NovelToon NovelToon

Stronge Women Live For Revenge

Eps 01 : Kematian ayah dan ibu putri Xia Yue.

.

.

Benua Naga Biru adalah tempat para spiritualis tinggal , para spiritualis ini fokus untuk mengikatkan kekuatannya dan belajar ilmu alkemis untuk membantu membuat pil yang di gunakan untuk membantu meningkatkan kekuatan dan penawar racun .

Di kediaman klan Xia yang ada di kota Xiang , wilayah kerajaan Xin Dong di benua Naga Biru , Patriak Xia Han sedang menghibur putrinya yang sedang bersedih .

Nama putri Patriak Xia Han adalah Xia Yue yang masih berumur 15 tahun, putri Xia Yue adalah gadis yang sangat cantik dan imut , meskipun usianya masih 15 tahun tapi aura kecantikannya sudah bisa terlihat , hanya saja putri Xia Yue ini sangat lemah karena di dalam tubuhnya ada kelainan sehingga dia tidak bisa menyerap energi qi seperti seorang spiritualis pada umumnya.

Seharusnya gadis berumur 15 tahun kekuatannya sudah berada di tingkat spiritualis tingkat 1 tahap awal atau menengah .

'' Kamu tenang saja Yue'er , suatu hari nanti ayah pasti akan mencarikan tabib atau alkemis yang bisa menyembuhkan mu agar kau bisa menjadi seorang spiritualis seperti yang lainnya , hanya saja ayah nanti malam mendapat tugas yang tidak bisa di tinggalkan , sekarang pakailah kalung itu karena itu adalah hadiah pernikahan ayah dan ibumu dari raja Xin Shayu , tapi teteskan darahmu dulu sebelum memakainya , agar hanya kau yang bisa mengunakan kalung itu...'' ucap Patriak Xia Han sambil memberikan sebuah kalung kepada putrinya.

'' Iya ayah terima kasih banyak sudah memberiku kalung yang sangat istimewa ini , aku akan menjaganya dengan baik karena kalung ini pasti sangat berharga untuk ayah dan ibu...''

Kemudian putri Xia Yue mengambil pisau kecil untuk melukai tangannya , setelah darahnya keluar kemudian putri Xia Yue langsung meneteskan darahnya ke permukaan kalung Bulan dan Bintang ini.

Kalung ini teryata langsung menyerap tetesan darah putri Xia Yue dengan cepat , kemudian putri Xia Yue langsung memakai kalung itu.

'' Kalau boleh tahu apa arti bintang dan bulan di gantungan kalung ini ...?

'' Itu adalah nama julukan ayah dan ibumu , karena kami berdua di juluki pasangan bulan bintang oleh rekan rekan ayah dan raja Xin Shayu , hanya mereka saja yang mengerti arti kalung itu , jika para bawahan ayah melihat kau memakai kalung itu maka mereka pasti akan mengenalimu karena kalung itu di buat hanya satu saja ..''

'' Iya ayah aku mengerti , kalau boleh tahu kapan ibu pulang ke rumah , karena aku sangat merindukan kebersamaan ku dengan ibu ..?

'' Aku belum bisa memastikannya Yue'er , karena nanti malam aku dan ibumu akan menjalankan misi dari raja Xin Shayu , maafkan kami berdua sering meninggalkanmu sendirian di sini , karena ini adalah misi yang sangat sulit sehingga tidak bisa di wakilkan oleh bawahan ayah...''

****

Patriak Xia Han dan ibu Xia Ling adalah anggota pasukan Penguasa Malam milik kerajaan Xin Dong yang di tugaskan untuk misi misi khusus kerajaan .

Yang menjadi komandan pasukan Penguasa malam adalah Patriak Xia Han karena dia adalah orang yang paling terkuat di dalam organisasi ini , sebenarnya ada lagi yang paling kuat di dalam organisasi ini , dia adalah leluhur kerajaan Xin Dong , namanya adalah Xin Feng yang menjabat sebagai penasihat organisasi pasukan Penguasa Malam .

Yang menjodohkan putri Xia Yue dan putra mahkota adalah kakek Xin Feng ketika putri Xia Yue masih berumur 10 tahun , karena kakek Xin Feng ingin menjadikan klan Xia menjadi keluarga kerajaan juga , di samping itu dia juga sangat mengagumi kecantikan putri Xia Yue meskipun masih kecil .

