"Cepat selesaikan atau kamu tidak akan mendapatkan upah,” ucap kepala bagian konsumsi yang meminta Zack untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.
Zack dengan semangat segera menyelesaikan pekerjaan itu sampai seluruh penghuni asrama mendapatkan bagian makanan.
"Makanan terakhir sudah saya antarkan pak, tugas saya sudah selesai." Jelas Zack pada pak Harto.
"Bagus. Ini upahmu, bapak beri imbalan 200 ribu karena sudah membantu bapak dan selesai tepat waktu, lain kali kalau bapak butuh bantuan, bapak akan memanggilmu.” Harto pun memberikan dua lembar uang seratus ribuan kepada Zack dan Zack menerimanya dengan senang hati.
Dengan uang dua ratus ribu Zack pergi ke supermarket untuk membeli sesuatu, namun saat dalam kebingungan Zack melihat es krim. Zack memutuskan untuk membeli satu es krim terlezat dan Zack harus mengeluarkan uang seratus empat puluh ribu hanya untuk mendapatkan es krim tersebut.
Setelah membayarnya, dengan tidak sabarnya Zack segera membuka es krim yang ia beli untuk menikmatinya. Tanpa terasa air mata Zack lolos begitu saja saat ingat kejadian beberapa hari yang lalu.
Beberapa hari yang lalu saat Zack pergi bersama Nabila. Kekasihnya itu ingin sekali makan es krim dan meminta Zack untuk membelikannya, namun saat itu Zack benar-benar tidak memiliki uang, Ia pun hanya bisa berjanji pada Nabila akan membelikannya lain kali. Namun siapa sangka penolakannya kali ini membuat Nabila marah dan langsung memutuskan Zack secara sepihak.
"Andai waktu itu aku bisa membelikan es krim ini untuk Nabila, apa dia masih mau bersamaku? Hah, kenapa hidupku seperti ini hanya untuk membeli es krim saja aku tidak bisa,” ucap Zack merapi takdirnya menjadi laki-laki miskin dan harus tinggal beberapa tahun di Asrama sambil kuliah.
Setelah puas meratapi nasibnya, Zack pun kembali pulang ke Asrama dengan perasaan sedih.
"Ah kebetulan kamu datang, Apa kamu bisa membantuku?” Tanya Alex teman sekamar Zack.
“Bantu!”
“Bisakah aku minta tolong ambilkan laptopku di perpustakaan, aku lupa membawanya tadi dan sekarang aku sedang sibuk tidak bisa meninggalkan tugasku. Ini sebagai ongkos jalannya.” Alex pun mengeluarkan uang dua puluh ribu untuk diberikan kepada Zack yang bersedia mengambilkan laptopnya.
Bagi Zack berapapun uangnya itu sangat berharga dan segera saja Zack mengambil uang pemberian Alex, lalu segera keluar untuk pergi ke perpustakaan.
Baru saja turun ke lantai bawah, langkahnya kembali terhenti saat dirinya di hadang oleh Rio, yaitu ketua asrama A tempat Zack tinggal.
“Kebetulan ketemu di sini, Aku mencari mu dari tadi,” ucap Rio.
“ Untuk apa kamu mencari ku?” Tanya Zack.
“Tolong berikan ini pada Rangga di hutan samping perpustakaan dan ini upah jalannya.” Rio memberikan sekotak Durex dan uang kertas lima puluh ribuan sebanyak empat lembar.
Zack memperhatikan kotak Durex tersebut dan dia ingat jika hutan sampai perpustakaan merupakan tempat yang biasa di pakai untuk kencan buta.
'Buat apa Rangga membutuhkan satu kotak Durex? Apa mungkin akan di bagikan pada teman-temannya yang nakal-nakal itu? Ah apa peduliku, yang penting aku dapat uang jalannya.' Zack pun bergegas pergi ke perpustakaan untuk mengambil laptop setelah itu dia segera menuju hutan tempat yang di maksud Rio.
