NovelToon NovelToon

EAGLE LADY

Bab 1. PROLOG

Medan, gudang terbengkalai pukul 02.00 dini hari...

Seorang wanita yang bernama Stella Agatha dikejar-kejar oleh orang yang ingin membunuhnya. Sang pembunuh tersebut terus menerus mengejarnya. Bahkan, tidak jarang sang pembunuh tersebut pun sering meneror dirinya. Melalui telepon iseng yang membuat Agatha menjadi ketakutan. Puncaknya, Stella Agatha harus berhadapan langsung dengan pembunuh tersebut.

Yang menjadi Stella tidak paham adalah mengapa sang pembunuh tersebut menjadikan dirinya sebagai target dan membuat hidup Stella tidak tenang. Setiap hari ia merasakan gelisah. Karena, sang pembunuh tersebut tidak berhenti menjadikannya sasarannya setiap hari. Pembunuh itu tidak berhenti mengejar dan menyiksa bathinnya setiap hari.

Sungguh Stella tidak mengerti, mengapa pembunuh tersebut mau membunuhnya dan terus mengejar dirinya. Stella ingin tahu mengapa hal tersebut harus terjadi kepada dirinya. Sedangkan, dirinya merasa tidak pernah memiliki musuh dimana pun juga. Tetapi, mengapa ia dijadikan sasaran oleh sang pembunuh yang ia tidak tahu siapa dirinya.

Mengapa, dia terus saja mengejarku?

Ucap Stella dalam hati. Stella sangat ketakutan sekali, sehingga ia pun terus berlari dan berlari. Sementara, sang pembunuh juga terus mengejarnya sampai dapat sambil membawa sebilah golok di tangannya. Tentu saja, hal tersebut membuat Stella semakin ketakutan. Stella pun berlari menuju sebuah gudang terbengkalai bekas pembuatan mesin-mesin pemotong rumput.

Disana, ia pun bersembunyi di dalam gudang terbengkalai tersebut sambil tangannya memegang sesuatu untuk memukul orang yang ingin membunuh dirinya tersebut. Stella menunggu dengan detak jantung berdebar-debar. Sebab, ia takut jika sang pembunuh menemukan dirinya lalu melayangkan goloknya ke lehernya. Maka, sudah pasti ia akan langsung mati detik itu juga. Hal tersebutlah yang ditakuti oleh Stella. Sehingga, ia mempersiapkan diri dan mempersenjatai dirinya sendiri.

"Hosh...hosh...hosh...

Suara nafasnya yang terdengar tersengal karena kecapekan berlari. Karena, ia tidak ingin menjadi korban pembunuhan oleh sang pembunuh yang kini terus mengejarnya. Stella berdiam disana, lalu tidak lama kemudian ia pun mendengar langkah suara berjalan perlahan-lahan. Pertanda kalau sang pembunuh telah tiba di dalam gudang untuk mengambil nyawanya.

"Stella...dimana kau...manis...sweetheart...hahaha...jangan bersembunyi manis...golokku sudah tidak sabar untuk mencicipi darahmu...

Ucap sang pembunuh sambil mencari Stella di gudang terbengkalai tersebut. Semakin, berdegup kencang dada Stella dan ia pun menangis tertahan sambil menutup mulutnya sendiri. Agar, suara tangisannya tidak terdengar oleh sang pembunuh tersebut. Sedangkan, sang pembunuh tersebut berjalan mendekati tempat persembunyian Stella.

Akan tetapi, ternyata Stella sudah berpindah tempat persembunyian. Ia berpindah tempat sembunyi, ia bersembunyi di dekat deretan mesin-mesin berkarat yang terkumpul tidak beraturan tersebut. Dan, sang pembunuh tersebut pun mencarinya kembali di tempat lain. Dan, Stella masih bersembunyi di tempat persembunyian yang baru tersebut. Stella kembali menahan tangisnya ketika ia mendengar suara desingan golok yang suaranya terdengar nyaring di seluruh gudang terbengkalai tersebut.

Dan, suara tangisannya terdengar samar-samar di telinga sang pembunuh. Insting sang pembunuh menangkap dimana Stella bersembunyi melalui suara tangisannya. Sang pembunuh yang terus mengincarnya dengan pakaian jas hujan. Sehingga, Stella tidak dapat mengenali wajah sang pembunuh tersebut. Karena, jas hujan tersebut menutupi jati diri asli dari sang pembunuh tersebut.

