NovelToon NovelToon

PENYESALAN

PROLOG

Seorang gadis manis yang tumbuh cantik berumur 18 tahun dan menjadi incaran banyak pria itu Naina dijadikan ratu oleh keluarganya

Hingga akhirnya Naina dipaksa menikah dengan keluarga asing yang Naina sendiri tidak tahu siapa mereka

Hanya karena Naina bertemu dengan mereka dan juga ginjalnya yang cocok dengan putra mereka Naina harus menikahi putranya bernama Mahesa Ferdiansyah berumur 29 tahun yang mempunyai penyakit ginjal akut

★★★

Selama ini Mahesa harus masuk kerumah sakit jika penyakitnya kambuh hal itu membuat kedua orang tua Mahesa Dina dan Aldo mencari pendonor ginjal yang cocok untuk putra semata wayangnya, namun sayangnya mereka masih belum dapat menemukan pendonor ginjal yang cocok untuk putranya

Sampai akhirnya mereka bertemu dengan Naina dirumah sakit karena membawa putranya kerumah sakit dan mendengar jika ginjal yang dimiliki oleh Naina cocok untuk putranya tanpa pikir panjang mereka pun berlanjut ingin meminta ginjal Naina dengan cara menikahi paksa gadis itu pada anaknya

Keegoisan dan kesenangan mereka karena putranya akan sembuh membuat Dina dan Aldo membutakan mata hatinya tanpa ada rasa kasihan mereka mempertaruhkan nyawa seorang gadis manis dan cantik yang tidak bersalah itu

★★★

Mahesa yang memang menikahi Naina hanya karena membutuhkan ginjalnya pun hanya menganggap Naina sebagai budaknya dirumah

Setiap hari Mahesa tidak segan untuk Membentak, mencaci maki Naina dengan kata kata kasarnya

Hingga saat Mahesa sudah dioperasi dan sembuh itu semua karena ginjal milik Naina yang dipaksa ambil oleh mereka dengan tidak manusiawinya

Mahesa bahagia karena akan sembuh dari sakitnya itu pun berjanji jika dia sudah berhasil dioperasi dia akan mencarikan pendonor ginjal untuk istri kecilnya Naina

Karena selama ini Mahesa mulai merasakan adanya getaran aneh dan dia pun sangat terkejut setelah tahu apa penyebabnya ternyata dirinya itu mulai jatuh hati pada istri kecilnya Naina yang setiap hari selalu ia caci maki dan ia hina dengan kata kata kasarnya

Jadwal operasi pun dimulai didalam seluruh keluarga Mahesa berdoa untuk keselamatan Mahesa Ferdiansyah

★★★

Mereka menunggu selama dua jam dan akhirnya operasinya berjalan dengan selesai dan mereka menghembuskan nafasnya lega

Masalah Naina sudah mereka tuntaskan mereka membuang Naina ketempat semulanya yaitu kedua orang tua Naina

Sebelumnya juga mereka mengancam keluarga Naina untuk tidak melaporkan masalah ini pada polisi karena mereka tidak akan segan berbuat hal yang buruk

Tidak lupa juga mereka memberikan surat gugatan cerai Mahesa dan Naina pada gadis malang itu hingga membuat Naina hancur selama lamanya

Hingga akhirnya Naina dan Mahesa berhasil dinyatakan cerai oleh pihak hakim membuat Naina semakin hancur perasaannya

Sedangkan Dina dan Aldo tidak perduli dengan keadaan yang terjadi pada Naina dan keluarganya mereka tidak perduli

Bahkan hingga sekarang mereka tidak lagi mendapatkan kabar dari Naina gadis rapuh nan malang itu hingga mereka mendapatkan kabar bahwa ternyata Naina meninggal dunia lima hari yang lalu setelah datang ke persidangannya ia langsung masuk kerumah sakit dan meninggal di rumah sakit itu sebelum dokter menanganinya

Dan Naina dimakamkan di pemakaman umum samping makam kakak lelaki Naina yang saat itu kelas tiga SMA

Dina dan Aldo juga mendengar kabar bahwa setelah peristiwa dan kejadian buruk itu keluarga Naina pindah ke negara asal tempat ayahnya Naina lahir dan menetap disana

Dina dan Aldo sebenarnya merasa bersalah dengan kejadian itu karena mereka hingga akhirnya Naina harus meregang nyawa karena tidak tertolong

Namun iblis pun membuat mereka buta menjadikan mereka orang yang jahat tidak perduli dengan keadaan yang terjadi pada keluarga Naina

