NovelToon NovelToon

Selembar Surat Kontrak

Episode 01

"Yuri ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Ucap Nisa kepada Yuri yang sedang asik mengelap meja bekas pengujung yang tadi makan di restoran tempat nya bekerja.

"Nisa, ada apa?"Tanya Yuri memberhentikan aktivitas nya saat melihat Nisa berdiri di depan nya.

"Ikut saja aku sebentar."Ucap Nisa terlihat memaksa.

"Tetapi aku sedang bekerja, restoran juga sangat banyak pengunjung nya."Ucap Yuri.

"Hmm, hey kau, kemari lah!"Pangil Nisa kepada karyawan restoran yang lain.

"Saya boss?"Tanya karyawan tersebut.

"Iya, cepat!"Ucap Nisa ketus.

"Ada yang bisa saya bantu bos?"Tanya Karyawan tersebut.

"Hari ini kau lah yang bertugas menganti pekerjaan Yuri."Ucap Nisa kepada karyawan tersebut.

"Baik boos."Jawab karyawan tersebut.

Ini bukan lah kali pertama Yuri di bawa Nisa saat sedang bekerja,ini mungkin sudah terjadi beberapa kali.

Nisa adalah boss nya Yuri di restoran tersebut, restoran itu milik kedua orang tua nya bisa yang di serahkan kepada Nisa untuk di kelola sejak beberapa tahun yang lalu.

"Ayo cepat ikut aku."Ucap Nisa kepada Yuri.

Yuri pun,mau tidak mau ya mengikuti Nisa, karena dia akan mendapatkan masalah jika menolak keinginan Nisa.

Karena Nisa bukan lah teman yang baik yang seperti kalian pikir kan, dia selalu menghalalkan segala cara untuk membuat siapapun yang berurusan dengan nya menjadi d tersiksa.

Karena Yuri sangat membutuhkan pekerjaan ini, dia pun selalu menuruti apa keinginan Nisa.

Yuri hidup dengan ibu nya yang saat ini sedang sakit-sakitan dan di rawat di rumah sakit,sejak lulus sekolah, Yuri tidak bisa masuk ke universitas yang dia inginkan karena harus bekerja banting tulang di restoran Nisa untuk memenuhi kebutuhan nya dan juga membiayai pengobatan sang ibu meskipun selalu kekurangan.

"Nisa, kau ingin bawa aku ke mana?"Tanya Yuri kepada Nisa yang saat itu sedang mengemudi mobil nya.

"Sudah lah,kau tidak perlu banyak tanya,yang jelas ini sangat penting dan kau harus mau membantu ku Yuri."Ucap Nisa tanpa menoleh ke arah Yuri.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun akhirnya tiba di sebuah cafe.

Nisa memarkir kan mobil nya dan kemudian mengajak Yuri turun dari mobil itu untuk masuk ke dalam cafe.

"Nisa, apa yang kita lakukan di sini?"Tanya Yuri kebingungan karena dia baru pertama kali masuk ke cafe tersebut.

"aku mau mempertemukan mu dengan seseorang."Ucap Nisa memegang pergelangan tangan Yuri dan membawa nya masuk ke dalam cafe tersebut.

"Astaga,isi orang di sini semuanya orang aneh."Batin Yuri dengan wajah bimbang nya.

Mereka pun masuk ke dalam sebuah ruangan VIP di cafe tersebut.

Terlihat seorang laki-laki yang sedang duduk dengan stelan jas hitam serta rokok di tangan nya.

"Sayang, aku datang, maaf membuat mu menunggu lama."Ucap Nisa kepada laki-laki tersebut dan duduk di samping laki-laki itu dengan manja.

"Tidak apa-apa sayang."Jawab pria itu dengan senyum tipis nya.Meskipin ternyeum tipos namun itu sangat lah manis.

"Yuri, duduk lah."Ucap Nisa, mempersilahkan Yuri untuk duduk berhadapan dengan mereka.

Terlihat rasa tidak nyaman dan campur aduk di wajah Yuri saat ini.

"Langsung saja, Yuri kenal kan,ini Haikal Suhendra, pacar ku."Ucap Yuri memperkenalkan laki-laki yang ada di sebelah nya itu.

