NovelToon NovelToon

The Journey Of Love

Episode 1

Chu Xia merupakan anak bangsawan Chu dengan Selir Lin .

Selir Lin menjadi istri kesayangan dari bangsawan Chu , dia masih memiliki hubungan kerabat dengan permaisuri kekaisaran .

Istri sah Bangsawan Chu mengalami sakit parah bahkan hanya bisa terbaring di kamar karena dinyatakan lumpuh.

Chu Xian anak pertama dari bangsawan Chu dengan istri sahnya.

Chu Xian menyalahkan selir Lin atas insiden yang telah terjadi kepada ibunya , Chu Xia merasa tidak terima semua tuduhan yang katakan oleh kakak laki-lakinya.

Hubungan keduanya merenggang dan saling bermusuhan satu sama lain , meski sebenarnya saling menyayangi .

Sejak kecil Chu Xian selalu melindungi Chu Xia dari bahaya apapun karena dia adalah kakak laki-lakinya yang harus selalu menjaga adik perempuannya.

" Nona , kau tau jika hari ini adalah kompetisi memanah ". Ujar Linxi sang pelayan setia Chu Xia.

" Iya , tapi aku tidak ingin melihatnya hari ini karena aku harus melihat keadaan Nyonya Chu ". Ungkap Chu Xia.

" Jika saja tidak terjadi kesalahpahaman diantara kalian berdua maka tidak akan seperti ini ". Ujar Linxi.

" itu sudah berlalu , jadi saat dia pergi maka aku akan diam-diam pergi melihat nyonya chu ." Lirih Chu Xia.

Chu Xia sangat peduli pada Nyonya Chu karena sebelum mengalami sakit parah hingga mengalami kelumpuhan , Nyonya Chu selalu memberikan kasih sayang pada Chu Xia bahkan tidak membeda-bedakan antara Chu Xian dan Chu Xia .

Chu Xian adalah Jendral Muda yang baru saja telah diangkat oleh Kaisar Qi.

Acara Kompetisi seharusnya juga akan dihadiri olehnya untuk itu Chu Xia bisa bebas bertemu dengan Nyonya Chu karena selama ini Chu Xian melarang siapapun kecuali Bangsawan Chu untuk masuk kedalam kamar Nyonya Chu.

" Linxi , bagaimana apakah dia sudah pergi ?".Gumam Chu Xia.

" Sudah nona ". Jawab Linxi.

Chu Xia segera meniupkan asap di sekitar kamar Nyonya Chu agar para pelayan pingsan tidak sadarkan diri agar bisa leluasa masuk .

" Ibu ". Lirih Chu Xia saat melihat kondisi nyonya Chu yang terkapar lemah tak berdaya bahkan hanya bisa mengedipkan mata saja.

Chu Xia menghampiri nyonya Chu dan mencium tangannya dengan lembut.

" Xiaxia datang ibu ... ". Chu Xia tidak bisa membendung air matanya lagi.

Dia menangis tersedu-sedu disamping tubuh Nyonya Chu yang terkapar lemah.

Nyonya Chu sendiri tiba-tiba mengeluarkan air matanya .

" Ibu... ibu menangis yaa ". Ucap Chu Xia sambil memegang tangan Nyonya Chu.

Setelah merasa puas karena bisa bertemu dengan Nyonya Chu barulah bisa keluar dari kamarnya.

" Linxi ayo kita keluar cari informasi seputar penyakit ". Kata Chu Xia.

" Baik nona ".

Chu Xia dan Linxi sudah berjalan melewati beberapa pusat pengobatan namun tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.

* Kriukkkriukk*

Suara perut Chu Xia mulai bergemuruh karena dia melupakan makan siangnya.

" Nona kau harus makan dulu , ini ". Ucap Linxi sambil memberikan sepotong kue yang dibawanya dari Kediaman.

" Baiklah ".

Saat ingin memakan kue itu tiba-tiba ada seseorang yang memakai pakaian compang-camping melihat ke arah Chu Xia.

" Kau mau ." Ujarnya.

" Tapi Nona , itu tinggal 1 ". Ucap Linxi.