****

'' Iya tidak apa apa ayah , aku bisa mengerti , lagi pula aku di sini juga bahagia karena orang orang di sini semuanya baik kepadaku...''

'' Anak pintar , mungkin setelah pulang menjalankan misi ini ayah dan ibumu akan mampir ke kerajaan Zhi Dong karena di sana ada seorang tabib yang sangat terkenal...'' ucap Patriak Xia Han sambil mengelus elus rambut putrinya .

'' Iya ayah , lagi pula aku harus menjadi kuat agar jika nanti sudah dewasa bisa layak bersanding dengan putra mahkota....''

'' Kamu benar Yuyue , aku akan berusaha membayar berapapun biayanya untuk mengundang tabib itu ke sini, jadi kamu tidak perlu khawatir....''

Sore itu Patriak Xia Han menghabiskan waktu bersama putri tercintanya di sana , menjelang malam kemudian Patriak Xia Han berpamitan kepada putrinya untuk menjalankan misi Organisasi pasukan Penguasa Malam.

Setelah berpamitan kemudian Patriak Xia Han langsung pergi dari sana menuju markas pasukan Penguasa Malam.

Sedangkan putri Xia Yue langsung masuk ke dalam kamar , kemudian langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil terus mengelus elus kalung pemberian ayahnya.

Lalu putri Xia Yue langsung memejamkan matanya karena hatinya terus gelisah tidak tahu ini adalah firasat apa .

****

Keesokan harinya setelah putri Xia Yue bangun , kemudian dia ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian , setelah berganti pakaian kemudian putri Xia Yue keluar kamar dan berjalan ke halaman klan Xia karena biasanya dia menghabiskan waktu di sana sambil menikmati kolam ikan hias yang ada di halaman klan Xia.

Para anggota klan Xia sangat menghormati putri Xia Yue , mereka selalu menyapanya dengan ramah , karena dia adalah tuan putri pertama klan Xia yang akan menjadi suami putra mahkota dari kerajaan Xin Dong.

Kemudian ada seorang pelayan yang memangil manggil namanya sehingga Putri Xia Yue langsung membalikkan badannya.

'' Ada apa nona pelayan...''

'' Anda di tunggu semua orang di aula klan...''

'' Tumben pagi pagi begini orang orang sudah berkumpul di sana , kalau boleh tahu ada apa mereka memanggilku....?

'' Aku tidak tahu nona....''

'' Baiklah kalau begitu aku sekarang akan ke sana , nona kembalilah bekerja lagi...''

'' Iya nona....''

Kemudian putri Xia Yue langsung berjalan ke aula klan Xia dengan santai , setelah 5 menit berlalu akhirnya putri Xia Yue sampai di depan aula klan Xia .

Putri Xia Yue kemudian langsung masuk ke sana dan melihat para tetua di sana yang sedang berkerumun .

Kemudian putri Xia Yue langsung berjalan mendekati kerumunan kerena sangat penasaran .

Para tetua yang ada di sana melihat putri Xia Yue sudah datang kemudian memberi jalan kepada putri Xia Yue untuk lewat .

Dari kejauhan putri Xia Yue melihat ada sesuatu yang di tutupi kain berwarna putih di atas meja .

Kemudian kakek Qin Feng langsung memegang tangan putri Xia Yue.

'' Memangnya ada apa kakek Feng...? tanya putri Xia Yue penasaran.

'' Kau harus kuat Yue'er , karena ayah dan ibumu telah meninggal karena kalah dalam pertarungan tadi malam ...''' ucap kakek Xin Feng langsung membuat putri Xia Yue terkejut.

Degggg.... putri Xia Yue seakan tidak percaya mendengar berita ini , tapi jika ini yang mengatakan adalah kakek Xin Feng maka itu di pastikan kebenarannya .

Putri Xia Yue kemudian langsung berlari ke tempat para tetua yang sudah memberinya jalan , setelah sampai di sana kemudian putri Xia Yue langsung membuka kain putih itu , ternyata benar itu adalah ayah dan ibunya yang telah mati dengan kondisi sekujur tubuhnya penuh dengan luka sayatan dan seperti nya juga terkena racun .

