NovelToon NovelToon

Beside Me

01. Pengantin Pengganti

...Wellcome to new my story 🖤...

...Ayo berikan dukungan dan cinta kalian 💗...

Sebelum baca, coba klik favorit, rate nya dulu takut lupa hehe...😁 di akhir jangan lupa like!

...Happy Reading 🖤🖤🖤...

*****

Nadira tengah menikmati hidangan di pojok sana, gadis itu sangat menyukai makanan khas orang hajatan. Ada banyak sekali kue dan makanan yang dia jarang bisa makan sehari-hari, selain karena jarang ada itu juga karena dia mengirit uang.

Gadis 19 tahun itu selama 2 tahun terakhir hidup sendirian, ayah ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan. Nadira tetap melanjutkan hidupnya dengan baik, dia bekerja sambil kuliah. Dia mencukupi kebutuhan nya sendiri, lalu membayar biaya kuliahnya juga.

Hari ini dia di undang pamannya untuk datang di acara pernikahan, kakak sepupu Nadira akan menikah hari ini. Dengan senang hati dia datang ke acara pernikahan itu, lumayan makanan gratis!

"Permisi, nona bisa kah kau ikut sebentar?" Seseorang datang menghampiri Nadira, dia mengajak Nadira untuk berbicara.

"Maaf, ada perlu apa?" tanya Nadira terheran-heran.

"Om, anda memanggil anda nona. Ayo ikuti saya!" Nadira menurut untuk mengikuti orang tersebut, mereka berjalan menuju lantai dua gedung.

Sesampainya di lantai dua, mereka pergi menuju kamar Monika kakak sepupu Nadira yang akan menikah itu. Ketika Nadira masuk ternyata di dalam sana ada beberapa orang yang menunggu kedatangan mereka.

"Om, manggil Nadira?" tanya Nadira memastikan.

"Iya Nad, kemari om mau bicara sama kamu."

Nadira memberanikan diri untuk masuk ke sana, dia menghampiri paman nya.

"Nad, bisakah kamu menggantikan Monika di pelaminan? Menikah lah dengan Gerald, gantikan posisi Monika. Kamu mau kan?"

Nadira membulat kan matanya sempurna, apa-apaan ini? Dia datang kemari karena undangan, lalu kenapa sekarang dia yang harus menikah? Yang benar saja!

"Kemana Monika? Bukannya dia yang akan menikah?"

"Monika melarikan diri, dia pergi bersama kekasihnya." Jelas Om Beni, om nya Nadira.

Nadira menutup mulutnya yang menganga karena terkejut, gadis itu sangat shock mendengar nya. Bagaimana bisa Monika melakukan itu? Kekasih? bukankah yang akan menikah dengan nya juga kekasihnya?

"Nona tidak ada waktu lagi, tolong lah saya. Jika pernikahan ini batal, saya akan rugi besar. Keluarga kami harus menanggung malu dan kerugian nya, tolong gantikan Monika di pelaminan." Gerald yang mempelai pria nya meminta bantuan pada Nadira.

"Tapi____"

"Nad, tolong kali ini. Om bisa masuk penjara karena ini." Kata om Beni lagi.

Nadira merasa bingung, dia benar-benar dibuat kebingungan sekarang karena permintaan pernikahan dadakan ini.

"Nad, om mohon!" Beni memohon di hadapan Nadira, hal itu membuat Nadira tak tega.

Gerald maju untuk mengajukan kesepakatan agar Nadira setuju, bagaimana pun caranya dia harus menikah hari ini jika tidak Gerald akan rugi besar.

"Kita akan buat kesepakatan, batasan-batasan yang tidak bisa di lewati. Saya mengerti kenapa kamu ragu, jangan khawatir saya tidak akan melanggar kesepakatan ini." Kata Gerald meyakinkan Nadira.

Setelah berkompromi untuk beberapa saat, akhirnya Nadira setuju untuk menikah dengan Gerald menggantikan Monika. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Nadira, dia akan menikah dengan menggantikan posisi sepupunya.

"Sah?"

"Sah!"

"Sah!"

"Sah!"

Hanya dalam hitungan detik hidup Nadira berubah drastis, statusnya kini sudah menjadi istri seseorang. Sayangnya, itu pernikahan tak di inginkan, mereka menikah karena keadaan.

