"Zoya papah tidak setuju jika kamu menikah dengan Fadil" pekik pak Rusli sambil melempar vas bunga ke lantai, ia sangat kesal karena putri bungsu nya sangat keras kepala.
"Pa, Fadil itu anak baik-baik, memang apa salah nya dia menikah dengan Zoya" ujar Zoya kemudian mengalirkan air mata nya karena ia kecewa dengan sikap papah nya yang selalu memanjakannya kini bisa bersikap keras padanya.
"Kamu tahu papa nya di penjara karena korupsi di perusahaan dan juga memiliki banyak hutang karena judi, mereka sedang memanfaatkan kamu Zoya" jelas pak Rusli meyakinkan Zoya.
Tanpa berkata apapun Zoya langsung pergi meninggalkan kedua orang tua nya yang masih berada di ruang makan, ia pun segera pergi ke kampus nya dan tak lupa selalu menjemput Fadil terlebih dahulu.
Fadil Pratama adalah anak dari keluarga biasa, Ayah nya seorang manager di sebuah perusahaan, tapi kini sudah di pecat karena sudah menggelapkan sejumlah uang yang sangat besar, ia pun di penjara, bahkan hutang nya pun ada di mana-mana dan dengan terpaksa Fadil menjual mobil nya untuk melunasi hutang ayah nya yang menumpuk, tak cukup dengan uang hasil menjual mobil, rumah mewah yang di beli untuk istri dan anaknya pun dengan terpaksa harus di jual, Zoya membelikan mereka rumah yang sederhana untuk di tinggali sementara, semenjak Fadil menjadi miskin, ia dan ibu nya pun mulai memanfaatkan kekayaan Zoya.
Setelah tiba di rumah Fadil, Zoya langsung turun dan mengetuk pintu rumah Fadil, tak lama kemudian pintu itu pun di buka oleh bu Rita orang tua Fadil.
"Eh nak Zoya sudah datang, ayo masuk dulu kita sarapan bersama" ucap bu Rita sambil meraih tangan Zoya dengan lembut.
Zoya pun tersenyum dan mengikuti bu Rita, ia merasa senang karena calon ibu mertua nya sangat lah baik dan sayang pada nya, padahal belum tau saja ternyata mereka memiliki rencana jahat padanya.
Setelah selesai sarapan pagi, Zoya dan Fadil pergi ke kampus, sebelum pergi Zoya memberikan beberapa lembar uang kepada bu Rita, hampir setiap hari ia selalu memberi uang pada bu Rita.
Saat tiba di kampus kedua sahabat Zoya menghampiri nya, mereka melirik ke arah Fadil yang sedang berdiri di sebelah Zoya, Salah satu sahabat Zoya yang bernama Alexa pun menarik tangan Zoya dan membawanya pergi ke tempat yang agak jauh dari Fadil.
Fadil hanya diam saja dan menunggu Zoya kembali, sebenarnya ia ingin memarahi kedua temannya Zoya, tapi saat ini dia masih belum berani karena ia harus memberi kesan baik pada Zoya.
"Ada apa sih Alexa sampe narik kesini segala" tanya Zoya sambil melepaskan pegangan tangan Alexa.
"Zoya kenapa lo masih sama dia sih, gue kasih tau lo ya Fadil itu bukan cowok baik baik tau" ujar Alexa mengingatkan Zoya.
"Alexa gue sama dia udah pacaran 2 tahun, dan gue liat Fadil anak baik ko, dia patuh sama kedua orang tua nya, dan sayang juga sama gue"
"Dia itu cuma pura-pura Zoya, gue udah tau sifat aslinya"
"Udah deh kalo mau bahas masalah gak penting gue pergi aja" Zoya pun pergi meninggalkan Alexa.
