Hari ini hari dimana hal yang paling menyedihkan yang pernah aku lalui , bagaimana tidak , seorang pria yang paling aku cintai tega nya bergandengan mesra dengan seorang gadis yang ternyata adalah teman sekelas ku sendiri , bahkan aku sangat mengenal gadis itu. Rama mengapa kamu tega berbuat seperti ini , rasa nya dunia ku seakan runtuh ketika kamu dengan tega nya melakukan hal seperti itu kepada ku . Apa arti hubungan kita yang sudah satu tahun lama nya ini Rama . Kamu tega mengkhianati nya entah karena alasan apa , aku juga tidak tau..
Siang itu Ria sedang berada di roofftof sekolah nya , bukan tanpa sebab , Ria mendapatkan pesan jika kekasih nya sedang menunggu nya di sana setelah jam sekolah selesai .
My love
[Ri aku tunggu ya di roofftof , jam pulang sekolah ]
Ria
[Iya sayang ] jawab Ria
Tanpa ada keraguan Ria mau mau saja di ajak oleh sang kekasih . Sudah 20 menit lama nya , Ria menunggu , namun sang kekasih belum menampakkan wajah nya . Dan tidak beberapa lama kekasih nya datang dengan wajah yang agak sedikit berbeda tidak seperti biasanya . Ya mungkin ada masalah dengan pelajaran nya kali , jadi Ria tetap bersikap biasa saja dan tetap memasang senyuman indah di bibir mungil nya . Entah kenapa melihat senyuman yang terlintas dari bibir mungil Ria membuat hati Rama semakin sakit , hati nya terasa teriris oleh pisau . Ria mencoba mendekati ke arah Rama , namun siapa sangka di belakang Rama sudah ada seorang gadis yang dengan tanpa alasan yang jelas tiba tiba langsung memeluk Rama , dan aneh nya lagi pria itu tidak menolak nya sama sekali .
Senyuman yang sedari tadi merekah di bibir mungil milik Ria , tiba tiba hilang begitu saja , Ria diam dan menatap tajam ke arah Rama dan juga gadis yang sangat di kenal nya.
Gadis itu yang bernama Silvi lalu mendongak menatap Rama , dan mencoba memberi kan kode lewat mata nya , Rama yang tau lalu tampak memejamkan mata nya dan menatap ke arah Ria .
"Ri Maaf " Dua kata itu yang terucap dari bibir Rama , tidak ada kata lain selain dua kata itu membuat Ria mengeryitkan dahi nya bingung .
"Ada apa?" Tanya Ria .
Rama tampak menghela nafas nya panjang lalu memejamkan mata nya lagi , menetralisir seluruh rasa yang ada di jantung nya .
"Lo sama Rama putus ye , karena Rama sekarang milik Gue , milik Silvi Winoto ." Bukan nya Rama yang menjawab tapi Silvi lah yang menjawab nya . Ya gadis itu bernama Silvi Winoto , anak dari pengusaha Winoto , namun perusahaan nya itu salah satu cabang dari perusahaan milik keluarga Ria , namun Silvi tidak mengetahui nya sama sekali jika ayah nya bekerja di bawah kendali keluarga Ria .
Ria terkejut mendengar perkataan yang lantang yang keluar dari bibir Silvi , Ria yang memiliki sikap tidak begitu percaya dengan ucapan orang lain sebelum orang itu sendiri yang mengatakan nya , lantas Ria menatap ke arah Rama ingin meminta penjelasan yang sebenarnya kepada Rama . Dan lihat lah Silvi saat ini sedang bergelayut manja di lengan Rama . Mengapa Rama mau di sentuh oleh Silvi ? Sedangkan yang Ria tau Rama adalah tipe cowok yang sangat susah berdekatan dengan seorang gadis . Karena sedari dulu Rama hanya mau berdekatan dengan Ria seorang , cuman Ria . Dan ini apa kah yang di bilang oleh Silvi itu benar ?? Mengapa Silvi bisa berbicara seperti itu . Ah berbagai pertanyaan terlintas di benak Ria ,
"Ram .... Jelasin " Ucap Ria dengan nada dingin nya .
