NovelToon NovelToon

PACAR BRONISKU

Bab 1

Bab 1

5 tahun lalu,

Kebahagianku itu datang, tapi penderitaan itu juga datang. Anugerah, kehilangan, juga pengkhianatan datang bersamaan.

5 tahun lalu

"Nona selamat, Anda hamil," kata Dokter memberikan hasil pemeriksaan.

"Benarkah?" tanya Julia setengah tidak percaya.

Julia Kimberly, gadis berumur 21 tahun, menikah saat usianya 20 tahun. Ayahnya pengusaha sukses, suaminya bernama Ken—teman kuliahnya dulu.

"Benar nyonya, Anda hamil! Umur kandungan Anda sekarang 3 minggu. Saya akan meresepkan vitamin juga tambah darah, tolong perhatikan asupan gizi Anda, juga jangan terlalu lelah," ujar dokter itu seraya menulis resep untuk Julia.

"Terima kasih," ucap Julia dengan senyum lebar.

Julia sangat bahagia, setelah satu tahun menikah, akhirnya dia bisa mengandung anak dari pria yang sangat dicintai.

Julia tengah berpikir, akankah memberi kabar pada suaminya dulu, atau ayah yang sangat disayangi, hingga ponsel yang berada di dalam tas berderit, Julia bergegas mengambil dan menjawab panggilan itu.

"Halo, Ayah! Aku punya kabar baik, Ayah di mana?" tanya Julia begitu menjawab panggilan yang ternyata dari ayahnya.

"Julia, Ayah ingin mengatakan sesuatu dengarkan baik-baik. Aku tahu kamu tidak akan percaya dengan yang Ayah bicarakan, tapi hanya ini yang bisa Ayah lakukan," ujar Ayah Julia dari seberang panggilan.

"Ayah, ada apa? Kenapa suaramu terdengar begitu cemas?" tanya Julia bingung bercampur cemas.

"Ken mengkhianati kita, dia mengkhianati Ayah dan juga kamu," jawab Ayah Julia dengan suara berat.

"Ayah, apa yang kamu bicarakan?" Julia tampak cemas dan terkejut dengan yang diucapkan ayahnya dari seberang panggilan.

"Ayah sangat menyayangimu, Ayah ingin kamu bahagia, berharap bisa menjadi ayahmu lagi dan menjadi orangtua yang baik di kehidupanmu selanjutnya," papar pria tua itu.

"Ayah, apa yang kamu katakan?Ayah--" Ucapan Julia terhenti.

Suara benturan dari mobil menabrak sesuatu, bisa terdengar jelas di telinga Julia, sebelum panggilan itu terputus.

Ayah Julia mengalami kecelakaan mobil dan meninggal di tempat saat itu juga.

Kesedihan tidak terbendung, Julia baru saja mendapatkan kehidupan baru, tapi kehidupan lama direnggut darinya.

Julia mengingat perkataan ayahnya tentang Ken, semenjak ayahnya meninggal Ken masih terlihat seperti biasanya, bahkan Julia belum sempat memberitahukan masalah kehamilan, dia masih takut jika apa yang dikatakan ayahnya itu benar.

Julia masih berduka dengan sepeninggalan ayahnya, dia sudah berdiam diri dikamar hampir seminggu. Semenjak itu, Ken sebagai suami malah jarang menemani, itu membuat Julia merasa perkataan ayah benar.

"Bibi May, apa menurutmu Ken berubah akhir-akhir ini?" tanya Julia sedikit gusar.

Bibi May adalah orang yang sudah merawat Julia sejak kecil, bagi dirinya bibi May sudah seperti ibu.

"Tentang itu, awalnya Bibi merasa tidak perlu memberitahukan pada Anda, tapi karena Anda sudah bertanya, saya sepertinya harus mengatakannnya. Sebelum ayah Anda meninggal, saat Anda tidak ada, nona Susan sering mencari tuan Ken, bahkan terakhir kali saya melihat mereka pergi bersama," ungkap bibi May.

