KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Di pagi hari yang cerah, terlihat segerombolan orang mengenakan pakaian hitam sedang menghadari upacara pemakaman Erika, yang merupakan pemilik sekaligus CEO dari SkyDark Company yang bergerak di bidang Propery.
Dia tidak sakit - sakitan, dia juga tidak kecelakaan, melainkan dia di racuni oleh suaminya sendiri demi mendapatkan harta warisan.
Sayangnya, tidak ada yang mempunyai bukti yang cukup untuk menjebloskan pria mokondo itu dengan selingkuhannya.
Sehingga, Putra Erika yaitu Renzy Cates Haught atau yang lebih akrab di panggil dengan sebutan Ren harus memutar otaknya, agar bisa mengusir tikus - tikus got itu dari rumah Mamahnya.
Ren sendiri sudah tidak menanggap Lanzwi sebagai Papahnya sudah dari lama. Ketika pria ini terus saja memeras harta mamahnya, tanpa ada sedikitpun niat untuk bekerja.
Di saat itulah, Ren memilih untuk menganggap Lanzwi sebagai orang asing di dalam hidupnya.
Ren sendiri adalah seorang pria berusia 27 tahun dan termasuk typical yang jarang perduli dengan lingkungannya. Dia bahkan jarang berkomunikasi dengan orang - orang terdekatnya. Termasuk adik perempuannya Gloria yang akrab di panggil Glo, dan masih berusia 21 tahun, yang saat ini masih menjalani study di Belanda.
Hanya saja, karena berita duka ini, Gloria harus pulang dan ikut mengantarkan mamahnya ke peristirahatannya yang terakhir.
***
Setelah selesai pemakaman, kini Ren dan Glo terlihat sedang berjalan dengan saling merangkul. Mereka ber dua benar - benar merasa sangat kehilangan Erika.
Bagaimana tidak? Selama ini hanya Erika sajalah yang memenuhi semua kebutuhan mereka, mulai dari kebutuhan financial bahkan kasih sayang semua hanya mereka dapatkan dari Erika.
Sedangkan Lanzwi? Jangan kalian tanya, mereka saja tidak pernah tahu sejak kapan dia menikah dengan wanita miskin itu.
Sesampainya di mobil, Ren menatap ke arah adiknya yang sedang menundukan kepalanya. “Sudah, jangan sedih terus! Nanti mamah juga jadi sedih loh,” tegur Ren pada Glo yang pasti masih merasa kehilangan.
“Glo tetapi berusaha mengikhlaskan Mamah Kak, tapi semua butuh proses, kakak juga pastikan.” Sahut Glo, yang membuat Ren kini mengalihkan pandangannya ke depan.
“Bohong kalau kakak bilang tidak sedih, hanya saja, kakak tidak mau memperlihatkannya, karena kakak tidak mau di anggap lemah oleh laki - laki breng sek itu!” Balasnya, dengan memperlihatkan amarahnya.
Ren marah, karena sebagai anak laki - laki, dia tidak bisa memberikan perlindungan untuk Mamahnya. Dan hal ini bahkan terjadi di saat dia sedang melakukkan perjalanan bisnis ke Kuala Lumpur.
**
Setelah berbicara sedikit dengan Glo, kini ke duanya sudah sampai di rumah, karena pemakaman memang tidak terlalu jauh dari rumah mereka, jadi tidak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk bisa sampai di rumah.
Tetapi, di saat sampai di rumah, Ren dan Glo, di kejutkan dengan adanya pengacara Mamahnya dan juga Lanzwi yang sudah duduk dengan rapi di ruang tamu.
“Pak Sandi!” Sapa Ren dengan wajahnya yang menatap bingung ke arah pengacara mamahnya ini.
Dia memang paham, jika Erika meninggal, pasti meninggalkan sebuah harta gono gini, tetapi Ren tidak menduga, jika pembacaan ahli waris itu akan secepat ini, bahkan Erika saja baru selesai di makamkan dan sekarang mereka sudah sibuk dengan hal - hal seperti ini? Sangat tidak bermartabat sekali mereka.
“Tuan Ren,” sahut Sandi, dengan mengulurkan tangannya menjabat tangan Ren yang merupakan putra pertama dari mendiang Clientnya.
