NovelToon NovelToon

Menikahi Kembaran Calon Suamiku

Menikahi Orang Yang Salah

Alangkah bahagianya hati Renata karena hari ini adalah hari yang telah di nantikannya selama ini, yakni hari pernikahan dirinya dengan kekasih hatinya yakni Nicky.

Ia sudah mempersiapkan hati dan pikirannya secara matang dan mantap.

"Apa kamu sudah menghubungi calon suamimu? apakah ia sudah siap untuk segera berangkat?" Ayah Mickel memicingkan alisnya.

"Sudah, ayah. Barusan Nicky mengatakan sedang dalam perjalanan kok, dan sebentar lagi juga akan sampai," ucap Renata meyakinkan.

Di suatu tempat, Nicky juga sedang dalam perjalanan menuju ke tempat acara yang sudah di tentukan.

Tetapi sesuatu hal terjadi di dalam perjalanannya menuju ke tempat acara pernikahan. Dimana mobilnya di hadang oleh beberapa mobil yang tak di kenal.

Dan salah satu mendobrak pintu mobil pengantin yang di tumpangi dari, Nicky. Dan sopir pribadinya keluar dari mobil, tetapi ia malah di hajar habis-habisan.

Melihat akan hal itu, Nicky pun geram dan tak bisa lagi menahan rasa amarahnya. Ia pun segera keluar dari mobilnya.

"Heh, kenapa kamu berbuat kejam pada sopirku!" bentak Nicky.

Belum juga orang yang berperawakan tinggi tersebut menjawab, tiba-tiba datang seorang pemuda yang rupanya mirip sekali dengan Nicky. Ia datang menghampirinya.

Nicky terperangah pada saat melihat pemuda yang wajahnya sangat mirip dengan dirinya. Pemuda ini ternyata adalah saudara kembar dari Nicky yang bernama Niko.

Sejenak Nicky ingat akan pesan almarhum orang tuanya, jika ia memiliki saudara kembar yang sejak terlahir terpisah. Saudara kembarnya ini di rawat oleh pamannya.

Dengan satu alasan jika dulu kala Niko memiliki suatu penyakit yang serius. Dan penyakit ini hanya bisa sembuh dengan jalan operasi. Tetapi pada saat dulu kedua orang tua Nicky dan Niko tidak punya biaya sama sekali.

Hingga mereka memberikan Niko pada pamannya. Karena pamannya kaya raya pada saat itu. Dan dengan jalan operasi, akhirnya Niko sembuh.

Awalnya kedua keluarga tinggal berdampingan. Tetapi karena almarhumah ibu dari Nicky dan Niko selalu saja datang untuk menjenguk Niko.

Hingga bibinya khawatir jika Niko akan di ambil kembali, Mala dari itu sang paman memutuskan pindah keluar kota dengan membawa Niko. Dan bahkan orang tua angkat Niko sengaja pergi secara diam-diam, dan juga mengganti nomor ponsel mereka.

Nicky sangat senang, karena tanpa di cari lagi saudara kembarnya kini sudah ada di depan mata. Padahal selama ini ia terus saja mencari keberadaan saudara kembarnya.

"Niko, akhirnya aku menemukanmu. Selama ini aku selalu mencari keberadaanmu."

Kini giliran Niko, sejenak ia ingat cerita dari orang tua angkatnya. Awalnya ia tak percaya jika dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya. Dan ternyata ia hanyalah anak angkat.

Semua terbongkar pada saat sebelum mereka meninggal di sebuah tragedi kebakaran hebat yang terjadi pada rumah mewah mereka. Pada waktu itu, Niko baru pulang dari kantor.

Dan yang sangat di sayangkan, pada saat kebakaran tersebut. Semua harta benda dan surat-surat penting terbakar tak bersisa. Terutama dokumen penting kantor yang sengaja di simpan di rumah.

Paman dan bibi mengatakan jika Niko bukan anak kandung mereka. Dan bahkan memberikan foto orang tua kandungnya. Tapi sayang, pada saat Niko sudah tahu keberadaan orang tua kandungnya, mereka telah tiada karena kecelakaan tunggal.

