NovelToon NovelToon

AURORA

Bab 01 Hari yang sial

Assalamu'alaikum guyss guysss jumpa lagi bersama saya Author Kasmawati atau sering dipanggil dengan kak Chamma 🤗 ini karya kedua dari Author yahh semoga kalian suka ❤. Selamat membaca 📖

├├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

" Ra habis ini mau kemana " tanya Anaya Sahabat dari Aurora , mereka saat ini baru keluar dari restoran Jepang

" ke Mall dehh " jawab Aurora sambil berjalan kearah parkiran

" loh serius mau ke Mall " tanya Anaya tidak yakin karena benar saja cuaca di siang hari ini sangat panas dan sahabat nya itu mala mengajaknya ke Mall

" serius lah , ayo naik " ajak Aurora yang kini sudah naik di sepeda Listrik miliknya sambil menyerahkan helem kepada Anaya

Anaya tampak terlihat berfikir

" yaudah kalo gak mau aku tinggal nih " ujar Aurora sambil meletakkan kembali helem nya kejoob depan sepeda listrik miliknya dengan cepat Anaya kembali mengambil helem itu lalu memakainya

" iya iya aku ikut " ucap Anaya dengan cepat sambil memakai helem nya

mereka berdua pun pergi meninggalkan halaman parkiran restoran itu dengan Aurora yang mengendarai sepeda listrik itu dan Anaya yang diboncengnya

" Ra panas sekali sumpah " komentar Anaya sambil mengibas ngibaskan kedua tangannya didepan wajahnya

" panas dikit gak ngaruh " ucap Aurora sambil melajukan sepeda listrik miliknya, dan seketika sebuah motor dengan kecepatan tinggi tiba-tiba melaju disamping nya dan

BRRUUKKK

Aurora dan Anaya seketika langsung masuk kedalam gott dan sepeda listrik miliknya tergeletak di aspal dengan bam belakang nya terlepas

" Ahhh " teriak Anaya yg kini terduduk di gott yang airnya sangat hitam dan bau

" ahh sial kotor banget " ucap Aurora yang kini berdiri dari duduknya sambil melihat seluruh badannya yang penuh dengan kotoran

" Rora bantu aku berdiri " teriak Anaya yang kini masih terduduk di atas air kotor itu tpi Aurora malah menghiraukannya, Aurora berjalan ke arah sepeda listrik miliknya dan memeriksa sepedanya itu

" Rora aku udah gak tahan dengan baunya bantu aku berdiri " teriak Anaya yang kini suaranya semakin dibesarkan dan tangannya kini sudah menutup hidungnya tak tahan dengan bau dari air kotor itu

Aurora yang menyadari jika Anaya masih berada di dalam gott langsung berjalan dan membantu sahabatnya itu berdiri

" Aaaahhhhh sumpah dehhh kotor banget dan bau juga iiiyyuuukkkk " ucap Anaya yang kini sudah berhasil berdiri dan kini sudah berada di samping sepeda listrik Aurora

" sial bam sepeda nya lepas " ucap Aurora sambil menendang bam sepeda miliknya

" terus kalo sepedanya rusak kita pulang pake apa dong ..!? masa jalan kaki " panik Anaya seketika baju dan celananya yang kotor itu dia abaikan

Aurora mengangkat bahunya

" yaa mau gimana lagi " ucap Aurora sambil berusaha untuk mengangkat sepeda miliknya

" eehhhh kok sepedanya diangkat mau dibawa kemana " tanya Anaya panik saat melihat Aurora yang sedang berusaha mengangkat sepedanya

" mau dibuang " jawab Aurora asal , tetapi Aurora sepertinya kesusahan untuk mengangkat sepeda miliknya sendiri , sementara Anaya masih diam mematung melihat apa yang di lakukan oleh sabahatnya itu

" bantuin gih berat nih " pinta Aurora kesal

" oh mau di bantuin " tanya Anaya tetapi masih belum bergerak dari tempatnya

" Anaya bantuin berat nih " teriak Aurora yang kini sudah merasa jengkel karena Anaya masih berdiri mematung ditempatnya, dengan cepat Anaya membantu sahabatnya itu

" ini serius mau kamu buang " tanya Anaya memastikan

Aurora yang mendengar itu memutarkan bola matanya malas, ternyata sahabatnya itu masih belum berubah dari dulu sampai sekarang yang otaknya sangat lemot

" gak lah aku mau membawanya pulang " jawab Aurora

" HAH..! kamu serius dari sini kerumah kamu jaraknya lumayan jauh loh " panik Anaya , yang benar saja masa jalan kaki sambil membawa sepeda listrik yang sudah rusak kembali kerumah Aurora

" sumpah dehh Rora aku gak kuat ini cuacanya panas sekali kulit-kulit putihku ini nanti gosong, aku gak mau, kalo mau bawa pulang bawa aja sendiri aku gak mau " protes Anaya panjang lebar

" terus kalo gak dibawa pulang mau disimpan dimana ..? masa di simpan disini kalo ada yang ambil bagaimana " Aurora merasa kesal dengan sahabat nya itu

" yaa kalo ada yang ambil ambil aja, lagian kamu kan masih sanggup membelinya lagi " protes Anaya tak mau kalah

Aurora memutar bola matanya malas

" Elleee enak kali kamu bilang ambil ambil aja, aku tuh beli nih sepeda pake duit bukan pake daun " protes Aurora

" Nihh anak yahh dompet tebal tapi kere sekali kalo berbicara soal duit " ucap Anaya yang kini sudah berjalan melewati sahabatnya itu karena bagi Anaya berdebat dengan Aurora itu tidak ada habisnya jadi lebih baik dia pulang saja

" woeee mau kemana, bantuin aku nih " teriak Aurora kepada sahabatnya itu

" bodoh amat aku mau pulang kalo kamu mau tetap angkat tuh sepeda pulang angkat aja sendiri aku gak mau " teriak Anaya yang kini langkah nya semakin jauh

tanpa berfikir panjang Aurora melihat sepeda listrik nya itu yang sudah rusak dan bergantian melihat Anaya yang berjalan sudah agak jauh dari nya

" sepeda sialan kenapa pake rusak sih, dan orang tadi yang tabrak tuh tidak ada rasa tanggung jawab nya sama sekali " omel Aurora sambil menendang sepeda listrik nya yang sudah rusak tampa fikir panjang Aurora meninggalkan sepedanya itu dipinggir jalan dan berlari menyusul Anaya yang sudah cukup jauh darinya soal sepeda listrik miliknya nanti Aurora suruh supir saja untuk mengambilnya

" Kucing garong tungguin aku " teriak Aurora yang kini berlari menyusul sahabatnya itu, tampak Anaya hanya acuh kepadanya saja , saat Aurora sudah berada di samping sahabatnya itu Aurora menepuk pundak Anaya

" hauss " ucap Aurora dengan suara nya yang ngos-ngosan habis berlari di bawa terik sinar matahari

" aku pun juga haus " keluh Anaya sambil mengelus-elus tenggorokannya yang sudah terasa kering

Aurora melihat kearah kiri dan kanan mencari Indomaret terdekat karena posisi mereka berdua saat ini berada di pinggir jalan raya

" itu ada indomaret " tunjuk Aurora kearah sebrang jalan yang tak jauh dari posisi mereka saat ini

...****************...