"Eh, em, iya."Gugup Yuri sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Haikal Suhendra."Jawab nya Tampa menyambut uluran tangan Yuri.

Yuri pun menarik kembali tangannya dan mengangguk pelan.

"Yuri, ada hal yang ingin aku bicarakan sekarang dengan mu."Ucap Nisa langsung membuka topik pembicaraan mereka.

"Apa itu Nisa?"Tanya Yuri.

"Aku benar-benar membutuhkan bantuan mu."Ucap Nisa.

"Bantuan apa? Aku akan membantu mu jika aku bisa."Jawab Yuri yang terlihat polos dan baik hati.

Yuri memiliki wajah yang sangat cantik,body golas menurut laki-laki di luar sana, rambut nya panjang, bibir nya mengemaskan dan juga kulit yang begitu putih,hal ini membuat Nisa selalu iri dengan nya tapi hari ini Nisa menurun kan egois nya karena dia sedang membutuhkan bantuan Yuri.

"Aku ingin kau menikah dengan Haikal."Ucap Nisa blak-blakan.

"Apa!?"Ucap Haikal dan Yuri bersamaan.

Ya, seperti nya Haikal belum tau apa-apa tentang rencana Nisa itu.

"sayang, apa kau baik-baik saja? Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak mencintai ku lagi?"Tanya Haikal merasa tindakan Nisa begitu bodohnya.

"justru karena aku mencintai mu dan tidak mau keluarga mu menjodohkan mu dengan perempuan lain, karena itu aku meminta bantuan Yuri,Agar dia mau menikah dengan mu dengan Selembar Surat Kontrak."Jelas Nisa panjang lebar namun masih sulit di pahami oleh Haikal dan Yuri.

"Nisa, aku tidak bisa."Ucap Yuri menolak keinginan Nisa.

"Tunggu dulu, aku bahkan belum menjelaskan sepenuhnya Yuri, tolong dengar kan aku dulu."Jelas Nisa.

"Sayang, jangan lakukan hal bodoh ini, aku berjanji akan menjelaskan kepada papa dan Oma,agar menyetujui hubungan kita."Jelas Haikal kepada Nisa.

"sudah dua tahun ini kita jalani Haikal dan sampai sekarang papa mu dan Oma mu masih tidak menyetujui hubungan Kita dan ingin mencari pasangan baru untuk mu,aku tidak akan rela itu terjadi, dan jika itu terjadi maka kau tidak akan bisa dekat dengan ku lagi."Ucap Nisa dengan air mata yang mengalir.

"Hey, jangan menangis."Haikal pun tidak tega dan mengusap air mata Nisa.

Haikal terlihat sangat mencintai Nisa, dia bahkan tidak tega melihat Nisa menangis.

Haikal dan Nisa sudah berpacaran selama dua tahun, mereka menjalin hubungan tersebut secara rahasia karena papa dan Oma dari Haikal tidak menyetujui hubungan Nisa dan Haikal,entah apa sebabnya yang jelas mereka tidak setuju dan berniat mencari kan Haikal calon istri yang baru.

Haikal adalah seorang CEO di perusahaan besar yang di wariskan oleh papa nya untuk nya, di usianya yang masih menginjak angka dua puluh tujuh tahun, Haikal sudah berhasil mengelola perusahaan tersebut sehingga berkembang luas,lebih tepatnya dia sering di sebut CEO muda terkaya di kota itu.

Karena kejayaan nya itu banyak wanita yang mendambakan nya, namun ia memilih Nisa menjadi pacar nya meskipun secara rahasia.

Karena ketakutan akan Haikal menikah dengan pilihan papa nya atau Oma nya, Nisa pun berencana untuk membuat Yuri yang menikah dengan Haikal, karena dengan begitu dia bisa bebas dekat dengan Haikal sesering yang dia mau.

"Jika kau tidak mau menuruti permintaan ku,kau pasti akan di jodohkan dengan orang lain dan itu akan menjadi hal sulit untuk ku dekat dengan mu lagi."Ucap Nisa kepada Haikal.

