NovelToon NovelToon

The Story Of Amber

Bab 1

Guys kalian udah baca The Story Of Carl kan? kalo belum baca dulu novel itu ya biar paham alurnya. Di Novel ini pembalasan dendam Amber akan di mulai....

 

Amber adalah seorang ibu dari 1 anak yang lahir tanpa seorang Ayah, ia ditinggalkan begitu saja oleh pria bernama Carl, diusir oleh keluarganya dan tibalah dia disebuah negara yang tak ada 1 orangpun mengenalinya, ia sangat terbantu bertemu dengan Sean dan Amanda.

Keesokan harinya Amber langsung mengirimkan email pada perusahaan tempatnya bekerja. Sebenarnya ini tidaklah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan untuk pengunduran diri yang harus memberikan surat dua minggu sebelum berhenti kerja. Namun, melihat cara Deliah menemuinya kemarin membuat semua karyawan yang melihat akan mengerti permasalahannya keluar dan Amber pastinya sudah di cap sebagai wanita perebut dan penghancur rumah tangga antara Sean dan Deliah.

Amber menghembuskan nafasnya pelan, ia melirik Amanda yang tengah sibuk bermain ponsel di samping Earl. “Sudah lima hari kau tidak bekerja, apakah tidak masalah?” tanya Amber.

“Oh, tidak, disana aku bekerja bebas, sudah aku katakan jika Earl adalah prioritas ku.”

Amber mengerucutkan bibirnya, ia begitu terharu dengan Amanda. “Aku dan Earl sangat beruntung mengenal mu,” ujarnya. Terlihat Amanda hanya terkekeh kecil, sesekali ia menyentuh pipi Earl yang sedang tertidur lelap. “Besok aku akan memulai mencari pekerjaan baru,” lanjut Amber.

“Ya, semangat Amber, aku yakin dengan ijazah itu kau mudah mencari pekerjaan disini!”

“Aku pun berpikir seperti itu, hidup ku akan jauh lebih tenang dengan lingkungan kerja yang baru,”kekeh Amber pelan, walau isi pikirannya begitu terganggu dan penuh perdebatan.

Amanda terlihat hendak beranjak dari ranjang, “Aku belum membeli persediaan untuk makan malam kita, aku akan ke toko depan sebentar,” ucapnya sedikit panik.

“Biar aku saja yang pergi, kau tunggu Earl di sini, ada beberapa barang juga yang ingin aku beli,” cegah Amber cepat. Ia tidak mengindahkan segara protes Amanda.

Setelah mengingat apa saja yang akan di beli, Amber turun kebawah, membuka pintu dan berjalan dengan tenang hingga ke toko sebrang jalan. Hampir dua puluh menit Amber berbelanja ia mulai memberikannya pada sang kasir dan membayarnya. Amber merasa tidak ada yang aneh dan membawa kantung plastic belanjaan dengan tenang, hingga ia berbelok pada gang sempit rumahnya, seorang pria tengah berdiri bersandar di tembok. “Sean!” pekik Amber terkejut. “Kau tidak di rumah sakit?”

“Amber, sebenarnya ada apa? Kau menghindari ku, kau menolak semua panggilan ku, bahkan kau keluar dari perusahaan, kau juga membawa Earl pulang dan menolak perawatan yang lebih memudahkan mu dan Amanda bekerja, Earl akan aman di rumah sakit, aku sendiri yang menjaganya,” ucap Sean mengeluarkan segala kebingungan di kepalanya.

Amber tersenyum kecil sambil menenal air liurnya, ia belum mempersiapkan jawaban untuk ini semua. “Tidak, aku hanya ingin lingkungan pekerjaan yang baru, dan untuk Earl, aku ingin mengurusnya sendiri karena biaya rawat di rumah lebih ringan.”

“Tapi di rumah sakit gratis Amber,” potong Sean dengan cepat.

“Ya, itu gratis, tapi aku tidak ingin di kasihani, aku mampu untuk mengobati Earl, aku ingin menjadi seorang ibu yang,,,”

Sean menggelengkan kepalanya cepat, ia tertawa mengejek. “Tidak, ini bukan Amber yang aku kenal, ada sesuatu yang membuat mu seperti ini. Katakan lah pada ku, apa aku membuat mu tidak nyaman? Apa aku membuat mu risih? Apa kau mendadak membenci ku? Atau,,,”

“Sean! Kau sangat baik, dan aku tidak bisa membalas kebaikan mu, aku tidak ingin di anggap memeras uang mu,” ujar Amber.

