NovelToon NovelToon

Aku Korbankan Diri Demi Keluarga

awal mimpi buruk lisa

Lisa terburu-buru berlari pergi dari tempat kerjanya karena mendapat telfon dari bibinya menyuruhnya cepat pulang kerumah.

Lisa tinggal dengan paman dan bibinya setelah kedua orang tuanya meninggal hanya mereka keluarganya sekarang,bibi memiliki seorang anak laki-laki bernama Kevin lebih tua darinya 5 tahun,dia bekerja sebagai tentara dan sedang ditugaskan disebuah kota yang jauh.kevin sosok Abang yang baik Dimata Lisa ,dia selalu melindunginya dari kecil,sayang Kevin tidak ada disini tidak ada lagi yang akan menjaganya.

"maaf nona...kita sudah sampai"tegur suara dari depannya.mengagetkan lamunannya seketika buyar.mulai turun perlahan dari sepeda motor yang ditumpanginya.

"oh ya...ini ongkosnya mas"ucap Lisa kepada tukang ojek online yang sudah mengantarnya pulang.

ketika menerima uang dari Lisa ,dia pamit bergegas pergi karena ada konsumen lain lagi.

Lisa melangkah masuk kerumah,diruang tamu bibi sedang menerima tamu seorang laki-laki berjas kalo diperhatikan usianya kira-kira 40thn.tak lama mereka berjabat tangan dan pulang,lelaki tadi berpapasan dengan Lisa dipintu,memandangnya dengan nakal mengedipkan matanya dan menjilat bibirnya.melihat itu Lisa merasa jijik dengan lelaki didepannya.

buru-buru Lisa masuk ke kamarnya dan mengganti baju kemudian keluar menemui bibinya yang sudah menunggu nya diruang tamu.

"ada apa bibi menyuruhku cepat pulang"ucap Lisa mulai duduk di sofa memandang bibinya dan pamanya bergantian.

"kamu tau kan perusahaan om mu bangkrut sekarang" ucap bibi membuka pembicaraan "pak Bondan tadi mau membantu investasi diperusahaan om mu...asal dengan syarat..." ucapan bibi terputus karena saling pandang kepada paman.

"syarat?!...maksud bibi.."ucap Lisa mengerinyitkan dahinya tidak mengerti arah pembicaraannya.tapi perasaan Lisa menjadi kurang enak Krn dia merasa ada sesuatu hal buruk akan menimpa.

"pak Bondan minta malam ini kamu menemaninya dihotel...cuma satu malam aja Lisa"

ucapan bibi tadi bagai kan petir dahsyat yang menghanguskan seluruh rongga jiwanya.kata satu malam adalah kata akhir hidupnya dan kehancuran masa depannya.apa bedanya menemani satu malam dengan seorang ******* murahan.

"hmmm..."nafas Lisa tersengal tak terasa buliran air matanya jatuh tak terbendung lagi.

"bibi tau ...usiaku masih 18 tahun,kenapa bibi tega menghancurkan hidup ku dengan cara begini " ucap Lisa terbata menahan sesak didadanya sambil mengusap air matanya.

"ingat Lisa...kami yang membesarkanmu kau harus tau balas Budi..."ucap bibi bagai seribu pisau bertebangan melukai jiwanya.

"apa kamu mau kami mati ...sama kayak papamu yang bunuh diri karena menderita kebangkrutan"tandas bibi tak kalah tajamnya dari kata-kata yang tadi.

"cukup bibi...jangan diteruskan lagi" Isak Lisa semakin perih mengiris hatinya mengingat ayahnya mati gantung diri tak lama ibunya menyusul karena sakit-sakitan tidak tahan ditinggal ayah.usia Lisa masih 6 tahun harus menyaksikan semua penderitaan menghantam tubuh kecilnya.

"kalo kamu tidak mau...biar adikmu Stefany yang akan kukirim kehotel itu."ucap bibi mengancam.

"bi...Stefany masih 15 th kenapa bibi begitu tega padanya"kata Lisa lirih tak percaya kekejaman bibinya diluar batas kemanusiaan.

"emang kenapa...kamu kan tidak mau, maka digantikan sama adik mu..." ucap bibi tanpa belas kasih sedikitpun.

" bi..aku bisa bekerja mencari uang menggantikan paman...aku akan giat bekerja untuk menghidupi kita semua "ucap Lisa berlutut memohon belas kasihan bibinya.

