Alam Rendah Benua selatan,bagian ujung barat Kekaisaran Nan,wilayah kerajaan Shian.
Naga perak,adalah sebuah nama dari satu satunya sekte aliran hitam terbesar, baik di wilayah kerajaan Shian maupun Kekaisaran Nan.
Meski sekte Naga Perak telah berikrar, bahwa mereka adalah sekte aliran hitam,,, Semua sekte di buat hormat dengan kebesaran namanya.
Bukan tanpa alasan,sekte itu mendapat rasa hormat,,,itu karena leluhur dari sekte Naga Perak adalah salah satu pahlawan yang membuat Kekaisaran Nan dapat berdiri dan di akui oleh empat benua lainya.
Namun sebab masalah yang di buat oleh salah satu tetua Sekte,,, Sekte sebesar Naga Perak pun, harus menerima kenyataan, bahwa mereka harus rela menjadi tumbal konspirasi dari sekte lainya, yang tak ingin Sekte Naga Perak semakin berkembang.
Rencana jahat Sekte sekte aliran putih, akhirnya terwujud, setelah puluhan kali sebelumnya gagal.
Pihak kerajaan dan Kekaisaran tak bisa ikut campur dengan pertikaian antar sekte di karenakan sudah tertulis dalam aturan perjanjian terdahulu,,bahwa setiap ada permasalahan antar sekte,,baik pihak kerajaan maupun Kekaisaran tak boleh memihak dan terlibat.
Alam rendah menyakup lima benua, yaitu Benua Tengah, Utara,Barat, Selatan dan Timur.
Masing masing Terdapat satu Kekaisaran sebagai pusat pemerintahan, dengan Lima kerajaan sebagai pilar kekuatan pendukung.
Sementara,tingkat kekuatan atau ranah kultivasi di alam rendah,adalah Bintang kristal sebagai yang terkuat, meski ada beberapa tingkatan dari....
Bintang perunggu
Bintang Perak
Bintang Emas
Bintang Berlian
Bintang Kristal
Bintang Prajurit
Bintang Jendral
Bintang Raja
Bintang kaisar
yang di bagi menjadi Awal, Menengah, puncak.
Dan orang terkuat itu, adalah leluhur dari sekte Naga Perak sendiri,yang kini telah meninggalkan alam rendah menuju alam yang lebih tinggi,, setidaknya itu yang semua orang yakini.
*
*
Hari ini,, Langit di atas wilayah sekte Naga Perak tertutup asap tebal.di atas tanah Luas wilayah itu,,ratusan ribu jasad tergelak berserakan dengan puing puing bangunan kayu yang terbakar.
Seorang anak lelaki berusia sepuluh tahun tak berhenti mengeluarkan air mata namun tanpa suara tangis dalam dekapan ibunya,tatapan mata sembabnya mengarah pada sosok pria paruh baya yang penuh dengan luka sayatan senjata dengan kedua tangan terikat.
Di samping pria paruh baya itu,, berdiri banyak sosok kuat yang mengelilingi dengan sikap merendahkan.
"Kalian lihat sosok yang beberapa waktu lalu di katakan sangat kuat,, kini hanya pecundang lemah tak berdaya... hahahahhaaa"
"ya,,, ternyata selama ini kita salah sangka, hanya melihat kebesaran sekte saja dan tertipu karenanya"
"kenapa tak dari dulu kita melenyapkan sekte Naga Perak ini"
"Sebagai patriak dari sebuah sekte aliran hitam terbesar,,, sebenarnya aku merasa kecewa dengan mu!! ternyata kau sangat mudah kami taklukan,, hahhahaaa"
Sementara semua sosok kuat itu menikmati lontaran caci maki dan hinaan mereka.
Anak kecil yang masih dalam dekapan ibunya dengan pedang menempel di bahu kanan,menatap setiap wajah dari semua orang orang yang menghina pria paruh baya yang tak lain adalah ayah dari anak kecil tersebut.
Ibu dari sang anak tak melepas gigitan bibirnya agar tak getir sambil menahan sesaknya dada melihat suaminya harus menerima perlakuan biadab dari tokoh tokoh yang di kenal sebagai pemimpin sekte aliran putih.
"Jangan alihkan tatapan mu dari wajah mereka Nak!!! ingatlah dengan jelas apa yang orang orang itu perbuat pada ayah dan ibumu serta semua orang yang menyayangi mu hari ini" bisik Sang ibu dengan suara keluh.