Disana Zack melihat banyak anak-anak kuliahan yang sedang berkencan, namun Zack tak perduli. Zack tetap mencari keberadaan Rangga.
Dari kejauhan Zack menemukan Rangga sedang bermesraan dengan seorang wanita di sudut lampu jalan yang sedikit remang-remang.
Zack segera menghampiri, Namun suasana hatinya seketika berubah saat mengetahui wanita yang sedang bermesraan dengan Rangga adalah Nabila, mantan kekasihnya.
“Apa yang kamu lakukan di sini Nabila? Baru tiga hari yang lalu kamu memutuskan aku karena aku tidak bisa membelikan kamu es krim dan saat ini kamu malah bermesraan dengannya,” ucap Zack dengan geram. Ia benar-benar sakit hati karena dikhianati oleh Nabila begitu saja.
Nabila segera merapikan pakaiannya dan langsung membantah perkataan Zack.
“Apa yang kamu pikirkan Zack? Aku tidak melakukan apa-apa, dan aku putus bukan karena dia tapi aku sudah muak pacaran denganmu, kamu terlalu miskin, untuk membeli es krim saja kamu tidak bisa,” jawab Nabila membuat Zack bergetar sampai membuat kotak Durex itu terjatuh.
“Apakah kamu tidak bisa bekerja lebih cepat? Kenapa lambat sekali kamu datang kesini hanya untuk mengantarkan sekotak Durex.”Saut Rangga, namun Zack tidak perduli. Dia masih fokus dengan Nabila yang membuatnya sakit hati.
“Nabila apa kamu tidak tau? Rangga ini playboy. Apa kamu tidak takut dia hanya mempermainkan kamu. Aku akan terima jika kamu memutuskan aku karena miskin, tapi aku tidak bisa terima jika kamu memutuskan aku karena laki-laki Playboy yang hanya akan membuatmu menyesal.”
“Jangan menuduhnya sembarangan Zack, kamu tau apa tentang dia? Lagian Rangga bisa memberikan aku tas, skincare, dan makan di restoran mewah sedangkan pacaran denganmu hanya bisa menahan lapar saat bersama,” jawab Nabila.
“Tapi-“
Belum selesai bicara Nabila menampar pipi Zack, Saat melihat Durex itu jatuh ke tanah dan untuk menutup rasa malu agar Zack segera pergi.
Melihat Nabila menampar Zack membuat Rangga puas dan diapun tertawa terbahak-bahak dan segera merangkul pinggang ramping Nabila.
“Kau sudah mengacaukan semuanya zack, kalau saja kamu tidak ikut campur mungkin saat ini aku dan Nabila sudah berhubungan intim di sini tadi,” ucap Rangga yang menambah panas suasana. Rangga pun mengambil Durex yang jatuh ke tanah dengan santainya.
“Tapi gara-gara kamu mengacau, Nabila jadi tidak berminat untuk melanjutkannya. Kau mengganggu kesenanganku saja. Tapi tidak masalah, kita akan melakukannya lain kali.” Rangga pun membawa Nabila pergi meninggalkan Zack yang masih mematung tak percaya.
Setelah cukup lama merenung memikirkan apa yang sudah di lakukan Nabila, Zack pun kembali ke Asrama. Namun saat ia baru sampai Zack di sambut Rio dan Rangga. Mungkin mereka kesal dan ingin membuat perhitungan dengan Zack.
“Lihatlah dia sudah datang. Laki-laki yang miskin, sampai tidak memiliki kedudukan apa-apa di Asrama yang hanya cocok jadi seorang pelayan rendahan. Tapi kenapa dia bisa beruntung ya, bisa mendapatkan wanita yang menjadi primadona di kelas, dan karena itu membuat ku sangat kesal kamu berani menyaingi pria tampan dan kaya seperti aku,” ucap Rangga.
