kenalkan namaku deva pranata ,aku anak ke 4 dari 4 brsaudara,,,,ayahku telah lama meninggal saat aku masih kecil sehingga ibuku berjuang sendiri untuk menghidupi kami.
aku cuma lulusan smp,dan pekerjaan aku hanyalah pelayan toko di daerah kota kelahiranku sendiri.
kakak-kakakku semua telah menikah dan di karuniai anak masing-masing 2,
umurku udah cukup tua yaitu 28tahun ,setiap hari ibuku selalu menyuruh aku untuk segera menikah begitupun dengan saudara-saudara aku yang lain..
ibu: dev,kapan kamu mau mengenalkan calon istrimu kepada ibu?ibu udah tua,segeralah cari pasanganmu biar ibu bisa tenang jika suatu waktu alloh panggil ibu untuk kembali
dev: ibu ngomongnya kok begitu sih?ibu,aku bukannya tak ingin menikah ,dan mencari pasangan hanya saja saat ini kerjaan aku masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhanku,aku belum mapan bu,belum punya simpanan untuk masa depanku nanti
ibu: ibu tau dev,tapi gak ada orang yang bisa kaya dengan hidup sendirian ,semua butuh pendamping,yakin saja bahwa rezeki itu udah ada yang ngatur ,setiap kebutuhan itu pasti ada rezekinya,
jodoh kita memang sudah di tentukan,tapi kalau kita tidak mencari,bagaimana kita menemukan??
dev: iya bu aku tau ,,,aku cuma bisa berdoa semoga ibu di beri umur panjang ,senantiasa di beri kesehatan,sampai aku benar-benar bisa bahagiain ibu,,jujur bu aku tak ingin kalau aku menikah nanti, aku masih tergantung kepada ibu,lihatlah kehidupan kakak ,mereka telah menikah tapi mereka tak jua kaya bahkan seringnya mereka datang kesini untuk mengeluh dan meminta uang kepada ibu untuk dapat membeli kebutuhan mereka,bahkan di usia ibu yang udah tua ini,ibu masih harus berjuang untuk kehidupan cucu dan menantu ibu,yang seharusnya ibu udah senang karena yang ibu hidupi itu cuma aku,tapi nyata ibu malah semakin cape di usia senja ibu ini.
maafkan aku bu,bukan aku tak ingin menuruti keinginan ibu untuk sekarang-sekarang,berilah aku waktu sampai aku benar-benar yakin bisa mendapatkan jodoh yang benar-benar mau terima aku dan keluarga aku apa adanya.
akhirnya percakapan kamipun berhenti karena mungkin apa yg di sampaikan olehku itu ada benarnya,,aku pun melanjutkan aktivitas ku selanjutnya yaitu mandi dan ibu kembali ke dapur untu memasak makan malam nanti
*
pagi hari seperti biasa aku bersiap-siap untuk berangkat kerja ,aku jarang sarapan,karena emang ibuku jarang menyediakan, beliau udah pergi ke sawah dari subuh karena kebetulan musim panen,supaya cepat beres sebelum dzuhur katanya,,,,
.aku berangkat jalan kaki beberapa kilometer,karena rumahku berada di kampung yang lumayan jauh dari tempat angkutan umum,,di pertengahan jalan aku bertemu dengan bibi dari ibu,beliau juga mau berangkat kerja yang kebetulan jalannya searah sehingga kita jalan bareng sambil bercakap-cakap
bibi:hmmm dev,bibi kasihan liat ibu kamu,harusnya di usia senja ini ,ibumu udah pensiun,karena yang di urusi cuma kamu sedangkan kamu udah bisa cari uang sendiri..