Chu Xia memberikan sepotong kue itu pada seseorang yang memakai pakaian compang camping , seseorang itu terlihat sudah tua tak terawat.

" Kakek , dimana rumahmu ?". Chu Xia bertanya pada orang itu.

Namun dia hanya diam saja karena serius memakan sepotong kue yang diberikan oleh Chu Xia.

Saat pria tua itu akan pergi tiba-tiba memberi sebuah kantong yang sudah teramat lusuh pada Chu Xia.

" Apa ini ?". Ujar Chu Xia.

" Ehh Nona cepat segera buang benda itu ". Kata Lixin.

Lixin mengambil kantong itu dari tangan Chu Xia dan dilempar kesembarang tempat.

" Lixin kau ini apa-apa'an sih ". Geramnya sambil memungut kantong tadi.

Chu Xia ingin mengembalikannya pada seorang pria tua itu namun jejaknya sudah tidak ada.

" Mengapa dia pergi secepat itu ? aneh ". Lirih Chu Xia.

Chu Xia sendiri merasa sangat penasaran dengan isi dari dalam kantong itu.

" Nona , kau mau apakan kantong itu ? hati-hati ". Kata Lixin.

" Apa ini ? terlihat seperti obat ". Ucap Chu Xia seraya mengamati obat yang berada di tangannya.

" Jangan-jangan obat itu adalah racun , nona cepat buang ". Teriak Lixin.

" Ishhh kau ini jangan berisik , diamlah ".

Saat Lixin mengatakan jika obat itu adalah racun , maka saat ini Chu Xia teringat pada Nyonya Chu .

" Aku harus pergi menemui tabib Jin ". Gumam Chu Xia.

Sebenarnya seorang pria tadi mengamati gerak-gerik dari Chu Xia yang bertanya kepada orang yang paham tentang penyakit kelumpuhan namun malah dianggap aneh .

Chu Xia tidak berhenti untuk terus berusaha hingga pada akhirnya seorang pria tua menyamar sebagai seorang pengemis yang memakai pakaian compang - camping.

Episode 2

Chu Xia memberikan kantong yang berisikan obat didalamnya kepada Tabib kepercayaannya namun tabib itu tidak terlalu paham .

" Bahkan tabib sekelas dia tidak bisa menggunakan pengetahuannya tentang obat ini , tapi untuk apa aku menyimpan kantong ini ". Ujar Chu Xia.

" Benar nona , sebaiknya buang saja ." kata Linxi.

Chu Xia melempar kantong lusuh itu kesembarang tempat .

*Prak*

Kantong itu mengenai kepala seseorang yang sedang lewat .

" Tuan , apakah kau tidak apa-apa ?". Ucap pengawal dari sesorang yang kepalanya tertimpa kantong .

" Siapa yang melemparnya ?". Ketusnya.

Chu Xia menutup mulutnya dengan kedua tangannya lalu hendak lari menghindari seseorang itu.

" Gawatt... kantong itu membawa kesialan untukku ". Chu Xia panik.

Saat ini mereka terlibat saling kejar-kejaran namun sesorang itu menemukan jejak Chu Xia dengan cepat.

" Hahh ... dia !! dia bisa terbang ". Lirih Chu Xia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

" Gadis nakal !!". Ucap sesorang yang menghadangnya.

" Aku.. ".

" Menurutmu siapa lagi yang berada disini , kau malah meninggalkan pelayan setiamu ". Ujarnya.

" Ohh astaga , Lixin !! dimana dia ". mencari keberadaan pelayannya seraya berpura-pura khawatir dan ingin kabur.

" Mau kabur ". Ucap seseorang itu dengan menarik tangan Chu Xia.

Namun malah terlalu kencang untuk menarik tubuh seorang gadis bertubuh kecil yang mengakibatkan keduanya saling bersentuhan dada.

*Duk*

" Aww ". Ringis Chu Xia saat dadanya bersentuhan dengan dada datar dari seseorang itu.

Dahi Chu Xia sedikit lecet karena kepalanya terbentur oleh baju zirah besi yang dipakai oleh sesorang itu.

