Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku menjadi laki laki?" Gumamku dengan penuh tanda tanya di kepalaku.
.._.. .._.. .._..
Baiklah mari aku ceritakan dulu. Aku adalah seorang jendral perang wanita pertama di kekaisaran awan. Dan tentunya perempuan paling hebat pertama kali. Kepribadianku tegas dan memegang teguh prinsip keadilan dan melindungi yang lemah.
Saat itu aku di utus oleh kaisar untuk membereskan pemberontakan di salah satu desa di perbatasan daerah. Aku dalam masa penyamaran karena ingin mengetahui apa masalah yang sebenarnya terjadi.
Tak di sangka saat mereka melihat beberapa orang ptajurit kerajaan yang ku pimpin dengan memakai seragam resminya lewat untuk sekedar patroli. Seakan menggila, mereka menyerang para prajurit dengan brutal penuh dendam.
Mereka serempak berlari seakan menjadi hewan buas yang menemukan mangsanya. Heran tentu saja. Aku pun ingin mencoba me lerai. Ku pikir itu penyerangan karena suatu dendam. Tak ku sangka bahkan aku yang me lerai dengan penuamaranku sebagai rakyat biasa pun malah ikut di serang.
Sesaat mereka terhenti karena merasa aku sudah babak belur. Tapi tiba tiba saja plakat jendral ku terjatuh. Mereka langsung menatap dengan tajam plakat ku dan beralih menatapku dengan aura kebebcian dan membunuh yang lebih kental dari sebelumnya.
Dapat di simpulkan bahwa mereka memiliki dendam terhadap prajurit kekaisaran tapi entah karena apa aku tak tau. Dan oleh sebab itu aku kemari sendiri untuk memeriksa. pikiranku terpecah lalu tersadar kembali mendengar banyak suara langkah haki mendekat.
Mereka pun menyerang kembali, sampai ada seorang yang menjatuhi ku dengan batu besar. Aku tak sempat menghindar. Sungguh bodoh kenapa aku bisa ceroboh di saat saat begini. Bagaimana jika kerajaan musuh tau kabar pemberontak an ini. pasti mereka akan segera menyerang.
hais bodohnya aku. Di saat sekarat pun aku masih bisa berfikir tentang kerajaan? Ya sungguh sangat bodoh. Bahkan aku larut dengan pekerjaanku sampai aku lupa untuk berkeluarga. Bahkan sekarang aku hampir termasuk perawan tua? coba saja aku menikah dulu. di umurku yang ke 35 tahun ini mungkin aku sudah memiliki anak.
Tentu saja aku sudah di ambang kematian. Tapi aku tak merasa dendam karena akhirnya aku tau apa permasalahannya. Dan mungkin penyesalan ku karena aku belum pernah menikah dan sampai menjadi perawan tua. aku terlalu sibuk kerja sampai lupa usia.
Ternyata dewi tabib mereka yang sangat mereka cintai dan hormati hampir setara dengan raja. Terbunuh saat mencoba melindungi bayi kecil dari serangan bandit.
Sanyang sekali walau bayi selamat, tapi dewi tabib terbunuh. Dan para bandit kabur saat melihat prajurit patroli. Tapi mereka tak tau kenyataan ini. Mereka hanya percaya apa yang mereka lihat. Mereka tak melihat bandit di sana dan mengira prajurit patroli yang membunuhnya.
Ada lagi alasan lain, tapi aku tak mampu mendengar lagi. Karena pandanganku muliai gelap. lalu tiba tiba saja aku bangun di sini. Di tubuh ini?
Oh tuhan, apa yang sebenarnya terjadi? Apa roh ku ber..pindah? Tapi kenapa di tubuh pria? Dan lagi aku adalah perempuan dulu. Sungguh ini suatu yang gila. Bagaimana aku hidup nanti. Aku merasa roh ku ini seperti roh cabul saja.
Dan tempat ini, oh betapa suram nya hidupmu nak nak. bahkan kau tidur tanpa lampu? dan ohh sepertinya ini juga masih siang tuh..
hehh.. apa pula yang terjadi pada bocah ini juga?
Hey mari klik like & komen ya kawan semwa. Kalian adalah semangatkuh..
Terima kasih sudah membaca novel ku yang masih amat amburadul ini. maklum masih nob.
Terlihat seorang laki laki menatap pergelangan tangan kiri dengan pisau tergenggam di tangan kanannya. Penampilannya yang tampak kacau memperjelas bahwa laki laki itu tengah tidak baik baik saja.
