Desert Rose
Prologue
Aria Gabrielle datang untuk memenuhi undangan dari Ibu kekasihnya.
Aria Gabrielle
Selamat sore, Tante.
Aria Gabrielle
Maaf buat Tante menunggu lama.
Britha Kafine
*Mendengus* Ternyata kamu bukan wanita yang bisa tepat waktu.
Aria tahu kalau Britha sedang menyindirnya.
Aria Gabrielle
Saya minta maaf, Tante.
Britha Kafine
Saya gak peduli dengan alasan keterlambatan kamu, Aria.
Britha Kafine
Saya datang ingin berbicara penting dengan kamu.
Aria Gabrielle
Baik Tante.
Britha Kafine
Levin sudah kami jodohkan.
Britha Kafine
Putuskan hubungan kamu dengan Levin.
Aria Gabrielle
Tapi Tante—
Britha Kafine
Atau mau minta Levin sendiri yang mutusin kamu?
Britha Kafine
Dengar Aria, kamu tidak akan pernah bisa menjadi bagian dari keluarga Kafine.
Britha Kafine
Kamu sudah tidak memiliki orang tua. Dan pekerjaan kamu hanya wanita kantoran biasa.
Britha Kafine
Tidak bisa di harapkan.
Sakit. Perih. Sedih. Itulah yang Aria rasakan saat ini.
Aria Gabrielle
Apa Levin setuju?
Britha Kafine
Daripada kamu buang-buang waktu, lebih baik selesaikan hubungan kalian disini.
Britha Kafine
Karena besok, kami sekeluarga akan pindah dan menetap di Kanada.
Aria Gabrielle
*Memegang kedua tangan Britha* Saya mohon Tante, izinkan saya berbicara sekali lagi dengan Levin.
Britha Kafine
*Mendengus* Buat apa?
Britha Kafine
Apa kamu ingin mendengar secara langsung Levin mengakhiri hubungan 3 tahun kalian?
Aria Gabrielle
Mungkin itu lebih baik, Tante.
Britha Kafine
Ck ck ck.. Aria… Aria…
Britha Kafine
Kamu memang wanita yang menyedihkan dan tak pantas untuk di kasihani.
Britha Kafine
Saya sudah berbaik hati seperti ini, tapi kamu seakan gak tahu rasa terima kasih.
Aria Gabrielle
Saya hanya ingin kejelasan Tante.
Aria Gabrielle
Hubungan saya dan Levin di mulai dengan baik-baik. Dan seharusnya di akhiri dengan baik-baik.
Britha Kafine
Jangan meminta lebih!
Britha Kafine
Levin gak bisa buang-buang waktu lebih banyak lagi dalam hubungan semu seperti ini.
Aria Gabrielle
*Berlutut* Tante.. Saya mohon, izinkan saya bertemu dan berbicara sekali lagi dengan Levin.🥺
Britha Kafine
Jangan buang-buang waktu kamu lebih banyak lagi, Aria.
Britha Kafine
Karena permintaan kamu gak akan pernah menjadi nyata.
Britha Kafine
Selamat tinggal.
Aria Gabrielle
Tante…! Hiks.
Aria Gabrielle
Saya mohon Tante..!
Aria Gabrielle
Izinkan saya bertemu terakhir kali dengan Levin.😭
Keesokan harinya Aria mendengar kabar kalau Kafine sekeluarga meninggal dalam kecelakaan mobil menuju bandara.
Dan hubungan asmara Aria dan Levin benar-benar berakhir.
Sofia Raffern
Kak, ini bagus gak?😁
Lucid Valentino
Bagus kok.
Lucid Valentino
Apapun yang kamu pakai, pasti bagus Fi.😊
Sofia Raffern
*Menepuk pundak Lucid* Kak Luc selalu aja gitu.
Tiba-tiba saja seseorang menghampiri dan menyapa Sofia.
Sofia Raffern
*Menoleh* Kalva.😊
Sofia Raffern
*Berlari ke arah Kalva* Kamu disini juga?😊
Lucid Valentino
*Hanya diam*
Kalva Andreas
Iya, nganterin Mama.
Sofia Raffern
Owhh.. Gitu…
Kalva Andreas
Nanti malam ada acara gak?
Sofia Raffern
Mau kemana?😁
Sofia terlihat penasaran.
Kalva Andreas
Mmm… Makan jagung bakar.
Sofia Raffern
Mau.. Mau.. Jam berapa?
Ia bahkan terlihat excited dengan ajakan Kalva.
Kalva Andreas
Jam 7 aku jemput ke rumah ya.
Sofia Raffern
Okay… See you tonight.
Kalva Andreas
See You, Sof. *Lalu pergi*
Lucid hanya bisa diam, diam, dan diam.