Para tamu kini mengantri untuk mengucapkan selamat dan juga berfoto, Nadira dan Gerald berdiri berdampingan di atas pelaminan.

"Wih, congrats bro!" Ucap Rey salah satu teman Gerald. "Keren juga ya, bisa mendapat pengantin pengganti dalam waktu singkat."

Gerald memukul pelan bahu Rey. "Diam kau!"

"Selamat Rald, semoga pernikahan kalian bahagia selalu." Kini datang lagi seseorang manusia lain, Teza namanya.

"Thanks Za,"

"Nadira, kalau Gerald macam-macam kasih tahu kita." Kata Rey yang di tanggapi senyum canggung Nadira.

"Untuk apa memberitahu mu? Lebih baik beritahu mama Rowina Nad, Gerald paling takut sama mama nya." Ujar Teza sengaja menggoda Gerald.

Nadira lagi-lagi tersenyum canggung menanggapi candaan mereka, gadis itu sendiri masih merasa tidak nyaman berada di antara pria-pria ini.

"Sudah, sudah! kalian pergi sana, ada banyak tamu mengantri di belakang." Usir Gerald pada kedua temannya itu, Teza dan Rey sebenarnya masih ingin menggoda Gerald tapi antrian di belakang cukup panjang.

Reya dan Teza turun dari sana, bergiliran dengan tamu undangan yang lainnya. Sambil terus mengucapkan terima kasih, Gerald juga terus menjelaskan kenapa nama pengantin wanita nya beda. Dia mengatakan pada para tamu bahwa itu salah cetak.

"Selamat pak Gerald, semoga menjadi keluarga yang bahagia dan langgeng."

"Terima kasih pak, maaf untuk kebingungan nya karena kesalahan pencetakan surat undangan." Kata Gerald.

Satu demi satu tamu mulai meninggalkan area resepsi, usai mengucapkan selamat dan menikmati beberapa hidangan. Tamu mulai sepi, Nadira pun baru bisa duduk tenang. Sedari tadi gadis itu merasa pegal akibat terlalu lama berdiri untuk menyalami tamu.

Gerald yang menyadari itu memanggil seseorang untuk membawa Nadira pergi, seorang pria yang merupakan tangan kanan Gerald pun datang.

"Tuan, selamat untuk pernikahan kalian."

"Terima kasih Zak." Sahut Gerald. "Zak, tolong antar Nadira ke kamar ya, dia seperti nya sudah sangat kelelahan terus berdiri seperti ini di sini."

"Baik tuan."

****

Nadira duduk meluruskan kakinya di sopa, gadis itu merasa begitu pegal terlalu lama berdiri dengan hak tinggi. Zaky membawakan minuman segar untuk nya, tangan kanan Gerald itu juga membawakan balsem untuk Nadira.

"Nona, ini balsem nya. Oleskan pada kaki anda supaya rasa pegalnya berkurang."

Nadira menerimanya, tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih, Zaky pun pergi dari sana.

Beberapa saat kemudian, Nadira telah merasa lebih baik. Gadis itu baru akan pergi ke toilet tapi pintu kamar terbuka. Nadira menatap tak jadi masuk ke toilet, dia kembali duduk di sopa.

"Setelah ini Zaky akan mengantar mu ke apartemen, istirahatlah di sana aku akan ke sana besok pagi." Kata Gerald.

Nadira mendengarnya tapi enggan untuk menyahuti, apa bedanya di sahuti dan tidak Gerald akan tetap menyuruhnya pulang ke apartemen.

"Kenapa Monika melarikan diri? Benarkah karena dia memiliki kekasih gelap? atau mungkin Monika takut untuk hidup bersama mu tuan?" tanya Nadira tiba-tiba.

Gerald mengepalkan tangannya, dia kesal mengingat-ingat pengkhianatan Monika. Kekasih yang sudah 3 tahun berpacaran dengan nya, lalu melarikan diri di saat terakhir menuju pernikahan, itu pun lari bersama kekasihnya yang lain.

"Itu bukan urusan mu." Sahut Gerald sambil keluar dari kamar itu.

