Happy Reading
"Jangan bunuh aku, Romeo! Aku benar-benar tidak bersalah! Bukan aku yang meracuninya!" isak tangis Casandra tidak didengar oleh pria yang sangat di cintai oleh wanita itu.
Romeo sudah menodongkan senjata di tubuhnya, dengan tatapan yang tajam pria itu siap menarik pelatuknya, tapi sebelum benar-benar mati, Casandra melihat wanita yang sudah menjadi sumber masalahnya selama ini tersenyum sinis dibelakang Romeo.
Alice, wanita itu membuatnya dibenci oleh Romeo dan satu-satunya wanita yang dicintai oleh pria itu.
Tidak lama terdengar suara tembakan dan tubuh Casandra merasa begitu sakit.
'Aku tidak akan pernah terima dengan kematian ini, semuanya tidak adil bagiku, aku sama sekali tidak bersalah, aku hanya wanita yang mencintai suaminya dengan tulus, tapi takdir ku seperti ini? Tuhan, jika aku diberitahu kesempatan kedua, aku akan menjadi wanita kuat yang akan melindungi Ayah, aku tidak akan menjadi wanita bodoh yang akan mengejar cinta dari pria yang tidak pernah mencintai ku!'
Dorr! Dorr!
Dua kali tembakan tepat menghujam jantung Casandra, membuat baju berwarna putih itu lama-lama berwarna merah di bagian dada.
Diantara rasa sakit itu, lewat ekor matanya Cassandra melihat Alice yang memeluk Romeo dengan erat, menunjukkan wajahnya yang terlihat begitu ketakutan.
Perlahan rasa sakit itu menjalar ke seluruh tubuhnya, badan Casandra tumbang jatuh tergeletak dilantai yang sangat dingin.
Pandangannya mengabur dan perlahan dia menutup matanya dengan setetes air mata mengalir disudut kiri matanya.
Seluruh hidupnya seakan sia-sia tanpa mendapatkan apapun yang dia inginkan.
****
"Euhh, sakit!!" lenguh wanita berambut hitam panjang itu.
Matanya terbuka dengan sebelah tangan memegang kepalanya, Casandra tercengang melihat sekelilingnya saat ini.
Dia berada di ruangan serba putih dan sebelah tangannya diinfus. Itu artinya dia sedang berada di rumah sakit.
'Apa aku masih hidup?' batin wanita itu.
Kembali Casandra merasakan kepalanya berdenyut denyut, sangat sakit.
Bukankah tadi dia baru saja ditembak oleh Romeo di bagian dada, tapi kenapa ini yang sakit bagian kepalanya?
Casandra melihat ke bawah, meraba dadanya dan itu tidak terasa sakit sama sekali.
'Bukankah seharusnya dada bagian kanan ku sakit, ya? Tadi Romeo menembak sampai dua kali?"
"Aaww!!" kembali rasa sakit di kepala nya datang.
Ceklek!
Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok Ayahnya yang dirindukan selama ini berjalan dengan tergesa ke arahnya, tapi tunggu dulu!
Ayahnya masih hidup!
"Sayang, Casandra, bagaimana keadaan mu, Nak?" Tuan Jefry terlihat begitu khawatir.
Casandra semakin bingung dengan keadaan ini, kalau memang Ayahnya adalah hantu, seharusnya dia tidak merasakan dekapan hangatnya pelukan sang Ayah.
"Yah, sebenarnya apa yang terjadi? Aku kenapa dan Ayah sekarang masih hidup?" ucapan Casandra sontak membuat Tuan Jefry mengerutkan keningnya.
Perlahan tangannya memegang kening sang putri, "nak, apa kamu bermimpi bahwa Ayah telah mati? Ayah masih hidup dan sehat, putriku!" Tuan Jefry tergelak
"Mana ponsel ku, Yah, aku ingin lihat!"
Tiba-tiba Tuan Jefry merasa sedih, "nak, apakah kamu akan menghubungi Romeo? Tadi aku sudah menghubungi nya, dia sedang ada diluar kota dan akan pulang esok pagi, jadi tenanglah, ya?"
Casandra mengerutkan keningnya, apa-apaan ini? Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah dia kembali ke masa lalu? Tiba-tiba Casandra melihat kalender di dinding. Matanya terbelalak ketika melihat saat ini tahun berapa.
'Tahun 2022? Aku mati di tahun 2029, jadi ini adalah satu tahun sebelum Ayah meninggal?'