" Lain kali jangan membuang barang sembarangan , mengerti ". Ujar Sesorang itu sambil melihat ke dahi Chu Xia.

Chu Xia pun tak sengaja menatap hingga keduanya memiliki jarak yang begitu dekat.

Begitu puas saling menatap barulah sama-sama membuang muka ke arah lain.

" Aku --; aku tidak sengaja melemparnya ". Ungkap Chu Xia.

" Baiklah , sekarang kemarilah ". Kata seseorang itu.

" Kita tidak saling mengenali maka tidak harus saling berdekatan maka jaga jarak ". Ucap Chu Xia.

" Namaku Yu Qin , kau tenang saja aku bukan seorang penjahat maupun penculik gadis kecil sepertimu ". Gumamnya.

Chu Xia masih mencari-cari keberadaan Linxi namun tidak ada tanda-tanda kemunculannya.

" ini milikmu ". Kata Yu Qin.

Seseorang yang terkenal lemparan kantong dari Chu Xia bernama Yu Qin , seorang pria tampan betubuh gagah dan tinggi memakai baju zirah besi .

" Bu---bukan ". Jawab Chu Xia.

Yu Qin mengernyitkan dahinya seolah merasa ada yang aneh.

Dia segera membuka isi dari kantong yang dilempar sembarangan oleh Chu Xia.

" Sebuah obat ".

Yu Qin mengeluarkan obat itu dan segera menciumnya .

Chu Xia mengamati apa yang dilakukan oleh Yu Qin.

" Obat ini memiliki aroma seperti bahan-bahan penawar racun ." Ucap Yu Qin dalam hatinya.

Setelah mencium aroma dari obat itu barulah Yu Qin menatap tajam ke arah Chu Xia.

" Darimana kau mendapatkan barang berharga ini ?". tanya Yu Qin.

" Mengapa kau sangat ingin tau ? apakah itu penting bahkan aku sudah membuangnya ". Ucap Chu Xia.

" Kau membuangnya , itu berarti obat penawar racun ini sekarang menjadi milikku ". Kata Yu Qin seraya menaruh obat itu di saku bajunya .

Chu Xia sangat terkejut luar biasa saat mendengar sebuah fakta jika obat itu adalah penawar racun.

" Obat itu penawar racun !?". seru Chu Xia.

" Kenapa ? Sekarang menyesal ." Ledekknya.

" Apakah kau seorang tabib hingga dengan mudahnya mengatakan jika obat itu adalah penawar racun ". Gumam Chu Xia.

" Hanya seorang tabib palsu dan bodoh yang tidak tau , sudah jelas dari aromanya ". Sahut Yu Qin.

Chu Xia merasa tertegun dengan pernyataan yang dikatakan oleh Yu Qin.

Yu Qin adalah anak angkat dari seorang Tabib yaitu Fang He , oleh sebab itu dia bisa sedikit mengetahui tentang obat-obatan karena hampir setiap hari mencium aroma dari obat-obatan.

Chu Xia ingin mengambil kantong lusuh yang berisi obat itu sekali lagi .

" Hah, gadis nakal ". mencubit hidung bangir milik Chu Xia.

" Kantong itu sebenarnya milik ibukku , huuuuu aku hanya kesal saja padanya maka dari itu melemparkan ke sembarang arah ". Ucap Chu Xia.

Yu Qin hanya menatap tajam ke arah Chu Xia .

" Ke--kenapa malah menatapku seperti itu ?".Ujar Chu Xia yang merasa risih.

" Heh, dasar pembohong ". Ucap Yu Qin sambil geleng-geleng kepala.

Yu Qin ingin pergi namun Chu Xia menghentikannya dengan merentangkan tangannya ke samping.

" Ada apa lagi ?" tanya Yu Qin.

" Ku mohon berikan kantong itu padaku ". Kata Chu Xia.

Yu Qin memperhatikan wajah gadis kecil itu secara seksama.

" Siapa namamu ?".