Di tempat lain di sebuah Mansion yang sangat besar

" Bi apa Aurora sudah pulang " tanya wanita parubaya yang terlihat masih sangat cantik itu

" belum nyonya " jawab Bi Jum dengan jujur

Terlihat Nyonya Salsa menggelengkan kepalanya sambil menggeser layar ponsel miliknya

" kemana anak itu dari tadi pagi hilang nta kemana " gumam Salsa sambil berjalan kearah ruang keluarga

Ya wanita parubaya yang masih sangat terlihat cantik itu adalah Nyonya Salsa Adinda Bimantara , Istri dari Tuan Gilang Pratama Maherson pemilik perusahaan MH Group yang cukup terkenal dan berkembang luas di dalam Negara maupun di luar Negara

" kenapa mukanya Bunda di tekuk gitu " tanya Tuan Gilang yang kini sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menikmati kopinya di siang hari

" ini loh anaknya ayah ini dari tadi pagi perginya tapi sampai sekarang gak pulang-pulang " jawab Nyonya Salsa sambil mengetik sesuatu di layar ponsel nya

terlihat Tuan Gilang menghela nafasnya

" Bunda biarkan aja, Aurora itu bukan anak kecil lagi, lagian juga perginya sama Anaya kan jadi bunda gak perlu khawatir " ucap Tuan Gilang bijak

" bagaimana aku gak khawatir, ayah tau sendiri kan kelakuan anak itu kalo jalan berdua dengan Anaya apalagi mereka tidak menggunakan mobil " omel Nyonya Salsa

terlihat Tuan Gilang menaikkan sebelah alisnya

" kalo tidak pake mobil terus meraka perginya pake apa ..? " tanya Tuan Gilang

" pake sepeda listrik " jawab Nyonya Salsa sambil berusaha menelpon putri nya itu tapi panggilan telponnya tidak di jawab oleh Aurora

Taun Gilang menggelengkan kepalanya

" telpon sampai diangkat bunda takut tuh anak kenapa-napa di jalan " ucap Tuan Gilang khawatir dan kembali meminum kopi nya

...****************...

" Maaf mbak gembel tidak di isikan masuk ketempat ini " ucap salah satu pekerja Indomaret itu

Aurora dan Anaya saling pandang apa mereka berdua saat ini sudah seperti gembel perasaan tidak cuman pakaian mereka sekarang kotor karena habis jatuh

" maaf yah mbak kami bukan gembel " ucap Aurora tak terima dibilangin gembel yang di angguki oleh Anaya yang membenarkan

terlihat pegawai indomaret itu memandang pakaian mereka, keduanya menyadari kemana arah mata pegawai itu tertuju

" permisi biarkan kami masuk kami haus dan mau membeli air " Aurora menerobos masuk sambil menarik lengan Anaya

terlihat pegawai itu mengejar mereka

" Maaf sebaiknya mbak keluar dari sini karena kami tidak melayani seorang gembel yang bau seperti mbak berdua " ucap pegawai Indomaret itu lagi sambil menutup hidungnya dengan tangan kanannya

" memangnya gembel tidak boleh belanja di tempat ini " tanya Aurora sambil tersenyum miring

" tentu saja karena ini Indomaret bukan warung yang menjual barang campuran dan kami disini tidak melayani utang, kalo di lihat-lihat dari penampilan mbak berdua ini tidak layak masuk ketempat seperti ini " ucap Wanita yang berseragam biru kuning itu

" bodoh ah yang penting aku haus dan saat ini lagi butuh air " ucap Aurora dan ingin membuka lemari pendingin yang di dalam nya terdapat banyak sekali air mineral yang berbeda-beda merek

tapi wanita itu menahannya dan tetap tidak membiarkan Aurora dan Anaya mengambil air dari dalam lemari pendingin itu

" mbak ini teggorokanku sudah kering dari tadi loh , kami tuh sanggup membeli air ini, lagian ini hanya air mineral kan " Anaya akhirnya bersuara dan merasa sangat jengkel karena dia sudah merasa sangat haus tetapi pegawai indomaret itu menghalanginya

" lepas gak " ucap Aurora yang kini sudah marah dan terjadi lah keributan antara mereka bertiga dua vs satu

saat kerubutan itu terjadi tiba-tiba datang seorang sekuriti yang menghentikan keributan itu dan mengusir Aurora dan Anaya dari tempat itu

" sial emang kita kelihatan seperti gembel yaa sampai-sampai di usir kayak tadi " omel Aurora sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan

" tau tuh cantik-cantik gini masa dikira gembel " sambung Anaya yang juga merapikan rambutnya

" pulang naik angkot aja yook " ucap Aurora yang matanya kini melihat kearah angkot yang sedang terparki dipinggir jalan raya

" yakin mau naik angkot, kata Bundaku naik angkot itu panas terus bau-bau didalam angkot itu bercampur-campur " Ngeri Anaya sambil membayangkan bau-bau yang tidak sedap

" sekali-kali kita uji nyali " ucap Aurora dan menarik tangan Anaya menuju ke angkot itu dengan pasrah Anaya ikut saja

" kejalan Merpati yaa pak " ucap Aurora dan di iyakan oleh sopir angkot itu dan angkot itu pun berjalan terlihat di dalam angkot saat ini penumpang nya full bau bau tak sedap tercium dimana-mana begitupun dengan hawanya yang sangat panas

" panas sekali dan bau apa itu " bisik Anaya yang kini hidungnya sudah mencium aroma yang tidak sedap

" haus banget " sambung Aurora yang mengelus tenggorokannya yang sudah sangat kering

