahan dia memanjat pintu dan membukanya. Di dalam, Rico melihat Clara yang sedang memegang dadanya dengan kesakitan di bawah ranjang. Rico merangkak menghampiri Clara.

“Clara…kamu…tidak…apa..apa….?” Tanya nya dengan suara terbata bata.

“Rico….sakit….Rico……” Clara meringkuk memegang dada nya sambil menangis.

Melihat itu, Rico langsung mendekati Clara dan memeluk nya. Tiba tiba jantung mereka berhenti berdetak dan kembali normal. Mereka berdua pun merasa nyaman karena sakitnya sudah hilang. Tapi keduanya penuh tanda tanya, kenapa bisa terjadi seperti ini.

“Rico…kita baik baik saja kan ?”

“Aku tidak tahu Clara….tapi sepertinya kita baik baik saja…..aku harap….”

Mereka terus berpelukan sampai jantung mereka benar benar tenang kembali. Perasaan mereka menjadi campur aduk dan membuat mereka bingung. Setelah sudah tenang kembali, Rico langsung melepaskan pelukan nya. Tapi bajunya langsung di tarik oleh Clara.

“Tunggu….jangan bergerak……..”

“Loh kenapa ?” Tanya Rico heran.

“Aku…tidak pakai bra…..malu…….”

“Ah…..eh….aduh……aku juga malu…..”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!