Pagi yang cerah menyinari bumi dimana semua insan sudah siap dengan segala aktivitas dan rutinitas yang selalu mereka jalani, seperti halnya di rumah hakiki dimana di rumah ini kini bukan hanya ada hakiki Kiran Raka Randi Ara aya dan Caca juga sekarang ada Azzam dan azzura si kembar bungsu.
Jangan tanyakan sebagaimana rame nya rumah hakiki setiap pagi dan malam, tapi itu semua malah membuat rumah ini menjadi begitu hangat dan terasa hidup. Penuh dengan canda tawa dan drama seperti saat berangkat sekolah pagi ini.
Ya hakiki sudah membiarkan Raka dan Randi untuk membawa motor ke sekolah, kini usia Raka menginjak delapan belas tahun sedangkan Randi dan aya berusia sama empat belas tahun Ara dan Caca kini berusia sebelas tahun hanya si kembar Azzam dan azzura yang menemani Kiran kala semua nya melakukan aktivitas nya.
" Bu Ara mau dianterin sekolah nya sama ka Raka boleh ya.." ucap Ara memohon.
" Ara sayang sekolah Ara sama Kaka lawan arah nanti Kaka kesiangan, kalo Ara mau minta anter ka Randi aja ya biar nanti ka ayu sama Kaka " bukan tanpa alasan Raka meminta aya berangkat dengannya karena hanya ini waktu mereka bisa bersama seperti sepasang kekasih.
flashback on
Raka menggenggam tangan ayu dan menariknya sampai di kamar ayu lalu menutup pintu kamar aya.
" kak... kakak kenapa..?? " aya sebenarnya tidak takut berduaan di kamar bersama Raka karena dirinya yakin Raka tidak akan pernah merusak nya.
" kakak ngga suka kamu Deket sama cowok manapun.. kecuali Randi sama ayah haki.." aya menatap curiga pada Raka.
" kak..." panggilan aya menggantung karena Raka yang memeluk nya.
" Kaka ngga mau kamu dekat sama laki laki lain, kamu cuma boleh Deket dan bergantung sama kakak.." ucap Raka yang masih memeluk aya dan aya mengangkat wajahnya agar bisa melihat wajah Kaka tirinya.
" kak... " aya memejamkan matanya kala Raka melabuhkan kecupan di kening aya.
" Kaka sayang sama aya, Kakak juga cinta sama aya.." aya yang mendengar ungkapan Raka untuknya hanya bisa memejamkan matanya dan mengeratkan pelukannya.
" aya juga sayang dan cinta sama kakak.." Raka melonggarkan pelukannya dan menundukkan wajahnya demi melihat wajah cantik aya, menghapus lelehan air mata yang mengalir di pipi aya. Raka mencium kedua mata aya yang masih terpejam dan kembali memeluk aya.
flashback off
Semenjak saat itu hubungan yang terjalin antara Raka dan aya tidak lagi hanya sebatas Kaka dan adik tapi lebih ke pada sepasang kekasih, Raka benar benar menjaga aya.
" ya udah Ara sama ka randi aja deh ya kan ca" ucap ara mengalah sedangkan Randi hanya memutar matanya karena kembali menjadi korban kakaknya yang ingin selalu berduaan dengan aya.
" jadi ngga ada yang mau di anter ayah nih.." ucap haki setelah mendengar perdebatan anak anaknya dan semuanya hanya menggeleng.
" ya udah deh ayah berangkat kalo gitu ? haki pun beranjak dari duduknya dan seperti biasa Kiran mencium tangan haki dengan takzim di ikuti anak anaknya.
" ya udah Bu Raka sama aya berangkat ya Bu " ucap Raka di ikuti aya yang mulai berpamitan pada Bu Kiran.
Raka memasangkan helm pada aya dan memastikan helm nya terpasang dengan benar. Raka langsung menaiki motor KLX capungnya dimana di belakangnya sudah duduk wanita yang kini dia cintai. begini penampakan motor Raka hasil endorse kerja sama dengan ibunya sendiri.