"Hem, padahal aku ingin minta hakku. Karena aku tahu jika orang tua kandungku sudah berubah menjadi kaya raya tidak seperti tempo dulu," batin Niko pada saat ingat waktu itu dimana ia mencari keberadaan orang tua kandungnya.

Tetapi pada saat dia menelusuri tentang Nicky, ia mendapatkan informasi jika semua peninggalan mendiang orang tuanya telah di wariskan kepada Nicky.

Hal ini yang membuat Niko dendam karena merasa dirinya tidak di anggap ada oleh mendiang orang tuanya. Hingga ia menyelidiki semua tentang Nicky dan semua itu untuk membalas dendam pada Nicky.

Pada saat Nicky melangkah mendekat dan akan memeluk Niko. Tubuhnya di dorong kasar oleh, Niko. Hal ini membuat Nicky merasa heran dengan sikap Niko. Ia pun memicingkan alisnya.

"Niko, ada apa? padahal aku ingin sekali bertemu denganmu?" tanya Nicky penasaran dengan sikap acuh dan dingin Niko padanya.

Namun Niko sama sekali tidak mengatakan apapun, ia malah meminta beberapa anak buahnya urusan segera menyekap Nicky. Dan saat itu juga, salah satu anak buah Niko, membungkam Nicky dengan sebuah sapu tangan yang sudah di bubuhi obat bius. Dan saat itu juga Nicky tak sadarkan diri.

"Cepat bawa ia dan sopirnya itu ke tempat yang sudah aku siapkan. Dan jangan sampai ia kabur sebelum acara pernikahan selesai. Tetapi jika acara pernikahan selesai, lepaskan saja dirinya!" perintah Niko pada dua anak buahnya.

Kini Niko pun bergegas ke acara pernikahan menggantikan Nicky. Kebetulan dirinya sudah mengenakan pakaian senada seperti yang di kenakan oleh Nicky.

Dan tak berapa lama, ia telah sampai di acara pernikahan. Renata langsung menyambut kehadiran Niko yang ia kira adalah Nicky.

Di dalam hatinya, Niko tersenyum penuh kemenangan. Karena ia telah berhasil membalaskan sakit hatinya pada Nicky.

"Hem, aku yakin setelah aku berhasil menikahi Renata. Nicky pasti akan putus asa dan terluka hatinya. Dan dengan ini dendam ku akan terbalas kan," batin Niko tertawa bahagia.

Namun pada saat akan di adakan acara ijab kabul, Renata merasa sedikit penasaran. Ia menanyakan kepada Niko yang saat ini menyamar menjadi Nicky. Tentang sopir pribadinya yang ganti.

Niko pintar sekali berkilah, ia mengatakan bahwa saat ini sopir pribadinya tersebut sedang sakit hingga tidak bisa bekerja. Dan ia pun menggantikan dengan sopir yang lain.

Setelah mendengar penjelasan dari Niko yang telah menyamar menjadi Nicky. Renata tak bertanya lagi. Ia pun mengizinkan acara ijab kabul segera di lakukan.

Dan pada saat acar Ijab Kabul tersebut, sempat terhalang karena Niko salah menyebut nama Renata dua kali. Hak ini sempat membuat heran semua orang yang hadir di acara ijab kabul tersebut. Terlebih lagi orang tua, Renata.

Namun pada akhirnya untuk yang ketiga kalinya, Niko berhasil dan tidak salah lagi dalam menyebut nama Renata atau pun ayahnya.

Semua bergembira dan langsung mengatakan kata" SAH"

Renata sangat bahagia karena ia telah resmi menjadi istri dari Nicky yang ia tak tahu jika itu adalah Niko.

Keduanya sama-sama melemparkan senyumannya satu sama lain.

"Alhamdulillah, akhirnya aku menikah juga dengan Mas Nicky yang sangat aku cintai," batin Renata.

"Hhhaa... maafkan aku ya Renata. Hanya demi dendamku pada calon suamimu itu. Hingga terpaksa kamu yang menjadi korbannya," batin Niko.

