NovelToon NovelToon

Plot In The Story Transmigrasi

Bab 1 Awal mula

Di sebuah rumah sakit terdapat seorang yang sedang cemas dengan keadaan menantunya itu, ia adalah alfian yang sedang menunggu pemeriksaan menantunya itu, ia bersama dengan istrinya rena, mereka sedang menunggu didepan ruang tunggu menantunya

"pa, apakah kamu telah mengabari reyhan, kalau istrinya mengalami kecelakaan? " tanya istrinya

"Sudah ma, tapi entah kenapa sampai sekarang anak itu tidak datang juga kemari, padahal aku sudah mengabari tadi, " jawab alfian kepada istrinya

Mereka memang sudah sering melihat, anak mereka itu tidak terlalu peduli dengan istrinya sendiri, malahan istrinyalah yang sering mengkhawatirkan anaknya itu,orang tua dari reyhan itu kasihan dengan menantu mereka, karena anaknya tidak pernah peduli dengan keadaan istrinya.

Telpon bedering mengagetkan pasangan suami istri itu, alfian langsung mengangkat telepnnya setelah melihat yang menghubunginya, ternyata pelayan dirumahnya. setelah mengangkat telepon ia pun langsung berubah menjadi panik.

"Ada apa pa?kenapa kamu keliahatan panik gitu? "

"albian dirumah menangis mencari ibunya, ia tidak mau berhenti menangis, sampai-sampai anak itu tidak mau makan, " ujar alfian sedih

"aku sudah menduga ini akan terjadi pada, cucu kita itu tidak akan bisa jauh-jauh dari ibunya, " jawab rena dengan perasaan sedih.

Disaat mereka sedang mencemaskan menantu dan cucunya itu, putra mereka datang, menghampiri menghampiri mereka dengan wajah yang sama sekali tidak ada ekspresi cemas,Mukanya hanya datar saja.

"bagaimana keadaan wanita itu? tanya reyhan dingin.

mamanya terlihat marah saat melihat anaknya itu, " kenapa kau datang lama sekali, apa kau tidak mencemaskan keadaan istrimu itu, apakah tidak ada kepedulianmu sama sekali!!! "ujar mamanya dengan kemarahan yang terlihat jelas diwajahnya.

" kenapa aku harus peduli? "jawab reyhan dengan nada yang sangat dingin.

Kemarahan mamanya bertambah besar setelah mendengar jawaban yang diberikan oleh putra nya itu" apakah kau sudah tidak waras? istrimu sedang berjuang antara hidup dan mati kau malah bertanya begitu, terbuat dari apa hatimu itu sampai-sampai kau tidak kasihan kepada istrimu, yang selama ini berjuang dan berkorban banyak untukmu, yang selalu sabar menghadapi sifatmu yang sudah seperti iblis itu? "rena langsung terduduk setelah mengucapkan kata-kata itu, iya tidak menyangka putra nya akan sejahat itu kepada istrinya sendiri, ibu dari anaknya itu.

alfian menghela nafas mendengar dan melihat semuanya yang dilakukan anak dan istrinya itu, " baiklah nak jika kau tidak peduli dengan istrimu itu, tapi pulanglah setidaknya tenangkan albian, ia sekarang terus menangis mencari ibunya, sampai ia tidak mau makan, "ujar alfian kepada putranya itu.

" Baiklah pa aku pergi dulu, "ujar reyhan pergi dan berlalu begitu saja

alfian hanya bisa menatap kepergian putra nya begitu saja, ia tidak bisa memaksa putra nya untuk tetap berada dirumah sakit ini, atau keributan antara ibu dan anak ini akan terus berlanjut.

" Alfian, kenapa kau menyuruh anakmu itu untuk pergi? "kata istrinya itu dengan marah

" kita tidak bisa memaksanya, setidaknya biarkan dia menjaga putra nya terlebih dahulu, kasian albian biarkan ia bersama ayahnya dulu, "jawab alfian lalu duduk disamping istrinya itu

ia menenangkan istrinya itu, mencoba menjelaskan bahwa putra mereka akan menambah masalah saja jika tetap berada dirumah sakit ini.

