" Ssshh... aaaakh" terdengar suara ******* dari sebuah kamar VVIP sebuah hotel ternama.
Terlihat sepasang anak manusia yang tidak tahu apa hubungan di antara mereka, tampak sedang menikmati malam panas mereka yang terjadi karena tidak kesengaja an. Kenapa begitu, karena pada dasar nya mereka bukan sama sekali sepasang kekasih. Terlihat dari kecanggungan yang terjadi saat ini ketika si wanita yang berumur beberapa tahun lebih tua dari si pria namun masih terlihat sangat cantik dan awet muda itu men cium bibir pria muda itu dengan rakus nya sedangkan sang pria terlihat kaget dengan perlakuan si wanita.
" Touch me please!" Tatapan sayu dan memohon yang di berikan wanita itu pada si pria jelas membuat pria itu menjadi kelabakan. Saat ini tubuh wanita itu basah kuyup dengan pakaian yang basah sehingga tercetak seluruh bentuk tubuh seksi nya itu, pelindung dada dan bagian bawah yang berwarna merah menyala terlihat jelas di balik dress tipis berwarna putih basah nya yang di kenakan malam ini.
Beberapa waktu yang lalu, wanita itu baru saja di guyur dengan air dingin di dalam kamar mandi oleh si pria, tadi nya si pria berharap dengan itu sang wanita akan menjadi lebih baik dan sembuh dari pengaruh obat perangsang yang dia minum sekitar satu jam yang lalu.
" No, aku tidak bisa melakukan itu pada mu Bu. Aku memang menyukai mu, bahkan mungkin sudah jatuh cinta pada mu. Tapi aku tidak mau melakukan ini karena sesuatu yang sudah ibu minum" si pria itu menggeleng kan kepala nya seraya tangan nya tetap berusaha untuk menahan tangan wanita itu yang terlihat sibuk meraba dan bergerilya pada tubuh kekar milik nya.
" Tapi aku sudah tidak tahan... Aakh" wanita itu seakan sudah tidak punya harga diri dan terus memohon pada pria yang ada di hadapan nya saat ini untuk menyentuh tubuh seksi nya.
Persetan dengan tanggapan pria yang ada di hadapan nya saat ini tentang diri nya, karena yang dia butuh kan saat ini hanyalah sentuhan lembut dari pria yang kini ada di hadapan nya. Jika dia ingin menyalah kan, salah kan saja obat yang dia minum karena jebakan yang di buat oleh saudara tiri nya itu. Rasa panas dan tak nyaman di tubuh nya saat ini sungguh benar - benar sangat menyiksa nya saat ini.
Dia adalah Olivia yang merupakan dosen dari sebuah kampus ternama di kota Jakarta, sedangkan pria yang saat ini bersama nya adalah salah satu murid nya.
Tidak di pungkiri jika Davian memang mengagumi dosen cantik nya itu dan Davian juga tidak munafik dan berharap bisa menjadikan Olivia itu milik nya seutuh nya. Namun di satu sisi, Davian juga tidak ingin melakukan ini karena keterpaksaan seperti ini. Karena Davian ingin mereka melakukan itu atas dasar suka sama suka dan dalam keadaan yang sadar, tidak seperti saat ini di mana Olivia sedang di kuasai oleh obat perangsang yang tak sengaja dia minum karena jebakan dari seseorang.
" Hhhmm... aaakh" Olivia kembali menyerang bibir tebal milik Davian dengan begitu brutal dan membuat Davian tak bisa menolak kenikmatan yang di rasakan nya saat ini sehingga perlahan has rat yang berusaha Davian pendam pun muncul saat ini.
Mata Davian mulai terpejam menikmati apa yang sedang di lakukan Olivia pada nya, apa lagi semakin lama ciuman yang di lakukan oleh ke dua nya semakin memanas dan membuat Olivia yang masih dalam pengaruh obat merasa ingin Davian melakukan hal yang lebih pada nya.
Perlahan tangan Olivia mengarahkan tangan Davian pada dua gunung kembar yang dia miliki sehingga membuat Davian membulatkan ke dua bola mata nya saat ke dua tangan nya menyentuh sesuatu yang terasa kenyal dan lembut itu. Bahkan Davian tidak sadar sejak kapan dosen nya itu melepaskan gaun yang di pakai nya sehingga kini tubuh Olivia polos tanpa sehelai benang pun.
" Apa yang ibu lakukan?" Davian melepaskan ciu man di antara mereka dan menjauhkan diri nya dari Olivia. Mata Davian semakin membulat saat melihat pemandangan indah yang ada di hadapan nya, tubuh seksi dosen cantik nya kini bisa dia lihat tanpa terhalang sehelai benang pun.
