Dean Ambrose yang belum lama ini pergi dari rumah besar keluarga Adiwijaya tanpa bawa apa-apa membuat kehidupannya berubah drastis sehingga Dean Ambrose harus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi kekasihnya yang berasal dari Perancis dan putra adopsi mereka yang masih berusia tiga bulan.
Dean Ambrose membawa mereka berdua tinggal di ruko dua lantai di kawasan Jakarta Barat tepatnya di kawasan Roxy. Dean Ambrose berhasil menyewa ruko itu selama dua belas tahun lamanya dan karena Dean Ambrose bisa masak, maka di lantai bawah dibuat sebuah kedai mie ayam asal Bangka.
Dengan mengandalkan usaha inilah kehidupan Dean Ambrose bersama Eugene dan Reynaldi berjalan dengan lancar dan bisa dibilang lumayan sukses. Meskipun hidup sederhana tapi mereka bahagia dan tidak kekurangan keperluan hidup mereka yang dahulunya sangat mewah dan serba lengkap.
Tetapi hal itu tidak berjalan dengan baik karena Eugene tidak betah tinggal di Jakarta. Eugene terbiasa hidup mewah dan bebas berfoya-foya sehingga gadis asal Prancis itu memutuskan untuk pulang ke negara asalnya yaitu Perancis dan meningggalkan Dean Ambrose hidup berdua dengan bayi Reynaldi.
"Eugene,apakah kau sungguh mau putus dariku dan mau balik ke Perancis serta meninggalkan Reynaldi tanpa ibu asuhnya? " Tanya Dean Ambrose pada suatu sore hari yang merupakan sore yang paling kelam bagi dia dan Reynaldi.
"Iya, aku sudah tidak bisa hidup miskin tanpa mobil sport, perhiasan berlian dan sosialita yang paling penting dari hidup sebagai penjual mie ayam. " Jawab Eugene dengan sikap dan nada merendahkan kehidupan Dean Ambrose pada sekarang ini.
"Oh, begitu? Baiklah. Putus ya putus. Sana kau pergilah dari kehidupan kami untuk selamanya. " Kata Dean Ambrose mengusir Eugene dengan marah.
Eugene segera pergi dari ruko itu dan hari itu selamanya gadis itu tidak pernah kembali lagi, kini tinggallah Dean Ambrose harus menghidupi Reynaldi tanpa ada yang bisa membantu Dean Ambrose untuk merawat dan membesarkan bayi itu.
Dean Ambrose sungguh sangat luarbiasa baik dan besar hatinya, ia berperan sebagai seorang papa dan mama sekaligus untuk Reynaldi. Dan, Reynaldi pun seorang anak yang baik dan juga pengertian. Reynaldi tidak pernah menyusahkan Dean Ambrose sebagai seorang bayi kecil. Ia termasuk seorang bayi yang sangat hebat.
Di Kediaman Keluarga Adiwijaya.
Masalah datang dari Laura Putri Adiwijaya yang memiliki seorang pacar yang berasal dari China. Laura adalah adik perempuan pertama dari Dean Ambrose Putra Adiwijaya. Laura adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun yang baru saja pulang dari sekolahnya di kota Shanghai, China.
Laura hidup bersama dengan Anthony Lin Dan kekasihnya di sebuah apartemen sederhana di kota Shanghai. Anthony Lin Dan adalah seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan di bidang pertanian atau lebih tepatnya karyawan toko bunga.
"Anthony.. Hari ini aku mau pulang ke Indonesia. Apakah kau mau ikut aku ke sana?, dan kamu bisa berjumpa dengan mama dan papa serta kakak laki-laki ku yang bernama Dean Ambrose Putra Adiwijaya dan adik perempuan ku yang bernama Lara Putri Adiwijaya. " Kata Laura di rumah apartemen tempat tinggalnya dan Anthony Lin.
