Haii ini Novel pertamaku, kuharap kalian suka yaa.. Maaf jika ada typo yang berlebihan.. Selamat membaca..
______________________________________________
"Umi.. Abi" ucap Shahia
"Iya nak kenapa?" jawab Umi
"Umi.. Abi..apa Shahia boleh minta sebuah permintaan?" tanya Shahia
"Kamu mau apa nak?" jawab Abi
"Shahia mau masuk pesantren Abi.. Shahia sudah tidak nyaman di sekolah yang sekarang" jawab Shahia
"Baiklah nak kalau itu mau mu.. Abi menyetujui apalagi kamu minta masuk pesantren, dengan senang hati Abi akan turuti" kata Abi
Keesokan harinya setelah perbincangan antara Shahia, Abi dan Uminya, mereka mendatangi sekolah dimana Shahia menimba ilmu setahun belakangan ini. Lalu mereka langsung menuju sebuah Pesantren disebuah kota X, dimana Pesantren itu yang akan menjadi sekolah sekaligus tempat tinggal kedua Shahia.
"Assalamualaikum" salam mereka
"Wa'alaikumussalam mari silahkan masuk, ada yang bisa dibantu Bapak Ibu? " jawab kiyai Ahmad (Kiyai di pesantren tersebut)
"Begini kiyai maksud kedatangan kami ini ingin memasukkan anak kami yang bernama Shahia untuk menimba ilmu agama di pondok ini" jawab Abi
"Owh iyaa silahkan, dengan senang hati kami disini menerima nak Shahia sebagai santriwati dipondok ini" ucap kiyai
"Nah nak kamu sudah bisa mukim disini.. Apa kamu senang?" tanya Umi
"Shahia senang Umi (peluk Umi) " Shahia
"Yasudah kalau begitu nak Shahia bisa langsung masuk dan melihat kamar yang akan nak Shahia tempatin.. Panggil saja saya Abah dan panggil istri saya ini Umi karena semua santri memanggil kami seperti itu" kiyai
"Baik Abah.. Umi." Shahia
Setelah percakapan itu akhirnya Shahia dibantu seorang santriwati bernama Nida menuju asrama yang akan Shahia tempati.
"Nah Ukhty Shahia ini kamar ukhty" Nida
"Apa kamu juga tidur disini? " Shahia
"Iya.. kenalin ini Evi, Ratna, dan ini Muti" Nida
"Assalamualaikum salam kenal semua.. Saya Shahia.. Tolong bantu saya yaa dan semoga saya betah disini" Shahia
"wa'alaikumussalam.. Salam kenal Shahia" jawab mereka
Tak terasa hari sudah sore, matahari mulai tenggalam dan suara Adzan Maghrib telah memanggil umat muslim untuk beribadah.
"Shahia syur'ah.. Nanti keburu iqomah loh" ucap muti
"Iyaa sebentar aku pakai munkena dulu" Shahia
waktu terus berjalan, tak terasa shalat isya pun telah dilaksanakan.. Setelah itu, mereka kembali ke asrama mereka masing-masing. Didalam kamar, terjadilah percakapan diantara mereka.
"Eh tau gak? denger-denger yaa, Gus Afnan nanti bakalan ngajar juga loh dikelas santriwati" ucap Evi
"Oh my god.. Yang bener ente vi? " Muti
"Iya tau, katanya sih gitu.. Kalau sampe bener.. Wah bahagianya akooh diajar oleh Gus Afnan yang ganteeng binggo" Evi
"Maaf Gus Afnan itu siapa ya?" tanya Shahia
"Gus Afnan itu anaknya Abah yang pertama Sha.. ada juga Gus Arkan." Nida
"Hmm gt" Shahia
"Wahh romannya ada yang kepo nih sama Gus kita" kata Ratna
"Cie cie ciee Shahia" ucap mereka
"Tenang Sha.. Nanti aku sampein salam kamu kalau ketemu Gus Afnan.. Hahahaha" Nida
"Kalian tuh yaa.. Kenal jg enggak aku sama beliau" Shahia
"Waaahh ada yang pengen kenalan nih..Dududududu" Muti
"Hahahahaah" tawa mereka
Keesokan paginya, Shahia sudah mulai mengikuti pelajaran dikelas. Banyak teman-teman yang bertanya nama lengkap, asal dari mana dll. Shahia senang dengan sekolah barunya ini..