Stella masih menangis tertahan disana. Dan, sang pembunuh semakin dekat dengan tempat persembunyiannya. Lalu, ketika sang pembunuh semakin dekat dengan tempat persembunyian dimana Stella berada. Stella pun segera pergi dari tempat persembunyiannya tadi. Dan, ia pun segera berlari ke arah belakang gudang terbengkalai tersebut. Sang pembunuh melihat dan mengetahui kemana arah Stella berlari. Lalu, ia pun segera berlari mengejarnya ke arah belakang gudang terbengkalai tersebut.

Dan, tetap suara desingan tersebut masih terdengar nyaring dari dalam gudang tersebut. Karena, sang pembunuh berjalan sambil membawa golok di tangannya tersebut. Stella yang mengetahui hal tersebut tangisnya pun semakin pecah dan semakin menjadi-jadi. Mendengar suara tangisan tersebut, sang pembunuh tersebut semakin bersemangat mengejarnya.

"Hahaha...Stella! Berlarilah...maka aku akan mengejarmu...dan golokku akan merasakan manisnya darahmu...hahaha...

Ucap sang pembunuh sambil tertawa. Begitu, mendengar suara sang pembunuh tersebut Stella pun panik dan ia berlari tidak tentu arah. Lalu, ia pun akhirnya terjatuh. Dan, saat itulah sang pembunuh tersebut tertawa senang dan puas melihat Stella terjatuh disana. Lalu, perlahan ia pun mendekati Stella yang sedang terduduk di tanah lembab. Sambil menyeringai ia pun berkata...

"Ck...ck...sudah lelah berlari? Hanya itukah kemampuanmu? Mengapa, kau tidak berlari sejauh mungkin dariku?"

Ucap sang pembunuh.

"Tolong...tolong aku...aku sudah lelah berlari...kumohon lepaskan aku...

Ucap Stella memohon kepada sang pembunuh. Dan, sang pembunuh itu pun tertawa...

"Hahaha...melepaskanmu? Untuk apa aku melepaskan buruanku? Kau adalah makhluk buruanku yang paling imut bagiku...melihat dalam kondisi tidak berdaya begini...sungguh merupakan pemandangan yang menyenangkan bagiku...

Ucap sang pembunuh tersebut. Stella yang dalam keadaan ketakutan pun segera meraih sesuatu benda yang sejak tadi dipegangnya. Benda tersebut jatuh bersamaan tadi ketika ia terjatuh. Ia pun segera mengambilnya dan langsung menghantamkan benda tersebut ke kepala sang pembunuh tersebut.

"Dhuak!"

"Arghh...

Sang pembunuh pun menjerit kesakitan karena hantaman benda tadi di kepalanya. Darah pun mengucur deras dari kepala sang pembunuh tersebut. Belum lagi sang pembunuh selesai menjerit Stella menambahkan lagi rasa sakit di tubuh lelaki tersebut. Ia pun segera mengambil pistol yang terselip di pinggangnya. Lalu, ia pun langsung menembakkan peluru tersebut kepada sang pembunuh tersebut.

"Selamat tinggal!"

"Dor...

"Dor...

"Dor...

Ucapnya sambil menembakkan tiga peluru kearah kening dari sang pembunuh tersebut. Seketika, sang pembunuh tersebut tiada dengan luka tembak di kepala. Lalu, Stella pun tersenyum puas setelah berhasil membunuh sang pembunuh tersebut. Dan, tidak lama kemudian terdengar suara tepukan dari arah pintu gudang di bagian depan.

Stella menunggu sosok yang bertepuk tangan tersebut. Sosok tadi berjalan dari pintu depan menuju arah halaman belakang gudang terbengkalai tersebut. Dan, tidak lama muncullah seseorang yang bertepuk tangan tadi di halaman belakang gudang terbengkalai tersebut.

"Plok...

"Plok...

"Plok...

"Selamat Stella, kali ini kau berhasil menyingkirkan rintangan level lima...dan kau berhak atas misi selanjutnya...

Ucap sosok yang bertepuk tangan tadi.

"Apa misiku selanjutnya...