Tidak lama setelah itu mereka hanya diam, dokter keluar dari ruangan menantu mereka," bagaimana keadaan menantu saya dokter? "tanya mama rena kepada dokter itu.

" luka dikepalanya tidak terlalu parah, hanya butuh istirahat saja, maka ia akan segera siuman, "

"Dokter apakah tidak ada yang perlu dikwatirkan? " tanya alfian.

"Tidak ada semua baik-baik saja, " ujar dokter itu.

Setelah kepergian dokter, mereka memasuki ruangan keyla, mereka melihat menantu mereka dengan perasaan sedih mana rena duduk disamping brankar, sedangkan alfian berdiri disamping istrinya itu.

Sementara di rumah sakit yang sama, tidak jauh dari ruangan keyla berada ,seorang wanita sedang dirawat dengan keadaan yang cukup parah, tidak ada keluarga yang merawat nya, hanya ada sahabatnya saja yang sedang mencemaskannya.

Dokter keluar dari ruangan jesi, "Bagaimana keadaan sahabat saya dokter, " tanya elin dengan perasaan cemas dan khawatir terlihat jelas di wajahnya.

"keadaan nya cukup memprihatinkan, mukanya cukup parah ia dinyatakan koma, " ujar dokter

Elin langsung terduduk dilantai dia tidak menyangka,sahabatnya yang selama ini ia sayang harus mengalami semua musibah ini, jesi sudah terlalu banyak menderita, kenapa ia harus menghadapi cobaan seberat ini.

"Dokter kapan sahabat saya akan sadar? " tanya elin lagi

"Saya tidak tahu kapan, tapi sepertinya sahabat kamu itu akan koma dalam jangka waktu yang lama. kalau begitu saya permisi, " jawab doker itu berlalu pergi dari situ.

Elin kemudian masuk kedalam ruangan itu, ia menatap sahabatnya itu dengan tatapan sendu, ia kasihan kepada sahabat nya itu, dalam kondisi nya yang seperti ini pun tidak ada keluarganya yang datang untuk menjenguknya.

*****

sementara itu setelah beberapa lama menunggu, keyla mengerjakan jarinya, dan itu bisa dirasakan oleh mama rena, yang sedang mengegam tangan menantu nya itu.

"pa, jari keyla bergerak, " ujar mama rena antusias memperlihatkan kepada suaminya itu.

alfian kemudian memanggil dokter untuk memeriksa keadaan keyla.

Dokter bersama suster datang untuk memeriksa keadaan keyla, "syukurlah ia sudah lebih baik dari sebelumnya, tidak ada yang perlu dikwatirkan lagi, semuanya baik-baik saja, " kata dokter

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter dan suster keluar dari ruangan, tidak lama setelah itu keyla membuka matanya, alfian dan rena yang melihat itu sangat senang, keyla menatap pasangan suami istri itu, kemudian melihat sekelilingnya, ia tidak tau mengapa ia bisa berada disini.

"nak kamu sudah sadar? apakah ada yang sakit? " tanya mama rena antusias.

Rena melihat wanita itu dengan tatapan yang berbeda, membuat pasangan suami istri itu binggung.

Sedangkan keyla mencoba mengingat, bahwa terakhir kali ia diusir oleh ibu tirinya dari rumah, ia pergi dari rumah dan berjalan dijalan raya, ia melihat anak kecil di tengah jalan raya, ia mencoba menyelamatkan anak itu, ia mendorong anak itu yang akan ditabrak, tanpa memikirkan nyawanya, dirinya ditabrak dan terpental sangat jauh, sampai banyak orang melihatnya, setelah itu kesadaranya pergi dan semuanya gelap.

Ia mencoba untuk duduk, kepalanya sangat pusing, ia bisa merasakan kepalanya yang siperban. mama rena menyentuh tanganya tetapi ia langsung menepis nya.