Jam sekolah pun telah usai.. Semua para Santri dan Santriwati pulang ke asramanya masing-masing.. Disaat sedang menuju asrama Shahia dan teman-temannya tak sengaja bertemu dengan Gus Afnan dan Gus Arkan yang sedang berjalan.
"Assalamualaikum Gus" ucap mereka
"Wa'alaikumussalam" ucap para Gus
"Gus kenalin ini santriwati baru disini" ucap Nida
"Masya Allah cantiknya.. Astaghfirullah" dlm hati Gus Afnan
"Oh iyaa Ahlan wa sahlan ukhty" ucap Gus Afnan
*Shahia tersenyum* 😊
"Ekhem.. Pandangan pertama" ledek Gus Arkan
Gus Afnan dan Shahia malu-malu.. (hihi malu2 kucing kayanya yaa)
"Mari Gus kita ke asrama dulu" Ratna
"Oh iyaa fadhol" Gus Arkan
Saat tiba dikamar
"Waahh Shahiaaa" Evi
"Kenapa? " Shahia
"Sepertinya ada yang mulai suka nih sm Gus Afnan" ledek Evi
"Ahh enggak ko" elak Shahia
"Shahia malu malu tuh.. Hahahaha" ledek mereka
Ya, Shahia memang malu.. Menurut Shahia Gus Afnan memang tampan.. Namun Shahia masih berpegang teguh dengan niatnya kalau dipesantren ini ia ingin menuntut ilmu.
Hari terus berganti.. Sekarang hari dimana Gus Afnan memasuki kelasnya Shahia untuk mengajar..
"Assalamualaikum semua.. Kaifa Halukum? " Gus Afnan
"Wa'alaikumussalam Alhamdulillah innana bi khoir Gus." jawab mereka
"Alhamdulillah.. Hari ini hari pertama ana masuk ke kelas ini dan ana dengar ada santri baru ya? mohon maju kedepan untuk memperkenalkan diri" ucap Gus Afnan
Ya, dari awal bertemu memang Gus Afnan tertarik dengan Shahia maka dari itu ini kesempatan dia untuk mengetahui sedikit banyaknya tentang Shahia.
"Assalamualaikum semua.. Nama ana Shahia Ghania Al-mahiyra.. Ana pindahan dari kota XX.. Umur ana memasuki usia 17th tepatnya nanti tanggal 31 Oktober.. Terimakasih" ucap Shahia
"Toyib.. Apa ada yang mau bertanya?" tawar Gus Afnan
"Ana Gus.. Shahia.. Apa Shahia sudah mempunyai pacar? " tanya Erika
"Pertanyaan yang bagus Erika" dlm hati Gus Afnan
"Alhamdulillah.. Belum punya dan tidak mau punya" jawab Shahia
"Kenapa Shahia? apa nunggu di pinang Gus Afnan yaaa? " ledek Muti
"Hahahahaha" tawa mereka
"Ahh bukan, bukan begitu.. Kalian nih ana emang gak mau pacaran.. Toh kalau memang ada yang mau dengan saya silahkan datengin Abi saya.. Hhee 😁" jawab Shahia
"Kode tuh Gus.. Hahahaha" ledek mereka
Gus Afnan hanya bisa tersenyum melihat tingkah santriwatinya dan itu berhasil membuat ia tau apa yang diinginkan Shahia.. Bahwa Shahia tidak ingin pacaran melainkan jika ada yang mau dengannya silahkan dateng untuk meminang.
