Ini Bukan Putri Salju
prolog
Gadis yang sedang memegang lipatan mukena ini, kini tengah menatap dongkol beberapa siswa lelaki yang sedang nongkrong disekitar pintu mushola layaknya preman pasar yang sedang menunggu setoran.
Bahkan salah satu dari mereka duduk di pintu. Memang ia memberikan jalan, tapi tetap saja mempersempit jalan sehingga siapapun yang lewat bisa saja tidak sengaja menyentuhnya atau bahkan menabraknya.
Gadis kelas 10 IPS 1 ini akhirnya memutuskan menunggu sampai mereka pergi.
Seorang kawan yang bernama kinara mendekatinya hendak meminjam mukenanya.
kinara
Kumara, udah selesai sholat kan? Pinjem mukenanya dong!
Kumara memberikan mukenanya.
Dengan kedongkolan hatinya, kumara beralih dari tempat sholatnya menuju pojokan ruangan.
Sambil menunggu kawannya selesai sholat dan para cowok didepan pintu itu pergi, kumara memilih berkomat-kamit membaca bacaan dzikir daripada menganggurkan mulutnya.
Sesekali ia mengamati seluruh ruangan, melihat sesuatu yang menarik untuk ditonton layaknya menonton tv
Tidak! ini bahkan lebih seru.
Karena tingkah laku teman-temannya maupun kakak kelasnya terkadang kocak sekali.
Anggap saja matanya ini adalah kamera yang sedang merekam suasana di mushola untuk kenang-kenangan ketika lulus nanti.
Selesai sholat kinara mendekati kumara, mengembalikan mukena yang telah dipinjamnya.
kumara
Ntar lah kalau mau balik, nunggu mereka pergi tuh.
Kumara mengarahkan jempolnya kesamping, yaitu mengarah ke satu-satunya pintu keluar masuk.
kinara
Memangnya kenapa si kalau ada mereka?
kumara menjawab dengan jengkel.
Kinara yang menganggap perkataannya sebagai candaan pun tertawa.
kinara
Woi kalian para preman! Minggir sono! Ngapain nongkrong di depan mushola?
Mendengar kinara yang tiba-tiba berbicara lantang, membuat kumara tersentak kaget.
Bahkan beberapa siswa-siswi yang masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing pun masih sempat menoleh mencari sumber suara.
kinara
Mushola bukan tempat nongkrong!
???
lu ngomong sama siapa?
kinara
lo budek apa gimana? Gue bilang "KALIAN"!
Jawaban singkat mereka membuat kinara semakin gatal. Ingin sekali ia menggunakan ilmu silatnya.
baru saja kinara berjalan beberapa langkah dengan niat mendupak mereka, kumara sudah mencekal tangannya.
kumara
Ga usah nyari gara-gara, bentar lagi juga bell. Pasti mereka bakalan pergi.
kinara
kalau nunggu bell kapan kita istirahatnya?
kumara
kamu ga laper kan? istirahat aja di sini lebih adem.
kinara
Ah ya udah deh, terserah kamu.
10 menit mereka menunggu, akhirnya bell masuk berbunyi. Masih banyak siswa-siswi yang berdiam di tempat masing-masing. Seolah bell yang berbunyi tadi tidak pernah berbunyi sama sekali.
Guru BK yang baru saja naik untuk mentertipkan murid-muridnya menggelengkan kepala.
pak raden
Masuk ke kelas masing-masing cefat! Bell udah bunyi kog masih santai-santai di sini.
???
Eh, pak raden. Mau sholat pak?
pak raden
Iya, mau sholatin kamu saya. Kenapa?
???
Loh pak saya kan masih hidup.
pak raden
Masuk kelas atau saya buat semua orang nyolatin kamu!
Anak itu akhirnya lari terbirit-birit setelah menyadari bahwa ia juga telah ditinggalkan kawan-kawannya.
Pak raden juga memarahi siswi yang masih bersolek didepan cermin.
Setelah pak raden meninggalkan mushola, mereka semua bergegas ke kelas masing-masing.
Tidak terkecuali dengan kumara dan kinara. Mereka langsung turun ke kelasnya yang berada di lantai satu.