Aku kembali ke waktu 7 tahun yang lalu, setahun setelah aku menikah dengan Romeo.
"Aku mau tanya ayah, kenapa aku bisa dirumah sakit, dan kepalaku berasa begitu sakit?"
"Kami jatuh dari lantai dua dirumah, untung saja saat itu ada Alice yang menolong mu," kali ini Casandra ingat, ini adalah kejadian dimana dia di dorong oleh Alice tanpa ada orang yang tahu, dan wanita itu mengaku telah menyelamatkan nyawanya.
Alice adalah sekretaris baru Romeo, yang juga sebagai penyelamat nyawa pria itu, tapi sebenarnya semua itu hanyalah akal bulus Alice agar terlihat seperti sang penyelamat.
Padahal Alice sendiri yang menjebak Romeo, sungguh sangat licik wanita iblis itu.
Casandra tahu semua itu karena Alice sendiri yang mengatakan di kehidupan masa lalunya. Ketika Casandra mengatakan pada Romeo yang sebenarnya terjadi jika Alice lah selama ini sangat jahat, yang ada malah dia ditampar wajahnya.
Mengingat Romeo, tiba-tiba dia teringat dengan kematian nya, Casandra mengeraskan rahangnya.
Pria itu dulu selalu menganggap nya wanita manja yang bodoh, padahal selama ini Casandra hanya menyembunyikan kebodohannya dengan sikapnya yang seperti itu karena dia ingin membuat Romeo mencintai nya.
Alice mengatakan jika pria itu senang dengan wanita yang manja dan centil, Casandra yang tidak tahu apa-apa hanya menurut saja.
Padahal Alice hanya membohonginya dan sikap bodohnya itu sangat dibenci oleh Romeo.
Alice adalah wanita luar yang bekerja di perusahaan PT Hero milik ayahnya Casandra, dan di saat itu Romeo sudah menjabat sebagai CEO.
'Aku harus keluar dari sarang, memimpin perusahaan yang seharusnya menjadi milikku!'
Dia bertekad akan mengambil alih jabatan CEO yang di berikan Ayahnya pada Romeo.
Bersambung.
Happy Reading
Casandra masih terbaring di rumah sakit, padahal dia merasa sudah sangat sehat, tapi Ayahnya bilang dia akan pulang dengan Romeo dan harus menunggu suaminya itu menjemputnya.
"Ayah, aku akan pulang tanpa menunggu Romeo, lagian sudah ada Ayah jadi sudah cukup, ayo Ayah, kita pulang!" rengek Cassandra.
Dia belum ingin bertemu dengan pria itu.
Casandra ingat kejadin ini di masa lalu, Romeo memang menjemputnya, tetapi saat itu dia bersama dengan Alice, padahal Alice berada di perusahaan, tapi Romeo masih sempat menjemputnya setelah perjalanan dinas keluar kota.
Saat itu Casandra yang merasa sangat cemburu dengan kedekatan mereka akhirnya marah dan mengamuk, bahkan menyebut Alice sebagai perempuan murahan yang mendekati suami orang, bahkan Cassandra menampar wajah Alice karena merasa kesal saat melihat wajah polos nya yang hanya berpura-pura saja, semakin melihat Alice mendapatkan pembelaan dari Romeo, hal itu membuat Casandra semakin membenci wanita itu dan ingin menyingkirkan nya, tetapi hal itu membuat Romeo semakin ilfeel dengan sikap Casandra.
'Lihat saja, aku tidak akan memperdulikan mereka lagi, terserah mereka mau berbuat apa dibelakang ku ataupun didepan ku, aku tidak peduli! Silahkan kalian bersenang-senang, aku akan menceraikan Romeo setelah ini! Aku akan mengubah alur hidupku dan aku tidak akan pernah tinggal diam dengan Alice yang sudah berani membunuh Ayah!!'
Casandra juga tidak akan memperjuangkan pernikahan mereka yang hanya bertepuk sebelah tangan dan akhirnya dia mati di tangan suaminya sendiri.
Biarlah Romeo memilih Alice yang dicintainya, dia akan melepaskan pria itu untuk bahagia dengan pujaan hatinya.
"Ayah, aku ingin bercerai dari Romeo!" Mendengar hal itu sontak membuat ayahnya sangat terkejut.
"Kenapa tiba-tiba kamu meminta cerai bukankah kamu sangat mencintai Romeo?"