“Tapi kamu sudah berhasil merebut Nabila dari laki-laki miskin ini kan,” Saut Rio.
“Tentu saja, aku bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, termasuk menggoda Nabila dengan sedikit rayuan dan dengan mudahnya dia langsung berada dalam pelukanku.” Rangga pun menertawakan kemalangan Zack.
“Apa kamu tau Rio, bagaimana wajah Zack saat mengantarkan Durex dan mengetahui kalau yang akan memakainya aku untuk berhubungan dengan mantan kekasihnya, wajahnya seperti tikus yang jatuh di got, sangat jelek,” imbuh Rangga mengejek Zack dan mereka pun tertawa puas.
Zack yang merasa di jebak dan harga dirinya di injak-injak, tak kuasa menahan amarah dan langsung saja melayangkan tinju ke wajah Rangga dengan spontan membuat Rangga hampir tersungkur.
“Brengsek, berani sekali kamu melawanku, Kamu ingin cari mati ya, hah!” Rangga yang tidak terima pun memanggil teman-temannya untuk menghajar Zack hingga babak belur.
Zack yang seorang diri tak mampu melawan mereka yang berkroyok. Zack kembali ke kamarnya dengan luka di sekujur tubuhnya. Zack sembunyi di balik selimut dan menangis meratapi dirinya yang ditindas hanya karena dirinya tak memiliki uang. Karena uang Nabila memutuskan dirinya, karena uang dirinya ditindas oleh teman-temannya yang membuat harga dirinya merasa di injak-injak, Zack pun membayangkan andai dia memiliki uang banyak mungkin semua ini tidak akan terjadi dan memutuskan membawa angan-angannya kedalam mimpi.
Keesokan baginya, Zack dibangunkan oleh getaran ponselnya, dengan mata masih terpejam Zack meraba ponselnya yang berada di dekatnya dan membuka pesan singkat yang masuk. Zack langsung membulatkan matanya dan langsung terduduk saat melihat isi pesan tersebut yang ternyata notifikasi dari bank, jika ada dana masuk sebesar 10 miliar.
Zack mengucek matanya berkali-kali, tak mempercayai apa yang dia lihat namun hasilnya tetap sama, Zack segera memeriksa saldonya dengan M-banking dan ternyata saldonya benar-benar bertambah 10 miliyar.
Zack masih tak percaya dan ingin menghubungi pihak bank untuk memastikan namun saat hendak menelpon, ada panggilan lain masuk dari nomor asing.
“Halo ini siapa?” Tanya Zack setelah mengangkat panggilan itu.
“Apa kabar Zack, Ini aku Kakakmu Bara.” Jawab Bara di seberang telepon.
“Kakak. Pergi kemana kakak selama ini? Aku mencari mu kak. Aku sendirian di asrama ini,” jelas Zack, dari nada bicaranya, terlihat dengan jelas kalau Zack sangat merindukan sosok kakaknya itu.
“Kakak sekarang ada di Amerika, kakak sengaja tidak memberitahumu. Zack kakak ingin memberitahu sesuatu padamu, sebenarnya orang tua kita sangat kaya raya, hanya saja ayah menyembunyikan kebenarannya darimu. Kakak dengar kamu mengalami kesusahan di dalam asrama makanya kakak kirimkan uang jajan di muka sebanyak sepuluh milyar, biar kamu tidak lagi kesusahan di asrama.” Jelas Bara membuat Zack tercengang dan hampir tidak percaya kalau ternyata keluarganya kaya raya.
“Jadi kakak yang mengirimkan uang itu di rekeningku?”
“Iya. Gunakan untuk bersenang-senang, tapi ingat jangan lupa dengan belajarnya.” Bara pun mematikan panggilannya sedangkan Zack merasa kegirangan saat dirinya mendadak jadi orang kaya.
Zack pun segera menghubungi orang tuanya yang ternyata berada di luar negeri juga tanpa memberitahu dirinya.