Sementara adik Mahesa yang berjenis kelamin perempuan itu merasakan sedih karena kakak iparnya suami dari kakaknya harus meregang nyawa dan itu karena keegoisan kedua orang tuanya

Putri adik mahesa sangat marah dan kecewa atas apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya yang membuat Naina gadis muda itu harus meregang nyawa diusianya yang dini

★★★

Selama berhari hari Dina dan Aldo menunggu putra mereka bangun dari tidur panjangnya hingga akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba

Mahesa pun membuka matanya dengan perlahan menatap sekelilingnya dan pandangannya jatuh pada kedua parubaya dan seorang gadis

Mereka adalah kedua orang tuanya Dina dan Aldo serta adik perempuannya Putri Ferdiansyah ia tersenyum karena mereka ada disini

Namun saat matanya mengitari ruangan rawatnya ia tidak menemukan seseorang yang ia cari karena tanpa orang itu ia tidak akan sembuh namun orang itu tidak muncul muncul juga

”Kemana dia?” Batin Mahesa

”Mahesa akhirnya kamu bangun kami sangat senang melihatmu bisa sembuh”Ucap Dina pada putra semata wayangnya

”Selamat ya kak akhirnya kakak bisa menikmati hidup kakak ini”Ucapan selamat dari Putri

”Terimakasih, kakak sudah berjanji pada diri kakak sendiri akan menjaga ginjal ini dengan sebaik mungkin”Balas Mahesa

Dina, Aldo, dan Putri tersenyum mendengar ucapan Mahesa mereka juga akhirnya merasakan bahagia karena Mahesa yang sembuh

Sedangkan Mahesa terus menerus mengitari matanya mencari seseorang yang merupakan istri kecilnya itu Naina seorang gadis yang berhasil membuatnya merasakan jatuh cinta

Mereka yang ada disana sadar bahwa Mahesa sedang mencari keberadaan seseorang hingga Akhirnya putri bertanya

”Kakak mencari siapa?”Tanya Putri

”Naina”

”Dimana istriku Naina”Tanya Mahesa

Putri, Dina, dan Aldo hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan dari Mahesa yang mencari keberadaan istrinya itu

”DIMANA DIA”Bentak mahesa marah karena tidak mendapat jawaban sama sekali dari orang tuanya dan adiknya

BERSAMBUNG

★★★

MAAF KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KARAKTER, DAN CERITA KARENA ITU MERUPAKAN UNSUR KETIDAKSENGAJAAN 🙏🙏🙏

MAAF KALAU CERITA NYA JELEK DAN KURANG MENARIK AKAN TETAPI SAYA HARAP KALIAN SUKA DENGAN CERITA YANG SAYA BUAT**

Part 1

Suasana malam yang dingin dan indah membuat mereka menatap malam itu dengan penuh senyuman dan bahagia

Namun tidak dengan seorang pria yang tampak kusut dan acak acakan yang saat ini berada disebuah kamar bernuansa abu abu dengan lampu yang meredup

Pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Mahesa Ferdiansyah seorang pria yang tadinya tampan, gagah, dan kuat kini berubah menjadi pria lemah dan acak acakan

Mahesa merasakan penyesalan yang sangat dalam saat tahu bahwa istri kecilnya yang mulai ia cintai pergi selama lamanya meninggalkan dirinya sendiri disini dan hanya meninggalkan salah satu ginjal milik gadis itu padanya

Sekarang yang ada dibenaknya hanya ada ucapan maaf pada istrinya yang selama ini sudah ia hina dan caci maki

Mahesa hanya bisa menangis didekat ranjang kamar istri yang selama ini ia benci, ia hina, dan ia caci maki

Mahesa sangat menyesal, rapuh, dan terpukul karena mendengar cerita dari adiknya bahwa Naina telah meninggal dunia saat dimana dirinya masih terbaring koma karena operasi ginjalnya

Dan yang membuat dirinya terkejut adalah ia tidak menyangka bahwa dia dan Naina telah bercerai akibat ulah kedua orang tuanya ia sangat marah dan kecewa pada kedua orang tuanya

FLASHBACK ON

★★★

Saat itu Dina, Aldo, dan putri masih belum menjawab juga hingga akhirnya Mahesa marah karena mereka hanya menundukkan kepalanya

Hingga Mahesa membentak mereka yang ada disana bersamaan dengan kedatangan ketiga sahabatnya Angga, Alex, dan Reza