ibu kamu sering ngeluh ke bibi,katanya ,dibandingkan kehidupan dulu lebih susah kehidupan yang sekarang,dulu menghidupi 4 anak yang masih kecil dan sekolah masih bisa nyisihin hasil kerja,punya simpanan,beras tidak pernah kosong,begitupun padi sampai beberapa karung d rumah.sedangkan sekarang anak yang masih bujang tinggal 1,kerja tiap hari tapi hasilnya habis begitu saja tanpa sisa
(akupun cuma bisa termenung dan sedih juga mendengarnya,
aku cuma banyak diam ,bibiku terus yang cerita tentang keluhan yang ibuku sampaikan padanya)
sore itu sepupu jauhku datang ke rumah dia mengajak aku untuk ke kota besar agar kehidupan ekonomi kami bisa berubah,
walau aku juga ragu apa mungkin aku di terima kerja d sebuah perusahaan/tidak karena pendidikan ku hanya lulusan smp,tp sepupuku meyakinkan aku kalau aku bisa di terima kerja di sana..
waktu keberangkatan pun tiba ,aku di antar oleh ojek tetangga kusampai terminal hanya membawa bekal 100rb.
cuma menempuh perjalanan kurang lebih 2jam aku nyampe di kota besar ,kamipun pergi ke kontrakan yang sudah di siapkan oleh sepupuku,kontrakan itu berukuran kecil ,hanya sebuah kamar yang muat untuk 3orang tidur.aku mulai menyiapkan berkas-berkas untuk lamaran kerja,,untuk esok ku bawa ke perusahaan tempat sepupuku bekerja.
*
pagi pun tiba aku mulai siap-siap untuk memulai hidup baru..
aku berangkat kerja bareng sama sepupuku jalan kaki karena perusahaan ku hanya berjarak beberapa kilometer dan tidak ada kendaraan yang lewat,karena calon perasaan ku kerja berada di jalan yang satu jalur, hanya bisa naik angkutan umum ketika pulang kerja.
setelah nyampe seperti perusahaan pada umumnya aku di interview dan sebagainya sampai akhirnya aku di terima kerja di sana,,,,
ku pikir emang gajinya gede ternyata tidak lebih dari 500rb/bulan,,,ada rasa kesel jg sih sama sepupuku,,ku pikir dia bawaku kemari emang ingin memperbaiki ekonomi kehidupan keluargaku ternyata cuma untuk menemani dia kerja disini saja,,,,
ach sepupuku,,aku tak menyangka kau lakukan ini,ku pikir kau memang berniat untuk menolongku ternyata eh ternyata,,,,ntahlah,,
aku tetap bertahan di tempat kerja itu selama 1tahun dan sepupuku tak usah di tanya dia udah pergi ninggalin aku ,dia kerja di tempat yang lain d sebuah restoran gede karena emang pendidikan dia lebih tinggi dari aku jadi dia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari ini
dengan gaji 500rb/bulan dengan kontrakan 200/bulan sungguh itu tak cukup ,,tapi alloh lah yang mengatur rezeki seseorang,walau uang gajiku habis di minggu pertama, tapi aku tak pernah merasa kelaparan selama setahun itu,karena baik teman kerja maupun tetangga semua pada baik padaku ,mereka sering mengantarkan makanan untukku tiap hari,kadang suka menyelipkan uang 5rb,seperti itulah kehidupan ku di kota.
dan ada rasa bersyukur karena orang tuaku tidak seperti orang tua temenku yang setiap bulannya selalu meminta hasil gaji anaknya,
justru ibuku selalu memberi bekal untukku kalau aku pulang dan kembali lagi ke kota,ada rasa malu yang besar.
ketika ku lagi siap-siap untuk berangkat kekota lagi,bibi dari ibuku datang ke rumah...
"dev ,kamu udah mw berangkat lagi ya?"tanya bibiku
"iya bi" jawabku
"lho teh,ini beras untuk siapa?"tanya bibiku kepada ibuku
"oh ini buat deva bekal k kota,kan lumayan bisa menghemat pengeluaran disana"jawab ibuku santai
"oh buat deva toh" sambil tersenyum mengejek ke arahku dan berkata"eh dev ,kamu itu kerja atau pesantren sih sebenarnya tiap pulang bukannya bawa uang malah minta bekel ke ibumu,gak kasihan apa Diani juga ibumu susah"
aku cuma tersenyum menanggapi nya karena emang itu kenyataan yang tak bisa di pungkiri,siapa yang mau hidup susah.