Raka melajukan motornya dengan begitu santai seolah tak ingin waktu cepat berlalu di tambah ayu yang memeluknya dari belakang meskipun tidak begitu erat tapi cukup membuat Raka bahagia
" yang Kaka bahagia banget pagi ini, andai aja Kaka bisa menghentikan waktu " ucap Raka menggantung.
" kenapa kalo Kaka bisa menghentikan waktu?" ucap aya penasaran dengan kepala berada di atas pundak Raka.
" Kaka selalu ingin seperti ini selamanya, lagian kenapa sih usia kamu masih empat belas tahun "
aya semakin heran dengan apa yang di sampaikan Raka.
" emangnya kenapa??"
" coba kalo kita seumuran kita bisa nikah muda lulus sekolah langsung nikah kayaknya enak.." aya yang mendengar itu langsung mencubit perut Raka yang menurutnya terlalu jauh berfikir.
" auhhh sakit yang " ucap Raka sambil mengusap perutnya yang di cubit aya dan satu tangannya lagi memegang stir motornya.
" abis Kaka mikirnya kejauhan.." ucap aya membuang muka karena meski berbicara seperti itu yakin lah bahwa wajah aya bersemu merah.
" emang kamu ngga mau nikah sama Kaka nanti..? " ucap Raka sambil menghentikan motor nya karena sudah sampai di depan sekolah aya.
aya langsung turun dari motor dan saat hendak menjawab ada seorang teman laki laki aya yang pernah membuat Raka cemburu dia adalah Fadhly.
" pagi yu.. " panggil Fadhly menyapa aya yang baru saja tiba.
" pagi " ucap aya sambil mencium tangan Raka dan pamit berangkat ke dalam sekolah.
Raka tidak langsung melepaskan tangan aya dan Fadhly melihat itu semua.
" jangan nakal di sekolah.. " ucap Raka pada aya tapi matanya menatap Fadhly.
" iya Kaka juga jangan nakal sama jaga ha ti " ucap aya sambil menarik paksa tangannya tak enak di lihat Fadhly terus.
Raka yang melihat aya berjalan memasuki area sekolah di ikuti Fadhly merasa risi terlebih tatapan Fadhly pada ayu yang jelas menunjukan rasa sukanya pada aya.
' semoga kamu tidak tergoda dengan yang lebih muda ya ' setelah mengucapkan itu Raka melajukan motornya menuju ke arah sekolahannya agar tidak terlambat Raka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi bahkan Raka menyalip beberapa motor dan mobil yang ada di hadapannya.
sedangkan di rumah Bu Kiran yang melihat Randi belum berangkat ke sekolah hanya bisa menghela nafasnya dan menyuruhnya untuk segera berangkat ke sekolah.
" ran ayo dong berangkat udah siang nanti telat Ara sama Caca udah siap tuh.." Randi pun berangkat di ikuti dua adik perempuan nya.
" ya udah Bu Randi berangkat assalamualaikum.." Randi mencium tangan Kiran dan di ikuti Ara dan Caca dari belakang.
" Ya Allah tak terasa sungguh nikmat mu maha besar, anak anak sudah tumbuh sehat dan besar sekarang.." Gumam Naya memperhatikan anak anaknya yang mulai memiliki kesibukannya sendiri.
" Bu Azzam sama azzura juga mau sekolah..." ucap si kembar Azzam azzura.
" iya sayang .. nanti siang kita cari sekolahan buat Azzam dan azzura ya.."
✍️✍️✍️haii ketemu lagi sama cerita keluarga hakiki Kiran Regi dan Rara..
pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya
jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi
love you moreeeee 😍😍🌹
Meski pernikahan haki dan Kiran kini sudah memasuki tahun ke tujuh tidak membuat hubungan mereka mengendur tapi mereka seperti pengantin baru yang selalu lengket satu sama lain, seperti saat ini dimana haki selalu menyempatkan waktu untuk pulang saat makan siang.
" assalamualaikum.." haki yang baru saja tiba langsung mencari sang istri tercinta, haki bahkan selalu mencium kening Kiran di setiap kesempatan.