" Rora rasanya aku mau mual bau banget sumpah " Anaya seketika melupakan rasa hausnya dan berganti rasa mual yang dia rasakan saat mencium aroma-aroma yang tidak sedap

" tahan dikit lagi sampai aku juga rasanya mau mual dan haus " sambung Aurora yang kini juga sudah menutup hidungnya dengan tangan kanannya

seketika seekor ayam jantan terbang kearah Aurora seketika itu mereka berdua berteriak histeris didalam angkot itu

" aaahhhhh " teriak mereka berdua sambil menutupi mukanya penumpang didalam angkot itu kaget saat mendengar teriakan mereka berdua yang cukup keras

" maaf neng ayamnya terlepas dari tempatnya" ucap bapak-bapak pemilik ayam itu yang kini mengambil ayamnya dan memasukkannya kembali kedalam tempatnya

Aurora dan Anaya hanya menganggukan kepalanya tak berapa lama merekapun sampai di Gang masuk menuju Mansion milik keluarga Maherson sebelum turun dari angkot terlebih dahulu Aurora membayar supir angkot itu sedangkan Anaya kini sudah berjongkok di pinggir jalan sambil mengeluarkan isi perutnya

" hooeekkk hhooeekkk " Anaya

tak lama Aurora yang merasa pusing pun berkokok tidak jauh dari Anaya dan memuntahkan isi perutnya

"Hooeekkk hooeekkk " Aurora

" gak mau lagi naik angkot " ucap Anaya yang kini matanya sudah memerah

" aku juga sudah gak mau ini pertama dan terahir kalinya naik angkot " Aurora juga mengeluh dan berjanji tidak akan mau naik angkot lagi yang kedua kalinya

" kamu sih Rora ngajakin naik angkot aku kan dah bilang kalo angkot itu bau terus panas " protes Anaya

" lebih baik aku minum Wain3 aja dari pada mabok angkot begini sumpah gak enak banget " sambung Anaya sambil memegangi kepalanya

" yaaa yaaa aku minta maaf deehh udah buat Princess nya Bunda Maya ini oleng-oleng " Ucap Aurora yang juga memegangi kepalanya karena merasa oleng

mereka berdua berjalan masuk ke Gang merpati yang Gang merpati itu dikenal dengan tempat perumahan-perumahan elite dan hanya keluarga-keluarga pejabat lah yang hanya bisa tinggal di Gang itu

" ini sudah jam berapa " tanya Aurora kaget

" gak tau akukan lagi gak pake jam dan ponselku " jawab Anaya sambil meraba-raba saku celananya

" Astagaaa aku lupa ponselku ketinggalan di kamar kamu " sambung Anaya sambil menepuk jidatnya

terlihat Aurora juga meraba-raba sakit celananya dan benar saja Aurora juga melupakan ponsel nya

" panti Bunda sudah mengomel-ngomel " gumam Aurora dan saat mereka berdua sedang berfikir tiba-tiba ada suara yang mengerihkan

" Naya kamu dengar itukan " tanya Aurora memastikan dan menghentikan langkahnya

Anaya hanya menganggukan kepalanya dan berdiri mematung disamping Aurora

" GHUUUKKK GHUUKK " suara Anjing itu semakin mendekat

" 1 2 3 LARI " mereka berdua menghitung bersamaan lalu berlari sambil berpengangan tangan

cukup jauh mereka berlari dan akhirnya anjing itu tidak mengejarnya lagi dan kini mereka sudah berada di depan gerbang Mansion milik keluarga Maherson

Aurora dan Anaya berjalan kearah gerbang dengan cepat penjaga yang melihat kedatangan nyonya mudahnya itu dengan cepat membukakan pintar gerbang untuk nyonya mudah nya itu, penjaga itu kaget melihat penampilan Nyonya mudah nya saat ini yang terlibat seperti gembel Aurora yang menyadari tatap dari penjaga itu menatap balik

" kenapa ? mau bilangin aku gembel " ucap Aurora sewot seketika penjaga itu hanya menggelengkan kepalanya

dengan buru-buru Aurora dan Anaya berjalan masuk kedalam Mansion

" darimana kenapa baru pulang " pertanyaan Nyonya Salsa kepada putrinya itu

" habis main Bunda " jawab Aurora sambil memasang wajah imutnya sementara Anaya juga tersenyum manis kearah Nyonya Salsa

setelah menyadari penampilan putri nya itu Nyonya Salsa langsung membulatkan matanya

"Astaga dari mana kalian kenapa penampilan kalian seperti itu dan bau kalian " Nyonya Salsa menghentikan ucapannya dan menutup hidung nya benar saja saat ini Aurora dan Anaya memanglah sangat bau dan penampilannya memang seperti gembel, baju dan celana yang kotor dan rambut yang terlihat acak-acakan

" gak kok Bunda kami harum, iyakan Naya " ucap Aurora membela karena benar saja pasti dia akan di hukum oleh Bunda nya itu, dan Anaya pun mengiyakan ucapan dari Aurora

" harum harum, Aurora Anaya Bunda gak habis fikir sama kalian yah kalian berdua ini sudah dewasa bukan anak kecil lagi tapi kenapa kalian berdua tidak bisa berubah masih saja seperti anak kecil " Nyonya Salsa menasehati kedua wanita cantik yang kini berdiri didepannya, dan Anaya Nyonya Salsa sudah menggap Anaya seperti anaknya sendiri dan Anaya adalah putri dari sahabat nya yang Bernama Maya Astianti .

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

jangan lupa Like comen dan Vote yahh Guyss guyss 🤗🤗

.

Bab 02 Dihukum

Selamat membaca 📖

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

Saat ini Aurora sedang berada di dalam wc, tapi berada di dalam wc Aurora tidak mandi atau membuang hajat tetapi lebih tepatnya di hukum oleh sang Bunda untuk membersihkan seluruh wc yang ada di Mansion nya itu sedangkan Anaya dia sudah kembali ke rumah nya karena Bunda nya menelponnya dan menyuruhnya pulang usai Nyonya Salsa mengadukan kelakuan mereka berdua kepada Maya sahabatnya itu .