"apa...dengan pekerjaanmu seorang pelayan...apa cukup..."kata bibi mendelikkan matanya."aku tidak mau mati dalam kemiskinan seperti orang tuamu"ucap bibi sambil mendorong Lisa sampai terjerembab di lantai.

"aku tidak mau tau ...nanti malam kau harus bersiap-siap,sekarang pergilah istirahat"perintah bibi menggelegar memenuhi gendang telinga tak sesakit hatinya yang hancur.

Lisa bangkit dari lantai melangkah gontai kekamarnya.

sesampai dikamar dia terkejut melihat Stefany menangis disudut ranjang,Lisa pun langsung mendekati dan memeluk adiknya dg hati perih.merasa gagal menjadi seorang kakak tak bisa membahagiakan adiknya.

"kakak...apa akan mengikuti perintah bibi itu" ucap Stefany terisak.

"kakak harus melakukannya untuk keselamatan mu Fany" ucap Lisa lirih memeluk erat tubuh adiknya.mereka pun menangis bersama.

Lisa bangkit dari duduknya kemudian mengambil sesuatu dari tasnya dan menyerahkan kerangan Stefany.

"apa ini kak..."ucap Stefany kaget melihat sebuah kartu ATM ditangannya dan beberapa lembar uang tunai.

"malam ini kamu harus pergi dari sini"ucap Lisa berbisik "kakak takut....kamu akan bernasib sama dengan kakak...bila lama-lama disini"sambung Lisa sambil menggigit bibirnya menahan perih membayangkan sesuatu yang buruk menimpa adiknya.

Lisa menjelaskan kepada adiknya bagaimana cara kabur dari rumah di iringi anggukan mengerti oleh Stefany mendengar dengan seksama ucapan Lisa.

"bila keadaan sudah aman kakak akan menjemputmu...maka tetaplah bersembunyi"ucap Lisa mengingatkan.

"bagaimana dengan kakak ...kenapa tidak lari bersama aja kita"ucap Fany memberi ide.

"tidak bisa fan...kalo kita berdua akan ketahuan malah akan lebih fatal akibatnya"Lisa menarik nafas panjang, sekarang fokusnya meyelamatkan adiknya dulu.soal nasib nya dia sudah pasrah apa pun yang akan terjadi.

"bersiap-siap lah fan,bawa seperlu nya aja agar tidak menimbulkan kecurigaan." perintah Lisa sambil membelai rambut adik yang sangat disayanginya.

mimpi buruk masih berlanjut

malam penuh penderitaan dan kehancuran bagi Lisa sudah tiba.dia berdandan sesuai perintah bibinya yang sudah menyiapkan segalanya.

Lisa masih membisu menahan perih hatinya sesekali menggigit bibirnya untuk menenangkan perasaannya mulai dihinggapi ketakutan,tidak bisa membayangkan bagaimana dia bisa melewatkan malam ini dengan pria menjijikkan yang dijumpainya siang tadi.

"kamu tenang saja Lisa...bibi sudah menyiapkan minuman yang akan membuatmu nyaman menjalani malam ini" ucap bibi menarik tangan Lisa duduk di sofa dan menyodorkan sebotol minuman kepada Lisa."apa ini bi..." tanya Lisa merasa bau minuman itu sangat menyengat dihidungnya membuatnya ingin muntah.

"minum saja.." perintah bibi mendelikkan matanya tidak mau dibantah.

Lisa meminumnya tapi baru saja sedikit lewat dimulutnya dia pun berhenti"bi ini minuman beralkohol kan...ini akan membuatku mabuk bi" ucap Lisa hampir menangis karena seumur hidupnya belum pernah minum yang seperti itu.

"minum cepat...kamu mau membangkang Lisa"bentak bibi yang sudah habis kesabarannya.

Lisa pun memaksakan meminum minuman itu walau berkali-kali hampir muntah merasakan sangat pahit dan berbau tajam.

dengan air mata mengalir Lisa terus dipaksa menghabiskan minuman itu sampai kepala Lisa mulai merasa pusing dan tubuhnya sempoyongan.

bibinya memapah Lisa dibantu pamannya masuk kemobil,ditempat lain ada sepasang mata mengawasi sambil sesekali menyeka air matanya,dia adalah Stefany menahan tangis melihat kakaknya diperlakukan tidak manusiawi."kak pengorbanan mu tak kan sia-sia.." ucapnya dalam hati mulai berlari kecil meninggalkan rumah itu menembus pekat malam dan masuk kedalam taksi yang sudah dipesannya tadi,mobil pun melaju membelah malam yang penuh dengan tangis pilu dua anak yatim piatu yang terzalimi.