Rama menatap nanar kekasih nya itu , "Maaf kan Aku Ri , kita Putus"
Sahut Rama dengan enteng nya .
What apa? Ria tidak salah dengar ? Barusan Rama bilang apa ? Putus ? Hancur sudah benteng pertahanan Ria saat ini , Ria sangat sakit hati , sudah setahun hubungan mereka berjalan dengan baik baik saja , tapi kini apa Rama malah memutuskan nya secara sepihak , tanpa alasan yang pasti , kaki nya Ria bergetar hebat , dan buliran bening itu sial nya tiba-tiba lolos dari mata indah milik Ria . Ria memejamkan mata nya sesaat untuk meredam buliran bening itu , Ria sampai tidak mampu berjalan lagi .
Sedangkan Rama , pria itu ingin melangkah menghampiri Ria , dan ingin sekali memeluk kekasih nya , ah sudah tidak pantas lagi di sebut kekasih , karena baru saja Rama memutuskan hubungan nya .
Namun langkah Rama terhenti ketika Silvi menarik lengan nya.
"Biarin aja , kamu lupa sama perjanjian kita , aku kira kamu tidak akan lupa " ancam Silvi , dan akhirnya Berhasil , membuat Rama mengurungkan niat nya.
Rama berhenti .
"Sial !!!" umpat Rama di dalam hati nya . Lalu Silvi menarik lengan pria itu dan membawa nya pergi .
Ria menatap punggung Rama dan Silvi yang pergi meninggalkan nya sendiri , Ria tidak habis pikir , pria yang selama ini berkelakuan sangat romantis itu dengan nya sekarang malah pergi meninggalkan nya tanpa mau menjelaskan nya lagi apa yang menyebabkan hubungan mereka berakhir .
Ria meraih ponsel yang berada di dalam tas nya , lalu mengotak ngatik nya . Tidak lama seseorang pun datang menghampiri nya . Ya orang itu adalah sahabat nya Ria , Sinta . Sinta memang belum pulang , karena diri nya sengaja menunggu Ria di parkiran , mereka berjanji akan pergi ke toko buku untuk membeli buku .
Sinta menghampiri Ria , lalu mencoba membantu Ria yang masih lemas terduduk di lantai roofftof .
"Ri , Lo kenapa Ri ? Dan mana si Rama , eh tunggu , tadi Gue lihat dia jalan bareng sama Silvi , atau jangan jangan ..... Enggak , enggak , Gue tau sifat si Rama !" Cerocos Sinta .
Ria memejamkan mata nya , lalu menatap Sinta dengan tatapan sendu .
"Lo enggak salah lihat Sin , apa yang Lo lihat tadi bener , dan sekarang Rama sama Gue _" Ria tidak mampu melanjutkan kalimat nya lagi , buliran bening itu menetes dengan deras lagi di pipi nya .
Sinta menggeleng kan kepala nya masih tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh sahabat nya itu . Bagaimana mungkin Rama tega melakukan hal itu , sebab yang Sinta tau Rama selama ini sangat bucin dengan sahabat nya , dan dia sangat takut kehilangan Ria .
"Pulang !!" Satu kata keluar dari bibir Ria , yang menandakan bahwa diri nya memang sangat sakit hati , Sinta mengangguk kan kepala nya lalu memapah tubuh sahabat nya menuju mobil Ria . Sinta tidak ingin menanyakan lagi apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabat nya itu , bukan nya tidak perduli , tapi Sinta tidak mau Ria terus mengingat apa pun kejadian yang terjadi dengan nya tadi .
"Biar Gue yang nyetir ya " pinta Sinta ketika mereka sudah berada di depan mobil Ria .
Ria mengangguk kan kepala nya lalu membuka tas nya , lalu mengambil kunci mobil nya dan memberi kan nya ke Sinta .
"Masuk Ri" Sinta membuka kan pintu mobil , lalu menyuruh Ria masuk .
Ria masuk kedalam mobil dan tidak lama Sinta pun ikut masuk dan melajukan mobil nya membelah jalanan ibu kota .