Mereka bertiga mendekat ke arah Mahesa yang terlihat sangat marah dan mereka mencoba menenangkan sahabatnya yang baru sadar

”Ada apa ini kenapa kau membentak mereka?”Tanya Angga

”Aku marah karena mereka tidak menjawab pertanyaan aku”Jawab Mahesa lesu

Angga, Alex, dan Reza yang paham pun langsung memberi kode pada Dina dan Aldo untuk pergi meninggalkan ruang rawat Mahesa

Dan kini diruangan Mahesa itu hanya ada Angga, Alex, Reza, dan putri adik Mahesa

”Putri aku mohon tolong jawab pertanyaan aku dimana Naina? Kenapa dia tidak datang melihatku”Tanya Mahesa dengan lirih

Putri yang mendengar pertanyaan itu hanya diam saja dan menundukkan kepalanya

Hingga akhirnya cairan bening menetes dari mata Putri lalu putri menatap kakaknya dan ketiga sahabat kakaknya dengan berderai air mata

”Aku sedang tidak mau melihatmu menangis jadi jawab pertanyaan aku sekarang”Tekan Mahesa

”Maafkan aku kak hiks... bukanya aku tidak mau hiks... menjawab tetapi aku tidak ingin hiks ... melihatmu sedih dan terpuruk hiks.. hiks .. mendengar kabar ini”Ucap putri dengan Isak tangisnya

”Apa maksudmu?”Tanya Mahesa dan putri hanya menggelengkan kepalanya

”Mahesa kami harap kamu ikhlas dengan jawaban ini”Ujar Alex

Mendengar itu membuat Mahesa semakin heran dan takut akan jawaban sahabatnya

Tetapi sebisa mungkin ia hanya mendengarkan jawaban apa yang diberikan oleh mereka

”Naina istrimu sudah pergi untuk selama lamanya”Ujar Angga

”Maksudnya?”

”Dia meninggal dunia beberapa hari yang lalu saat dirimu dinyatakan koma setelah menjalankan operasi”

”Tidak... tidak mungkin kalian pasti bohong kak”Teriak Mahesa

”Itulah yang kami katakan”Sahut Angga ”Awalnya kami juga tidak percaya mendengar kabar dari kedua orang tua Naina bahwa Naina telah meninggal dunia karen ginjalnya yang hanya satu kedua orangtuanya merasakan sakit hati dan sedih karena keluarga Ferdiansyah tega mengambil paksa ginjal milik putri mereka yang masih berumur belasan tahun”

”Sebelum Naina meninggal ia diantar kerumah keluarganya oleh Tante Dina dan Om Aldo setelah mereka berhasil mengambil paksa ginjalnya tidak lupa Tante Dina memberikan surat gugatan cerai pada Naina dan meminta Naina untuk menanda tanganinya dan ucapan penghinaan yang dilakukan tante Dina dan Om Aldo membuat Naina semakin hancur ia pun menanda tangani surat cerai itu dengan berderai air mata”

”Hingga persidangan perceraian antara kau dan istrimu sudah dimulai Naina selalu hadir ke sidang itu dengan wajah yang tirus dan bengkak sampai akhirnya kalian resmi bercerai dan dimana itu adalah hal tragedi yang menyakitkan bagi keluarga Naina dimana saat itu Naina baru keluar dari gedung pengadilan agama sampai di pintu gedung Naina jatuh pingsan dengan wajah yang pucat mereka semua panik termasuk keluarga Naina”

”Naina dibawa kerumah sakit oleh keluarganya disana saat dokter baru saja mau memeriksa keadaan Naina akan tetapi Naina sudah menghembuskan nafas terakhirnya dokter dan perawat disana mencoba untuk membuat detak jantungnya berdetak kembali akan tetapi takdir berkata lain Naina sudah dipanggil oleh kuasa dan disana dokter menjelaskan semuanya termasuk Naina yang hanya memiliki satu ginjal”

”Jasad Naina dimakamkan disamping makam kakak lelakinya setelah kejadian dan setelah kejadian itu keluarga Naina memutuskan untuk kembali ke negara kelahiran om David ayah Naina untuk melupakan semua kejadian buruk yang terjadi pada Naina hingga sampai sekarang kami semua belum mendapatkan kabar apapun mengenai keluarga Naina mungkin mereka sengaja menyembunyikan informasi mereka selama ini”