" Chu---Chu Xia ".1

Episode 3

Chu Xia mendapatkan kembali kantong lusuh itu karena Yu Qin memberikannya dengan rela hati , mendengar cerita jujur dari Chu Xia hingga tak terasa air mata Yu Qin pun terjatuh .

Hal yang diceritakan oleh Chu Xia begitu mirip dengan kisahnya di masa lalu , kini Yu Qin bisa tumbuh menjadi seorang yang kuat bahkan tak terkalahkan.

5 tahun berlalu ,.

" Xiaxia ? bangunlah !! Upacara kedewasaanmu akan segera dimulai ". Teriak Selir Lin dari pintu luar kamar Chu Xia.

Yang diteriakan masih memejamkan matanya dengan sangat rapat karena semalam tidur terlalu larut.

" Xiaxia benar-benar yaa , hahh sudah mau dewasa tapi tetap tidak berubah ". Keluh Selir Lin.

" Adik , ada apa ? mengapa kau marah-marah seperti ini ". Tanya Nyonya Chu.

" Kakak ? lihatlah anak perempuanku masih belum bisa berubah padahal upacara kedewasaaannya akan segera dimulai ". Jawab Selir Lin.

Nyonya Chu dinyatakan sembuh total setelah meminum obat dari Chu Xia, meskipun sebelumnya terjadi pertengkaran yang hebat antara Chu Xian dengan Chu Xia .

Nyonya Chu seorang wanita yang lemah lembut bahkan sangat berbeda jauh dengan Selir Lin yang selalu marah-marah .

" Xiaxia ayo bangunlah nak , ibu sudah menyiapkan hadiah untukmu . Jika kau tidak bangun maka hadiahnya tidak akan kuberikan padamu ".

" Aku sudah bangun ibu ...". teriak Chu Xia yang mengejutkan Nyonya Chu dan Selir Lin.

" Ya ampun Xiaxia !!! keterlaluan ya kau ini membuat jantung ibu hampir lepas ". Celoteh Selir Lin .

" Ahhhh... aduhhh ibu.. sakit.. ahhh ". Selir Lin menjewer telinga Chu Xia.

" Adikk Lin sudahlah , jangan seperti itu ? Xiaxia sudah dewasa ". Ujar Nyonya Chu.

Chu Xia segera bersembunyi dibelakang tubuh Nyonya Chu agar Selir Lin tidak memarahinya atau menjewernya lagi.

Upacara Kedewasaan Chu Xia dilakukan dengan hikmat hingga berjalan dengan lancar.

Chu Xia sudah berumur 17 tahun dan seharusnya sudah siap untuk memulai kehidupan bersama calon suaminya.

" Xiaxia , tolong antarkan ini pada permaisuri Qi . Dia termasuk bibimu juga ". Kata Selir Lin.

" Kenapa harus aku ibu ? titipkan saja pada Xian , bukankah setiap hari dia memasuki istana ". Celoteh Chu Xia.

" Kakakmu sangat sibuk untuk beberapa hari ini , jadi kaulah yang harus membantu ibumu ini untuk memberikan surat secara langsung pada Permaisuri Qi ." Jelas Selir Lin.

" Yaa.. yaa baiklah , tapi ada satu syarat ".

" Apalagi ".

" Hehehe ibu , asalkan bisa menaiki kuda sendiri maka aku akan berangkat saat ini juga". Kata Chu Xia .

Selir Lin tidak menduga jika permintaan dari putri satu-satunya membuatnya tidak habis berpikir , dia menyukai hal yang cukup berbahaya bahkan membayangkan saja sangat ngeri.

" Ibu tidak jadi menyuruhmu pergi ". Kata Selir Lin.

" Ibu ... ". lirih Chu Xia.

" Tidak .. kau masih tidak jera juga yaa . Bagaimana jika kau sampai terjatuh lagi dan.. ahh pokoknya ibu tidak akan pernah mengijinkannya lagi ". Hentak Selir Lin pada Chu Xia.

" Tapi kejadian itu sudah berlalu ibu , aku sudah dewasa sekarang ". elakknya.

" Jika tidak boleh yaa tidak boleh ." Kata Selir Lin dengan nada tinggi.