Nadira mengumpat kesal, dia mengutuki pria itu. Jika mereka berpacaran dan memutuskan untuk menikah, itu artinya tidak ada paksaan di antar mereka, lalu kenapa Monika malah melarikan diri? dia juga ternyata memiliki kekasih lain.

"Monika, awas kau! Aku harus membuat mu bicara, apa alasannya kau lari dari pernikahan." Monolog Nadira.

...*****...

...Hai, hai!...

Ini bab awal ya, untuk bab selanjutnya aku buat semenarik mungkin 🤗

Jangan lupa untuk klik favorit, rate, komen, like, hadiah, dan vote nya!!!

Aku tau masih banyak karya lain yg lebih bagus, tapi tetep hargai karya ini ya🙏 kasih dukungan dan cinta kalian 🙏🖤

...See You Next Part 🖤...

follow ig author: @azahramir_

02. Kesepakatan

Zaky mengantarkan Nadira ke apartemen seperti yang di katakan Gerald, pria itu mengajak Nadira untuk masuk kedalamnya. Dia menunjukkan kamar Nadira, kamar yang berada tepat di sebelah kamar Gerald.

Syukurlah, mereka tidak satu kamar. Ucap Nadira dalam hati, jika sampai mereka satu kamar maka Nadira tidak akan pernah tenang.

"Kau bisa pulang." Titah Nadira pada Zaky.

"Baiklah nona, jika membutuhkan sesuatu hubungi aku." Kata Zaky lagi.

Ya, ya! Nadira mengangguk mengerti. Zaky pun pergi dari sana, seperginya Zaky Nadira langsung mendudukkan dirinya di sopa. Akan apa dia di sini?

Pria itu juga akan datang besok kan? Apa Nadira pulang saja? Ya, Nadira rasa lebih baik dia pulang ke kontrakan nya saja. Besok dia juga harus kuliah, buru-buru gadis itu memesan taxi online.

Beberapa menit kemudian taxi yang dia pesan tiba, Nadira langsung melesat pulang ke kontrakan sederhana nya. Sekitar 20 menit di perjalanan dia pun sampai, gadis itu membayar taxi dan langsung turun lalu bergegas untuk masuk kedalam kamar kontrakan.

"Ah, senang nya!" Gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur kecil di sana, punggungnya terasa sakit sekarang.

*****

Disisi lain, Gerald masih di gedung tempat pernikahan itu berlangsung. Dia tampak kacau sebab masih merasa tidak terima dengan pengkhianatan yang telah di lakukan Monika, bisa-bisanya Gerald kecolongan.

Kebenaran macam apa ini? Dia di tinggal pergi kekasihnya di hari pernikahan mereka, kekasihnya memilih pria lain.

"Apa dia lebih kaya dariku? Apa dia jauh lebih baik dariku? Wanita sialan! Kau berani mengkhianati ku? Dasar ja**ng!" racau Gerald, pria itu duduk melantai sambil memegang satu botol minuman beralkohol di tangan nya.

Pria itu sudah minum 1 botol minuman beralkohol, dan kini dia hampir menghabiskan botol ke 2. Gerald yang setengah sadar itu berdiri, dia berjalan menuju kamar yang di sediakan oleh pihak organizer untuk malam pengantin mereka.

Didalam kamar itu, Gerald meluapkan semuanya. Dia melempar asal botol di tangan nya, botol itu pecah berkeping-keping. Kemudian dia menghancurkan hiasan-hiasan di kamar itu, kini gadis yang sangat dia cintai menjadi gadis yang paling dia benci. Waktu 3 tahun yang mereka habiskan, tak berarti apa-apa mulai sekarang.

*****

Keesokan harinya Gerald pulang ke apartemen, dia merasa pengar akibat minum kemarin malam. Pria itu masuk dan duduk di sopa, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

"Hallo! Gerald, kamu ada di apartemen kan?" Tanya mama Rowina, mama Gerald lewat sambungan telepon seluler.

"Iya ma, kenapa?" suara Gerald terdengar parau, mama Rowina tebak pasti putra nya ini habis minum dan masih setengah sadar sekarang ini.

"Gerald, kamu itu kebiasaan yah! Jangan minum-minum terus, mama udah sering larang kamu." Mama Rowina mengomel di sebrang sana, hal itu membuat Gerald menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Udah ma, Gerald pusing. Lagian mama mau ngapain pagi-pagi sudah menghubungi ku? tidak ada kerjaan lain apa?"