Terlihat Haikal yang berfikir keras akan permintaan Nisa, sebelum nya dia tidak pernah menolak apapun keinginan Nisa baru kali ini Haikal merasa itu benar-benar membuat nya tidak sanggup.

Bersambung ….

Episode 02

"Huh, baik lah, aku setuju,tapi ingat,ini hanya demi kau."Jawab Haikal pasrah.

"Tapi maaf,aku tidak bisa, Nisa aku ingin pulang."Ucap Yuri berdiri dari duduknya.

"Apa kau yakin tidak mau membantu ku? Kau tidak mau bukan ibu mu sampai tiada?"Tanya Nisa terdengar mengancam.

"Apa yang kau maksud?"Tanya Yuri menatap Nisa.

Nisa pun mengeluarkan selembar kertas dari dalam tas yang dia bawa.

"ini, baca lah ini."Ucap Nisa kepada Yuri.

Yuri pun mengambil nya dan membaca isi surat tersebut yang ternyata dari dokter di rumah sakit tempat ibu nya Yuri di rawat.

"Tidak,ini tidak mungkin."Ucap Yuri dengan tangan yang gemetar dan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Bagaimana bisa itu tidak mungkin,tadi pagi aku sendiri yang datang menemui dokter itu, karena dia menghubungi ku."Jelas Nisa.

"Bagaimana aku mendapat kan uang satu milyar hanya dalam lima hari Nisa?"Ucap Yuri kini terduduk lemah.

"Aku akan membantu mu, jika kau bersedia menerima tawaran Yuri."Jawab Haikal yang buka suara.

"Bagaimana?"Tanya Nisa tersenyum menatap Yuri yang kini tidak memiliki jalan lain untuk menyelamatkan ibu nya.

Surat dari dokter itu bertuliskan tentang penyakitnya ibu Yuri yang harus segera di operasi dan membutuhkan biaya sekitar satu miliar,jika tidak ibu nya Yuri tidak akan selamat.

Yuri menangis sambil mengengam erat surat dari dokter tersebut, kali ini dia mungkin akan melakukan apa yang di tawarkan Nisa dan Haikal demi sang ibu,bukan demi dirinya.

"Yuri, kau harus menjawab nya sekarang."Ucap Nisa lagi.

"Baik, baik lah, aku setuju, tapi sampai kapan?"Tanya Yuri menatap Nisa dengan mata sembab nya.

"Enam bulan, ya enam bulan, jika dalam enam bulan itu aku masih belum bisa meyakinkan Oma dan papa jika Nisa pantas menjadi istri ku, aku berjanji akan menceraikan mu."Ucap Haikal kepada Nisa dan Yuri.

"tunggu, apa enam bulan itu cukup?"Tanya Nisa kepada Haikal.

"pasti cukup."Jawab Haikal lagi.

"baik lah,dan aku ingin itu semua tertulis di surat kontrak."Jawab Yuri dengan perasaan yang masih campur aduk.

Namun bodoh nya mereka, mereka tidak tau jika pernikahan ini semakin membuat sempit nya jalan untuk Nisa masuk ke dalam keluarga Haikal.

"Itu semua bisa di atur,iya kan sayang?"Ucap Nisa dengan wajah jahat nya.

Haikal hanya mengangguk kan kepala nya.

Seminggu kemudian.

"Dengar, kalau bukan karena papa ku tidak menyukai Nisa, aku tidak akan mau menikah dengan mu!"Ucap Haikal kepada Yuri yang saat itu tubuh nya masih di baluti dengan gaun pengantin berwarna putih.

"Aku tau itu."Ucap Yuri yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang kamar pengantin nya dan Haikal.

Ya jika butuh waktu dua tahun untuk Haikal meyakinkan papa dan Oma nya untuk menerima Nisa, Yuri hanya membutuhkan waktu Lisa hari untuk membuat papa nya Haikal serta Oma nya menyukai dirinya yang bersifat baik dan lemah lembut.

Dan hari ini mereka telah resmi menjadi sepasang suami-istri.

"Tanda tangan."Ucap Haikal melemparkan selembar kertas dan juga sebuah bulpen ke pangkuan Yuri

Yuri tau itu adalah surat kontrak pernikahan mereka yang di minta nya beberapa hari lalu.