"Gue enggak tau apa yang terjadi sama Lo Ri , tapi kita udah sahabatan dari kecil , Gue tau perasaan Lo sekarang gimana . . Tapi Gue mohon Lo jangan larut sama kesedihan Lo , Lo enggak akan ngemis ngemis sama pria brengsek itu. Dan Gue bukan nya enggak mau nampar muka bajingan itu . Tapi Lo harus ingat Ri, kita bukan anak anak lagi , dan cara itu terlalu kekanak-kanakan bukan ,, jadi Gue minta sama Lo buat lupa in aja , dan Lo buka lembaran baru its Oke !!" Cerocos Sinta panjang lebar .
Ada rasa terkejut ketika mendengar ucapan dari sahabat nya itu , namun Ria mencoba mencerna semua kalimat yang keluar dari bibir Sinta , dan semua yang di ucap kan oleh sahabat nya itu benar , dia harus move one . Rama saja dengan muda nya mengatakan putus dan langsung menggandeng Silvi , mengapa Ria tidak bisa move one dari pria itu . Pria yang tidak pantas mendapatkan cinta Ria .
"Kalau Lo kelihatan sedih kayak gini , si bajingan sama nenek lampir itu makin cekikikan lihat Lo kayak gini . Jadi Lo harus kuat , ah jangan nangis gara gara bajingan kayak dia . Came on Ri , Came on , masih banyak pria tampan yang ngejar-ngejar cinta Lo " ucap Sinta lagi sambil mengemudi kan mobil .
Ria menghela nafas panjang lalu menghapus kasar buliran bening yang berada di pipi nya , setahun sudah dia jalani dengan Rama , banyak kenangan yang sangat indah , dan sekarang harus hancur begitu saja karena masalah yang tidak tau entah apa. Ria menatap lurus jalanan di depan nya.
"Lo bener Ta , buat apa Gue tangisin cowok brengsek kayak dia , bukti nya tanpa ada masalah apa apa , dia ngajak putus , kan bajingan " ucap Ria .
Sinta tertawa mendengar ucapan sahabat nya itu .
"Good , ini baru Ria yang Gue kenal , dan bukan Ria yang tadi " sahut Sinta sambil mengacungkan jari jempol nya ke arah Ria .
"Gue pulang ya Ri, " pamit Sinta setelah mereka sudah sampai di depan rumah Ria . Rencana pergi ke toko buku pun pupus karena Sinta yang tidak tega melihat kondisi Ria yang masih syok akibat di putusin oleh Rama . Sinta juga enggak bisa maksa buat Ria langsung melupakan seorang Rama , karena Sinta adalah saksi bagaiman manis nya hubungan percintaan Ria dan Rama.
Ria memicingkan mata nya menatap sahabat nya itu , kok ada yang aneh ya enggak biasa nya Sinta buru buru pulang , biasa nya Sinta itu paling suka berlama lama di rumah nya .
"Lo enggak mau nunggu pacar kesayangan Lo , kok tumben cepet banget balik nya ?" Ria penasaran dengan sikap Sinta yang tidak seperti biasa nya pasti ada sesuatu yang sedang di rencanakan oleh Sinta , atau jangan jangan mereka sedang bertengkar , oh jangan sampai , jangan sampai hubungan mereka seperti hubungan diri nya dengan Rama . Sebab yang Ria tau jika gadis itu sudah ada di rumah Ria , pasti diri nya akan berlama lama dan akan menunggu Kakak nya Ria pulang yang notabene nya adalah kekasih nya Sinta , Rio.
Sinta cengengesan , lalu menatap Ria dan berbisik .
"Gue pura pura ngambek sama Kakak Lo , karena besok dia ulang tahun , Gue mau adain surprise buat dia , jadi adik ipar Lo enggak usah bocor ya , besok kita jumpa di Cafe Bintang milik kakak Lo ." Kan kan bener apa dugaan Ria , pasti ada maksud terselubung di otak Sinta sahabat gesrek nya itu .
Ria memutar bola mata nya malas lalu menatap Sinta kesal .