.

.

~ bersambung ~

Eps 02 : Putri Xia Yue berduka.

.

.

Seketika putri Xia Yue langsung pingsan setelah melihat ayah dan ibunya telah meninggalkannya untuk selama nya.

Para tetua yang ada di dekat tubuh putri Xia Yue dengan sigap langsung menangkap tubuh putri Xia Yue Yue yang akan jatuh ke lantai .

'' Tolong bawalah putri Xia Yue kamarnya , tapi sebagian tetap lah di sini untuk mempersiapkan pemakaman Xia Han dan Xia Ling ...'' ucap kakek Xin Feng.

Semua orang yang ada di sana langsung menurut apa yang di katakan oleh kakek Xin Feng, karena kakek Xin Feng adalah leluhur kerajaan Xindong , kekuatan kakek Xin Feng juga sangat kuat karena ada di atas kekuatan Patriak Xia Han yang telah mati , sedangkan klan Xia juga harus menjaga hubungan baik dengan kerajaan Xin Dong , karena yang membeli semua sumberdaya milik klan Xia adalah kerajaan Xin Dong , sehingga para anggota klan Xia tidak ada yang berani menentang perkataan nya .

Kakek Xin Feng kemudian mengikuti para tetua yang membawa tubuh putri Xia Yue ke kamarnya .

Di balik kejadian ini ada yang tampak bahagia , mereka adalah adik sepupu Patriak Xia Han yang bernama Xia Cheng , karena kedepannya dia yang akan menjadi Patriak di klan Xia ini , kekuatan tetua Xia Cheng juga paling kuat di antara tetua tetua yang lainnya sehingga di yakin para tetua yang lainnya akan menyetujui jika dirinya mengantikan Patriak Xia Han.

Tetua Xia Cheng sebelumya juga sangat iri ketika mendengar putri Xia Yue akan di jodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan Xing Dong, sehingga tetua Xin Cheng langsung berinisiatif mengantarkan putri Xia Yue ke keluarga cabang klan Xia setelah dia nanti menjadi Patriak di klan ini , agar dia juga bisa mewujudkan niatnya untuk menguasai klan Xia ini dan putrinya bisa mengantikan kontrak perjodohan itu .

****

Berpindah ke tempat kakek Xin Feng berada.

Setelah 5 menit berlalu akhirnya mereka sampai di kamar putri Xia Yue , kemudian para tetua ini langsung merebahkan tubuh putri Xia Yue di atas tempat tidur .

'' Sekarang kalian kembalilah ke aula untuk mempersiapkan acara pemakaman nya , tapi nanti Xia Han dan Xia Ling jangan di makamkan dulu sebelum putri Xia Yue sadar kembali...''

'' Iya kakek Feng kami mengerti ...''

Kemudian para tetua ini langsung keluar dari sana , sedangkan kakek Xin Feng menjaga putri Xia Yue di sana .

Dengan sabar kakek Xin Feng menjaga putri Xia Yue di sana .

'' Kau harus kuat Yue'er , aku yakin kau mewarisi tekad ayah dan ibumu , suatu hari nanti semoga kau juga akan seperti mereka berdua , menjadi sosok yang di segani semua orang karena kebaikan dan kekuatannya ..'' batin kakek Xin Feng .

Selama menjaga putri Xia Yue di sana , kekek Xin Feng sering kali melihat putri Xia Yue mengigau memangil ayah dan ibunya .

Sehingga kekek Xin Feng sedikit sedih melihatnya , apalagi melihat kondisi putri Xia Yue sampai sekarang masih belum bisa menjadi seorang spiritualis .

Setelah 5 jam berlalu akhirnya putri Xia Yue sadar kembali , dia kemudian langsung duduk di pinggir tempat tidur sambil menyandarkan kepalanya di bahu kakek Xin Feng .

'' Yue'er , kau harus tegar dan menjadi wanita yang kuat , aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu sekarang...''

'' Iya kakek Feng , terima kasih mau menemaniku di saat seperti ini , karena aku sudah tidak tahu harus bersandar dengan siapa lagi kalau bukan dengan kakek Feng seorang...''