" gosok yang bersih sampai mengkilat " perintah Nyonya Salsa kepada putrinya itu yang sejak tadi selalu mengawasi gerak gerik putrinya

" Bunda kenapa tega sekali sih masa anak semata wayangnya ini disuruh sikat wc padahal kan di rumah banyak pembantu yang Bunda sewa kenapa harus aku yang bersihkan sih " komentar Aurora benar saja Bundanya kali ini menghukum nya dengan menyuruhnya membersihkan semua wc yang ada di Mansion

" jangan banyak bicara kerjakan saja karena ini hukuman untuk kamu " ucap Bunda Salsa sambil memakan buah apel yang sejak tadi di pegangnya

saat Aurora kembali ingin protes saat itu Nyonya Salsa kembali bersuara

" banyak protes Bunda tambah hukumannya " ancam Nyonya Salsa dengan santainya

seketika Aurora mengerucutkan bibirnya malas

" Bunda tinggal sebenar awas aja kalo sampai Bunda kembali dan wc nya belum bersih nanti Bunda tambah hukumannya" ancam Nyonya Salsa kepada putrinya itu lalu keluar dari kamar tamu itu

Ya saat ini Aurora sedang membersihkan wc yang berada di kamar tamu tepatnya berada di lantai satu

" Bunda jahat banget sih masa anaknya disuruh sikat wc kayak gini, bunda lebih kejam dari pada ibu tiri, eehhh apa jangan-jangan aku ini anak tirinya Bunda "seketika Aurora menghentikan kegiatannya dan berfikir

" kalo anak tiri pasti aku gak secantik ini, pasti mukaku buruk gak cantik begini Bunda kan cantik jadi nya anaknya semakin cantik " Aurora bicara sendiri sambil menyikat wc yang kini terlihat sudah sangat bersih tapi meskipun sudah bersih dan kinclong tetap saja Nyonya Salsa mengatakan kalo itu masih kotor dan masih mau di sikat

sementara itu di halaman belakang Mansion terlihat Tuan Gilang memberikan makan ikan-ikannya yang ada di kolom

" Ayah " panggil Nyonya Salsa kepada suaminya itu

Tuan Gilang yang mendengar itu seketika menghentikan kegiatannya

" ada apa Bunda apa Aurora sudah pulang " tanya Tuan Gilang kepada istrinya itu

" iyaa Rora sudah pulang dan saat ini Bunda sedang menghukumnya " jawab Nyonya Salsa

Tuan Gilang mengerutkan alisnya dan menyimpan toples yang berisikan makanan ikan itu di pinggir kolam

" Iyaa Bunda menghukum putri kesayangan ayah itu dan Bunda menyuruhnya menyikat wc yang ada di Mansion ini " lanjut Nyonya Salsa

" tapi Bunda gak kasian sama Rora " Tuan Gilang merasa kasihan kepada putrinya itu yang kini sedang di hukum oleh istrinya

" kasian sih ayah tapi Rora itu kalo tidak dihukum dia akan tetap melakukan hal yang sama berulang kali " ucap Nyonya Salsa menjelaskan

" memangnya apa yang Aurora lakukan kenapa bunda menghukum nya dia bukan anak kecil lagi bunda " tanya Tuan Gilang kepada istrinya itu

Nyonya Salsa menghela nafasnya pelan

" Ayo sini ikut Bunda dan lihat sendiri seperti apa penampilan Putri ayah saat ini dia terlihat seperti gembel " Nyonya Salsa berbicara sambil menarik lengan suaminya dan berjalan kearah dimana Aurora saat ini sedang membersihkan wc

sedangkan saat ini Aurora sedang sibuk bernyayi sambil menyikat wc yang sudah sangat kinclong itu

" Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja selagi ayah disampingku ku dipuja dan dimanja tapi bila Ayah pergi ku dihukum kadang di caci ,. eehhh kayaknya lagunya salah deehh " ucap Aurora sambil ketawa sendiri menyadari jika dirinya salah lirik

" lihat tuh penampilan anak Ayah dia tuh sudah mirip seperti gembel " tiba-tiba Nyonya Salsa datang bersama dengan Tuan Gilang

Aurora yang menyadari kedatangan kedua orang tuanya langsung menghentikan kegiatannya sedangkan Tuan Gilang kaget melihat penampilan putrinya saat ini yang memang mirip seperti gembel

" Ayah Bunda bukan Bunda tiriku kan, " pertanyaan konyol Aurora membuat Tuan Gilang dan Nyonya Salsa kaget

" eehhh Bunda tiri sejak kapan aku menikah dengan Duda anak satu " kaget Nyonya Salsa ada-ada saja putrinya itu

" Bukan lah Rora itu anak Ayah dan Bunda " ucap Tuan Gilang

" kalo Rora anak Ayah dan Bunda kenapa Rora di suruh bersihkan seluruh wc yang ada di Mansion ini kan ada pembantu kenapa harus Rora lagian juga kan masih ada hukuman yang lain selain membersihkan wc " ucap Aurora malas bisa bisa nanti tulang nya patah patah kalo sampai dia membersihkan seluruh wc yang ada di Mansion nya ini

" kayak Rora ini anak tiri aja disuruh bersihkan wc " lanjutnya dan berpura-pura memasang wajah sedih nya di depan sang Ayah berharap Ayahnya itu dapat menolong nya dan membebaskan nya dari hukuman yang Bunda nya berikan kepadanya

" iya iyaaa Bunda Minta Maaf sudah menghukum putri Bunda yang cantik ini, tapi ingat ya Bunda tidak mau melihat putri cantik dan kesayangan Bunda ini pulang dengan penampilan seperti ini, masa Tuan Putri didalam istana berpenampilan seperti gembel " ucap Nyonya Salsa menasehati sambil melihat pakaian putrinya yang kotor dan bau itu

Aurora yang mendegar itu langsung memasang senyum manisnya sepertinya saat ini Bunda nya ingin menghapus hukuman yang diberikan kepadanya

" Sekarang letakkan kembali sikat itu ditempat nya dan kembali ke kamarmu mandi yang bersih Ayah tidak mau mencium bau kamu yang seperti bau tai kambing itu " pinta Tuan Gilang kepada putri nya itu dengan cepat Aurora meletakkan sikat wc yang di pegangan nya itu ketempat semula dan dengan buru-buru ingin keluar dari kamar tamu itu dan kembali ke kamarnya tapi tiba-tiba langkah nya di hentikan oleh Bunda nya

" habis mandi temui Bunda di dapur " pinta Nyonya Salsa yang di ajukan jempol oleh Aurora

setelah Aurora pergi Tuan Gilang menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Putri nya itu yang masih belum dewasa

" sekarang dia sudah berusia 21 tahun tapi kenapa sikapnya tidak pernah berubah " ucap Tuan Gilang yang memperhatikan kepergian putrinya itu

" sabar Ayah Bunda juga selalu berfikiran seperti Ayah kapan Putri kita itu bisa berfikiran dewasa dan berperilaku layaknya orang dewasa pada umumnya " Nyonya Salsa juga ikut menanggapi putri nya itu

21 tahun sejak Aurora Dewi Maherson lahir di tengah-tengah pasangan suami Istri itu dan sudah 21 tahun mereka merawat putri dan anak semata wayang mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang . semenjak kehadiran Aurora ditengah tengah mereka kebahagiaan keluarga Maherson semakin lengkap meskipun Aurora bukanlah anak laki laki tapi Tuan Gilang mengatakan tidak selamanya anak laki laki yang akan menjadi penerusnya tapi anak perempuan juga bisa.