Tanya Stella. Sosok tadi pun terdiam sebentar sambil menyulut api rokoknya. Lalu, ia pun menyuruh Stella untuk mengambilnya sebatang. Kemudian, mereka berdua pun menghisap asap rokok tersebut bersama-sama.

"Menurutmu, bagimana rasa rokok ini...

Balas sosok tersebut.

"Rasanya enak akan tetapi rasa manis dari rokok ini terasa hambar...

Ucap Stella.

"Begitu, ya?"

Ucap sosok tersebut.

"Ya...

Ucap Stella pendek.

"Lalu?"

Tanya sosok tersebut pendek.

"Belilah rokok yang benar-benar mengutamakan rasa yang baik agar ketika menghisapnya, rasa tersebut tidak akan sia-sia terbuang begitu saja, Peter...

Balas Stella.

"Kalau begitu, untuk misi selanjutnya...maka usahakan rasanya pun tidak terbuang sia-sia, Stella...aku mengandalkanmu...jangan gagal atau kau akan berakhir seperti sang pembunuh disana...

Ucap sosok tersebut yang ternyata bernama Peter.

"Apakah ini peringatan?"

Tanya Stella.

"Ya, ini peringatan...usahakan kau kerjakan serapi mungkin...

Balas Peter.

"Baiklah...

Ucap Stella.

"Ingat, Stella...levelmu sekarang adalah level lima dan julukanmu adalah Lady Eagle...jadi bertindaklah sebagaimana mestinya...

Ucap Peter.

"Baiklah, Peter...

Ucap Stella.

"Bagus, segera bersihkan hasil pekerjaanmu Stella! Dan, besok aku kirimkan file seseorang yang harus kau bunuh...

Ucap Peter kemudian sambil berlalu pergi dari gudang tersebut. Tidak ada jawaban dari Stella. Dia hanya diam karena ia sedang memikirkan misi yang selanjutnya yang akan ia kerjakan. Ya, Stella Agatha adalah seorang pembunuh bayaran yang dibayar oleh Peter melalui sistem level.

Apabila, ia berhasil menyelesaikan level maka ia akan mendapatkan misi tersebut. Stella dahulunya bukanlah seorang pembunuh bayaran. Profesinya adalah ia merupakan seorang pelayan di sebuar bar terkenal di kota Medan. Suatu hari ia bertemu dengan seorang lelaki hidung belang yang menginginkan kehangatan dari dirinya.

Akan, tetapi Stella menolak lelaki tersebut. Ia tidak mau menerima ajakan lelaki tersebut. Ketika, lelaki tersebut mengajaknya untuk berhubungan badan. Sebab, Stella tidak ingin menyerahkan kehormatannya kepada lelaki tersebut. Ia tetap bersikukuh mempertahankan kehormatan serta harga dirinya.

Tetapi, apa lacur ternyata kehormatan serta harga dirinya harus pupus di tempat tersebut. Stella frustasi dan Stella putus asa sejak ia kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Ia menangis di sudut jalanan sempit, setelah kehormatannya ternoda. Disaat itulah, ia bertemu dengan Peter yang merupakan seorang ketua klub pembunuh bayaran terkenal nomor satu di Indonesia. Peter menemukan Stella secara tidak sengaja di sudut jalan yang sempit.

Peter memberikan satu solusi yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Peter memberikannya pistol kepada dirinya untuk menembak mati orang yang telah menodai kehormatannya. Peter mengajarinya menggunakan pistol untuk membunuh sang lelaki hidung belang. Awalnya, Stella ragu namun kemudian ia pun menyanggupi melakukan hal tersebut meskipun ia tidak mau.

"Aku tidak bisa membunuhnya...a...aku bukan kriminal...

Ucapnya.

"Itu semua terserah padamu...ini misi pertamamu...semoga sukses...

Ucap Peter yang meninggalkannya disana. Di sudut jalan sempit tersebut. Tinggallah Stella disana, bersama dengan seluruh kebimbangannya. Tetapi, ketika ia mengingat rasa sakitnya tersebut. Maka, timbullah rasa dendam di hatinya. Dan, Stella sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ia pun segera bergerak, ia menerobos tempat dimana lelaki tersebut berada. Lalu, ia pun segera menembaknya di kepala sebanyak tiga kali. Dan, lelaki tersebut tewas bersimbah darah di tempat. Kemudian, semenjak saat itu Stella resmi menjadi anggota klub pembunuh bayaran nomor satu di Indonesia melalui sistem level.