"Tunggu aku Shahia.. Sekarang aku hanya bisa mengagumimu lewat diam saja" dlm hati Gus Afnan
Hari sudah siang, bel pertanda kegiatan belajar dikelas pun telah selesai.. Mereka lalu balik ke asrama masing-masing dan mempersiapkan diri untuk shalat dzhuhur dan kedapur untuk mengambil makan siang..
Saat di dapur
"Shahia, kita makan pakai nampan aja yaa berame-rame" ucap Ratna
"Nah iya itu setuju" jawab Evi
"Halaahh bilang saja ente gak mau nyuci piring" Nida
"Hhehehe itu tauu ente" Evi
"Tuman.. Paham ane mah" Nida
"sudah sudah.. Jadi gimana nih? mau pakai piring masing-masing atau nampan? "tanya Shahia
"Yaudah nampan aja" Nida
Akhirnya mereka makan menggunakan nampan..
Maklum lahh terkadang santri memang seperti itu.. Hehe 😁
keesokan harinya, terdengar berita bahwa akan ada penurunan jabatan kepengurusan dan pelantikan kepengurusan yang baru..
Semua para Santri kelas 2Aliyah dikumpulkan di aula atas perintah dari Kiyai Ahmad..
"Assalamualaikum semuanya.. Kaifa halukum? " ucap Kiyai
"Wa'alaikumussalam wr. wb Alhamdulillah innana bi khoir" jawab mereka
"Alhamdulillah hari ini kita berkumpul di aula tercinta kita ini guna membahas kepengurusan di pesantren ini khususnya di pondokkan putri.. Jadi disini abah ingin bertanya apakah ada yang mau menggantikan tempat kepengurusan selanjutnya? atau mau Abah pilih saja diantara kalian?" tanya Kiyai
"Di pilih aja Abah, kalau disuruh ngajuin sendiri pasti tidak ada yang mau" jawab salah satu santri
"Baik kalau memang maunya seperti itu.. Kalau begitu untuk ketua Abah pilih Nida, Sekretaris Abah pilih Ratna, bendahara Suci, seksi kebersihan Evi, seksi keamanan Shahia, pengajaran Muti, humas Erika.. Apa ada yang tidak setuju? " tanya Kiyai
"Setuju bah" jawab mereka
Tapi di sela itu ada santriwati yang nengangkat tangannya
"Afwan Abah.. Bukannya Shahia tidak setuju.. Tapi Shahia ngerasa tidak mampu" jawab Shahia
"Tidak ada kata tidak mampu Shahia karena ente belum mencoba" kali ini Gus Afnan yang berbicara
"Iya nak, dicoba. Ini juga salah satu melatih kepemimpinan didalam diri kamu dan rasa tanggung jawab di diri kamu" ucap Kiyai
Akhirnya setelah perundingan pembahasan kepemimpinan dan peraturan-peraturan yang dibuat atau dirubah, sepakatlah mereka dan dilantiklah mereka.
"Shahia tunggu.." panggil seseorang
bersambung..
Hmm siapa yaa seseorang itu?? penasaran??
Jangan lupa vote dan likenya yaa.. Terimakasih semoga suka 😊
Yang mau berteman, boleh yaa 😊
IG: @ekarahmasafitriii
"Shahia tunggu" panggil seseorang
"Yaa ada apa Gus? " tanya Shahia
Yaa itu adalah gus Afnan yang memanggil Shahia
"Hmm selamat yaa terpilih menjadi ketua keamanan pondok putri, semoga amanah dan sabar" ucap Gus Afnan
"Iya Gus syukron.. Kalau gitu Shahia ke asrama dulu yaa" ucap Shahia
"Iyaa fadhol" jawab Gus Afnan
Setelah dikamar
"Sha sha, tadi Gus Afnan ngomong apa sama ente? " tanya muti
"Gak ngomong apa-apa ko.. Cuma ngucapin selamat doang" jawab Shahia
"Ciee ciiieee uhuyyyy" ledek mereka
"Udah udah.. Ana mau mandi dulu ahh udah soree bau asem" ucap Shahia
"Asem asem juga Gus Afnan suka" ledek Nida
"Hahahahahaha" tawa mereka
"Huh ada-ada saja ente pada ya" jawab Shahia
Keesokan harinya, mereka mulai melakukan aktifitas seperti biasa dan tentunya pekerjaan baru yang mereka jalankan yaitu sebagai pengurus pondokkan putri.