...****************...

Didalam sebuah Mansion yang mewah dan sangat besar itu terlihat dua peria berbeda umur sedang berdebat

" Ayah jangan mencampuri urusanku lagi Ayah tidak berhak mengatur ku " Ucap peria bertubuh tinggi dan tegap itu

" Ayah berhak mengatur mu karena Ayah masih Ayah mu dan Ayah sayang kepadamu " Bantah peria parubaya itu

" Sayang Ayah bilang, kalo Ayah sayang sama aku makan restui lah hubunganku dengan Monica " ucap peria tampan itu dengan tatapan tajamnya

" Ayah mau yang terbaik untuk kamu, dan sih Monica itu tidak cocok untuk kamu, " Marah peria paru baya itu yang tak lain bernama Tuan Mahesa Raka Vernandes

" Monica lah yang terbaik untukku Ayah " Bantah Marvel kepada Ayahnya itu lalu pergi meninggalkan Ayahnya yang masih berdiri di ruang keluarga

" Marvel mau kemana kamu " teriak Tuan Mahesa kepada putranya itu tapi Marvel tidak mempedulikannya Marvel mempercepat langkah kakinya dan langsung masuk kedalam mobil miliknya dan melajukan mobil mewah miliknya itu dan pergi meninggalkan Halaman Mansion nya

terlihat Tuan Mahesa duduk di sofa yang ada di ruang keluarga itu dan melepaskan kacamatanya

" Maafkan Ayah Bunda Ayah tidak bisa mendidik anak kita dengan baik, semenjak kepergianmu 15tahun yang lalu Marvel berubah drastis " Gumam Tuan Mahesa dengan air mata yang berhasil jatuh di pipinya

Marvel Raymond Vernandes Putra dan anak semata wayang dari pasangan suami istri Tuan Mahesa Raka Vernandes dan Almarhum Nyonya Yasmin Dwi Virendra pemilik perusahaan VV Grup yang bergerak di bidang pertambangan Emas dan Berlian yang mana nama perusahaan itu dibentuk dengan gabungan marga dari keluarga Vernandes dan Virendra yang saat ini berkembang luas di seluruh dunia.

...****************...

saat ini keluarga Maherson sedang menikmati makan malam nya dimeja makan

" Besok ikut Bunda Yah ke arisan " Ucapa Nyonya Salsa sambil menyelesaikan makannya

" gak mau " tolak Aurora yang kini masih menikmati makanan miliknya

" Bunda gak mau tau besok kamu harus ikut Bunda, lagian kan disana banyak teman kamu juga jadi nya kamu gak akan kesepian " pinta Nyonya Salsa penuh harap kepada putrinya itu, karena benar saja Nyonya Salsa selalu mengajak putrinya itu untuk berkumpul dengan teman-teman sosialita nya tapi Aurora selalu saja menolaknya

" gak mau Bunda Rora gak suka ketemu sama teman-teman Bunda itu " tolak Aurora masih dengan pendiriannya

" yaudah kalo gak mau ikut Bunda arisan bagaimana kalo besok lusa Rora ikut Ayah yah ke acara peresmian kerja sama antara perusahaan Ayah dan sahabat Ayah " pinta Tuan Gilang kepada putri nya itu

" Rora aja nih yang di ajak Bunda tidak " protes Nyonya Salsa sambil menatap kesal ke arah suaminya itu

Tuan Gilang mengalihkan pandangannya kearah istrinya itu yang menatapnya dengan kesal

" Bunda juga ikut kok kan disana primadona acaranya kan Bunda Nyonya dari keluarga Maherson " ucap Tuan Gilang kepada istrinya itu sambil tersenyum manis

" kalo Bunda primadona nya terus Rora apanya " tanya Aurora yang iri mendengar Ayahnya menyebut Bunda nya itu Primadona acara

Tuan Gilang meletakkan gelasnya yang sudah kosong diatas meja karena baru saja Tuan Gilang menyelesaikan makan nya

" kalo Bunda primadona nya Rora itu Princess nya " ucap Tuan Gilang lembut kepada putrinya itu

" Sayang Ayah " ucap Aurora cepat lalu berdiri memeluk leher sang Ayah Tuan Gilang yang di peluk oleh putrinya itu tersenyum manis lalu mengelus lembut lengan Putrinya

" Rora selesaikan makan nya dulu " ucap Nyonya Salsa karena benar saja saat ini Aurora masih belum menghabiskan makanannya

" iyaa Bunda " patuh Aurora lalu kembali ke kursinya dan melahap kembali makanan nya yang masih tersisa di piring

" pelan - pelan makannya " ucap Tuan Gilang saat melihat Aurora menyelesaikan makanannya yang pipi Aurora membesar gara gara makanan yang langsung dia masukkan semua kedalam mulutnya , dengan cepat Aurora mengambil air lalu meminumnya hingga air itu habis tak tersisa

" kenyang " ucap Aurora mengelus perutnya usai meletakkan gelas ke atas meja

Nyonya Salsa dan Tuan Gilang yang melihat kelakuan putrinya itu hanya menggelengkan kepalanya

" Rora ngantuk mau tidur " ucap Aurora lalu berdiri dari duduknya dan berjalan kearah kedua orang tuanya yang masih duduk di kursi makan itu , lalu Aurora mencium pipi Ayah bergantian dengan pipi Bunda nya

" Rora tidur dulu Good Night Ayah Bunda Rora sayang kalian berdua " usai mencium pipi orang tuanya Aurora langsung tersenyum manis kepada mereka berdua lalu berjalan sambil memberikan kiss bay kepada kedua orang tuanya, Tuan Gilang dan Nyonya Salsa tidak heran lagi dengan kelakuan putrinya itu ini lah salah satu kebiasaan Aurora sebelum tidur dia akan melakukan ritual terlebih dahulu yang tak lain ritualnya itu mencium pipi kedua orang taunya .