"keyla kamu kenapa nak, ada apa denganmu, mengapa kamu menatap kami dengan seperti itu? " tanya mama rena

"siapa keyla , nama saya jessi?" ujarnya

"Apakah kecelakaan itu membuat kamu melupakan segakanya nak? " tanya mama rena lagi

Jessi merasa aneh dengan semua ini, pertama namanya bukan keyla, dan ia tidak kenal dengan kedua pasangan suami istri ini.

"apa yang membuat kalian memangilku dengan sebutan keyla? " tanya Jessi

"Kau memang keyla menantu kami, ibu dari cucu kami, " ujar alfian akhirnya membuka suara setelah sekian lama ia terdiam.

"Apa! menantu, kalian salah aku bukan ibu dari cucu kalian, " ujar Jessi lagi

"Tidak kami tidak salah, kami bisa membuktikannya,"mama rena menunjukan ponselnya kemudian memperlihatkan foto pernikahan reyhan dan keyla.

Keyla tidak percaya dengan semuanya, ia kemudian menyentuh wajahnya, ada yang berbeda fikirnya.

" bisakah anda memberikan aku kaca? tanya Jessi

mama rena mengambil kaca yang biasa ia bawa ditasnya, ia memberikannya kepada Jessi, Jessi melihat wajahnya dengan kaca itu, ia terkejut kenapa wajahnya berbeda, ini bukan dirinya.

Jessi berfikir"apakah ragaku memasuki tubuh wanita cantik ini"batinya bertanya.

"apakah namaku keyla? tanya Jessi

" Ia namamu keyla, kau menikah dengan putra ku reyhan, kalian memiliki seorang putra bernama albian, berumur 2 tahun, kami adalah orang tua dari reyhan, "jawabnya menjelaskan

Jessi terlihat binggung, ia tidak tahu harus bersikap bagaimana, dirinya berfikir mungkin ini takdir yang harus ia jalani, aku harus terbiasa mulai sekarang, dia juga baru ingat kalau ia sudah diusir dari rumahnya, mungkin begini lebih baik fikirnya.

Bersambung........

Bab 2 kehidupan baru

Setelah melakukan segala tes pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter kepada Jessi, ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dengan syarat ia tidak boleh kelelahan.

mama rena membereskan segala perlengkapan yang akan dibawa pulang, sedangkan papa alfian sedang mengurus administrasi, setelah selesai ia menemui istrinys dan menantunya itu.

"Apakah semuanya sudah selesai ma? " tanya alfian kepada istrinya

"sudah ayo pa kita pulang sekarang" sembari mendorong kursi roda menantu nya itu, dan papa alfian membawa tas.

Jessi sudah mengatakan kepada mama rena, bahwa ia sudah sehat dan sanggup untuk berjalan, tidak perlu memakai kursi roda, tetapi mama rena memaksa untuk menggunakan kursi roda, ia terpaksa menuruti keinginan nya itu.

"Nak pasti albian akan sedang bertemu lagi dengan ibunya, ia sangan merindukan ibunya, " ujar mama rena

Jessi hanya bisa terdiam, ia baru ingat kalau wanita ini pernah mengatakan bahwa iya memiliki seorang putra, dan juga ia sudah bisa mengingat bagaimana rumah tangga, wanita yang dimasuki oleh raganya ini, kehidupan rumah tangga yang tidak begitu baik, dirinya berfikir bahwa ia akan memulai kehidupan yang lebih baik, ternyata semua salah karena ia bisa mengingat kehidupan wanita ini begitu menyedihkan, yang memiliki suami sangat kejam.

"ayo nak mama bantu kamu masuk kedalam mobil" ujar mama rena

papa alfian menaruh kembali kursi roda kedalam rumah sakit, setelah itu mereka pulang, selama perjalanan pulang, mama rena mengajaknya berbicara, tetapi Jessi hanya menjawab seadanya saja, ia tidak terlalu serius mendengarkan nya, ia sedang berfikir bagaimana ia kedepanya, suaminya ini sangat kejam kepadanya, ia tidak mau mengemis cinta kepada suaminya lagi ia akan mengubah semuanya, ia tidak akan mau bersabar lagi, ia akan melakukan apapun yang menurutnya baik.

sampai lah mereka didepan rumah, pintu mobil langsung dibukakan koleh pengawal, selamat datang tuan dan nyonya, mereka disambut oleh pelayan dan pengasuh albian.

