"Ampun Tuan, Saya mohon jangan bunuh saya, saya berjanji akan membayar hutang-hutang saya secepatnya, berikan Saya waktu untuk melunasinya."
Seorang pria terlihat berlutut di depan Mister Rogi dengan ketakutan, karena hutang-hutangnya yang sudah menumpuk banyak. Surya, pria berusia sekitar lima puluh tahun itu, terlihat merengek agar dirinya diberi waktu untuk melunasi hutang-hutangnya yang mencapai dua ratus juta.
"Baiklah! Aku beri waktu tiga hari untuk melunasi semua hutang-hutangmu, dan jika dalam tempo yang sudah ditentukan kamu belum juga membayarnya, maka kamu tahu sendiri akibatnya. Putrimu satu-satunya akan menjadi mangsaku dan ku jual dia untuk melunasi hutang-hutangmu." seru Mister Rogi kepada Surya dengan terbahak-bahak.
Setelah mengatakan hal itu, Mister Rogi pergi dengan anak buahnya, dan Surya terlihat begitu takut dan cemas, bagaimana bisa dirinya membayar hutang-hutang itu selama tiga hari, darimana dia akan mendapatkan uang sebanyak itu. Sementara putrinya akan menanggung akibatnya jika dirinya tidak segera melunasi hutang-hutangnya.
"Ya Tuhan! Apa yang harus kulakukan, darimana Aku mendapatkan uang sebanyak itu." Surya terlihat putus asa, dalam suasana bar di malam itu, samar Ia mendengar percakapan antara dua orang yang berada di belakangnya. Surya mendengar jika seorang Tuan muda sedang mencari wanita yang bersedia untuk melahirkan anak dari benihnya, dan Tuan muda itu akan memberikan bayaran yang setimpal karena keikhlasan sang wanita yang bisa menerimanya dalam keadaan buruk rupa layaknya pria berwajah monster. Sang Sultan akan memberikan imbalan berupa uang sebesar lima miliar dan diberikan rumah beserta isinya, mobil dan segala perlengkapannya. Dengan syarat harus menjadi Ibu biologis dari anak seorang pria buruk rupa yang tentunya banyak wanita yang jijik melihat wajah Tuan muda itu.
Untuk sejenak Surya berpikir tidak ada salahnya Ia mengikuti sayembara ini, daripada putrinya harus dibawa Mister Rogi untuk dijadikan wanita malam, lebih baik sang putri menjadi Ibu dari anak seorang pria konglomerat, meskipun itu sekedar nikah kontrak, tapi itu akan membawa anaknya hidup dalam berkecukupan, karena imbalan yang diberikan sangatlah besar, lagipula citra dirinya sebagai wanita terhormat akan terjaga, karena yang jelas Surya tidak akan sanggup membayar semua hutang-hutangnya kepada Mister Rogi. Akhirnya, Surya memutuskan untuk mendatangi Tuan muda itu, yang diketahui bernama Samuel Alfonso.
Samuel Alfonso adalah seorang konglomerat yang memiliki berbagai anak perusahaan yang tersebar di seluruh negeri, belum lagi usaha berlian yang sedang dilakoninya. Malam itu Surya datang menghadap Samuel meminta kepada pria itu untuk membantunya keluar dari masalah dengan menukarkan anak semata wayangnya sebagai penggantinya, karena Surya tahu jika Samuel sedang mencari wanita yang ikhlas dan mau melahirkan bayinya.
Surya menceritakan perihal dirinya dan hutang-hutangnya, akhirnya Sam pun menerima tawaran Surya, dengan syarat jika sang anak tidak bisa hamil dalam waktu tiga bulan, maka Sam akan memenjarakan Surya dan membuang putrinya yang tidak bisa melahirkan bayi untuk Sam.
"Pulanglah! Beritahukan kepada putrimu untuk segera bersiap-siap, Aku akan datang menjemputnya dan besok kamu akan mendapatkan uang itu," seru Samuel kepada Surya.
Surya pun segera pulang ke rumah dan memberi tahukan kepada sang istri jika dirinya akan menikahkan Naura, putri satu-satunya dengan Tuan muda Sam, untuk membayar hutang-hutangnya kepada Mister Rogi.
...*...
...*...
...*...
...BERSAMBUNG...
Di sisi lain, Naura keluar dari kamarnya, Ia melihat sang Ayah yang baru saja pulang dengan keadaan yang terlihat menyedihkan, Naura melihat sang Ayah yang sedang berbincang serius dengan Ibunya, karena penasaran Naura pun mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya kedua orang tuanya bicarakan, kenapa mereka terlihat begitu serius.