*****

mobil yang dikendarai paman Lisa sudah sampai diparkiran hotel.

bibi dan pamannya membimbing Lisa masuk kedalam hotel menuju resepsionis menanyakan kamar yang sudah dipesan pak Bondan.

"maaf ...kamar atas nama pak Bondan mana kuncinya" tanya bibi pada resepsionis wanita pun melayani dengan ramah.

"ini kuncinya..."kata resepsionis menyerahkan pada paman Lisa,pak Bondan memang sudah berpesan menyuruh resepsionis memberikan kunci pada paman dan bibi Lisa.

setelah sedikit berjalan akhirnya sampai dikamar yang dituju,sebelum masuk lengan Lisa dicengkram bibinya sambil berkata"kamu harus melayani bpk Bondan ,jangan sampai kau mengecewakannya" ancam bibi sambil menolak tubuh Lisa kedalam kamar dan menguncinya.

paman dan bibinya pun mengembalikan lagi kunci kamar itu kepada resepsionis hotel.

mereka pun berjalan masuk kemobil lalu pulang,menantikan kabar bahagia dari pak bondan,tentang investasi yang akan menyelamatkan perusahaannya nanti.

*********

ditempat terpisah Bondan gelisah menunggu rapat yang diadakan oleh tuan Hans direktur utama induk perusahaan nya karena dia sudah membayangkan malam ini akan ditemani gadis muda cantik menikmati malamnya,sesekali Bondan tersenyum sendiri membayangkan hangatnya malam yang akan dilaluinya.

setelah rapat usai dengan semangat Bondan hendak melangkah keluar ruangan rapat perasaan sudah menggebu-gebu tidak tertahankan lagi.

"Bondan..."panggil Hans sambil merapikan jasnya bangun dari duduknya.

"ya..ada apa pak Hans" ucap Bondan hormat,dia tau sedang berhadapan dengan siapa .orang nomor satu di induk perusahaan yang menaungi perusahaannya.

"kamar yang saya suruh pesan ...sudah di pesan"tanya Hans sambil mendekati Bondan.

"tentu sudah pak,saya pesankan disamping kamar saya ,agar bapak mudah memanggil saya kalau butuh bantuan saya" ucap Bondan dengan jurus menjilatnya agar posisinya aman diperusahaan nya sekarang.

tempat diadakan rapat perusahaan Hans dihotel tempat dia menginap.karena Hans malas untuk pulang,dia ingin menenangkan kejenuhannya dengan jauh dari rumah dulu.

malam yang penuh luka

Bondan dan Hans berjalan beriringan keluar dari ruangan rapat sambil berbincang-bincang kecil. Hans memang orang tegas dan menakutkan bagi bawahannya tapi kalau suasana hatinya baik maka akan bersikap ramah,Bondan sangat tau sifat bos besarnya itu.makanya dia sangat hati-hati dalam memberikan pelayanan sempurna.

" bondan temani saya minum dulu dicafe itu..saya belum ingin tidur sekarang" ajak Hans .

" baik pak ...ayo kita kesana" ucap Bondan cepat merasa senang,ini momen langka baginya duduk berdua dengan bos tak mungkin dia sia-siakan,kalo dia bisa mengambil hati bos ini kan bisa naik jabatan bekerja diperusahaan induk dengan gaji lebih besar begitulah fikiran licik Bondan.

Hans berjalan duluan masuk ke cafe yang masih berada didalam hotel itu, di ikuti Bondan yang mengekor dari belakang.

Hans lebih dulu memilih duduk dipojok cafe yang suasananya agak temaram.ketika itu pelayan datang membawakan pesanan mereka.makanan kecil dan beberapa botol whisky.

karena saking senangnya Bondan bersama sang bos,dia minum berlebihan membuatnya mabuk,sedangkan Hans hanya sedikit minum lebih menikmati nyanyian dan alunan musik yang yang ditampilkan oleh cafe.

melihat keadaan Bondan yang mabuk,Hans memanggil pengawalnya yang menunggu dipintu cafe untuk memapahnya kekamar hotel.

Hans berjalan ketempat resepsionis meminta kunci yang sudah dipesan Bondan. ketika resepsionis melihat Hans,dia terkejut siapa yang tak kenal Hans pengusaha sukses dikota ini dengan banyak anak perusahan.saking gugupnya dia menjatuhkan dua kunci yang dipegangnya. resepsionis itu cepat memungut nya dan menyodorkan kepada Hans.