" Sentuh aku, aku mohon!" Olivia lagi - lagi menunjuk kan wajah sayu nya dan membuat Davian semakin resah di buat nya.
" Apa ibu yakin tidak akan menyesali nya?" Davian membelai wajah Olivia dengan lembut, mata Olivia terpejam merasakan sentuhan yang membuat nya semakin lupa pada diri nya. Baru saja wajah yang di sentuh, apa lagi kalau yang lain nya ya🙈🙈
" Emm" Olivia mengangguk kan kepala nya.
" Ibu harus tahu, jika aku memulai nya. Aku tidak mungkin lagi untuk menghentikan nya" tambah Davian dengan wajah yang serius.
" Ya, lakukan lah! Aku tidak akan menyesali nya" tanpa menunggu lama, Olivia kembali menautkan ke dua bibir mereka kembali dan kalian tahu apa yang terjadi selanjut nya.
Suara des ahan dan era ngan terdengar bersahutan di kamar yang sedang mereka tempati itu.
Entah mimpi apa dia semalam sehingga diri nya kini terjebak dengan situasi yang membuat nya merasa sangat senang seakan terbang tinggi ke atas awan, terjebak dengan kegiatan yang iya - iya bersama dengan dosen cantik dan seksi pujaan hati nya. Davian bahkan tidak perduli jika dosen nya itu berumur beberapa tahun di atas nya. Namun Davian tidak menyesali nya, bahkan dia mendapatkan hadiah besar karena ternyata dia lah yang pertama kali melakukan hal itu pada wanita cantik yang kini sedang bersama nya. Tidak seperti gosip yang beredar tentang Olivia yang sudah tidak virgin lagi karena sering bergonta - ganti pasangan di luaran sana.
Novel baru lagi guys, jangan lupa dukungan nya!🙏🥰
Matahari pagi menyinari sebuah ruangan melalui celah - celah gorden yang tersibak tertiup angin pagi yang terasa sejuk. Ayam jago sudah terdengar berkokok dan burung - burung kecil terdengar bernyanyi menyambut datang nya pagi yang cerah.
Terlihat seorang wanita cantik tampak mengerjapkan mata nya karena terusik dengan cahaya mata hari yang menerpa wajah cantik nya.
" Eeugh" wanita cantik itu yang tak lain adalah Olivia melenguh seraya membuka ke dua mata nya. " Aku ada di mana?" Olivia memegang kepala nya yang terasa sakit seraya mengedarkan pandangan nya melihat ke sekeliling. " Ish, kenapa tubuh ku rasa nya sakit semua" Olivia meringis saat menggerakan tubuh nya untuk bangun dari posisi nya saat ini. Seluruh tubuh nya terasa remuk dan hampir tak mampu dia gerakan, apa lagi bagian bawah nya yang terasa ngilu saat dia menggerakkan kaki nya.
" Tunggu dulu, kenapa aku tidak memakai baju?" Olivia tampak kaget saat melihat tubuh nya yang polos tanpa sehelai benang pun. " Oh God" Olivia mengerang frustasi saat sekolebat ingatan tentang semalam melintas dalam ingatan nya, Olivia pun langsung kembali mengedar kan pandangan nya dan sontak saja mata Olivia membulat sempurna saat mendapati seorang pria yang tertidur membelakangi diri nya tepat berada di samping nya.
" Oh God, Olivia siapa pria yang sudah kamu tiduri ini?" Olivia jelas panik melihat sosok pria yang tak terlihat wajah nya itu. " Apa yang harus aku lakukan sekarang, Olivia ayo berpikir!" Olivia tampak menarik nafas dan membuang nya untuk menenangkan diri nya. " Lebih baik aku pergi sebelum dia bangun dari tidur nya, ya lebih baik seperti itu" Olivia pun dengan terburu - buru langsung memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai dan mengenakan nya dengan cepat. " Aku harap kita tidak berjumpa lagi, siapa pun kamu" ucap Olivia saat diri nya di ambang pintu. " Selamat tinggal!" Olivia pun langsung menutup pintu kamar hotel itu dan pergi meninggal kan tempat yang sudah membuat nya kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidup nya.
Olivia berniat untuk melupakan semua yang sudah terjadi dan menganggap semua nya tidak pernah terjadi, lagi pula Olivia tidak mengingat siapa pria asing yang sudah tidur dengan nya itu. Dan Olivia berharap dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria itu. Mungkin melakukan hal itu akan sangat sulit, tapi Olivia tidak ingin kejadian itu mengganggu kehidupan nya.