"Iya iya deh yang bucin akut , Gue mah jomblo !!" Sewot Ria .
Sinta yang mendengar nya langsung terkekeh dan menepuk pundak Ria .
"Gue ada kejutan buat Lo besok , Lo tenang aja , dandan yang cantik , " ucap Sinta lalu pergi meninggalkan rumah Ria .
"Gue kan enggak ulang tahun besok ogeb " Teriak Ria yang tidak di hiraukan oleh Sinta .
Ria mendengkus kesal sambil menatap punggung Sinta yang sudah masuk ke dalam taxi yang sudah dia pesan sedari tadi , padahal Ria ingin sekali mengantar nya , namun gadis keras kepala itu tidak mau dan kata nya sudah memesan taxi online terlebih dahulu .
"Cocok si , sama kak Rio , sama sama gesrek " gerutu Ria lalu pergi melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah nya .
Maria Calista Aditama , seorang gadis cantik berusia 17 tahun dan sudah menduduki kelas 12 SMA , gadis cantik itu anak pengusaha properti ternama di Ibukota maupun di luar negeri , Aditama Saputra Ayah nya , dan Bunda nya Liana Kusuma . Bunda dan Ayah nya sama sama bekerja dan memiliki perusahan yang sangat ternama di ibukota maupun di luar negeri .
Ria anak bungsu , kakak nya bernama Rional Aditama . Ria tidak pernah memakai embel-embel keluarga Aditama di ujung nama nya ketika di sekolah atau berkenalan dengan siapa pun , kecuali sahabat sedari kecil nya Sinta yang tau bahwa Ria anak konglomerat nomor satu di ibukota . Bukan alasan lain , Ria tidak ingin teman teman nya merasa canggung ketika berteman dengan nya yang notabene nya anak dari pemilik sekolah yang tempat nya sekolah saat ini . Dan Ria ingin mereka berteman dengan Ria bukan karena status nya tetapi karena ketulusan dari mereka . Dan syukur nya banyak teman Ria yang mau berteman dengan nya tanpa mau tanya status Ria , yang mereka tau Ria anak dari kalangan biasa yang bersekolah di sekolah elit itu karena beasiswa yang Ria raih . Pasal nya gadis cantik itu pandai dan selalu mendapat kan juara umum di sekolah nya . Bukan cuma pandai, dan cantik , Ria juga sangat ramah dengan seluruh teman teman nya , tapi gitu masih saja ada yang iri dengan nya seperti Silvi .
Di tempat lain , seorang pria sedang mengacak rambut nya frustasi , sedari tadi pulang sekolah pria itu hanya mengurung diri nya di dalam kamar nya dan banyak foto berserakan di atas ranjang kamar nya . Ibu nya yang sedari tadi sibuk mengetuk pintu dan memanggil nama nya tidak di gubris sama sekali , pria itu malah asik menangis sambil menatap foto seseorang .
"Maafin aku , maafin aku , kamu pasti benci banget sama aku , aku enggak bermaksud seperti ini sama kamu sayang , aku juga enggak sanggup kehilangan kamu , aku enggak sanggup hidup tanpa kamu sayang!! " ucap pria itu dengan suara yang sendu..
"Pa gimana ini ?" Tanya seorang wanita paruh baya yang masih setia menatap pintu kamar putra semata wayang nya .
Suami nya menghela nafas kasar lalu mencoba mendobrak pintu tersebut , satu , dua kali gagal , namun setelah mencoba yang ketiga kali nya pria paruh baya itu berhasil ,
Brukkkk
Suara dobrakan pintu tersebut menggema di dalam rumah mewah tersebut , Wanita penuh baya itu langsung berlarian ke ranjang putra nya dan menatap nanar putra nya yang sudah sangat kelihatan frustasi nya .
"Sayang , jangan seperti ini !!" Ucap wanita paruh baya itu dan langsung memeluk tubuh putra nya .
Putra nya tidak menjawab apa pun ucapan dari sang Mama nya . Pria itu terus terusan menangis , sambil memeluk foto kebersamaan diri nya dan sang kekasih .