"Bu! Ayah sudah mendapatkan orang yang mau menolong Ayah untuk melunasi hutang-hutang kita, Bu! Dan Ayah sangat yakin sekali jika kita bisa terbebas dari rentenir Mister Rogi." seru Surya kepada istrinya.
"Maksud Ayah, apa?" sang istri yang bernama Bu Lani, terlihat penasaran dengan apa yang dimaksud oleh suaminya.
"Maksud Ayah apa? Ibu tidak mengerti."
Kemudian Surya menceritakan semuanya kepada sang istri jika dirinya baru saja bertemu dengan seorang pria berwajah cukup menyeramkan, yang tak lain adalah Samuel Alfonso.
Naura tampak serius mendengarkan percakapan kedua orang tuanya, sungguh dirinya tak percaya jika sang Ayah tega menikahkan dirinya tanpa sepengetahuan Naura sendiri. Ingin rasanya dia marah dan menolak apa yang dilakukan oleh sang Ayah, hingga akhirnya, Ia mendengar jika sang Ayah melakukan hal itu karena terlilit hutang yang sangat banyak kepada Mister Rogi, jika Sang Ayah tidak bisa melunasi hutang-hutangnya dalam waktu tiga hari, maka dirinya akan dibawa oleh Mister Rogi dan dijadikan budaknya.
"Apa kira-kira Naura mau menikah dengan pria itu, Yah? Ayah tahu sendiri Naura itu anaknya suka sekali menentang, keras kepala, Ibu khawatir jika saja Naura tidak mau dan tetap bersikeras menolaknya." seru sang istri.
Mendengar ucapan dari sang Ibu, Naura pun keluar dari balik dinding, Ia pun menolak permintaan sang Ayah untuk menikah dengan Tuan muda buruk rupa itu.
"Naura nggak mau, Yah! Naura nggak mau menikah dengan pria itu, Naura takut. Naura mohon jangan paksa Naura untuk melakukannya," seru Naura yang benar-benar tidak bisa menuruti permintaan sang Ayah. Mendengar ucapan dari sang anak, Ayah Naura kemudian menceritakan semuanya kepada sang anak, bagaimana dirinya membuat kesepakatan dengan Tuan muda Samuel.
"Mengertilah, Naura! Ayah sangat membutuhkan pertolongan mu, Nak! Hanya kamu satu-satunya harapan kami, jika Ayah tidak bisa membayar hutang Ayah, maka kamu dan Ibumu tidak akan bisa melihat Ayah lagi."
Mendengar ucapan sang Ayah, Naura pun tidak punya pilihan lain lagi selain menyetujui permintaan sang Ayah, karena dirinya sangat menyayangi Ayahnya. Kemudian Pak Surya mengeluarkan surat perjanjian dari Samuel tentang pernikahan mereka, dalam surat perjanjian itu tertera, Samuel hanya menginginkan bayi dari Naura yang akan Ia nikahi secara Siri, dan setelah Samuel mendapatkan bayi itu, maka Naura akan Ia bebaskan dan Samuel tidak akan mengganggu hidupnya lagi.
Demi sang Ayah, akhirnya Naura menyetujuinya dan bersedia menandatangani perjanjian itu. Dengan harapan keluarganya selamat dari hutang-hutang Mister Rogi yang pastinya membuat semakin sengsara keluarganya.
Pak Surya sangat bahagia, akhirnya sang anak mau menerima pernikahan itu, dan hari itu juga Pak Surya mengabarkan kepada Samuel tentang anaknya yang bersedia melahirkan anak untuk pria buruk rupa itu.
Samuel akhirnya bisa tersenyum puas, akhirnya Ia mendapatkan perempuan yang mau melahirkan anak untuknya. Meskipun dengan sedikit paksaan, nyatanya Naura sudah tahu jika calon suaminya adalah pria yang sangat berbeda dari kebanyakan pria normal, Samuel bukanlah pria tampan, wanita manapun yang melihat wajahnya pasti lari terbirit-birit, karena pria itu memiliki wajah yang jauh dari kata sempurna. Itulah yang menyebabkan banyak wanita yang menjauhinya, meskipun Samuel mengimingi banyak uang untuk mereka.
Tapi kali ini, Samuel mendapatkan keberuntungan, wanita itu bersedia menjadi Ibu dari bayinya dan tentunya wanita itu harus bersiap untuk hidup bersama dengan Samuel setiap hari dengan wajah yang mengerikan.
Sang Ayah menunjukkan foto calon suaminya kepada Naura, untuk sesaat Naura mengerutkan keningnya melihat wajah Samuel yang terdapat luka parut banyak sekali, bahkan hampir semua wajah pria itu ditutup oleh luka parut.