"Bila kamu sudah benar benar dapat mengingat wajah dari mereka,,, ibu akan mencoba melawan agar kamu bisa selamat dari tempat ini!! "lanjut Sang ibu dari anak kecil itu.
Sang anak memutar wajah menatap sang ibu,, kemudian anak kecil itu menganggukkan kepala sebagai tanda bahwa dia mengerti semua maksud dari ucapan ibunya.
Beberapa saat kemudian,,, ketika Sang ibu mendapat kesempatan,segera dia menarik tangan dari orang berpedang yang menempel di bahu kananya.
Sang ibu berhasil merebut pedang orang yang menawanya,lalu dengan cepat Sang ibu menghunuskan pedang itu tepat di leher.
sreeetttt.......
"Anakku,,, sekarang!!! " teriak sang ibu, yang sambil menghalau serangan lainya.
Mendapat kesempatan dari sang ibu, anak kecil itu dengan sebuah tekad langsung berlari dengan di bantu sang ibu yang menerobos orang orang yang kembali mencoba menangkapnya.
"Sialan..... jangan sampai ibu dan anak itu kabur!!! tangkap mereka!! " salah satu patriak yang berada bersama orang yang menawan ayah dari anak kecil itu berteriak dan memerintahkan anggotanya.
Sang Ayah yang mendengar teriakan orang tadi,mencoba mengangkat kepala meski keadaanya benar benar berantakan.
"eeeeaaaaaaaaaa............. "mengetahui anak dan istrinya sedang berusaha kabur dari sergapan banyak musuh, Sang ayah berteriak keras.
Dengan semua sisa tenaga dan kekuatan yang dia miliki,Sang ayah dari anak kecil itu berjungkir balik, menyerang siapapun dengan tendanganya.
Usaha yang dia lakukan semata mata, agar fokus semua orang beralih padanya dan lebih memberi peluang pada anak dan istrinya untuk kabur.
Dan memang usaha Sang ayah tak sia sia,,, semua orang lebih memilih untuk meringkus ayah dari Sang anak daripada lainya.
"Dari sini,,, kamu akan sendirian anakku!! jadilah kuat, dan balas mereka melebihi apa yang mereka lakukan pada orang orang yang menyayangimu..... "
"Pergi sekarang!!!!! " teriak Sang ibu,dengan tangis yang tertahan menatap putranya untuk terakhir kali.
Sang anak menatap sejenak tanpa kata,,, lalu menuruti perintah ibunya dan segera berlari makin jauh dari tempat itu.
Sang ibu sendiri segera berbalik untuk menahan gempuran musuh musuhnya agar anaknya selamat.
Pada akhirnya,,, pasangan itu harus terbunuh, sebagai ganti keselamatan anaknya, yang kini sudah jauh dari tempat mereka.
"Kalian semua,,, cari anak itu sampai dapat!!! akan sangat bahaya jika anak itu di biarkan hidup! " ucap salah satu patriak.
"Benar,,, kita sudah kadung menghancurkan sekte Naga Perak ini,,, jadi sekalian kita buat tanpa sisa" usul patriak yang lain.
"ingat,,, jangan kembali ke sekte, sebelum kalian berhasil menangkap bocah itu?!!! " perintah tegas terlontar dari patriak lainya, dan di angguki oleh semua anggotanya.
"Lalu,,, apa yang harus kita lakukan pada jasad jasad ini"
"kita bakar saja agar tak jadi penyakit! "
"Ya sudah,, kita kumpulkan dan bakar sekaligus"
Semua orang kembali sibuk dan kali ini, kesibukan mereka mengkremasi jasad jasad dari semua anggota baik sekte Naga Perak maupun pihak mereka.
"Entah hari ini kita membuat sesuatu yang salah atau benar,,, tapi aku sudah langsung merasa,,, bahwa kita akan membayar lebih banyak dari apa yang kita ambil hari ini" Seorang patriak bergumam pelan, dengan mata menatap semua jasad yang sedang anggota nya kumpulkan.
..........................
"Kuuowwwkk..... Kkuuooowwwkkk"Suara binatang liar saling sahut di tengah belantara hutan yang sunyi.