"Mama hanya ingin memastikan kamu ada di apartemen atau tidak, dan juga di mana istri kamu?" Kini beralih bertanya mengenai Nadira.

Gerald menepuk keningnya pelan, dia lupa tentang Nadira. Pantas sejak masuk ke sini rasanya Gerald melupakan sesuatu, ternyata benar dia lupa pada gadis itu.

"Ada ma, ada. Nadira masih tidur ma!" Jawab Gerald berbohong.

"Hmm, baiklah. Mama tutup dulu ya, kamu jangan lupa kasih makan Nadira, jagain Nadira sekarang dia istri kamu." Rowina menyampaikan petuah nya untuk anak tunggalnya ini.

Sambungan telepon itu di tutup, Gerald buru-buru menghubungi Zaky.

"Zak, dimana Nadira?" tanya Gerald lewat telepon.

"Nona Nadira tuan? Saya mengantarkan nona ke apartemen tuan."

Gerald mengumpat kesal, gadis itu tidak ada di sana. "Dia tidak ada di apartemen Zaky. Cari dia cepat!"

"Baik tuan,"

Pria itu melempar ponselnya ke sopa, dia sudah cukup pusing memikirkan Monika sekarang Nadira malah berulah. Baru kemarin mereka menikah dan sekarang gadis itu membuat masalah untuk Gerald, bagaimana jika mama nya datang? Gerald akan mengatakan apa? Keluarga Gerald tidak tahu soal perjanjian yang Gerald katakan sebelum mereka menikah, setau mama nya Nadira adalah sepupu Monika dia menggantikan Monika tanpa kesepakatan apapun.

Beberapa saat berlalu, Gerald pun sudah bersiap-siap akan pergi ke kantor. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, itu panggilan dari Zaky.

"Hallo tuan, saya sudah menemukan nona Nadira. Dia pergi ke kampus tuan, akan saya kirimkan alamat kampus nya." Kata Zaky.

"Baiklah." Gerald langsung memeriksa pesan yang Zaky kirimkan. Dilihatnya alamat kampus Nadira, satu arah dengan alamat kantor nya.

"Aku pikir akan lebih baik menikahi sepupunya, daripada Monika. Tapi, ternyata aku salah, baru sehari menikah dia sudah membuat ku repot."

Gerald tak jadi berangkat kekantor, dia akan menjemput Nadira ke kampusnya. Gadis itu harus segera di bereskan, jika di tunda lagi akan menimbulkan masalah lebih dari ini.

20 menit berlalu, Gerald pun sampai di kampus Nadira. Dia sudah meminta Zaky untuk mencari tahu kapan Nadira pulang, menurut informasi yang Zaky dapatkan jadwal kuliah Nadira sampai pukul 11 siang, akan di lanjut nanti pukul 14:00.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10:59 Gerald berdiam diri di dalam mobil menunggu Nadira keluar, yang dia tunggu pun akhirnya terlihat. Nadira tengah berjalan menuju gerbang utama, gadis itu terlihat berjalan santai sambil mengobrol dengan temannya.

"Nadira!" seru Gerald memanggil Nadira, gadis itu pun menghentikan langkahnya tatkala mendengar namanya di panggil.

Buru-buru Gerald keluar dari mobilnya, dia menghampiri gadis itu dan mengajaknya pulang bersama. "Ikut dengan ku!"

"Eh, apa-apaan ini? lepaskan!" Nadira memberontak.

"Ikut dengan tenang, atau aku paksa dengan kekerasan?" tanya Gerald memberikan pilihan.

Nadira memutar bola matanya jengah, pantas saja Monika lari ternyata Gerald sangat menyebalkan. Dia hanya ingin orang menurut padanya.

"Eh, sorry ya gue duluan." Kata Nadira pada temannya itu.

"Iya Nad, hati-hati ya. Lagian sekarang kan lo udah punya keluarga sendiri, jadi harus lebih banyak di rumah buat ngurus semuanya." Sahut temannya itu.

Gerald menaikan alisnya, bagaimana bisa dia tahu Gerald adalah suami Nadira?

****

"Duduklah!" Titah Gerald.

Nadira menurut dan duduk di sopa yang ada di sana, gadis itu dibawa Gerald ke apartemen.