Bingung

Setelah selesai acara Ijab dan Kabul, dan pada saat semua orang telah berlalu pergi. Datanglah Nicky bersama dengan sopir pribadinya. Semua orang yang sempat berpapasan heran kepada Nicky dan Niko, serta sopir pribadi yang terlihat babak belur. Mereka pun mengurungkan niatnya untuk pulang, tetapi penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Hingga mereka sengaja berdiri diam menatap Niko dan Nicky.

Renata pun terperangah pada saat melihat ada sosok yang mirip sekali dengan Nicky. Niko hanya tersenyum sinis pada saat melihat kedatangan, Nicky.

"Kamu datang terlambat, Nicky. Karena aku sudah sah menjadi suami, Renata," celoteh Niko tanpa ada rasa malu.

Renata yang mendengar akan apa yang dikatakan oleh Niko menjadi bertambah kaget, terutama orang tua Renata.

"Astaga, jadi kamu bukan Nicky?" tanya Ayah Michel terbelalak matanya.

"Iya ayah, dia itu saudara kembarku yang terpisah dari bayi. Dan tadi dia pula yang menggagalkan aku untuk bisa lekas sampai di tempat ini," ucap Nicky.

Renata shock mendengar pengakuan Nicky, dan tiba-tiba ia pingsan tak sadarkan diri. Langsung saja Ayah Michel menangkap tubuh anaknya, dan menepis tangan Niko pada saat ia akan menolong Renata.

"Jangan sentuh anakku!"

"Astaga...ayah mertua yang terhormat. Apa anda telah lupa jika baru saja anda yang telah menjadi wali nikah kami berdua? secara aku sudah sah menjadi suami Renata. Dan aku berhak menyentuhnya."

"Oh ya, ayah mertua. Pasti anda telah menyiapkan kado spesial untuk honeymoon kami, bukan?"

Ayah Michel sama sekali tidak menghiraukan apa yang barusan dikatakan oleh, Niko. Ia pun lekas membawa tubuh Renata yang tak sadarkan diri untuk segera di bawa pulang bersama istrinya.

Sementara Nicky menghampiri Niko, dan pada saat ia akan menghajar saudara kembarnya. Ia sudah di hadang oleh para preman anak buah, Niko.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku, Niko? padahal kita ini satu darah?" tanya Nicky tak mengerti dengan apa yang telah di perbuat oleh Niko.

Niko pun menceritakan semua kekesalan dan dendamnya pada mendiang orang tua kandungnya. Yang tak pernah menganggap dirinya ada dan hanya Nicky yang di rawat dan di akui oleh mendiang orang tuanya.

Tetapi Nicky mencoba menjelaskan bahwa apa yang Niko pikirkan adalah suatu kesalah pahaman. Dimana tempo dulu justru mendiang paman dan bibinya yang telah membawa pergi Niko jauh dari mediang orang tuanya.

"Niko, kamu telah salah paham. Pasti mendiang paman dan bibi mengatakan hal yang salah. Mereka dulu yang telah membawamu pergi jauh dari kami. Dan bahkan mereka juga sengaja memutuskan hubungan dengan cara mengganti nomor ponsel, hingga mendiang orang tua kita tidak bisa menghubungi."

Nicky terus saja meyakinkan pada Niko. Bahwa tempo dulu, mendiang orang tua mereka terus saja mencari keberadaan mendiang paman dan bibi untuk mengetahui kabar tentang Niko. Dan bahkan menyewa orang bayaran tetapi tidak ketemu juga.

"Kamu tidak tahu, jika orang tua kita meninggal dalam kecelakaan tunggal itu juga karena sedang sibuk berkeliling mencari keberadaan dirimu."

Namun Niko sama sekali tidak percaya dengan alasan yang diberikan oleh Nicky. Ia sudah termakan hasutan dari mendiang paman dan bibinya.

"Sudahlah, kamu tak usah mencari pembenaran diri sendiri dan orang tua kita. Oh ya, nikmati saja sekarang awal dari kesengsaraan ini. Karena wanita yang paling kamu sayang telah sah menjadi istriku!"