"Umm, aku tidak bisa ikut kamu ke Indonesia karena aku ada pekerjaan banyak di toko bunga. Gimana lain waktu saja, ya? " Anthony Lin Dan memberikan alasan untuk menghindari untuk bertemu dengan keluarga besar Laura.
"Kenapa sih kamu selalu saja alasan untuk kamu menolak ikut aku ke Indonesia? Kita, kan sudah berpacaran cukup lama dari sejak awal aku datang ke kota Shanghai sekitar tiga tahun yang lalu dan sekarang sudah cukup bagi kita untuk menemui orang tua kita untuk kelanjutan dari hubungan kita. " Kata Laura yang sudah rindu sekali dengan keluarganya di Indonesia.
"Enggak.. Seharusnya kamu yang ikut aku ke rumah orangtua ku lebih dulu di kota Xiamen, jika kamu mau hubungan kita berlanjut ke tahap berikutnya yaitu resmi di ketahui oleh para orangtua bukan aku yang harus ikut kamu lebih dulu ke orangtua mu di Indonesia. "Kata Anthony Lin Dan nada tak suka dengan alasan Laura yang mengajaknya ke Indonesia.
" Tapi Anthony aku masih belum siap untuk aku bisa berjumpa dengan orangtua mu di kota Xiamen. "Ucap Laura yang juga tidak suka dengan orang tua Anthony Lin Dan yang kuno itu.
" Iya, sudah kalau kamu tidak mau ke rumah orang tua ku di kota Xiamen. Aku juga tidak mau ke rumah orang tua mu di Indonesia. "Kata Anthony Lin Dan nada keras dan tegas.
" Jadi, aku harus pulang sendiri ke Indonesia tanpamu, begitu maksud mu? "Tanya Laura nada menuntut.
" Iya.. Kau bisa pulang sendiri ke orangtua mu di Indonesia.. Kalau kamu sudah rindu kepada keluarga mu.. Aku akan menunggu mu disini di kota Shanghai sampai kamu kembali kepadaku. "Sahut Anthony.
" Ummm, baik.. Kalau begitu kita putus saja. "Kata Laura marah langsung masuk ke dalam kamar untuk berkemas.
Anthony Lin Dan menarik tangan Laura yang kini sedang mengemasi barang-barang nya.
" Kau bilang apa tadi kepada ku? " Tanya Anthony Lin Dan sambil mendorong Laura ke tempat tidur.
Laura kaget sekali dengan sikap Anthony Lin Dan barusan yang membuat gadis itu terjatuh di ranjang.
"Aku bilang kita putus saja jika kamu tidak mau ikut aku pulang ke Indonesia. " Kata Laura yang segera bangun dari ranjang.
"Oh setelah semua yang aku lakukan untukmu dari kau bisa sekolah dan hidup nyaman di kota Shanghai. Kau mau putus dariku Enggak bisa..!! " Teriak Anthony Lin Dan yang mencegah gadis itu turun dari ranjang.
"Aghhhh.. Anthony apa yang ingin kau lakukan kepada ku? " Tanya Laura yang berusaha untuk melawan tenaga Anthony Lin Dan.
Anthony Lin Dan sudah sangat marah Dan juga kecewa dengan Laura. Anthony Lin Dan sudah bekerja keras untuk Laura hidup nyaman dengan Anthony Lin Dan mencari uang dengan susah payah di kota besar dan keras seperti kota Shanghai dan sekarang setelah gadis itu lulus sekolah dan kuliah singkat, gadis itu ingin putus dari Anthony Lin Dan.
"Laura kau tak bisa putus dariku dengan mudah. Aku memberimu izin untuk pulang ke Indonesia bukan berarti memberimu izin untuk putus dariku. Kau dengar? " Kata Anthony Lin Dan nada tegas yang tidak bisa dibantah oleh Laura.