"Dimana albian dan juga reyhan? " tanya mama rena kepada mereka

"tuan muda albian sedang tidur nyonya, tadi ia mengunggu kedatangan ibunya sambil bermain, tapi ia kelelahan dan tidur nyonya, " jawab pengasuh mira

"Lalu dimana reyhan, bukanya tadi waktu aku menelfon ya, dia mengatakan akan menunggu dirumah saja? " tanya alfian kepada mereka

semua orang diam, "Tuan Reyhan tadi sebenarnya dirumah tuan, tapi tadi ia pergi buru-buru, tuan bilang ada urusan penting dikantor, " jawab sri kepala pelayan rumah itu.

"Baiklah kalian bisa melanjutkan pekerjaan kalian, " perintah pak alfian

sementara Jessi hanya melihat saja, karena ia tahu itu hanya alasan suaminya itu, ia memang tidak suka melihatnya.

"Nak ayo kita ke kamarmu, kau harus banyak istirahat, kau tidak boleh stress atau kelelahan, ayo mama antar kamu, " ujar mama rena sembari membantu menantunya itu naik ke lantai atas, kamar anak dan menantunya.

alfian pergi ke ruang kerjanya, setelah memastikan menantunya tidur dengan nyaman, mama rena mendatangi suaminya diruang kerjanya.

"Pa, pokoknya kamu harus menasehati putra kamu yang keras kapala itu, sampai kapan ia harus menyakiti istrinya itu dan tidak menggangap keberadaan istrinya, " ucap mama rena dengan perasaan kesal dan marah

alfian mengela nafasnya, ia juga sudah cukup capek untuk menasehati, dang memberitahukan putra nya itu, bahwa apa yang dilakukannya kepada istrinya itu salah, tapi putra nya tidak pernah mau mendengarkan apa katanya.

"iya ma, aku pasti akan memarahinya, dan menasehati reyhan, "jawab alfian

*****

sementara itu di sebuah rumah sakit, elin sedang menjenguk sahabatnya Jessi, ia sedih melihat sahabat nya lemah seperti ini, ia rindu mendengar suara Jessi dan apapun semuanya kebersamaan mereka.

Elin akan terus menunggu sahabatnya itu sampai sadar, walaupun ia tahu itu pasti akan lama dan tidak tahu kapan.

sedangkan di sebuah kamar seorang wanita bernama Jessi terbangun, karena ada yang menggangunya, ia melihat ternyata ada seorang anak laki-laki yang sangat tampan sedang duduk diatasnya.

" Ini pasti putra dari keyla itu albian namanya, "batinnya mengamati anak yang sedang duduk diatasnya, yang tidak menyadari bahwa ia telah bangun.

Jessi yang memang menyukai anak kecil, langsung memeluk anak itu, albian terkejut dan langsung menangis, Jessi menenangkan anak itu, mengusap rambutnya secara lembut, akhirnya anak itu diam.

" Ada apa sayang mengapa kamu menangis? "tanya Jessi sambil mengusap air mata anak itu.

" aku lindu pada ibu, jangan pelgi lagi ya, "ucap albian dengan suara candelnya yang lucu dan imut menurut Jessi.

" iya ibu tidak akan pergi lagi sayang, ibu akan disini ,"jawab Jessi yang sebenarnya agak aneh saat menyebut dirinya sebagai ibu, tetapi ia harus membiasakan dirinya.

Saat mereka berpelukan, pintu dibuka oleh seorang pria yang melihat kami dengan tatapan datarnya, tidak memiliki ekspresi sama sekali, albian yang melihat ayahnya datang langsung berlari memeluknya.

"Apakah ayah sudah pulang,? " tanya albian dengan suara khasnya yang candel.

Reyhan hanya mengangukan kepalanya sebagai jawaban." al kamu dipanggil oleh oma, sana sama oma, "albian hanya mengangukan kepalanya, kemudian pergi meningggalkan ayah dan ibunya.