" waalaikum salam .. " Kiran langsung mencium tangan hakiki dengan takzim dan menggandeng nya menuju meja makan.
" Bu si kembar kemana ?? " haki merasa heran karena tak biasanya rumahnya sepi seperti ini.
" Azzam azzura baru saja tidur siang tadi kan ibu udah bilang abis nyari sekolah buat Azzam azzura, jadi mungkin mereka kelelahan jadi tidur deh.." seperti mendapat angin segar haki langsung menggendong Kiran saat mendengar Azzam azzura yang tidur siang.
Kiran yang tau apa yang di inginkan haki hanya bisa pasrah dan mengalungkan tangannya di leher haki. hakiki berjalan menuju kamarnya dan meletakan Kiran dengan sangat hati hati di atas tempat tidur.
Hakiki tidak lupa menutup dan mengunci pintu, jangan sampai disaat sedang mendaki gunung lewati lembah Azzam azzura memasuki kamar mereka.
Hakiki melepaskan apa yang melekat di tubuhnya dan Kiran pun melakukan hal yang sama untuk mempersingkat waktu.
" ahhh.. " Kiran mende sah nik mat saat haki memberikan for play dengan ber main di lem bahnya dengan Indra perasa nya bahkan Kiran mencapai pelepasan pertama nya.
Tak ingin haki yang bekerja Kiran yang memang sudah pandai memu askan suami kini mengambil alih permainan bahkan tak segan kiran bermain loli pop Sampai haki menge ruang nik mat.
Ya seperti pada umumnya setelah pembukaan pasti ada proses inti dan untuk proses inti bisa di bayangin sendiri.
Kiran dan Hakiki langsung membersihkan diri karena sebentar lagi Ara dan Caca pulang dari sekolah nya.
" makasih ya sayang kamu memang selalu bisa membuat mas bahagia " ucap haki sambil memeluk Kiran sebelum mereka keluar dari kamarnya.
Tak lama berselang Ara dan Caca pun datang dan mereka makan siang bersama, haki pun segera kembali kekantor setelah menyelesaikan makan siang plus plusnya.
' aku suka sama kamu yang semakin nakal kalo di tempat tidur ' ucap haki berbisik pada kiran, sedang Kiran hanya tersenyum mendengar penuturan haki.
" Ara Caca ayah berangkat ya.. " pamit haki pada anak anaknya. haki pun melajukan mobilnya menuju kantor.
Tak terasa Randi kini sudah sampai rumah bersama dengan aya, ya aya memang pulang pergi dengan Randi hanya sesekali dirinya di antar jemput Raka. itu semua memang kesepakatan Raka dan aya agar orang tua mereka tidak menyadari jika hubungan keduanya bukan hanya Kaka adik tapi lebih dari itu.
" ran .. aya... ganti baju setelah itu baru makan siang... " ucap Bu Kiran mengingatkan.
" iya Bu.. kami bersih bersih dulu ya.." jawab aya sebelum meninggalkan ruang keluarga sedangkan Randi langsung pergi ke kamarnya.
Ya kini semua anak anak Kiran dan haki memiliki kamarnya masing masing bahkan Azzam azzura pun mempunyai kamarnya sendiri.
"assalamualaikum Bu.." ucap Raka lemah sembari memasuki rumahnya di ikuti temannya gandi.
" ya Allah Raka ... kamu kenapa sayang... ??" Bu Kiran panik karena Raka pulang dalam keadaan tubuh yang penuh luka lecet bahkan keningnya di balut perban tipis untuk menutupi luka jahitan nya.
Randi dan aya yang mendengar suara ibu mereka ditambah menyebut nama Raka membuat mereka berhambur keluar melihat apa yang terjadi.
" Raka habis kecelakaan Bu.. " ucap gandi menjelaskan.
" kecelakaan..?? " aya syok karena tadi pagi kakaknya tersayang masih baik baik saja bahkan mengantarkan nya ke sekolah.
Gandi pun menceritakan kecelakaan yang di alami Raka
flashback on..
