NovelToon NovelToon

MYSTERIOUS NEIGHBOR

Chapter 1

Lidah api berwarna kuning terang berdesir di meja belajar, api itu telah menghabisi lemari berikut pakaian yang ada di dalamnya, kemudian merambat menghanguskan pajangan di dinding kamarnya.
Api bergerak cepat menghabisi sisi ruang kamarnya.
Claudia
Claudia
Uhuuukkk..
Claudia mulai tersedak oleh kepulan asap tebal nan pekat. Meski sudah terlambat untuk berteriak, namun ia tetap mencoba untuk berteriak dengan sekuat tenaganya. Berharap ada seseorang datang menyelamatkannya.
Claudia
Claudia
HELP....
Claudia
Claudia
HELP ME PLEASE....!!!
Claudia mencoba menarik benda-benda yang bisa ia gunakan untuk menghentikan kobaran api.
Saat tangannya meraih tirai, tiba-tiba saja...
Brug...
Claudia
Claudia
Awwww...
Claudia terbangun dari tidurnya akibat penyanggah tirai yang mengenai kepalanya, ia segera mengelus kepalanya untuk memastikan kepalanya tidak bocor atau benjol.
Claudia
Claudia
Waw itu tadi sangat menakutkan.
Setelah memastikan kepalanya baik-baik saja. Claudia menyingkirkan gorden itu dari tubuhnya, kemudian ia duduk dan mulai mengatur nafasnya yang terengah-engah.
Gemercik lidah api dan asap hitam yang mengepul memenuhi kamarnya, semuanya nampak mengerikan dan begitu nyata. Ia melihat sekeliling, kemudian menatap langit-langit, memastikan bahwa tadi benar-benar hanya mimpi.
Claudia
Claudia
Setidaknya mimpiku tak begitu membosankan.
Claudia melirik jam di dinding kamarnya, ia melihat jam masih menunjukan pukul 20.30 WIB.
Claudia
Claudia
Bagaimana bisa baru jam setengah sembilan?
Claudia
Claudia
Aku merasa mimpi tadi sudah begitu panjang.
Akhir-akhir ini Claudia merasa jika waktu berjalan sangat lambat.
Mungkin karena ia merasa sangat kesepian, sebab semua teman-temannya sedang menikmati liburan kenaikan kelas. Sebagian ada yang berlibur keluar kota dan sebagian lagi ada yang berlibur ke luar negeri, yang pasti mereka semua sedang berlibur merayakan kenaikan kelas.
Sementara Claudia hanya diam di rumah saja, ia menghabiskan waktunya hanya dengan menonton TV sepanjang hari atau mengganggu dua adik kembarnya, Gilbert dan Albert yang masih berusia 5 tahun.
Claudia
Claudia
Sepertinya aku harus berdoa, agar tidak mimpi buruk lagi.
Caludia mengepalkan tangannya untuk berdoa, kemudian ia membaringkan kembali tubuhnya dan menarik selimut hingga ke dadanya.

Chapter 2

Pagi hari Claudia turun dari tempat tidur dengan senyum di wajahnya.
Ia memandangi dirinya di depan cermin kamar mandinya.
Claudia
Claudia
Aku masih hidup!
Claudia
Claudia
Rumahku tidak terbakar!
Claudia
Claudia
Dan aku tidak terjebak dalam kamar yang di penuhi gemercik lidah api!
Ia mandi dan mengganti pakaian tidurnya dengan kaos berwarna orange menyala.
Sekelebat, pikirannya kembali pada mimpi tadi malam.
Claudia
Claudia
Hei, mimpi pergilah. Aku terlalu lapar untuk mengingatmu!!
Claudia keluar dari kamarnya, dan bergegas menuju dapur.
Claudia
Claudia
Selamat pagi semuanyaaaa....!
Caludia menyapa ibunya yang tengah masak, dan juga menyapa dua adik kembarnya yang tengah bermain lempar bola di meja makan.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Harus berapa kali mommy katakan, jangan bermain bola di dalam rumah!!!
Erika membalik tubuhnya dan berkacak pinggang, memarahi kedua anak kembarnya lantaran bola yang mereka mainkan hampir saja jatuh ke penggorengan.
Gilbert
Gilbert
Maaf, mom.
Albert
Albert
Maaf, mom.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Jika bola itu sampai jatuh ke wajan, kalian hanya akan sarapan bola itu!!!
Claudia
Claudia
Sukurin!!
Claudia
Claudia
Susah sih kalau di bilangin.
Claudia mendekat ke arah ibundanya, kemudian menawarkan diri untuk membantu menggoreng telur.
Claudia
Claudia
Daddy kemana mom?"
Sejak turun dari kamarnya, Claudia tidak melihat tanda-tanda kehadiran daddynya.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Daddy sudah pergi ke kantor sejak jam 06.30 tadi.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Daddy sedang banyak pekerjaan, dia tidak bisa cuti pada liburan kenaikan kelas ini.
Claudia
Claudia
It's okay, mom.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Lalu apa rencanamu hari ini?
Claudia
Claudia
Tidak ada. Mungkin hanya menonton TV lagi.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Maaf, liburan kali ini kita tidak kemana-mana. Selain daddy sibuk, kami juga tidak punya uang untuk mengajakmu berlibur atau mengunjungi eyang.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Mungkin liburan selanjutnya, kita baru bisa berlibur.
Claudia
Claudia
Tidak apa-apa, mom. Mommy tidak perlu minta maaf.
Claudia
Claudia
Sebenarnya liburan kali ini tidak begitu buruk, aku jadi punya banyak waktu untuk berdongeng.
Claudia berbalik ke arah adik kembarnya.
Claudia
Claudia
Benarkan kan?
Gilbert
Gilbert
Huh, dongeng kakak tidak lucu.
Albert
Albert
Benar. Ceritanya sangat membosankan!! Sampai-sampai semalam aku langsung tertidur.
Claudia
Claudia
Hei, kalian ini bicara apa? Itu cerita yang minggu lalu aku kirim ke majalah untuk ikut lomba menulis, harusnya kalian bangga bisa mendengar cerita yang kakak buat.
Gilbert
Gilbert
Hmmm...
Albert
Albert
Tapi memang sama sekali tidak lucu, cerita yang kakak buat.