Tidak, Casandra sudah tidak mencintai pria itu lagi saat Romeo mengacungkan senjata ke arahnya dan membunuhnya dengan tangannya sendiri.
Hanya karena Romeo lebih percaya terhadap sekretaris nya Alice yang memfitnah nya dengan keji.
"Tidak Ayah, aku sudah tidak mencintai pria itu lagi! Aku ingin segera bercerai darinya!" seru Casandra dengan mata yang menyala bagai bara api.
"Tidak, kamu tidak bisa bercerai dengan Romeo karena itu adalah janji Ayah padanya, lebih baik kamu istirahat sepertinya kamu masih belum sehat, setelah ini Romeo pasti akan datang menjengukmu ke sini," ucap sang Ayah. "Tadi dia mengatakan pada Ayah jika sudah selesai pekerjaan nya dan langsung akan ke sini," Casandra mengepalkan tangannya kuat mendengar ucapan ayahnya.
Ayahnya selama ini memang tidak tahu jika Romeo sama sekali tidak memperdulikan nya, selama ini Casandra selalu menutupi perilaku Romeo didepan sang Ayah.
Mengatakan jika Romeo begitu perhatian dan sangat penyayang, Casandra membohongi dirinya sendiri dan orang lain.
"Tapi, tapi ayah ... !"
"Casandra, kenapa tiba-tiba kamu menjadi seperti ini, biasanya kamu begitu menginginkan kehadiran suamimu itu, lalu kenapa kamu meminta cerai?" sela Tuan Jefry. Dia merasa putrinya memang berbeda setelah sadar semalam.
"Tidak, aku tidak ingin bertemu dengannya, aku ingin pisah dari pria itu, Ayah!" bahkan Casandra sama sekali tidak mau memanggil namanya.
"Sayang, menurut lah, Ayah tahu kalau kamu pasti merasa kesal karena suamimu tidak langsung pulang ketika dikabari jika kamu jatuh dari tangga, tapi Romeo di sana juga sedang menyelesaikan pekerjaannya," akhirnya Casandra menyerah tidak ingin berdebat.
Meskipun sebenarnya dia merasa sangat kesal tapi dia tidak bisa membangkang kepada ayahnya karena Cassandra sangat menyayangi nya.
"Baiklah kalau begitu, izinkan aku kembali ke perusahaan dan mengambil alih posisi tertinggi di perusahaan Ayah!"
"Tapi Casey, jabatan itu sudah Ayah berikan kepada Romeo, dulu kamu tidak mau menggantikan ayah karena ingin menjadi istri yang baik, tapi kenapa sekarang berubah?" tanya Tuan Jefry heran.
"Ayah harus memilih antara dua pilihan, memilih aku menceraikan Romeo atau aku mengambil alih posisinya di perusahaan?"
Tuan Jefri terlihat menghela nafas, sifat keras kepala putrinya ini memang sama persis dengan mendiang ibunya.
"Baiklah, Papa akan memilih kamu menggantikan Romeo menjadi CEO di PT Hero!" senyum di bibir Casandra melebar.
Cassandra langsung memeluk ayahnya dan mengucapkan terima kasih, hari ini dia tidak ingin dilihat sebelah mata oleh suaminya
Cassandra yang manja sudah tidak ada lagi, setelah kehidupan kedua nya ini, dia akan menjadi wanita yang kuat untuk membalaskan dendamnya. Mulai dari mengambil alih jabatan tertinggi di perusahaan.
Casandra tidak pernah menyangka jika dirinya diberikan kesempatan kedua untuk hidup kembali ke masa lalu. Casandra tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk balas dendam kepada orang-orang yang telah menyakiti nya.
****
Wanita cantik itu sedang berjalan anggun didepan Romeo dan Alice. Ya, akhirnya Romeo memang benar-benar datang bersama Alice, persis seperti di masa lalu.
Namun, dia tidak akan cemburu atau menampar Alice, Casandra bahkan tidak tersenyum sama sekali ketika melihat keduanya datang.
"Serasi sekali!" gumam Casandra.
Romeo yang berjalan dibelakangnya pun dapat mendengar dengan jelas ucapan Casandra. Pria itu berjalan lebih cepat untuk menyamai langkah istrinya, dia merasa heran dengan tingkah Casandra yang sangat aneh.
Bukankah seharusnya Casandra saat ini berjalan dengan menggandeng lengannya dengan erat, seperti lintah yang menempel.
"Apa tadi yang kamu ucapkan?" tanya Romeo melirik istrinya.