“Kau memeras? Tidak sama sekali, itu biaya rumah sakit dan,,,”

Amber menatap tajam Sean, ini sepertinya waktu yang pas untuk mengatakannya. “Sean, hentikan semua ini. Kau melarang ku untuk menyembunyikan masalah hidup ku, tapi kau sendiri banyak menyembunyikan sesuatu dari ku dan Amanda. Pertama, untuk masalah biaya rumah sakit, aku sudah memeriksa tidak ada bantuan apapun yang tengah mereka berikan kepada pasien,”

“Apa? Dengar Amber, beberapa bulan lagi aku di angkat menjadi Anggota Dewan Pengawas di sana, dan aku mengajukan permohonan keringanan biaya untuk Earl pada rumah sakit dan mereka menyetujuinya,” jelas Sean.

“Jangan berbohong Sean, kau tidak perlu menanggung itu semua sendirian, bahkan untuk perusahaan, aku sudah tahu kau pemilik saham besar di sana,” jawab Amber.

Sean tampak terkejut dengan ucapan Amber, ia seakan bingung harus mengatakan apa. “Mengapa,,,”

“Tidak perlu kau tahu aku mendapatkan informasi itu dari mana, hanya saja untuk apa ini semua?”

Hembusan nafas dari mulut Sean terdengar keras, ia melangkah semakin dekat dengan Amber. “Aku tidak ingin kau dan Amanda melihat ku seperti Deliah, Deliah melihat ku sebagai sosok yang sempurna, dan saat mengetahui bahwa mandul, ia menghina ku dan pergi begitu saja, aku hanya ingin kalian melihat jika aku adalah pria yang jauh dari kata sempurna, kalian tetap bersama ku walau kalian tahu betapa menyedihkannya hidup ku,,,”

“Sean aku mengerti, tapi tidak seperti ini, aku hargai semua keputusan mu utuk, tapi sebagai teman aku dan Amanda tidak melihat kekurangan mu,”

“Dan aku pun mencintai mu,” potong Sean cepat.

“Tidak boleh ada cinta Sean!”

“Aku tahu, dan ini cara ku menyampaikan cinta ku pada mu, aku tahu kau tidak akan mau merepotkan seseorang dan ini yang bisa aku lakukan untuk membantu mu. Dengar Amber, aku tidak memaksa mu untuk mencintai ku kembali, aku hanya akan mencintai mu seorang diri, dan aku mohon biarkan aku merawat Earl untuk beberapa bulan ini tanpa membuat mu risih, setelah aku menjadi Anggota Dewan Pengawas aku akan banyak bepergian keluar kota,”

Amber terdiam sesaat, “Baiklah, hanya saja jangan setiap hari kau menjenguk Earl, aku tidak ingin mantan istri mu melabrak ku hingga ke rumah," desis Amber.

"Jadi ini semua karena Deliah?" tanya Sean tak percaya.

Bab 2

“Sudah lah Sean, aku hanya ingin hidup tenang di sini, jadi aku mohon pada mu untuk mengerti,” ujar Amber lemah.

Sean terdiam sesaat, tubuhnya ingin berlari mencari Deliah dan meneriaki wanita itu untuk tidak mengganggunya lagi, namun pikirannya ini tetap disini bersama Amber dan Earl. “Baiklah kalau begitu, aku pastikan hidup mu aman dari gangguan Deliah, aku akan datang menemui Earl seminggu dua kali,” jawab Sean dengan berat.

Amber mengangguk dan senyum tipis mulai terlihat dari bibir itu, “Terimakasih Dr.Sean.”

“Hei, tidak ada kata dokter di pertemuan kita,” protes Sean.

“Tapi lebih aman dan cocok aku memanggil mu itu, kau akan mendapatkan tingkatan baru di rumah sakit bukan?” kekeh Amber. Ia menatap Sean sambil menegakkan tubuhnya. “Kau ingin bertemu Earl?”

Sean menganggukkan kepalanya cepat. “Tentu saja,” jawab Sean.  Mereka pun berjalan menyusuri gang, membicarakan rencana Amber untuk kedepannya seperti apa.

