NovelToon NovelToon

Pamanku Suamiku

Prolog

...Pamanku Suamiku...

...(Raisa Rahmatul Alia) ...

...___________________***___________________...

Sebuah tragedi mengharuskan sebuah keluarga terpecah belah mengharuskan mereka terpisah, mereka tidak pernah di pertemukan hingga sebuah kejadian yang mengubah alur sebuah kehidupan dari seorang Ratu mafia terjadi.

Raisa seorang Ratu mafia dengan begitu banyak identitas terjebak dalam sebuah situasi yang sulit, dimana dirinya sendiri di jebak oleh kekasihnya. Para musuhnya sudah siap menangkap gadis itu hingga akhirnya membuat Raisa berlari dari para musuhnya.

Dalam ketidak sengajaan Raisa yang sudah menghirup udara yang di penuhi dengan perangsangpun akhirnya bertemu seorang pria asing.

Siapa pria itu dan bagaimana bisa seorang Ratu mafia terjebak dalam sebuah kecohan yang begitu kampungan?

Dan siapakah pria yang sudah dia tiduri itu hingga membuatnya harus menikah akibat kesalahan satu malam, bagaimana nasib Ratu mafia kita? Ayo semuanya kita simak kisahnya dalam novel ini yang berjudul, Pamanku Suamiku.

...***...

Peringatan🚫

Novel ini diperuntukan bagi para pembaca yang kuat iman karena akan begitu banyak adegan yang mengharuskan para pembaca bijak dalam menyikapinya.

Terima kasih atas perhatiannya semua, dan dimohon berikan dukungan kalian dalam bentuk apapun. Salam cinta dari Raisa😘😘😘

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Author menyiapkan Giveaway bagi para pembaca yang terus membaca karya ini sampai novel tamat.

Giveaway masih di rahasiakan dan akan di umumkan pada episode 100. Dan akan di berikan pada tiga pendukung teratas sampai novel Tamat, pemberian dan pengumuman giveaway akan di lakukan di episode terakhir novel ini.

"Terimakasih"

Jebakan

"Huft, hosh hosh hosh..!" seorang gadis nampak berlari mengikuti langkah kakinya menuju trotoar jalan dari dalam gang yang sempit, wajahnya memerah dengan mata yang kian sayu.

"Sial!" keluh gadis itu kembali menggigit bibirnya hingga berdarah dan mengembalikan kesadarannya.

"Disana!" seru beberapa pria berjas hitam yang nampak tengah mengejar gadis dengan perawakan aduhai dan baju terbuka, tubuhnya mulai melemas dengan hawa panas yang kian menjalari tubuhnya.

"Rrr.. Masih ngejar aja tuh mahluk, sial banget gue!" ucap lagi gadis itu hingga akhirnya dia sampai di trotoar jalan dan melepaskan hils di kakinya dan melepaskan kulit sintetis yang sedari tadi sudah membuatnya kepanasan meski saat itu rintikan air hujan membasuhi tubuhnya.

Raisa berusaha terus berjalan meski langkahnya kian melemah dan berjalan dengan gontai dan pandangannya kian mengabur.

"To..lo..ng!" lirih gadis itu saat melihat seseorang tengah berjalan menuju sebuah rumah sederhana dengan sebuah halaman asri yang ditumbuhi berjenis jenis bunga.

"Disana!"ucap seorang gadis yang mengenakan pakaian tidak kalah seksi dengannya dan mulai berlari mengejar langkahnya.

"To..lo...!" mata gadis itu kian sayu dan nafas yang kian memburu, wajahnya kian memanas hingga akhirnya hampir terjatuh menyentuh trotoar.

Dalam setengah kesadarannya gadis itu menangkap sosok pria yang yang kini memeluknya erat. Pria itu berusaha menyelamatkannya dan membawa tubuh ringkihnya memasuki rumah sederhana yang mungkin saja rumahnya itu.

'Aku lebih baik terjebak dengan pria asing yang baik hati, dari pada penghianat sepertinya.' ucap hati gadis itu dan perlahan kembali membuka matanya melihat sosok pria yang kini nampak tengah memperhatikannya.

"Tolong aku!" ucap lagi gadis dengan rambut panjang dan kulit putih, gadis itu merangkul pria asing di hadapannya dan perlahan menggigit dan beberapa kali menjilat leher pria itu.

'Dia terbangun!' ucap pria itu dalam hati merasakan sesuatu yang terbangun dari balik celanyanya.

Suasana panas terjadi hal yang tidak terduga dari dua mahluk itupun kian menggila, sore hari dengan gemercik air hujan berpadu merdu dengan *******.