"Apa? Memangnya aku tadi bilang apa?" jawab Casandra cuek dan terkesan dingin.
Romeo begitu terkejut dengan perubahan istrinya yang seperti ini.
"Kau mengucapkan kata serasi? Apa maksudmu?" Romeo kesal karena Casandra seakan menyindirnya yang sedang berjalan bersama Alice dibelakangnya.
Casandra menyunggingkan senyumnya, sepertinya membuat Romeo maraha akan mempercepat langkahnya untuk membuat Romeo menceraikannya.
"Ya, begitulah, ku rasa kalian memang sangat serasi, berjalan berdua di belakang ku, seperti dua asisten yang sedang kasmaran!" cibir Casandra.
Romeo tidak suka ketika Casandra menyebutkan kata 'dua asisten yang sedang kasmaran!' Itu sangat melecehkannya. Romeo adalah suaminya, dan dia hanya dianggap asisten hanya karena berjalan berdampingan dengan Alice.
"Aku ini suamimu!!"
Bersambung
Happy Reading.
Casandra tertawa mendengar ucapan suaminya.
"Aku tahu, kamu memang suamiku, Romeo, semua orang tahu itu, bahkan Alice juga sangat tahu hal itu, benar 'kan?" Casandra memandang Alice dengan tatapan kuat dan tajam.
Tentu saja hal itu membuat Alice sangat terkejut, Casandra tidak pernah memandang seperti ini sebelumnya bahkan wanita itu cenderung pemalu dan manja.
Namun Alice saat ini merasa bahwa tatapan Casandra sangatlah mengintimidasinya, sehingga tanpa dia sadari ia pun menganggukkan kepalanya dua kali, seakan menegaskan bahwa Cassandra adalah istri dari Romeo.
'Apa-apan ini, kenapa wanita bodoh itu tiba-tiba bisa besikap seperti ini padaku!'
Romeo sendiri merasakan perubahan Cassandra yang menurutnya benar-benar berbeda dari Cassandra yang dulu.
Kenapa istrinya ini setelah jatuh dari tangga bisa berubah 180%, seorang wanita yang manja, cerewet, centil dan bodoh bisa mengangkat wajahnya dan menatap sekretarisnya itu dengan tatapan mengintimidasi.
"Casandra ...!"
"Stop! Aku tidak ingin mendengar kata-kata apapun yang keluar dari mulutmu, sekarang cepat antarkan aku pulang karena kepalaku terasa pusing!" sela Casandra mengeluarkan kata-kata sarkas untuk Romeo.
Mulai saat ini dia akan terus membuat Romeo marah dan kesal, jika perlu dia akan terang-terangan mengungkapkan perasaan bencinya. Hilang sudah rasa cintanya selama bertahun-tahun ini, mengingat bagaimana Romeo tidak pernah membalas perasaan nya dan bahkan lebih peduli pada Alice.
'Cih, kalian memang pasangan yang serasi!'
Romeo masih terdiam ditempat, terkejut mendengar ucapan sang istri yang sangat kasar.
Kenapa dalam waktu tiga hari dia pergi meninggalkan Casandra dinas keluar kota, istrinya sudah berubah jauh seperti ini.
Tidak, kemarin Casandra masih sering menghubungi nya berkali-kali, membuat Romeo kesal setengah mati karena sikap Casandra yang kekanakan.
Sepertinya sikap Casandra ini karena dia jatuh dari lantai dua dan berguling di tangga, kepalanya sempat terbentur lantai membuatnya pingsan. Itulah yang membuatnya sedikit masuk akal.
Otak Casandra sedang eror karena kepalanya terbentur lantai.
"Kalau kalian masih tetap ingin di sini dan tidak mau mengantarku pulang, baiklah aku akan pulang sendiri dengan taksi!" Casandra langsung berjalan meninggalkan Romeo yang masih terkejut, sedangkan Alice tidak mengikuti Cassandra karena dia melihat Romeo hanya diam.
'Ck, dasar wanita murahan, apa kamu sengaja berbuat seperti itu agar menarik simpati dari Romeo! Tidak akan semudah itu, Romeo akan semakin ilfeel padamu!' batin Alice.
Namun, pikiran Alice terbantahkan sedetik kemudian, karena Romeo tiba-tiba berjalan mengikuti istrinya yang sudah sampai di depan mobil mereka.