Segini dulu guys cerita kali ini.
Dan sampai jumpa lagi di episode selanjutnya!
Chap. 1
Hari ini adalah hari selasa. Hari dimana kumara harus mengenakan baju olahraga dari rumah.
Ia masih mengenakan seragam dari MTs-nya, disebabkan seragam olahraga MA-nya belum jadi.
Selesai ganti baju, kumara turun untuk mengisi perutnya.
Ayah
kumara mau lentog tanjung atau soto?
kumara
Lentog aja deh yah.
Ayah
Ayah beli ke depan dulu ya? Tunggu bentar!
Ayah
Belum tadi rame kali.
kumara
Ya udah biar aku aja yang beli yah.
Ayah
Gak usah kamu tunggu aja!
Ayah kumara keluar dan membeli makanan di depan rumah.
sekembalinya ayah kumara, mereka langsung sarapan bersama
Ayah
Gimana sekolahmu? Aman? Atau ayah harus sewa bodyguard buat kamu?
kumara
Tenang aja yah, aku bisa jaga diri kog.
kumara
Lagian bukannya kalau sewa bodyguard dampaknya malah tambah parah ya?
kumara
Kan cuma sama ayah yang ga ngefek apa-apa.
Ayah
Ya udah kamu jaga diri baik-baik ya!
kumara
Iya yah, tenang aja!
Selesai makan kumara mencuci piring dan tangan.
Setelah itu ia kembali ke kamarnya, segera mengenakan hijab, masker, sepatu, dan jaket. Lalu turun dan berpamitan.
kumara
Ga yah, sekalian joging. Toh deket kog.
Ayah
Ya udah hati-hati yah!
Baru saja membuka pintu, kumara terkejut dengan tangan yang tiba-tiba muncul hampir memukul wajahnya.
???
Astaghfirullah! Kumara bikin kaget aja.
kumara
Kumara juga kaget om!
Mengerti dengan tujuan pria di hadapannya, kumara berkata dengan sedikit berteriak.
kumara
Ayah dicariin om ruda nih!
Terdengar sahutan dari dalam kamar ayahnya.
Om Ruda
Wah, tau aja kalau saya nyariin pak muaz nduk.
kumara
Om kan temennya ayah. Nyari siapa kalau bukan ayah? Mau nyari penunggu rumah ini?
kumara
Ya udah om, masuk aja! Kumara mau berangkat sekolah. Assalamualaikum!
Om Ruda
Waalaikumussalam! Buru-buru amat.
Tak lama setelah kumara keluar rumah, muncullah ayahnya yang baru saja keluar dari kamarnya.
Om Ruda
Anakmu gimana di sekolah barunya?
Ayah
Sekarang sih aman-aman aja. Semoga begini terus sampai ada solusi terbaik.
Om Ruda
Memang ga bisa ya disembuhin? Kasian masa depannya kalau gini terus.
terdengar helaan nafas pelan pak muaz.
Ayah
Doakan aja semoga bisa sembuh ya!
Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan gerbang sekolah.
Gadis berkerudung putih segi 4 turun darinya.
Setelah menutup pintu mobil dan masuk sekolah, mobil itu melenggang pergi begitu saja.
Gadis berusia 15 tahun yang akan segera naik menjadi 16 tahun ini, memasuki kelasnya dan segera mengambil sapu.
kinara
Harus kah anak sultan juga ikut piket?
kinara
Di rumah kita sewa pembantu buat bersihin rumah biar ga repot-repot kaya gini, eh di sini masih disuruh bersih-bersih.
Mika
Ga usah sambat kin! Pembantu yang nyewa juga orang tua kamu. Kamu nikah nanti belum tentu sanggup sewa pembantu.
Mika
Ini pemikiran logis kin, anak ustadz aja belum tentu besarnya jadi ustadz juga. Malah ada tuh anak ustadz yang kerjaannya main judi online.
Kinara menghentikan kegiatannya sejenak dan berbalik menghadap mika yang sedang menata perpus mini kelas.
Perpustakaan mini ini adalah tugas wajib tiap kelas dari kolaborasi guru semua bahasa dengan guru mapel prakarya dan kewirausahaan beberapa hari yang lalu.