"Aku mau putus dan pulang ke rumah orangtua ku di Indonesia karena aku telah dijodohkan dengan pria pilihan orang tuaku. Karena itu aku minta kau ikut aku pulang ke Indonesia supaya kita bisa bersama. " Ucap Laura terus terang alasan gadis itu mau pulang ke Indonesia.
"Oh begitu. Baiklah. Kita putus..Aku tidak bisa menemui orang tuamu sebelum aku benar-benar sukses supaya orang tua mu tidak merendahkan ku. Aku hanyalah anak seorang petani miskin yang merantau untuk mendapatkan penghasilan yang besar untuk masa depan di kota Shanghai.. Sedangkan kamu putri seorang anak orang kaya raya pemilik sekolah ternama di Ibukota Jakarta, Indonesia. " Kata Anthony Lin Dan nada lemas melepaskan Laura yang berada di ranjang.
Laura melompat merangkul Anthony Lin Dan yang kaget sekali. "Aku tahu.. Aku tahu kamu pria yang sangat baik yang telah memberikan banyak kebaikan untuk aku bisa sekolah dan kuliah serta hidup nyaman dan aman di kota Shanghai yang merupakan kota negara asing bagiku. "
Laura sambil merangkul Anthony Lin Dan, gadis itu mencium bibir dan mulut Anthony Lin Dan dengan mesra. Anthony Lin Dan menggunakan lengan kuat untuk membantu gadis itu nyaman saat merangkulnya.
"Laura.. Hentikan ciumannmu pada ku.. Jika tidak kau hentikan.. Bagaimana cara kau bisa melupakan ku dan aku pun tak bisa melupakan mu? " Berusaha untuk tidak lebih lanjut lagi untuk hubungan yang harus mereka putuskan untuk jalan mereka yang berbeda.
"Seumur hidup aku tidak akan pernah bisa melupakan kamu, Anthony. " Kata Laura turun dari Anthony Lin Dan yang melepaskan lengan nya untuk Laura tadi.
Laura merapikan kembali barang-barangnya di koper dengan rapi lalu memakai tas ransel dan menyeret koper nya keluar dari kamar tidur yang penuh kenangan serta rumah apartemen yang penuh cinta dan impian yang kandas di tengah jalan.
"Aku pergi, Anthony. Carilah seorang gadis yang lebih baik dari ku untuk bisa menjadi pacar dan calon istri mu kelak lalu berbahagialah. " Kata Laura berjalan ke arah pintu rumah apartemen.
Bersambung!!
Laura masuk ke dalam rumah mewah Adiwijaya dan melihat Mama dan Papa serta adiknya, Lara sudah menunggunya di rumah.
"Laura akhirnya kau pulang juga ke rumah.. Kami sudah menunggumu sejak kemarin malam. " Kata Mama Wina Yulianti Adiwijaya.
"Iya, Laura. Mama dan Papa serta adikmu Lara sudah cemas dan resah untuk menunggumu pulang ke rumah kita dalam keadaan sehat dan selamat. " Kata Papa Andy Adiwijaya.
"Kak Laura.. Oleh-oleh buat Lara mana nih? " Tanya Lara gadis SMP yang cantik.
"Pa, Ma.. Ada Ra tenang saja. " Kata Laura yang menghampiri mereka dan memeluk mereka dengan hangat.
Dan, ketika Laura tidak melihat adanya Dean Ambrose Kakak laki-laki nya di antara mereka yang menyambut kepulangannya ke rumah.
"Papa.. Mama.. Lara, dimana Kak Dean kok tidak datang untuk menyambut kepulangan Laura ke rumah kita? " Tanya Laura celingak-celinguk mencari kakak laki-laki nya itu.
"Emm, jangan tanyakan tentang anak durhaka itu lagi kepada kami. Dia sudah kami usir dari rumah.. Karena dia telah membawa pulang gadis bule tidak jelas dan bawa bayi adopsi yang tidak tahu siapa orangtuanya dari Perancis. " Jawab Mama nya dengan nada suara marah.