Chapter 3

Setelah sarapan Claudia membantu ibundanya membereskan dapur.
Claudia
Claudia
Mom, tadi malam aku kejatuhan tirai. Bisakah posisi tempat tidurku di pindah?
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Baiklah, nanti mommy akan menggeser sedikit tempat tidurmu.
Claudia
Claudia
Hah? Mommy mau menggeser sendiri tempat tidurku??
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Tidak masalah hanya menggeser sedikit, mommy sudah terbiasa merubah suasana kamar sendiri jika tidak ada daddy.
Claudia
Claudia
Terserah mommy saja.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Hari yang indah.
Erika mengintip dari balik tirai.
Erika (Orangtua Claudia)
Erika (Orangtua Claudia)
Langit berwarna biru terang, sama sekali tak ada awan.
Claudia
Claudia
Hahaha... Baiklah aku akan keluar untuk joging sebentar sebelum sinar matahari berubah menjadi terik.
Claudia melangkah keluar dari pintu belakang rumahnya, ia mengambil napas dalam-dalam, menghirup udara kota Jakarta yang terasa segar pagi itu, padahal biasanya polusi di mana-mana.
Claudia
Claudia
Mungkin karena sebagian warga sedang berlibur.
Claudia melangkah ke reremputan melewati garasi kediamannya, sembari menatap langit biru cerah, meresapi hangatnya cahaya matahari yang menerpa wajahnya.
Marvel
Marvel
Awaaaasssss.....!
Claudia merasakan sakit menghujam punggungnya, ia ketakutan dan tersungkur ke tanah. Ia mendarat keras dengan siku dan lututnya, kemudia ia langsung berbalik melihat apa yang telah menghantam tubuhnya.
Marvel
Marvel
Maaf...
Seorang anak yang usianya tak jauh dari dirinya, turun dari sepeda dan bergegas menghampiri Claudia untuk menolongnya.
Marvel
Marvel
Maaf aku tak melihatmu.
Claudia
Claudia
Hei, aku mengenakan pakaian secerah ini, kau masih tak melihatku???
Claudia
Claudia
Awwww....
Claudia menjabat tangan pria itu, kemudian bangkit berdiri dan mengusap noda rumput serta tanah di siku dan lututnya.
Marvel
Marvel
Aku sudah mencoba untuk berhenti tapi rem sepedaku blong.
Claudia memperhatikan pria itu, dia berambut hitam tebal, matanya coklat dan berkulit putih.
Claudia
Claudia
Kenapa kau bersepeda di halaman belakang rumahku?
Marvel
Marvel
Halaman? Sejak kapan?
Claudia
Claudia
Ya sejak aku lahir, halaman ini memang halaman rumahku, dan itu adalah rumahku.
Claudia
Claudia
Memangnya kau tinggal di mana, sampai tidak tahu batas masing-masing rumah di komplek ini?
Marvel
Marvel
Aku tinggal di sebelah.
Claudia
Claudia
Hah? Tidak mungkin.
Marvel
Marvel
Mengapa tidak mungkin?
Claudia
Claudia
Rumah itu kosong.
Claudia
Claudia
Bahkan sudah kosong sejak setahun yang lalu setelah Mr.Barack meninggal di rumah itu.
Marvel
Marvel
Sekarang sudah tidak kosong, aku dan mommy yang menempatinya.
Batin Claudia bertanya-tanya. 'Bagaimana bisa ada seseorang pindah ke sebelah rumahnya tapi dirinya tak mengetahuinya? Aku dan kedua adik kembarku bahkan main ke sana kemarin sore, tapi aku melihatnya rumah itu masih kosong.
Claudia
Claudia
Okay, lalu siapa namamu?
Marvel
Marvel
Marvel. Peter Marvel Xavier
Claudia
Claudia
Aku Claudia Smith, usiaku 15 tahun. Bagaimana denganmu?
Marvel
Marvel
Sama, aku juga 15 tahun.
Claudia
Claudia
Apakah kau baru saja pindah rumah?
Marvel
Marvel
Emmmm...
Claudia
Claudia
Sudah berapa lama kau tinggal di sini?
Marvel
Marvel
Beberapa waktu yang lalu.
Claudia semakin terkejut dengan jawaban Marvel. 'Bagaimana bisa aku tidak mengetahui ada seseorang yang seumuranku pundah ke sebelah rumah, aku sama sekali tak mengetahuinya?'
Albert
Albert
Kakak, bisakah kau memperbaiki mainanku?
Suara teriakan Albert mengalihkan perhatiannya dari Marvel.
Claudia
Claudia
Iya sebentar lagi kakak masuk.
Claudia kembali berbalik ke arah Marvel untuk berpamitan dengannya namun Marvel sudah tidak ada belakangnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!