"bagaimana dengan ibu ku?"Tanya Yuri kepada Haikal.

"Aku sudah menyuruh asisten ku untuk mengurus semua yang di butuhkan ibu mu dan juga biaya operasi nya juga sudah aku serah kan."Jelas Haikal.

"lalu apa aku boleh melihat nya?"Tanya Yuri lagi.

"Tidak! kau tidak boleh kemana-mana, tetap tinggal di sini dan jaga Oma ku, anggap saja kita saling membantu."Ucap Haikal dengan tatapan tajam nya.

"baik lah."Jawab Yuri sambil mendudukkan kepalanya,dia merasa lega jika sang ibu sudah ada yang mengurus sekarang meskipun dirinya tidak bisa datang setidaknya dia bisa tau bagaimana kabar sang ibu di rumah sakit.

Yuri melakukan semua ini demi ibu nya juga.

Siang pun berganti malam, mungkin bagi para wanita di luar sana, ini adalah malam pertama setelah sepasang kekasih menikah namun berbeda dengan kehidupan Yuri.

"Aku akan keluar menemui Nisa, dan kau jaga Oma ku di rumah."Ucap Haikal sebelum keluar dari kamar itu.

"Tapi … "Ucap Yuri terhenti karena takut akan di marahi oleh Haikal.

"Apa?"Tanya Haikal lagi.

"Tidak, pergi lah."Jawab Yuri.

Tanpa basa-basi Haikal pun meningal kan Yuri sendirian di kamar itu.

Pesta pernikahan baru selesai tadi siang namun Haikal malah meningal kan mansion malam ini untuk menemui Nisa.

Namun sekarang dia bebas karena tidak lagi mendapatkan kecurigaan dari Oma dan papa nya.

Tok … tok … tok. Suara ketukan di luar kamar Yuri.

Yuri pun berdiri dari duduknya dan berjalan membuka kan pintu kamar.

"Nyonya Yuri, makan malam sudah selesai, tuan dan Oma menunggu anda di bawah."Ucap pelayan yang saat itu berdiri di depan pintu kamar Yuri.

"Baiklah."Jawab Yuri pelan.

Pelayanan tersebut pun pamit dari sana dan meningal kan Yuri.

"makan malam?"Batin Yuri deg-degan.

Meskipun begitu ia tetap turun menemui papa mertua dan Oma dari Haikal.

Terlihat ruangan besar dengan meja makan yang cukup besar yang sebelumnya tidak pernah di bayangkan oleh seorang gadis miskin seperti Yuri.

"Yuri sayang, di mana Haikal?"Tanya Oma "Sandra"

"Em, Oma, Haikal dia, dia ada urusan dan pergi."Jawab Yuri sedikit gugup harus berbicara dengan keluarga Haikal yang baru dia kenal.

"Duduk lah nak."Ucap papa "Hendra" papa nya Haikal.

"Terima kasih."Jawab Yuri pelan.

"Yuri, mengapa kau membiarkan Haikal pergi? Bukan kah ini adalah malam pertama kalian? Seharusnya kalian bersama agar bisa memberikan papa cucu."Ucap papa Hendra kepada Yuri.

Deg, jantung Yuri seakan ingin berhenti berdetak mendengar ucapan papa Hendra barusan.

"Hendra, makan lah jangan bahas soal itu dulu, mereka baru saja menikah,dan aku sangat bahagia karena akhirnya Haikal menikah dengan wanita lain dan bukan Nisa."Ucap Oma Sandra.

"iya,ibu benar."Jawab papa Hendra yang kemudian melanjutkan makan malam.

"Oma, Oma jangan makan makanan pedas, lihat lah ini terlalu berminyak dan pedas,ini tidak baik untuk kesehatan Oma."Ucap Yuri yang kemudian mengganti lauk yang ada di piring Oma Sandra.

"Ohh, terima kasih Yuri, sebelum nya tidak ada yang memperhatikan makan ku."Jawab Oma Sandra terlihat sangat menyukai Yuri.