Laura merasa Mama tidak adil untuk anak-anak nya. Mama selalu otoriter terhadap semua orang di sekelilingnya termasuk kepada anak-anak nya sehingga Kak Dean Ambrose memutuskan untuk keluar dari rumah Adiwijaya sejak beberapa tahun yang lalu, dan Laura tahu bahwa Kak Dean Ambrose sangat baik dan seorang anak yang patuh kepada Papa dan Mama. Kak Dean Ambrose pasti ada alasan khusus mengapa dia berpacaran dengan gadis bule yang diketahui mantan wanita klub malam dan mengadopsi seorang bayi laki-laki yang berasal dari sahabat Dean Ambrose yang berhubungan terlarang dengan sahabat Kak Dean Ambrose lainnya.
Laura tidak bertanya kembali perihal Kak Dean Ambrose kepada siapapun di rumah. Laura lebih memilih untuk naik ke lantai atas menuju ke arah kamar pribadinya. Di kamar, Laura menjatuhkan diri di atas ranjang dan menangis karena Laura sangat terluka oleh pendidikan Mama nya yang sangat keras dan terlalu disiplin.
Karena itu Laura memutuskan untuk studi di luar negeri yaitu ke kota Shanghai dan berjumpa dengan Anthony Lin Dan kekasih hatinya yang berasal dari kota Xiamen. Anthony Lin sangat baik karena sudah menjaga Laura dengan amat baik sekali sehingga lambat laun Laura merasa ketergantungan terhadap Anthony Lin Dan.
Anthony Lin Dan sudah berusia dua puluh enam tahun dan sudah tiba bagi Anthony Lin Dan untuk mencari dan menemukan calon pasangan hidupnya dan hati Anthony Lin Dan telah jatuh cinta kepada Laura. Pria itu sungguh berjuang keras untuk bisa sukses dan menikahi Laura gadis impiannya.
Tapi sayangnya Laura harus pulang ke Indonesia untuk menikah dengan pria pilihan Mama nya yang berprofesi sebagai wakil kepala sekolah milik Mama nya yang bernama Suhandi Pratama Kusumo.
Seharian Laura menangis di dalam kamarnya sendiri. Gadis ini sudah sangat merindukan kekasihnya yang harus diputusin untuk kebaikan semua orang yang mereka sayangi. Terutama untuk kebaikan Laura agar bisa menjadi seorang anak perempuan yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Waktu terus berjalan dan ternyata Laura sudah sebulan pulang ke rumah orang tuanya yang berada di Jakarta, Indonesia. Dan, sudah tiba bagi Laura untuk menikah dengan pria pilihan Mama nya. Laura sama sekali belum pernah melihat dan bertemu dengan Suhandi Pratama Kusumo.Tapi, Laura harus menikah dengan pria itu.
Hari itu Suhandi Pratama Kusumo datang ke rumah keluarga Adiwijaya bersama dengan keluarga besarnya untuk membawakan mahar kepada Laura. Setelah kedua keluarga saling berbicara tentang kesepakatan bersama untuk menentukan hari dan tanggal bagi Suhandi Pratama Kusumo dan Laura menikah.
Suhandi Pratama Kusumo sesungguhnya juga sudah mempunyai kekasih yang bernama Indah yang berprofesi sebagai guru tata usaha di sekolah milik mananya Laura. Tetapi, Suhandi Pratama Kusumo harus putus dengan Indah untuk menikah dengan Laura karena Suhandi Pratama Kusumo sudah bertunangan dengan Laura sejak pria itu berusia delapan tahun dan Laura masih bayi.
"Suhandi, kau sungguh mau putus dari ku dan menikah dengan putri kepala yayasan sekolah? " Tanya Indah sedih.
"Iya." Jawab Suhandi Pratama Kusumo.
