Horror
Awal mula BAB-01
Namaku Melani sedari kecil aku bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh manusia lain, aku hidup berdampingan dengan mereka yang tak kasat mata, aku selalu suka bermain dengan mereka, namun setelah lulus SMA entah kenapa aku jadi tidak bisa melihat mereka bahkan untuk merasakan kehadiran mereka pun sungguh mustahil sekali
Aku bersyukur oleh karena itu aku jadi tidak dianggap aneh lagi oleh teman-teman seangkatan ku, namun semenjak keluar SMA dan melanjutkan kuliah, hal-hal aneh pun mulai bermunculan lagi!
Stay tune dan jangan lupa untuk dukung kalian semua.
Diawali hari di mana aku dan keluargaku memilih untuk mudik ke rumah nenek dari ibu ku, perjalanan yang sungguh jauh dan menempuh berbagai rintangan, kami sampai disana, suasananya sunyi, sepi dan seperti tempat yang kelam dengan hawa yang dingin.
Nenek ku hanya tinggal sendiri disana, tidak disana juga ada yang membantu merawat rumah nenek, rumahnya terlihat usang, tua dan benar-benar menyeramkan, namun anehnya aku tidak takut sama sekali.
Mobil berhenti tepat di halaman rumah yang luas dengan dikelilingi perhutanan, aku keluar dari mobil dengan antusias disana nenek tengah menunggu dengan badan membungguk sembari memegang tongkat, ia tersenyum kearahku, aku memeluknya dengan hangat dan disuruh untuk masuk kedalam, namun sebelum itu aku melihat ada anak kecil tengah bermain diayunan, aku hanya menatap mereka sebentar dan lalu langsung disuruh masuk ke dalam setelah kangen-kangenan dengan nenek
Aku melihat-lihat sekeliling rumah nenek, benar-benar tidak bisa diam, melihat rumah nenek yang penuh dengan lentera, rumah dari kayu yang sudah terlihat usang namun tetap kokoh, bahkan aroma kas yang tetap sama yaitu bebauan minyak, aku yang tidak bisa diam terus memegang kayu sembari berjalan ke sekeliling rumah nenek yang luas itu, hingga sampai di pintu yang benar-benar berbeda dari pintu lainnya, aku hendak membuka pintu tersebut namun dikagetkan oleh seorang pembantu yang tiba-tiba melotot sembari melarang ku.
Cerita asli dari otak author inunara/jeritan malam, cerita hanya fiksi belakang yang banyak diambil dari cerita-cerita lokal
THO BAB-02
Pembantu itu tiba-tiba tersenyum dan menyuruh ku untuk kembali ke ruang tamu, aku hanya mengiyakan karena beliau benar-benar menakutkan, lalu aku duduk disebelah nenek dan memakan cemilan yang sudah ditata rapih di atas meja
Melani Kecil
Nek, yang di luar tadi siapa, yang lagi main ayunan nek
Melani Kecil
Iya keknya asik banget, terus mereka nyapa aku, bajunya rapih-rapih
Nenek Sumaidah
Disini gak ada siapa-siapa mel,rumah ini kan jauh dari pemukiman
Melani Kecil
Ahh bohong nenek, mungkin ada yang iseng main disini
Ayah Melani
Mel sudah ya jangan ganggu nenek
Melani Kecil
Mel gak ganggu kok, cuma bertanya saja yah
Nenek Sumaidah
Haha cucu nenek memang pintar
Ibu Melani
Ayah mau lanjut ngobrol sama nenek, kita ke kamar aja yuk, sembari beberes baju
Melani Kecil
Asikk mau ayoo bu
Ibu membawaku ke kamar yang memang dulunya ditempati olehnya sedari kecil, disana ibu langusng mengunci pintu dan menyempantarkan dirinya denganku..
Ibu Melani
Melani! jujur ya sama ibu
Ibu Melani
Tadi kamu lihat siapa?
