'Tok..
'Tok..
'Tok..
Ceklek..
Seorang wanita paruh baya berseragam seperti pelayan itu masuk kedalam kamar seorang gadis yang masih terlelap pulas dalam tidurnya dikasur yang sedikit keras itu.
"Nona bangun nona, ini sudah siang, nona harus bangun" pelayan itu menepuk nepuk bahu Gadis tersebut untuk membangun kan sang majikan
Gadis itu menggeliat dari tidur nya. Perlahan- lahan kelopak mata yang terlihat indah itu terbuka secara perlahan. Mata nya mengerjap- ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk keretina matanya.
"Eungh.. Udah siang ya Bi?" Tanyanya kepada pelayan itu dengan mata sayu nya.
Pelayan itu tersenyum dan mengangguk.
"Iya ini sudah siang non, sekarang anda harus membersihkan diri"
Gadis itu tersenyum dan mengangguk lalu bangkit dari tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Tunggu nona" Panggil pelayan tersebut dan menghentikan langkah kaki sang majikan tersebut.
Gadis itu berbalik."iya bi, Ada apa?"
Pelayan itu menghampiri Gadis itu.
"Selamat ulang tahun nona, yang ke 17 tahun ini. semoga anda diberi kan kepanjangan umur seribu tahun lagi, dan semoga apa yang anda inginkan segera tercapai" ucap sang Pelayan tersebut dengan bahagia
Gadis yang mendengarkan apa yang wanita pelayan ini ucapkan tersenyum haru.
"Makasih bi" Gadis itu mendekap erat tubuh sang pelayan yang sudah membesarkan nya dari mulai dia lahir.
"Makasih banyak bi. Bibi selalu ada disamping aku, menjaga aku, membesar kan aku sampai aku sebesar ini. Aku tidak tau lagi harus apa kalau tidak ada bibi hiks.." Gadis itu terisak dipelukan wanita pelayan itu.
Wanita pelayan itu meneteskan air mata nya.
Dia begitu kasihan melihat nona nya menderita seperti ini. Dari mulai dia lahir, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya maupun keluarga nya.
Bahkan siksaan lah yang selalu ia dapat kan dari keluarga nya sendiri.
Wanita itu mengelus rambut nona nya itu. "Nona jangan menangis, Disini saya selalu ada disamping nona. Walaupun mereka tidak menganggap keberadaan anda. Tapi disini saya malah senang dengan keberadaan anda.
saya sudah menganggap anda sebagai anak saya sendiri." wanita itu mengusap punggung Gadis itu dengan lembut.
"Nona Arabella adalah Gadis yang sangat kuat, saya yakin anda bisa melewati ini semua. Ingat nona, anda disini tidak sendirian, disini saya selalu ada untuk nona, jadi jangan merasa kalau anda merasa sendiri."
Ya yang selalu kita sebut dengan gadis maupun nona tadi adalah Arabella Foster Ruzian.
Arabella adalah putri bungsu dari Seorang kaisar marten Ruzian Dan permaisuri Lia xian Ruzian. Arabella Adalah Gadis yang cantik dan lemah lembut. Tetapi dengan kelemahan nya itu membuat para pelayan dan Saudara saudara nya semakin berani menyakiti dan menyingkirkan Arabella.
Arabella tak pernah mendapat kasih sayang dari Seorang kaisar yang merupakan adalah ayah kandung nya sendiri.
Semenjak kematian permaisuri lia Xian. Merubah segala nya.
Kaisar menyalah kan atas kematian permaisuri nya kepada Arabella. Karena Arabella permaisuri mati akibat melahirkan Arabella.
Bukan hanya Kaisar menyalahkan kematian permaisuri tetapi Kedua kakak-kakak nya juga ikut andil menyalahkan Arabella atas kematian ibunda mereka.
Setelah 3 tahun kematian Permaisuri Lia xian.
Kaisar menikahi 3 orang wanita, yang akan ia jadikan menjadi selir, dan permaisuri.
Kaisar mengangkat salah satu wanita yang beranak tiga untuk menjadi permaisuri,
wanita itu mempunyai 3 orang anak. 2 Perempuan, 1, pria.
backtopik.
--------
Arabella melepaskan pelukannya dengan wanita pelayan itu.
"Bi Hanum juga Jangan menangis" ucap Arabella sembari menghapus sisa air mata wanita pelayan itu yang disebut Bi Hanum itu.
"Saya cuma terharu nona, Saya hanya tidak menyangka nona sudah sebesar ini" Ucap Bi Hanum sembari mengelus rambut panjang Arabella yang halus.
Arabella tertawa."Bibi ini. Kan tidak mungkin kalau ara menjadi Kecil terus."
Bi Hanum tertawa"iya deh yang sudah dewasa ini" Goda Bi Hanum
Arabella cemberut."Bibi mahh, Yaudah deh Ara mau membersihkan Diri dulu ya bi" Arabella melangkah kan kaki nya menuju kamar mandi.
Bi Hanum tersenyum sembari melihat punggung Ringkih Arabella yang perlahan menghilang dibalik kamar mandi.