Seakan kehausan pria itupun mulai menjelajahi gadis yang berhasil membuatnya terkaget kaget, perasaan aneh yang belum pernah di rasakan pria itu akhirnya kini mampu dia alami.

Bukan hanya sekali pria itu terkejut namun sampai berulang ulang, karena wanita yang kini dia himpit ternyata seorang perawan nampak dari darah yang keluar dari lubang kenikatannya.

Keduanya menyatu dalam rintihan dan kenikmatan, hingga sore yang dingin itupun berubah panas seketika saat dua buah bibir yang terus menerus bertaut dan saling menghisap satu sama lain.

...***...

..._______...

Beberapa waktu lalu seorang gadis nampak tengah memperhatikan pantulan tubuhnya di depan sebuah cermin besar.

"Waah Raisa mau kemana?" tanya seorang gadis dengan wajah yang sangat mirip dengannya dan kerudung besar di kepalanya.

"Mau ketemu si anu! Raina jangan ikut ikutan ya?" ucap Raisa pada saudari kembarnya yang sudah beriri di ambang pintu dan tengah memperhatikannya.

"Si anu? Jangan bilang si Rian?" tanya lagi Raina yang kini menampakkan ekspresi tidak suka.

"Ah sayangku, jangan sinis gitu dong! Dia calon adik iparmu tau!" ucap Raisa manja memeluk Raina yang kini memperhatikan tubuhnya dari ujung atas hingga ujung bawah, dan menggelengkan kepalanya.

"Astagfirullah Ica! Tolong itu baju kurang bahannya kebanyakan! Kamu gak punya uang buat beli kain tambahan hah?" sindir lagi Raina memijit pelipisnya menandakan ketidak habis pikiran dirinya pada saudara kembarnya.

"Heheh, tenang aja sayang! Aku akan jaga baik baik kok tubuh ini, kamu hanya perlu mendo'akanku saja oke!" ucap lagi Raisa dan memeluk Raina mengecup pipi kiri dan kanan gadis itu sebelum akhirnya berlalu meninggalkan kamar yang dan pintu itu.

"Bye bye beby! Jangan lupa makan siang ya sayang!" teriak Raisa dari balik pintu melambaikan tangannya pada Raina yang kini nampak tengah menggeleng pelan.

"Raisa kamu mau kemana?" teriakan kembali terdengar dari balik pintu yang baru terbuka, wanita yang tengah mengenakan mukena itupun menggelang saat meluihat lambaian tangan dari puterinya.

"Aku gak akan pulang malam ini bun! Jangan telat makan malam bunda sayang!" teriak Raisa lagi dan berlalu menuju sebuah garasi dimana deretan mobil mewah berjajar rapih.

"Hai merah muda! Aku padamu hari ini!" ucap Raisa menyapa sebuah mobil dengan warna merah muda yang menampakkan dirinya yang begitu feminim.

Raisa melihat peperbeg yang sedari tadi dia bawa, dia membuka peperbeg itu dan terlihat sebuah kulit sintetis berwarna sawo magang di dalamnya. Sebelum akhirnya dia menginjak gas Raisa mengenakan terlebih dahulu kulit sintetis itu hingga akhirnya kulit putihnya tertutup sempurna dengan kulit berwarna sawo matang.

"Hari ini aku akan beri tahu semuanya padamu sayang" ucap Raisa menatap sekilas sebuah foto di ponselnya yang memperlihatkan seorang pria berkaca mata dengan wajah yang tampan dan kulit kuning langsat.

Raisa akhirnya berangkat menuju tempat yang sudah di setujui olehnya dan sang kekasih, sebuah hotel dengan pelayanan romantis dia pesan untuk menghabiskan malam, sesekali dia menatap ponselnya melihat jam yang sudah terbilang cukup jauh dari perjanjian hingga akhirnya Raisapun mengantuk dan menguap beberapa kali, namun pria yang dia tunggu tak kunjung dia dapati.

"Ah lama banget si!" keluh Raisa hingga akhirnya sebuah aroma menyengat memasuki ruangan itu, beberapa kali Raisa menghirup aroma itu untuk memastikan hingga akhirnya diapun terbelalak dan berusaha membuka pintu ruangan VIP itu yang kini terkunci.

"Sial..!" ucap Raisa melihat sekeliling dengan pandangan yang kian mengabur dan deru nafas yang kian memberat.

Raisa bersusah payah menahan nafasnya dan berpura pura pingsan untuk memastikan sebuah hal yang membuatnya teramat penasaran, hingga benar saja pintu ruangan itupun terbuka dan nampak kekasihnya yang berdiri tegap di hadapannya.