Mahesa terkejut mendengar penjelasan dari Angga ia tidak menyangka kedua orang tuanya berbuat hal itu pada Naina gadis cantik dan manis yang saat itu menjadi istrinya

”Tapi bukankah harusnya kau senang sekarang karena akhirnya kau sembuh dari penyakit itu dan kau sudah terlepas dari gadis yang kau bilang bukan tipe dan selera mu”

”Tidak.. tidak mungkin”Teriak Mahesa

”Kami tahu kau baik baik saja karena kau tidak mencintainya kau menikahinya karena ginjalnya kan”Ujar Alex menyindir Mahesa

”Aku mencintainya sangat mencintainya kalian pasti berbohong padaku kalian ingin menjahili aku kan dah aku tahu itu”Sangkal Mahesa dengan terkekeh ”Tapi untuk sekarang aku sedang tidak ingin bercanda jadi cepat bawa Naina Istriku kesini karena mulai sekarang aku ingin bersama istriku untuk selama lamanya”

”Kak Naina sudah tiada dia sudah pergi meninggalkan kita semua”Lirih putri

”*Tidak mungkin”

”ARGHHH*”

Mahesa menjerit histeris sembari memukul dadanya yang sesak ia tidak bisa menerima itu ia menyesal dan sangat menyesal sekarang

*Putri, Angga, Alex, dan Reza pun memanggil dokter hingga akhirnya dokter itu datang dan langsung menyuntikkan obat penenang pada Mahesa

Mahesa pun tertidur pulas kembali akibat obat penenang yang disuntikkan oleh dokter pada Mahesa*

FLASHBACK OFF

★★★

Mahesa kembali menangis histeris sembari memeluk foto almarhumah istrinya yang berada dikamarnya

”Maafkan aku Naina aku mohon kembalilah”Racau Mahesa

”Maafkan aku Naina seandainya saja aku lebih memilih untuk tidak menuruti mereka dan memilih untuk sakit mungkin sampai sekarang kau masih ada disamping aku dan mungkin juga kita sudah hidup bahagia dengan calon anak anak kita nanti”Tangis Mahesa pecah

”ARGHHHH”

BRAK

BRAK

BRAK

Mahesa terus menghancurkan seluruh barang barang yang menjadi pelampiasan kemarahan dan kehancuran hatinya

Selama ini diluar ia tidak menunjukkan kerapuhannya yang ia tunjukan hanya ia yang datar, kaku, dingin, dan kejam pada semua orang

Akan tetapi jika dikamar ini kamar istrinya ia akan menunjukkan Sisi lemah dan rapuhnya pada kamar itu menunjukkan bahwa ia rapuh dan lemah seolah sedang menunjukkan pada istrinya yang sudah tiada walaupun itu memang benar

Setelah tahu istrinya meninggal Mahesa menutup dirinya pada wanita lain bahkan ia sekarang sangat dingin, Kejam, dan tak tersentuh pada semua wanita yang mencoba menggodanya

Bahkan Mahesa tidak segan untuk membuat wanita yang mencoba menggodanya itu mati mengenaskan

Bahkan pernah saat itu seorang wanita dengan berani dan lancang duduk dipangkuan nya dan mencium bibirnya hingga membuat Mahesa marah besar

Dengan kasar dan kejam Mahesa menyuruh seluruh anak buahnya untuk memberi pelajaran pada wanita yang sudah lancang pada dirinya

Karena selama ini dia berpikir hanya istrinya Naina yang boleh menggoda, duduk dipangkuan nya, dan mencium bibir dan seluruh wajahnya

Bahkan dia mengatakan bahwa seluruh tubuhnya hanya boleh disentuh oleh tangan kecil milik istrinya tidak ada wanita lain lagi

★★★

Sedangkan dibawa sudah ada keluarga Ferdiansyah yang berkumpul dirumah ini mereka sangat terpukul melihat keadaan Mahesa

Begitu pula dengan Bara dan juga Ratna sebagai kakek dan neneknya mereka juga tahu apa yang dirasakan oleh Mahesa saat dia sudah mencintai istrinya akan tetapi istrinya pergi ke pangkuan tuhan

Syifa, Tania, Bagus, dan Hendra mereka sebagai paman dan bibinya juga sama bisa merasakan perasaan yang dirasakan oleh ponakan lelakinya Mahesa

Begitu pula dengan sepupu sepupunya Gavin, Bima, Ayu, dan Fahmi mereka hanya membiarkan apa yang dilakukan oleh sepupunya Mahesa