sebelum Aurora melangkah terlalu jauh Nyonya Salsa bersuara

" Besok ikut Bunda kan " tanya Nyonya Salsa kembali kepada putrinya itu

" gak mau Bunda Rora di rumah aja " jawab Aurora sambil berjalan

" besok lusa ingat yaahh Rora harus hadir juga diacara peresmian kerjasama Ayah " teriak Tuan Gilang

" Rora Pikir - pikir dulu yah Ayah " setelah menjawab nya Aurora tidak kelihatan lagi dari padangan kedua orang tuanya itu

" anak itu memang susah banget diajakin ke acara Bunda heran deehh kepada anak itu biasanya kalo gadis seumuran Rora itu paling senang kalo di ajakin keacara tapi kenapa anak kita berbeda yah Ayah " Nyonya Salsa heran dengan putrinya itu dimana semua anak teman - temannya paling senang kalo di ajakin ke acara tapi anak nya mereka berdua berbeda malahan jika Aurora dibawa pergi ke acara paling lima menit sudah mau minta pulang dengan alasan bosan

" anak kita memang bedeh Bunda, lagian kan kita dulu buatnya dengan cara yang berbeda " gombal Tuan Gilang kepada istrinya itu

" iihhh Ayah " ucap Nyonya Salsa sebel bisa bisa nya suaminya itu menggombalnya

Tuan Gilang yang melihat expresi dari istrinya itu tertawa

" Ayah hanya bercanda,. buatkan Ayah kopi rasanya Ayah pengen ngopi " ucap Tuan Gilang lalu berdiri dari duduk nya

" gak mau Bunda lagi ngambek " Pura pura Nyonya Salsa

" emang bisa Bunda ngambek sama Ayah " tanya Tuan Gilang sambil memasang senyum manis nya lalu mengedipkan sebelah matanya kearah istrinya itu

" ihhh Ayah sana dehh tungguin Bunda di ruang keluarga " ucap Nyonya Salsa salah tingkah yang kini pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.

saat Nyonya Salsa membuatkan kopi untuk suami itu tiba-tiba dia teringat dengan puding coklat yang sudah dia buatkan untuk putrinya itu

" nah kan kebanyakan deramanya sih tadi jadinya kan lupa kasi puding nya ke Rora " Gumam Nyonya Salsa yang melihat tempat puding itu yang terletak di samping kulkas, Nyonya Salsa berjalan keatah tempat puding itu itu lalu mengambil nya dan memasukkannya kedalam kulkas

" besok aja deeh mungkin sekarang Rora sudah tidur " Gumam Nyonya Salsa sambil meletakkan puding itu kedalam kulkas usia meletakkan puding Nyonya Salsa mengambil kopi yang sudah di buat nya dan membawanya kepada suami tercintanya itu

.

.

Bab 03 Kawatir

Selamat membaca 📖

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

Marvel masih saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menyusuri jalanan kota yang sangat ramai dengan kendaraan yang lalu lalang saat ini

" kenapa Ayah tidak pernah memikirkan kebahagiaan ku " Gumam Marvel lalu memukul setir mobilnya dengan marah

" Monica itu jiwa ku dan Monica itu hidupku aku tidak bisa hidup tampa dia " Gumam nya sekali lagi, saat ini Marvel sedang cinta mati dengan Monica wanita yang berkerja di dunia Model itu yang memiliki tubuh tinggi putih langsing dan s3ksi Marvel dan kekasih nya itu sudah menjalani hubungan pacaran selama empat tahun dan dalam empat tahun itu Tuan Mahesa Ayah dari Marvel tidak merestui hubungan mereka berdua

tujuan Marvel saat ini hanya Apartemen milik kekasih nya itu karena malam ini dia ingin mengajak kekasih nya itu untuk makan malam bersama , karena dengan mengajak kekasih nya itu untuk makan malam fikiran Marvel bisa sedikit tenang

tak lama kemudian akhirnya Marvel sampai di tempat tujuan, sengaja Marvel tidak mengabari kekasih nya itu jika dia ingin mengajaknya makan malam bersama rencananya malam ini dia ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya itu dan Marvel juga sudah menyiapkan restoran khusus untuk dirinya dan kekasihnya dan sudah menyiapkan kejutan yang sangat spesial disana

dengan langkah lebar Marvel masuk kedalam lift dan memencat tombol lantai 13 dan saat ini Marvel sudah berada di depan pintu Apartemen milik kekasihnya itu, tampa lama lama Marvel pun memencat tombol yang ada di pintu itu tak lama pintu itu terbuka dengan sendiri nya , tidak heran lagi jika Marvel mengetahui sandi kunci dari Apartemen milik kekasihnya itu karena Marvel lah yang membelikan Apartemen itu untuk kekasihnya sebagai hadiah ulan tahun untuk kekasihnya itu

saat Marvel melangkah masuk kedalam Apartemen itu dia melihat kearah kiri dan kanan Marvel mengerutkan alisnya, kenapa saat ini Apartemen milik kekasihnya itu sangat berantakan seperti kapal pecah, biasanya jika Marvel datang ke Apartemen itu tidak seberantakan ini

" kenapa berantakan sekali kemana Monica " gumam Marvel dan melangkah kearah kamar milik kekasihnya itu terlihat pintu kamar itu berbuka sedikit dengan hati hati Marvel membuka pintu kamar itu takut kekasihnya saat ini sedang tidur

dan betapa terkejutnya Marvel saat matanya mengarah kearah tempat tidur, seketika tubuhnya menjadi kaku dan tatapanya langsung berubah menjadi dingin

" Marvel hanyalah suber uang ku saja, aku hanya mencintai dia karena dia anak dari pengusaha besar, aku hanya mencitaimu sayang " ucap wanita itu kepada peria yang saat ini berada diatas tubuhnya yang tak lain wanita itu adalah Monica kekasih dari Marvel

" benar kah, habis ini kamu mau mita apa lagi sama dia " tanya peria itu yang kini masih menghantamkan tubuhnya itu diatas tubuh Monica,

tampa mereka sadari Marvel mendengar percakapan mereka dan melihat kegiatan yang mereka lakukan saat ini , saat Monica ingin menjawabnya tiba-tiba Marvel bersuara