Di bawah pohon besar yang sudah mengering, tumbang karna keropos usia,,, Seorang bocah lelaki berusia sepuluh tahun, memeluk pedang kecilnya diam tanpa suara.
Selama berhari hari dia hanya akan keluar sekedar memakan apapun yang bisa dia makan,, lumut, dedaunan, buah buahan liar burung kecil dan lainya,yang telah di sediakan oleh alam, lalu kembali ketempat itu dan berdiam diri.
Tanpa keluh kesah,bahkan setelah semua hal yang menimpa dirinya,,, bocah itu hanya mengingat kata kata dari ibunya seraya tragedi yang telah di saksikannya beberpa hari lalu.
Zhu Xian, Nama bocah yang mentalnya di tempa sedari awal tragedi yang melenyapkan semua orang yang dia kenal, dia sayangi dan ingin dia lindungi.
Semua itu telah di ambil paksa oleh orang orang yang selamanya akan Zhu Xian ingat.
"Ibu,,, Ayah?? " Gumaman kecil dari seorang bocah yang seharusnya sedang menghabiskan waktu bersma kedua orang tuanya,bermanja dan bermain, terucap dari mulut kecilnya.
Zhu Xian kecil memeluk erat pedangnya,seperti membayangkan keadaan yang dia inginkan dalam hatinya.
Bocah yang baru dua tahun lalu memulai jalan kultivasi itu, harus menunda pelatihanya karna kehancuran sekte Naga Perak yang di pimpin oleh ayahnya.
Zhu Xian berada di awal kultivasi,, yaitu ranah Bintang perunggu tahap awal paling dasar.
Beruntung, bocah sepuluh tahun itu, cukup ahli dalam ke ahlian fisik, seperti beladiri dan teknik menggunakan berbagai senjata, meski sangat sangat jauh dari kata sempurna.
Dalam pelariannya,, Zhu Xian tak membawa apapun selain pedang berukuran kecil yang menjadi modal bocah itu bertahan hidup di belantara hutan yang sepi.
*
*
Dalam seminggu ini,sekitar 25 sekte aliran putih menjadikan wajah Zhu Xian, Bocah lelaki berusia sepuluh tahun itu terpampang di papan misi sekte mereka.Zhu Xian berada di urutan pertama sebagai buronan ke 25 sekte tersebut.
Yan Shian,patriak dari sekte pedang tunggal sekaligus kakak dari Raja Shian adalah orang yang paling gigih mengejar jejak dan sosok Zhu Xian kecil.
Dia bahkan membuat sayembara yang di peruntukan bagi siapapun dengan imbalan yang menggiurkan, hanya untuk menangkap seorang bocah.
"Bagaimana tetua Shun? apa ada informasi yg masuk mengenai keberadaan bocah itu" Yan Shian yang saat ini berada di paviliun misi sekte pedang tunggalnya, seperti tak sabar ingin mendapatkan informasi apapun ttg keberadaan Zhu Xian.
"Belum patriak,,, bahkan semua murid yang mengambil misi yang sama, belum kembali dan melaporkan appun" Jawab tetua Shun, yang merupakan tetua yang mengurus dan bertanggung jawab pada paviliun misi sekte pedang tunggal.
"Bagaimana bisa, bocah seusianya hilang tanpa jejak sama sekali??? aahh... apakah mungkin jika anak itu pergi ke suatu sekte yang menjadi Sekutu Naga Perak? " Yan Shian yang masih penasaran, menyampaikan beberapa kemungkinan pada tetua Shun.
"Saya kira tidak patriak!! sebab,, kita tau semua sekte yang selama ini menjadi Sekutu Naga Perak, lebih memilih aman" tukas tetua Shun menepis pemikiran patriak Shian.
"mm... tetua Shun memang benar,namun tetap saja,,,, bagaimana bisa?? "ucap patriak Shian, sambil memanjakan jenggotnya.
" Lalu,,, bagaimana dengan semua Sekutu kita?? apa mereka juga belum mendapatkan informasi itu? "lanjut patriak yang tetap dengan rasa penasaranya.
" Ya,, sama seperti kita patriak,,, mereka semua menemui jalan buntu mencari keberadaan bocah itu"jawabnya
"Aiszzzz....... sebenarnya, dimana kau bersembunyi bocah??? " gumam patriak Yan Shian, lalu memutuskan untuk keluar dari paviliun misi tersebut.