Semanjak itu, pertemuan mereka menjadi terbatas, Sean hanya datang untuk memeriksa Earl dan Amber sibuk dengan pekerjaan barunya, saat malam hari, Amanda yang bekerja dan Amber yang menjaga Earl. Begitulah perputaran hidup selama setahun ini, gaji Amber selalu habis untuk membeli obat dan alat untuk merawat Earl di rumah, tabungan Amber dan Amanda masih jauh untuk memulai operasi Earl.

Usia Earl kini memasuki satu tahun lebih enam bulan, bayi kecil itu kini sudah menggemaskan dan tumbuh dengan ceria, hanya saja tubuhnya tidak sebesar anak kecil normal di luaran sana, Earl bahkan sudah satu tahun ini tidak keluar rumah selain memeriksa sebulan sekali kerumah sakit Sean, beruntungnya Earl masih tetap ingin merangkak dan mulai berdiri menggapai benda di sekitarnya.

Dan kini, Amber sedang berada di kantornya, jam makan siang baru saja ia lewati karena masih banyaknya tugas yang menumpuk. Amber ingin semua tugasnya selesai dan saat waktu pulang pikirannya hanya terfokus pada Earl, bukan masalah pekerjaan lagi. “Mrs. Amber, ini laporan yang sudah aku buat, bisakah kau memeriksanya dan memberikan tandatanga?” ujar seorang wanita yang lebih muda dari Amber, ia begitu manis dan selalu tersenyum ceria di kantor ini.

Amber membalas senyuman itu dan menerima map yang di berikan. “Baiklah Vi, aku akan mengantarkannya keruangan mu jika sudah selesai aku periksa,” jawab Amber ramah.

“Oh tidak perlu Mrs. Amber, biar aku saja yang kemari nanti,” ujarnya cepat. Deringan ponsel Amber membuat keduanya mengalihkan pandangan pada benda itu, dengan kerutan samar di kening Amber ia mengambil ponselnya, Amanda. “Aku permisi Mrs. Amber,” ucap Vi sambil tersenyum.

Amber mengangguk cepat, ia mengangkat panggilan dari Amanda. “Hallo,” sapa Amber pelan, ia tahu jika Amanda menelfonnya ada sesuatu yang tidak baik, dan Amber sangat berharap jika ini bukanlah masalah Earl.

“Amber, Amber bisakah kau pulang? Aku dan Dr. Smith sedang di perjalanan menuju rumah sakit, Earl mendadak rewel dan demam, Dr. Smith tidak mengatakan apapun dan langsung membawa kami ke mobilnya,” ucap Amanda dengan nada panik dan tergesa.

Amber memejamkan matanya, cobaan hidup tampaknya belum puas menimpa Amber. “Aku akan menyusul kalian, aku ke rumah sakit sekarang,” jawab Amber cepat, ia mengambil tas dengan tergesa, keluar dari ruangannya dan memesan sebuah taxi dari ponselnya, ia masuk ke dalam lift dengan perasaan tak menentu, selama setahun ini tidak ada yang menunjukkan jika kondisi Earl menurun.

Saat pintu lift terbuka, Amber keluar dari kantor, mencari nomor mobil yang ia pesan. Sebuah jendela mobil terbuka dan berhenti di hadapannya. “Kau nona Am,,”

“Ya! Aku,” ujar Amber cepat tanpa menunggu ucapan supir sampai selesai. Ia masuk dan duduk dengan tak tenang di belakang sana, menyuruh sang supir untuk mengendarai dengan cepat kerumah sakit.

Setelah mobil berhenti, Amber dengan cepat berlari masuk, mencari ruangan Earl. Amber menghentikan larinya saat melihat Amanda tengah duduk dengan perasaan yang gelisah. “Amanda, bagaimana?”

“Amber! Dr. Smith sedang di memeriksanya bersama dokter lain, kita di suruh menunggu nya disini. Sean sedang di luar kota dan ponselnya tidak aktif sama sekali.”

“Sean sedang sibuk disana, dan tiga hari lagi akan pulang,” jawab Amber.

Setelah menunggu kurang lebih satu jam, pintu ruangan itu terbuka, Amber dan Amanda dengan cepat berdiri.

Bab 3

Amber duduk di lorong rumah sakit, ucapan Dr. Smith kembali mengiang di kepalanya, keadaan Earl menjadi kritis, Earl harus segera melakukan operasi jantung, bayi itu lemah dan hanya Amber yang bisa mempertahankannya. Namun bagaimana? Dimana Amber mendapatkan uang dengan cara yang cepat? Tabungannya jauh dari kata cukup untuk biaya operasi. “Kau yakin tidak akan meminta bantuan Sean?” tanya Amanda, tangannya mengusap halus punggung Amber.