Chu Xian mendengar suara Selir Lin yang sedang marah-marah dan segera menghampirinya.

" Selir Lin , ada apa ?." tanya Chu Xian.

Selir Lin tidak bisa berkata - kata hanya bisa mengungkapkannya dengan bahasa ekspresi.

" Xiaxia kenapa lagi ? hampir setiap hari ibumu selalu memarahimu , katakan ada apa sebenarnya ". tanya sekali lagi Chu Xian.

" Aku ingin berkuda kak .. apakah itu salah ". Jawab Chu Xia.

" Tidak boleh !! ". Sahut Selir Lin.

" Selir Lin , Xiaxia sudah mempelajari cara berkuda dengan baik . Percayalah padaku ". Gumam Chu Xian.

Pada Akhirnya Selir Lin harus merelakan Chu Xia untuk berkuda .

" Aku akan pergi Ibu , surat ibu akan sampai pada Permaisuri Qi ". Ucap Chu Xia.

" Hati-hatilah jangan terlalu kencang ". Nasehatnya.

Sebelum Chu Xia pergi , Nyonya Chu memanggilnya .

" Ada apa ibu ?". kata Chu Xia.

" Kata Xian , kau akan pergi ke istana ?".

" Iya , hari ini juga aku akan berangkat ". Jawab Chu Xia.

" Tunggu dulu , sekarang ikut ibu ..".

Nyonya Chu membawa Chu Xia ke dalam kamarnya.

Selain itu dia meminta gadis yang baru saja melakukan upacara kedewasaan untuk diam karena Nyonya Chu akan merias wajah Chu Xia .

" Ibu.. kenapa wajahku sangat berat ". Keluh Chu Xia.

Nyonya Chu hanya tersenyum saja melihat tingkah lucu Chu Xia , karena selama ini gadis itu hampir setiap hari tidak memakai riasan yang berlebihan .

Chu Xia memiliki kecantikan yang natural meskipun tidak memakai riasan tebal bahkan sudah dikatakan cantik sejak bayi.

Nyonya Chu memperlakukan Chu Xia layaknya anak kandung sendiri bahkan memintanya untuk memanggil ibu kepadanya padahal Chu Xia bukan anaknya melainkan anak seorang selir.

" Sudah selesai ".

Nyonya Chu meminta Chu Xia untuk berputar-putar .

" Ibu.. kenapa wajahku seperti topeng ". Keluh Chu Xia.

" Tentu saja kau sangat cantik , sayang ". Puji Nyonya Chu.

Chu Xia menggerak-gerakkan bibirnya yang terasa aneh bahkan sampai memanyunkannya.

" Kau akan memasuki Istana maka harus berpenampilan menarik ".

" Menarik !! maksut ibu , aku harus menarik siapa ?". kata Chu Xia dengan polosnya.

" Pergilah , jangan lupa sampaikan salamku pada Permaisuri Qi ".

Chu Xian sudah menunggu Chu Xia untuk segera pergi memasuki Istana.

Chu Xian benar-benar terkejut saat melihat penampilan adiknya dari atas sampai ke bawah.

" Apakah kau benar-benar Xiaxia , adik perempuanku ". Kata Chu Xian.

" Ayo berangkat ".

Chu Xian tidak menyangka jika adik kecilnya akan tumbuh menjadi seorang wanita cantik yang luar biasa bahkan memiliki daya tarik untuk siapa saja yang melihatnya termasuk dirinya sebagai seorang pria.

" Jika saja kau bukan adikku maka secepatnya akan menikahimu xiaxia ". Ujar Chu Xian.

" Cukup kak , aku sama sekali tidak suka pujianmu itu . Ibu benar-benar merubahku seperti seorang topeng ". Kata Chu Xia.

" Kau sangat cantik , lihat saja nanti jika sudah memasuki istana . Mungkin kau akan mengundang banyak perhatian ". Jelas Chu Xian.

" Aku tidak tertarik akan hal itu , pergi ke istana untuk bertemu Permaisuri bukan untuk menebar pesona ". Ungkap Chu Xia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!