Sementara papa Hendra hanya tersenyum melihat kebaikan Yuri,ini lah menantu yang dia inginkan, yang bisa menjaga dan memperhatikan ibu nya karena papa Hendra tidak bisa terus berada di Mansion tersebut.

Bersambung ….

Episode 03

Beberapa puluh menit kemudian akhirnya mereka pun selesai makan.

"Yuri, tolong antar kan Oma ke kamar, setelah itu temui aku di ruang tengah."Ucap papa Hendra kepada Yuri.

"Baik lah."Jawab Yuri yang selalu menurut meskipun dia penasaran apa yang akan terjadi setelah ini.

Setelah mengantar kan Oma Sandra ke kamar nya, Yuri pun kembali ke ruang tengah mansion untuk menemui papa Hendra, karena ini adalah perintah papa Hendra.

"Om, em maaf, maksud ku pa, ada yang ingin papa bicarakan kepada ku?"Tanya Yuri mendekati papa mertua nya.

"ya, silahkan duduk lah Yuri."Ucap papa Hendra mempersilahkan Yuri untuk duduk di sofa ruang tengah tersebut.

"Yuri, sejak kapan kau kenal dengan Haikal?"Tanya papa Hendra.

Deg … sekali lagi jantung Yuri berdegup kencang mendengar pertanyaan dari papa mertua nya, dia tidak tau harus menjawab apa karena ini benar-benar di lakukan secara tiba-tiba.

"Em,teman ku, iya dia memperkenalkan aku dengan Haikal."Ucap Yuri berusaha mencari alasan yang masuk akal.

"Nak, seharusnya kau memagil suami mu dengan sebutan mas Haikal, kalian beda umur begitu jauh bukan? Kau dua puluh empat dan dia dua puluh tujuh."Ucap sang papa mertua.

"Ah,iya pa, maaf kan aku, ini sedikit cangung."Jawab Yuri sambil tersenyum.

"Sudah lah, lupakan masalah itu, papa ingin bilang kepada mu, jika besok pagi papa harus kembali ke kota (L)."Ucap papa Hendra.

"Kota (L) ?"Tanya Yuri sedikit kebingungan karena dia pikir papa mertua nya akan tingal di mansion besar itu juga.

"Ya, Yuri, aku serah kan Haikal dan ibu ku untuk kau jaga di sini,kau tau nak? Haikal memang lah laki-laki tangguh, pintar dalam urusan bisnis namun dia begitu bodoh dalam urusan kehidupan nya dan percintaan nya, dia juga memiliki temperamen yang buruk serta emosi yang susah untuk di kontrol, papa harap kau bisa mengubah hidup nya menjadi lebih baik, karena papa tidak akan bisa."Jelas papa Hendra.

"Me, mengapa tidak bisa?"Tanya Yuri dengan mata yang mulai berkaca-kaca menatap papa Hendra.

"Haikal membenci ku, karena aku menikah lagi setelah mama nya meningal, saat usia nya menginjak lima tahun. Karena kebencian nya aku membawa istri baru ku ke kota (L) dan tingal di sana, dan kami memiliki satu orang putra yang seusia dengan mu."Jelas papa Hendra.

Yuri tidak menyangka jika dia akan mengetahui silsilah keluarga kaya raya itu.

"Lalu, maaf sebelumnya pa,jika aku lancang,tapi mengapa papa tidak menyetujui hubungan Haikal dan wanita nya sebelum aku? Dan mengapa Haikal masih takut dengan papa jika dia membenci papa?"Ucap Yuri memberanikan diri untuk bertanya tentang hubungan Haikal dan Nisa yang tidak mendapat kan persetujuan.

"Yuri, Nisa itu adalah perempuan yang jahat, dia hanya menginginkan harta dari Haikal,bukan cinta dari nya, dia juga memperlakukan orang dengan cara kasar saat dia ke sini, bahkan dia memberikan Oma mu makanan yang alergi sebab itu lah aku tidak menyukai nya,dan masalah Haikal takut dengan ku meskipun dia membenci ku, Yuri dia tidak takut dengan ku melainkan takut jika penyakit ku membuat nya menyesal tidak menuruti apa yang aku katakan."Jelas papa Hendra panjang lebar.