“Jadi begini Tuan Ren, Tuan Lanzwi, seperti yang kalian ketahui, jika Mendiang Nyonya Erika meninggalkan sebuah warisan sebelum beliau meninggal.” Jelasnya pada Lanzwi, Ren dan juga Glo.
“Dan warisan ini, jatuh kepada dua anak kandung dari mendiang yaitu Tuan Ren dan Nona Glo.” Bacanya lagi mengungkapkan isi dari surat yang di tulis oleh Mendiang Erika sebelum meninggal.
Brakkkk, Lanzwi merasa tidak terima dengan isi surat itu. “Apa - apaan ini?! Saya adalah suami Erika sampai dia meninggal, seharusnya saya dapat 50% dari harta ini!” Protesnya tidak terima dengan isi tulisan itu.
Brakkkk, balas Ren tidak terima dengan kalimat protes yang di ajukan oleh Lanzwi. “Eh anying! Kamu ngaca ya bang sat! Kamu yang sudah buat mamah saya meninggal, lalu kamu masih berani duduk di rumah ini dan mengharapkan warisan?! Otak mu di mana?!” Maki Ren, membuat suasana sangat menegangkan.
“Sudah kak, sudah! Malu kak, sudah.” Tegur Glo dengan lembut, dia khawatir jika kakaknya terus di pancing, nanti kakaknya malah memukul Lanzwi dan akan menjadi masalah baru.
“Heh! Anak kurang ajar! Kamu jangan asal nuduh ya! Mana buktinya kalau saya yang bunuh Erika! Tidak punya buktikan kamu!” Tantangnya, meminta Ren untuk membuktikan semua tuduhan palsunya itu.
“Lagian kalau bukan karena saya, kamu juga tidak ada di dunia ini, saya masih Papah kamu -“
“Eh, aku gak minta punya papah kaya kamu ya! Bang sat! Pergi kamu dari rumah saya!” Pekiknya mengusir Lanzwi dari rumah mamahnya yang sekarang sudah menjadi rumahnya.
“Sudah kak, sudah, jangan di lawan, orang waras ngalah kak, orang waras ngalas!” Glo menahan tubuh kakaknya, agar tidak menyerang papahnya. Begitupun dengan Sandi yang membantu menahan tubuh Lanzwi agar tidak terjadi perkelahian yang tidak di inginkan.
“Punya telingakan! Pergi dari rumahku! Dan jangan pernah injakan kakimu ke rumah ini lagi! Dasar sampah!” Serunya lagi, membuat Lanzwi terdiam dan mau tidak mau dia harus pergi dari rumah itu.
Ketika Lanzwi sudah pergi, Glo mulai melonggarkan pegangannya pada tubuh kakaknya.
“Oke, oke, dia sudah pergi kak, oke tenang.” Pinta Glo yang sebenarnya juga gemetaran jika melihat kakanya marah.
Ren berusaha mengatur nafasnya, agar bisa terkontrol dan segera mengatur emosinya agar tidak kembali meledak.
Melihat Ren yang mulai tenang, Glo meminta air dari pembantu mereka, dan memberikannya pada Ren.
“Minum dulu kak, minum.” Pinta Glo lagi, dan Ren menerima gelas itu, sembari dia menyenderkan tubuhnya ke sofa dan meneguk air itu dalam beberapa tegukan, dan kembali memberikannya pada Glo.
Ketika melihat suasana sudah tenang, Sandi kembali membuka dokumen yang berisikan surat wasiat dari Erika.
“Di sini harta di bagikan dalam bentuk persen ya Tuan Ren, Nona Glo, yang memperlihatkan Tuan Ren sebagai anak laki - laki mendapatkan 70% sedangkan Nona Glo mendapatkan 30%.” Bacanya lagi, namun Glo sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Bahkan dia tidak mendapatkan harta juga tidak apa - apa, toh nanti kalau sudah menikah juga dia akan mengandalkan harta suaminya.
“Tetapi di sini ada syarat dan ketentuan agar Tuan Ren bisa menerima harta warisan ini.” Tambahnya lagi, membuat Ren menatap bingung ke arah Glo dan mereka kembali sama - sama menatap ke arah Sandi.
“Syarat dan Ketentuan?”
To Be Continue.