"Maafkan papa Zack, terpaksa papa berbohong karena papa ingin membesarkan kamu menjadi anak yang rendah hati dan tidak mengandalkan kekayaan untuk bersenang-senang. Mulai hari ini Papa mengatakan kejujuran, kalau sebenarnya papa memiliki banyak kekayaan yang tidak kamu ketahui. Sebenarnya papa ingin memberitahu setelah kamu lulus kuliah. Tapi kakakmu tidak sabar saat tau kalau kamu selalu ditindas di asrama dan dia memutuskan secara sepihak untuk memberitahumu. Apa boleh buat terpaksa papa juga memberitahu sekarang. Mulai sekarang nikmat hidupmu. Papa akan memberikan semua hakmu." Jelasnya.
Zack tak habis pikir bagaimana bisa orang tuanya menelantarkan dirinya hingga menjadi pria tak berguna, sedangkan mereka hanya melihat saja. Namun Zack berfikir positif dan mencerna kata-kata papanya jika mereka ingin dirinya menjadi orang yang rendah hati dan tidak sombong.
To be continued ☺️☺️☺️
Setelah mendapat kejutan dadakan dari sang kaka, dan kebenaran dari orang tuanya Zack mendapatkan kejutan yang lain lagi.
Sebuah mobil sport Ferarri putih edisi terbatas, masuk kedalam area kampus dan menarik perhatian para mahasiswa.
Seorang wanita cantik, tinggi dan memiliki tubuh seksi, keluar dari dalam mobil. Wanita itu berdiri di depan pintu mobil, ia membuka kacamatanya dan segera mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang.
Di kamar Zack yang baru saja selesai mandi mendapat panggilan dari nomor asing lagi dan segera saja Zack mengangkatnya.
“Tuan ada dimana? Saya ada di halaman kampus.” Tanya seorang wanita diseberang telepon langsung tanpa basa-basi.
“Aku ada di kamar. Siapa kamu?” Tanya Zack sambil berjalan ke balkon untuk melihat wanita yang menghubungi dirinya.
Dari balkon kamar asrama Zack melihat seorang wanita yang tengah berdiri di depan sebuah mobil sport Ferarri dan sedang menghubungi dirinya.
Dari kejauhan wanita itu menatap Zack yang berada di balkon, lalu melambaikan tangannya.
"Saya diutus oleh kakak tuan untuk menjadi pengawal pribadi tuan. Mulai sekarang saya akan melindungi tuan secara rahasia." Jelas wanita yang mengaku bernama Kiara.
Mendengar penjelasan Kiara, Zack benar-benar tercengang dan tak percaya jika dirinya benar-benar kaya dan sekarang memiliki mobil sport dan juga pengawal cantik.
Namun karena Zack tidak ingin terlihat mencolok dengan dirinya yang kini mendadak kaya segera memerintahkan Kiara.
“Lebih baik kamu pergi dulu dan bawa mobil itu meninggalkan kawasan kampus, aku tidak ingin terlihat mencolok dengan keberadaan mu. Aku akan menghubungimu lagi untuk bertemu.” Perintah Zack.
“Baik tuan, saya akan pergi seperti permintaan tuan.” Kiara pun segera meninggalkan kawasan kampus, membuat Zack sedikit lega, namun hatinya benar-benar girang dengan apa yang dia miliki sekarang.
Siang itu, Zack mendapatkan telepon lagi, tapi telepon kali ini dari satu-satunya teman wanita yang dia miliki yang bernama Risa.
"Ada apa Ris?” Tanya Zack saat menjawab panggilan risa.
“Aku ingin mengundangmu datang di pesta ulang tahunku siang ini. Pokoknya kamu harus datang! Kamu gak perlu bawa hadiah apa-apa cukup datang saja aku sudah senang. Pokoknya harus datang,” ucap Risa memaksa.