"Aku berharap apa yang dikatakan ayah tidaklah benar, tapi melihat sikap Ken itu seakan membuktikan segalanya," gumam Julia dalam hati.

Terdengar suara pintu terbuka, Ken masuk ke dalam kamar.

"Bibi May, keluarlah dulu! Aku ingin bicara dengan Julia," titah Ken.

Bibi May melihat ke arah Julia, gadis itu hanya menganggukan kepala tanda mengiakan.

"Baik, Tuan," ucap Bibi May yang kemudian keluar dari kamar Julia.

Julia masih duduk di atas tempat tidur, dia tidak tahu apa yang diinginkan Ken, tapi dia bisa melihat kalau Ken membawa sebuah stofmap ditangannya.

"Ken, aku tidak melihatmu beberapa hari ini setelah ayah meninggal, kamu ke mana saja?" tanya Julia masih berharap Ken masihlah pria yang dikenal.

"Cukup basa basinya, tanda tangani ini!!" perintah Ken melempar stofmap yang ada ditangannya ke pangkuan Julia.

Menatap bingung, Julia perlahan membuka stofmap itu. Betapa terkejutnya dia dengan isi di dalamnya.

"Ken, apa maksudnya ini?" tanya Julia tak percaya.

"Kamu tau jelas, aku ingin kita bercerai. Lagipula kamu sudah tidak memiliki apa apa lagi, semua saham ayahmu sudah menjadi milikku," papar Ken penuh rasa bangga, bahkan tersenyum sinis ke arah Julie.

"Ken! Kenapa kamu melakukan ini padaku, juga pada Ayahku? Aku sangat mencintaimu bahkan aku rela melakukan apapun untukmu, kenapa kamu melakukan semua ini padaku?" tanya Julia dengan buliran kristal bening yang mulai luruh dari kelopak mata. Dia tidak percaya dengan apa yang terjadi dan Ken lakukan.

"Cinta! Kamu bilang cinta! Kamu terlalu naif Julia, semenjak awal aku hanya ingin memanfaatkanmu, menikahimu hanyalah salah satu cara mendapatkan kepercayaan ayahmu!" ungkap Ken tanpa rasa bersalah.

Julie tidak percaya Ken melakukan ini semua, pengorbanannya selama ini dianggap apa? Sebuah permainan yang bisa dimenangkan.

"Benarkah? Pada akhirnya sang rubah menampakan ekornya, ayahku selalu tidak setuju aku berhubungan denganmu, tapi karena kasih sayangnya padaku, dia akhirnya menerimamu, dan bodohnya diriku karena sudah dibutakan oleh cintamu," ujar Julia penuh penyesalan, rasa sesak menekan rogga dada.

"Sudahlah, jangan terlalu banyak bicara! Tanda tangani saja surat perceraian itu, kamu sudah tidak memiliki tempat disini."

Julia mengusap air mata, merasa harus tegar, tidak boleh terlihat lemah didepan pria brengsek itu.

"Ini yang kamu mau." Julia melempar dokumen perceraian yang sudah dia tanda tangani ke muka Ken.

"Bagus, setelah ini kamu bisa meninggalkan rumah ini." Ken meninggalkan Julia.

Julie tak mampu membendung kepedihan yang kini meluap di hati. Selama ini sangat mencintai pria itu, tapi pada kenyataannya hanya dimanfaatkan semata, membuat Julie harus merasakan pedih yang teramat dalam.

Julia mengemas pakaian, juga barang-barang yang memiliki kenangan dengan ayahnya. Bibi May melihat kesedihan di mata gadis yang sudah dirawatnya sejak kecil itu pun langsung memeluk Julia.

"Nona! Kemanapun Anda pergi, saya akan menemani," ujar Bibi May, mencoba memberikan perlindungan untuk Julia.

