Empty
001
Ketika sekolah telah kehilangan sebagian besar penghuninya.
Saat dimana mentari berangsur pergi.
Di sebuah kelas yang sunyi.
Rachel
(Menatapi langit jingga dari balik jendela)
Rachel
(Mengalihkan perhatian menuju ke lapangan, yang ramai dengan sorak-sorai para anak-anak dari beberapa klub olahraga)
Rachel
Indahnya masa muda~
Perhatian Rachel kembali teralihkan.
Kini oleh bunyi beberapa alat musik yang bersumber dari ruangan yang tak jauh dari tempatnya berada saat ini.
Tidak ada hal misterius, horor, atau semacamnya.
Karena pada saat tersebut, klub orkestra tengah melakukan kegiatan rutin mereka.
Rachel
Bukankah musiknya jauh lebih enak didengar daripada yang kemarin-kemarin?
Rachel
Usaha keras kalian selama ini tidaklah sia-sia.
Rachel mengeluarkan senyum yang penuh akan kepuasan dan rasa bangga.
Seolah-olah dia lah yang melatih klub orkestra tersebut.
Walaupun bisa dibilang tak begitu berjasa, perlu diketahui bahwa Rachel menjadi salah satu saksi dari perkembangan klub yang pada awalnya payah itu.
Kontribusi Rachel -yang tak seberapa- cukup layak untuk diberi apresiasi.
Rachel
Sepertinya sudah waktunya bagiku untuk pulang.
Bersambung...
Ke "002"...
002
Rachel berjalan pelan menyusuri koridor.
Suasana yang sunyi sangat berhasil menyuarakan derap langkahnya.
Dan juga menyuarakan sesuatu yang lain...
Yanet
Apa kamu sudah gila?
Suara tersebut berasal dari dalam kelas yang dilalui Rachel.
Karena penasaran, Rachel memutuskan untuk lebih mendekati sumber suara, dengan sambil mengendap-endap.
Kini perempuan itu menempelkan telinganya ke daun pintu, sambil sesekali menengok dari jendela untuk melihat apa yang terjadi di dalam sana.
Yanet
Sepertinya kepalamu terbentur atau semacamnya.
Gerry
Aku benar-benar merasakannya, sungguh.
Gerry
Aku tidak berbohong atau mengada-ada.
Yanet
Tapi, tidak ada bukti apapun.
Yanet
Itu hanya sekedar perasaan tak jelas dan asumsi liar.
Pearl
Aku juga merasakannya.
Pearl
Dan perasaan tersebut benar-benar kuat.
Pearl
Aku yakin kamu juga merasakannya kan, Yanet?
Pearl
Kita bertiga merasakannya.
Yanet
Kamu sebut apa sesuatu yang kita bertiga rasakan ini?
Yanet
Kita hanya seperti orang gila, jika kita percaya dengan hal yang tidak masuk akal seperti ini.
Gerry
Tidak semua hal harus ada penjelasan dan juga bukti.
Gerry
Ke-tidak-masuk-akal-an bukan sebuah keharusan untuk tidak diyakini.
Gerry
Tidak bisakah mempercayai sesuatu tanpa harus mempertanyakannya?
Yanet
Kalau memang pernah ada sosok penting di antara kita, lantas apa?!
Yanet
Andai dia memang sepenting itu, kenapa kita bisa melupakannya?!
Yanet
Kemana dia saat ini?!
Yanet
Kemana bukti bahwa dia memang benar-benar pernah ada?
Yanet
Bukankah dia sosok yang penting?!
Yanet
Apa yang terjadi dengannya?!
Yanet
Atau apa yang terjadi dengan kita bertiga ini?!
Yanet
Kenapa hatiku terasa begitu sakit?!
Tiba-tiba saja Gerry menangkap siluet Rachel yang tengah bersembunyi.
Gerry
Hei, siapa di sana?!
Pilih:
A. Kabur.
B. Menyerahkan diri baik-baik.
Bersambung...
Ke "003" jika memilih "A"...
Ke "004" jika memilih "B"...
003
Rachel
(Lari sekuat tenaga)
Rachel berhasil melenyapkan keberadaannya dari radar deteksi, sehingga Gerry pun tak sempat mendapati dirinya secara langsung.
Alhasil, Gerry berpikir bahwa sebenarnya tidak ada orang, dan ia hanya salah lihat saja.
Rachel
(Menghela napas dengan tersengal-sengal, sambil mengusapi dadanya)
Rachel
Sepertinya mereka tidak mengejarku.
Karena langsung kabur tanpa pikir panjang, Rachel tersadar bahwa kini ia berada di suatu ruangan yang tidak ia ketahui.
Seperti sesuatu yang mungkin tidak pernah ada di sekolah tersebut.
Rachel
(Memandangi sekelilingnya)
Ada tumpukan kursi dan meja yang usang, buku-buku yang nampak tua dan lusuh, berbagai macam peralatan yang rusak, berkarat, dan penuh debu.
Setelah mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan, dan menyimpulkan bahwa situasi di luar sudah aman, Rachel pun menuju pintu yang tadi ia gunakan untuk masuk.
Rachel
*Tidak bisa dibuka!
Wajah Rachel memucat, lebih pucat dari saat ia melarikan diri tadi.
Hanya sedikit macet karena sudah tua dan tidak terawat.
Rachel
*Aaaahhhh... Jantungku hampir lepas.
Ketika pintu dibuka, ada seorang perempuan tengah berdiri di baliknya.
Rachel
*Mengagetkan sekaliii~
Rachel
*Oh, mungkin dia ingin mengambil sesuatu yang ada di gudang.
Rachel
*Rasanya begitu dingin.
Rachel
*Pandanganku mulai kabur.
Rachel
*Aku bisa melihat diriku sendiri dari sudut pandang yang begitu rendah.
Rachel
*Oh, begitu rupanya.
Rachel
*Badan dan kepalaku ternyata telah terpisah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!