“Baiklah aku akan datang nanti.” Jawab Zack membuat Risa senang dan segera mematikan ponselnya.
Setelah panggilan Risa selesai, Zack pun berfikir sesuatu.
'Sepertinya aku harus memberikan hadiah spesial untuk Risa , dia satu-satunya teman baikku, tidak seharusnya aku melewatkan hari bahagianya. Apalagi sekarang aku sudah punya uang banyak ‘ gumam Zack sambil memainkan ponselnya dan berfikir mengenai hadiah yang ia ingin berikan.
Zack pun akhirnya pergi ke sebuah toko Burberry yang menyediakan barang-barang mewah. Zack masuk kedalam toko tersebut namun saat pramuniaga Tia melihat pakaian Zack malah mengabaikannya dan memanggil pramuniaga yang bernama Seli untuk melayani.
“Selamat datang tuan, ada yang bisa saya bantu.” Sapa Seli.
“Aku ingin membeli hadiah spesial untuk teman wanita,” ucap Zack.
“Mari ikut saya tuan, akan saya tunjukkan barang-barang yang cocok sebagai hadiah," ucap ramah Seli dan membawa Zack untuk melihat-lihat produk toko. Zack pun mengikuti Seli untuk melihat sesuatu yang mungkin akan menarik perhatiannya.
Tak lama kemudian Rangga muncul bersama Nabila dengan menggunakan mobil BMW dan segera saja Tia datang menyambut pengunjungnya yang sudah bisa di lihat kaya dari mobil yang dikendarainya.
Kedatangan Rangga dan Nabila mencuri perhatian para pelanggan yang ada dan mereka mengatakan jika keduanya pasangan serasi.
Nabila tersipu malu atas sanjungan para pelanggan. Namun setelah itu Mata Nabila langsung tertuju pada salah satu tas yang terlihat mencolok yang berada di rak yang terpajang.
"Tas ini sangat cantik." Puji Nabila melihat desain tas tersebut yang terlihat elegan dan warnanya yang cantik.
"Ini adalah tas rancangan khusus dengan nama yang sama, yaitu Burberry untuk merayakan peringatan enam puluh tahun ratu Elizabeth naik tahta. Tas ini limited edition karena hanya ada seratus tas serupa di
Dunia.” Jelas Rangga. Para pelanggan langsung bertepuk tangan mendengar penjelasan Rangga tentang tas tersebut dan memuji-muji wawasan Rangga yang luas.
“Aku ingin satu, bisakah kamu membelikannya satu untukku?” Pinta Nabila.
“Apa kamu bercanda? Tas ini harganya dua milyar lebih. Aku tidak mau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk sebuah tas, kamu bisa memilih tas lain yang harganya ratusan juta saja.” Tolak Rangga.
Nabila nampak kesal dengan penolakan Rangga, namun Nabila tidak bisa membantah kata-kata Rangga karena tak mungkin bisa meminta lebih.
Disisi lain Seli yang merupakan karyawan baru hanya bisa bergumam dalam hati saat melihat penampilan Zack. Seli berfikir jika Zack tidak mungkin mampu membeli salah satu barang yang ada di toko. Namun Seli tetap berusaha bekerja secara profesional untuk melayani Zack dengan memperkenalkan berbagai macam tas dan juga harganya.
Setelah memilih -milih beberapa saat, Zack akhirnya tertarik dengan salah satu tas kolaborasi Burberry dan ratu Inggris.
“Tuan tas ini harganya dua milyar lebih.” Jelas Seli.
“Tidak papa, aku akan membelinya.” Zack mengeluarkan black card dan memberikan kepada Seli untuk pembayaran.
“Baik tuan, akan saya proses sebentar.” Jawab Seli dan mengambil kartu hitam tersebut yang merupakan kartu belanja yang bisa digunakan di toko mana saja asal saldo di dalamnya mencukupi. Seli memastikan terlebih dulu saldo yang dimiliki Zack sebelum proses pembayaran hanya untuk memastikan, Karena barang yang ingin di beli harga cukup mahal dan dari penampilannya Seli tidak terlalu yakin walaupun Zack mengatakan dia mampu membayarnya.