Kadang kala juga mereka mendengarkan Mahesa cerita jika Mahesa memang membutuhkan teman untuk cerita dan hal itu hingga sampai sekarang

Mereka semua sudah mencoba untuk mencari informasi keluarga Naina akan tetapi sampai sekarang mereka belum mendapatkan kabar dan informasi apapun dari anak buahnya

Bahkan anak buah mereka mengatakan keluarga gadis itu seperti ditelan bumi karena sampai sekarang belum ada informasi secuil pun yang menjadi petunjuk bagi mereka

”Apa yang harus kita lakukan sekarang aku tidak kuat melihat putraku seperti itu”Isak tangis Dina yang pecah saat itu juga didepan mereka semua

”Aku akan berusaha semaksimal mungkin dan aku juga sudah menyuruh seluruh anak buahku untuk mencari keberadaan mereka di seluruh negeri”Jelas Hendra menghadap ke Dina adik iparnya yang sedang ditenangkan oleh Syifa

”Tapi sampai kapan aku tidak kuat melihat dia seperti itu”Sahut Dina ”Ini semua salah ku andai saja aku tidak memaksa mengambil ginjal gadis itu mungkin dia sekarang masih ada dan andaikan saja aku tidak egois mungkin putraku tidak akan seperti ini”

Memang benar selama ini Dina mengetahui bahwa putra semata wayangnya itu sudah mulai mencintai Naina dan itu sudah terbaca dari cara putranya bersikap saat bersama dengan Naina

Dina terkejut mendengar bahwa Mahesa berniat akan serius pada hubungan pernikahan antara Mahesa dan Naina

Yang lebih membuatnya terkejut adalah niat putranya ketika operasi nya berhasil dengan menggunakan ginjal milik Naina Mahesa akan mencarikan pendonor ginjal yang cocok dan bagus untuk istrinya itu

Dina tidak mau hal itu terjadi dan Dina tidak mau putranya menjadikan Naina istrinya karena Dina sudah menjodohkan Mahesa dengan seorang gadis cantik dan sosok sesuai dengan tipe putranya dan juga wanita itu anak dari sahabatnya

Hingga akhirnya Dina melakukan hal yang membuatnya menyesal seumur hidupnya dengan mengambil paksa ginjal milik Naina dan berbohong pada putranya bahwa Naina sedang pergi ke minimarket tetapi nyatanya Naina sudah diantar pulang kerumahnya

Setelah kejadian Mahesa tahu dan marah padanya ia pun hanya diam saja dan mencoba akan membujuk nya

Dina menyuruh anak sahabat nya untuk datang ke perusahaan milik Mahesa dan bertemu dengan Mahesa tetapi Dina tidak menyuruh untuk menggodanya

Namun tiba tiba saja ia mendengar Kabar bahwa anak sahabatnya ditemukan tewas disebuah gedung dan ternyata itu adalah ulah putranya

Hingga akhirnya mereka pun menutup mulut orang yang menjadi saksi disana dengan uang yang banyak

BERSAMBUNG

MAAF KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KARAKTER, DAN CERITA KARENA ITU MERUPAKAN UNSUR KETIDAKSENGAJAAN 🙏🙏🙏**

Part 2

Dan kini sekarang Dina merasakan rasa penyesalan dan bersalahnya pada keluarga Naina dan Dina ingin meminta maaf pada keluarganya dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya namun sayangnya keluarga gadis itu mendadak hilang ditelan bumi

”Kita berdoa saja semoga orang suruhanku bisa menemukan keluarga gadis itu”Ucap Hendra

”Benar apa yang dikatakan Hendra tanpa berdoa kita tidak akan bisa mendapatkan petunjuk”Sambung Bara

Bukan hanya Dina dan Aldo saja yang merasa bersalah tetapi juga seluruh keluarga Ferdiansyah karena tidak bisa membantu gadis malang itu dan malah ikut andil dalam pengambilan paksa itu

Mereka mengingat kembali saat Mahesa masuk rumah sakit dan tiba tiba Dina dan Aldo datang sembari membawa seorang gadis yang sedang menangis dengan paksa

FLASHBACK ON

★★★

Saat ini seluruh keluarga besar Ferdua aku sedang menunggu diluar ruang rawat tempat Mahesa dirawat

Tiba tiba dari arah kiri mereka datang dua orang parubaya yang tak lain dan tak bukan adalah Dina dan Aldo sedangkan gadis yang ditarik adalah Naina Fitriyani