"ini pak kunci kamarnya" ucap resepsionis itu gugup.

"kunci kamar atas nama saya yang mana" tanya Hans bingung karna disodori dua kunci.

"ini pak nomor 305" ucap resepsionis ini sebenarnya kurang yakin tapi karena terlalu gugup.

Hans pun melangkah menuju kamar di ikuti pengawalnya yang memapah Bondan yang mabuk berat.

setelah Hans bersama pengawalnya sudah jauh berjalan. resepsionis yang satu lagi mencolek resepsionis pertama tadi sambil berbisik"kayaknya kamu salah ngasih kunci deh Din"

"hmmm....iya sih,kayaknya tadi ketukar karena tadi aku tak sengaja menjatuhkannya ren"gumam resepsionis pertama yang bernama dini.

"apa ga jadi masalah nanti tuh Din"ucap resepsionis kedua yang bernama rena merasa cemas.

"aku rasa ga akan ada masalah,kan kedua itu sama-sama kamar VIP, terus yang mesan kamar kan satu orang" ucap dini percaya diri sambil mengedipkan mata kepada temannya Rena .

merekapun tertawa bersama dan melanjutkan tugasnya masing-masing.

setelah sampai dikamar yang dituju,Hans memberi isyarat kepada pengawalnya untuk mengantar bondan kekamar.

"kalian langsung pulang saja,besok pagi kembali kesini"perintah Hans kepada dua pengawalnya.

"baik tuan" ucap pengawal itu membungkuk memberi hormat,kemudian melangkah pergi.

Hans membuka pintu kamar perlahan,dia ingin cepat-cepat mandi kemudian tidur untuk memulihkan tenaganya kembali.

setelah sampai dikamar Hans langsung menghidupkan lampu agar lebih terang.

alangkah terkejutnya Hans melihat ada sesosok wanita terbaring ditempat tidurnya.

"hei kamu siapa...beraninya kamu masuk kekamarku" bentak Hans marah

wanita tadi tak lain adalah Lisa yang masih pusing dalam pengaruh alkohol tidak begitu jelas melihat Hans samar-samar,masih tidak bergeming hanya memandang saja.

Hans kehabisan kesabaran menarik Lisa dari tempat tidur untuk di usir keluar kamarnya.

namun tiba-tiba Lisa memeluk Hans sambil mencium leher Hans dengan serangan sangat intens kemudian merambah ******* bibir Hans dengan beraninya.hans sudah berkali-kali mendorong tapi berkali-kali lagi lisa memeluk dan melakukan hal yang sama.

selain karena pengaruh alkohol, diam-diam bibi nya Lisa telah memberinya obat perangsang yang biasa dipakai para *******.

Hans kewalahan menghadapi serangan Lisa yang bertubi,darah kelelakian nya pun bergolak karena sentuhan dari bibir Lisa membangkitkan gairahnya ditambah lagi dia baru minum beralkohol walau sedikit tapi membuat hasratnya bergolak.

Hans tak dapat menolak ketika Lisa mendorongnya keatas tempat tidur. dalam keadaan terlentang Lisa masih terus menggerayanginya,tak butuh waktu lama pakaian keduanya sudah terlepas.hans memberi serangan balik dengan mengambil kendali membalikkan tubuh Lisa, sekarang posisi lisa dibawahnya.hans pun mulai menghentakkan tubuhnya, dengan sekali tekanan kuat.

"ahhh...sshhh"pekik Lisa karena ada sesuatu telah menembus dan mengoyak mahkotanya.

malam terus merambat,tidak menyurutkan Hans terus berpacu,berkali-kali dia melakukannya tanpa menghiraukan pekikan Lisa kesakitan,Hans sudah dikuasai hasrat birahi yang kuat sehingga menghilangkan kesadarannya.

Lisa hanya seorang gadis yang masih belia tidak kuat menghadapi seorang Hans yang lebih berumur darinya dan memiliki tenaga tiada habisnya,Lisa sudah tak mampu lagi menahan rasa sakit dipangkal pahanya membuatnya jatuh pingsan.

Hans sudah merasa puas dan tergolek lemas disamping Lisa yang dia sangka tertidur.

Hans menarik selimut menutup tubuhnya dan Lisa ,tak lama diapun tertidur pulas karena kecapean dengan permainan tadi dan masuk kealam mimpi.

sementara Bondan dikamar yang lain tertidur pulas karena sangat mabuk dan tak ingat apa-apa lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!