" saat ini juga hubungan kita cukup sampai disini " ucap Marvel dengan tegas, kedua manusia itu seketika langsung kaget saat menyadari jika Marvel sudah berada di depan pintu dan menyaksikan kegiatan mereka saat ini

usai mengatakan itu Marvel buru buru meninggalkan tempat itu dengan emosi nya yang sudah memuncak

sedangkan Monica dan peria itu menghentikan kegiatannya dan dengan cepat Monica memakai handuk dan berlari mengejar Marvel yang kini sudah berada di depan pintu keluar

" Sayang dengar dulu penjelasanku , apa yang kamu lihat tidak seperti yang kamu fikirkan " pintar Monica sambil meraih lengan Marvel

Marvel menghentikan langkahnya dan menepis kasar tangan Monica yang memegang lengannya itu

" tidak ada lagi yang perlu di jelaskan semunya sudah jelas " ucap Marvel tegas tampa menoleh kearah Monica

" Sayang " ucapan Monica terhenti saat Marvel memotong nya dengan capet

" mulai saat ini jangan ganggu aku lagi dan hiduplah bersama peria yang kau cintai, sekarang aku sadar hanya aku saja yang cinta sama kamu tetapi kamu hanya cinta uangku saja bukan diriku, ternyata benar kata Ayah kamu tidak cocok untukku " jelas Marvel lalu pergi meninggalkan Monica yang berdiri mematung mendengar ucapan Marvel barusan

hati Marvel sangat hancur hubungan nya dengan Monica bukan lah hubungan yang sebentar , Marvel menaruh hati dan cinta nya sepenuhnya kepada Monica tapi dengan tegahnya Monica bermain api dibelakangnya dan lebih parahnya lagi Monica hanya mencitai uangnya saja bukan dirinya, jadi selama 4 tahun ini Monica hanya memanfaatkannya

" Aarrggghhh... " kesal Marvel sambil mengacak acak rambutnya

" aku mencintaimu dengan tulus dan berusaha menyakinkan Ayah dan memita restu nya kenapa kamu mengkhianatiku " Gumam Marvel saat ini pikirannya benar benar sangat kacau

tampa berfikir Marvel melanjutkan mobilnya meninggalkan parkiran Apartemen itu, fikiran nya sangat kacau dan penampilannya saat ini sangat berantakan rambutnya yang tadi rapi kini terlihat acak acakan

tujuan Marvel saat ini hanya lah Clup malam dia akan menenangkan fikiran nya disana, tak berapa lama Marvel sudah sampai di tempat tujuan dan langsung memesan ruangan VIP untuknya karena malam ini dia tidak ingin diganggu

" apa tuan butuh ditemani " tanya wanita yang saat ini berpenampilan sangat terbuka itu

" tidak perlu " jawab Marvel singkat lalu menuangkan Win3 kedalam gelas

" tuan yakin " tanya kembali wanita itu

" keluar deri sini " pinta Marvel dengan tegas

wanita yang melihat expresi peria didepannya itu seketika berubah dan dengan buru buru wanita itu meninggalkan Marvel dengan sedikit berlari

Marvel terus saja menuangkan win3 itu hingga sudah habis 5 botol

" aku mencintaimu tapi kenapa kamu tega sekali " gumam Marvel lemah karena saat ini dia sudah merasa sangat pusing efek dari wan3 yang dia minum

...****************...

terlihat Tuan Mahesa sedang khawatir karena jam sudah menujukkan pukul 01:20 malam tetapi putranya itu belum kembali juga, tidak biasanya putranya seperti itu sesibuk apapun putranya itu di kantor tetapi putranya itu paling lambat pulang jam 11 malam dan akan melanjutkan pekerjaan kantornya di Mansion

" kemana anak itu " khawatir tuan Mahesa sambil melihat layar ponselnya berharap putranya itu mau mengangkat telpon dari nya

Tuan Mahesa sangat khawatir terjadi apa apa kepada putranya tuan Mahesa langsung menelpon kembali Asisten anaknya dan kembali mempertanyakan apa kah Asisten putranya itu sudah menemukan putranya saat ini

" Apa kamu sudah menemukan keberadaan Marvel " tanya Tuan Mahesa saat telpon sudah tersambung

" saat ini aku sudah berada dijalan tuan dan ingin menjemput Tuan Marvel " jawab Asisten Marvel yang bernama Kevin itu

" memang nya saat ini anak itu berada dimana " tanya Tuan Mahesa

terlihat Kevin menghembuskan navasnya di seberang telpon sambil fokus menyetir mobilnya

" Tuan Marvel sedang berada di Clup Xxx tuan " jawab Kevin jujur

terlihat Tuan Mahesa menghembuskan nafasnya kasar

" jemput dia dan bawa dia pulang " pinta Tuan Mahesa lalu mematikan sambungan telponnya

usai menelpon Kevil Tuan Mahesa mendudukkan dirinya disofa yang ada didalam kamarnya itu

" apa yang anak itu lakukan kenapa dia berada di clup malam sampai jam segini , apa dia mempunyai masalah " gumam Tuan Mahesa bertanya tanya karena biasanya putranya melakukan hal seperti itu jika putranya itu mempunyai masalah yang berat

...****************...

tengah malam Aurora terbangun dari tidur nyenyak nya karena merasa sangat haus, tetapi saat meraih gelas yang ada di meja nakas samping tempat tidurnya ternyata gelas itu kosong

" Aisss airnya habis " gumam Aurora dengan suara khas bangun tidurnya

dan dengan malas dan keadaanya yang masih setengah sadar Aurora meraih gelas itu dan berjalan keluar kamarnya, terlihat saat ini Mansion nya itu sudah sangat sepih karena jam sudah menujukkan pukul satu malam jadi para pembantu yang berkerja disana sudah pada istirahat dengan malas Aurora berjalan menuruni tangga dengan cahaya lampu yang redup

" Besok harus siapkan air yang banyak banyak dikamar paling malas aku kalo tengah malam begini berjalan kedapur mana lagi sepih sekali " gumam Aurora sendiri merasa merinding

saat sudah berada di dapur Aurora langsung mengisi gelasnya itu dengan air lalu dia mendudukkan dirinya di kursi mejah makan dan langsung meminum air itu

" uuuhhhh lega nya " saat sudah menyelesaikan minum nya Aurora kembali mengisi gelasnya itu dan setelah penuh Aurora berjalan kembali ke kamarnya sambil membawa gelas yang berisikan air

saat ingin menaiki tangga tidak sengaja mata Aurora melihat bayangan hitam di samping jendela ruang keluarga , seketika Aurora menghentikan langkah nya dan berdiri di depan tangga