'' Sebelum kejadian ini aku sebenarnya sudah merasakan firasat buruk yang akan terjadi , tapi sudahlah itu tidak perlu di bicarakan lagi , karena semuanya sudah terjadi...''

'' Iya kakek Feng , kemarin sore ayahku telah memberiku kalung bulan bintang ini dan berjanji setelah pulang dari misinya akan berkunjung ke kerajaan Zhi Dong meminta bantuan tabib di sana untuk menyembuhkan ku agar bisa menjadi seorang spiritualis, tapi ternyata takdir lebih dulu mengambil ayah dan ibuku...''

'' Semua anggota pasukan Penguasa Malam sudah mengerti soal kau yang mewarisi kalung bulan dan bintang itu ,jadi kamu tenang saja Yue'er karena kedepannya aku yang akan menjadi orang tuamu , nanti setiap bulannya pasukan Penguasa Malam akan mengirimkan semua kebutuhan hidupmu dan mengawasi mu agar tidak ada orang yang bisa menyakitimu....''

Setelah menyelesaikan kata katanya kakek Xin Feng langsung terbatuk , sehingga kakek Xin Feng langsung menutup mulutnya dengan tangannya , karena mulutnya mengeluarkan darah hitam , kemudian kakek Feng langsung meminum pil penawar racun yang dia miliki .

'' Kakek Feng , kenapa kakek batuk darah seperti itu...? tanya Xia Yue sedikit khawatir.

'' Tidak apa apa Yue'er , ini hanyalah batuk darah biasa...'' ucap kakek Feng mencoba menutupinya.

'' Tidak kek , itu bukanlah darah biasa , karena aku yakin kakek sepertinya telah terkena racun sehingga darah nya berwarna hitam , kakek Feng jangan lah menutupi nya dariku...''

'' Iya kamu benar Yue'er , aku juga terkena serangan racun ketika menyelamatkan ayah dan ibumu , tapi aku terlambat datang ke sana karena musuh ayah dan ibumu melemparkan racun ketika aku sampai di sana , kemudian mereka langsung kabur dari sana karena para musuh ayah dan ibumu kondisinya juga telah melemah , senandainya waktu itu mereka tidak mengunakan serangan racun pasti aku bisa menangkapnya....''

'' Jadi seperti itu , kalau boleh tahu siapa sebenarnya orang yang telah membunuh ayah dan ibuku...?

'' Dia adalah orang yang sangat kuat , nanti jika kau sudah menjadi wanita yang kuat aku akan memberitahu siapa orang telah membunuh ayah dan ibumu , kalau begitu lebih baik sekarang kita ke aula klan karena para tetua yang ada di sana sedang menunggumu untuk menguburkan jasad ayah dan ibumu....''

'' Iya kek , aku mengerti ....''

Kemudian mereka berdua berjalan menuju aula klan Xia , setelah 5 menit akhirnya mereka telah sampai di depan aula klan , putri Xia Yue berjalan masuk dengan wajah sedih karena hari ini adalah hari terakhir kali melihat wajah ayah dan ibunya .

Setelah masuk ke dalam aula kemudian putri Xia Yue membuka kain putih yang menutupi tubuh ayah dan ibunya untuk melihat wajah mereka berdua untuk yang terakhir kalinya , setelah cukup puas melihatnya kemudian putri Xia Yue menutupnya kembali kain putih itu sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya.

'' Baiklah sekarang masukkan tubuh Xia Han dan istrinya ke dalam peti , karena kita harus segera menguburkannya...'' ucap kakek Feng sambil merangkul bahu putri Xia Yue.

Kemudian para anggota klan Xia yang ada di sana langsung memasukkan tubuh Patriak Xia Han dan ibu Xia Ling ke dalam peti mati yang telah di siapkan .

Lalu mereka membawa peti mati itu ke belakang klan Xia untuk menguburkannya di sana.

.

.

...~ bersambung ~...

Eps 03 : Rencana busuk Patriak Xia Cheng.

.

.

Setelah sampai di belakang klan kemudian mereka langsung memasukkan peti mati itu ke dalam dua lubang yang telah di siapkan , lalu mereka yang hadir di sana bahu membahu menutupinya dengan tanah bekas galian yang ada di sekitar nya.

Setelah selesai menguburnya kemudian salah satu dari mereka langsung menaburi bunga di atas kuburan Patriak Xia Han dan ibu Xia Ling.