Malam hari tiba, dimana seperti sebelum-sebelumnya memanggil dan menyidang santriwati yang melanggar peraturan pondok.
"Kenapa ente tadi keluar pondok tanpa izin ane ukhty? "tanya Shahia
"Afwan Ukhty, tadi ana buru-buru" jawab salah satu santri
"Seenggaknya kalau ente tidak bisa bertemu ane untuk izin, ente bisa izin kepada pengurus yang lain.. Besok-besok jangan seperti ini lagi" jawab Shahia
"N'am ukhty, ane tidak akan lalukan itu lagi" jawab dia
"Tapi tetep nte ane kasih hukuman yaa.. Hukumannya bersihkan halaman depan hujroh setiap hari selama 7 hari berturut turut" ucap Shahia
"Na'am ukhty.. Afwan yaa" ucap dia
"Ya.. Yaudah kamu boleh pergi, besok setelah bersih bersih laporan ke ane ya" ucap Shahia
"Dan ente juga ini ya Allah.. Kenapa ente ketemu sama banin (laki2)? apalagi ini? sampe surat-suratan.. Ente pacaran sama banin itu?" tanya Shahia sama salah satu santri lainnya
"Ane gak pacaran ukhty sama dia" ucap dia
"Terus?" Shahia
"Ane cm perantara aja antara Banu dan Komala ukhty" ucap santri itu
"Kenapa nte mau? kan kalo gini ente yang kena masalah juga? yasudah balik ke kamar kamu.. Besok ane sidang lagi ente beserta komala"
"Na'am ukhty.. Afwan" ucap santri itu
"Hadduhh pusing ane kalau begini terus" ucap Shahia
"Kenapa Sha?" tanya Nida
"Ho'oh kayanya stres bgt si" saut Ratna
"Gimana gak setres.. Santri banyak banget yang ngelanggar aturan.. Mungkin kalau ngelanggar kecil gak begitu susah ane ngurusnya.. Nah ini ada yang surat suratan sama banin bahkan pacaran.. Kalau begini kan ane harus nyidang mereka dan harus ketemu langsung sama pengurus banin untuk membahas hukuman untuk mereka" jawab Shahia
"Huhh padahal asrama kita bisa dibilang jauh gak keliatan sama santri putra.. Tapi ko mereka bisa yaa main surat suratan bahkan sampe pacaran?" saut Muti
"Ya mungkin kalau pacaran sudah dari rumah, kalau dirumah kan itu hak mereka cuma kalau surat suratan ini yang bingung bisa gitu mereka saling kirim kirim" jawab Evi
"Nte harus ketatin lagi peraturan Sha" Nida
"Pusing anee.. Pussiing.. Huhh Astaghfirullah.. Udah ahh mau tidur.. Good Night All" Shahia
Keesokan hari para santri yang melanggar aturan berpacaran dan surat suratan itu akhirnya disidang. Diruangan itu sudah ada pengurus bagian keamanan dan ketua pondok dari santri putra dan putri dan beberapa para ustadz dan ustadzah dan ada Gus Afnan dan Gus Arkan juga.