Reyhan menatap Jessi dengan tatapan dinginya" Apakah kau puas sekarang!!"ucapnya dengan nada marah.

Jessi heran dengan pria dihadapanya ini, Tiba-tiba datang dan marah aneh, Jessi tidak memperdulikan Reyhan, ia masa bodo, ia tidak mau ditindas lagi, dan tidak mau bersabar lagi, ia hendak pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.Tiba-tiba Reyhan mencengkal pergelangan tangannya dan mencengramnya dengan kuat"kau wanita tidak tau diri berani sekali kau mengabaikan ku ha!!"ujarnya marah.

Jessi meringis, merasakan pergelangan tangannya yang memerah dan rasanya sakit sekali, ia menatap Reyhan dengan tatapan tajam.

"Apa yang kau lakukan, lepaskan! ini sakit, "teriak Jessi marah.

" Beraninya kau Berteriak kepadaku ha! , kau belum mengerti juga ya, jangan pernah kau melakukan hal bodoh lagi, atau kau akan tau akibatnya,"jawab Reyhan kemudian mendorong Jessi begitu saja hingga ia terjatuh.

Reyhan memasuki kamar mandi, sedangkan Jessi mengumpat pada lelaki kasar itu, datang-datang marah-marah, "apa katanya tadi bodoh, dasar pria gila, " Jessi berdiri dan merapikan pakaian nya kemudian ia kaluar kamar, lebih baik ia tidak berlama-lama sama pria itu, atau ia bisa menjadi tidak waras.

Saat Reyhan selesai membersihkan diri dan keluar kamar mandi, ia tidak menemukan siapapun didalam kamar, ia juga tidak melihat baju yang biasanya disiapkan oleh istrinya itu ia heran, tapi ia menepis semua pemikiran nya itu, dan mencari baju santai nya, kemudian Reyhan keluar kamar dan pergi kemeja makan, karena memang sudah waktunya makan malam.

Sedangkan dimeja makan, semua sudah berkumpul, Jessi juga sudah membersihkan diri dikamar anaknya tadi, Reyhan datang dan duduk tepat disamping Jessi, kemudian semua mulai makan malam, mama rena melayani makanan suaminya, sedangkan Jessi setelah menyiapkan makanan albian, Jessi mengambil nasi dan lauknya, dan mulai memakan makanan nya.

Semua yang dimeja makan heran melihat Jessi, biasanya ia akan antusias melayani makanan Reyhan, walaupun selalu ditolak, tapi kali ini ia sama sekali tidak melakukannya.

"nak kenapa kamu tidak menyiapkan makanan suaminya?" tanya mama rena

"Bukankan ia selalu menolak ma, jadi biarkan kali ini ia menyiapkan makanan nya sendiri, " ujar Jessi santai, tanpa melihat Reyhan yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam nya.

Bab 3 Perubahan

Dimeja makan semuanya hanya menatap Jessi binggung, kalau biasanya walaupun sudah ditolak, maka Jessi akan memaksanya, tidak peduli jika suaminya itu akan marah padanya, dan berlaku kasar.

Setelah selesai makan, mana rena mengantarkan suaminya sampai kedepan rumah untuk berangkat kekantor, tetapi seperti dimeja makan tadi, Jessi pun tidak mau mengantarkan Reyhan untuk berangkat kekantor.

"keyla, apakah kamu tidak akan mengantarkan suamimu untuk berangkat kekantor seperti biasa? " ujar mama rena kepada menantu nya itu

"Tidak ma, biasanya juga ia tidak suka, aku mengantarkan nya sampai depan pintu, jadi biarkan saja, " jawab Jessi

Reyhan hanya menatap itu semua dengan tatapan datarnya, memang itu yang ia inginkan, tetapi ia merasa berbeda, dirinya langsung menepis semua pemikiran itu, dan pergi kekantor setelah berpamitan kepada ibunya.

"bu apakah, ibu sedang beltengkar dengan ayah, " tanya albian kepada ibunya yang sedang menyuapi nya makan.