"Bibi, kamu sudah merawatku selama bertahun tahun, aku tidak ingin menjadi beban bagimu lagi," ujar Julia dengan suara terisak.

"Tidak, saya sudah berjanji pada almarhum tuan dan nyonya untuk selalu menjaga Anda apapun keadaannya. Jadi, biarkan saya pergi bersama Anda."

"Kalau bibi tidak keberatan hidup susah denganku, maka aku bersedia mengajak bibi, sekarang aku tidak memiliki apa-apa, hanya ada diriku sendiri dan--" Julia menjeda ucapannya, lantas menyentuh perut dan mengusapnya lembut. Janin yang tidak pernah diketahui Ken.

Bibi May tersenyum, tentu saja wanita itu akan ikut karena tahu kalau Julia sedang hamil. "Saya berjanji pada Anda, akan selalu berdiri dibelakang dan selalu mendukung."

"Terima kasih Bibi May."

Julia sudah selesai mengemas dan bersiap pergi. Ia dan bibi May pun menuruni anak tangga untuk bisa cepat meninggalkan rumah itu. Namun, siapa sangka jika Julia harus bertemu dengan wanita yang dianggap merusak rumah tangganya.

Susan, teman yang selalu dibanggakan, tapi ternyata menikam dari belakang. Julia, Ken, dan Susan sudah berteman sejak kuliah, siapa sangka jika temannya itu akan menjadi duri dalam daging.

Julia berusaha terus melangkah untuk mengabaikan Susan, tapi ternyata temannya itu merasa tak terima, hingga kemudian menyindir Julia.

"Wah, wah, coba lihat ini! Nona muda kita sekarang sudah jatuh miskin, kehilangan perusahaan, ayah, dan sekarang suaminya sendiri. Ohh, sungguh tragis," ejek Susan.

Julia tidak menghiraukan ejekan itu, terus melangkah dan berpikir untuk segera pergi dari rumah yang kini bagai neraka baginya.

"Julia, kamu berani-beraninya mengabaikanku!" teriak Susan yang masih saja tak terima.

Julia menghentikan langkah, memejamkan mata sekilas sebelum berkata, "Aku sudah tidak ada urusan denganmu."

"Kamu begitu sombong, sekarang lihat apa yang kamu dapatkan." Susan lagi-lagi berteriak untuk mengejek.

"Aku tidak peduli."

Susan mendekat ke arah Julia dan berbisik ditelinga. "Apa kamu tau?Aku dan Ken sudah saling mencintai sejak kami masih kuliah, karena statusmu yang lebih tinggi dariku, membuatnya harus memilihmu, tapi siapa sangka dia tetap mencintaiku dan malah menendangmu. Apa yang kamu punya, sekarang aku sudah mendapatkannya."

Julia mengabaikan semua ucapan Susan, hingga memilih pergi dari pada mengurus mulut berbisa temannya itu, atau sebenarnya tak perlu menganggap teman lagi.

"Dasar sampah! Sampah layak mendapatkan sampah, aku tidak menyesal berpisah dengannya sekarang. Jika aku tinggal lebih lama lagi dengan pria sampah itu, hidupku pasti akan lebih menderita."

Julia berjalan bersama bibi May. Ia tidak punya uang sepeserpun karena semua kartu dan tabungannya sudah berpindah ke tangan Ken. Sedangkan Julia sendiri tak ingin merepotkan bibi May.

Hingga sebuah mobil berhenti di samping Julia dan membuat gadis itu terkejut. Julia menatap ke arah mobil itu, di mana kaca jendela tampak turun dan bisa melihat siapa yang ada di dalam. Seseorang yang dikenal loleh Julia.

Bab 2

Aku ikut dengan Laura pergi kerumahnya, Laura adalah pengacara termuda ayahku diperusahaan, dia juga pengacara pribadi ayahku, umur Laura lebih tua 2 tahun dari ku.