"Langsung saja ente sejak kapan berpacaran? " tanya Ilham bagian keamanan pondok putra
"Baru 2 minggu akhi" jawab santri putra yang melanggar
"Kamu nembak pas lagi dirumah atau di pondok? " tanya Ilham
"Di pondok akhi" jawab dia
"Ko bisa? surat suratan yaa? "tny Ilham
"I.. Iya Akhi" jawab dia dengan sedikit takut
"Haaduhhh ane gagal jadi pengurus kalau begini.. Kenapa bisa coba kalian surat suratan? dan nte juga jadi cewe kenapa mau aja nerima surat itu? ente kan tau di larang keras pacaran di pondok?" emosi Shahia
"Maaf ukhty.. Kami sama sama mencintai" jwb santri cwe itu
"Gak ada kata cinta mencintai dengan cara berpacaran asal nte tauuu selain dengan cara MENIKAH" tekan Shahia
Saat Shahia berbicara seperti itu semua tercengang akan perkataan Shahia terutama Gus Afnan.
"Mau nte dinikahin disini? iya? asal nte tau ane ngerasa gagal tau gak ngemban amanah ini.. Mau nte dinikahin? biar psantren ini menjadi saksi cinta kalian?" tanya Shahia
"Gak mau ukhty.. Kami kan belum cukup umur" jawab santri cwo
"Nahh itu nte tau nte belum cukup umur.. Seharusnya nte simpen rasa itu sampai waktu yang tepat.. Ente pacaran begini sama aja mendekati zina," jawab Shahia
"Sudah sudah lebih baik kita beri hukuman saja kepada mereka agar mereka jerah.. Bawa ke lapangan, kita arak mereka biar diliat para santri kalau mereka ini melanggar" jawab Ilham
"Ane terserah nte aja udah.. Otak ane udah buntu.. Ane ngerasa gagal karena kecolongan begini.. Entah berapa santri lagi yang ane gak tau begini" pasrah Shahia
"Jangan berkata seperti itu.. Ini ujian buat nte" ucap Gus Afnan yang kali ini berbicara
Akhirnya mereka di arak di lapangan, dan seluruh santri melihat 2 insan itu di arak.. Sang wanita memakai kerudung berwarna warni lalu naik di atas gerobak pengangkut pasir dan yang lakinya memakai papan bertuliskan "Kami melanggar aturan pondok" di dadanya dan mendorong gerobak yang ditaiki oleh santriwati tersebut.
Hari berganti, sekarang adalah hari Jumat dimana seluruh santri libur dari kegiatan belajar mengajar, hanya kerja baktilah yang mereka lakukan dipagi hari dan disore harinya mereka menyetor lalaran yang mereka hafalkan..
"Ayo ayo cepet kita bersihkan aulaa.. Yuhuuu" ajak Evi
"Shahia tolong disapu yaa semuanya berdua sama Ratna.. Nanti biar ane dan Evi yang ngepelin.. Muti tolong siramin tanaman depan aula yaa" ucap Nida
Akhirnya mereka membersihkan aula tersebut dan para santri lain membersihkan bagian yang lainnya..
"Eh gaes.. Gak kerasa yaa besok senin kita sudah uts saja" ucap Ratna
"Iyaa padahal perasaan ane baru kemarin masuk dipesantren ini" jawab Shahia
"Kita harus semangat belajarnya gaess.. Biar bisa dapet peringkat dikelas" ucap Nida
"Iya tuh betul" jawab Muti dan Evi
Hari sudah sore, waktunya para santri menyetorkan hafalan lalarannya kepada pengurus yang bertugas. Terlihat dari jauh Gus Afnan sedang berjalan bersama Gus Arkan.. Tanpa di sengaja mata Gus Afnan dan Shahia bertemu..
"Masya Allah" ucap gus Afnan
"Kenapa akhi? " tanya Gus Arkan
Setelah Gus Arkan mengikuti mata nya Gus Afnan.. Di situlah Gus Arkan mengetahui kenapa Gus Afnan berkata begitu..