Awalnya, tidak pernah ada masalah antara Peter dan Stella. Namun, seiring dengan berjalannya waktu. Sifat asli Peter mulai terbongkar di hadapan Stella. Peter mengkhianati Stella dengan mengumpankan Stella untuk membunuh anggota keluarga mafia kelas atas internasional.

Oleh sebab itu, Stella pun membunuh Peter dan menghancurkan markas Peter. Semua hal tersebut sebagai konsekuensi yang harus diterima oleh Peter karena telah membuat Stella menjadi umpan. Dan, Stella diincar oleh mafia kelas atas tersebut yang diketuai oleh Anggara.

Stella kehabisan amunisi ketika ia berhadapan dengan seluruh anggota dari Anggara. Akhirnya, ia pun bersembunyi di tempat hiburan malam nyonya Ling Hao. Lalu akhirnya, ia bertemu dengan Anggara di dalam hotel tersebut. Dan, terlibat dalam permainan panas yang diciptakan oleh Anggara.

Anggara sangat tertarik dengan Stella. Namun, ia tidak tahu jika Stella adalah sosok pembunuh bayaran yang telah membunuh anggota keluarganya. Anggara jatuh cinta dengan Stella, setelah pertemuan yang kedua kali di dalam kantor miliknya. Saat itu Stella sedang menyamar karena seluruh angota Anggara sedang mencarinya.

Stella tidak ingin mati konyol. Jadi, ia melakukan hal tersebut demi menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, karena aksinya tersebut semakin menyeret dia kedalam arus percintaan yang membuahkan dilema terhadap dirinya. Ia harus memilih antara cinta atau nyawa orang yang ia cintai. Karena, cintanya terhadap Anggara sangat besar. Akhirnya, Stella memilih pergi meninggalkan Anggara untuk selamanya.

EAGLE LADY

Bab 2. AKSI STELLA

Namaku, Stella...tujuan hidupku hanya satu membunuh atau dibunuh...aku tidak peduli dengan airmata...aku hanya peduli satu tujuan...memberi kematian kepada setiap sasaranku...

Kota Medan...

Di atas gedung yang paling tinggi. Di atas atap gedung pencakar langit di kota Medan. Tampak Stella sedang berdiri di atas gedung tersebut. Dengan memakai pakaian serba hitam serta kacamata hitam dan senapan laras panjang di tangannya. Stella tampak terlihat sangat garang dan tatapan matanya tertuju kepada salah satu jendela di seberang gedung disana.

Ia sedang mengawasi sasarannya. Seorang pengusaha muda sukses berusia dua puluh lima tahun. Memiliki wajah yang tidak terlalu tampan akan tetapi memiliki wajah yang sangat manis. Lelaki ini memang giat bekerja. Sehingga ia dapat meraih kesuksesan di usia yang terbilang cukup muda. Bukan hanya perusahaannya saja yang sukses akan tetapi ia juga banyak usaha memiliki franchise di kota-kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Itulah sebabnya, laju perusahaannya yang demikian maju membuat satu perusahaan pesaingnya ingin menghancurkan perusahaan miliknya. Akan tetapi, mereka sudah melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan citra baik perusahaan tersebut namun gagal. Lalu, akhirnya mereka menggunakan cara lain agar pemuda sukses tersebut tiada dan perusahaannya bangkrut atau gulung tikar.

Yaitu, mereka menggunakan jasa pembunuh bayaran untuk meluluskan rencana licik mereka. Dan, saat inilah mereka melakukannya. Dengan menghubungi Peter dan menyerahkan uang yang cukup banyak di dalam koper demi mendapatkan jasa Peter. Lalu, Peter menyanggupi permintaan mereka dan memberikan misi selanjutnya kepada Stella.

Setelah, Stella menyelesaikan rintangan level lima. Maka, Stella pun mendapatkan misi berikutnya. Dan, Peter pun mengirim file seseorang yang harus dibunuh oleh Stella. Stella pun mempelajari file yang dikirim oleh Peter. Lalu, setelah ia selesai mempelajarinya maka ia pun segera beraksi. Sebelum, beraksi Peter menelepon dirinya.

"Stella...

Sapa Peter di seberang sana.

"Ya...

Balas Stella pendek.