"Entah kenapa perasaan saya tidak enak, Seperti akan terjadi sesuatu" Gumamnya.
****************
Dua orang Gadis sedang berdiskusi untuk merencanakan sesuatu dengan serius.
Entah apa yang kedua kakak beradik itu sedang bicarakan.
"Kak Mei, kakak yakin dengan rencana yang kakak buat itu?" tanya Seorang gadis yang memakai hanfu berwarna merah muda itu kepada sang Kakak.
"Ohh Adik ku jangan pernah meremehkan rencana yang selalu berhasil kakak lakukan ini,
Lagi pula jikalau Ayahanda mengetahui rencana kita ini, kakak pasti kan ayahanda tidak akan perduli" Ucap Seorang gadis yang memakai hanfu berwarna merah terang yang diyakini sang kakak.
"Kakak benar. Lagi pula tidak ada yang memperdulikan Gadis sampah itu, Jika dia mati mungkin seluruh kerajaan sangat senang. Bukan begitu kakak?" Ucap Sang adik menimpali.
"Hahaha kau benar adik ku" Ucapnya sembari tertawa." Xuan jian sekarang pergilah kekediaman sisampah itu, katakan kepadanya jika kakak ingin berbicara dengan nya di taman Rose" ucapnya kepada sang adik yang diyakini bernama Xuan jian
Xuan Jian mengangguk"Baik kak" ucapnya sembari melangkah kan kaki keluar dari kediaman sang kakak menuju kediaman anggrek untuk menemui seseorang.
Ya yang keDua orang gadis kakak beradik itu ialah. Xuan mei Ruzian dan Xuan jian Ruzian anak dari seorang permaisuri baru yang menggantikan posisi pertama permaisuri lia xian setelah permaisuri tiada.
Permaisuri baru yang memiliki tiga orang anak itu bernama permaisuri 'lian haong Ruzian'.
----------------
Xuan jian berjalan dengan angkuh ke arah kediaman anggrek yang lumayan jauh dari kediaman utama.
Xuan jian sampai dikediaman anggrek. Ia berada dipintu kamar seseorang yang akan dia temui dengan kakak nya xuan mei.
Dengan tidak sopan nya, Xuan jian langsung memasuki kamar Orang itu tanpa terlebih dahulu mengetuk pintu nya.
"Heh sampah" ucapnya dengan sarkas kepada seorang gadis yang menikmati makanan nya itu langsung tersedak akibat kedatangan Xuan jian yang secara mendadak.
Gadis itu terkejut dan langsung berdiri sembari menunduk kan kepalanya.
Gadis itu tak berani sekedar menatap mata Xuan jian
"a-ada apa ka-kak datang kekediaman ku?" tanya nya dengan suara bergetar.
Xuan jian yang mendengarkan pertanyaan Gadis itu menggeram marah.
PLAK.
"Berani nya mulut kotor mu itu bertanya pertanyaan seperti itu kepada ku!
mau aku kemana itu terserah ku. Masih untung kau dikasihani ayahanda dan tinggal di kerajaan ini, Jika tidak kau sudah mati diluaran sana seperti ibu mu itu" Ucap Xian jian setelah menampar Gadis itu dengan keras.
Gadis yang ditampar itu terjatuh kelantai dengan pipi yang memerah.
"Nona Arabella" panggil Bi hanum dengan khawatir
"Nona tidak kenapa- kenapa kan?" Tanya Bi hanum sembari membantu Arabella berdiri.
Ya wanita yang mereka sebut sampah tadi ialah Arabella.
Bi Hanum menyembunyikan Arabella dibelakang tubuhnya." Lady Xuan jian, hamba mohon jangan menyakiti Nona Arabella lagi, Jika anda ingin, Biar kan hamba saja yang menggantikan Nona Arabella" ucap Bi hanum memohon
"Bi" Ucap Arabella sembari menggeleng kan kepalanya.
Xuan jian yang melihat drama didepan nya ini mengernyit jijik.
"Cihh menjijikkan" ucapnya. "saya kesini cuma ingin memberitahukan kepada sisampah itu. kalau kak Mei ingin membicarakan sesuatu kepada sisampah itu."
Arabella yang mendengar apa yang kakak tiri nya itu ucap kan mengangguk kan kepalanya.
"Baik, saya akan menemui kak mei"
"Cih, temui kak Mei Ditaman Rose seorang diri, jangan berani berani nya membawa pembantu menjijikan ini untuk menemani mu, Jika itu sampai terjadi kau akan tau akibatnya" Ucap xuan jian dan keluar dari kediaman Arabella
Bi hanum melihat kearah Arabella "Nona" ucap Bi Hanum sembari menggelengkan kepalanya
Arabella tersenyum" Jangan khawatir Bi, Ara tidak kenapa kenapa, Kak mei cuma ingin membicarakan sesuatu kepada Ara, bibi jangan khawatir" Ucap Arabella sembari menenangkan Bi Hanum.
"Tapi nona, Mereka itu jahat, Saya takut nona disakiti lagi dengan mereka" Ucap Bi hanum semakin khawatir.