Setelah kembali Zoya mengajak Fadil segera masuk ke kelas nya, Fadil pun mengikuti Zoya tanpa bertanya apa yang sudah ia bicarakan dengan Alexa.
saat kelas sudah selesai Fadil mengajak Zoya makan siang di kantin kampus, melihat kondisi Fadil yang sedang kesulitan ekonomi, Zoya pun menyetujui nya, biasanya Fadil selalu mengajaknya makan siang ke cafe di sebrang kampus, Fadil mengerutkan kening nya saat Zoya setuju untuk makan siang di kantin, padahal tujuan Fadil mengajaknya makan di kantin kampus agar Zoya menolaknya kemudian memberikan beberapa uang padanya untuk makan di cafe tempat biasa nya makan.
Dengan terpaksa Fadil pun berjalan ke arah kantin sambil menggandeng tangan Zoya.
"Kamu mau makan apa" tanya Fadil pada Zoya.
"Aku minum jus jeruk aja deh" ucap Zoya.
ia tak ingin memberatkan Fadil dan membuatnya mengeluarkan uang banyak.
Fadil pun memanggil salah satu penjual makanan dan memesan makanan yang akan ia makan, begitu pula dengan jus jeruk pesanan Zoya.
Saat pesanan sudah datang Fadil menyantapnya dengan lahap, sedangkan Zoya hanya memperhatikan Fadil dan sesekali menyedot jus yang ada di hadapannya.
Setelah selesai makan Fadil merogoh saku nya, ia pun beralasan jika dompet nya tertinggal di rumah, dan akhirnya Zoya lah yang membayar makanannya.
sebenarnya itu sudah sering kali terjadi namun Zoya masih saja tidak menyadarinya.
Saat Zoya sedang membayar makanan itu, tiba tiba Alexa datang dan memarahi Fadil karena selalu memanfaatkan Zoya.
Karena mendengar keributan Zoya langsung buru buru pergi ke tempat ia makan bersama Fadil, Zoya pun langsung menampar Alexa saat melihat sahabatnya sedang memarahi Fadil.
"Lo apa apaan sih Alexa, gue aja gak ngerasa keberatan kenapa lo yang sibuk, udah ya mulai saat ini lo jangan pernah ikut campur urusan gue ngerti" pekik Zoya kemudian pergi meninggalkan Alexa.
Alexa pun mengerutkan kening nya karena melihat sikap Zoya yang lebih membela Fadil ketimbang sahabatnya yang sudah belasan tahun menemaninya.
"lo akan menyesal nantinya Zoya" teriak Alexa pada zoya yang sedang berjalan meninggalkan kantin.
Alexa pun pergi dengan suasana hati yang kesal, ia bukan kesal pada Zoya melainkan kesal pada Fadil yang selalu memanfaatkan Zoya.
suasana di kantin itu pun sangat ramai karena keributan yang di buat oleh Alexa dan Zoya.
Setelah tiba dimobil Fadil mencoba membujuk Zoya agar tidak marah pada Alexa, akan tetapi bujukan Fadil malah membuat Zoya semakin membenci Alexa, sebenarnya itu adalah tujuan Fadil membuat Zoya benci pada Alexa.
Zoya tiba di rumah nya dengan suasana hati yang masih kesal, sehingga tidak memperhatikan suasana di dalam rumah nya, pak Rusli menggelengkan kepala nya saat melihat Zoya pulang tanpa menyapa kedua orang tua nya yang sedang duduk di ruang keluarga.
"Kamu lihat ma, dia semakin kurangajar sekarang" ucap pak Rusli pada istrinya.
Bu Diana pun menatap punggung Zoya yang mulai menjah dari pandangannya, ia hanya terdiam tidak berkata apapun pada suami nya.
"Besok mama akan pergi ke rumah orang tua nya Fadil" ucap bu Diana.
Pak Rusli pun menganggukkan kepala nya kemudian meraih teh yang ada di atas meja, Bu Diana memiliki sifat tempramen namun sejak menikah dengan pak Rusli sifat tempramennya sudah mulai hilang, akan tetapi saat ia menghadapi suasana hati yang buruk maka sifatnya akan datang secara tiba tiba.