"Misi ini kumasukkan dalam sistem level enam...jika kau berhasil maka kau akan mendapat hadiah dariku...

Ucap Peter memberitahu.

"Sepertinya, hadiahnya sangat seru bukan...

Ucap Stella.

"Tentu saja...

Ucap peter.

"Baiklah, akan kulakukan dengan baik...dan fotonya akan kukirim kepadamu...

Ucap Stella. Setelah, berbicara demikian Stella pun mematikan ponselnya. Dan, ia pun segera berangkat setelah segala persiapannya sudah ia lakukan dengan baik. Sedangkan, ponsel yang tadi ia pakai untuk menerima telepon dari Peter ia membuangnya begitu saja ke dalam air. Stella tidak ingin meninggalkan jejak apa pun. Sebab, statusnya sebagai pembunuh bayaran sangatlah berbahaya.

Maka, ia tidak boleh gegabah dalam menjalankan misi. Ia tidak boleh ketahuan, oleh sebab itu Stella tidak pernah menetap disatu tempat lebih dari satu hari. Ia hanya menetap sementara, hanya beberapa jam saja. Setelahnya, ia pun segera pergi dari tempat tersebut. Sekaligus menghapus jejak tentang dirinya. Setelah ia selesai membersihkan jejaknya maka ia pun segera menuju ke tempat sasaran berada.

Dengan mengendarai sepeda motor besar ia melesat bagaikan angin. Dengan membawa senjata kebanggaannya. Yang terselip dengan rapi di antara kedua pahanya yang tertutup pakaiannya yang berwarna hitam. Tidak lama kemudian ia memacu kendaraan besarnya ia pun sampai dimana sang sasaran berada.

Akan tetapi, Stella tidak langsung menuju sebuah gedung tempat dimana sasaran berada. Ia malah menuju ke gedung sebelahnya. Stella tidak mau mengambil langkah yang salah sebab menurut file yang dikirim oleh Peter. Sang sasaran tersebut juga memiliki orang-orang bayaran yang siap menjaga nyawanya.

Oleh sebab itu, Stella telah menyiapkan rencana lain untuk menyelesaikan pekerjaan kotornya tersebut. Ia langsung masuk ke gedung sebelah. Dan, ia langsung menuju ke lantai paling atas dari gedung tersebut. Disana ia langsung mempersiapkan segalanya. Ia mulai merakit senapan laras panjang miliknya serta ia memasang alat peredam suara di senapan tersebut. Agar nanti ketika ia menembak sasarannya, maka tidak akan terdengar suara dari senapan tersebut.

Setelah selesai, ia pun segera mengambil posisi yang tepat agar tembakannya nanti tepat sasaran. Lalu, Stella pun membidik sasarannya. Dalam jarak pandang yang cukup jauh, Stella dapat melihat sasaran melalui bidikannya. Setelah, Stella membidik sasarannya dengan tepat lalu Stella pun melepaskan tembakan ke arah sasarannya. Dan...

"Zub...

Tembakan Stella tepat sasaran, lalu orang tersebut tewas seketika di tempat kejadian. Akan tetapi, ia malah sial. Aksinya tersebut tertangkap oleh seorang wanita yang masuk tiba-tiba ke dalam ruangan kantor pria muda tersebut. Lalu, wanita tersebut pun menjerit dan karena suara jeritannya cukup keras sehingga mengundang orang-orang yang ada di luar ruangan tersebut berdatangan masuk ke dalam ruangan tersebut.

Mereka adalah orang-orang bayaran yang dibayar untuk menjaga nyawa pria muda tersebut. Orang-orang bayaran tersebut mengetahui jikalau Stella yang menghabisi pria muda tersebut. Maka, langsung saja mereka semua pun bergerak. Mereka langsung menghubungi rekan-rekannya yang lain untuk segera menuju gedung sebelah untuk menghadang langkah Stella. Sekaligus membunuhnya jika perlu.

Sebab, yang membayar orang-orang tersebut adalah kakak dari pria muda tersebut yang ternyata bukan orang biasa. Kakak dari pria muda yang sudah tewas tersebut merupakan seseorang yang bergerak dalam dunia hitam. Dan, ia merupakan orang yang paling kejam di dunia hitam. Tidak ada satu pun mafia yang berani mengusik dirinya. Inilah sesungguhnya hadiah yang dimaksud oleh Peter.