tepat pukul 06:30 deva sampe di parkiran motor menuju gerbang masuk sebuah pabrik,,,,
di hari pertama nya bekerja dia masuk dengan santai walau keadaan sudah sepi tak ada satupun keryawan yang lalu lalang tapi dia pikir ini masih terlalu pagi untuk datang.
iya hari ni pertama dia masuk kerja di tempat barunya karena dia sudah cape jika terus menerus menerima bantuan dari orang tuanya tiap bulan,,,
cukup sudah ,dia tak mau lagi di sebut anak pesantren yang tiap bulan minta di bekali..dan sekarang beban diapun bertambah karena kini dia sudah punya kendaraan sendiri yaitu motor,yang dia ambil secara kredit.
setelah nyampe depan gerbang dia mendekatkan id k komputer untuk mengisi absen,disana bukan cuma satpam tapi pengawas tiap line pun berjejer di samping komputer sambil bersidekap,seolah siap untuk menyidang siapa saja yang datang terlambat..
"hai kamu" tegur salah satu pengawas yang menatap deva,
"iya kak,saya" jawab deva tenang
"kamu tau ini jam berapa?liat teman-teman kamu sudah bekerja dari tadi dan kamu baru datang jam segini,ingat walau kamu baru tapi gaji kamu sama dengan yang lain,besok kamu jangan telat lagi ,jam 6 harus sudah nyampe disini,mengerti???" tegur pengawas
deva hanya mengangguk,sambil melanjutkan langkahnya menuju line walau diapun bingung
"salah ku dimana perasaan waktu tanda tangan kontrak disitu tertulis waktu jam kerja yaitu dari jam 07:00-15:00 sedangkan aku datang jam 06:30,d bilang kesiangan katanya,,,aneh tapi nyata" gumam deva sepanjang perjalanan menuju line yang d tuju.
diapun sampai tujuan dan dia celingak celinguk mencari seseorang karena dia belum tau dia akan di tempatkan dimana,setelah ketemu barulah dia mendekati orang tersebut.
"kamu ikuti saya" perintahnya sambil jalan dan devapun mengikuti dari belakang
dan orang itu berhenti di salah satu proses kerja yang masih di isi dengan orang lain .
"kamu berdiri disini dan liatin cara kerjanya seperti apa,karena setelah nanti dia resign Maka kamu yang akan gantiin posisinya"ucapnya kepada dave
dave pun menurutinya,selama 7jam kerja deva hanya berdiri saja sesekali dia di beri kesempatan buat belajar tapi itu tidak bertahan lama karena dengan alasan lamban jadi kerjaan dia over load,dan kembali di gantikan dengan seniornya.
seminggu sudah berlalu tapi kerjaan deva masih sama seperti hari pertama dia bekerja, dia masih berdiri melihat cara kerja adit,...adit adalah nama orang yang harus dia gantikan nanti
lama-lama cape juga dia berdiri terus tanpa di beri kesempatan untuk mencoba prosesnya,akhirnya dia mendekati pak ali,leader yang di tugaskan untuk bertanggung jawab semua yang terjadi di lapangan.
"maaf pak,bisa minta waktunya sebentar?"pinta deva dengan sopan
"ada apa dev??" jawab pak ali
"maaf pak,sampai kapan ya saya harus berdiri terus?sudah 1minggu ini saya berdiri terus tanpa di beri kesempatan untuk belajar proses tersebut,saya merasa gak enak sama yang lain,yang lain berjuang sedangkan saya hanya berdiri disini saja" keluh deva pada atasannya
"hm sebenarnya kamu hanya sebagai cadangan saja disini bukan bener-benar untuk menggantikan posisi adit ,karena ternyata adit tidak jadi resign ,kebetulan gedung ini akan membuka departemen baru,dan mungkin nanti kamu yang akan jadi salah satu anggota departemen tersebut ,kamu sabar dulu aja y"
ucap pak ali sambil menepuk pundak deva selalu memberi kekuatan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!