Hallo - Hallo, selamat datang di karya baru Mimin. Dan terima kasih karena kalian masih mau setia dan kembali membaca coretan - coretan imajinasi mimin yang tidak jelas ini ya wkwkwkwk.
Yuk sebelum lanjut Mimin kenalkan beberapa tokoh yuk.
Misi - misi, babang ganteng Ren Akohhh mau lewat 😘😘
Yang ke dua kenalin nih, Calon Adik Ipar Akohh 🥰 Cantikan kaya akohh 😘
Oke Gengs, segitu dulu ya. Sampai jumpa di bab selanjutnya.
Jangan Lupa, Like, Komen, Vote dan hadiah juga kalau mau sedekah juga gpp kok. Wkwkwk mimin ikhlas gengs, wkwkwk, loh kok kebalik. Siapa yang ikhlas nih🤣🤣🤣
Oh ya, kalau udah baca kisah ini jangan lupa absen ya, nanti di marahin bu guru loh, nanti gak naik kelas kalian🤣🤣 Canda gengs jangan tegang - tegang banget 😘😘
Oke, bye - bye kesayangan dan cintanya Mimin. 😘😘❤️❤️❤️
KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
“Syarat dan ketentuan?” Tanya Ren dan Glo bersama - sama.
“Iya syarat ini mutlak di berikan oleh Mendiang Nyonya Erika, dan jika tidak terpenuh, maka harta dan warisan ini akan di serahkan sebesar 80% kepada Tuan Lanzwi, dan kalian hanya bisa mendapataknnya 20%.” Jawab Sandi, mengungkapkan lagi, apa isi dari tulisan itu.
“Apa? Di serahkan sama pria mokondo itu?” Tanya Glo, merasa tidak terima dengan keputusan mamahnya, yang masih bisanya sempat - sempat berpikir untuk memberikan hartanya pada laki - laki yang tidak tahu malu seperti Lanzwi.
“Hanya ada satu syarat, jika kalian tidak mau jika harta ini jatuh ke tangan Tuan Lanzwi!” Jawab Sandi, dengan wajahnya yang sangat serius menatap Ren dan Glo.
“Apa itu?” Tanya Glo, mewakilkan pertanyaan kakaknya yang sejak tadi hanya diam saja mencerna semua kata - kata dari pengacara mamahnya ini.
“Pada tanggal 12 Januari, tepat di ulang tahun tuan Ren yang ke 27, mendiang Nyonya Erika mau Tuan Ren sudah menikahi seorang gadis sebelum tanggal berganti menjadi 13, bahkan sebelum tanggal 12 malah lebih baik.” Jawabnya dengan penuh senyum, dan bahkan Sandi langsung memperlihatkan surat wasiat itu pada Glo dan juga Ren.
Membuat Glo langsung mengambil dokumen itu dan ikut membacanya. “What kak? Kalau ulang tahun kakak, berarti 3 hari lagi kak, ini sudah tanggal 9 kak.” Seru Glo, memberitahu Ren, yang harus menarik nafasnya dalam dengan persyaratan konyol seperti ini.
“Kalau tidak terpenuhi bagaimana pak?” Tanya Glo pada Sandi, mewakilkan kembali pertanyaan dari kakaknya.
“Ya seperti yang Anda bisa liat sendiri Nona Glo, kalau 80% harta warisan nyonya Erika akan di serahkan pada Tuan Lanzwi.” Jawab Sandi, membuat Glo kembali terdiam dan menatap ke arah kakaknya.
“Saya sudah menerangkan semuanya, dan tidak ada lagi yang akan saya katakan Tuan Ren, Nona Glo, saya akan pamit pulang.” Ucapnya pada ke dua saudara yang sedang sama - sama terdiam itu.
“Saya akan datang ke sini di tanggal 13 pagi, dan saya harap, di pagi hari itu saya sudah melihat istri Anda ada di sini Tuan Ren, jika memang kalau Anda tidak mau harta Anda jatuh pada tangan Tuan Lanzwi.” Sandi mengingatkan Ren tentang isi wasiat itu. Lalu dia berpamitan pada Glo dan melangkahkan kakinya pergi membiarkan Ren untuk berpikir sejenak.
Glo menatap langkah Sandi yang hilang di makan pintu, lalu kembali lagi menatap ke arah kakaknya. “Aku harap kakak sudah memiliki pacar.” Ucap Glo, dengan sangat penuh harapan.