Arabella menggeleng"Jika mereka ingin menyakiti ara. Nanti ara tinggal lari dari mereka, Ara janji bi" ucap Arabella meyakin kan Bi hanum
Bi hanum menghela nafas pasrah."Nona janji akan lari jika mereka akan menyakiti nona" ucap Bi hanum sembari mengangkat jari kelingking nya untuk menepati janji.
Arabella mengangguk" Ara janji"
"Kalau begitu ara pergi dulu ya bi, Ara takut jika Kak mei lama nungguin Ara" Ucap Ara sembari melangkah kan kaki untuk keluar dari kediaman nya dan melambaikan tangan nya kearah Bi Hanum.
Bi hanum yang melihat itu tersenyum tipis. lagi lagi entah kenapa perasaan gelisah nya makin bertambah, seperti akan terjadi sesuatu kepada nona nya itu.
Arabella terus berjalan ke arah taman Anggrek
dengan terus menundukkan kepalanya, tak kalah mendengar cacian dan hinaan dari pengawal dan para pelayan yang menatap nya rendah.
'cih si sampah itu masih bisa menunjukkan wajah nya disini.
'seandainya saya ada diposisi dia sih lebih baik saya mati
'Hust jangan bicara keras keras, Jika dia mendengar kalian Dia akan mengutuk kalian menjadi sial.
'Opss aku lupa, Dia kan yang penyebab permaisuri pertama meninggal.
'Cih, kenapa yang mulia kaisar dulu tidak membuang dirinya ketika dia lahir
'Pantas saja yang mulia kaisar sangat membenci si sampah itu
cacian dan hinaan selalu Arabella dengar disetiap langkahnya.
Arabella hanya terus menunduk, ia tak berani membalas semua apa yang mereka katakan,
Arabella terlalu lemah, bahkan sekedar menatap saja dia sangat takut.
Arabella sampai Ditaman Rosse, ia tak menemukan siapapun ditaman ini.
"syukurlah kak mei belum sampai, jika Aku yang terlambat mungkin kak mei akan marah" ucap nya dengan lega
"Hei sampah" Ucap seseorang perempuan yang berada tepat dibelakang Arabella.
Arabella berdiri kaku, orang yang ia tunggu sudah datang tepat dibelakang tubuhnya,
perlahan Arabella membalikkan tubuhnya menghadap orang itu dengan tubuh bergetar.
"Ka-k Mei?"Cicit Arabella pelan sembari memilin jari jari nya gugup.
Orang yang Disebut kak mei itu ialah 'Xuan Mei' perempuan arogan yang suka semena mena terhadap orang lain.
Xuan Mei melangkah kan kaki nya memutari tubuh Arabella.
"Kau seharusnya sudah mati bersama ibu mu itu" ucap Xuan mei
Arabella mengernyit bingung."Apa maksud kakak?" tanya nya
Plakk
"Berani sekali mulut kotor mu itu memanggil ku kakak" Xuan mei marah dan menampar Arabella menyebabkan sudut bibir Arabella berdarah.
Tubuh Arabella bergetar, perlahan cairan bening turun dari kedua mata sayu nya.
"Kau tau. Seharusnya kau juga sudah mati seperti ibu mu itu, seharusnya Racun yang ada ditubuh ibu mu itu membuat kau juga ikut mati" Ucap Xuan Mei sembari menarik rambut Arabella kuat
"Tapi dengan sial nya kau masih hidup,
kau tau seberapa usaha nya ibunda ku berusaha menyingkirkan ibu mu itu, Tapi akhirnya Ibunda ku berhasil membunuh ibu mu itu dengan racun mematikan yang ia gunakan untuk membunuh ibu mu" Ucap Xuan Mei dan semakin menarik rambut Arabella kuat sehingga membuat kepala Arabella mendongak keatas.
"Setelah ibu mu Mati, Ibunda ku berusaha untuk meluluhkan hati Ayahanda, walaupun itu cukup lama, Tetapi ibu ku berhasil masuk ke kerajaan Ruzian dan menjadikan ibunda ku sebagai permaisuri" ucap nya sembari mendorong kepala Arabella dengan kuat sehingga membuat arabella jatuh tersungkur ditanah.
Xuan mei berjalan kearah Arabella dan dengan sengaja menginjak punggung tangan Arabella.
"Kau tau ayahanda mu itu terlalu bodoh. Dia bahkan menyalahkan mu atas kematian ibumu,
Dia tidak tau saja bahwa ibunda ku lah yang membunuh ibu mu itu dengan racun nya, ibunda ku itu begitu pintar bukan? Ayahanda tidak tau saja bahwa kami hanya ingin menguras harta kekayaan nya hahaha" ucap Xuan Mei diakhiri dengan tawa nya.
Arabella menatap xuan mei marah, entah dari mana keberanian yang Arabella dapat kan, sehingga membuat Arabella berusaha untuk menarik kaki Xuan Mei, sehingga menyebab kan Tubuh Xuan Mei terjungkal kebelakang.
"Kalian iblis, kalian bukan manusia! Sebegitu gila nya kalian dengan Harta dan dengan gampang nya kalian membunuh ibundaku" Teriak Arabella marah dengan mata berkaca kaca.