Kemudian mereka mengucapkan penghormatan terakhir lalu satu persatu mereka kembali ke rumahnya masing masing.

Sedangkan putri Xia Yue dan kakek Feng tetap berada di sana .

Kemudian putri Xia Yue langsung berjongkok di depan makam ayah dan ibunya , lalu putri Xia Yue meratakan taburan bunga di atas makam kedua orang tuanya sambil memberikan penghormatan terakhir.

'' Ayah dan ibu , ini adalah garis takdir yang sudah di tetapkan oleh Dewa , jadi kalian berdua harus tenang di sana , karena aku sudah di jaga oleh kakek Xin Feng dan saudara saudara ku yang ada di klan ini , terima kasih ayah dan ibu yang sudah menyayangi ku selama ini...'' ucap putri Xia Yue sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya.

Setelah mengucapkan penghormatan terakhir kemudian putri Xia Yue dan kakek Feng pergi dari sana , kakek Feng berjalan sambil merangkul bahu putri Xia Yue , selama berjalan ke sana kakek Xin Feng memberi kata kata penyemangat untuk putri Xia Yue.

Ketika berjalan menuju kamar putri Xia Yue lagi lagi kakek Feng batuk darah hitam lagi , membuat putri Xia Yue sedikit khawatir .

Setelah sampai di depan kamarnya kemudian mereka berdua berhenti di sana.

'' Yuyue , sepertinya racun di dalam tubuhku benar benar sudah menyatu dengan organ dalamku , aku akan fokus untuk menyembuhkan racun ini dulu , jadi sementara ini aku tidak bisa mengunjugi mu ke sini , tapi kamu tenang saja karena nanti setiap bulan akan ada anggota organisasi pasukan Penguasa Malam yang mengunjugi mu ke sini untuk mengantarkan semua kebutuhanmu...''

'' Iya kakek Feng aku mengerti... kakek Feng tidak perlu khawatir lagi soal aku di sini , karena saudara saudara ku sangat baik kepadaku di klan ini....''

'' Baiklah kalau begitu aku mohon pamit , setelah sembuh aku akan kesini untuk mengunjungi mu lagi , kau jaga baik baik di sini , jika ada orang yang berniat menyakitimu laporkan kepada anggota pasukan Penguasa Malam dan tunjukkan kalung bulan dan bintang itu , pasti mereka nanti akan langsung menolong mu ...''

'' Iya kakek Feng aku mengerti...''

Kemudian kekek Feng langsung pergi dari sana , sedangkan putri Xia Yue berjalan masuk ke kamarnya lalu menguncinya dari dalam .

Setiap hari putri Xia Yue terlihat sangat murung dan tidak pernah tersenyum kepada orang orang yang dia temui , karena dia masih sedikit tidak percaya kedua orang tuanya secepat ini meninggalkan nya .

Setelah 1 bulan berlalu kemudian tetua Xia Cheng mulai bergerak , dia mengajak semua tetua untuk berkumpul di aula klan Xia.

'' Ada apa saudara Cheng mengumpulkan kami semua di sini...'' tanya salah tetua yang hadir di sana.

'' Aku mengumpulkan kalian di sini karena aku ingin membicarakan tentang pemimpin klan ini kedepannya , menurut kalian siapa yang pantas mengantikan kakak Han menjadi Patriak di klan Xia ini , agar keamanan klan Xia ini tetap stabil tidak ada gangguan dari luar....? ucap tetua Xia Cheng berpura pura bijaksana.

Kemudian semua tetua yang hadir di sana langsung berdiskusi satu sama lain , setelah berdiskusi kemudian tetua Xia Shan angkat bicara.

'' Kami semua yang ada di sini sudah memiliki jabatan masing untuk mengurusi keperluan ataupun menjaga keamanan klan Xia ini , kurasa kamu saja yang menjadi Patriak di klan Xia ini, karena kekuatanmu juga yang paling kuat di antara kita semua....''

'' Baiklah kalau itu saran kalian semua , aku dengan senang hati akan menjadi Patriak baru di klan ini...'' ucap tetua Xia Cheng sambil tersenyum penuh kemenangan di hatinya.