"Penyakit? Penyakit apa pa?"Tanya Yuri semakin penasaran.

"Usia ku mungkin tidak lama lagi Yuri,aku mengalami penyakit yang tidak bisa di jelas kan."Jawab papa Hendra sambil tersenyum hambar.

"maaf kan aku pa, aku terlalu banyak tanya."Jawab Yuri merasa tidak enak hati.

"Seharusnya kau memang mengetahui ini semua Yuri, karena kau adalah istri Haikal sekarang."Jawab paap Hendra.

Yuri pun mendudukkan kepalanya nya,dia merasa bersalah karena harus menyetujui permintaan Nisa untuk menjadi istri Haikal selama enam bulan, Yuri merasa dirinya menjadi seorang penipu sekarang, karena sudah menipu papa Hendra dan Oma Sandra yang telah mempercayai dirinya sebagai menantu sah keluarga kaya itu.

Tapi mau bagaimana lagi,dia melakukan semua ini demi ibu nya yang sedang sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk operasi.

"Yuri, mengapa kau diam?"Tanya papa Hendra kepada Yuri.

"Em, iya, pa, aku mengerti tapi mungkin aku tidak sebaik yang kalian pikirkan."Jawab Yuri dengan rasa bersalah yang amat sangat besar.

"Sudah lah, kau benar-benar suka merendahkan dirimu, ayo, sekarang masuk ke kamar mu dahmn istirahat lah."Ucap papa Hendra mengagumi menantu nya itu.

"Baik pa, kalau begitu aku permisi dulu."Ucap Yuri dengan sopan dan kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang tengah menaiki tangga menuju kamar nya.

"Anak itu, mengapa dia memilih menaiki tangga dia banding lift?"Batin papa Hendra kebingungan.

Namun papa Hendra tidak tau jika Yuri tidak tau caranya mengunakan lift.

Sementara itu di sisi lain.

"Sayang, apa dia tidur dengan mu?"Tanya Nisa kepada Haikal.

Saat ini Nisa dan Haikal sedang berada di cafe tempat biasa mereka bertemu.

"Bagai mana mungkin? Besok papa akan pergi,dan aku akan pisah kamar dengan nya sedang kan malam ini, aku bersama mu."Ucap Haikal kepada Nisa.

"Terima kasih, dan sekarang kau tidak perlu khawatir lagi sama Oma jika kau ingin bersama ku sampai puas."Ucap Nisa seperti seorang kupu-kupu malam saja.

Sementara itu Haikal merasa bahagia karena dengan menikahi Yuri dia bebas melaksanakan apa yang dia inginkan kan sekarang.

Keesokan harinya.

"Yuri, apa Haikal tidak pulang?"Tanya papa Hendra yang saat ini sudah siap untuk pergi dari mansion.

"Em,dia menelepon ku jika ada sesuatu hal yang dia kerjakan bersama beberapa rekan bisnis nya pa,jadi dia tidak pulang."Ucap Yuri berbohong.

"yaudah, kalau begitu sampai kan kepada nya jika papa pamit kembali ke kota (L)."Ucap papa Hendra.

"baiklah pa."Ucap Yuri mengulur kan tangan dan bersalaman kepada papa Hendra.

"Ibu, Yuri ada menjaga ibu di sini, kabari aku jika terjadi sesuatu."Jelas papa Hendra kepada Oma Sandra yang sedang duduk di kursi roda nya.

"tenang lah nak, Yuri pasti bisa menjaga ku dengan baik,bukan begitu Yuri?"Ucap Oma Sandra.

"Iya Oma."Jawab Yuri.

Setelah berpamitan itu,papa Hendra pun masuk ke dalam mobil nya, dengan cepat sopir pribadi nya melesat meninggalkan kan mansion untuk mengantarkan papa Hendra ke bandara.

"Ayo Oma, kita masuk."Ucap Yuri mendorongnya pelan kursi roda Oma Sandra untuk kembali masuk ke dalam Mansion.

Oma Sandra hanya menjawab nya dengan anggukan dan senyuman.

Bersambung ….

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!