Keesokan pagi nya Zoya pergi ke rumah Fadil karena semalam ibu nya Fadil menelfon Zoya untuk datang ke rumah nya, bu Diana pun pergi mengikuti Zoya, saat tiba di kediaman Fadil, bu Rita sedang di marahi oleh seorang wanita seumurannya, Zoya pun langsung segera menghampiri mereka.
"Ada apa ini" tanya Zoya sambil berjalan ke arah bu Rita.
"Zoya tolong ibu nak, dia orang yang menagih hutang ayah nya Fadil, ibu benar benar tidak ada uang, dia mau mengusir kami dari sini" bu Rita pun berpura-pura memelas pada Zoya.
"Zoya jangan dengerin ibu, bu Zoya belum bekerja mana ada uang untuk membayar hutang ayah" Fadil berpura-pura untuk menolak permohonan ibu nya pada Zoya.
"Gak apa-apa ko Fadil, memang nya berapa hutang yang harus di bayar"
"200 juta nak" sambar bu Rita.
Zoya pun ternganga ia tak menyangka jika akan sebanyak itu, terpaksa ia harus menguras tabungannya untuk membayar hutang ayah nya Fadil, saat Zoya mau mentransfer uang nya pada si penagih hutang, tiba tiba bu Diana datang dan melarang Zoya untuk melanjutkan transaksi nya.
"Zoya kamu jangan bodoh, mereka sedang memanfaatkan kamu" pekik bu Diana sambil merebut ponsel Zoya.
"Mamah kenapa ada di sini"
"Jika mamah tidak ada di sini maka kamu pasti akan di manfaatin habis-habisan sama mereka" ketus bu Diana.
Suasana di rumah itu pun menjadi hening saat kedatangan bu Diana, bu Rita yang sedari tadi menangis pun langsung terdiam dan langsung berdiri di dekat Fadil.
sedangkan orang yang menagih hutang itu pun pergi begitu saja, sebenarnya orang itu adalah suruhan bu Rita agar berpura pura menjadi penagih hutang.
karena takut ketahuan bu Rita memberi kode pada wanita itu untuk segera pergi.
"Mah, mereka gak ada yang manfaatin aku, semua yang aku kasih ke mereka adalah niat aku sendiri bukan mereka yang meminta" Zoya berusaha agar mama nya tidak salah paham terhadap keluarga Fadil.
"Zoya, Papah kamu memberikan kamu uang dan black card agar bisa kamu pakai untuk mencukupi kebutuhan kamu, bukan untuk mencukupi kehidupan mereka" pekik bu Diana, ia semakin kesal pada putri bungsu nya itu.
Mendengar bu Diana mengatakan bahwa Zoya memiliki black card mata Fadil langsung melotot sempurna, hati nya mulai senang karena wanita yang ia pacari adalah pohon uang, Fadil pun mulai melakukan akting nya sebagai pria yang baik.
"Maaf Tante Diana bukan saya mau menyela pembicaraan Tante, tapi saya juga menolak dan tidak akan membiarkan Zoya mengeluarkan uang nya untuk membayar hutang ayah" ucap Fadil.
"Tapi kenapa tadi kamu diam saja saat melihat Zoya mau mentransfer uang nya pada orang tadi" ketus bu Diana.
Fadil pun terdiam dan melirik Zoya, ia mengisyaratkan Zoya agar membantunya, akan tetapi Zoya sudah hafal dengan sifat mama nya jika di bantah maka ia akan melakukan hal yang sulit untuk di tebak.
"Kedatangan saya kesini sekaligus untuk memberitahu kalian, bahwa mulai hari ini kalian jangan pernah menghubungi anak saya lagi paham" tegas bu Diana.
Mendengar perkataan bu Diana, Zoya pun langsung membantahnya dan mencoba untuk membela Fadil, bu Diana pun semakin emosi dan menarik Zoya pergi dari rumah Fadil.
Beberapa minggu kemudian..