"Tidak nak hanya saja ibu sedang kurang enak badan, " ujarnya mencari alasan.

mama rena yang mendengar itu pun langsung menghampiri menantunya itu.

"Apakah kepalamu pusing nak?, apakah kau sudah meminum obatnya, " ujar mama rena khawatir.

belum sempat Jessi menjelaskan bahwa ia sebenarnya baik-baik saja, mama rena langsung menyuruhnya istirahat, dan menyuruh pengasuh albian, yang melanjutkan menyuapi anak itu makan.

"Baiklah ma aku akan istirahat, mbak tolong lanjutkan suapain albian nya ya, " ucap Jessi.

"Baiklah nyonya ini memang tugas saya"ujar mbak dewi pengasuh dari albian.

" Ma kalau begitu aku permisi masuk kekamar"ujar Jessi.

Setelah sampai dikamar, Jessi sibuk dengan pemikiranya, ia merebahkan dirinya dikasur, dan berfikir sampai kapan ia harus disini, ia binggung tidak tau harus berbuat apa, jika dirumahnya dulu ia akan dijadikan pembantu, berbeda saat disini, bahkan untuk memasak aja ia dilarang.

Setelah lama berfikir, Jessi memutuskan bahwa ia akan mencari tubuhnya yang sedang dirawat, ia yakin disitu ia akan menemukan sahabat baiknya itu, ia hanya elin yang bisa membantunya untuk keluar dari semua ini.

Jessi menghela nafasnya"huff, aku harus pergi ke rumah sakit itu lagi dan mencari elin, tapi bagaimana aku akan keluar dari rumah ini? "kata Jessi berbicara sendiri.

Jessi kemudian membersihkan dirinya, dan bersiap-siap untuk pergi, sebelum keluar kamar, pintu dibuka oleh seseorang yang tidak ingin ia lihat. Reyhan melihat penampilan Jessi dengan tatapan datarnya.

" Dimana kau meletakan berkas yang kemaren kusuruh untuk kau simpan? "tanya Reyhan

Tanpa menjawab pertanyaan dari Reyhan, Jessi mengambil berkas itu dan memberikannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Reyhan dibuat geram dengan wanita ini.

" Mau kemana kau,dengan pakaian rapi seperti ini? "tanya Reyhan kepada istrinya.

" Bukan urusanmu! ucapJessi dengen menekan kata-kata nya.

"Beraninya kau!!! ucap Reyhan dengan menunjuk Jessi

" Kenapa? bukankah selama ini kau tidak peduli tentangku,mengapa kau bertanya seolah-olah kau peduli? "tanya Jessi

" Aku bertanya bukan berarti aku peduli padamu, aku hanya tidak mau kau selalu menyusahkan kedua orangtua ku, "ujar Reyhan dengan dinginya.

" kapan aku menyusahkan mereka? "

"kau selalu menyusahkan saya, Kau baru keluar dari rumah sakit, dan sekarang kau ingin pergi, tidak tahu diri"ucap Reyhan dengan sinis.

" Kalau aku menyusahkan dan tidak tau diri, ceraikan saja aku mudah bukan, kau kan tidak mencintaiku, "ucap Jessi dengan marah.

Reyhan yang mendengar kata cerai, membuat ia marah , ia tidak suka wanita ini mengucapkan kalimat itu, dan kenapa sekarang wanita itu seenaknya berkata cerai, bukankah dulu ia yang memaksa pernikahan ini, dia terlalu mencintaiku, kenapa sekarang ia berkata begitu, apalagi sudah ada albian bersama mereka, bagaimana mungkin ia bercerai.

membicarakan soal albian, anak itu hadir sebenarnya karena keyla, ia yang terlalu mencintai suaminya itu sampai reka melakukan hal bodoh, hingga albian ada, ia menjebak Reyhan untuk menghabiskan malam bersamanya. waktu itu Reyhan sangat marah, dan berniat menceraikan wanita itu, tetapi seminggu setelah kejadian itu, ternyata keyla hamil, ia terpaksa harus membataljan niatnya untuk bercerai.