Raka yang di perintahkan gurunya memfoto copy berkas ulangan di sebrang sekolah tiba tiba saja ada mobil yang melaju dengan kencang saat Raka sedang menyebrang.
Gandi yang melihat mobil itu sudah menyerempet tubuh Raka. gandi telat menarik Raka dan kini tubuh Raka terhempas setelah tadi terbentur body mobil dan terbentur aspal jalan dengan kepala yang membentur trotoar.
Gandi segera memanggil pihak sekolah agar bisa segera mengobati Raka. Raka pun di larikan ke rumah sakit setelah para guru menggendong dan memindahkan Raka ke mobil salah satu guru.
flashback off
aya hanya bisa menangis melihat kakaknya sekaligus kekasih nya kini terlihat lemah tak berdaya.
" ya tolong ambilkan minum untuk kakakmu " aya langsung mengambil minum dan memberikannya pada Bu Kiran.
" ini Bu.." Kiran langsung mengambil dan membantu Raka untuk meminumnya.
"kalo gitu saya pergi dulu Bu " pamit gandi pada Bu Kiran.
" iya kak makasih udah nganterin ka Raka sampai rumah.." bukan Kiran yang menjawab tapi Randi.
Randi pun mengantarkan gandi sampai di depan pintu.
" biar aya aja Bu.. ibu pasti lelahkan..??? " Kiran pun menuruti ucapan ayu karena dirinya masih sangat lemah setelah mela yani haki.
" ran papah kakak kamu ke kamarnya ibu siapkan makan siang dulu Buat kakak kamu.." Bu Kiran langsung menuju dapur untuk mengambil makan siang untuk Raka.
Randi dibantu aya memapah Raka menuju kamar yang tidak jauh dari ruang tamu, dan membantu merebahkan tubuh tinggi tegap Raka. Randi membiarkan aya untuk sejenak berdua bersama Raka pun memilih meninggalkan mereka berdua sebelum ibu mereka datang.
aya yang melihat Raka diam memejamkan matanya pun terisak dengan air mata yang sedari tadi mengalir di pipinya. Raka pun membuka matanya dan menyuruh aya untuk duduk di dekatnya, aya hanya menurut masih dekat dengan Isak tangisnya.
" hei Kaka ngga papa, Kaka cuma syok udah dong nangisnya.." Raka menghapus air mata yang sedari tadi mengalir di pipi aya dengan ibu jarinya.
" kenapa Kaka ngg hati hati..?? aya kan pagi udah bilang kalo Kaka harus hati hati kenapa sekarang pulang seperti ini..??" Raka tersenyum mendengar celotehan aya karena dari celotehan itu dirinya tau arti dirinya di mata aya.
" iya kakak janji lain kali ngga akan seperti ini lagi ok..." ucap Raka sambil menggenggam tangan ayu.
" ka makan dulu ya abis itu minum obat baru setelah itu tidur.. " ucap Bu Kiran saat masuk ke kamar Raka yang tentu saja membuat genggaman tangan Raka dan ayu terlepas otomatis.
" iya Bu..." ucap Raka karena memang tubuhnya mulai sakit semua.
" kamu bisa makan sendiri ka.. " Bu Kiran sebenarnya tidak yakin Raka bisa makan sendiri karena luka di sikunya lumayan dalam.
" biar aya aja Bu, Azzam azzura pasti nyariin ibu dikamar..!!" aya yang masih ingin di dekat Raka pun menawarkan diri menyuapi Raka.
Bu Kiran menatap Raka dan aya secara bergantian dan...
✍️✍️✍️kira kira apa ibu Kiran bisa merasakan bunga bunga cinta di antara anak anaknya ???🤔🤔
pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya
jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya
love you moreeeee 😍😍🌹
Bu Kiran menatap Raka dan aya secara bergantian tak lama tersenyum dan memberikan piring yang memang di siapkan untuk Raka.
" ibu senang kalian bisa saling menyayangi seperti ini.." setelah mengucapkan itu Bu Kiran meninggalkan Raka dan aya dengan pintu kamar Raka yang terbuka lebar..