"Ck ... pantas saja semua cewek nggak mau nikah sama dia, biarpun dia kaya raya. Lihat wajahnya kayak lihat monster, ya Tuhan! Bagaimana bisa Aku punya anak dari dia, melihat wajahnya saja udah ilfil, tapi sepertinya dia pria yang gagah, nggak bisa dipungkiri sih, tapi sayang wajahnya itu loh, ngeri!!!" batin Naura saat menatap foto Samuel Alfonso.
...BERSAMBUNG...
Setelah mendapatkan kabar dari Surya, malam itu juga anak buah Samuel Alfonso datang menjemput Naura di rumahnya, sesuai perjanjian, setelah Naura menandatangani surat perjanjian itu, maka mulai saat itu juga dirinya sudah terikat oleh Samuel Alfonso.
Naura dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang pria yang datang ke rumah untuk menjemput dirinya, sang Ayah yang sudah mengetahuinya, tidak bisa menghalangi orang-orang itu untuk membawa sang anak.
"Ayah! Siapa mereka?" tanya Naura yang masih belum mengerti siapa pria -pria yang datang ke rumahnya.
"Mereka adalah anak buah Tuan Sam, dan kamu harus ikut dengan mereka." tegas Sang Ayah.
Naura tidak punya pilihan lain, karena dirinya sudah menandatangani perjanjian itu, akhirnya mau tidak mau dirinya harus ikut dengan anak buah Samuel bersama sang Ayah. Sebelum Naura pergi, Ia berpamitan kepada Ibunya dan mendoakan supaya Naura bisa melewati hari-hari bersama pria itu.
"Naura pergi dulu, Bu! Tolong doakan anakmu ini supaya bisa melewati semua ini, Naura cuma ingin kalian berdua baik-baik saja, demi Ayah dan Ibu, Naura rela mengorbankan semuanya, termasuk harus melahirkan anak dari pria asing yang tidak pernah Naura temui." seru Naura diiringi tangis sang Ibu. Sementara sang Ayah hanya bisa berdoa supaya sang anak segera pulang ke rumah, tentu saja setelah Naura melahirkan anak dari Samuel Alfonso. Dan sekarang Surya akan menjadi wali nikah sang putri meskipun itu hanya sebuah pernikahan kontrak.
Naura memeluk sang Ibu penuh haru sebelum dirinya pergi ke Mansion Samuel, daripada melihat sang Ayah dikejar-kejar hutang dan terancam nyawanya, lebih baik Ia yang berkorban, setidaknya kehormatannya masih terjaga, meskipun nantinya dirinya akan menjadi seorang janda setelah Ia berhasil melahirkan anak Samuel, dan Samuel menceraikannya sesuai isi perjanjian.
Naura pergi bersama anak buah Samuel, dan tentu saja Surya sebagai Ayah kandung Naura. Tak membutuhkan waktu lama untuk tiba di mansion mewah milik Samuel Alfonso. Sebuah bangunan yang megah dengan desain yang elegan, sangat terlihat jika Samuel adalah seorang konglomerat yang memiliki kekayaan sangat berlimpah, hanya saja Ia memiliki wajah yang buruk akibat kecelakaan yang membuat wajahnya terbakar, ketampanan Samuel yang dulu dipuja-puja banyak wanita hilang seketika dan berubah menjadi pria buruk rupa.
Seorang pelayan datang menghadap Samuel dan memberi tahukan jika Surya dan putrinya sudah datang, Samuel terlihat menyunggingkan senyumnya dan Ia memerintahkan untuk menyambut kedatangan mereka berdua, di sisi lain Samuel sudah menyiapkan dokter khusus untuk memeriksa kesehatan Naura secara menyeluruh. Sam ingin mendapatkan calon bayi dari bibit yang berkualitas, karena kelak bayi itu akan menjadi pewaris kekayaannya.
Pelayan menyuruh Naura dan Surya untuk menghadap Samuel yang sudah menunggunya di dalam, untuk sejenak Naura berjalan dibalik punggung sang ayah, sungguh dirinya begitu takut dengan apa yang akan dihadapinya nanti.
Sementara itu, Sam melihat ke arah Surya berjalan menghampiri dirinya dengan dibelakangnya seorang gadis yang tentu saja itu pasti anak Surya.
"Selamat datang calon Ayah mertua, aku senang akhirnya kalian datang juga." sapa Sam kepada Surya, sementara itu Naura masih menyembunyikan wajahnya di balik punggung sang Ayah.
"Saya datang bersama putri kami, namanya Naura, Tuan! Dia masih 19 tahun." balas Surya memperkenalkan Putri semata wayangnya.