Karena setelah di kurung beberapa hari di rumah, Zoya pun menggunakan waktu wisuda nya untuk kabur dari kediaman orang tua nya, bu Diana mengantar Zoya ke kampus karena hari itu adalah hari kelulusan Zoya.
namun berbeda dengan Fadli yang harus berhenti kuliah karena sudah tidak sanggup membiayai kuliah nya, biasa nya Zoya yang selalu membiayai kuliah Fadli, namun sekarang semua kartu debit nya di sita oleh pak Rusli.
saat tiba di kampus Zoya langsung masuk begitu saja tanpa menunggu bu Diana yang sedang memarkirkan mobil nya, saat bu Diana mau menuju ke kedalam, tiba tiba ada suara pemuda yang memanggil nya.
"Tante Diana" panggil pemuda itu sambil menghampiri bu Diana.
bu Diana pun langsung menoleh ke sumber suara itu, saat melihat siapa yang memanggilnya ia pun tersenyum karena yang memanggilnya adalah Reza Gunawan, putra dari rekan bisnis suami nya.
"Hey Reza, apa kabar" bu Diana sangat antusias saat melihat pria yang ia idam kan sebagai menantunya.
"Reza baik Tante, Om Rusli mana Tan? " Reza pun melihat-lihat sekitar nya namun tak dapat melihat pak Rusli.
"Om kamu ada kerjaan yang gak bisa di tinggal, jadi Tante sendirian aja nemenin Zoya nya" bu Diana berharap jika Reza mau menemani nya juga.
"Kamu sendiri ngapain disini? " tanya bu Diana berusaha agar tidak kehabisan obrolannya dengan Reza.
"Reza di undang oleh pihak kampus, untuk memberi pidato kepada mahasiswa yang lulus, Reza kan alumni kampus ini juga Tante" jelas Reza.
bu Diana pun semakin senang karena tujuan Reza adalah datang ke tempat wisuda nya Zoya, bu Diana pun mengajak Reza untuk masuk bersama, Reza pun menyetujui ajakan dari bu Diana, mereka langsung bergegas masuk dan duduk di tempat yang sudah di siapkan.
Setelah selesai pemberian gelar, Zoya langsung mau menjalankan aksi nya, pertama ia akan mengajak bu Diana untuk menemui orang yang mereka kenal, karena jika bu Diana keasikan mengobrol sudah pasti akan melupakan segala hal yang ada di sekitarannya.
Saat Zoya masih mencari cari, tak lama kemudian bu Diana malah memanggil Reza, Zoya pun langsung menggunakan kesempatan itu untuk kabur,
setelah beberapa saat Zoya berhasil lari dari pengawasan mama nya, ia pun segera memanggil taksi dan menuju ke rumah Fadli.
Sedangkan bu Diana masih asik mengobrol dengan Reza, hingga Reza penasaran mengapa sedari tadi dirinya tidak melihat Zoya, Reza pun menanyakan dimana keberadaan Zoya karena ia ingin memberi ucapan selamat pada Zoya.
"Tante Zoya dimana" tanya Reza.
bu Diana pun langsung menoleh ke belakang dan mencari keberadaan Zoya, ia mengira jika Zoya mengikutinya di belakang, namun ternyata Zoya malah tidak ada di sekitar tempat itu, bu Diana pun segera menyuruh anak buah nya untuk mencari Zoya, bahkan ia menyuruh beberapa anak buah yang lainnya untuk mencari Zoya ke rumah Fadil.
"Anak ini benar benar" batin bu Diana kemudian memegang kepala nya karena terlalu pusing mengatasi Zoya yang sangat keras kepala.
"Tante apa yang sedang terjadi" tanya Reza penasaran.
"Reza tolong Tante untuk mencari Zoya ya" pinta bu Diana.