" huhh hampir saja " ucap Raka sembari memejamkan matanya sedangkan aya hanya tersenyum.
" ayo ka di makan abis itu minum obatnya ya baru istirahat lagi Kaka bisa cepat sehat.." ucap aya sambil menyuapi Raka dengan telaten dan Raka hanya bisa menikmati perlakuan manis aya padanya.
" kamu udah makan yang.. ??" aya hanya mengangguk
" tadi makan pulang sekolah bareng Ran..."
Belum selesai aya menyebutkan nama Randi Raka sudah memasukan satu sendok penuh makanan masih dengan sendok yang sama.
Aya pun mengunyah makanan yang di siapkan Raka padanya.
" yang.. kamu makan dari sendok Kaka emang kamu ngga jijik ??" tanya Raka
" engga.. kan ini sendok belas Kaka bukan bekas Randi atau yang lain.." ucap ayu yakin.
'coba aja kalo ini bukan di rumah udah Kaka cium kamu yu..'bisik Raka di telinga aya.
Raka pun menyelesaikan makannya dan langsung meminum obat yang di siapkan aya, Raka merebahkan tubuhnya di bantu aya yang menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
" Kaka istirahat ya ayu keluar dulu, kalo perlu apa apa panggil aya atau Randi ok " setelah mengucapkan itu ayu pun beranjak dari duduknya di tepi ranjang Raka tapi langsung di tahan Raka.
" terimakasih Kaka sayang sama " aya langsung menempel kan jari telunjuk nya ke arah bibir Raka.
" aya tau tapi jangan berbicara seperti itu di sini ya.." Raka lupa jika saat ini bukan saat yang tetap mengungkapkan rasa yang dia punya.
" iya maaf " Raka pun melepaskan tangannya yang menahan tangan ayu dan membiarkan ayu pergi dari kamarnya.
" udah ya nyuapin kak rakanya..?" pas saat Bu Kiran akan memasuki kamar anak sulungnya di saat yang sama aya baru mau keluar.
" udah Bu nih lihat habis, Kaka juga sudah minum obat jadi aya suruh Istirahat biar cepat sehat.." Bu Kiran hanya melihat sebentar Raka yang benar saja sudah tertidur dan berjalan Lagi bersama aya menuju meja makan.
" ya sudah aya juga istirahat gih tapi jangan tidur sudah sore.." aya tersenyum mendengar perhatian Bu Kiran yang tak pernah berubah dari awal bertemu sampai saat ini.
" makasih Bu udah begitu sayang dan perhatian sama aya dan juga Caca.." ucap aya sambil memeluk ibu sambungnya yang serasa ibu kandung.
" sama sama sayang.."
" Ibu Azzam nakal, ngga mau gantian mainnya " ucap azzura mengadu pada ibunya.
" kenapa sayang..? " Bu Kiran berjongkok di depan azzura untuk mensejajarkan posisi mereka.
" Azzam pelit ngga mau gantian" ucap azzura dengan bibir yang kini sudah berubah lancip.
" azzura mau ngga main di kamar kak ayu aja" yang tentu saja di sambut antusias oleh azzura karena aya memang pandai mengasuh adik adiknya.
" ya sudah yu, ibu kan mau siapin kita makan malam.." aya langsung menuntun azzura menuju kamarnya meninggalkan Bu Kiran yang memang mau ke dapur menyiapkan makan malam untuk keluarga nya.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dimana kini haki baru saja tiba di rumah saat jam makan malam.
" assalamualaikum" kebiasaan haki dan anggota lainnya di rumah ini saat memasuki rumah selalu mengucapkan salam.
" waalaikum sallam" jawab serempak semua nya Kiran langsung menyambut suaminya pertama kali di ikuti anak anaknya.
" tumben pulangnya malem..? lagi sibuk di kantor??" haki yang di beri perhatian seperti itu langsung merangkul pinggang Kiran dan membisikan sesuatu.
' iya kan tadi abis dapet imun spesial dari ayang ' ucap haki diakhiri ciuman di pipi Kiran.