"Huh, ku kira kau akan bermesraan dengan wanita mu, secara kalian sudah 3 hari tidak bertemu," sindir Casandra.
"Apa maksudmu, Casandra!! Apa yang kau bicarakan? Siapa wanitaku!" seru Romeo mengeraskan rahangnya.
Sejak tadi istrinya ini selalu saja menyindir nya, seolah dia dan Alice memiliki hubungan gelap.
"Wanita mu? Siapa lagi kalau bukan Alice, bukankah kau sengaja langsung menjemputnya dari bandara dan kemudian baru ke sini untuk menjemput istrimu? Hah, sepertinya selama ini aku salah memberikan posisi CEO PT Hero padamu, karena hubunganmu dengan sekretaris mu itu akan menjadi skandal yang memalukan!" ujar Casandra terang-terangan.
Membuat Romeo benar-benar tidak mengerti dengan semua yang diucapkan oleh istrinya.
"Siapa yang menjemput Alice? Kami bertemu di depan rumah sakit, aku dari bandara langsung kesini dan bertemu dengan Alice yang juga sedang menjemput mu!" ucap Romeo.
Casandra tentu saja terkejut mendengar fakta ini, apakah di kehidupan yang lalu dia tahu hal ini?
Tidak, saat itu Casandra sudah merasa cemburu terlebih dahulu sehingga dia tidak mendengarkan penjelasan Romeo maupun Alice.
Di belakang sana, Alice hanya mengamati dua pasangan itu dengan tangan yang mengepal, padahal tadi dia berniat menjemput Casandra agar wanita itu tidak pulang bersama dengan Romeo.
Tapi ternyata waktunya kurang tepat karena Romeo ternyata sudah sampai di rumah sakit.
****
Rapat direksi pemegang saham berlangsung dengan tegang, karena semua orang tidak menyangka jika putri tunggal pemilik PT Hero Corp hadir dengan tampilan yang sangat jauh berbeda.
Romeo bahkan tidak bisa untuk tidak membuka lebar mulutnya ketika melihat penampilan sang istri. Casandra yang biasanya suka memakai dress pendek, baju model Sabrina yang memperlihatkan leher jenjangnya dan juga riasan yang tebal kini bertransformasi menjadi lebih formal dengan memakai kemeja putih dilapisi jas hitam dan rok selutut dengan warna yang sama seperti jasnya, duduk di samping Romeo dengan wajah yang datar dan tegas.
Tidak ada senyum yang nampak dibibir nya, tentu semua itu membuat semua orang tercengang.
'Wanita bodoh itu! Apa yang dia lakukan di kantor? Bukankah sebaiknya kamu dirumah saja!' batin Alice.
"Apa yang membuatmu pergi ke perusahaan, Nyonya Zuditte?" tanya salah seorang pemegang saham, menatap aneh ke arah putri manja itu.
"Saya kesini karena akan mengambil alih posisi CEO di perusahaan Ayah saya, yang sebelumnya di berikan kepada Tuan Romeo Zuditte!"
Semua mata terbelalak, tidak percaya dengan ucapan wanita bodoh dan manja itu. Bagaimana bisa dia mengambil alih jabatan CEO yang sangat krusial.
"Nyonya Zuditte, sebaiknya kamu istirahat dirumah saja, tidak usah kelayapan di kantor, Tuan Zuditte akan memimpin perusahaan dengan benar," ujar Peter, Direktur cabang Hero Corp di wilayah Manchester.
Romeo masih diam sambil mengamati wajah istrinya, benar dugaannya jika Casandra benar-benar berubah.
Tidak lama setelah itu, orang besar pemilik perusahaan ini masuk ke dalam ruang rapat.
Semua orang berdiri dan mengangguk hormat pada Tuan Jefry Masahiro. Ayah Casandra itu duduk ditengah dan menatap putri satu-satunya itu dengan tatapan hangat.
Jefry yakin jika keputusan nya ini benar, karena sebenarnya dia sangat tahu potensi putrinya itu. Hanya saja selama ini putri nya itu memilih mengabaikan kecerdasannya.
"Saya sudah memutuskan bahwa posisi Romeo akan di gantikan oleh istrinya, atau putri kandung saya sendiri, Casandra Adeline Masahiro, dan Romeo akan menjadi wakilnya mulai dari sekarang," keputusan Tuan Jefry sudah bulat.
Casandra sedikit menarik sudut bibirnya menatap Alice, "Alice, mulai hari ini kau akan menjadi sekretaris ku!"
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!