"Tetapi aku tidak akan memperlakukan ia dengan baik. Tetapi ia akan aku buat menderita. Supaya kamu lebih tersakiti lagi! dan kamu lihat ini, dompetmu ini ada padaku."

"Dimana semua kartu penting dan terutama kartu identitas ini akan aku gunakan untuk menyamar menjadi dirimu."

"Silahkan kamu lapor polisi, aku yakin mereka tidak akan percaya. Karena kartu identitas dirimu ada padaku."

Setelah mengatakan banyak hal, Niko berlalu pergi ke rumah mertuanya untuk melihat kondisi Renata. Tetapi Nicky juga tidak tinggal diam, ia pun mengikuti mobil yang di tumpangi oleh Niko menuju ke rumah Ayah Michel.

Sesampainya di sana, Renata sudah sadarkan diri. Saat ini ia masih terbaring lemas di ruang tamu dengan kepala bersandar di pangkuan, Ibunya.

"Ayah-ibu, kenapa hal ini terjadi padaku?"

Air mata Renata tak terbendung lagi. Ayah dan ibunya tidak bisa mengatakan apapun. Lidah mereka terasa tercekat begitu saja. Dan pada saat mereka hanya diam, datanglah Niko dan Nicky berbarengan.

"Heh, untuk apa lagi kamu datang kemari? saat ini Renata sudah sah menjadi istriku jadi kamu tak berhak lagi mendekati dirinya!" tegur Niko mendorong tubuh Nicky untuk keluar dari pintu ruang tamu.

Tetapi justru Ayah Michel kesal melihat tingkah Niko, dan pada saat Niko tetap saja memaksa Nicky pergi. Ayah Michel segera berkata lantang.

"Heh, seharusnya kamu yang keluar dari rumahku!" bentak Ayah Michel.

Niko mendekati Ayah Michel, dan tiba-tiba ia mengeluarkan sebilah pisau dari belakang pinggangnya. Dan segera menempelkan pisau tersebut di leher Ayah Michel. Hal ini membuat Ibu Clara dan Renata menjadi ketakutan.

Mereka meminta pada Niko untuk segera melepaskan Ayah Michel. Begitupun Nicky mencoba membujuk Niko.

"Niko, tolong jangan berbuat nekad. Lepaskan Ayah Michel, ia tidak tahu apa-apa. Justru akulah yang kamu incar bukan? jadi lepaskan Renata juga. Aku rela kamu habisi nyawaku demi dendammu itu. Tapi aku mohon lepaskan Renata dan orang tuanya," pinta Nicky

"Tidak, aku tidak akan melepaskan mereka. Aku juga tidak akan membunuh dirimu, karena itu terlalu enak buatmu. Justru aku akan membuatmu sengsara dengan cara menyakiti semua orang yang kamu sayang! dan satu hal lagi, kedudukan kamu di kantor juga sudah aku ambil alih. Jadi kamu mulai besok juga sudah tidak bisa lagi memimpin perusahaan peninggalan almarhum papah kita!"

Niko tertawa bahagia dengan keberhasilannya membalas dendam pada Nicky. Dan ia sangat yakin jika saat ini hati Nicky sakit.

"Sayang, ayok kita ke kamar untuk menikmati malam pertama. Jika kamu masih saja menolakku, orang tuamu yang akan menerima imbasnya."

Niko membangunkan Renata yang masih terbaring lemah. Dan ia juga memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menjaga orang tua Renata. Dan juga untuk mengusir Nicky secara paksa.

Kini kemenangan ada di pihak Niko. Sedangkan Nicky sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia bingung dengan tindakan yang apa yang harus ia lakukan untuk menghentikan kegilaan yang dilakukan oleh Niko.

Nicky merasa sangat bersalah pada Renata dan juga orang tuanya. Karena apa yang telah menimpa pada diri Renata.

"Ya Allah, kenapa tiba-tiba terjadi hal seperti ini? lantas apa yang harus aku lakukan?" batin Nicky bingung.