Karena mereka hanya memiliki waktu 2 hari setengah lagi untuk menikahkan kakaknya untuk mempertahankan harta warisan mereka.
“Justru itu Glo, kakak bahkan belum punya pacar atau sahabat yang bisa kakak nikahin, kalau kakak punya malam ini kakak sudah nikahin.” Sahut Ren, mencurahkan apa yang sedang dia pikirkan saat ini.
“Ha?” Respon Glo kaget, karena rasanya sangat hopeless sekali jika kakaknya tidak memiliki seorang kenalan yang bisa di ajak menikah.
“Teman - teman kamu? Ada tidak yang mau menikah kontrak sama kakak?” Tanya Ren, merasa bebas saja mau menikah dengan siapa.
“Teman aku? Teman aku gak ada di sini kak, adanya di Belanda semua.” Jawab Glo, merasa bingung sendiri dengan keadaan ini.
“Hishhhh, kenapa juga sih Mamah harus memberikan syarat yang seperti itu? Kan kita jadi bingung.” Keluh Glo, kesal padahal baru saja dia merasa sedih karena kepergian mamahnya.
“Sudahlah, kakak mau ke kantor dulu sekarang, nanti kakak pikirkan sendiri bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan seorang istri dalam waktu satu hari.” Seru Ren, beranjak dari duduknya dan berpamitan pada adiknya.
Glo hanya diam menganggukan kepalanya, ketika melihat kakaknya pergi untuk bekerja. Sedangkan Glo hanya diam saja dan kembali berpikir siapa gadis atau temannya yang bisa di ajak untuk nikah kontrak.
****
Di kantornya, Ren masih saja terus memikirkan tentang syarat yang di berikan mendiang Erika itu.
Dia tidak mendapatkan ide sama sekali dalam memecahkan masalahnya yang satu ini.
Tokk,,tokkk, suara ketukan pintu terdengar dan mengejutkan Ren dari lamunannya.
“Masuk.” Sahut Ren, sembari memperbaiki penampilannya.
“Permisi Tuan, saya ingin mengantarkan List barang yang akan di lelang nanti malam.” Ucap Valda, sekertaris pribadi dari Ren.
“Pelelangan?” Tanya Ren bingung, karena dia tidak ingat jika ada jadwal acara pelelangan yang akan di adakan malam ini.
“Iya Tuan, pelelangan yang sedang di adakan di kota X, dan hal ini juga sudah kita bicarakan kemarin.” Jawab Valda, meningatkan bosnya tentang sebuah acara pelelangan rahasia yang di adakan oleh sekelompok mafia.
Ren menganggukan kepalanya pelan, dia memang sering sekali mengikuti kegiatan - kegiatan lelang ini, karena banyak barang pencurian yang terbaik dunia ada di sana.
Lalu dia mulai membaca satu persatu daftar barang pelelangan itu. Hingga ke dua matanya menatap satu barang yang sedang dia cari. “Mumi putri corco,” gumamnya pelan, membaca nama barang itu.
“Apakah Anda menginginkannya Tuan?” Tanya Valda, ketika ke dua mata tuannya berbinar melihat nama barang itu.
“Aku akan datang sendiri ke sana nanti malam,” jawab Ren, merasa bahwa barang sebagus ini, dia ingin melihatnya dengan langsung.
“Baikah Tuan, akan saya persiapkan segalanya.” Balas Valda, langsung berpamitan pergi dari ruangan Ren untuk mempersiapkan acara pelelangan yang akan di adakan malam ini di jam 9 nanti.
Melihat barang itu di lelang, Ren tentu saja tidak akan menyia - nyiakannya. Bahkan dirinya sampai bisa melupakan masalah mencari calon istri karena bareng itu.
Namun, ketika dia melihat pesan masuk dari adiknya. Ren kembali melemah, merasa bahwa adiknya ini sangat menganggu kesenangannya saja.
Bisa - bisanya di saat dia sedang merasa bahagia mendapatkan sebuah barang yang dia mau. Adiknya ini malah kembali mengingatkan jika dia harus mencari seorang istri.