Arabella mendekati Xuan mei yang terlihat marah akibat dari perbuatan Arabella kepadanya.
"KALIAN PEMBUNUH" Teriak Arabella di depan wajah Xuan Mei dan mencekik leher Xuan mei dengan kuat.
Xuan mei yang mendapat serangan mendadak dari Arabella tersenyum lebar.
Arabella mengernyit heran 'apakah orang ini tidak waras' pikir Arabella.
"Ha-h-ha, Ar-r-rabela Kau begitu bodoh, kau berusaha untuk membunuh ku huh? Ha-h-ha se-belu-m Aku yang ter-bunuh, kau lah yang akan dibunuh oleh Ayah mu sen-diri" Ucap Xuan mei dengan nafas tercekat.
ARABELLAA
Suara Berat dan Tegas memberhentikan Aksi Arabella kepada xuan mei. Tubuh Arabella bergetar hebat, kedua kaki nya begitu lemas seperti jelly. Arabella mengenal suara itu.
Suara seseorang yang amat ia sayangi walaupun seseorang tersebut tidak pernah menyanyangi nya.
Suara langkah kaki lebar dan tegas itu mendekati kearah Mereka.
Tiba tiba Tubuh Arabella ditarik paksa untuk berdiri oleh seseorang itu. tangan besar dan kasar itu tanpa basa basi menampar keras wajah Arabella menyebab kan arabella tersungkur ketanah dengan menggenaskan.
"Apa yang kau lakukan kepada putri ku ha?!" bentakan keras Seseorang yang diyakini seorang pria itu kepada Arabella
Arabella mendongak menatap pria tersebut dengan sudut bibir yang sobek akibat tamparan dari seorang pria tersebut.
"A-Ayahanda" cicit Arabella dengan parau menatap pria yang Arabella sebut sebagai Ayahanda tak lain adalah seorang 'kaisar marten Ruzian'
Kaisar menunjuk Arabella dengan Marah." Berani nya kau melukai putri ku sialan!, Akan ku berikan kau hukuman karena telah melukai putri ku!" Ucap Kaisar dengan marah. "pengawal bawa Dia ketempat esekusi Dan berikan dia 30 kali pukulan" ucapnya menunjuk Arabella yang sedang menatap nya terluka.
Para pengawal membawa Arabella dengan paksa diikuti oleh Kaisar.
Kedua pria yang menatap kejadian itu hanya menatap benci kearah Arabella.
Kedua pria itu yang tak lain adalah kakak kandung dari Arabella.
kakak pertama yang bernama'Huang xiujuan Ruzian'
dan kakak kedua bernama'Han su Ho Ruzian'
Disisi lain Xuan mei sedang terbatuk batuk akibat cengkraman dilehernya yang disebabkan oleh Arabella.
"Uhuk uhuk.. Si-sialan Kau Arabella" ucapnya terbatuk batuk.
"Xuan Mei kau tidak apa-apa kan?" ucap Han su Ho sembari membantu nya berdiri.
"hiks aku tidak apa apa kak, hanya saja tenggorokan ku terasa sakit" ucap nya terlihat menyedihkan dengan air mata yang sengaja ia keluarkan.
"Akan ku bunuh perempuan sialan itu" Desis Han su Ho marah dengan mengepal kan kedua tangan nya.
"jangan kakak, kasihan Arabella, Dia sudah mendapatkan hukuman dari ayahanda, kakak tak perlu melakukan itu kepada Arabella," Ucap nya dengan lembut untuk menarik simpati kedua saudara Tiri nya ini.
"kau tak perlu merasa kasihan kepada anak tidak tau diri itu" ucap Han su Ho.
"Sudah lah, lagi pula Xuan mei tidak kenapa-napa, hukuman yang didapatkan Arabella juga sudah banyak, Dari pada kita terus menyalahkan Adik mu itu lebih kita menyusul dan menyaksikan hukuman Arabella" ucap permaisuri Lian Haong dengan lembut.
Han su Ho berdecih jijik" Cih dia bukan Adik ku ibunda, Adik ku hanya Xuan mei dan Xuan jian" ucapnya
Permaisuri lian Haong menepuk pelan bahu Han Su Ho" Heh jangan seperti itu" ucapnya
Pangeran Huang yang sedari tadi melihat drama dihadapannya hanya menatap Datar dan segera pergi meninggalkan mereka menyusul Kaisar
"Ibunda, kakak, ayo kita pergi ketempat Arabella mendapatkan hukuman" ucap Xuan jian tidak sabaran melihat Arabella tersiksa didepan mata mereka.
Mereka semua mengangguk dan melangkah kan kaki bersama sama ketempat esekusi Arabella.
****************
Dan disinilah Arabella berada, ditempat esekusi yang berbau anyir darah tercium dipenciuman arabella.
Arabella hanya bisa menangis dalam diam, Begitu tersiksa nya ia, mendapat siksaan demi siksaan bertahun tahun tanpa mendapat pembelaan dari siapapun kecuali Bi hanum.
hukuman akan dimulai, para keluarga telah berkumpul untuk menyaksikan hukuman yang akan dijalani oleh Arabella.