"Woyy liat apaan sih" ucap Gus Arkan
"Ahh enggak.. Ayoo jalan lagi" ajak Gus Afnan
"Hmm kalau emang suka mahh langsung aja nikahin" Gus Arkan
"Nanti dia belum 17th.. Masih 2 minggu lagi" Gus Afnan
"Kalau udah 17th mau dilamar gitu? " tanya Gus Arkan
"Iya.. Pengennya gitu.. Mudah-mudahan aja dia tidak menolak.. Soalnya dia kan belum lulus sekolah" jawab Gus Afnan
"Tapi kalau dia nolak dan bilang nyuruh nte nunggu sampai dia lulus apa nte mau nunggu? " tanya Gus Arkan
"Tentu kenapa gak? tapi jodoh tergantung Allah kan.. Kita hanya bisa berencana" Gus Afnan
"Ane doain semoga nte berjodoh" Gus Arkan
"Aamiin ya Allah" Gus Afnan
Bersambung..
gimana nih ceritanya? maaf yaa kalau membosankan dan banyak typo. hehe
Tapi bakalan saya perbaiki ko..
Jangan lupa vote dan like nya yaa.. Biar saya semangat.. Terimakasih 😊
Hari telah berganti, dimana pada hari ini adalah hari pertama ujian tengah semester untuk para santri.. Dan untuk hari pertama ini yang pertama kali mengawasi kelas Shahia adalah Gus Afnan..
"Assalamualaikum.. Kaifa halukum?" ucap Gus Afnan
"Wa'alaikumussalam Alhamdulillah gus" jawab santri
"Sudah siap ujian hari ini? Ana harap tidak ada kecurangan yaa jangan ada yang menyontek.. Fahimtum?" tanya gus Afnan
"Fahimna gus" jawab santri
"Toyyib.. Ana bagikan yaa soalnya setelah itu jangan pada bersuara" kata gus Afnan
Selama ujian berlangsung suasa kelas menjadi hening.. Tapi, fokus gus Afnan kepada seorang santriwati yang sepertinya tidak nyaman dengan posisi duduknya dan terlihat pucat.. Akhirnya gus Afnan menghampiri santriwati tersebut..
"Nte kenapa Shahia? apa nte maridh?" tanya gus Afnan
"Ah.. Tidak gus ana baik-baik saja" jawab Shahia
"Jangan berbohong Shahia, wajah nte pucat sekali" kata gus Afnan
"Laba'sa gus" jawab Shahia
"Ya kholas" jawab pasrah gus Afnan karena Shahia tidak mau berkata jujur.
"Ana tau nte sakit Shahia.. Ente tidak bisa bohongin ane.. Semoga Allah angkat rasa sakit yang ada di diri nte ya Shahia.. Sehat terus pujaan hati.. Doaku bersamamu" ucap gus Afnan dalam hatinya.
Hari ini ujian hari pertama telah berakhir, seluruh santri sudah mulai memasuki kamarnya masing-masing..
Saat sore hari tiba, gus Afnan masih saja memikirkan Shahia yang masih sakit..
"Wooyy Assalamualaikum broo.. Kenapa nih gus Afnan?" tanya gus Arkan adik gus Afnan
"Shahia maridh" jawab gus Afnan
"Ya Allah.. Terus apa yang mau ente lakukan?" tanya lagi gus Arkan
"Ntah lah.. Ane gak tau harus gimana.. Ane kesian aja sama dia malah lagi ujian tapi dia sakit" ucap gus Afnan
"Hmm nte tuh.. Gimana ente beliin bubur aja tuh yang di sebrang pesantren dan juga jus jambu" saran gus Arkan
"Wahh otak ente cair broo hahahaha ana gak kepikiran.. Iya iya dah ane mau kesana dulu.. bye" kata gus Afnan
"Wa'alaikumussalam makasih sarannya woyy.. (sambil teriak) woyyy makasih woy.. Huhh dasar kalo lagi jatuh cinta begitu tuh" kata gus Arkan
Saat gus Afnan telah selesai membeli bubur dan jus untuk Shahia, dia bertemu dengan Muti dan Evi..