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Flash back on
Olivia Arabella Catalina adalah sosok seorang gadis cantik berusia 32 tahunan yang berprofesi sebagai dosen di kampus yang sangat besar di Jakarta, kehidupan Olivia sangat lah sempurna jika di lihat dari arah luar. Seorang wanita cantik yang sangat sukses di usia nya yang masih muda, bukan hanya seorang dosen saja Olivia bahkan mempunyai perusahaan kosmetik yang sangat besar di usia nya yang masih sangat muda itu. Bahkan perusahaan itu dia dirikan sendiri dengan susah payah dari nol.
Namun kesuksesan dan kecantikan yang dia miliki tidak bisa membuat seorang Olivia Arabella Catalina merasa bahagia, karena di balik kesuksesan yang di miliki nya Olivia mempunyai kehidupan yang jauh dari kata sempura. Sejak berusia 10 tahun, Olivia sudah harus kehilangan ibu yang paling di cintai nya yaitu Alicia Catalina. Alicia jatuh sakit sejak dua tahun menahan sakit di hati nya.
Ya, selama dua tahun Alicia harus tinggal bersama dengan istri ke dua dari suami nya yang jauh dari kata baik yang bernama Adara Deolinda. Apa lagi saat itu Adara di bawa oleh sang ayah yang bernama Jason dengan membawa seorang putri berusia lima tahun yaitu Ayara Clarisa Deolinda . Tentu saja itu adalah pukulan yang sangat berat bagi Alicia yang ternyata telah di hianati sang suami selama bertahun - tahun.
Setelah kepergian sang ibu, kehidupan Olivia bagaikan di neraka yang seolah menjadi pembantu di rumah nya sendiri karena perlakuan kejam yang di lakukan oleh ibu dan adik tiri nya. Sedangkan Jason sang ayah seolah tidak tahu dan terlihat tak perduli sama sekali pada diri nya. Oleh karena itu Olivia memutuskan untuk tinggal sendiri sejak duduk di bangku SMA dan bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan nya sehari - hari.
Dan berkat kecerdasan dan kegigihan nya, kini Olivia menjadi sukses dan memiliki kehidupan yang sempurna.
Namun, siapa sangka bahkan setelah Olivia tidak tinggal lagi bersama dengan mereka. Adara dan Ayara seperti tidak pernah puas untuk mengganggu kehidupan Olivia, mereka selalu saja mencari cara untuk menjatuhkan bahkan membuat Olivia sengsara.
Seperti dua tahun yang lalu, Olivia yang sedang merasa bahagia dengan kekasih yang di cintai nya Daren Hadley yang sudah menjalin hubungan selama beberapa tahun harus kembali menelan pil pahit saat sang kekasih yang dia anggap sangat mencintai nya ternyata mempunyai hubungan dengan Ayara di belakang nya. Bahkan tak tanggung - tanggung, Olivia memergoki mereka sedang melakukan hal yang menjijik kan di kamar apartemen milik Daren sendiri.
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🥰
Malam Minggu sebelum kejadian itu, Olivia dan Sahabat nya Zahra menghadiri sebuah pesta di hotel X.
" Bukan nya kalau jalan itu pakai kaki ya, dasar bego?" Zahra berkata dengan nada ketus nya seraya memutar bola mata nya malas. Entah kenapa Zahra selalu saja merasa kesal jika bertemu dengan wanita itu.
Olivia dan Zahra tak sengaja bertabrakan dengan Ayara, adik tiri dari Olivia.
" Kamu diam ya, dasar parasit!" Ayara menatap tajam pada Zahra.
" Apa Lo bilang? Coba Lo katakan sekali lagi, dasar pelakor tak tahu di untung" tambah Zahra dengan emosi.
" Sudah hentikan, tidak ada guna nya kamu meladeni nya" Olivia berusaha menghentikan sahabat nya, karena Olivia pikir tidak ada guna nya berdebat dengan orang seperti adik tiri nya itu. " Lebih baik kita pergi, sebelum bodyguard bodoh nya datang. Aku sedang malas meladeni mereka" Olivia menarik tangan Zahra untuk menjauh dari Ayara.
" Tunggu, bilang saja kamu tidak mau bertemu dengan Daren. Seperti nya kamu masih mencintai calon suami ku itu" Ayla berusaha menyulut emosi Olivia, namun Olivia masih bersikap acuh dan terus melangkah kan kaki nya sambil menahan rasa kesal yang ada di hati nya.
Olivia sebenar nya paling tidak mau bertemu dengan dua orang yang sudah sangat menoreh kan luka di hati nya itu, karena hanya dengan melihat wajah mereka itu membuat luka yang sudah lama berusaha Olivia sembuhkan menjadi terbuka kembali.
Pesta pun berlangsung dengan sangat meriah malam itu, Olivia sebenar nya tidak begitu menikmati suasana pesta itu karena harus bertemu dengan adik tiri dan mantan kekasih nya di sana. Apa lagi berapa kali Ayara selalu berusaha membuat masalah dengan berbagai cara untuk membuat Olivia dan Zahra merasa kesal, tapi untung saja Olivia masih bisa mengendalikan amarah nya.