"Pengawal mulai hukaman nya sekarang" Ucap kaisar meinstruksi kan kepada pengawal.
"Baik yang mulai" ucap Pengawal tersebut sembari mengambil kayu Balok untuk melancarkan hukuman tersebut.
Hukuman dimulai. Kayu balok itu perlahan lahan menghantam Tubuh Arabella dengan keras.
Arabella yang mendapatkan pukulan itu hanya bisa menangis dalam diam bahkan jeritan nya pun tak didengar oleh siapapun.
Arabella memendam semua rasa sakit nya sendirian.
Pukulan demi pukulan yang Arabella dapat kan tak membuat dia berteriak sedikit pun.
tubuh nya seolah sudah terbiasa mendapatkan rasa sakit itu.
BUK
BUk
BUK
"Tidakk, Yang mulia maaf kan kesalahan Nona Arabella" Diujung sana Bi Hanum berteriak pilu Bi Hanum sebisa mungkin memberontak oleh cengkraman para pengawal yang terus menahan tubuhnya.
"Yang mulia hamba mohon ampuni Nona Arabella, Biar kan hamba saja yang menggantikan hukuman nya yang mulia, hamba mohon" Bi Hanum terus saja memohong kepada Kaisar.
"Kau tak perlu ikut campur, itu adalah hukuman yang harus dia jalani" Ucap Kaisar dengan tegas.
Arabella yang melihat Bi Hanum yang terus menerus meminta pengampunan untuk dirinya, tersenyum kecut.
"Bi" panggilnya dengan pelan dengan suara yang menahan kesakitan.
Bi hanum yang mendengar suara parau itu menoleh kan kepalanya menatap sang nona yang terus menatap nya dengan tersenyum
"Nonaa hiks" tangisnya
Arabella tersenyum"Uhukk" Arabella terbatuk darah akibat pukulan yang mengenai punggung belakang nya.
"Bibi A-ra baik ba-ik sa-ja, Bi-bi jan-g-an khawatir uhukk" ucapnya sembari memuntahkan darah dari mulutnya.
BUK
Pukulan yang ke 17 kali yang diterima oleh tubuhnya membuat Arabella berlutut menahan rasa sakit itu.
Kepala nya mendongak menatap Bi Hanum yang telah dengan keras membesarkan nya sampai sekarang.
"Bi, Ara sa-ngat men-yan-ngi Bibi, Teri-maka-sih te-lah me-rawat Ara dengan be-gitu sabar, Ara be-runtung me-mil-iki bibi Disam-ping Ara uhuk" Ucapnya dengan terbata bata.
Pukulan itu terus berlanjut.
Arabella menatap ke arah Kaisar.
"Ay-ayanda, Ara Sa-ngat menyanyangi Ayah.
ber-apapun luka yang Ay-ahanda be-rikan tidak mem-bu-at Ara Benci Kep-ada Ayahanda, Ara han-ya Kec-ewa ke-pada Ayah." Arabella tersenyum kepada Kaisar yang sedang memalingkan kepalanya.
"Ayahanda, an-da ada-lah seseorang yan-g be-gitu Ara ka-gumi, Ara ber-untung me-miliki Ayahanda se-perti Anda, walau-pun Ayahan-da mem-benci keberadaan Ara uhuk." lanjutnya.
Arabella beralih menatap kedua kakak kandung nya itu" Kak-ak Ara juga menyayangi kal-ian ber-dua, wala-upun kal-ian sangat memben-ci kebera-daan Ara Ta-pi Ara sangat menyayangi ka-lian"
Buk.
Pukulan yang ke 27 itu begitu sangat menyakitkan untuk Arabella, banyak luka ditubuhnya menganga lebar akibat pukulan tersebut.
Arabella melihat ke arah Bi Hanum lalu tersenyum.
"Bi jik-a Ara tidak ada disamping BiBi jangan selalu me-rasa bersedih, ara se-lalu ada dihati bibi, uhuk"
Tepat pukulan yang ke 30 Arabella ambruk,
Arabella menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya
Arabella membawa semua kepedihan, rasa sakit yang selalu ia terima selama bertahun tahun.
Kehidupan Arabella terlihat menyedihkan.
Pria yang dia bangga kan, dan selalu menyebut nya sebagai ayahanda justru dia lah membuat luka untuk Arabella.
"Pengawal, periksa dia" ucap nya sedikit gelisah.
"Baik yang mulia" ucap Pengawal tersebut dan mengecek keadaan Arabella.
Pengawal tersebut terkejut, Ia melangkah kan kakinya dan menunduk hormat ke arah Kaisar.
"Yang mulia nona Arabella sudah tiada, nadi nya tidak bergerak sama sekali"
Kaisar dan lainnya terkejut, ada yang merasa senang dan ada yang merasa sedih.
Kaisar tercenung, apakah perbuatannya terlalu berlebihan? Apakah hukuman yang dia beri terlalu berlebihan sehingga menyebab kan putri satu satunya tiada karna hukuman yang ia beri?