Seli mengambil alat untuk memeriksa saldo kartu hitam Zack dan memintanya untuk memasukkan pin. Zack pun segera memasukkan tanggal lahirnya sebagai pin dan saat diperiksa, betapa terkejutnya Seli dengan saldo yang dimiliki Zack. Seli segera mengambilkan tas yang di inginkan zack, namun malah di tegur Tia.
“Seli, itu tas mahal. Jangan membiarkan sembarangan orang menyentuhnya.” Tegur Tia.
“Tapi-“
Rangga dan Nabila menyadari keberadaan Zack dan langsung mengejeknya.
“Ternyata ada si miskin di sini. Berani sekali masuk ke dalam toko seperti ini. Lihatlah aku baru saja membelikan tas seharga empat ratus juta untuk Nabila.” Pamer Rangga, namun Zack hanya memperhatikan Nabila yang bersandar di pelukan Rangga dengan raut bahagia membuatnya sangat kesal.
“Oh hanya empat ratus juta. Aku baru saja membeli tas kolaborasi ratu Inggris ini.” Saut Zack sambil menunjuk tas Burberry berwarna putih yang tadi diinginkan oleh Nabila. Namun mereka malah menertawakan dan mengejek Zack yang dikiranya bercanda. Tak hanya itu saja pramuniaga Tia pun memberikan tatapan merendahkan.
Namun Seli tidak memperdulikan semua itu dan dia segera menghampiri Zack untuk melakukan pembayaran dan meminta Zack memasukan pin lagi dan tak lama kemudian transaksi pembayaran pun berhasil.
Semua orang yang ada didalam toko tersebut tercengang, tak mengira jika Zack bisa membeli tas mahal tersebut bahkan mereka melihat kartu hitam di tangan Zack membuat mereka bertanya-tanya siapakah sebenarnya Zack. Karena hanya orang dari kalangan atas saja yang bisa memiliki kartu belanja itu.
Melihat Zack bisa membeli tas tersebut, membuat Nabila begitu kesal, dan tenyata Zack bisa menghabiskan dua milyar lebih sekaligus.
‘Andai waktu itu aku tidak putus dengan Zack, mungkin saat ini tas itu jadi milikku.’ Gumam Nabila penuh penyesalan. Diam-diam Nabila menyembunyikan tas-nya yang baru dibelikan Angga di balik tubuhnya karena merasa malu.
Rangga merasa tertampar saat mengetahui jika Zack mampu membeli barang padahal dirinya sudah merasa paling kaya di antara para penghuni asrama dan bahkan mendapatkan Nabila dengan memamerkan kekayaannya, namun kali ini dia merasa kalah saat melihat Zack mampu membeli tas tersebut.
'Bagaimana bisa, si miskin ini tiba-tiba mendadak kaya? Aku yakin dia mendapatkan uang dengan cara yang salah.’ Gumam Rangga.
“Tunggu sebentar tuan, akan saya bungkus kan dulu tasnya,” ucap Seli dan ingin pergi untuk membungkus.
“ Tidak usah mbak, aku buru-buru, harus segera pergi ke pesta teman baikku sekarang juga.” Saut Zack dan mengambil tas itu dari tangan Seli, lalu ingin segera meninggalkan toko Burberry. Namun saat hendak pergi tiba-tiba Rangga dan Tia menghadang jalannya.
To be continued ☺️☺️☺️
“Kamu tidak bisa meninggalkan tempat ini. Toko ini tidak bisa menerima pembayaran dari uang yang asal usulnya tidak jelas. Kamu baru bisa keluar dari tempat ini setelah konsultasi dengan manager untuk memastikan jika kamu bukan pencuri," ucap Tia yang berani menuduh konsumen.