"Lalu bagaimana dengan aku dan calon jabang bayi kita di rahim ku? " Tanya Indah semakin sedih.
"Iya aku harus apa dong?, Apa aku harus tolak untuk menikah dengan anak yayasan pendidikan Adiwijaya kita dan kau pikir aku tidak mau jadi orang kaya raya? " Ucap Suhandi Pratama Kusumo dengan santai sekali.
"Kau tidak bisa melepaskan tanggungjawab kamu kepada ku karena aku sudah hamil anak mu. " Kata Indah sangat kecewa dengan Suhandi Pratama Kusumo.
"Iya kau gugurkan saja atau kau rawat sendiri saja. " Kata Suhandi Pratama Kusumo enteng sekali.
Plakk!
Indah menampar pipi Suhandi Pratama Kusumo yang lalu menariknya dengan kasar.
"Berani sekali kau menampar ku. " Geram Suhandi Pratama Kusumo menampar balik Indah dengan keras.
"Argh, jangan.. " Kata Indah menangis kesakitan.
Setelah puas memukul Indah. Suhandi Pratama Kusumo melemparkan sejumlah uang kepada Indah.
"Ini ambillah untuk biaya hidupmu untuk kamu bisa melahirkan dan membesarkan anakmu dan jangan pernah untuk memperlihatkan dirimu lagi di depanku. " Ancam Suhandi Pratama Kusumo.
Lalu Suhandi Pratama Kusumo sejak itu sibuk dengan urusan sekolah dan persiapan untuk pernikahannya dengan Laura Putri Adiwijaya yang merupakan putri dari Bos besarnya.
Hari dimana Suhandi Pratama Kusumo pertama kali di pertemukan dengan Laura di rumah besar keluarga Adiwijaya. Saat itu juga Suhandi Pratama Kusumo tertarik pada Laura yang amat cantik dan seksi memikat.
Laura sendiri masih merindukan Anthony Lin Dan maka semenarik apapun Suhandi Pratama Kusumo sama sekali tidak bisa menggantikan posisi Anthony Lin Dan di hati Laura. Maka, gadis itu diam saja saat Suhandi Pratama Kusumo memakaikan gadis itu seuntai kalung emas dan cincin pertunangan di depan keluarga mereka.
Setelah hari pertunangan itu selanjutnya adalah hari pernikahan untuk Laura dan Suhandi Pratama Kusumo. Pernikahan di adakan di restoran mewah di Pulau Bali. Laura tetap diam di pakaikan cincin berlian pernikahan oleh Suhandi Pratama Kusumo. Lalu pesta di gelar besar-besaran sehingga Suhandi Pratama Kusumo sangat membangga-banggakan dirinya sendiri yang beruntung bisa menikah seorang gadis kaya raya.
Malam pertama pun tiba. Suhandi Pratama Kusumo sudah bersiap untuk memulai malam pertama dengan Laura. Suhandi Pratama Kusumo sudah mulai ingin melepaskan gaun pengantin yang dikenakan oleh Laura, tapi Laura menolak dengan menjauhkan diri dari Suhandi Pratama Kusumo yang terheran-heran dengan istrinya yang menolak untuk melakukan malam pertama pernikahan mereka.
Bersambung!!
"Aku sudah tahu siapa kau sesungguhnya, Suhandi?..,Jadi kau jangan pernah berharap untuk mendapatkan aku secara lahir dan batin. Aku sudah tahu maksud mu menikah dengan aku supaya kamu bisa menjadi orang kaya raya, kan? Nah, jangan pernah kau sentuh aku. " Kata Laura nada dingin seraya menuding telunjuknya kepada suaminya.