"Apakah kau sudah mengecek nya dengan benar" ucap Kaisar dengan tajam.
"Su-sudah yang Mulia, hamba suda mengecek pernapasan nya, nafas nya tidak berhembus lagi yang mulia" ucap pengawal tersebut dengan gemetar.
"panggil tabib" ucap Kaisar membentak.
Para pengawal berlarian untuk memanggil para tabib dengan tergesa gesa.
5 menit para pengawal datang membawa tabib.
tabib itu berjalan untuk memeriksa keadaan Arabella dengan teliti.
"Maaf yang mulia, Lady Arabella memang sudah tiada, nadi nya tidak bergerak, nafas nya tidak berhembus lagi yang mulia" ucap tabib tersebut
Kaisar menghela nafasnya"Baiklah segera siapkan pemakaman nya" Ucap Kaisar lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan esekusi itu diikuti kedua putra nya.
Permaisuri dan Xuan mei dan Xuan Jian, berteriak senang didalam hati mereka.
"haha selamat tinggal anak sialan" batin Xuan Mei
"Semoga kau dipertemukan dengan ibu mu itu anak sialan" Batin permaisuri tersenyum sinis.
Mereka bertiga melangkah kan kaki mereka keluar dari tempat bau anyir itu meninggalkan tabib dan Bi hanum yang menangis tersedu sedu karena kehilangan nona nya itu.
"Nona bangun nona, jangan tingalkan saya nona, saya mohon" ucap Bi hanum sembari memeluk erat tubuh penuh luka Arabella.
Tabib menepuk pelan pundak bi Hanum
"lady Arabella harus segera dimakam kan"
Bi hanum menggeleng kuat" Tidak, tabib, nona Arabella belum Tiada" ucapnya sembari memeluk kepala Arabella yang berlumuran darah.
Dan secara tidak sengaja Bi Hanum mendengar deru nafas dari Arabella.
Bi hanum terkejut, ia menolehkan kepalanya kearah tabib tersebut.
"Tabib tolong periksa nona Arabella sekali lagi, saya mendengar deru nafas nya Tabib" ucap Bi Hanum.
Tabib yang mendengar itu merasa tak percaya tapi dia tetap memeriksa Nadi Arabella kembali. Setelah mengecek nya Tabib itu juga sama Terkejutnya dengan Bi Hanum.
"Benar nadi Lady Arabella bergerak kembali" ucapnya terkejut.
Bi Hanum yang mendengar itu tersenyum senang."Hiks nona Arabella masih hidup, Kalau begitu saya mohon Tabib sembuhkan luka yang berada ditubuh Nona Arabella" pintanya kepada Tabib tersebut.
Tabib tersebut mengangguk dan memanggil salah satu pengawal untuk membawa tubuh lemah Arabella ke kediaman nya.
3 Bulan telah berlalu sejak kejadian penghukuman Arabella yang menyebabkan Arabella mati. Tapi beberapa menit kemudian Arabella kembali hidup. Tetapi dengan Kondisi Koma.
Disinilah Tubuh Arabella terbaring lemah Dikasur Yang sedikit keras itu.
Luka ditubuh Arabella telah hilang akibat obat obatan yang diberikan Tabib untuk mengobati luka tubuh Arabella.
Sudah 3 Bulan berlalu tapi Mata indah Arabella belum juga kunjung terbuka.
Ceklek.
Pintu Kamar Arabella terbuka. Mendapati seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Bi Hanum yang masuk kedalam kamar yang ditempati Arabella.
Kaki Bi hanum membawa nya Ke ranjang milik Arabella yang tengah terbaring lemah diatas ranjang itu.
"Non, anda kapan Bangun nya, Apakah anda tidak bosan terus menerus tertidur seperti ini?" Ucap Bi hanum Kepada Arabella sembari menggenggam tangan kurus milik Arabella.
Bi hanum menjatuhkan Kepala nya diatas tangan Kurus Arabella.
"Apakah anda tidak merindukan saya Nona? Apakah Disana lebih indah dan nyaman, sehingga anda tak ingin bangun dari koma Anda?" Ucap Bi Hanum sembari meneteskan Air matanya.
Disaat Bi Hanum sibuk menggumam secara tiba tiba jari-jari lentik milik Arabella bergerak. Sontak Bi Hanum terkejut.
Bi hanum menjauhkan kepalanya dari Tangan Kurus Arabella,
Bi Hanum kembali melihat dengan teliti jari jari Arabella. Apakah jari-jari Arabella benar-benar bergerak atau hanya Halusinasi.
Dan benar saja jari-jari Arabella memang nyata bergerak, Bi Hanum tidak Halusinasi.
Bi hanum yang melihat itu tersenyum senang, Ia buru-buru bangkit dari posisi nya dan segera berlari untuk memanggil tabib.
Setelah kepergian Bi Hanum. Perlahan-lahan mata indah yang sudah 3 bulan ini tertutup kembali terbuka dengan sangat Pelan.
Mata indah itu terlihat mengerjap-ngerjap kan kedua bola matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk keretina matanya.