"Cepatlah ada apa ini? aku masih ada mata kuliah." Kata Nadira sambil menahan kesal.

Gerald tak menjawab dia membuka ponselnya dan menghubungi Zaky, beberapa menit kemudian Zaky pun datang. Dia membawa sebuah map berwarna biru yang berisi kan perjanjian yang akan di sepakati Gerald dan Nadira.

"Baca dan tantangan."

"SURAT KONTRAK PERJANJIAN" baca Nadira judul besar surat itu. Nadira membaca surat perjanjian itu dengan seksama. Dia melihat waktu pernikahan kontrak itu selama 5 bulan, itu artinya Nadira akan bebas kembali setelah 5 bulan, tapi dia jadi janda? Satu lagi, mereka di haruskan berpura-pura jadi pasangan harmonis di hadapan keluarga Gerald, dan Monika.

"Waktunya lama sekali? kenapa tidak 3 atau 2 bulan saja? itu pasti lebih baik." Kata Nadira.

"Tandatangan saja di sana, jika terus bicara aku akan menambah waktu kontrak nya." Ancam Gerald.

Nadira mendelik dan langsung menandatangani surat kontrak itu, daripada di perpanjang lagi ya kan.

...*****...

Next?

...Jangan lupa klik favorit, rate, komen, like, hadiah dan vote!!!...

follow ig author: @azahramir_

03. Bertemu mama mertua

Seminggu sudah Nadira menyandang status seorang istri CEO sukses, meski demikian Nadira tak pernah merasa ada yang istimewa dalam hidupnya, justru dia merasa hidupnya seperti terbebani.

Nadira akan pergi untuk kuliah lalu pulang ke apartemen lagi, hari-hari nya dia habiskan hanya duduk dan menonton tv di apartemen. Gerald memang jarang berada di apartemen, dia akan pulang untuk tidur lalu akan berangkat lagi di pagi harinya.

Dulu Nadira sibuk menghabiskan waktunya diluar, dia kuliah lalu bekerja. Terkadang Nadira pergi ke luar bersama teman temannya, tapi sekarang dia tidak bisa melakukan itu tanpa izin dari Gerald.

Lihat saja sekarang ini, Nadira tengah duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Tidak ada hal lain yang bisa dia lakukan selain itu, terkadang Nadira juga bertanya-tanya kapan Gerald pulang? Setiap malam Nadira tidak pernah tahu kapan pria itu datang ke apartemen, dan di pagi harinya saat Nadira bangun pria itu sudah pergi entah kemana. Apakah memang dia sesibuk itu?

"Ah, apa sih? Kenapa dia mengurung ku di sini, sedangkan dia sendiri terus kelayapan entah kemana." Gerutu Nadira jika mengingat Gerald yang terus mengekang nya, tapi Gerald sendiri tidak pernah diam di apartemen.

Drrtt!!!

Ddrrtt!!!

Ddrttt!!!

Ponsel Nadira berdering, dengan cepat gadis itu memeriksa ponselnya. Tertera nama Zaky di sana, dibandingkan dengan Gerald suaminya Zaky lebih sering menghubungi Nadira selama seminggu terakhir ini.

"Hallo!"

"Hallo, nona Nadira. Ini saya Zaky nona," ucap Zaky.

"Ya, aku tau! Ada apa?" Ketus Nadira.

"Nona, begini kata tuan nyonya Rowina meminta anda untuk ke rumah utama. Aku akan mengantar anda kesana, siap-siap lah sebentar lagi aku akan sampai." Jelas Zaky.

Nadira sedikit mengembangkan senyumnya, akhirnya dia akan keluar dari apartemen ini. Tidak masalah meski hanya ke rumah keluarga Gerald, setidaknya Nadira berpindah tempat untuk hari ini.

"Baiklah, aku akan bersiap-siap. Jangan lama-lama Zaky, aku sangat tidak sabar ingin pergi keluar." Terdengar suara Nadira yang bersemangat, membuat Zaky di sebrang sana sedikit terheran-heran

"Baik nona, saya sedang dalam perjalanan menuju apartemen."

"Ya, baiklah."

Sambungan telepon itu berakhir, Nadira langsung pergi ke kamar nya untuk berganti pakaian dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah utama.