Papa nya yang melihat itu langsung menghela nafas kasar , lalu menepuk pundak sang Putra semata wayangnya .
"Papa janji , setelah masalah nya beres , kamu bisa kembali lagi sama Ria , Papa enggak minta apa pun dari kamu Ram , Papa cuman minta tolong sama kamu sebentar saja , tolong mengerti ya Rama . Cuman kamu yang bisa bantuin Papa " pinta Papa nya Rama dengan nada yang memelas. "Tolong Rama .. Selama Papa bisa menyelediki semua ini dan mencari bukti nya , papa janji , setelah selesai , papa akan langsung melamar Ria .!!" Sambung Papa nya lagi .
Mendengar ucapan dari Papa nya , Rama langsung menatap sang Papa dengan tatapan berbinar .
"Papa janji ??" Ujar Rama memastikan ucapan dari Papa nya .
Papa nya mengangguk kan kepala nya. "Papa janji sayang !!" Sahut papa nya .
Rama yang mendengar itu langsung tersenyum bahagia , bagaimana tidak bahagia jika nanti masalah papa nya selesai diri nya akan langsung melamar Ria , dan pasti nya Ria langsung menerima nya . Huh percaya diri sekali Rama . Apa Rama tidak tau , jika Ria sangat kecewa dengan diri nya , atau Rama pura pura tidak tau ?? Dasar Rama. .
.
"Aku janji Ri, setelah masalah perusahaan papa selesai , aku akan langsung memutuskan hubungan ku dengan Silvi sialan itu , dan aku akan mempermalukan nya seperti apa yang telah di perbuat nya dengan mu tadi , aku sakit lihat kamu di perlakukan seperti itu tadi Ri, rasa nya ingin sekali aku Jambak rambut nenek lampir itu , tapi aku enggak berdaya Ri, !!" Ucap Rama di dalam hati nya. Ya Rama menerima Silvi karena papa nya , Perusahaan keluarga nya terancam bangkrut karena salah satu karyawan nya korupsi , jadi mau tidak mau papa nya Rama meminta bantuan dana kepada papa nya Silvi , yang di ketahui memiliki perusahan besar , ya tidak sebesar perusahaan milik keluarga Ria . Dan Silvi mengetahui itu semua langsung meminta syarat agar papa nya meminjam kan dana jika Rama mau menjalin hubungan dengan Silvi . Awal nya Rama menolak , namun papa nya memohon hanya itu jalan satu satu nya agar perusahaan keluarga nya tidak bangkrut , jika tidak perusahaan keluarga nya terancam bangkrut . Akhirnya dengan berat hati Rama mau ,dan Silvi meminta Rama agar memutuskan hubungan nya dengan Ria . Rama sangat murka dengan permintaan dari Silvi , namun diri nya dengan terpaksa harus menuruti kemauan gadis itu , kalau tidak perusahaan papa nya sebagai jaminan nya .
Seorang pria tampan dengan lesu nya berjalan menaiki anak tangga dan ingin berniat ke kamar nya ,dia sangat pusing hari ini , sudah ada masalah di kampus nya dengan dosen nya eh ini pacar bawel nya tiba tiba enggak ada kabar. , dan pas di hubungi yang ngangkat malah cowok , kan membuat kepala nya terasa ingin pecah , pria tampan itu ingin masuk ke dalam kamar nya namun langkah nya terhenti ketika melihat pintu berwarna pink di samping kamar nya . Sudut bibir nya langsung terangkat , pria itu lalu membuka pintu berwarna pink dan dengan seenak nya masuk ke dalam kamar itu , tanpa memperdulikan pemilik kamar nya yang akan marah marah dengan nya . Itu mah urusan belakang . Yang penting diri nya bisa memastikan sesuatu terlebih dulu .
Cklekk
Pintu kamar terbuka menampilkan wajah seorang gadis cantik yang sedang sibuk dengan benda pipih nya . Pria itu langsung membaringkan tubuhnya di ranjang tepat nya di samping gadis itu .
"Mau apa Lo " celetuk gadis itu tanpa menoleh ke arah pria itu .