" Eehhh eeehhhh itu bukan setan kan " tanya Aurora pada dirinya sendiri, saat ini dia berdiri mematung di depan tangga sambil melihat ke arah bayangan itu

semakin lama Aurora memperhatikan bayangan hitam itu tiba-tiba muncullah sosok berwarna putih di balik jendela yang gordennya tidak tertutup sempurna itu , seketika Aurora membulatkan matanya dan berlari cepat menaiki tangga dan gelas yang berisikan air yang dipegangnya itu sampai terhambur hambur di tangga

" AAAAHHHHHHH...... SETAN " teriak Aurora sambil berlari menaiki tangga

sedangkan mahluk yang berada di balik jendela itu semar semar mendengar suara teriakan seseorang dari dalam Mansion

" Setan memangnya ada setan di tempat ini " gumam mahluk itu yang tak lain ialah salah satu penjaga yang sedang keliling Mansion malam ini untuk berjaga jaga

Aurora berlari ke arah kamar orang tuanya dia merasa sangat takut dan saat ini keringat dingin sudah bercucuran membasahi jidatnya itu dengan cepat Aurora menggedor gedor kamar orang tuanya itu

" Bunda Ayah " teriak Aurora sambil menggedor gedor pintu kamar orang tuanya

sedangkan pasangan suami istri itu sedang tertidur nyenyak dan berada di dalam mimpi indah nya masing masing

" Bunda Ayah tolongin Rora... Hiks... Hiks " teriak Aurora dan kali ini dia sudah menangis karena merasa takut

Nyonya Salsa yang mendengar pintu kamarnya terus digedor gedor dari luar langsung terbangun dengan rambut yang berantakan

" siapa sih ganggu orang tidur saja " gumam Nyonya Salsa sambil turun dari ranjangnya dan berjalan kearah pintu kamarnya

dan betapa terkejutnya Nyonya Salsa saat melihat putrinya lah yang menggedor gedor pintu kamar nya itu

" ada apa " tanya Nyonya Salsa sambil menguap

" Bunda Rora takut Hiks. hiks.. " ucap Aurora yang kini sudah memegang lengan Bundanya itu sambil menangis

Nyonya Salsa kaget yang mendapati putri itu sedang menangis

" eehhh kenapa menangis dan kenapa belum tidur " tanya Nyonya Salsa bingung melihat kelakuan putrinya saat ini yang seperti orang ketakutan

" ada setan Bunda Rora takut Hiks..hiks..." jawab Aurora yang kini sudah semakin mengencangkan suara tangisnya itu

Tuan Gilang yang mendengar suara ribut dan suara orang menangis langsung membuka matanya dan langsung turun dari tempat tidur dan berjalan kearah pintu kamarnya yang sudah terbukan

" Setan " tanya Nyonya Salsa memastikan

" Iya setan Rora takut Hiks... hiks.. " Aurora menganggukkan kepalanya meng iyakan pertanyaan Bundanya itu

" eehhh Rora kenapa ada disini dan kenapa kamu menangis " tanya Tuan Gilang bingung saat melihat putrinya itu berada di depan kamarnya dan sedang menangis

" katanya Rora melihat setan dan dia takut " bukan Aurora yang menjawabnya tetapi Nyonya Salsa yang menjawab pertanyaan Suaminya itu

" Setan " tuan Gilang memastikan ucapan istrinya itu, toh mana mungkin di Mansion nya ini ada setan ada ada saja putrinya itu

" Bunda temani Rora tidur, Rora takut " rengek Aurora yang seperti anak kecil yang meminta sesuatu kepada ibunya

" setan gak ada setan dirumah ini " ucap Tuan Gilang kepada putrinya itu

Aurora yang mendengar itu langsung melihat kearah ayah nya itu

" Rora serius Ayah dan Rora gak salah lihat " ucap Aurora yakin kalo dia tidak salah lihat

tuan Gilang mengerutkan kedua alisnya menatap bingung kepada putrinya itu

" Bunda temani Rora tidur, " Rengek Aurora kepada Bundanya itu dan gelas yang berisikan air tadi itu masih dia pegang dan isinya sudah habis

Nyonya Salsa menuruti Permintaan putrinya itu sedangkan tuan Gilang kembali masuk ke kamarnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ada ada saja putrinya itu.

...****************...

saat ini Kevin sedang membatu bosnya itu untuk masuk kedalam Mansion , karena keadaan Marvel saat ini tidak sadarkan diri dan sedang mabuk berat sepanjang jalan pulang Marvel terus saja bergumam hal hal yang tidak jelas menurut Kevin sang asisten

saat tiba di ruang tamu ternyata Tuan Mahesa sudah berdiri disana menanti kedatangan mereka , Tuan Mahesa saat ini memasang wajah dingin nya dan menatap tajam kearah putranya itu

" bawa dia ke kamarnya " pinta Tuan Mahesa kepada Kevin yang diangguki oleh Kevin sebagai jawaban

dengan cepat Kevin masuk kedalam lift dan memecat tombol lift itu

" apa yang ada didalam fikiran anak itu dan besok dia ada pertemuan dengan rekan kerja dari Perancis jangan sampai pertemuannya besok batal gara gara kedaanya yang seperti sekarang ini " Tuan Mahesa menggelengkan kepalanya melihat keadaan putranya saat ini

saat sudah memastikan bosnya itu sudah terbaring dengan nyaman di tempat tidur nya Kevin langsung berpamitan dan pulang ke rumahnya untuk ber istirahat karena dia merasa sangat ngantuk dan lelah dengan pekerjaan hari ini sedangkan mobil milik Bosnya itu dia sudah menyuruh supir untuk mengambilnya

sementara itu tuan Mahesa menghampiri putranya yang sudah terbaring lemah di atas tempat tidur

" aku mencintaimu kenapa kamu begitu tega kepadaku " gumam Marvel tetapi masih sangat jelas di dengar oleh tuan Mahesa

tuan Mahesa yang mendengar itu langsung berfikir dan mengetahui penyebab putranya kenapa bisa seperti itu saat ini

" ternyata gara gara wanita itu " gumam tuan Mahesa lalu memperbaiki selimut putranya yang sedikit berantakan itu dan setelah itu tuan Mahesa pergi meninggalkan kamar putranya dan kembali ke kamarnya untuk ber istirahat.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!