Mata indah itu Sudah terbuka dengan sempurna. Tetapi ada yang membedakan dari mata Seorang arabella.
Yang dulunya Mata itu ketika melihat sesuatu. pandangan nya terlihat seperti tidak ada kehidupan dan sayu.
Dan Sekarang mata itu Terlihat sangat Tajam. Seperti bukan Arabella.
Mata Tajam Arabella menelusuri disetiap sudut Ruangan yang serba kuno itu. Yang ia yakini adalah Kamar itu dengan bingung.
Tiba-Tiba kening nya mengernyit menahan rasa sakit yang ada dikepalanya.
Satu persatu memory yang ada dikepalanya masuk secara bersamaan membuat kepala Arabella terasa sangat sakit seperti dihimpit batu besar.
"Arghh" Teriaknya seraya menjambak kuat rambutnya untuk menahan rasa sakit yang sangat menyakitkan.
Bi Hanum dan Tabib sampai didepan pintu milik Arabella. Mereka terkejut mendengar suara Teriakan dari dalam kamar. Dengan tergesa-gesa mereka masuk. Dan melihat keadaan Arabella yang sangat kacau.
Bi Hanum dan Tabib itu berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Arabella dari rambutnya.
"Nona Arebella saya mohon anda tenang non" ucap Bi Hanum cemas
"Lady Arabella lepaskan cengkraman tangan anda dari rambut anda, itu semakin membuat kepala anda merasa sakit" ucap Tabib berusaha melepaskan Tangan Arabella yang semakin kuat mencengkram rambutnya.
Perlahan cengkraman tangan Arabella mulai melemah bertepatan dengan kepala nya yang juga semakin membaik.
"Apa semua ini? Transmigrasi? Bagaimana bisa" batin Arabella dengan bingung.
Ya Gadis itu bukan Arabella. Tidak. Maksudnya jiwanya bukan Arabella Asli. Jiwa asing itu menempati tubuh Arabella sepenuhnya. Jiwa Asing yang berada didunia di abad-21 itu masuk kedalam tubuh Arabella yang berada didunia kuno.
Arabella telah dinyatakan mati pada saat selesai menerima hukuman pukulan 3 bulan yang lalu.
Sekarang jiwa Gadis yang telah menempati tubuh Arabella akan menggantikan kehidupan Arabella Yang telah mati. Jiwa Asing itu akan selalu ada berada ditubuh Arabella sampai Kematian menjemputnya.
BackTopik.
Arabella memijit pelipisnya yang terasa sedikit pusing akibat memory ingatan yang ada dikepala nya membuat nya sedikit geram karena perlakuan semena-mena keluarga sipemilik tubuh ini.
Gadis itu juga merasa geram Kepada Arabella Asli yang selalu diperlakukan kasar ia hanya bisa menunduk dan menangis dan membiarkan mereka menginjak-nginjak harga dirinya.
"Nona, anda tidak apa-apa?" tanya Bi Hanum cemas membuat Arabella menoleh kearah Bi Hanum.
Arabella mengangguk singkat" Saya tidak kenapa-napa"
"Kalau begitu izinkan hamba untuk memeriksa keadaan anda lady" ucap Tabib
Arabella mengangguk" Silahkan"
Tabib mulai memeriksa keadaan Arabella dengan teliti.
"Keadaan Anda baik-baik saja Lady, Tapi Hamba sarankan Anda jangan terlalu banyak bergerak, Tubuh Anda masih lah lemah, Anda hanya perlu banyak beristirahat untuk memulihkan Tubuh lemah Anda lady" Ucap Tabib tersebut setelah memeriksa keadaan Arabella.
Arabella mengangguk" Baiklah" Ucap Arabella sembari membaringkan kembali tubuhnya.
"Kalau begitu hamba pamit undur Diri Lady" ucap Tabib dan melangkah kan kaki nya keluar dari kediaman Arabella
Bi Hanum mendekat kearah Arabella dengan mata berkaca-kaca"Nona hiks" isaknya dan menubruk Tubuh Arabella yang terbaring diatas kasur.
Arabella yang mendapat Pelukan tiba-tiba yang diketahui nya sang pelayan itu terkejut bukan main"Apa yang kau lakukan" ucap nya merasa risih
"Nona saya sangat merindukan nona hiks, saya pikir nona akan meninggalkan saya hiks" ucapnya dengan terisak-isak.
Arabella berusaha untuk melepaskan pelukan dari Bi Hanum kasar" Lepas" ucapnya
Bi Hanum yang mendengar apa yang dikatakan Nona nya itu, segera melepaskan pelukan nya
"Maaf kan Saya nona, Saya hanya merasa senang melihat anda Terbangun dari koma Anda" ucap Bi Hanum merasa bersalah.
Arabella memijit pelipis nya yang sedikit pusing" Jangan pernah lakukan hal yang sama seperti tadi, Saya Tidak suka" ucap Arabella Tegas
Bi Hanum yang mendengar kan Apa yang diucapkan Nona nya itu tercenung,
ia tak pernah mendengarkan sebelum nya ucapan nona nya itu dulu, Arabella dulu sangat menyukai jika Bi Hanum memeluk nya dan memanjakan nya seperti anak nya sendiri. Dan sekarang nona nya itu terlihat sangat berbeda.