Rangga menertawakan Zack yang di tuduh pencuri dan segera memanggil petugas keamanan dan bersiap untuk melapor polisi.
“Astaga, kalian sudah membuatku hampir terlambat dengan menuduhku sebagai pencuri. Atas dasar apa kalian bisa menuduhku? Aku bisa membeli tas mahal ataupun tidak itu privasi ku, tidak perlu kalian tau.” Saut Zack kesal lalu ia hanya bisa menunggu dan menyelesaikan masalah sesegera mungkin.
Tak lama kemudian sang manager pun datang.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Ada masalah apa sampai aku harus turun tangan?” Tanya sang manager.
“Lihatlah pak, kami mencurigai pria ini sebagai pencuri. Lihatlah penampilannya tapi dia bisa membeli tas seharga dua milyar lebih. Tentu saja kami curiga, takut dia membayar dengan menggunakan uang curian.” Jelas Tia dan sang manager pun memperhatikan penampilan Zack dan manager itu pun juga sedikit ragu.
Segera saja, sang manager memanggil manager Bank untuk memeriksa akun bank milik Zack dan memastikan sumber dananya.
“Mampus kamu Zack, kamu tidak akan bisa berkutik lagi dan sebentar lagi kamu akan di seret keluar dari tempat ini. Makanya jadi orang miskin jangan sok, dan berani mencuri hanya demi mendapatkan sesuatu.”ejek Rangga.
“Zack, aku tau kamu tidak memiliki uang, tapi setidaknya jangan mencuri hanya untuk mendapatkan uang. Lebih baik kamu jujur dan katakan darimana kamu mencuri uang yang begitu banyak?” Ucap Nabila.
Zack tak menggubris omongan mereka. Saat manager Bank datang. Zack meminta mereka untuk memeriksa segera, agar Zack bisa segera meninggalkan toko tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan bersama, sang manager toko dan juga menager bank terkejut saat mengetahui uang yang dimiliki Zack berasal dari rekening keluarga yang di kenal sangat kaya raya.
“Kalian sudah keterlaluan, Berani sekali kalian menjebakku dengan mencurigai orang yang seharusnya tidak di curigai.” Ucap sang manager dengan kesal.
“Maksud bapak?” saut Tia.
“Bersiaplah kamu akan mendapatkan hukuman atas sikapmu yang tidak baik pada pelanggan.” Ucap sang manajer membuat Tia langsung terdiam dan tertunduk merasa bersalah.
Manager Toko dan manager Bank merasa bersalah Karena sudah mencurigai Zack dan sang manager pun mengeluarkan masing kartu bewarna emas untuk Zack yang menyatakan jika Zack menjadi salah satu member dan akan mendapatkan diskon saat beberapa lagi.
“Maafkan aku tuan, atas kesalahpahaman ini dan saya janji hal seperti ini tidak akan terulang lagi dan saya harap tuan tidak jera untuk berbelanja di toko kami lagi.” Ucap sang manajer.
“Aku harap, lain kali jangan melihat seseorang dari penampilannya. Jika toko ini masih seperti ini, lambat laun pelanggan akan kabur.” Jawab Zack
“Apa-apaan ini? Kenapa seorang pencuri seperti dia malah di hormatidan bahkan Mendapatkan kartu kuning. Seharusnya aku yang pantas mendapatkannya.” Rangga masih tidak percaya jika Zack memang kaya.
“Security, cepat seret mereka berdua keluar dari tempat ini. Jangan biarkan pembuat onar ini kembali ke toko.” Perintah sang manager. Security pun langsung menarik Rangga dan Nabila keluar.
“Lepaskan aku.” Nabila memberontak dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan security dan berlari menghampiri Zack dan menggenggam tangannya.
“Tolong maafkan aku Zack. Maafkan aku yang tidak percaya padamu. Aku masih mencintaimu Zack, aku khilaf dengan rayuan Rangga. Aku ingin kita balikan lagi Zack. Mau kan kamu maafkan aku dan kita balikan.” Rengek Nabila.