Raut wajahnya yang sangat depresi, sampai orang yang melihat pun tau kalau dia sangat ingin mengakhiri hidupnya. Hatinya lelah, batinnya terluka, matanya pedih, tubuhnya sakit serasa remuk tulang nya.
Dia malu, kecewa dan benci. Malu karena dirinya pengecut. Kecewa karena tak ada yang mempedulikan, bahkan keluarga pun membuangnya. Benci karena selalu di tindas dan tak pernah berani membalas, sekalipun hanya menghindar.
Dirinya takut mati, tapi hidup pun bagai neraka. Hatinya lemah dan rapuh. Sadar memang dia adalah laki laki, tapi dirinya pengecut. Sangat pengecut sampai serasa tidak ada pengecut yang lebih rendah darinya.
Dia hanya hidup mengalir bagai air. Tak ada tujuan, tak ada semangat, dan tentu saja pengecut sampai sampai orang gila pun dapat menindas nya.
Harapan? Tentu dia punya harapan. Yaitu jadi tidak pengecut. Tapi dirinya seperti di takdirkan menjadi seorang yang lemah tanpa pendukung. Hatinya yang rapuh bahkan terlihat lebih rapuh dari perempuan. Sungguh dia malah terlihat seperti laki-laki jadi-jadian. Tapi beneran pria kok, bukan perempuan.
Saking lelah hidupnya di dunia. Dia membulatkan tekat. Toh dunia tidak membutuhkan dirinya. Untuk apa dia butuh dunia. Bahkan pergi pun tak akan ada yang mencari. Susah susah hidup untuk apa? Tak ada lagi satu kata pun yang baik di kepala nya. Semuanya menjadi pikiran yanh jelek.
Akhirnya laki-laki itu pun menggerakkan pisau nya menggores pergelangan tangan kiri. Sakit? Dia sudah kebal. Dan lagi ini bukan kali pertama dia mati. Sebelumnya dia pernah sekarat karena di buli. Luka ini bukan seberapa, lagian dia akan segera mati. Dan akhirnya gelap pun menemuinya.
Itulah akhir dari putaran memori yang bagaikan kaset rusak. Hanya ada potongan ingatan saat laki-laki itu di buli. Bukan, itu bahkan ada pencobaan pembunuhan.
Xiau Dara, roh dari masa lalu yang sebagai jendral perempuan kini masuk ke tubuh laki-laki pengecut di masa depan yang namanya Kim Darel. Keturunan Korea-Thailand.
"Yang benar saja? Kau laki? Hidupmu bahkan lebih menyedihkan dari orang gila" guman Xiau Dara.
"Sungguh tak terbayang aku akan hidup kembali. Tapi terimakasih pada tuhan. Aku akan menjadikan pengecut ini menjadi orang yang sangat di kagumi dan di hormati. Tenang saja Kim Darel, aku akan hidup dengan baik dengan tubuhmu ini" tawa Xiau Dara pun pecah.
"Awww aw.. sungguh merepotkan. Ini harus segera di obati. Apakah ada kotak obat ya?" Gumam dara merasakan perih dari luka di pergelangan tangannya akibat tersenggol lengan baju yang dipakai. Sambil buka sana buka sini. Setelah lama mencari yang di temukan malah uang dan kartu atm. Sepertinya darel yang lalu pasrah keadaan tampa berjuang lagi.
Ps* xiau dara sebagai jenius, dan mudah menyesuaikan tempat. Jadi ceritanya sudah langsung bisa menerima keadaan dan ingatan yang sangat kuat sampai bisa mengingat kejadian pas kim darel 2 tahun an.
"Wah pengecut tapi duitnya banyak. Dapet dari mana nih ye"
padahal udah tau kalo dapet dari dana putus hubungan sama keluarga. bukan, lebih tepatnya mereka membuang. karena bagaimanapun hubungan darah tidak bisa di putus.
Memang keluarganya itu masih baik, tapi juga jahat. Mereka memutus hubungan dengan Kim Darel, salah membuang. yang usia 10 tahun di beri rumah kecil yang lengkap dengan perabotan dan kartu atm isi 20 juta serta 500k uang kes. Yang dengan hebatnya kini masih 15 juta di atm, setelah 7 tahun dia pegang sendiri.
Sungguh cermat si Darel kecil. Bahkan Xiau Dara terkagum dengan ke cermat an si Darel
##
Mulai selanjutnya kita langsung panggil pake darel yups..
Jangan lupa*
Like..