Hingga 2 minggu kemudian, Lucid dengar dari bibir Sofia sendiri kalau..
Sofia Raffern
Kak, aku udah jadian sama Kalva.😆
Detik itu juga, Lucid merasakan dan mengenal bagaimana rasanya patah hati.
Reina Elbert
*Menarik tangan Aria* Ayo, Ri.
Reina Elbert
Udah nyanyi dia.
Aria Gabrielle
Siapa sih, Rei?
Reina Elbert
Duduk dulu deh.
Reina Elbert
*Melihat ke panggung* Nah pas banget dia lagi nyanyi.
Reina Elbert
Look at to the stage, Ri.
Reina Elbert
The singer, He’s Lucid Valentino.
Aria Gabrielle
*Melihat ke panggung*
Aria Gabrielle
(He’s looks beautiful on the stage.)
Vote, Like, Komentar, dan Add CS ini ke favorit kalian ya.
The Way We Meet
Lucid dan Aria kini duduk berhadapan.
Lucid Valentino
*Meneguk minuman*
Aria Gabrielle
*Diam dan menatap Lucid*
Lucid Valentino
Mau diam sampai kapan,hm?
Aria Gabrielle
Gue ganggu ya?
Lucid Valentino
Menurut lo?
Aria Gabrielle
Uhm.. Maaf.
Lucid Valentino
Lo free malam ini?
Lucid Valentino
Bisa gak sih? Gak kaget mulu kayak gitu?
Lucid Valentino
Gak usah minta maaf mulu.
Suasanya menjadi canggung.
Ia tak tahu harus berbuat apa? Berbicara seperti apa? Bersikap bagaimana?
Lucid Valentino
Gue tanya sekali lagi, lo free malam ini?
Lucid Valentino
Mau ikut gue gak?
Aria Gabrielle
*Melihat ke sekeliling*
Apartemen yang Lucid tempati begitu minimalis.
Lucid Valentino
Mau minum?
Lucid Valentino
Atau makan mungkin?
Aria Gabrielle
Uhm.. Apa aja boleh?
Lucid langsung merengkuh pinggang ramping Aria.
Seketika Aria gugup. Jantungnya berdegup kencang.
Aria Gabrielle
Ma..Mau apa?
Wajah Lucid mendekat ke arah leher Aria.
Seakan mencium aroma tubuh gadis itu.
Lucid Valentino
You smell so good, Aria.
Lucid Valentino
*Mengusap lengan Aria sensual* Can we?
Detik itu juga, tubuh Aria sudah terbaring di atas ranjang tidur Lucid.
Aria Gabrielle
*Gugup* Lucid, Lo.. mau.. apa..?
Lucid Valentino
Gue mau lo.
Lucid Valentino
Lo gak keberatan kan?
Salah satu tangan Lucid sudah masuk ke dalam baju Aria.
Lucid Valentino
*Mengusap perut Aria sensual*
Lucid Valentino
Hm.. Ya..?
Bibir Lucid mendekat ke arah leher Aria.
Lucid Valentino
*Smirk* Udah mulai ngerasa nyaman?
Dengan sekuat tenaga Aria mendorong Lucid dari tubuhnya.
Aria Gabrielle
Gue bukan cewek murahan!
Lucid Valentino
*Smirk* Bukannya lo datang buat itu?
Aria Gabrielle
Apa maksud lo?
Lucid Valentino
Semua cewek yang datang ke gue, cuma cari kenyamanan dan kenikmatan.
Lucid Valentino
Dan having s*x sama gue adalah satu-satunya cara yang paling mereka sukai untuk ngerasa lebih baik.
Aria Gabrielle
Dan sekarang lo salah!
Lucid Valentino
C’mon Aria, gak usah munafik.
Lucid Valentino
Just sleeping with me, Dan gue bakal buat lo lebih baik setelahnya.
Lucid Valentino
Atau mungkin.. Lo bakal ngerasa ketagihan.😏
Satu tamparan Aria layangkan ke pipi Lucid.
Aria Gabrielle
Lo bisa tidurin cewek lain dengan gampangnya!
Aria Gabrielle
Tapi cewek itu bukan gue!
Lucid Valentino
Aria, Tunggu!
Aria Gabrielle
*Menghentikan langkahnya dan berbalik*
Lucid Valentino
Lo menyedihkan tahu gak?
Aria Gabrielle
Maka lo lebih menyedihkan daripada gue.
Seketika Aria keluar dari apartemen Lucid.
Lucid Valentino
*Mendengus dan mengepalkan kedua tangannya*
Aria mengusap air matanya.
Hingga taksi online yang ia pesan pun tiba.
Aria Gabrielle
*Masuk ke dalam taksi online*
Aria kembali mengusap air matanya. Pandangannya menatap ke arah kaca mobil.