“Dasar wanita murahan, wanita matre. Wanita tidak tau malu. Kenapa kamu melimpahkan semuanya padaku, bukankah kamu yang mengemis memintaku untuk jadi pacarmu.” Teriak Rangga dengan kemarahan sebelum diseret keluar.
Zack mengingat kembali apa yang sudah dilakukan Rangga dan Nabila di hutan perpustakaan dan membuat Zack kecewa dan tidak lagi percaya pada Nabila. Zack pun berpaling dan segera pergi untuk menepati janji dan membiarkan Nabila di tertawakan semua orang.
Saat Zack baru keluar dari toko Burberry, Risa kembali menelpon dan meminta Zack untuk segera datang.
“Zack kamu dimana? Cepat kesini! Aku sudah menunggumu, aku juga ingin memperkenalkan kamu dengan temanku, apa kamu tau? Temanku itu sangat cantik,” ucap Risa di seberang telepon.
“Tunggu sebentar aku akan segera kesana.” Jawab Zack.
Zack pun memasukkan tas yang belum dibungkus dengan rapi itu kedalam kantong kresek saja dan segera memanggil taksi untuk pergi.
Setelah menghubungi Zack, Risa mematikan teleponnya. Saat itu Risa dan temannya sudah menunggu di restoran.
“Tunggu sebentar lagi ya, dia akan segera sampai,” ucap Risa pada Vera wanita yang ingin dikenalkan dengan Zack.
“Risa, sudah aku katakan padamu. Aku sedang tidak ingin mencari kekasih, tapi kenapa kamu memaksa aku untuk berkenalan dengannya.” Protes Vera. Mereka pun membicarakan tentang Zack sambil menunggu Zack datang.
Vera adalah gadis cantik yang cukup terkenal dan dari latar belakang orang kaya. Auranya juga terlihat jelas kalau dia dari kalangan atas.
Pintu VIP terbuka dan mereka mengira jika Zack yang datang namun ternyata itu Rio.
“Ternyata kamu, aku kira Zack yang datang,” ucap Risa kesal, karena Risa tau jika Rio suka menggangu Zack.
“Apa kamu tidak mendengar apa yang sedang terjadi pada Zack? Dia sedang mendapat masalah karena miskin dia mencari uang dengan cara kotor.”
“Jaga Ucapan mu Rio. Zack bukanlah orang seperti itu dan dia tidak akan melakukan itu. Jadi jangan sembarangan memfitnah.” Saut Risa.
Rio melirik gadis yang ada disamping Risa yang terlihat begitu cantik, namun tujuan utama Rio datang ke pesta untuk mendekati Risa, Rio tidak suka melihat kedekatan Risa Dangan Zack, yang membuat Rio selalu menjelek-jelekkan Zack.
“Selamat ulang tahun Risa, ini hadiah untukmu.” Rio pun memberikan sebuah hadiah berupa jam tangan wanita yang mewah yang bernilai ratusan juta.
Melihat hadiah Rio, Vera merasa malu karena sudah mengkritik Rio tadi karena tidak sopan. Dan perlahan penilaian Vera sedikit berubah mengenai Rio.
Tak lama kemudian Zack muncul dan sedikit terlambat. Zack langsung minta maaf pada Risa atas keterlambatannya.
“Ternyata kamu berani datang juga. Kamu datang kemari membawa kado apa? Aku rasa tidak mungkin berharga, kamu kan orang miskin. Untuk mendapatkan uang saja kamu mau mengantarkan Durex ke hutan sampai perpustakaan, apa kamu masih ingat.?” Ucap Rio yang langsung saja menghina Zack.
Semua teman-teman yang ada pun saling berbisik. Mereka tau jika Zack adalah anak miskin. Jadi tidak mungkin dia bisa membawa kado.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!