*
*
Di dalam lubang yang hanya tertimbun oleh pohon besar,, saat ini Zhu Xian seperti biasanya.Dia berdiam diri di sana yang hanya di ramaikan oleh suara binatang liar.
Hari hari berlalu dan berganti minggu,,, minggu pun berganti bulan, Zhu Xian mulai nyaman dengan dirinya meski tanpa teman bicara.
"sraahhkkkk..... cleppppp..... "
"kkaaooookkkk,,, kkaaoookkkkkk"
Se ekor ayam hutan berkokok keras kesakitan, setelah mendapat tembakan anak panah di dadanya.
"Dapattt......hehehee" Zhu Xian menengok ke berbagai arah memastikan ke amanan, lalu menghampiri ayam buruan yang dia dapatkan.
"Terimakasih sudah mau menjadi bahan makanan ku, ayam" Zhu Xian berucap pada ayam buruanya sambil mengelus bulu ayam itu, sebelum akhirnya mati.
Tiga bulan ini,, Zhu Xian sudah dapat membiasakan diri dengan lingkungan hutan di sekitarnya,,, selain menghabiskan waktunya dengan berburu,,, Zhu Xian juga sesekali waktu,memasang jebakan ataupun penanda bahaya.
Beberapa jam, setelah Zhu Xian selesai dengan ayam bakarnya,,, dia berlatih fisik dengan berlari membawa beban batu sebagai pemberat, meski tidak terlalu berat.
selesai dengan latihan berlari,,, maka Zhu Xian akan berlatih pernafasan sekaligus berenang di sungai yang lumayan jauh dari tempat persembunyianya.
Selesai dengan latihan pernafasan dan berenang,,, Zhu Xian berlatih Parkour dengan memanjat pohon meloncati apapun yang ada di hadapanya.
Semua pelatihan fisik yang pernah dia lihat di sekte Naga Perak dulu, Zhu Xian praktekan pada dirinya sendiri, dan hal itu sudah di mulai dua bulan lalu,, atau sebulan sesudah Zhu Xian mulai terbiasa dengan lingkungan hutan tempatnya bersembunyi.
Bocah se usianya, di paksa keadaan untuk bisa bertahan sendiri, namun Zhu Xian yang terbilang memiliki mental seorang kultivator hebat, tidak merasa keberatan dengan ke adaanya.
"apa yang harus aku lakukan sekarang?" sambil menggaruk bagian belakang kepalanya,, Zhu Xian memikirkan appun untuk mengisi waktunya.
"Apa aku meneruskan kultivasi saja? " pikirnya.
"ah... tidak... tidak... itu masih terlalu sulit" Zhu Xian menepia pikiranya, lalu...
Degghhhhhh...........
tiba tiba jantung Zhu Xian, berdegup kencang saat selintas, pikiranya mengajaknya kembali ke sekte Naga Perak sebagai ide nya saat ini.
"tak mungkin aku kembali, lagi pula aku lupa jalan pulang,,, hhaaiiiihhh" lirih Zhu Xian dengan pasrah dan kesal.
Dia pun memilih mencabut pedangnya, dan mulai mengayun ayunkanya perlahan,, Zhu Xian yang memang sedikit mengerti dasar permainan berpedang, tak menemukan kesulitan.
"Jika aku mahir nanti,,, akan ku ubah semua nama jurus yang berasal dari sekte Naga Perak" gumam Zhu Xian, yang memahami, jika dia menggunakan jurus yang berkaitan dengan sekte Naga Perak, tentu akan sangat beresiko untuk dirinya sendiri.
Zhu Xian, tak berhenti memainkan pedangnya,, di sertai lompatan lompatan pendek, serta gerakan kuda kuda dan bertarung lainya.
Hampir dua jam, Zhu Xian bermain main dengan pedang, sebelum akhirnya Zhu Xian memilih kembali ke lubang kecil di bawah pohon besar.
Bocah itu kembali menyantap sisa setengah daging buruanya di tempat yang sudah dia anggap sebagai kediamanya, tanpa berkeinginan meninggalkan tempat persembunyiannya tersebut.
Tempat itu adalah tempat yang dapat meredam semua kesedihan dan dendam hatinya sementara.
........................
Tiga tahun,waktu berlalu dengan cepat.