"Maaf kan Saya nona, Saya tidak akan melakukan itu lagi kepada anda" Ucap Bi Hanum sembari menatap Arabella dengan mata berkaca-kaca
Arabella menghela nafas gusar" Pergilah, saya ingin ber istirahat" ucapnya dengan mata terpejam.
Bi Hanum mengangguk" Baik Nona, Saya permisi" pamit nya dan keluar dari kamar Arabella.
"Ck, menyebalkan" Batin Arabella.
****************
Disisi lain
Kedua kakak beradik sedang berjalan dengan angkuh Kearah Taman Rosse untuk Sekedar meminum Teh.
"Kakak Si perempuan Sialan itu kenapa bisa Sampai Hidup sih?,kenapa Dia tidak mati saja saat itu" ucap seorang perempuan Yang memakai Hanfu berwarna Biru itu.
"Biarkan saja Dia tetap hidup Adik ku, Lagi pula jika dia hidup kita akan terus menyiksa si Sampah itu, bukan begitu Xuan Jian?" ucap Sang kakak yang memakai Hanfu berwarna Cream.
Xuan Jian terkekeh sinis" Kau benar juga kakak, Disaat kita sedang Bosan Dia selalu akan menjadi bahan pelampiasan kita"
Xuan Mei Mengangguk singkat" Kakak Jadi sangat tidak sabar melihat perempuan sialan itu bangun dari koma nya, Tangan ku sudah gatal untuk menyiksa perempuan Sampah itu"
Xuan Jian mengangguk menyetujui"Kau benar kakak, Aku juga tidak sabar untuk menyiksa Sisampah itu"
Langkah Kaki kedua kakak beradik itu tiba-tiba berhenti tak kala mendengar suara Bisik-Bisik dari para Pelayan itu.
"Hei hei Kalian tau Tidak Anak si pembawa sial itu katanya Dia sudah bangun dari koma nya"
"Siapa yang kau maksud? Anak yang mulia kaisar yang terbuang itu?"
"Husst jangan keras-keras Suara mu, jika Yang mulia Kaisar mendengar nya, kau akan dihukum"
"yang mulia kaisar tidak akan menghukum ku, lagi pula yang mulia mana mungkin mau mengakui anak terbuang itu sebagai putri nya"
"Hust sudah lah, Kalian tau dari mana jika Sisampah itu sudah bangun dari koma nya?"
"Aku tak sengaja mendengar pembicaraan pelayan sisampah itu dengan Tabib, Dia mengatakan Jika Majikan nya itu Akan segera bangun dari Koma nya"
"Jika itu benar, Aku tak sabar untuk menyiksa kembali anak pembawa sial itu"
"Haha kau benar"
Xuan mei dan Xuan Jian yang mendengar Gosip-Gosip para pelayan itu sontak tersenyum senang, Mereka semakin tidak sabar untuk kembali menyiksa Arabella.
Xuan Jian menoleh kearah Xuan mei lalu tersenyum" Kakak Apa yang kita tunggu-tunggu sudah terwujud, Aku semakin tidak sabar untuk bermain dengan mainan ku itu"
"Kalau begitu ayo kita kembali kekediaman utama untuk memberitahukan kepada Ibunda kabar Gembira ini" ucap Xuan mei tersenyum miring.
Xuan Jian mengangguk" Ayo kak" ucapnya seraya berbalik kekediaman utama diikuti Xuan mei disebelah nya.
..............
Xuan Mei dan Xuan Jian telah sampai dikediaman Permaisuri Lian Haong untuk memberitahukan berita Yang mereka dengar dari para pelayan tadi.
"Ibunda Sisampah itu sudah sadar dari koma nya" Ucap Xuan mei Tanpa basa basi dan duduk disofa dengan kaki disilangkan.
Permaisuri lian Haong yang sedang menikmati apel nya itu ketika mendengar ucapan dari Xuan Mei berhenti seketika."hemm, Bukan kah itu sangat bagus jika anak pembawa sial itu masih hidup?" ucapnya sembari kembali memakan apel nya.
"Dengan dia hidup kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan kepadanya, Dan itu semakin membuat Kaisar membenci dirinya, Kita akan membuat Tempat ini seperti dineraka untuknya, Sampai dia tak sanggup untuk hidup dan membuat dirinya Bunuh diri dengan sendiri nya, bukan kah itu bagus putriku?" Ucap Permaisuri dengan tersenyum menyeringai
Xuan Mei mengangguk setuju" Kau benar ibunda, Kita hanya perlu membuat dia semakin tersiksa dikerajaan ini dan sisampah itu akan memilih mati dari pada hidup"
"Kalian benar, sepertinya Dewa telah berpihak kepada kita dan membiarkan kita menyiksa anak sialan itu"ucap Xuan Jian ikut menimpali.
"Sudahlah kita lihat saja, Sampai kapan anak sialan itu akan terus bertahan" ucap Permaisuri dengan tenang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!