"Uhhmm, aku juga sudah tahu bahwa kamu sudah tidak*****lagi dan kau sudah hamil di luar negeri sebelum kamu pulang ke Indonesia. Jadi, kita sama-sama punya rahasia. Aku bisa jaga rahasia mu dengan menjadi seorang suami yang baik di muka umum untuk mu dan keluarga mu. Kau juga harus jaga rahasia ku yang ingin jadi orang kaya raya pemilik sekolah ternama milik Mama mu tersayang. Hmm, satu lagi jaga rahasia cinta ku dengan Indah salah seorang dari karyawan Mama mu. " Kata Suhandi Pratama Kusumo balik mengancam Laura.
"Baik.Kita sepakat. " Kata Laura nada tegas.
Maka sejak hari itu pernikahan mereka hanyalah sebuah kesepakatan bersama untuk menjaga rahasia mereka masing-masing. Suhandi Pratama Kusumo diluar menjadi suami untuk Laura dan sebaliknya Laura diluar jadi istri dari Suhandi Pratama Kusumo.
Suhandi Pratama Kusumo kini naik jabatan dari staff guru biasa kini setelah menikah dengan Laura dan apalagi setelah Papanya Laura meninggal dunia. Suhandi Pratama Kusumo menjadi wakil Yayasan Pendidikan dan tinggal di rumah besar Adiwijaya.
Di upacara pemakaman Papanya Laura Putri Adiwijaya. Suhandi Pratama Kusumo untuk pertama kalinya bertemu dengan Dean Ambrose Putra Adiwijaya dan Reynaldi yang sudah berusia dua tahun. Dean Ambrose yang dingin berhasil membuat Suhandi Pratama Kusumo merasa takut.
"Aku sangat senang sekali bisa bertemu dengan mu, Kak Dean. " Kata Suhandi Pratama Kusumo sopan.
"Aku sama sekali tidak senang bertemu dengan mu, Suhandi. " Kata Dean Ambrose nada dingin yang sangat sopan sekali.
Dean Ambrose tidak menghiraukan Suhandi Pratama Kusumo melainkan melangkah maju ke depan pusara makam Papanya dan berdoa cukup lama lalu menemui Laura yang sedang hamil besar berada di dekat Lara.
"Laura.. Lara... " Panggil Dean Ambrose untuk kedua orang adik perempuannya.
"Kak Dean.. " Panggil Laura dan Lara secara bersamaan lalu mereka memeluk Dean Ambrose seraya menangis karena sedih kehilangan Papa mereka untuk selama lamanya.
Lalu mereka bertiga bercakap-cakap sebentar sebelum Mama mereka datang dan mengusir Dean Ambrose dengan kasar dari mereka.
"Pergi Kamu.. Kamu anak durhaka untuk apa datang melayat ke pusara makam suamiku. Bukankah kau sudah meninggalkan kami yang menjadi keluarga mu? " Suara Mama bergetar menahan emosi.
"Mama, Dean tetap anak Mama dan Papa. Dean tidak pernah meninggalkan kalian. Mama sendiri yang telah mengusir Dean dari rumah. Sekarang Dean datang untuk mengantar kepergian Papa ke tempat peristirahatan Papa yang terakhir dan hal ini adalah kewajiban Dean sebagai putra tunggal Papa. " Kata Dean Ambrose merasa sedih sekali atas sikap keras Mama nya.
"Baiklah, aku mau tanya. Apakah kau masih mau kembali tinggal di rumah besar Adiwijaya? "
Mama memberikan kesempatan kedua untuk Dean Ambrose pulang ke rumah orangtuanya, dan Dean Ambrose menatap wajah Mama nya dengan lembut lalu mengangguk patuh.
"Iya, Mama. Dean mau kembali tinggal di rumah besar Adiwijaya. " Ucap Dean Ambrose yang merangkul Mama nya.
Suhandi Pratama Kusumo merasa kesal sekali dengan kehadiran Dean Ambrose di rumah besar Adiwijaya itu berarti halangan besar bagi Suhandi Pratama Kusumo untuk menguasai rumah dan sekolah milik mertuanya.