Semua sekte yang memampang wajah Zhu Xian sebagai bagian dari misi utama mereka akhirnya menyatakan bahwa Zhu Xian telah di nyatakan tewas dan tak lagi menjadi misi setiap sekte.
Namun begitu,,, ada satu orang yang masih meyakini bahwa bocah kecil itu masih hidup dan entah di mana keberadaanya, dia adalah Yan Shian,,, Patriak sekte pedang tunggal sekaligus dalang yang mongotaki rencana besar membangun kekuatan untuk menghapus sekte Naga Perak.
Meski Sekte pedang tunggal juga menyatakan kematian Zhu Xian, namun dengan merogoh harta pribadi,,, Yan Shian membentuk tim khusus yang berfokus pada pencarian Zhu Xian.
"Wu chen menghadap patriak"
"katakan!!! "
"Semua wilayah sudah kami pastikan tak ada keberadaan bocah yang di cari"
"Lalu kenapa kau datang melapor? "
"kami ingin menyampaikan kecurigaan semua anggota, patriak"
"Tentang...?? "
"Hutan kabut, hutan kematian dan hutan monster,, karna hanya tiga wilayah itu yang selama ini tak terjamah dari awal pencarian bocah itu"
"kami berfikir, akan meneruskan pencarian kami di tiga wilayah itu, patriak?! "
"Lantas,,, apa yang menjadi kendala kalian tidak langsung memastikan ketiga wilayah itu?? "
"Selain kekurangan jumlah anggota,,, dengan kekuatan kami, tentu itu akan menjadi sesuatu yang mustahil patriak"
"ehmm..... jadi seperti itu?? "
"Baiklah,,, aku mengerti, mulai hari ini,tim kalian aku bubarkan"
"karna sangat tidak mungkin, bocah itu akan selamat jika dia memang memilih ketiga wilayah itu sebagai tempat pelarian"Dengan memikirkan matang matang,akhirnya patriak Yan Shian berdamai dengan dirinya sendiri dan mulai menepis keyakinanya ttg Zhu Xian.
Pada saat itupun, Yan Shian membubarkan tim pencari yang di fokuskan pada Zhu Xian sebelumnya.
*
*
Sementara jauh di dalam hutan yang di katakan salah satu, dari tiga hutan paling berbahaya dan hampir tak terjamah oleh manusia di benua selatan wilayah Kekaisaran Nan.
Remaja tanggung berusia tiga belas tahun sedang mengendap endap di antara semak belukar.
Dia sedang mengamati seekor rusa yang akan di jadikan buruan, dua puluh kilometer dari tempatnya bersembunyi.
Ketika remaja tanggung yang tak lain adalah Zhu Xian itu membidik target buruan dengan panahnya....
Whuuuusssssss........
Sepersekian detik, Zhu Xian kalah cepat dengan beast spirit harimau, yang langsung menerkam rusa yang menjadi targetnya.
"Ggerrrr....... " Harimau itu menggeram dengan taring yang masih menusuk bagian leher rusa.
Mata harimau itu berkeliling, memastikan keamanan buruan dan dirinya, meski dari jarak dua puluh meter,,, Zhu Xian mengamati dengan wajah lesuh.
"Sial,,, harimau itu lagi,, kenapa dia ada di manapun?? " Zhu Xian yang merasa kesal pada harimau yang merebut target buruanya di buat heran dengan harimau yang sllu merebut buruanya.
Zhu Xian pun memilih pergi, tak lama setelah harimau itu mulai menikmati hidanganya.
Sedari tiga tahun berlalu, Zhu Xian telah menghapal medan hutan seluas tiga puluh kilometer, hanya saja dia sama sekali tak mengenal nama hutan yang selama ini menjadi rumahnya.
Zhu Xian pun,sudah beralih tempat dari persembunyian pertamanya dan makin masuk ke kedalaman hutan trsebut.
Ke ahlian berburu dan ke ahlian fisiknya, sudah bisa di katakan mendekati mahir,,, namun yang sama sekali Zhu Xian tidak tau adalah bahwa tingkat kultivasinya berada pada ranah Perak tahap puncak.
Itu karena dia asal memakan tanaman roh, sebagai kudapan yang dia sendiri tak mengerti bahwa tanaman roh adalah bahan utama untuk racikan sebuah pil yang berguna menunjang kultivasi.