Pria itu langsung terkekeh melihat wajah judes sang gadis .
"Jangan judes judes , nanti Rama nya minggat " ujar pria tampan itu yang tidak lain Rio kakak nya Ria .
"Gue udah putus sama dia !!" Ucap Ria santai , sambil terus memainkan benda pipih nya tanpa menghiraukan kehadiran kakak nya .
Rio membulat kan kedua bola mata nya lalu beranjak duduk di dasboard tempat tidur adik nya . Tepat nya duduk di samping Ria .
"Serius dek , enggak bohong kan ?? Tapi kenapa ?? Kan kalian bucin akut , kok tiba tiba putus ??" Berbagai pertanyaan keluar dari bibir Rio , ya Rio sangat mengenal Rama , sebab Rama sering sekali datang ke rumah Ria , namun Rama tidak pernah mengenal Ayah dan Bunda Ria , sebab Ayah dan Bunda nya sering pulang malam . Dan ketika Rama berkunjung soreh hari , yang dia temui hanyalah Kakak nya Ria , Rio .
"Iya , dia selingkuh " jawab Ria santai .
Cetak
Ria mengusap dahi nya .
"Apaan si kak sakit " ringis Ria , tatkala kakak nya menyentil dahi nya .
"Kan udah kakak bilang , gak usah pacaran sama bocah kayak gitu . Kakak aja pertama kali lihat nya udah enggak setuju , terus sekarang lihat kan dia mutusin kamu plus selingkuhi lagi , mendingan kamu sama temen kakak si Juna, udah jelas jelas masih muda sudah mapan lagi , plus ganteng banget " cerocos Rio , ya memang kakak nya itu tidak pernah suka dengan Rama dan selalu menyuruh Ria agar putus dengan Rama , entah alasan apa yang pasti tapi kayak nya Rio tau watak Rama sebenar nya , bukti nya saja sekarang lihat lah Ria di selingkuhi , bukan nya sudah jelas kalau dia pria brengsek .
Ria memutar bola mata nya malas mendengar kakak nya yang selalu memuji teman nya itu , ya memang si bener kalau Kak Juna , atau yang sering Ria panggil kak Arjun orang nya baik banget , ganteng , masih muda sudah mapan lagi . Namun Ria hanya menganggap nya sebagai seorang kakak saja , seperti Rio . Ya entah lah mungkin perasaan nya bisa berubah kapan saja dan menerima Arjun menjadi kekasih nya .
"Udah deh to the point aja , ngapain Lo kemari , gak usah banyak kali ngomong deh ," celetuk Ria .
Rio menyunggingkan senyuman manis nya , adik nya ini tau aja kalau Rio masuk ke kamar nya ada sesuatu hal , Rio lalu meraih tangan Ria dan menggenggam nya .
"Kakak pinjam ponsel nya ya , mau nelpon si Sinta " Kan kan bener , sudah Ria duga , pasti si Rio ini ada mau nya masuk ke dalam kamar nya dan kan benar saja , dia pasti galau karena si Sinta nya mengabaikan nya .
Ria memiliki ide dan langsung mengangguk kan kepala nya .
"Yaudah deh ni ambil , tapi ingat ya kuota nya di ganti , aku enggak mau kalau sampai habis " cetus Ria .
Rio mendengkus kesal menatap sang adik .
"Emang nya uang yang Ayah sama Bunda transfer tiap hari enggak cukup apa ?? Punya kakak aja sampai bisa beli kapal pesiar , sangking banyak nya di transfer tiap hari ." ucap Rio songong .
Ria mangut mangut menatap sang kakak ,
"Banyak sih , tapi tetep aja kakak harus ganti " Ria itu memang benar benar buat Rio kesal , kayak orang miskin saja , padahal ATM nya juga banyak tapi masih saja minta beli kuota sama kakak nya , malas berdebat akhirnya Rio menganguk kan kepala nya dan langsung mengambil ponsel sang adik , namun belum sempat tangan nya memegang ponsel tersebut , Ria menahan nya .
"Ck kenapa lagi si Ri ??" Kesal Rio .