Peter memang sengaja menciptakan prahara baru di dalam dunia gangster tersebut. Tujuannya adalah agar dunia dapat lebih mengenal dirinya sebagai ketua pembunuh bayaran nomor satu di Indonesia. Peter ingin mengembangkan sayapnya lebih tinggi lagi. Itulah sebabnya ia mau berurusan dengan ketua mafia tersebut yang mana anggota keluarganya telah dihabisi oleh Stella. Dan, Stella tidak tahu siapa yang sedang ia usik.

Stella hanya tahu cara untuk membunuh dan bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Dahulu ia sama sekali terpikir bahwa hidupnya akan berakhir di dunia hitam yang ia jalani sekarang. Stella dahulu adalah seorang gadis perawan biasa yang bekerja di bar untuk makan sehari-hari. Stella tidak memiiki orang tua. Akan tetapi ia memiliki seorang adik lelaki. Dan, adiknya tersebut berada di sebuah yayasan yatim piatu di daerah kota medan.

Dan, semenjak ia memutuskan untuk menjalani profesi sebagai pembunuh bayaran ia tidak pernah melihat adiknya. Sebab, ia tidak ingin adiknya berada di dalam bahaya. Oleh sebab itu, Stella menyimpan kerinduan terhadap adiknya tersebut dalam-dalam. Namun, ia tidak pernah lupa untuk mengirim biaya untuk adiknya selama tinggal di rumah yayasan tersebut.

Yah, bagaimana pun Stella tetaplah manusia biasa. Ia bukanlah manusia yang tidak mempunyai hati. Masih ada rasa cinta dan kasih di hati Stella untuk adiknya yang tersayang. Namun, saat ini hidupnya hanya untuk menghabisi orang-orang yang harus ia habisi. Dengan, bayaran uang ratusan juta sampai milyaran rupiah ia tidak peduli. Yang penting uang tersebut dapat digunakan untuk membiayai hidup adiknya.

Lalu, saat ini ia menghadapi pilihan yang sulit. Sebab, di saat ia melaksanakan aksinya ia ketahuan oleh orang-orang bayaran dari keluarga pria tersebut. Dan, ia harus bertempur menghadapi orang-orang bayaran tersebut atau melarikan diri menghindari baku tembak dengan mereka. Stella tidak mau mati konyol oleh sebab itu ia pun mencari cara lain keluar dari gedung tersebut. Yakni, dengan cara menggunakan sesuatu alat yang ia pasang pada tubuhnya agar ia dapat terbang dan menghindari baku tembak tersebut.

Setelah, ia selesai ia memasang alat tersebut maka ia pun langsung terjun ke bawah lalu ia menarik tuas pada alat tersebut sehingga alat itu dapat terkembang di sisi kiri dan kanan seperti membentuk sayap dan ia terbang di ketinggian di atas rata-rata. Melewati beberapa gedung dan orang-orang bayaran tersebut yang menyadari hal tersebut tidak dapat berbuat apa-apa. Sehingga, untuk kali ini Stella berhasil menyelamatkan dirinya sendiri.

EAGLE LADY

Bab 3. BAKU TEMBAK

Kediaman Peter pukul 24 tengah malam...

Stella sampai di kediaman tersebunyi milik Peter. Ia sengaja menemui Peter secara langsung di kediamannya. Dan, sekarang ia sudah berada di ruang tersembunyi bersama Peter.

"Jadi, sebenarnya kau sudah tahu tentang semua ini...dan inikah hadiah yang sebenarnya yang kau katakan, Peter?"

Ucap Stella.

"Ya...

Balas Peter pendek.

"Apa kau tahu, kalau mereka adalah mafia yang berbahaya...dan kau melemparku kepada mereka...dan menjadikanku sebagai santapan mereka...luar biasa, Peter...

Ucap Stella.

"Stella, kau tahu! Dari sekian para pembunuh bayaran yang bernaung di bawahku...kaulah senjata yang paling kuat dan paling berbahaya...

Ucap Peter.

"Ya, itu benar sekali Peter...tetapi asal kau tahu saja...kau tidak bisa menggunakanku sebagai batu lompatan kesuksesanmu!"

Ucap Stella penuh dengan penekanan.

"Jadi, apa kau menolak Stella...setelah kau membunuh pria muda yang merupakan adik dari mafia berbahaya tersebut...apa kau pikir semudah itu kau dapat melarikan diri?"