Dan komen..
happy reading:v
Segera Darel bebenah diri dan pergi keluar dengan uang yang aman di kantong.
Di rasa sudah ok. Darel menuju puskesmas terdekat sekaligus meminta tolong untuk di perban. Karena lukanya agak dalam.
Dengan tampilan ABG yang tampan, walau sedikit pucat dan luka sana sini. Darel berjalan dengan cool nya akibat wibawanya sebagai jendral di masa lalu.
Senyum dingin darel berikan. Setelah tangannya selesai di perban dan mengucapkan terimakasih. Segera darel pergi dari situ. Sedikit merasa risih di perhatikan banyak orang.
Mungkin alasan darel dulu memakai kacamata dan menurun kan rambut yang sampai mata, karena kadar ketampanan nya yang sangat luar biasa. Bukannya pd tapi dukungan realita wkwk..
Darel berjalan melewati supermarket. Darel pun masuk untuk membeli masker dan beberapa makanan termasuk sayur dan buah. Walaupun dulunya menjadi jendral perang, tapi masak adalah kebutuhan. Kalau di masa mepet dan hanya sendiri, siapa coba yang akan masakkan?. tidak setiap saat ada orang baik yang mau memberi.
Selesai memilih, Darel menuju kasir dan memberikan atm nya.
Tatapan iri di tujukan padanya. Darel paham perasaan iri itu. Ya itu dari beberapa orang laki-laki yang merasa wajahnya tersaingi. Dasar kalo mau protes, protes yang bener dong. Darel kan bukan sang pencipta. Memang manusia kurang bersyukur ya.
Penjaga kasir pun mengembalikan atm Darel setelah selesai membayar.
Darel hendak keluar dari supermarket, tapi terhenti karena sebuah panggilan sekaligus lemparan sesuatu yang mengenai kepalanya. Darel pun berbalik. Di lihat ada 3 remaja seumurnya berlagak pereman.
Di kira Darel akan langsung meringkuk takut, eh ternyata malah di cuekin dan berjalan keluar.
Merasa dipermalukan ke 3 remaja tadi mencekal pundak Darel setelah berada di halaman supermarket.
Membaca gerakan, akan di kenai pukul. Darel pun menghindar.
Merasa pukulannya meleset tipis, remaja itu tak puas dan melayangkan serangan cepat. Tapi semua hanya meleset 1 cm saja. Sungguh bikini jengkel. Akhirnya mereka ber3 menyerang bersamaan.
Lagi lagi meleset 1 cm. Seakan punya mata di belakang Darel terus menghindari pukulan tanpa susah.
Mereka semakin tersulut emosi dan semakin gencar mengeroyok seorang gadis. Eh salah, sekarang beneran laki-laki deng.
Orang orang semakin banyak berdatangan. Tentu saja hanya untuk menonton, apa lagi kalau bukan itu. Mereka berpikir itu hanyalah perkelahian antar remaja labil. Hello. Sebenarnya mereka hanya malas mengurusi saja. Lihatlah, 3 lawan 1? Itu pengeroyokan ok?
Merasa suasana mulai berbalik, Darel segera mengambil tindakan. Lihat saja, bahkan dia masih memegang 1 kantong plastik besar belanjaan dan juga obat obatnya barusan. Dan dia di keroyok oy. Garis bawahi di keroyok.
Hebat banget dong. Di keroyok tapi belum terkena pukulan sekalipun. Lumayan memang, akibat sering kena pukul. Tubuhnya lebih kebal. Tapi dia sedang lemah, apa lagi belum makan dan lagi lukanya masih hangat woy. Ya tentu lemes lah.
Darel pun segera mencari kesempatan yang tepat untuk memukul dengan kaki panjangnya.
Merasa mendapat kesempatan, Darel segera memukul mundur ke 4 orang remaja itu dan segera berlari dengan sisa tenaganya.
"Waw.. Hebat emang tubuh si pengecut itu. Ternyata daya tahan kaburnya masih kuat. Barang kali waktu merasa bahaya akan menghadang dia segera kabur sebelum ketauan kali ya? Ck ck pengecut tapi mau ga mau harus ku akui daya tahan tubuhnya lumayan" gumam Darel sambil berlari lebih santai karena tak mendengar suara kejaran lagi.
:v ayo ayo dong di like biar semingit nulis nya. Tanks sudah baca karyaku yang masih amburadul ini. Dan jangan lupa kasih saran juga. Mungkin kalo ada yang mau kasih si. Semoga suka ya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!