"Kak Laura, terimakasih sudah membawaku kesini," ucapku pada Laura.

"Jangan sungkan, Ayahmu begitu baik kepadaku, lalu bagaimana bisa aku mengabaikanmu soal ayahmu," sahut Laura.

"Iya, Kak Laura hanya kau yang masih perhatian," ucapku yang sangat menghargai kebaikannya.

Laura mengeluarkan buku tabungan dan kartu, "uang didalam tabungan ini adalah milik mu, Ayahmu sengaja menyimpannya menggunakan namaku. Sebenarnya ayahmu sudah mencurigai Ken sejak lama, tapi dia tidak menyangka Ken akan melancarkan aksinya secepat ini," ucap Laura yang menaruh buku tabungan itu di meja depanku.

"kak Laura ...aku ...." ucapku terhenti.

"Aku tau kau masih sedih atas meninggalnya ayahmu, aku juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa, begitu Ken mengambil alih perusahaan yang pertama kali dia pecat adalah aku, karena ayahmu sangat percaya padaku. Beberapa bulan ini ayahmu memintaku menyimpan sejumlah uang dibank untuk antisipasi kejadian seperti ini, ayahmu ingin sekali memberitahumu tapi dia tau kau sangat mencintai Ken jadi dia hanya diam saja," ujar Laura memberitahukan apa yang dia ketahui.

Akupun menangis, "ayah ...maafkan aku ...karena aku kau harus mati, bodohnya aku ayah ...."

"Julia ...semua sudah terjadi, aku hanya bisa membantumu dengan cara seperti ini. Setelah ini apa yang akan kau lakukan? apa kau ingin membalas Ken" tanya Laura.

"Tidak ...aku hanya ingin hidup dengan damai, balasdendam hanya akan membuat hidupku menderita, selain itu ada hal penting yang tetap harus aku lindungi, " ucapku seraya memegangi perutku.

"Baiklah, kalau memang itu keputusanmu. Jadi apa rencanamu sekarang?" tanya Laura lagi.

"Aku belum tau, tapi yang pasti aku ingin meninggalkan kota ini, semakin jauh semakin bagus." jawabku.

"Kakakku tinggal di kota S, walaupun kota itu tidak sebesar kota ini, tapi mungkin kehidupanmu akan lebih baik disana," Laura memberi saran padaku.

"Terimakasih kakLaura, aku sudah banyak merepotkanmu," ucapku.

"Kau jangan sungkan, hanya ini yang bisa aku lakukan, kelak jika kau berubah pikiran kau bisa meminta bantuanku," ucap Laura.

"Terimakasih," aku merasa beruntung masih ada yang baik padaku.

"Sekarang istirahatlah dulu, aku akan menghubungi kakakku dulu, juga menyiapkan segala kebutuhanmu untuk perjalananmu," ucap Laura.

Aku mengangguk, diantara orang kepercayaan ayahku hanya Laura yang benar-benar setia kepada ayahku.

Ayah andai aku mengikuti perkataanmu dulu mungkin sekarang kau masih disisiku, aku berharap kau tidak membenciku karna kebodohanku, dan mulai sekarang aku akan memenuhi keinginanmu yaitu bisa selalu hidup bahagia ....

***

5 Tahun kemudian

Suara langkah kaki ku berlari disebuah pusat perbelanjaan, aku berlari sebisa aku berlari.

"Gawat ...gawat ...aku pasti terlambat, dia akan marah," gumamku seraya berlari setelah membeli sesuatu.

Tanpa aku sadari, aku menabrak seorang pria hingga barang yang aku bawa jatuh. Pria itu membawa bungkusan yang sama dengan ku.

"Maaf...maaf...." ucapku yang terburu-buru berdiri dan mengambil bungkusan milikku.

"Tidak masalah," pria tadi juga mengambil bungkusan miliknya.