"Muti.. Evi.. Assalamualaikum" ucap gus Afnan
"Wa'alaikumussalam.. Eh gus Afnan ada apa? " jawab Muti dan Evi
"Hmmm ini.. Anuh.. Tolong titip untuk Shahia.. Untuk makan malamnya" jawab gus Afnan
"Uuuhhhh tooo tuuiitt aneett.. Oke oke nanti kita kasih ke Shahia ya gus" ucap Evi
"Hmm iyaa.. Syukron loh sebelumnya maaf udah ngerepotin" kata gus Afnan
"Ahh gpp gus.. Kami sneeng ko bantunya.. Ya gak vi?" Muti
"Ho'oh bettull" Evi
"Yaudah ana pergi dulu.. Syukron yaa" gus Afnan
Setelah ke pergiannya gus Afnan, Muti dan Evi langsung lari menuju kamarnya.. Di karenakan mereka lari dan terburu buru tanpa mereka sadar makanan dan minuman itu tumpah..
"Shahiaaa kita punya sesuatu buat entee" Evi
"Apa?" Shahia
"Nih dari gus Afnan" Muti (sambil ngasih titipan gus Afnan)
"Omegat,tumpah mut" Evi
"lah iya tumpah.. Yaahh gimana dong Shahia? maaf yaa" sesal Muti
"Hehe yaudah gpp, nanti ana masih bisa makan makanan pondok ko.. Makasih yaa sudah bawain ini" ucap Shahia lalu tersenyum
Keesokan harinya, tanpa di sengaja gus Afnan dan Shahia bertemu..
"Assalamualaikum Shahia.. Udah sehat?" gus Afnan
"Wa'alaikumussalam alhamdulillah udah gus.. oh iya syukron titipannya" ucap Shahia
"Oh iyaa sama-sama.. Gimana enak gak?"tanya gus Afnan
Di saat itu ada Muti dan Evi.. Dalam hati mereka,mereka berharap Shahia tidak memberi tau kejadian yang sebenarnya..
"Pliss Shahia jangan kasih tau.. Mati nanti w sama gus Afnan" batin Muti
"Hadduhhh Shahia lo liat w kek.. Muka w udh keringetan ini takutt gus Afnan tauu.. Pliss jangan bocor mulut lo" batin Evi
"Oh iyaa gus.. Enak ko.. Enak banget hehe" ucap Shahia
Dalam hati Muti dan Evi "ffyuhh syukur ya Allah engkau masih melindungi hambamu"
"Oh enak yaa.. Kalau gitu nanti ana belikan lagi biar nanti dititipin lagi ke Muti dan Evi" kata gus Afnan
Sontak Evi dan Muti kaget,dengan spontan mereka menolak..
"JJJAAANGAANN"
"Loh kenapa? " tanya gus Afnan
"Eehh anuh.. Eehh kita anuhh" ggugup Evi
"Kita sibuk.. Ahh iyaa sibuk.. Hehe" lanjut Muti
🍀 🍀 🍀 🍀 🍀 🍀
Hari terus berganti, ujian tengah semester telah usai.. Dan sekarang adalah hari bebasnya santri setelah bertarung otak melawan soal soal yang mereka hadapi beberapa hari terakhir kemarin.. Pada hari bebas itu para pengurus Santri mengadakan perlombaan dan acara kecil-kecilan untuk sebagai hiburan semata.. Ada yang mengikuti lomba baca puisi, ada yang ikut lomba cerdas cermat, ada yang mengekspresikan dirinya dengan cara lalaran kitab Alfiyah Ibnu Malik dengan cara mereka masing masing..
Ya.. Shahia dan kawan-kawan mengikuti acara itu..