Tanya Peter.

"Peter! Jangan, lupa akulah pembunuh bayaran dibawah naunganmu yang paling berbahaya...sekaligus akulah senjata paling mematikan...kau tahu, bukan senjata biologis yang tertanam di tubuhku? Itu cukup untuk menginfeksi beberapa negara...dan juga itu cukup untuk membunuhmu...jadi, jangan main-main denganku!"

Ucap Stella marah. Dan, Peter pun mengepalkan tinjunya dengan raut wajah penuh amarah.

"Stella! Jangan, lupa! Akulah yang membentukmu menjadi dirimu yang sekarang! Jadi, jangan coba-coba kau mengancamku!"

Ucap Peter sambil mengacungkan jarinya kepada Stella. Dan, bagi Stella mengacungkan jari berarti tanda penghinaan bagi dirinya.

"Oh, ya?"

Ucap Stella sambil mengambil dua pistol yang tersembunyi di kedua paha kiri dan kanannya. Dan, dia pun siap untuk menembak Peter. Peter yang mengetahui hal tersebut ia menghindar dari tembakan Stella. Ia bersembunyi di belakang lemari untuk menghindari tembakan pistol Stella yang terus menerus menyerangnya secara membabi buta.

"Dor...

"Dor...

"Dor...

Lalu, terjadilah baku tembak di kediaman Peter. Peter berteriak penuh kekesalan kepada Stella. Sekaligus, ia memanggil seluruh anggotanya untuk menghabisi Stella.

"Stella! Beraninya kau, menembakku! Kurang ajar, kau Stella! Roy! Evan! Semuanya, cepat kalian habisi perempuan tidak tahu balas budi itu!"

Teriaknya kepada seluruh anggotanya. Dan, seluruh anggotanya pun mengepung Stella sambil menghujani Stella dengan tembakan pistol mereka. Akan, tetapi Stella tidak gentar sedikitpun ia pun bersembunyi untuk menghindari tembakan-tembakan tersebut.

"Dor...

"Dor...

"Dor...

Stella ingin membalas menyerang dan menembakkan pelurunya kepada salah satu dari anggota Peter. Dan, kena...

"Dor...

"Dor...

"Dor...

"Arrgghh...

Teriaknya.

"Satu tewas! Giliran yang lain! Tetapi, tidak seru jika hanya menembakkan pistol, bukan?"

Ucap Stella, kemudian dia pun melempar sebuah alat yang mengeluarkan asap. Para anggota Peter pun kalang kabut di tengah kabut asap tersebut. Lalu, disitulah Stella beraksi. Ia menembakkan seluruh pelurunya kepada anggota Peter. Dan, seluruh anggota Peter yang ada di ruangan tersebut pun tewas.

"Dor...

"Dor...

"Dor...

Setelah anggota di dalam ruangan tersembunyi tewas. Maka, Stella pun segera keluar dari ruang tersembunyi di kediaman Peter. Peter yang mengetahui banyak anggotanya yang tewas. Ia pun segera membunyikan sirene tanda bahaya. Yang, akhirnya mengundang seluruh anggotanya yang tersisa untuk segera menghadang Stella yang sebelumnya sudah siap dengan serangan tersebut.

Stella sudah siap dengan dua senjata pistolnya di kedua tangannya. Dan, dia pun sudah mengisi ulang senjatanya tersebut. Lalu, tidak lama kemudian ia pun segera menembakkan pistolnya tersebut ke arah musuh yang datang.

"Dor...

"Dor...

"Dor...

"Psiuu...

Dan, suara dentingan peluru terdengar dimana-mana. Stella benar-benar membunuh semua anggota Peter yang masih ada. Sekaligus, ia menanamkan alat peledak di setiap koridor yang ia lalui. Agar ia dapat menghancurkan seluruh kediaman milik Peter. Sekaligus membunuh Peter beserta seluruh anggotanya yang masih tersisa. Tampaknya Stella benar-benar sudah gila.

Terbukti dari segala tindak tanduknya tersebut yang mencerminkan seseorang yang profesional di bidangnya dan juga sangat berbahaya apabila ia terusik. Stella masih terlibat baku tembak dengan mereka semua. Ia menembak mereka satu per satu yang mencoba menghadang langkahnya juga mencoba untuk menyakitinya.