Membuat dirinya harus menyenderkan kepalanya sejenak, agar kepalanya tidak pecah karena hal yang nyaris membuat kewarasanya hilang ini.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Di saat Ren sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba - tiba terdengar suara pintu yang di ketuk dari luar.
“Masuk.” Sahut Ren, mempersilahkan siapapun yang ada di luar untuk masuk.
“Hayy, Ren.” Sapa seorang wanita, yang membuat Ren menatapnya sejanak.
Dia adalah Hazal, teman Kuliahnya yang sampai sekarang masih menempel kepadanya.
“Apa aku nikahi saja Hazal ya? Baru nanti aku ceraikan lagi?” Batin Ren, bertanya - tanya tentang kelayakan Hazal menjadi istrinya Untuk sementara waktu.
Namun, tiba - tiba saja dia ingat jika Hazal sering di pegang - pegang dan bermalam bersama beberapa pria, membuatnya merasa itu mengurungkan niatnya itu, dan lebih baik mencari wanita yang lainnya saja.
“Ada apa kamu ke sini?” Tanya Ren dengan suaranya yang ketus. Dia sebenarnya sangat tidak menyukai Hazal, tapi entah bagaimana caranya wanita ini selalu saja bisa masuk ke dalam kantornya, padahal dia sudah bilang pada Security untuk melarang wanita lintah ini masuk.
“Aku datang ke sini, karena aku mau mengucapkan rasa bela sungwaku sama kamu.” Jawab Hazal, dengan wajah manisnya yang di buat - buat.
“Oke Thanks, sekarang kamu boleh pergi!” Usirnya pada Hazal. Merasa jijik mendengar kalimat yang selalu keluar dari mulut wanita ini.
“Kamu kenapa sih? Langsung usir aku kaya gitu?”
“Kan aku baru datang,” protesnya dengan wajahnya yang sangat kesal.
“Aku bilang pergi ya pergi! Gak tau orang lagi pusing apa!” Sentak Ren, tidak suka ketika kalimatnya di bantah, apa lagi dengan seorang wanita yang notabennya hanyalah seorang sampah menurutnya.
“Ren, aku -“
“Security datang ke ruangan saya sekarang!” Panggil Ren pada sambungan telpon itu.
“Ren, jangan usir aku dong, Ren,” elaknya, tidak mau di usir, karena untuk masuk ke dalam kantor saja dia butuh perjuangan yang sangat besar.
“Permisi Pak.” Ucap Security yang baru tiba di ruangannya.
“Bawa wanita ini keluar!” Perintah Ren, tanpa ada kalimat untuk ke dua kalinya. Security itu langsung membawa Hanzal untuk keluar.
“Ren, Ren, jangan begini Ren,” pekik Hazal, masih terdengar meskipun dia sudah di bawa keluar oleh Security.
Ren kembali menghela nafasnya, dia benar - benar lelah dalam berpikir hari ini. Mulai dari kesedihan, pusing, dan bahkan kebingungan kini mulai meracuni pikirannya. membuatnya untuk istirahat sejenak untuk mengembalikan kewarasan otaknya lagi, sebelum menghadiri acara nanti malam.
***
Tepat pada jam 9 malam, kini Ren dan pengusha muda dan tua lainnya sedang duduk dengan rapi di kursi - kursi yang sesuai dengan nomor registrasi mereka.
Dan kini keberuntungan berpihak pada Ren, karena dia mendapatkan tempat duduk di nomor 16, yang masih di bagian depan, jadi dia bisa melihat dengan jelas setiap kecantikan barang - barang yang akan di lelang.
Ketika acara sudah di mulai, sumpah demi apapun, Ren merasa sangat bosan sekali melihatnya.
Karena dari awal, sampai barang ke 8 belum ada yang membuatnya tertarik sama sekali.
Hingga sampai barang yang dia tunggu - tunggu kini keluar, mumi putri corco.
“Ya, ini dia barang yang di tunggu - tunggu, mumi putri Corco, yang sudah ada dari abad ke 100 masehi. Kita mulai dari harga, 500 juta.”
Ren sengat senang sekali, dan menunggu sampai harga tertingi di bacakan. Baru dia akan mulai menawar.
“600.”
“650.”
“750.”
“850.”
“900.”
“1,2M”
“3M” tawar Ren, membuat banyak orang kini menatap ke arahnya.