Teraniaya

Dengan sangat terpaksa, akhirnya Nicky pergi dari kediaman rumah keluarga Ayah Michel.

Sementara, Renata di paksa untuk melayani Niko. Walaupun sebenarnya ia tidak mau karena ia sudah tahu jika suaminya itu bukanlah orang yang ia sayang.

"Sayang, kenapa kamu menjauh dariku? aku tidak akan menyakitimu jika kamu menurut padaku. Kita kan sudah suami istri, jadi tidak pantas berjauhan seperti ini. Mendekat lah sekarang padaku."

Namun Renata tetap saja duduk diam tak jauh dari Niko. Hingga pada akhirnya, Niko pun mengancam Renata. Jika ia tidak mau mendekat, orang tuanya yang akan menjadi sasaran kemarahan dirinya.

Niko pura-pura memencet nomor ponsel salah satu anak buahnya dan meminta untuk melakukan hal keji pada orang tua, Renata. Hingga Renata ketakutan dan terpaksa ia pun menuruti kemauan, Niko.

Dengan sangat jijik, ia pun menerima ciuman demi ciuman dari Niko. Pada saat ia tak membalas ciuman dari Niko. Niko pun kembali marah pada, Renata.

"Heh, kamu mau aku bertindak kasar padamu! mau aku pukul dirimu! layani aku dengan benar dan setulus hatimu, jangan terlihat murung atau terpaksa seperti ini! aku nggak suka!"

Niko menarik rambut Renata secara kasar, hingga ia menitikkan air mata. Ia sama sekali tidak menyangka jika pernikahan yang selama ini ia tunggu dan ia harapkan, malah tragis seperti ini.

Renata begitu pilih, menanggung beban hidup yang baru akan di mulai ini. Bayangan tentang malam pengantin yang indah dengan, Nicky kini hilang sudah. Yang ada malam pengantin yang kelam dan penuh keterpaksaan yang harus ia jalani.

Sebenarnya ia ingin lari dari hadapan Niko dan tak mau melayani dirinya. Tetapi ancaman itu tidak bisa membuat Renata lari. Ia tidak ingin orang tuanya yang menjadi korban kemarahan Niko.

Niko begitu kasar dalam memperlakukan Renata. Dia sama sekali tak selembut, Nicky. Dalam menjalankan hubungan suami istri saja, Niko tak peduli dengan rasa sakit yang di alami oleh Renata.

"Diam, nggak usah menangis seperti itu! sakitnya nggak akan lama, pasti setelah ini kamu akan merasa nikmat dan bisa minta tambah lagi sama aku."

Dengan sangat kasarnya ia memasukkan benda tumpulnya ke suatu lubang yang masih sempit sekali karena belum pernah di masuki sesuatu. Renata terus saja meringis dan bahkan menangis. Apa lagi dengan paksa benda tumpul itu masuk menerobos ke dalam lubang tersebut.

Niko bagai orang yang kesetanan, karena ia tidak peduli dengan rasa sakit Renata. Ia terus saja melakukan hal itu berulang-ulang, walaupun Renata susah memohon untuk menyudahi permainan ranjang itu. Apa lagi waktu sudah menjelang dini hari. Renata sudah sangat lelah sekali.

Jam tiga dini hari, barulah Niko menyudahi permainan ranjangnya dan ia pun tertidur pulas. Akan tetapi tidak dengan, Renata. Ia masih saja menangis.

Dengan langkah terseok-seok merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di bagian intimnya, ia pun melangkah ke kamar mandi.

"Ya Allah, baru awal menikah saja aku sudah merasakan derita seperti ini. Bagaimana dengan hari-hari selanjutnya? kenapa aku yang tak tahu apa-apa harus ikut merasakan sakit seperti ini? jika memang Niko dendam pada, Mas Nicky seharusnya limpahkan padanya bukan padaku."

Terus saja Renata menangis di bawah guyuran air shower.

Sementara saat ini Nicky juga tidak bisa tidur, ia memikirkan nasib Renata. Apakah mendapatkan perlakuan baik oleh Niko, atau sebaiknya.