Dean Ambrose sendiri tidak suka dengan sikap adik iparnya yang angkuh dan sombong sekali. Dean Ambrose mengamati sikap dan perilaku Suhandi Pratama Kusumo dengan sangat baik sekali sehingga Suhandi Pratama Kusumo harus berhati-hati sekali terhadap kakak iparnya itu. Keduanya saling bersikap manis di depan Mama Wina Yulianti Adiwijaya tetapi di belakang Mama Wina Yulianti Adiwijaya.
Dean Ambrose dan Suhandi Pratama Kusumo bersikap dingin satu sama lainnya tapi menjadi resiko terbesar bagi Suhandi Pratama Kusumo untuk menjaga sikapnya untuk bisa terlihat sebagai seorang adik ipar yang baik untuk Dean Ambrose dan suami yang baik untuk Laura serta menantu yang baik untuk Mama Wina Yulianti Adiwijaya.
Waktu terus berjalan dan pada tahun berikutnya. Laura melahirkan seorang anak perempuan yang cantik dan di beri nama Jennifer Lawrence Pratama. Namun Laura meninggal dunia sehari setelah Jennifer Lawrence dilahirkan sehingga Jennifer Lawrence di asuh oleh Mama Wina yulianti Adiwijaya dan Suhandi Pratama.
Dean Ambrose sudah memiliki kekasih baru yang sangat baik dan bisa dipercaya untuk merawat dan membesarkan Reynaldi seperti putra kandung sendiri. Dan, sikap membangkang Dean Ambrose kembali berkobar dengan Dean Ambrose menolak untuk menikah dengan wanita pilihan Mama Wina Yulianti Adiwijaya yang juga berprofesi sebagai guru wali kelas di sekolah Adiwijaya.
"Aku tidak mau menikah dengan seorang wanita yang tidak pernah bisa aku cintai. Aku harus keluar dari rumah ini untuk sekali lagi. " Kata Dean Ambrose tahu sekali cara Mama Wina Yulianti Adiwijaya menanggapi penolakan Dean Ambrose terhadap perintah dari Mama Wina Yulianti Adiwijaya.
Dean Ambrose pun pergi ke luar negeri sekali lagi, yaitu ke China dan tinggal di kota Shanghai. Di sana Dean Ambrose memiliki seorang teman yang memiliki perusahaan di bidang properti. Dean Ambrose bekerja sebagai wakil direktur utama di perusahaan temannya itu sehingga ia bisa memberikan kehidupan yang layak untuk kekasihnya dan Reynaldi.
Setahun kemudian Dean Ambrose memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya yang baik itu bernama Amy yang lalu menjadi Mama bagi Rey yang sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu.
"Amy, aku mau menikah dengan kamu adalah untuk Reynaldi bisa mempunyai seorang Mama dan Aku harap kau bisa menjadi Mama yang baik untuk Reynaldi. Maka, Aku pun bisa menjadi suami yang baik dan Papa yang baik untuk anak kandung kita nantinya." Kata Dean Ambrose memberikan alasan untuk menikah dengan Amy.
"Iya, Dean. Aku mengerti dan Aku sudah sangat mencintai Reynaldi seperti putraku sendiri karena aku juga sama seperti Reynaldi yang juga tidak memiliki kedua orang tua kandung. Cuma berbeda adalah orangtua ku menaruh ku di panti asuhan gereja ku dan aku merasa bersyukur bisa menjadi istri dari pria sebaik dirimu yang mau mengasuh anak orang lain yang seharusnya di asuh oleh mantan kekasih mu yang diberi tugas untuk merawat dan membesarkan anak itu dari orangtua kandung Reynaldi yang sudah tega sekali membuang anak mereka sendiri. Dan, kini Reynaldi sangat beruntung bisa memiliki Papa asuh sebaik dirimu. " Kata Amy yang sangat memahami pribadi Dean Ambrose yang baik hati itu.
Bersambung!!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!