' mas ih malu tau, masa udah tua masih aja suka cium cium di depan anak anak..' ucap Kiran ikut berbisik.
" Ibu ayo Azzam udah lapar..." teriak Azzam dari meja makan.
haki dan Kiran langsung menuju meja makan dan memulai makan malam yang sempat tertunda karena kedatangan ayah haki.
tapi sebelum makan haki baru menyadari anak sulungnya yang tidak ada di meja makan.
" Bu Raka kemana ??" karena tidak biasanya Raka absen menemuinya dan makan malam bersama.
" Raka kecelakaan di depan sekolah tadi katanya belum lapar.. " jelas Bu Kiran pada suaminya.
" maksudnya??" Bu Kiran hanya mengusap lembut tangan haki
" kita makan malam dulu, nanti ibu ceritakan.." kini mereka semua mulai makan dengan tenang bahkan seperti biasa Ara Caca Azzam dan azzura selalu bisa menghidupkan suasana sekalipun di meja makan, hanya aya yang terlihat kurang bersemangat.
" aya makan yang bener nanti kamu sakit.." ucap Bu Kiran yang sedari tadi memperhatikan aya yang terlihat lesu.
" iya Bu.." jawab aya berusaha membuat hati dan wajahnya ceria meski semua hanya senyum semu.
Setelah selesai makan malam semua anak anak haki dan Kiran mulai memasuki kamarnya masing masing untuk belajar hanya tinggal Azzam dan azzura yang ada di kamar Raka.
" Kaka ini sakit..?" tanya azzura sambil menunjuk kepala Raka yang masih di perban.
" iya lah zura gimana sih kan Kaka abis ketabrak mobil " jawab Azzam sedangkan Raka hanya tersenyum.
" sudah sana tidur ibu udah nungguin di luar.. belum sikat gigi kan Azzam azzura??" ucap hai saat masuk kamar Raka.
Azzam dan azzura langsung berlari keluar menuju ibu mereka yang sedang duduk di sofa keluarga.
" ka masih sakit..??" haki mengecek kondisi putranya.
" udah engga terlalu sakit yah, hanya saja masih pusing bekas terbentur aspal.." haki duduk di kursi belajar Raka mendengarkan penjelasan anaknya
" tadi di bawa ke rumah sakitkan??" terus katanya kenapa??"
" udah tapi katanya ngga papa yah.." Raka berusaha tersenyum agar ayahnya tidak terlalu khawatir.
" ka kalo ada apa apa cerita ya, apa lagi kalo sakit jangan pernah menyembunyikan sesuatu ok " haki selalu berusaha menjadi ayah teman dan sahabat untuk anak anak nya terutama Raka Randi yang sudah mulai besar dan beranjak dewasa.
" iya yah "
" Raka makan ya ayah panggilan ibu buat nyiapin makanan buat kamu ya. "
" ini yah udah aya bawain makannya, ibu kan lagi nemenin Azzam azzura tidur .." aya yang baru saja datang bersama dengan haki yang akan memanggil kiran.
" ya sudah bantu Kaka kamu makan jangan lupa kasih obat ya.." haki berlalu dari kamar Raka karena memang dirinya sangat lelah.
" ka ayo makan dulu.." ayu seperti tadi sore dengan telaten menyuapi makan malam Raka, tapi saat ada nasi yang menempel di bawah dagu Raka aya dengan ragu ingin mengambilnya.
aya mengulurkan tangannya untuk mengambil nasi yang menempel di dagu Raka tapi Raka malah menarik tangan aya sehingga membuat aya menabrak tubuh Raka yang sedang duduk menyandar.
" ka.." Raka memeluk aya.
" sebentar saja biarkan seperti ini.." aya pun hanya diam membiarkan Raka memeluk nya.
" ya ka Raka sudah makan ???"
✍️✍️✍️ Raka Raka.. pengennya peluk peluk aya terus ... inget aya baru mau masuk 15 tahun.. sabar... 😜😜😜
pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya
jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi
love you moreeeee 😍😍🌹
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!