Dina dan Aldo menghampiri seluruh keluarga besar Ferdiansyah dengan Naina yang ditarik paksa oleh Dina

”Siapa gadis ini?”Tanya Rani menatap Dina menantunya dengan heran

”*Dia adalah Naina istri Mahesa yang akan menjadi pendonor ginjal pada Mahesa putraku”Jawab Dina

”Momy aku mohon jangan lakukan ini padaku”Mohon Naina dengan cairan bening yang turun dari mata indahnya*

”*DIAM”

”Dengar baik baik kamu pikir Ku menikahkan kamu itu untuk menjadi pendamping putraku jangan mimpi”Sarkas Dina ”Aku menikahkan kamu dengan mahesa hanya untuk mengambil ginjal yang ada didalam tubuhmu*”

”Lagipula kami sudah menjodohkan putra kami pada wanita yang lebih baik dan dewasa dalam segala hal tidak seperti kamu”Lanjut Dina ”Selama ini putraku juga tidak pernah mencintaimu, baru baru ini dia berbuat baik padamu demi kesembuhannya bukan karena dia mencintaimu toh aku juga yakin kalau nanti putraku sembuh dia akan membuangmu jauh jauh darinya”

*DEG

Naina menggelengkan kepalanya tidak menyangka dengan apa yang barusan dirinya dengar dari pernyataan Dina mertuanya*

Perasaan Naina seketika berubah hancur mendengar perkataan yang mengatakan bahwa suaminya Mahesa tidak mencintainya dan hanya menginginkan ginjalnya saja

”Dina kau keterlaluan dia masih dibawa umur kenal kau tega sekali padanya”Sentak Rani marah pada menantunya

”Ibu aku melakukan ini juga demi putraku cucu ibu”Kilah Dina

Tidak berapa lama dokter datang bersama kedua suster sembari membawa surat tanda tangan yang menyatakan siap menjadi pendonor

Naina mengambil kertas itu dengan air mata yang bercucuran mengalir deras bersamaan dengan hati dan perasaannya yang hancur seketika

”Cepat tanda tangani”Bisik Dina sembari mencubit pinggang Naina dengan sangat kencang

*Naina pun menandatangani surat itu dan memberikannya pada salah suster yang berada dihadapannya

”Baik Nina mari ikut kami”Ucap salah suster rumah sakit dan Suster pun pergi*

*Sedangkan salah susternya lagi masih menunggu Naina yang masih diam dan belum bangkit dari duduknya

Naina bangkit dari duduknya dan menatap mereka semua dengan mata yang bengkak dan sendu*

”Kenapa kalian melakukan ini padaku? Apa salahku”Lirih Naina ”Harusnya dari awal kalian tidak perlu menikahkan aku dengan Kak Mahesa jika kalian hanya menginginkan ginjalku”

”Kak Naina”Ucap lirih Putri menatap Naina dengan berkaca kaca

”Dan kalian”Tunjuk Naina pada putri dan keempat sepupu Mahesa ”Harusnya kalian tidak usah berpura pura baik padaku jika kenyataannya kalian hanya menginginkan ginjalku untuk kesembuhan kak Mahesa”

”Hiks..hiks.. maafkan aku kak aku juga tidak tahu kalau ternyata yang Momy maksud adalah kak Naina”Sendu Putri dengan Isak tangisnya

Naina yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum getir membayangkan hidupnya yang malang

”Aku tahu harusnya sedari awal aku sadar diri mana ada orang seperti kalian menginginkan aku untuk menjadi bagian dari keluarga kalian”Ujar Naina tersenyum getir ”Aku juga tahu tidak ada orang yang berbaik hati tulus padaku tanpa ada sesuatu dibaliknya”

”Naina...”

”*Kalian tidak usah berpura pura merasa bersalah aku tahu mungkin ini saatnya aku berbakti pada suamiku untuk yang terakhir kalinya bukankah begitu”Ucap Naina ”Aku sudah memaafkan kalian dan sampaikan salam ku padanya (Mahesa) maaf karena belum bisa menjadi istri yang idaman dan katakan juga padanya aku ikhlas memberikan ginjalku padanya”

Setelah mengatakan itu Naina pergi meninggalkan mereka semua diikuti oleh suster yang ada dibelakangnya

Setelah pengambilan ginjal berhasil Dina langsung menyuruh seluruh pelayan dan Art rumahnya untuk membereskan seluruh barang barang milik Naina