"Renata, aku minta maaf. Seharusnya kamu tak ikut mendapatkan imbas dari balas dendam, Niko. Bagaimana kondisimu sekarang? semoga saja apa yang tadi Niko katakan tidak benar-benar ia lakukan padamu. Semoga saja Niko tidak bersikap kasar padamu. Jika Niko benar-benar bisa bersikap lembut terhadapmu, aku akan mengikhlaskan dirimu telah menjadi istrinya. Tetapi jika ia tidak bisa berbuat lembut, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri."

"Sebisa mungkin aku akan mencari cara supaya bisa mendapatkan dirimu kembali. Aku tidak peduli lagi jika kamu sudah di sentuh olehnya. Ini semua juga bukan karena kesalahanmu, tetapi kesalahan saudara kembarku!"

Nicky pun uring-uringan tak bisa tidur, hingga menjelang pukul lima pagi dia baru bisa tidur.

Dua jam berikutnya, Nicky sudah rali dengan seragam kantornya. Tetapi ia ingin melihat kondisi Renata dan orang tuanya terlebih dahulu.

Dia sama sekali tidak ingin sarapan, yang ada di otak dan pikirannya hanyalah kondisi Renata dan orang tuanya. Ia pun segera memerintahkan sang sopir untuk segera ke rumah mewah milik orang tua Renata.

Namun pada saat Nicky akan masuk ke dalam pintu gerbang. Di depan pintu gerbang sudah di hadang oleh beberapa Preman anak buah Niko. Hingga Nicky sama sekali tidak bisa masuk ke dalam rumah.

Dia pun memutuskan menelpon nomor ponsel, Renata. Dan pada saat sambungan telpon sudah mendapatkan respon. Dimana Renata akan mengangkat telpon tersebut, tiba-tiba Niko merebut ponselnya.

"Halo, untuk apa kamu mengganggu istri orang! tidak punya rasa malu ya! mulai sekarang tak usah lagi kamu menghubungi istriku! jika hal itu terjadi lagi, aku akan menyakiti Renata!"

"Oh iya, semalam aku sangat menikmati malam pertamaku bersama kekasih tercintamu. Ternyata Renata masih perawan, aku sangat beruntung, haaaa......!"

Setelah mengatakan hal itu, Niko melempar ponsel Renata ke lantai hingga hancur berkeping-keping.

Renata hanya bisa menitikkan air matanya. Ia pun memunguti remukan ponselnya.

"Jika kamu dendam sama Mas Nicky, seharusnya kamu lampiaskan rasa dendammu itu padanya! kenapa kamu lampiaskan kepadaku yang tak tahu apa-apa dengan permasalahan kalian berdua! jahat kamu!"

Niko merasa kesal dan marah pada saat mendengar apa yang barusan di katakan oleh, Renata. Ia pun mencengkeram rahang, Renata.

"Mulai berani ya kamu! apa siksaanku semalam padamu kurang juga? apa mau aku sakiti kamu lagi, hah? kamu nggak perlu memunguti remukan ponselmu itu! nanti akan aku belikan yang baru. Dan ingat satu hal, jangan pernah lagi kamu berhubungan dengan, Nicky! karena kamu sudah bersuami!"

Renata hanya diam saja pada saat di perlakukan kasar seperti itu. Hanya derai air matanya saja yang terus tertumpah. Niko menuntunnya mengajak ke ruang makan untuk sarapan bersama orang tua Renata yang sudah menunggu di ruang makan.

"Hapus air matamu, jangan sampai orang tuamu tahu apa yang telah terjadi semalam! awas ya jika kamu mengadu, orang tuamu yang akan aku sakiti!" ancam Niko.

Hingga Renata benar-benar menuruti perintah Niko. Ia pun lekas menghapus air matanya itu. Ia menarik napas panjang dan mencoba menenangkan diri, supaya tidak lagi terlihat kesedihan di wajahnya. Karena ia tak ingin orang tuanya ikut merasakan sedih.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!