Zhu Xian adalah remaja tanggung yang bisa di bilang tak memiliki minat untuk bersosial,itu akibat rasa percaya pada manusia mulai memudar sejak kedua orang tuanya tewas di tangan orang orang dari aliran putih.
Zhu Xian adalah sosok baru yang tak peduli dengan hitam dan putih, baik dan buruk,di mata dan penilaian remaja tanggung itu,,, semua hal itu adalah omong kosong.
Selama kuat adalah syarat mutlak untuk menuntaskan dendamnya,,, maka dia akan berlatih dengan gigih,, selainya Zhu Xian tak perduli.
Setelah meninggalkan harimau yang merebut buruanya, Zhu Xian kini berada jauh di tempat lainya.
"Aahh...... Tempat baru lagi,,, sepertinya sangat cocok untuk tempat tinggal baru.. " Zhu Xian memuji salah satu tempat yang dia temukan saat ini.
Karna selain udaranya yang segar, tempatnya saat ini sangat dekat dengan aliran sungai dan juga perbukitan yang sangat cocok untuk di buat hunian.
Tak mau berlama lama,Zhu Xian langsung memeriksa sekitar tempat itu,dan membersihkan sebuah pelataran kecil di satu bukit yang akan dia jadikan tempat tinggal.
"Sudah beres,, sekarang waktunya mandi" Zhu Xian yang badanya masih di penuhi butiran keringat, meloncat dari bukit yang berada di tebing curam yang baru saja dia bersihkan langsung ke aliran sungai.
Byyuuuuurrrrrr,,
Zhu Xian bahkan mengulang ulang hal itu, sebagai bentuk rasa senangnya bisa menikmati kesegaran air yg sangat jernih.
"Bocah,, apa kau merasa tidak mengganggu orang lain?? " Sebuah suara samar terdengar di telinga Zhu Xian yang tengah asik menikmati kesegaran air sungai.
Zhu Xian berhenti dari kegiatanya sejenak, untuk memastikan apa yang baru saja dia dengar.
"Tadi aku seperti mendengar suara seseorang" Gumam Zhu Xian, sambil matanya menilik berbagai arah.
"Ah...mungkin perasaan ku saja" Pikir Zhu Xian, lalu kembali naik ke tebing dan kembali menceburkan diri.
Byyyuuuuuurrrrrrr.......
Bbuuuaaaahhhhhh.....
Zhu Xian, muncul dari kedalaman air sambil membuang nafas bersama air di mulutnya.
Namun.... tubuh Zhu Xian segera bergetar hebat, tatkala di hadapanya ada sesosok Naga berkulit Perak dengan sebuah batu berwarna biru cerah tepat berada di tengah sebelah atas antara kedua mata tajamnya.
"Ee...... "Mulut Zhu Xian tercekat,bahkan tak bisa menggerakkan lidahnya.
" Bocah,,, apa perkataan ku tadi tidak cukup kau dengar"mulut Naga itu memang tak bergerak ketika dia berkata,, namun suaranya sangat jelas di dengar oleh Zhu Xian.
"He... Wan apa itu?? " Dengan tubuh bergetar dan masih mematung, Zhu Xian memaksakan mulutnya sekedar untuk bergumam.
"Apa katamu??? Hewan..??? Kau pikir aku hewan???"
"Dasar bocah sialan...... "
Graaaaahhhhhh..............
BOOOMMMMMMM.........
Naga Perak mengibaskan ekornya pada tubuh Zhu Xian, dan mengirimnya keluar dari air, Zhu Xian terlempar jauh dan menabrak sebuah pohon besar.
Krrraaakkkkkkk........
Pohon itu langsung tumbang karena tubuh Zhu Xian yang terlempar sangat cepat.
Geeuuukkkkk....... Uhukkk.... Uuhuuukkk
Zhu Xian, muntah darah akibat kibasan ekor Naga Perak dan benturan pohon besar.dia memegang dadanya sambil berusaha berdiri dengan susah payah.
Sambil menahan sakit,, Zhu Xian menatap Naga Perak dengan kesan berbeda.
Tak ada lagi terlihat kegentaran di hatinya, apalagi rasa takut,, Zhu Xian dengan bengis melawan tatapan tajam Naga Perak.
"Entah hewan atau apapun kamu,, jika kau sudah memilih menjadikanku musuh mu,,, aku akan meladenimu sampai akhir" Zhu Xian berkata dengan sangat lantang.
........................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!