Mereka menunjukkan bakat mereka menyanyikan lalaran kitab Alfiyah Ibnu Malik itu dengan menggunakan galon, panci, sudit..
Tak lupa Shahia dkk memakai kostum yang konyol yaitu dengan daster lalu muka mereka mereka coret coret menggunakan cream dan memakai kacamata hitam..
Kini saatnya giliran Shahia dkk yang akan tampil..
"Sekarang yang akan tampil berikutnya adalah ukhty ukhty kita dari bagian kepengurusan.. kita sambut Ukhtyna Shahia dan kawan kawan.. Beri tepuk tangannya" ucap Mc
terdengar suara riuh tepuk tangan para santri..
"Assalamualaikum semua.. Perkenalkan kami dari C. C. S. Cantik Cantik Sinting"
Gelak tawa para santriwati,ustadz dan ustadzah yang diundang acara itupun terdengar..
"Oke gaes? Are you ready?" tanya Shahia
Mulai terdengar suara galon dan panci yang di tabuh.. Terlihat pula mereka sambil berjoget joget dan tak sedikit pula santriwati yang ikut bersenandung..
Saat telah selesai Shahia dkk mengundurkan diri.. Tapi hal yang tak terduga terjadi..
"Terimakasih semua kami pamit undur diri Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh"
Beriringan menuruni tangga, tak di sangka saat mau menuruni tangga Evi terjatuh karena dasternya yang kepanjangan.. Alhasil semua para santriwati yang melihat kejadian itu tertawa..
"Haaduhh" kata Evi
"Hahahaah ko bisa si vi.. Hati hati dong" kata Shahia
""Au dih kocak ntee.. Ane pengen ketawa tapi takut dosa" Ratna
"Hahahahahaah" tawa mereka
"Puas nte pada tawanya puas?? temen susah bukannya ikut susah.. Hahaha" Evi
Walau dia di ketawain oleh teman temannya tapi tak sedikitpun dia marah..
"Tapi jujur ya.. Ane gak ngerasain sakit loh.. Tapi muuuaaallluuu" Evi
"Hahahahahaha gpp vi.. Nanti itu bakalan jadi cerita untuk anak ente kelak kalo emaknya pernah diketawan seluruh santri.. Hahahah" ledek Nida
Hari demi hari telah berganti..
Muti, Ratna, Nida dan Evi sedang merencanakan untuk membuat kejutan buat sahabatnya itu.. Karena mereka ingat besok adalah hari ulang tahunnya Shahia yang ke 17th..
Mereka tidak mau mengulur ngulur waktu lagi, jadilah mereka pergi kerumah Abah untuk meminta izin keluar pondok untuk membeli sebuah kado untuk Shahia..
"Assalamualaikum" ucap mereka kecuali Shahia karena mereka tidak mengajak Shahia..
(ya iyalah masa mau beli kado ngajak yang ultah.. gmn si thor) 😆
"Wa'alaikumussalam ada apa nak" tanya Abah dan ternyata disitu lagi berkumpul keluarganya Abah
"Ehmm anu bah kami mau izin keluar pondok" Ratna
"Ada keperluan apa kalian mau izin nak?"Abah
"Jadi gini bah, besok Shahia ulang tahun, jadi kami ingin membelikan sebuah kado bah.. Apa boleh kami keluar?" Nida
Gus Afnan langsung menoleh kearah mereka saat mendengar bahwa esok adalah hari spesial untuk Shahia..
"Hmm ane harus kasih dia hadiah.. Tapi apa ya? apa kesukaanya?" batin gus Afnan
Setelah mereka mendapat izin dari Abah mereka pergi kesebuah pasar..
"Abah.. Boleh ana berbicara?" tanya seseorang
Bersambung..
Hmm kira" siapa ya? dan mau ngomongin apa yaa? next episode yaa..
Jangan bosen bacanya,, Maaf bila banyak typo.. Jangan lupa vote dan likenya yaa.. Terimakasih 😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!