Dina langsung mengantarkan Naina kerumah keluarganya kedua orang tuanya yang melihat Naina dibawa oleh Dina pun bertanya tanya ada apa gerangan*

”*Ada apa ini”Tanya Ibu Naina bernama Rachel

”Aku mengembalikan Naina pada kalian karena tugasnya sudah selesai”Ujar Dina santai*

”Apa maksudmu?”Tanya kakak perempuan Naina bernama Veronica

”Aku mengantarkannya karena aku sudah mengambil ginjalnya untuk putraku dan putraku sebentar lagi akan sembuh aku tidak mau putraku harus dengan anak kalian”Hina Dina

”Kurang ajar”Umpat David ayah Naina ”Dimana otak kalian dan perasaan kalian hingga kalian tega melakukan dan berbuat hal seperti ini pada putriku!!”

"*Perasaan iba yang aku miliki sudah lama hilang saat putraku sakit”Balas Dina dengan tenang ”Dan ini tanda tangani dan jangan juga besok putrimu harus hadir di persidangan nanti”

Setelah memberikan gugatan perceraian pada Naina Dina pergi meninggalkan rumah milik keluarga Naina

Keesokan harinya Naina hadir disidang perceraian antara dirinya dan Mahesa seminggu kemudian Dina mendapat kabar jika Naina juga hadir di persidangan perceraiannya yang terakhir kalinya yang disana memutuskan bahwa Mahesa dah Naina telah resmi bercerai

★★★*

*Hingga akhirnya Dina juga mendapatkan kabar yang membuat dirinya terkejut bahwa Naina meninggal dunia setelah menghadiri sidang yang terakhir dan dirinya juga mendapat kabar bahwa Naina dimakamkan disamping makam kakaknya

Ada yang membuatnya terkejut dirinya juga mendapat kabar bahwa keluarga Naina telah menjual rumahnya dan telah pindah Negara dimana itu merupakan tempat asal ayahnya Naina David*

Setelah itu Dina tidak mendapatkan kabar apapun tentang kejadian keluarga Naina setelah kejadian itu sampai akhirnya putra semata wayangnya Mahesa terpukul atas kepergian Naina dan bahkan semenjak kejadian itu Mahesa sangat membenci ibu dan ayahnya

FLASHBACK OFF

★★★

Dina menangis kembali mengingat kejadian itu sedangkan Syifa masih menenangkan dirinya yang menangis dipelukannya

Malam harinya kini dimeja makan sudah berkumpul semua untuk melaksanakan makan malam dan sudah macam macam lauk yang tertata rapi disana

Mereka hanya tinggal menunggu kedatangan seorang pria yang masih betah dikamar istrinya

Tidak berapa lama Mahesa turun dari kamarnya menghampiri meja makan dengan wajah yang dingin dan datar tanpa ada kelembutan disana

Walaupun mereka sudah biasa melihat sikap dan sifat Mahesa akan tetapi sifat dan sikapnya berbeda dari biasanya

Mahesa duduk disamping Hendra pamannya yang kini tengah menatap dirinya dengan padangan tak terbaca namun Mahesa tidak perduli

★★★

Setelah melihat Mahesa yang sudah duduk mereka satu persatu mengambil makanan yang tertata dimeja makan dengan berbagai makanan enak

Kini tinggallah Mahesa yang mengambil makanan diakhir namun matanya tiba tiba terpaku pada salah satu makanan yang ada dimeja makan

Mahesa menaruh piringnya kemudian ia mengambil makanan yang bernama Rendang daging kesukaan almarhumah mantan istrinya Naina

Mahesa mengambil kedua piring satunya piring yang berisi nasi dan satu lauk di tangan satu laginya piring yang berisi lauk Rendang daging

Putri yang melihat kakaknya beranjak sembari membawa kedua piring pun bertanya tanya

”Kakak ingin kemana?”Tanya Putri

”Ke balkon”Jawab Mahesa singkat

”Dengan piring itu”Balas Hendra

”Aku makan di balkon saja”Sahut Mahesa pergi meninggalkan mereka

”Kenapa dia?”Ucap Hendra bertanya tanya

”Dia pasti mengingat istrinya”Gumam Putri lirih

”Maksudmu”

”Kak Naina menyukai Rendang daging itu sebabnya kak Mahesa pergi mungkin ingin mengingat kenangan dulu”Jelas Putri