Aku kembali berlari menuju mobil ku, dan pria itu masih menatap ku yang nampak panik dan tergesa-gesa.

Didalam mobil

Suara ponsel ku terdengar berdering, aku pun meraihnya dan menjawab panggilan itu.

"Halo sayang ...iya ...maaf...ini sudah mau sampai ...bagaimana aku bisa lupa ...tidak tidak ...aku tidak bohong ..aku hampir sampai" ucapku dalam panggilan itu, kemudian aku menutup panggilan itu dan menaruh ponselku di dashboard mobil.

Aku memacu mobilku lebih kencang lagi, aku tidak ingin terlambat datang keacara terpenting bagiku hari ini.

APARTEMEN JULIA.

Aku sampai didepan pintu apartemenku dengan nafas terengah engah. Aku mengatur nafasku agar stabil, lalu aku masuk kedalam.

"Sayang ...mama pulang, selamat ulang tahun," aku memeluk putri kesayangan ku yang berumur 4 tahun.

Hari ini adalah hari ulang tahun putriku Jihan, dan aku hampir terlambat karena ada sedikit masalah dengan cafe milikku.

"Mama, aku ini sebenarnya anakmu bukan?Bahkan dihari ulangtahunku saja mama bisa pulang terlambat!" protes Jihan yang marah padaku karena keterlambatanku.

"Iya ...mama minta maaf, mama terlambat karena mama harus mengambil hadiah untukmu dulu," rayuku seraya memperlihatkan bungkusan yang aku bawa.

"Benarkah? aku menerima hadiah ini, tapi bukan berarti aku memaafkan mama ya, lihat paman Laurent, dia datang lebih awal untuk merayakan ulang tahunku,tidak seperti mama yang pulang terlambat." protes Jihan yang masih ngambek.

Laurent adalah saudara kembar Laura.

"Baiklah ...baiklah ...mama minta maaf" ucapku mengalah.

"Ya sudah ...Putri kecil, bagaimana kalau kita potong kuenya? paman sudah sangat lapar," Laurent mencoba meredamkan emosi Jihan.

"Baiklah ...." Jihan semangat.

Aku bernafas lega, aku merasa beban ku sedikit ringan semenjak Laurent membantuku.

Malam semakin larut, Jihan sudah tertidur dan aku duduk diruang tamu bersama Laurent.

"Terimakasih sudah menemani Jihan hari ini," ucapku.

"Tidak masalah, apa ada masalah dicafe?" tanya Laurent.

"Ya, biasa hanya pelanggan yang tidak puas saja," jawabku.

"Julia, kau sudah bekerja keras selama 5 tahun ini, apa kau tidak lelah hidup menyendiri seperti ini?" tanya Laurent lagi.

"Kak Laurent, bagiku sekarang aku hanya ingin memikirkan kebahagiaan Jihan saja, selain itu aku tidak mau memikirkannya" jawabku.

"Baiklah, aku tau tapi jika ada yang bisa aku lakukan untuk kalian maka katakanlah!" pinta Laurent.

"Terimakasih, kau sudah menemaniku selama ini aku sudah sangat berterimakasih," ucapku lagi.

"Jangan sungkan, dulu kalau bukan karena ayahmu aku dan Laura pasti akan hidup dijalanan. Ayahmu memberikan kehidupan yang lebih baik pada kami, jadi sudah sepatutnya kami juga memberikan kehidupan yang lebih baik untukmu." ujar Laurent.

"Terimaksih." ucapku.

Berkat bantuan laurent juga uang peninggalan ayah aku bisa membuka cafe di kota S. 5 tahun lalu aku meninggalkan kota Z untuk kehidupanku yang lebih baik, walaupun kota S tidak sebesar kota Z tapi dikota ini aku mendapatkan banyak kebahagiaan dan ketenangan.

***

HARI BERIKUTNYA

Aku yang masih tertidur dibangunkan dengan suara berisik Jihan. Jihan berdiri diatas tempat tidur ku.