'' Tapi saudara Cheng jadilah Patriak yang bijaksana seperti saudara Han sebelumnya....'' ucap tetua Xia Shan .

'' Iya saudara Xia Shan , aku akan berusaha seperti kakak Han , tapi kalau bisa aku akan berusaha lebih baik dari kakak Han , aku menerima kritik dan saran dari kalian semua jika aku berbuat salah , kalau begitu lebih baik sekarang kita makan dulu , karena istriku hari ini telah menyiapkan semuanya untuk makan bersama....''

Kemudian mereka semua langsung menyetujuinya lalu bergegas ke ruang makan untuk makan bersama .

****

Keesokan harinya Patriak Xia Cheng dan putrinya pergi ke kamar putri Xia Yue .

Setelah sampai di sana kemudian Patriak Xia Cheng mengetuk pintu kamar putri Xia Yue.

Mendengar ada orang yang mengetuk pintunya kemudian putri Xia Yue membuka pintu kamarnya.

'' Ada apa paman Cheng...'' tanya putri Xia Yue.

'' Hari ini aku ingin mengajakmu ke kota Fengluo untuk mengunjungi keluarga cabang yang ada di sana , apakah kau ingin ikut ke sana , hitung hitung untuk menyegarkan pikiranmu agar tidak murung terus menerus....''

'' Baiklah kalau begitu aku akan ikut ke sana , karena aku sangat bosan di kamar terus setiap harinya...''

'' Baguslah kalau kau mau ikut ke sana , karena Xue'er juga ingin ikut jadi kita tidak akan bosan selama perjalanan ke sana...''

'' Ayo kakak Yue , kita pergi sekarang saja...'' ajak nona Xia Xue sambil menarik tangan putri Xia Yue.

'' Tunggu dulu saudari Xue , aku akan mengunci pintu kamar ku dulu ....''

Kemudian putri Xia Xue langsung melepaskan tangannya lagi agar putri Xia Yue mengunci pintu kamarnya dulu .

Setelah selesai menguncinya kemudian Xia Xue langsung memegang tangan putri Xia Yue lagi , lalu mereka bertiga berjalan ke tempat gerbong kereta berada , karena perjalanan mereka ke kota Fengluo butuh waktu kurang lebih 5 jam jika mengunakan gerbong kereta tapi jika mengunakan kuda akan jauh lebih cepat , jadi Patriak Xia Cheng memilih untuk naik gerbong saja agar putrinya tidak kelelahan .

Sesampainya di sana kemudian Patriak Xia Cheng memangil kusir yang sedang membersikan kandang .

'' Hari ini aku akan pergi ke kota Fengluo , jadi sekarang tolong siapkan gerbongnya karena putriku juga akan ikut ke sana ...''

'' Iya Patriak Cheng , tolong di tunggu 15 menit lagi , karena aku butuh waktu untuk menyiapkan semuanya....''

Kemudian kusir ini langsung melepaskan salah satu kuda yang akan di gunakan untuk menarik gerbong kereta , lalu kuda ini di bawa ke tempat meletakkan gerbong kereta , sedangkan Patriak Xia Cheng berjalan ke tempat putri nya dan putri Xia Yue yang sedang berbincang bincang.

Tanpa putri Xia Yue sadari Patriak Xia Cheng tadi malam sudah merencanakan semua ini untuk mengajak putri Xia Yue ke kota Fengluo, nanti Patriak Xia Cheng akan meninggalkan putri Xia Yue di keluarga cabang agar anaknya bisa mengantikan putri Xia Yue melaksanakan ikatan perjodohan yang sudah di sepakati dengan putra mahkota dari kerajaan Xin Dong .

Dia berani bertindak seperti ini karena kemarin sore ada anggota pasukan Penguasa Malam yang datang ke sana untuk mengirimkan kebutuhan putri Xia Yue, anggota pasukan Penguasa Malam ini juga mengatakan kalau kakek Xin Feng sedang sakit terkena racun mematikan , sehingga patriak Xia Cheng semakin berani karena tidak akan ada yang perlu di takuti lagi .

Jika putri Xia Yue ada di kota Fengluo , nanti Patriak Xia Cheng tinggal memberi perintah kepada keluarga cabang untuk menyiksa putri Xia Yue di sana .

.

.

...~ bersambung ~...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!