"Dor...

"Akh...

Sampai akhirnya, Stella berhasil keluar dari kediaman Peter. Diluar kediaman Peter pun ternyata sudah ada beberapa anggota Peter yang menunggu Stella.

Peter sialan! Dia benar-benar mengerahkan seluruh anggotanya...ternyata dia benar-benar ingin dimusnahkan...baiklah Peter...kau yang meminta ini...

Ucap Stella dalam hati. Stella pun akhirnya harus bekerja ekstra demi keselamatan dirinya. Akhirnya, ia pun menggunakan bom asap beserta granat yang ia simpan sebagai senjata cadangan ketika ia sudah kehabisan peluru. Stella benar-benar brutal kali ini, ia melemparkan dua benda berbahaya tersebut secara bersamaan. Yang tentu saja, hal tersebut membuat anggota Peter yang ada di luar pun tampak kebingungan dan tiba-tiba ada suara ledakan.

"Dhuarr!"

Yang membuat anggota Peter tewas di tempat. Lalu, Stella pun meledakkan kediaman Peter dengan bom yang sudah ia pasang di seluruh koridor rumah kediaman Peter tersebut. Stella hanya menekan tombol pemicu yang ada di tangannya.

"Boom...

"Boom...

"Dhuarr...

Dan, semuanya hancur seketika. Stella pun segera pergi dari tempat tersebut.

Gambar Ilustrasi

Semenjak peristiwa tersebut terkenallah nama Eagle Lady di kalangan para mafia kelas atas tingkat dunia. Karena, ia telah menghancurkan Peter sebagai orang yang membawahi para pembunuh bayaran sistem level nomor satu di Indonesia.

Kini, Stella bergerak sendiri tanpa tuan atau pun para kelompok mafia yang menaunginya. Siapa pun orang membutuhkan jasanya maka ia akan siap untuk menjalankan aksinya tersebut. Karena, tugasnya adalah membunuh sasaran. Jadi, siapa pun yang menjadi targetnya maka mereka tidak akan pernah lolos dari dirinya.

...****************...

Markas pusat Mafia Dragon Six pukul 3 pagi...

Keriuhan terjadi di sebuah markas pusat Mafia Dragon Six. Sebab, berita hancurnya kelompok Peter sebagai pencipta para pembunuh bayaran dengan sistem level nomor satu di Indonesia tersebut menyebar dengan cepat. Ketua dari kelompok Mafia tersebut masih terduduk di kursi kebesarannya dengan sebatang rokok di tangannya.

"Jadi, Peter tewas?"

Ucap ketua Mafia itu.

"Ya, bos Raymond...Peter sudah tewas bersama dengan seluruh anggotanya...

Balas sang anak buah.

"Siapa yang membunuhnya dengan begitu berani...

Tanya sang ketua Mafia yang bernama Raymond.

"Eagle Lady, tuan...

Jawab sang anak buah.

"Eagle Lady? Siapakah Eagle Lady ini, Erick?"

Tanyanya lagi.

"Salah satu anggota Peter, juga bos! Kabarnya dia merupakan senjata yang paling berbahaya bos! Menurut berita yang kudengar dia telah membunuh anggota keluarga Mafia nomor satu di dunia, bos!"

Ucap sang anak buah yang bernama Erick tersebut.

"Wow, itu berita besar Erick...

Ucap Raymond.

"Ya, bos!"

"Eagle Lady berani mengusik keluarga Mafia besar di dunia...Anggara...dia pasti akan menjadi bulan-bulanan para pembunuh bayaran keluarga mafia besar tersebut...

Ucap Raymond.

"Mari kita lihat sejauh mana, Eagle Lady ini dapat bertahan dari si sialan Anggara itu...

Ucap Raymond sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara. Dan, Erick pun tersenyum melihat ekspresi wajah bosnya. Raymond sudah tidak sabar akan perburuan yang dilakukan oleh keluarga Mafia besar di dunia terhadap Eagle Lady atau Stella. Ia ingin melihat sampai sejauh mana Eagle Lady dapat bertahan dari amarah bos Mafia Anggara. Sebab, Eagle Lady berani mengusik bos Mafia satu ini yang dikenal sangat kejam dan tidak kenal ampun terhadap musuh-musuhnya.

EAGLE LADY

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!