"Aduuh sumpah takut banget, pasti wajahnya lebih buruk daripada di foto itu." batin Naura yang semakin gugup kala pria itu terdengar semakin mendekatinya. Langkah kaki Samuel adalah sebuah genderang yang ditabuh begitu keras pada hatinya. Kemudian Samuel berhenti tepat di depan Surya, pria itu terlihat berkata kepada Surya untuk menyingkir dan memperlihatkan wajah putrinya.
"Menyingkirlah!" titah Sam kepada Surya. Sedangkan Naura tidak bisa menghindar lagi untuk bertatap muka dengan Samuel. Perlahan tubuh Surya bergeser dari posisi semula, sedangkan Naura mau tidak mau dirinya harus melihat pria yang akan menikahinya secara kontrak itu.
Kini, secara perlahan wajah cantik Naura mulai terlihat, seketika Samuel terdiam, ternyata putri dari Surya memiliki paras yang cantik, gadis itu masih memejamkan matanya, sungguh Ia benar-benar sangat takut untuk melihat kenyatanya.
"Ya Tuhan! Kuatkan aku untuk melihat wajah pria ini, semoga saja Aku tidak pingsan saat menatap wajah aslinya." batin Naura. Kemudian Samuel berkata kepada Naura untuk membuka matanya dan menatap dirinya.
"Buka matamu! Dan lihatlah Aku!" titah Samuel. Dengan tubuh yang gemetaran, Naura perlahan membuka kedua matanya, sementara Samuel kini berada tepat di depan gadis itu.
Kedua mata Naura mulai menatap wajah seseorang yang kini berada di hadapannya dengan menyilangkan kedua tangannya. Seketika Naura tidak berkedip melihat wajah asli Samuel Alfonso, wajah pria itu memang menyeramkan, tapi entah kenapa Naura tidak merasa takut, berbeda dari bayangannya, dirinya akan ketakutan saat melihat wajah sesungguhnya Tuan muda yang terkenal dengan wajahnya yang mengerikan itu.
Tatapan mata keduanya saling bertemu, bola mata itu tidak bisa berbohong, ada sesuatu yang membuat Sam penasaran dan tertarik dengan gadis yang kini ada di hadapannya.
"Masih bocah!" seru Sam yang tiba-tiba keluar dari mulutnya, Naura tidak terima dirinya disebut sebagai bocah, Ia pun berkata, "Apa Anda bilang? Saya bocah? Hello Tuan Jelek! Kalau Saya bocah ngapain Anda mau punya anak dari saya? Masih banyak tuh Tante-tante atau wanita lain yang udah dewasa dari Saya, yang mau melahirkan anak Anda! Hooo ...ya ampun Saya lupa, mana mungkin mereka mau melahirkan anak Anda, lihat muka Anda mungkin mereka kabur, ck muka jelek aja belagu!" umpat Naura yang ceplas-ceplos. Sementara itu sang Ayah tampak panik dengan ucapan anaknya, Ia khawatir jika Samuel akan berubah pikiran dan tidak jadi membantunya.
"Aduhhh Naura! Jangan bicara seperti itu, Nak! Ingat! Tuan Samuel ini yang akan menolong Ayah." bisik sang Ayah kepada putrinya.
"Bodo! Emang gitu kenyataan nya, salah sendiri dia pakai bilang Naura masih bocah, ngeselin nggak sih!" balas Naura sembari mengerucutkan bibirnya.
Mendengar ucapan dari Naura, Samuel hanya tertawa, baru kali ini Ia mendengar ada seorang gadis yang berani mengata-ngatai dirinya di depan mata, selama ini belum ada satupun wanita yang mampu berkata seperti itu saat bertemu dengan Samuel, mereka lebih memilih untuk lari dan langsung pergi meninggalkan Samuel yang dalam keadaan mengerikan.
"Dengar Naura! Baru kali ini ada gadis yang bilang Aku jelek, belum ada satupun perempuan yang berani berkata seperti itu kepadaku, karena mereka tahu jika Aku mendengarnya, maka aku tidak akan membiarkan hidup mereka tenang. Tapi kali ini kamu berani sekali berkata seperti itu, dan kamu harus tahu konsekuensi nya." seru Samuel menjelaskan.
"Diiihh emang gitu kenyataannya kok, bilang aja nggak terima dikatain jelek, jelek ya jelek aja, ngga usah sok deh Anda! Ihhh gemes aku!" celetuk Naura yang semakin membuat Samuel sangat yakin untuk segera menikahnya, menikah dengan Naura adalah sebuah tantangan.
Kemudian Samuel segera memanggil Dokter untuk mengecek kondisi kesehatan dan kesuburan dari gadis yang akan menjadi Ibu dari anaknya kelak, dan setelah memastikan Naura subur dan sehat, maka hari itu juga Samuel akan menikahi Naura.
...BERSAMBUNG...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!