“Hayo - hayo, harga tertinggi sekarang 3M, apakah masih ada yang lainnya?” Tanya Mc acara itu.
10 menit menunggu, tidak ada harga lagi yang di tawarkan.
“Sudah tidak ada? Kalian yakin?” Tanya Mc lagi.
“Kalau begitu, mumi putri corco, di lepas dengan harga 3 Miliyar. Berikan tepuk tangan untuk Tuan Ren dari SkyDark.” Seru Mc itu, menunjuk ke arah Ren yang mau tidak mau berdiri untuk memberikan hormat kepada pengusaha lainnya.
Plokkkkkk,plokkkk,plokkk, riuh tepuk tangan terdengar membuan kemeriahan acara yang hampir habis ini seperti kembali bernyawa lagi.
“Oke, kalau begitu, seperti yang saya bilang, kalau malam ini kita hanya akan melelang 10 barang, saja.” Ucap Mc itu, memberitahukan kalau mereka sudah menjual 9 barang. Dan otomatis ini adalah yang terakhir.
“Tapi, yang terakhir ini, bukanlah sebuah barang, melainkan seorang wanita Cantik, dengan segala kemampuan.” Tambahnya lagi, lalu membuka kain yang menutupi wanita yang sedang terduduk di dalam sebuah kandang dengan tangan dan kaki yang terikat, serta mulut yang di bungkam.
Tentu saja ke dua mata Ren, menatap gadis itu dengan begitu lekat. Begitu pula dengan gadis itu menatap penonton dengan tatapan amarah.
“Ini adalah sertifikat kevirg’inan gadis ini, ya kelebihannya, dia bisa menjadi budak atau bahkan bisa kalian jadikan seperti hewan peliharaan, dia pasti akan menuruti kalian.” Ucap Mc itu.
Dan tentu saja, pengusaha - pengusaha yang hidung belang pasti mau dengan wanita cantik itu. Apa lagi untuk di jadikan peliharaan, itu semakin membuat gairah mereka kian bergejolak.
“Harga kita buka dari 80 juta.” Tawar Mc itu membuka harganya untuk seorang wanita virgin yang bisa menjadi budak pemiliknya.
“1M” tawar Ren! Tidak tanggung - tanggung. Bahkan dia tidak membiarkan peserta lain untuk menawarnya.
“Tu - tuan Ren? Apakah Anda yakin?” Tanya Mc itu ragu, ketika ada seseorang yang menawar gadis yang bahkan cantiknya tidak seberapa dan tidak memiliki gelar apapun dengan harga 1M itu benar - benar sangat fantastis.
“Saya mau dia dengan harga 1M.” Tegas Ren, membuat yang lainnya tidak berani menawar lagi.
Karena mereka tidak sebodoh Ren yang mau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk seorang gadis yang bahkan di luar sana saja mereka bisa membeli yang lebih cantik dengan harga yang lebih murah.
Tetapi Ren tidak perduli, ketika dia mendengar wanita itu bisa menjadi budak, berarti Ren membelinya bukan hanya untuk di jadikan istri saja. Tapi dia juga akan membuat wanita itu bekerja seumur hidup untuk mengganti uangnya yang habis 1M untuk membelinya.
***
Setelah selesai acara, kini Ren sudah berada di dalam mobil bersama wanita itu di kursi belakang, sedangkan Valda yang sejak tadi mendampinginya terlihat duduk di depan sebagai supir untuk malam ini.
“Siapa namamu?” Tanya Ren pada gadis itu, namun gadis itu hanya diam saja, dan bahkan enggan untuk melihat ke arahnya.
“Aku tanya sekali lagi, siapa namamu?!” Tegas Ren merasa kesal karena pertanyaanya tidak di tanggapi budak itu.
“Rapthalia.” Jawab gadis itu pelan.
Ren menarik napasnya dalam - dalam. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Kita pulang sekarang Valda!” Perintahnya pada Valda, yang tadinya ingin mengarahkan mobilnya ke apartemen milik Ren Tuannya.
“Tapi, di rumah ada Nona Glo, apakah -“
“Aku bilang pulang Valda!” Tekannya tidak mau di bantah.
“Baik Tuan.” Balas Valda, menuruti apa yang di perintahkan oleh bosnya.
Mimin Spillkan Valda dulu ya Gengs 😘
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!