" Tutup mulut mu jangan pernah kau mengucapkan kalimat itu lagi, atau kau akan tahu akibatnya, "ucap Reyhan dengan menahan emosi untuk tidak menampar istrinya itu.

" Kenapa, apakah kau tidak mau itu terjadi, karena kalau sampai kita berpisah, maka kau tidak akan mendapat harta sepeser pun ia, kau tenang saja kalau soal albian, aku akan mengurus nya dengan baik, "ujar Jessi

" Diam!!!, kau sebaiknya tidak pergi kemanapun, "ucap Reyhan dengan pergi begitu saja membanting pintu dengan keras.

" huff, untung pintunya tidak rusak, bagaimana jika tadi pintu itu rusak, dasar laki-laki gila, "manalog Jessi.

Jessi mengurungkan niatnya untuk pergi, karena seperti nya ia tidak akan dibolehkan pergi sekarang, ia memutuskan tidak pergi, mengganti pakaian dengan pakai an santai, dan pergi kekamar albian untuk mengajak anak itu bermain.

*****

Sementara itu dikantor yang besar, kantor pradipta yang terkenal dengan kekuasaan dan keberhasilan nya , ya g sangat disegani banyak orang, karena merupakan perusahaan no 1 se asia .

Seorang sedang duduk di kursi kebesaranya ia sedang memikirkan sesuatu tidak lain adalah istrinya, ya dia adalah Reyhan, ia sedang memikirkan perubahan yang ada pada istrinya itu dia tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya, ia selalu sabar menghadapai perilakunya, walaupun ia bersikap kasar sekali, tetapi istrinya tetap bersikap baik kepadanya, tidak pernah membangkang atau melawan, seperti sekarang ini, ia selalu perhatian tetapi sekarang berbeda.

tok-tok

ketukan pintu menyadarkan Reyhan dari lamunan nya dan juga pemikirannya itu.

" Masuk "ujar Reyhan dengan ekspresi datar.

" tuan maaf menganggu, saya hanya ingin mengatakan bahwa 20 menit lagi kita akan ada metting di restoran biasa, sekalian makan siang, "ucap seketarisnya Arya memberitahu bosnya.

" Baiklah siapkan segalanya! "jawabnya tanpa melihat seketarisnya.

" Baik tuan, saya permisi"ujar Arya.

"aku tidak boleh memikirkan wanita sialan itu, siapa tau ia melakukan itu untuk menarik perhatian dariku, " batinya.

Reyhan bersiap-siap untuk meeting yang akan dihadirinya. Ia keluar ruangan setelah melihat jam di pergelangan tangannya.

Setelah keluar ruangan ia bisa melihat seketarisnya sudah menunggu didepan pintu.

mereka keluar mengunakan lift, mereka mengunakan mobil yang sudah disiapkan sebelumnya, Reyhan dan seketarisnya memasuki mobil, selama perjalanan hanya keheningan yang terjadi.

Setelah sampai seketarisnya menanyakan meja yang sudah dijanjikan, mereka duduk dimeja yang dipojok , ternyata klien mereka sudah menunggu.

"permisi, maaf kami telat, " ujar seketarisnya kepada klien nya itu.

"Tidak masalah kami datang lebih awal , " ujar pak subroto

"Silahkan pesan makanan dan minuman yang kalian inginkan, aku tidak tau kesukaan kalian jadi aku memesan hanya untuk ku dan seketaris ku saja, " ujar pak subroto lagi.

"Tidak masalah kami akan memesan sendiri, " jawab Reyhan.

mereka makan siang dengan hening, semuanya sibuk dengan makanan mereka, setelah mereka selesai makan siang, mereka memulai meeting.

Setelah selesai semuanya, Reyhan bersiap-siap hendak kembali ke kantornya.

"senang bekerja sama dengan anda tuan sugroto, " ujar Reyhan menjabat tangan subroto

"saya juga merasa senang tuan, kalau begitu saya permisi, " ujar pak subroto.

saat Reyhan dan seketarisnya hendak keluar dari restoran itu, mereka tidak sengaja melihat albian sedang membeli es krim bersama ibunya didepan restoran tempat mereka.

Bersambung......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!