"Tuan, silahkan ini wanita yang anda minta." ucap Rian kepada seorang pria dengan perut besar dan wajah yang sangat jelek dan kepala botak.

'Oh jadi dia bosnya!' ucap Raisa dalam hati dan langsung membuka matanya berlari ke arah jendela hingga akhirnya jendela itupun pecah dan Raisa jatuh dari lantai tiga dan mendarat sempurna di lantai bawah, Raisa sekilas menatap mobilnya yang sudah di kerumuni pria pria berotot, Raisa berdecak kesal dan berlari menuju sebuah gang.

Efek gerakan yang di lakukan Raisa sehingga obat perangsang itu menyebar dengan cepat memenuhi tubuhnya, beberapa pria nampak mengejarnya hingga akhirnya Raisa sampai di sebuah jalan besar dan bertemu dengan temannya yang bernama Ismi.

Ismi menatap tubuh Raisa dari atas hingga bawah dan tersenyum sekilas, Ismi membukakan pintu untuk Raisa hingga akhirnya Raisapun masuk ke dalam mobil mewah tersebut dengan dada bergemuruh Raisa berusaha mengolah nafasnya dan mengontrol energi yang sudah dia gunakan.

Bersambung...

Pria asing

"Kamu kenapa Rin?" tanya Ismi menyapa Raisa yang mana Ririn adalah nama samaran dari Raisa saat di luaran dan hanya keluarganya saja yang mengetahui mengenai identitas aslinya.

"Gak papa! Cuma para berandalan yang mengejarku saja!" ucap Raisa kesal dan mencari sesuatu di dalam saku jok mobil namun tidak dia temukan kecuali sebuah kertas yang sangat membuatnya jangah.

Sebuah kertas berupa cek dengan sebuah nominal dan asal yang membuat mata Raisa menyipit, dia mendengus kesal dan menampar Ismi kemudian.

"Dasar penghianat!" ucap Raisa hingga mobil itupun oleng dan membentur badan jalan hingga akhirnya mobil berhenti dan dengan susah payah Raisa keluar dari mobil itu dan berlari sebisanya, namun lagi lagi hawa panas kian membuatnya kacau dan sulit mengendalikan diri.

Lagi lagi pria berbaju hitam dengan setelan jas dan bahkan beberapa musuhnya kian mengejarnya semakin gencar, kekacauan itu kian di perparah dengan hujan yang mulai turun dan rasa panas pada tubuh Raisa yang kian menjadi dan membuatnya sulit bernafas.

Raisa menggigit lidahnya hingga lidahnya berdarah dan rasa sakit kembali menyadarkan Raisa pada dunianya, senjata, ponsel dan semua alat yang sering dia gunakan semuanya tertinggal. Ponselnya tertinggal di ruang hotel dan senjatanya tertinggal di mobil.

Raisa begitu kecewa akan sebuah hal yang di sebut penghianatan, untuk ke sekian kalinya Raisa di hianati namun tidak pernah membuatnya berhenti untuk percaya pada orang lain, namun penghianatan kali ini sungguh membuatnya merasa bodoh dan dia tidak ingin percaya lagi pada orang lain.

Selama hidupnya Raisa memang sangat cerdas meski dia tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah namun kecerdasannya mampu membuatnya memiliki ijazah tanpa harus bersusah payah belajar.

Raisa memang terlihat nakal bagi orang orang yang baru melihatnya namun tidak dengan keluarganya, bagi mereka Raisa adalah gadis kecil yang paling mereka sayangi, berbeda bila di luaran saat di rumah Raisa adalah sosok gadis manja yang selalu ingin di sayang, baik oleh kakak ataupun ayah bundanya.

Raisa tidak pernah menghina yang lemah atau menindas orang yang tidak beruang, bagi Raisa semua orang hidup itu sama saja yaitu untuk mati, asal mereka tidak menyinggung keluarganya maka diapun akan baik dan tidak akan menyingkat hidup orang itu.

Berbeda halnya bila ada orang yang berani menyinggung atau membahayakan keluarganya maka Raisa akan bertindak dan tidak akan mentoleransi siapapun itu orangnya dia pasti akan mengambil kehidupan yang ada pada orang itu.

Raisa memiliki seorang saudari kembar benama Raina, sifat Raina dan Raisa memang sangat jauh berbeda, Raisa yang di juluki sang Ratu mafia memiliki begitu banyak identitas dan musuh, dia juga seorang yang sangat di takuti di dunia mafia, selain karena sangat sulit di lacak Raisa juga adalah seorang jenius yang dapat menebak apapun yang terjadi, kecuali hari ini yang membuatnya benar benar merasa orang paling bodoh di dunia.