Selang beberapa menit, Zaky sudah berada di depan pintu apartemen. Pria itu menghubungi Nadira dan mengatakan bahwa dia menunggu gadis itu di depan pintu, dengan semangat 45 nya Nadira langsung keluar.

"Zaky, kita pergi sekarang?" tanya Nadira dengan semangat.

Iya, nona ayo!"

Nadira berjalan lebih dulu di ikuti Zaky mengawalnya di belakang. Sesekali Zaky nampak menggaruk kepalanya, dia merasa sedikit aneh dengan sikap Nadira. Dia terlihat begitu bahagia, apakah Nadira memang senang karena akan bertemu mama Rowina? atau karena hal lain?

Mereka masuk kedalam lift, lalu setelah lift sampai di lantai bawah keduanya berjalan menuju parkiran mobil. "Nona, sepertinya anda sangat bahagia." Zaky membuka obrolan keduanya ketika sudah berada di dalam mobil.

"Ya, aku memang sangat bahagia. Apakah terlihat begitu jelas di wajah ku?"

Zaky berdehem singkat, pria itu juga berharap Nadira bisa bahagia bersama tuan nya itu. Bagaimanapun Gerald, sekasar dan searogan apapun Gerald dia adalah pria yang sangat baik. Andai Zaky memiliki adik perempuan dia pasti akan merekomendasikan pria seperti Gerald untuk di jadikan suami, sebab tidak ada pria sebaik Gerald untuk jadi suami.

"Saya selalu berharap kalian akan selamanya bersama, saya rasa kalian berdua adalah pasangan yang sangat cocok." Ungkap Gerald akan pemikiran nya selama seminggu ini.

"Apa kata mu?! Aku bahkan sudah tidak tahan, padahal baru satu minggu." Sahut Nadira sambil memajukan bibirnya kesal.

"Apa saya salah bicara nona?" tanya Zaky.

"Ck, sudah jangan bicarakan itu. Fokus saja pada jalanan di depan." Balas Nadira.

****

Di rumah utama mama Rowina tengah menunggu kedatangan Nadira, gadis itu di sambut antusias ketika sampai di rumah itu. Jujur saja mama Rowina lebih bahagia dengan pernikahan Gerald dan Nadira, di bandingkan dengan pernikahan Gerald dan Monika. Entah harus bersedih atau bersyukur sebab Monika melarikan diri, dan di gantikan oleh Nadira.

Nadira dan Monika seperti dua kubu yang berlawanan, jika Monika gadis yang selalu tampil glamor maka Nadira adalah gadis dengan kesederhanaan. Monika selalu berpenampilan terbuka, sedangkan Nadira lebih tertutup meski tidak dengan hijab.

"Sayang, aduh! mama seneng banget kamu mau datang kesini." Mama Rowina memeluk Nadira, lalu mencium pipi kiri dan kanan gadis itu. "Duduk sayang!"

"Iya mah, maaf ya Nadira baru dateng ke sini jenguk mama. Padahal seminggu terakhir ini Nadira cuma di apartemen aja." Kata Nadira.

"Ihh, atuh tidak apa-apa sayang. Mama ngerti ko, malah mama mau minta maaf sama kamu. Anak mama itu terlalu sibuk kerja, dia sampai tidak punya waktu untuk kalian berdua pergi honeymoon." Balas mama Rowina, tak lupa bahasa khas Sunda nya.

Mama Rowina itu berasal dari Bandung, meski lama tinggal di Jakarta tetap saja logat sunda nya tidak pernah tertinggal.

"Hehhe.... Tidak apa mah."

Keduanya terlihat asyik mengobrol, ini kali pertama mereka mengobrol dan bercengkrama bersama tapi mereka langsung akrab.

"Nad, Gerald tidak aneh-aneh kan sama kamu? maksud mama, dia tidak menyusahkan kamu kan?" tanya mama Rowina.

"Tidak mah, mas Gerald tidak pernah menyusahkan Nadira." Sahut Nadira.

'Tidak pernah menyusahkan, hanya memberatkan beban hidup ku.' Ucap Nadira dalam hati.

...****...

Next?

...Jangan lupa klik favorit, rate, komen, like hadiah dan vote!!!...

follow ig author: @azahramir_

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!