Melani Kecil
Mel lihat 2 cowok sama 1 cewek bu, kayanya juga seumuran tapi lebih tinggi lagi, bajunya rapih terus kaya bukan orang sini bu
Ibu Melani
Mukanya beda dari yang lain kan?
Melani Kecil
Uhm kayanya orang luar yang menetap di Indonesia bu
Ibu Melani
Lupakan ya Mel, kalau mereka ajak main jangan mau!
Melani Kecil
Kenapa gitu??
Ibu Melani
Sudah-sudah, kamu bantu ibu bereskan bajunya ke dalam lemari yaa
Yang aku ingat ibu melarangku, aku mengikuti perintah nya, namun setiap hari aku selalu melihat mereka bermain disana, aku melihat melalui jendela, mereka hanya tersenyum sembari menyapa ku, aku malu dan berbalik untuk kembali masuk
Begitulah aku yang selalu melihat mereka bermain, merasa jenuh tapi tidak berani keluar, selain diam diteras depan rumah, dan pernah suatu hari aku terjebak di suatu ruangan aku hanya terus memukuli pintu tersebut, didalam gelap namun ada cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Disana tiba-tiba ada yang mengasongkan tangan, yap dia laki-laki yang sering aku lihat
Someone
Kamu kenapa diam disini?
Someone
Disini berbahaya, ayo keluar bersamaku
Aku hanya menatapnya sesaat lalu memegang tangannya
Entah apa yang terjadi aku tiba-tiba bisa keluar dan sudah ada di halaman rumah nenek
THO BAB-03
Someone
Hei sini main bareng aku, kenapa suka menghindar
Someone
Melani duduk disini, pasti bosan kan hanya diam didalam rumah
Melani Kecil
Kamu tau namaku dari mana?
Someone
Aku anak tetangga disini, jelas aku mengenalmu
Aku ingat berbincang dan bercanda menyenangkan bersama mereka, hingga tak terasa waktu sudah menunjukan waktu petang, aku dipanggil untuk segera masuk
Didalam aku sempat mendapatkan ocehan ibu, namun aku tidak terlalu memedulikan nya, dan esoknya mereka mulai berani menginjak teras rumah dan selalu mengajakku bermain, semua yang dirumah pasti merasakan aneh, tapi tidak ada yang berani angkat bicara, hingga suatu hari aku pernah hilang dan nyasar dihutan saat main bersama mereka
Aku ditemukan ada didalam pohon besar yang ada di bagian barat, saat malam hari, kali ini aku mendapatkan hukuman karena bermain terlalu jauh, akh hanya diam dikamar dan tidak mau makan, ibu kembali ke kamar sembari meminta maaf dan membawa nampan, aku yang mendengar langkah kaki memilih masuk dan bersembunyi di dalam lemari.
Begitulah seminggu kemudian kami memtusukan untuk pulang kembali ke rumah yang ada di surabaya, disana aku berpamitan, dan memulai masuk sekolah Dasar, aku menjadi semakin aneh dan selalu berbicara sendiri, namun masih tetap dihiraukan oleh orang tuaku, hingga saat aku yang sering hilang terus menerus dan ditemukan ada di dalam lemari ruang kepala sekolah, ibu dan ayah memilih membawaku untuk periksa, tetangga-tetangga disana hanya menyuruh agar aku dibawa ke skiater, namun ayah dan ibu malah membawaku ke orang pintar
Dan BOOM!! semenjak saat diberi air untuk diminum, aku kembali menjadi anak baik lagi dan tidak berbicara sendiri, yang padahal aku sedang berpura-pura, aku masih tetap melihat mereka dan selalu bersembunyi untuk berkomunikasi
Hari-hari di awali seperti biasa akh menginjak SMP dan terlihat menjadi lebih dingin dan cuek, punya beberapa teman dan disitu aku memulai kisah cintaku, namun makin kesini teman gaib ku jadi sering mencampuri urusan pribadi ku, bahkan melarang ku untuk berpacaran degannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