Mereka yang ada meja makan mendengar penjelasan Putri hanya bisa menundukkan kepalanya mereka tahu bahwa Mahesa tidak bisa melihat barang atau makanan kesukaan Naina dan hal itu bisa membuat Mahesa kembali mengurung dirinya dikamar

Seperti saat itu dimana saat itu Mahesa tidak sengaja melihat salah satu pelayannya yang buku milik Naina yang memang sejatinya diberikan oleh Naina pada pelayan dan Mahesa langsung mengambil buku ditangan pelayan itu bahkan tak segan memecat pelayan tersebut tanpa ada kesempatan untuk pelayan itu menjelaskan

★★★

Sedangkan disisi lain Mahesa tengah menikmati makan malam dibalkon sembari mengingat kenangan antara dirinya dan Naina

”*Siapa kau?”Tanya Mahesa dingin

”Hai perkenalkan aku Naina ibumu bilang kau yang akan menjadi calon suamiku”Ucapnya memperkenal diri pada Mahesa

”Aku tidak berniat untuk menikahi gadis kecil sepertimu”Ejek Mahesa*

”Oh yasudah tapi aku tidak perduli karena Mommy mu berkata bahwa kau dan aku akan menikah”Balas Naina dengan senyumannya

”Terserah aku tidak perduli”Kesal Mahesa sembari pergi meninggalkan Naina

”Hai calon suami kau harus ingat ya datang ke pernikahan kita walaupun kau terpaksa karena aku tidak mau seluruh tamu menertawakan aku karena kamu tidak hadir di pernikahan kita”Teriak Naina supaya Mahesa mendengar ucapannya

Mahesa tersenyum mengingat kenangan dimana saat itu dirinya pertama mengenal Naina gadis yang saat itu mengatakan akan menjadi istrinya

Hingga saat dimana dirinya memarahi bahkan sampai membentak Naina karena ada dikamarnya

”Apa yang kau lakukan?”Bentak Mahesa melihat Naina ada dikamarnya

”Kak Mahesa..”

”Jawab pertanyaanku!!”

”Maaf tapi tadi putri berkata kita harus satu kamar karena kita suami istri”Jawab Naina dengan gemetar ”Kita sudah beberapa Minggu ini dari pertama kita menikah kita sudah pisah kamar bukankah seharusnya kita satu kamar”

”Jangan pernah bermimpi untuk tidur dikamar suciku”Bentak Mahesa ”Kamarku juga tidak mau melihat keberadaan mu hanya hanya istri bayaran disini”

”Istri bayaran”

”Maksudmu apa?Aku tidak mengerti”Tanya Naina

”*Jangan berpura pura tidak tahu kau harus ingat kau ini tidak lebih dari perempuan murahan disana yang haus akan belaian seorang pria”Ucap Mahesa menghina Naina

DEG*

”Jaga ucapan kaka aku tidak seperti dengan apa yang kakak ucapkan”Sentak Naina

”Kenapa bukankah apa yang aku ucapkan itu benar”Ejek Mahesa dengan senyum smirk nya

PLAKK

Mahesa menoleh ke kanan dan pipinya terasa panas akibat ditampar oleh Naina gadis yang sekarang telah menjadi istrinya itu

”Aku bukan seperti apa yang kakak tuduhkan tadi”Ucap Naina menatap tajam Mahesa ”Kalau memang kakak tidak mau tidak apa apa aku tidur dikamar sebelah”

Naina pergi meninggalkan Mahesa yang berada dikamar dengan tangan yang masih memegang pipinya merasakan panas akibat tamparan tadi

Mahesa tersadar dari lamunannya ia menatap ke arah foto yang terpasang di dinding balkon dengan tatapan nanar dan sendunya

”Bagaimana kamu disana? Apakah kamu bahagia sudah terlepas dari kesakitan yang dibuat oleh aku dan keluargaku”Gumam Mahesa ”Maafkan aku yang tidak becus menjadi suamimu kau tenang saja aku akan menyusul dirimu disana agar kamu tidak sendiri disana”

Mahesa menatap pisau yang berada di meja dekat balkon ia pun mengambil pisau tersebut dan diarahkan ke bagian dadanya sembari memejamkan matanya

**BERSAMBUNG

★★★

MAAF KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KARAKTER, DAN ISI CERITA KARENA ITU MERUPAKAN UNSUR KETIDAKSENGAJAAN 🙏🙏🙏

MAAF KALAU CERITANYA JELEK DAN TIDAK JELAS KARENA HINGGA MEMBUAT PEMBACA TIDAK MINAT 🙏😥🙏**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!