"Mama,kau memberikan aku hadiah apa?" Jihan memegangi sebuah syal di tangannya.

"Jihan sayang kenapa pagi-pagi kau sudah marah?" ucapku yang terbangun dan mengusap usap mataku.

"Ma ...bukankah aku ingin jepit rambut kupu kupu, kenapa mama memberikanku syal ini?" protesnya.

"Eh ...mama membelikanmu jepit rambut kupu-kupu," akupun langsung bangun dan duduk begitu mendengat perkataan Jihan.

"Ini bukan jepit rambut kupu kupu, ini syal mama ...." ucap Jihan mempertegas.

Aku mengingat kejadian kemarin dan aku baru ingat, pasti hadiah untuk Jihan tertukar dengan pria yang aku tabrak.

"Ah ...Jihan sayang maaf, pasti hadiahmu tertukar dengan orang lain. Bagaimana jika mama mengembalikan syal ini kepada pemiliknya lalu menukarnya dengan jepit rambutmu?" rayu ku agar Jihan tidak marah lagi.

Jihan nampak berfikir, lalu tiba-tiba Jihan memakai syal itu, "tidak perlu ...syal ini juga bagus aku menyukainya,lagipula paman Laurent juga memberiku jepit rambut lainnya."

"Benarkah? kalau kau menyukainya maka ambillah, yang terpenting bagi mama adalah Jihan bisa senang dan tersenyum," aku memeluk Jihan dan mencium keningnya.

Aku bersiap pergi ke cafe, entah kenapa tiba-tiba Jihan ingin ikut dengan ku, karena tidak ada pilihan aku mengajak Jihan yang terus merengek ingin ikut.

***

Disisi lain

Andrew umur 19 tahun kuliah di UNIVERSITAS U jurusan management dan bisnis. Dia adalah pria yang tertabrak dan tertukar barangnya dengan Julia.

"Andrew, apa kau ingin mengerjaiku? kenapa kau memberiku hadiah jepit rambut? apa aku nampak seperti perempuan?" protes Miko.

Miko umur 19 tahun, teman baik Andrew sejak sma hingga kuliah dan berada satu jurusan dengannya, hari ini adalah hari ulangtahunnya. Andrew berniat memberikan syal untuknya tapi tertukar dengan hadiah milik Julia.

Bab 3

*Cafe milik Julia*

Aku membawa Jihan kecafe,dan menyuruhnya berdiam di ruangan ku.

"Jihan,mama harus membantu kakak-kakak dibawah, Jihan jangan nakal, dan tetap disini sampai mama kembali," perintahku.

"Iya..Aku tau, mama kerja sana, tidak perlu mengkhawatirkanku," ucap Jihan manja.

"Baiklah,gadis pintar," Aku mengusap kepala Jihan lalu meninggalkannya.

*Dilantai bawah*

Karyawan ku nampak sedang sibuk,aku mempunyai 4 karyawan,1 bagian kasir 2 bagian pramusaji,1 bagian koki,sedangkan aku sendiri selain mengelola cafe,terkadang aku menjadi pramusaji,kadang membantu koki.

"Chila,apa perlu bantuan?"

Chila karyawan pramusji dicafe.

"Nona Julia,iya hari ini pelanggan sangat ramai,meja 8 membutuhkan 2 kopi hitam."

"Baiklah,serahkan padaku."Aku meracik kopi hitam.

Aku membawa 2 cangkir kopi hitam ke meja no 8.

"silahkan kopi anda,selamat menikmati."Aku menyajikan kopi di atas meja.

"terimakasih..."Andrew

Aku berjalan meninggalkan meja,andrew baru sadar kalau Aku adalah wanita yang dia tabrak,dan andrew buru-buru mengejarku lagi.

"tunggu nona..."

Aku berhenti dan berbalik,"apa ada pesanan lainnya?"Tanyaku.