“Aku tidak ingin merepotkannya, apalagi kini Deliah selalu berada di samping Sean, aku tidak ingin berurusan lagi dengan wanita itu,” gumam Amber, sudah cukup masalah biaya yang ada di pikirannya, ia tidak ingin ada masalah lain dan membuat hidupnya lebih rumit. Amber menengokan kepalanya menatap Amanda, “Dimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam satu malam?” tanya Amber.

Amanda menggelengkan kepalanya pelan, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. “Andai saja tubuh ku tinggi dan langsing seperti mu, aku bisa ikut lelang di Los Angeles,” lirih Amanda.

Amber mengerutkan keningnya. “Lelang? Apa hubungannya dengan tinggi badan?” tanya Amber bingung.

Wajah Amanda seketika panik, ia dengan cepat menggelengkan kepalanya. “Tidak, bukan apa-apa.”

“Apa lelang itu bisa membuat ku mendapatkan uang untuk operasi Earl?” tanya Amber penuh harap.

Raut wajah Amanda sudah tak karuan, ia menggelengkan kepalanya lemah. “Amber tidak, aku hanya sembarangan bicara.”

“Aku paham lelang yang kau maksud, berapa uang yang nanti akan aku dapatkan?”

“Tidak Amber!” pekik Amanda cepat.

Amber menggenggam tangan Amanda erat. “Amanda aku mohon, ini demi Earl, lagi pula ini hanya satu malam, aku akan melupakan malam ini dengan cepat,” bujuk Amber. Apapun akan Amber lakukan demi Earl. Mengingat pekerjaan Amanda di dunia malam, atau lebih lepatnya bar, ia sudah tahu lelang yang di maksud adalah menjual dirinya, dan Amber tidak peduli dengan itu, asalkan ia memiliki uang dan Earl selamat!

“Amber,” lirih Amanda pelan.

“Amanda, aku mohon, bantu aku.”

**

Dan di sini Amber sekarang, duduk di dalam pesawat yang akan membawanya terbang ke Los Angeles, tempat di mana ia melakukan kebodohan terbesarnya. Entah bagaimana ia bisa dengan mudahnya mengikuti lelang ini, setelah penilaian fisik yang di rasa cocok Amber berhasil lolos dan menggunakan identitas Amanda yang dengan cepat mereka setujui, entahlah, Amber tidak mengerti dengan serangkaian pemilihan itu, yang jelas kini ia bernama Amanda di lelang itu.

**

Pukul sembilang malam Amber sudah berada di sebuah club malam eksklusif yang tampak sangat mewah, bukan sembarang orang yang dapat masuk ke dalam sana. “Ekhem,” batuk Amber kecil, ia begitu gugup saat keluar dari ruang ganti, pakaian yang di sediakan begitu ketat dan sangat tidak nyaman, apalagi riasan wajah dan tata rambut yang terurai membuat Amber sangat tidak biasa. Ia terlihat jauh lebih segar dan cantik dengan riasan wajah itu, tampak seperti seorang gadis dan tidak akan ada yang percaya jika ia sudah memiliki seorang anak berusia 3 tahun.

“Minumlah sedikit, agar kau tenang,” ujar seorang pria yang Amber tak kenal.

Amber menerima minuman itu, cairan berwarna bening yang pada awalnya Amber anggap air putih biasa, namun saat gelas kecil mendekat ke mulutnya, bau alcohol begitu menyengat. Amber memejamkan matanya dan meminum cairan itu dengan cepat, rasa panas mengalir melewati tenggorokannya. ‘Setidaknya ini bisa membuat ku sedikit tenang,’ pikir Amber.

Beberapa wanita mulai di panggil masuk, hingga tibalah nama Amanda yang di sebut untuk masuk melalui tirai hitam yang akan mengenalkan dirinya pada beberapa pria berdompet tebal yang kesepian.

Amber melangkah dengan ragu, suara pengeras suara terasa sangat mengganggu bagi Amber, dan saat Amber sudah berdiri di tengah panggung, sebuah lampu menyorot Amber, kilauan cahaya itu menghalangi penglihatan Amber untuk menatap  siapa saja pria kaya yang tengah duduk dengan santainya sambil memilih wanita yang akan mereka bawa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!