Sedangkan Raina adalah seorang gadis baik dan sangat alim, dia juga sangat mencintai keluarganya dan begitu menyayangi Raisa, Raina juga seorang lulusan pondok pesantren dan juga lulusan sebuah Universitas kedokteran terkemuka, dia lulus dengan Ipk yang cukup memuaskan dan begitu di sayangi keluarganya.

Meski keduanya terbilang sangat jauh berbeda Raisa dan Raina selalu saling mendukung dalam apapun yang mereka laukukan meakipun Raina juga sering berharap bila adiknya bisa bertobat dan memperbaiki dirinya, meski di matanya Raisa tidak jahat namun membunuh bukanlah sebuah kebaikan dan hal itu sudah menjadi santapan sehari hari bagi Raisa.

...***...

...________...

Seorang pria dengan sebuah jaket hitam dan celana panjang dengan wajah tampan tengah berjalan di trotoar dengan sebuah handset di telinganya menyenandungkan sebuah lagu yang terlihat amat dia nikmati.

Matanya tiba tiba menyipit saat sosok wanita tengah melepaskan kulit sintetis dan melepaskan hilsnya, pemandangan itu membuat dirinya sangat tertarik, hingga akhirnya sebuah teriakan yang sekan tengah menunjuk wanita itu kian membuat pria itu tertarik.

"To..lo..ng!" lirih gadis itu yang nampak tengah memohon padanya namun dia malah pura pura tidak melihat dan lebih memilih melangkahkan kakinya menjauh, selain karena tidak ingin terlibat dengan sebuah kekacauan, dia juga tidak ingin membuat dirinya dalam masalah.

Namun entah dari mana datangnya hati nurani yang kini tiba tiba tumbuh di dadanya hingga akhirnya dia kembali berbalik dan lagi lagi melihat gadis itu memohon padanya.

"To..lo.." belum selsai gadis itu berucap, dia sudah hampir tumbang dan nampak darah di sudut bibir gadis bibir itu yang membuatnya kian ingin membantu.

"Ah sial!" ucap pria itu berlari menuju wanita itu dan memeluknya erat, dia menatap mata hijau yang kini nampak menatapnya sayu.

Sebuah belahan membusung di dada wanita itu hingga membuatnya merasa panas, dengan susah payah pria itu memeluk Raisa dan membawanya ke dalam rumah sederhana yang selalu dia tempati saat itu.

Pria itu terbelalak saat sebuah lidah menyapu lehernya dan sebuah sedotan dan gigitan membuat benda yang sudah di diaknosa tidak bisa hiduppun kini berdiri tegak.

Pria itu nampak sangat terkejut dan menikmati sentuhan gadis yang kini nampak terbakar birahi, Raisa kian menguasai tubuh pria itu hingga akhirnya sebuah rasa keingin tahuan pria itu akan hal kenikmatan duniapun membuatnya buta akan kebenaran dan terhanyut dalam kenikmatan.

Pria itu menyangka bila wanita yang kini tengah menggodanya adalah seorang wanita malam karena melihat keahalian wanita itu dalam melakukan rangsangan dapat di pastikan bila dia sudah berpengalaman, namun keterkejutan lagi lagi tertanam di hatinya saat sebuah darah mengalir dan membuyarkan asumsinya.

Dia bertekad akan menikahi gadis itu dan memperbaiki kesalahannya, namun semua yang kini tengah mereka lewati kembali membuatnya buta dan kembali terhanyut dalam kenikmatan, bahkan hingga malam tiba dirinya seakan tidak puas dan ingin lagi dan lagi hingga gadis di sampingnya tertidur pulas dan memeluk tubuhnya yang belum mengenakan apapun.

Pria itu kini menatap wajah Raisa yang sama sama telajang, wajah yang ayu dengan kulit putih, rambut hitam panjang dan sebuah tahi lalat di antara belahan dada wanita itu mampu membuatnya selalu ingat, dia kembali meneliksik setiap sudut wajah wanita itu hingga akhirnya tujuannya berakhir di bibir berwaran merah muda yang kini nampak sedikit terbuka.

Pria itu kembali mengecup lembut bibir dengan begitu banyak bekas luka gigitan itu, dia benar benar tidak menyangka di dunia ini dirinya bisa bertemu seorang gadis cantik yang masih virgin, dia sama sekali tidak merasa kecewa akibat kejadian hari itu, namun dia malah bersyukur karena setidaknya dirinya bisa bertemu dengan seorang wanita yang mampu membuatnya menikmati dunia, meski mungkin tuhan memberikan jalan yang ekstrim untuk menyatukan mereka.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!