" Apa aku pulang saja ya?" Olivia menghela nafas nya berat seraya mengingat kembali kejadian beberapa menit yang lalu saat Ayara dengan sengaja datang menghampiri diri nya dan Zahra bersama Daren. Olivia merasa jengah karena dia harus melihat kemesraan Ayara dan Daren yang di buat - buat oleh Ayara untuk membuat diri nya kesal. " Lagian kenapa gue harus ketemu sama dua mahluk tak punya akhlak itu sih" Olivia mendengus kesal dan langsung menghabiskan minuman yang ada di tangan nya.
Olivia kini sedang berada di balkon lantai atas ruang pesta. Sebelum Olivia menaiki tangga untuk ke lantai atas yang suasana nya lebih tenang, Olivia sempat mengambil segelas minuman yang di tawarkan oleh seorang pelayan pada nya.
" Minuman apa sih ini, aneh banget rasa nya?" Olivia memperhatikan gelas yang terdapat sedikit sisa minuman nya tadi karena merasa aneh dengan rasa minuman yang barusan dia minum, rasa nya sangat berbeda dengan minuman yang tadi dia minum di pesta saat baru datang ke pesta itu. " Oh God, ada apa dengan diriku?" Olivia memegang kepala nya yang tiba - tiba terasa pusing dan mata nya seolah buram saat melihat ke sekeliling nya. " ****, sebenar nya minuman apa yang mereka berikan pada ku?" Olivia limbung dan terjatuh sehingga posisi nya kini berlutut di atas lantai dengan sebelah tangan nya yang masih berpegangan dengan erat pada pagar pinggir balkon yang berada di dekat nya saat Olivia merasa kan tubuh nya yang sudah mulai merasa lemah dan pandangan nya mulai buram.
Tak tak tak
Suara langkah kaki beberapa orang terdengar datang mendekat ke arah Olivia.
" Siapa mereka?" Batin Olivia yang sudah tidak mampu mengucap kan apa pun saat melihat tiga orang yang berdiri di hadapan nya dengan pandangan yang sudah kabur.
" Sekarang bawa dia, terserah mau anda apa kan juga" terdengar suara wanita yang tak asing di telinga Olivia
" Ayara, apa yang ingin dia lakukan?" Pandangan Olivia semakin gelap dan mulai kehilangan kesadaran nya.
Brruukk
Akhir nya Olivia pun tak sadar kan diri karena tubuh nya sudah tidak kuat lagi menahan efek dari minuman yang tadi dia minum, entah apa yang di campurkan ke dalam minuman itu. Setidak nya Olivia sudah tahu siapa yang melakukan ini pada nya.
" Dengan senang hati nona, ternyata dia sangat cantik" seorang pria tua bertubuh tambun tampak memandang Olivia dengan mata lapar nya.
" Ya ya ya, terserah! Sekarang bawa dia dari sini! Anda sudah mengatur tempat untuk kalian berdua kan?" Ayara memutar bola mata nya malas, Ayara sangat tidak suka mendengar pujian apa pun yang terlontar untuk kakak tiri nya itu walau itu dari mulut pria tua hidung belang sekalipun.
" Tentu saja" pria tambun itu menghampiri Olivia yang tergeletak di atas lantai dan langsung menggendong nya. " Kalau begitu kami bersenang - senang dulu" pria tua tambun itu terkekeh senang seraya melangkah menjauh dari Ayara dan Daren yang berdiri di sana.
" Sayang, apa ini tidak keterlaluan?" Daren menatap punggung pria yang membawa Olivia menjauh dari tempat nya.
" Kenapa, apa kamu masih mencintai nya?" Ayara menatap tajam pada kekasih nya itu.
" Tidak, tentu saja tidak" Daren menggelengkan kepala nya. " Lagi pula bukan kah kamu sendiri yang bilang kalau Oliv sudah tidak suci lagi" Daren merangkul pundak Ayara dengan mesra.
Ya, Ayara selalu menjelekkan Olivia di harapan Daren. Bahkan Ayara juga mengatakan kalau Olivia sudah tidak suci lagi dan punya kebiasaan untuk bergonta - ganti pasangan sehingga Daren merasa frustasi dan jijik pada wanita yang saat itu masih menjadi kekasih nya, sehingga pada suatu malam Daren mabuk - mabuk kan dan Ayara langsung mengambil kesempatan itu untuk menjebak kekasih dari kakak tiri nya yang selalu dia benci itu. Bahkan Ayara tidak merasa ragu sedikit pun untuk memberikan kesucian nya pada Daren saat itu.
**Maaf ada perubahan sedikit🙏🙏
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🥰**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!