Reza pun menuruti permohonan bu Diana, ia pun segera mengambil mobilnya dan membawa bu Diana keluar dari kampus itu.
bu Diana mengajak Reza pergi ke rumah Fadil, karena ia mengira bahwa Zoya akan pergi ke sana, saat dalam perjalanan bu Diana pun berubah pikiran dan menyuruh Reza untuk mengantarnya ke kampus karena mobil nya masih ada di sana.
Karena sudah terlalu kesal pada Zoya yang sangat keras kepala, bu Diana pun sudah tidak mau memaksanya lagi untuk meninggalkan Fadil, bu Diana pun sekarang membebaskan Zoya untuk memilih pilihannya sendiri.
Beberapa hari kemudian Zoya datang ke rumah orang tua nya, ia meminta izin pada papah nya bahwa dua hari lagi ia akan menikah dengan Fadil, dan Zoya meminta agar papa dan mama nya mau menghadiri acara pernikahannya, pak Rusli dan bu Diana hanya diam tak memperdulilakan apa yang di katakan oleh Zoya, karena melihat kedua orang tua nya hanya diam saja, Zoya pun pergi dan kembali ke rumah Fadil.
Dengan sifat tegas yang dimiliki oleh pak Rusli ia pun ingin memberi hukuman pada Zoya, dan menarik semua debit yang ia berikan pada Zoya, kini Zoya sudah tidak memiliki apa apa lagi.
pak Rusli akan menghadiri pernikahan putri nya, namun bukan untuk merestuinya tapi menyerahkan Zoya pada Fadil sepenuhnya, ia akan melepaskan Zoya.
"Papa yakin mau melepaskan Zoya" tanya bu Diana memastikan.
pak Rusli pun menganggukkan kepala nya, terdengar pak Rusli membuang nafas berat karena sebenarnya ia tidak rela jika harus memberikan putrinya pada Fadil.
Dua hari kemudian, suasana di kediaman Fadil sudah ramai dan para tetangga di sekitar pun sudah berdatangan untuk menyaksikan akad nikah Zoya dan Fadil, dekor pernikahan yang begitu mewah terpasang di depan rumah mereka, bu Rita rela berhutang banyak ke rentenir demi memeriahkan pernikahan Fadil, ia juga ingin di puji oleh para tetangga nya karena sudah menyelenggarakan pernikahan yang begitu meriah.
"bu Rita hebat banget sih, bisa dapetin menantu anak orang kaya"
"iya bener, jadi iri deh sama bu Rita"
"Eh tapi dimana orang tua mempelai wanita nya ya, ko belum datang juga"
Terdengar obrolan dari tiga orang ibu ibu yang duduk tak jauh dari Zoya, sehingga Zoya dapat mendengar nya dengan jelas, ia pun langsung memikirkan kedua orang tua nya, ia pun berharap jika orang tua nya mau menghadiri acara pernikahannya.
Setelah beberapa saat kemudian, orang yang di tunggu oleh Zoya pun datang, Pak Rusli dan bu Diana pun datang dengan berpakaian yang sangat formal, terlihat senyum yang mengembang dari bibir Zoya, ia senang karena orang tua nya mau menghadiri pernikahannya.
"Papa, mama" lirih Zoya kemudian berdiri menyambut kedatangan orang tua nya.
Para tetangga yang hadir di acara itu pun banyak yang bergosip mengenai keluarga Zoya yang terkenal dengan sebutan crazy rich, bu Rita semakin besar kepala karena mendapat banyak pujian dari para tetangga nya karena mendapat besan orang kaya.
Saat pak Rusli dan bu Diana sudah duduk, penghulu pun langsung memulai prosesi akad nikah nya, terlihat air mata bu Diana mengalir karena ia belum rela jika putrinya harus hidup bersama dengan Fadil.
Setelah akad nikah nya selesai pak Rusli langsung meminta agar para tamu mendengar kan nya untuk berbicara, Zoya dan Fadil penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh pak Rusli.