"Bukan,apa kau tidak mengingatku nona?"

Aku mencoba mengingat.

"Anda menabrak saya kemarin dipusat perbelanjaan,dan sepertinya barang kita tertukar."Andrew mengingatkan ku.

"Ah,iya..Maaf,karena buru-buru saya tidak memperhatikan,tapi syal milik anda saya tidak bisa mengembalikannya,bagaimana jika saya ganti dengan uang?"aku merasa tidak enak hati.

"Ya sudah tidak apa-apa,sebenarnya itu untuk teman saya yang disana,tapi karena anda menginginkannya maka saya tidak keberatan."

"Baiklah,terimakasih."ucapku.

Andrew mengeluarkan jepit rambut kupu-kupu milik ku."ini jepit rambut anda,saya kembalikan"

"Ah,saya jadi tidak enak,kalau begitu mungkin saya akan meminta maaf kepada teman anda juga,karena saya dia tidak mendapatkan hadiahnya"Aku benar-benar tidak enak hati..

"Baiklah..."Andrew tersenyum.

Aku mendekat kearah miko.

"Maaf,karena saya anda tidak mendapatkan hadiah anda,kalau ada yang bisa saya lakukan untuk anda,katakan saja,sebisa mungkin saya akan mengabulkannya."

Miko melirik kearah andrew,"Tidak masalah,hanya sebuah hadiah,itu juga belum diberikan padaku jadi belum jadi milikku juga."

"Kalian sangat baik,terimakasih banyak."Ucapku sambil berterimakasih.

"Iya,tidak masalah."Balas Miko.

"Kalau begitu saya pamit bekerja,selamat menikmati."

Andrew tidak bisa melepas pandangannya pada Julia,itu membuat miko merasa geli sendiri.

"Hei,Kau ini ingin mentraktirku makan atau hanya melihat wanita cantik?"

"Bukankah menurutmu dia sangat menarik?"

"Yah..tapi sepertinya dia lebih tua dari mu."

"Aku hanya penasaran saja,masalah umur itu bukan masalah kan?"

"Ya,terserah kau sajalah."

Aku kembali ke bagian belakang kasir,Fara karyawan bagian kasir.

"Hei,kenapa laki-laki itu mengejarmu?Apa yang kalian bicarakan?"

"Oh,dia..Kemarin barang kami tertukar,tadinya aku ingin mengembalikannya,tapi karena jihan suka ya aku ingin menggantinya dengan uang tapi anak itu menolak."

"Julia,sepertinya dia tertarik padamu,dari tadi aku perhatikan dia terus menatapmu."Fara menatap kearah Andrew.

Aku memukul kepala Fara pelan,"Jangan konyol,dia itu masih kecil bagaimana bisa tertarik pada wanita seperti ku,lagipula aku tebak pasti banyak gadis disekitarnya jadi mana mungkin yang kau bicarakan itu benar,jadi jangan bicara yang aneh-aneh."

"Aku kan hanya bilang seperti,bukan berati beneran."

"Ya sudah,kembali bekerja aku akan mengecek jihan diatas"

"siap..."

Andrew sudah selesai makan bersama miko,dan dia siap untuk membayar,chila datang dengan bon ditangannya

"Berapa?"

"Eh,ini sudah dibayar."

"Sudah dibayar?Siapa yang membayar?"

"Itu,saya tidak tau,saya hanya menyampaikan saja."

"Baiklah."

Chila pergi dari meja Andrew,tapi Andrew masih penasaran siapa yang membayar pesananya jadi dia pergi kekasir untuk bertanya.

"Maaf,pesanan meja 8 siapa yang bayar."

"Maaf,saya tidak bisa menyebutkan namanya."

"Apa dia pramusaji yang melayani ku."

"Benar."

"Boleh aku tau namanya?"

"Maaf,saya tidak bisa memberitahu anda."