Aria Gabrielle
(Apa gue se hina itu?)
Aria Gabrielle
(Gue bakal bukti’in kalau lo udah salah besar udah memandang rendah gue, Lucid Valentino!)
Sepertinya tidak se indah yang bayangkan.
Holllaaa.. Readers kesayangan..🤗
*Un*
Aria akhirnya tiba di apartemennya.
Ia duduk di pinggir ranjang tidurnya dan mengeluarkan sebuah bingkai photo dari laci nakas.
Aria Gabrielle
Kamu tuh jahat tahu gak?
Aria Gabrielle
Kamu tinggalin luka yang gak pernah bisa aku sembuhin, Levin.
Aria Gabrielle
Kamu pergi gitu aja tanpa minta maaf sama aku.
Aria kembali memasukkan bingkai photo mantan pacarnya ke dalam laci nakas.
Aria menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Aria Gabrielle
*Meremas rambutnya*
Aria Gabrielle
Tapi.. Lucid, he’s the worst!
Reina berkunjung sambil membawa bunga yang akan di masukkan ke dalam vas.
Dan juga… ia membawa beberapa meat pie favorit Aria.
Reina Elbert
Wajahnya kenapa di tekuk gih?
Reina Elbert
Btw.. Semalem gimana?
Aria Gabrielle
Jangan bahas itu. Gue lagi gak mood.
Nada suara Aria terdengar ketus dan jutek.
Nah.. Sekarang Reina tahu dimana akal permasalahannya.
Reina Elbert
Ri.. Lo di apain sama Lucid?
Reina Elbert
Aria.. Could you tell me?
Aria Gabrielle
Dia mau nidurin gue.
Aria Gabrielle
Dia bawa gue ke apartnya dan ngajak gue having s*x, Rei.
Reina Elbert
Kok gila sih?
Reina benar-benar tak menyangka kalau Lucid akan seperti itu.
Aria Gabrielle
Tuh cowok emang ngeselin.
Aria Gabrielle
Pake nyamain gue sama cewek lain yang datangin dia buat di tidurin lagi.
Reina Elbert
Emang iya sih?
Aria Gabrielle
*Mengernyitkan dahi*
Reina Elbert
Yang gue dengar gitu.
Reina Elbert
Beberapa cewek yang nyari Lucid, semua berakhir bakal tidur sama dia.
Reina Elbert
Gue gak tahu pesona apa—
Aria Gabrielle
Tuh cowok over ke-PD’an.
Reina Elbert
Aria.. Gue ngerti lo lagi kesel banget sama Lucid.
Reina Elbert
Tapi seenggaknya lo bisa keluar dari zona nyaman kan?
Aria Gabrielle
I’m fine, Rei.
Reina Elbert
Tapi masih gak bisa move on?
Aria Gabrielle
Gue gak bakal mati cuma gara-gara gamon.
Aria Gabrielle
Lagipula Levin udah meninggal, apa yang bisa gue harapin lagi.
Setidaknya itu bisa menormalkan nafasnya.
Lucid membawa segelas kopi hitam panas di tangannya.
Bersandar di pinggiran balkoni hanya dengan mengenakan celana boxer.
Lucid Valentino
*Menyeka rambutnya* Ck.
Kenapa ia masih merasa kesal?
Apa ia telah di tolak mentah-mentah?
Lucid Valentino
Berani juga tuh cewek.
Lucid Valentino
*Mendengus* Awas aja kalau ketemu lagi nanti.
Lucid Valentino
*Meraih ponselnya*
Lucid langsung menerima panggilan telfon dari Sofia.
Lucid Valentino
📞 Halo, Fi.
Sofia Raffern
📞 Kak, hiks.
Apa yang terjadi padanya?
Lucid Valentino
📞 Fi, kamu kenapa? Kamu gak papa kan?
Sofia Raffern
📞 Kak, bisa temuin aku gak?
Lucid Valentino
📞 Bisa, mau ketemu di mana?
Sofia Raffern
📞 Taman aja. Taman biasa ya. Sekarang ya.
Lucid Valentino
📞 Iya, aku otw sekarang.
Sofia Raffern
📞 Cepat ya Kak, aku tunggu. Hiks.
Lucid Valentino
📞 Iya, sekarang.. otw. Jangan nangis lagi, please.
Sofia Raffern
📞 Hiks, iya.
Dan setelah itu Lucid buru-buru pergi.
Sofia Raffern
*Berlari dan memeluk Lucid* Kak Luc.
Lucid Valentino
Kamu kenapa,hm?
Sofia Raffern
Kalva.. Kak.. Hiks.
Di saat Sofia terluka karena Kalva, Lucid akan hadir sebagai healing untuk gadis itu.
Gadis yang hingga detik ini, masih tak mampu Lucid miliki hatinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!