"Selamat siang semua nya, kehadiran saya di sini kalian semua pasti sudah tahu jika saya sedang menghadiri pernikahan putri ketiga saya, dan sekaligus saya akan memberitahu pada semuanya yang ada di sini, bahwa hari ini saya menyerahkan Zoya Margaretha pada Fadil dan juga bu Rita, saya harap kalian bisa menjaga Zoya seperti kami menjaga nya dengan sangat baik, karena mulai hari ini saya menyatakan bahwa Zoya Margaretha bukan lagi putri ketiga saya, melainkan orang asing bagi keluarga Anggara" Ucap pak Rusli dengan tegas.
Mendengar apa yang sudah di ucapkan oleh pak Rusli, Zoya pun mengalirkan air mata nya, ia merasa sedih karena ternyata kehadiran orang tua nya bukan untuk memberinya restu tapi malah membuang nya dari keluarga Anggara, Fadil pun langsung hilang semangat saat pak Rusli sudah menyatakan jika Zoya sudah bukan lagi menjadi putri nya, ia merasa bahwa ladang uang nya sudah hilang begitu saja.
Begitu juga dengan bu Rita, raut wajah bahagia nya langsung berubah menjadi muram karena ia gagal menjadi orang kaya, belum lagi ia merasa malu pada para tetangga nya yang sudah memuji nya tadi, setelah pak Rusli selesai membicarakan apa yang mau ia katakan, mereka pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa berpamitan dahulu pada Zoya.
Saat malam tiba Zoya dan Fadil di panggil oleh bu Rita yang sedang membuka amplop hasil dari pernikahan Zoya dan Fadil, mereka pun di suruh untuk membantu nya menghitung berapa jumlah uang yang di dapat.
saat Zoya mau meraih uang yang sudah di keluarkan dari amplop tangannya di tepis oleh bu Rita, mata nya langsung melotot tajam pada Zoya.
"Kenapa bu" tanya Zoya.
"Kamu nih ya, ibu enggak nyuruh kamu udah deh jangan ikut ikutan" ketus bu Rita sambil merebut uang yang ada di hadapan Zoya.
Zoya pun menoleh ke arah Fadil, dan Fadil hanya diam saja tidak memberi respon apapun, ia malah kembali fokus pada uang yang sedang di pegang nya.
Karena kesal Zoya pun pergi ke kamar nya, sedangkan Fadil tidak memperdulikannya karena ia sudah tidak perlu berakting baik lagi terhadap Zoya.
"Fadil, besok kamu harus paksa dia untuk mencari pekerjaan" ucap bu Rita saat memastikan bahwa Zoya sudat tidak terlihat.
Fadil hanya menganggukkan kepala nya dan kembali fokus menghitung uang yang baru saja ia keluarkan dari amplop, setelah selesai menghitung bu Rita malah protes pada Fadil karena hasil tidak menyesuaikan dengan pengeluaran yang sudah ia keluarkan.
"Kurang nya banyak banget, kalo gini caranya kita bisa di usir nanti sama rentenir" keluh bu Rita.
"Rentenir? memang nya ibu pinjam uang ke rentenir?" Fadil tidak tahu menahu soal ibu nya yang pinjam sana-sini untuk biaya pernikahannya.
"Ya iya lah, kalau gak pinjem ke rentenir mau dari mana uang buat resepsi pernikahan kamu sama si Zoya itu" ketus bu Rita dengan raut wajah yang sangat masam.
Fadil pun terdiam, ia mengira bahwa Zoya lah yang memberikan uang untuk acara pernikahannya, beberapa saat kemudian Fadil pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat karena seharian sudah capek menjadi raja sehari.
Dalam rencana Fadil ingin menikahi Zoya karena ia ingin mewarisi harta kedua orang tua Zoya, akan tetapi semua khayalannya sirna karena orang tua Zoya sudah membuang nya, kini Zoya sudah bukan lagi pohon uang yang ia punya, Fadil terpaksa melanjutkan hubungannya sekarang dan akan menjadikan Zoya sebagai mesin atm nya kembali.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!