"Ada satu lagi , " Ucap Ria .
"Iya iya , udah cepetan mau apa lagi" Mungkin kesabaran Rio kali ini memang benar benar di uji oleh sang adik , pasal nya mau pinjam ponsel saja tapi ribet nya minta ampun pake banget lagi , banyak sekali permintaan nya .
Ria menatap Rio yang kesal lalu menyunggingkan senyuman nya .
"Aku mau jadi penyanyi di Cafe kakak , boleh kan ??" Pinta Ria . Sontak saja membuat Rio menatap bingung adik nya , memang sih suara adik nya itu sangat merdu , tapi ngapain adik nya pake acara jadi penyanyi di cafe , padahal kan uang nya banyak , enggak perlu deh capek capek kerja toh nanti nya dia bakal memimpin perusahaan milik Bunda nya atau Ayah nya .
"Enggak sakit kan dek ?" Tanya Rio sambil meletakkan tangan nya di kening Ria .
Ria langsung menepis tangan Rio .
"Ck , enggak lah kak , boleh ya kak " pinta Ria dengan memasang wajah yang memelas .
Kalau sudah seperti ini , mau tidak mau Rio harus mengiyakan permintaan adik tersayang dan semata wayang nya ini . Mana bisa dia menolak nya , tapi Rio masih penasaran dan mencoba menanyakan apa alasan Ria minta menjadi penyanyi di cafe nya .
"Kasih satu alasan buat kakak Nerima kamu jadi penyanyi di Cafe kakak !!" Ucap Rio .
Ria menghela nafas panjang huh mau menjadi penyanyi di Cafe milik kakak nya sendiri saja perlu alasan , kan langsung masuk saja bisa , huh dasar Rio , lalu Ria menatap sang kakak .
"Aku pengen punya kesibukan kak , aku bosen di rumah terus , palingan keluar belanja sama Sinta , itu juga jarang , kan seringan Sinta pergi bareng sama kakak ," satu alasan yang tidak masuk akal bagi Rio , sebab adik nya itu sangat betah di rumah , tidak mungkin kan dia bosen di rumah aja , Rio sudah bisa menebak jika adik nya ingin menyanyi di cafe agar dia bisa melupakan Rama . Tapi Rio tidak ingin ambil pusing , dia juga punya rencana lain untuk sang adik agar cepat melupakan mantan nya itu . Karena Ria itu tipe cewek yang suka dengan suasana baru , dan pasti rencana Rio berhasil dan membuat sang adik akan melupakan mantan nya dengan segera .
"Oke kakak setuju , jadi kapan kamu mau nyanyi nya ??" Tanya Rio .
Mendengar kata setuju , mata Ria jadi berbinar-binar ,
"Nanti malam deh kak , Ria udah gatel mulut nya mau nyanyi , udah lama juga enggak konser " celetuk Ria sambil cengengesan .
Rio mengangguk kan kepala nya .
"Oke , nanti kita berangkat bersama , tapi siniin dulu ponsel kamu " ucap Rio sambil mengulurkan tangan nya meminta ponsel milik adik nya .
Ria menggeleng kan kepala nya .
"Ria enggak mau berangkat sama kakak , Ria naik mobil sendiri aja ya" pinta Ria .
Kali ini Rio tidak setuju dengan permintaan adik nya , Rio tidak ingin adik nya kenapa kenapa jika berangkat sendiri .
"Kali ini enggak ada bantahan Ri, mau Bunda sama Ayah ngomel ngomel sama kakak , udah deh , sini ponsel nya " cetus Rio kesal .
Ria mendengkus kesal , namun diri nya tidak punya pilihan lain selain menurut , toh cara satu satu nya agar kakak nya mengijinkan nya nyanyi di cafe dan bisa membuat diri nya sibuk tanpa memikirkan pria itu lagi .
"Ini " ucap Ria seraya memberikan ponsel nya ke kakak nya .
"Thank you adik kakak yang comel ," ucap Rio sambil mengacak rambut Ria , dan berlalu pergi dari kamar Ria .
"Dasar kak Rio !!" Pekik Ria kesal .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!