Setiap kelas wajib merawat perpus mininya yang berada di belakang kelas.
Bukunya sendiri dikumpulkan dari penghuni kelas.
kinara
Setiap orang memiliki watak yang berbeda-beda mik.
kinara
Kita bisa kasih nasehat ke orang-orang. Tapi tidak bisa menentukan tanggapan mereka.
kinara
Kita kasih nasehat lalu berharap mereka bakal ngikutin nasehat kita? Atau bahkan maksa mereka? Ga bisa!
Mika
Nah betul tuh, kaya yang ngomong. Aku nasehatin supaya ga ngeluh! Eh malah ngatain aku jahat!
kinara
Yah kemakan omongan sendiri dah gue.
kinara melanjutkan kegiatannya. Begitu juga dengan mika.
Jalan dari rumah kumara menuju sekolah cukup sepi, karena ini daerah persawahan.
Di samping kanannya ada hutan lebat, sementara di sisi kirinya terbentang luas persawahan.
Embun di udara dan dedaunan menambah kesejukan dipagi hari. Ditambah dengan suasana persawahan beserta hutan rindang yang begitu menenangkan juga segar dipandang.
Bunga-bunga melati bermekaran di kebun tempat mereka tinggal, membuat aroma harum semerbak.
Terkadang kumara meminta izin pemilik kebun yang bernama pak adi, untuk memetik beberapa tangkai bunga melati.
Ia sangat menyukai bau bunga melati.
Dirinya menaruh beberapa tangkai di saku seragamnya. Ini menjadi penyebab kumara harum bau bunga melati, meski tidak pernah memakai parfum sedikitpun.
Pemilik kebun tidak mempermasalahkan jika kumara ingin mengambil bunga melati tapi tidak ada dirinya, maka kumara boleh mengambil bunga melati sesukanya.
Stop sampai disini suasana alam yang indah bak surganya. Karena kumara sudah sampai dijalan raya yang cukup padat tiap pagi hari.
Jalan yang ramai dengan kendaraan bermesin membuat udara berkebalikan saat kumara masih di persawahan tadi. Yah, polusi udara yang tidak bisa diatasi lagi setelah orang indonesia beralih ke kendaraan bermesin. Jarak hanya 50 meter dari rumah saja mereka pakai motor.
Dari kejauhan mata kumara tidak sengaja menangkap sebuah mobil avanza berwarna hitam membuang sesuatu. Nampak seperti sampah, tapi berbulu.
Kumara memfokuskan lagi matanya.
Menyadari jalan yang sesaat sepi ini akan kembali ramai kumara segera berlari sekuat tenaga. Menyebrang dan mengambil kucing itu.
Suara klakson mobil yang memekakkan telinga.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
BACA DI TIKTOK @RIZKA_SHIBYAN SUDAH DISERTAI SOUND EFFECT
SAMPAI JUMPA DI CHAP. SELANJUTNYA!
Chap. 2
Selesai bersih-bersih kinara duduk di kursi beranda sekolah depan kelas 10 IPS 2.
Letaknya memang di sana, karena depan kelasnya itu jalan menuju kamar mandi putra dan tangga ke lantai atas.
Kalau kamar mandi putri ada di lantai dua. Tepat di depan tikungan anak tangga.
Waktu masuk masih 15 menitan lagi.
Kinara habiskan waktunya dengan membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan kemaren.
Sebuah mobil sedan honda civic hitam, berhenti di depan gerbang.
Ketika pintu mobil dibuka dan sesosok gadis perempuan dengan pakaian serba tertutup turun, kinara agak terkejut.
Sosok gadis itu menghampirinya setelah mobil yang mengantarkannya pergi.
kinara
Pagi-pagi udah ada aja ya masalah kamu?
kumara
Mau gimana lagi? Udah musibah.
kinara
Ini mah bukan sembarang musibah, kamunya aja yang nekat.
kinara
Kamu lari nyelametin kucing di tengah jalan, jatuh, terus di anterin orang tadi kan?
kinara
Tu muncul kepala kucing di tas mu, dahi kamu plasteran, dianter pake mobil lagi, padahal bapakmu kan ga punya mobil.
kinara
Mana ada ojol pakai mobil mewah gitu.
kumara
kamu kog bisa nyimpulin gitu?