"Baiklah,tolong sampaikan padanya terimakasih."

"Baiiklah,akan saya sampaikan."

"Kalau begitu,terimakasih."

"Terimakasih kembali,dan selamat datang kembali."

Andrew berjalan pergi bersama miko,miko merangkul andrew sepanjang jalan

Didalam ruangan Julia.

"Jihan lihat apa yang mama dapat?"

"Apa??"

"Jepit rambut kupu-kupu mu."

"Wah,ini cantik."

"Biar aku pakaikan untukmu."Aku memasang kan dirambut jihan.

Jihan langsung mencari kaca untuk melihat dirinya yang memakai jepit rambut kupu-kupu

"Bagaimana??Cantik kan?"

"Iya,ini cantik,bagaimana mama mendapatkannya?"

"Tadi mama bertemu dengan kakak yang tertabrak oleh mama,dan dia mengembalikan jepit rambut ini dengan percuma."

"Wah,kakak yang sangat baik."

"Iya,lain kali kalau Jihan bertemu dengan kakak tadi,Jihan bisa mengucapkan terimakasih padanya,karena Jihan juga mendapatkan hadiah syal dari kakak tadi."

"Baik."

"Anak pintar.."

Asrama putra.

Andrew dan Miko sudah sampai dikamar mereka.

"Hei,bukankah wanita itu sangat baik?Demi berterimakasih karena kau memberikan syal itu padanya,dia malah membayar semua makanan kita,apa itu sebanding dengan harga syal itu?"

"Memang tidak sebanding,mungkin lain kali aku juga harus membalasnya."

Miko merangkul andrew,"Hei hei,apa benar ini andrew yang kukenal,sejak kapan kau tertarik membalas budi pada seorang wanita,banyak sekali wanita yang mengirimi mu hadiah tapi tidak ada satupun yang kau balas?"

Andrew menyingkirkan tangan miko,"Ini beda,dia memberiku karena rasa terimakasih dan itu sangatlah berbeda dengan memberi karena tertarik,kau mengerti maksutku kan??"

"Ya ya,dalam hidup ini aku juga belum pernah melihat wanita cantik yang bisa menggoyahkan hatimu,mungkin yang satu ini juga tidak bisa."

"Sudah,jangan bercanda,aku mau pergi mandi dulu."

***

Jihan sudah dijemput bibi may dari siang,Aku lanjut mengurusi cafe,walaupun aku adalah pemiliknya,tapi aku tidak pernah mengabaikan pekerjaan disana,aku senantiasa membantu para karyawan ku.

"Hari sudah larut,kalian cepatlah pulang."

"Baik nona Julia,sampai jumpa besok."Chila,Fara,Kheisa dan Rara pulang terlebih dahulu.

Aku masih membereskan beberapa barang ku di ruangan ku.

Suara ponsel berdering.

"Julia kau masih dicafe?"

"Kak Laurent,iya aku masih,ada apa?"

"Aku ada didepan cafemu."

"Benarkah,baiklah tunggu sebentar aku akan segera turun."Aku menutup telfonnya dan bergegas keluar dari cafe.

Laurent mengajak ku pergi makan,semenjak aku datang kekota S,Laurent selalu ada untukku,selalu mendukung dan menemani disaat tersulit ku,Laurent mengelola perusahaan kecil dibidang properti,perusahan itu dulunya didirikan oleh ayah ku,lalu dihadiahkan untuk Laurent,sebelum ayah ku meninggal perusahaan itu selalu didukung perusahaan ayah ku,tapi semenjak ayah kumeninggal dan perusahaan diambil alih Ken,Laurent memutuskan untuk berdiri sendiri tanpa dibayangi perusahaan Ken,jadi bisa dibilang bangunan cafe milik ku awalnya milik perusahaan Laurent,kemudian diserahkan untuk ku sebagai tanda terimakasih untuk ayah ku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!