Teman kumara ini bisa menyimpulkan apa yang terjadi hanya dengan melihat akibatnya saja.
kinara
Jangan remehin gue dong!
Kinara terlihat tersenyum sombong sambil mengangkat dagunya. Tanganya terlipat di atas perutnya.
Tau penyebabnya, kumara nyeletuk
kinara
Bukan wibu, tapi anime lovers!
Ya, kinara jadi pintar menyimpulkan apa yang terjadi hanya dengan melihat keadaan setelah kejadian.
Semacam deduksi detektif.
Katanya ia akan menjadi detektif kalau ada yang membutuhkannya.
Biasa, wibu halunya ketinggian kalau kata kumara.
Ketika mengobrol, lengan kumara tidak sengaja tersingkap.
Sehingga kinara bisa melihat tangan kumara yang banyak ruam-ruam kemerahan.
kinara
Terus tangan kamu ini kenapa?
kinara
Ga mungkin kan jatuh bisa muncul ruam-ruam?
kumara
I-ini habis kena gigit nyamuk. Di rumah semalam banyak banget nyamuknya.
Tanpa sadar mereka telah menghabiskan waktu dengan mengobrol. Bell tanda waktu masuk sudah berbunyi.
Di kelas 12 IPS 2 saat ini sedang jamkos. Kebiasaannya anak kelas 12 di jamkos kalau tidak nglayap ke kelas sebelah ya seperti ini.
Yang putra main catur, yang putri ngegosip.
???
Bunga sayang, afakah anak kelas 10 udah dibuatin grup?
bunga
Oh maaf cintaku, i'm forget.
Cinta
Cepat sayang, sebentar lagi mau banyak kegiatan sekolah. Dari kemah 1 muharram, pemilihan osis dan sejenisnya, sampai class meeting.
Cinta tersenyum tidak ramah sambil berkacak pinggang.
Gadis bernama bunga kemudian membuka software whatsApp.
Ia membuat grup masing-masing kelas 10. Mulai dari kelas 10 IPS 1 dan 2, juga kelas 10 IPA 1 dan 2.
Dibelakang mereka para pria sedang tidur lesehan dibawah.
Ada yang sedang duduk sambil bermain game online. Ada pula yang sedang main catur.
???
Aku dah bilang ga bisa aku main catur bay!
bayu
Jangan merendah lo sa! Kemaren lo yang ngalahin juara class meeting tahun lalu.
aksa
Dih, dia kan juara tahun lalu bukan sekarang. Mana tau skillnya menurun.
Disela-sela mereka berdebat, seorang siswa kelas sebelah mendatangi kelas mereka.
???
Aksa! Dipanggil pak raden!
Dia adalah arion, anak kelas 12 IPA 1. Ia juga anggota osis seksi keamanan. Begitu juga dengan aksa. Ia anggota osis seksi keamanan seperti arion.
Aksa melihat pergelangan tangannya. Di sana sebuah jam melingkar yang menunjukkan sudah pukul 11 siang.
Di jam-jam ini lah rawan adik kelasnya pada bolos. Mereka sering naik pagar samping sekolah dan tidak akan kembali lagi hari itu.
Dijangkaunya peci hitam yang berada di atas meja. Lalu ia segera pergi bersama arion.
bayu
Ah ga seru. Temenin main dong jack!
Bayu mengobrak abrik temannya yang sedang tidur di belakangnya.
aksa dan arion keluar kelas.
aksa
Disuruh jaga gerbang ya?
aksa
ck, ngomong sama elu tu pelit amat ngeluarin suara!
aksa
Pasti kita disuruh jaga gerbang kan?
aksa
Ck, harusnya kalau sama elu gue juga harus hemat suara nih.
Meski mereka sama-sama anggota osis dan di bagian yang sama pula, tapi mereka jauh dari kata akrab.
Meski aksa sudah mencoba mencairkan suasana, arion layaknya es di antartika.
Sangat sulit mencairkannya.
Sampai jumpa di chap. selanjutnya
Follow my tiktok @Rizka_shibyan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!