di saat gadis remaja seumuranya tertawa bermain dan belajar dengan hati yang bahagia, di sisi lain rena hanya bisa menatapnya dengan rasa iri,
di saat yang lain bermain dengan teman sebayanya dia hanya berdiam diri menatap dari dalam jendela
ya, memang orang tuanya selalu melarangnya untuk main, bahkan hanya sekedar berkumpul. bermain di depan rumah saja dia tidak di perbolehkan
kadang dia berfikir apakah dia tidak normal kenapa dia tidak di bolehkan seperti anak sebayanya,
"mah aku pulang sekolah ada tugas kelompok ya nanti kerumah novi sebentar" kata rena
"ngapain, kerja kelompok apa main, buang2 waktu, kerjain aja sendiri bisa kan!!" kata mama dengan tatapan tidak suka
"kalo gitu temen2 aja ya mah yang kerumah" tanya rena penuh harap
"gausah ngapain sih brisik, di kira rumah ini tempat penampungan apa" kata mamah
renapun hanya bisa diam dan menerima kenyataan dengan hati kecewa
namun dia selalu berfikir "mungkin ini yg terbaik, mungkin mamah takut aku bergaul yang tidak benar" katanya dalam hati
keesokan paginya di sekolah
"kok kamu kemaren gak ikut ngerjain tugas kelompok, kan harusnya kerja sama karena kamu ga ikut jadi nama kamu gak kami tulis di kliping ya" kata mona dengan sedikit marah
"maaf teman2 aku gak boleh ikut kerja kelompok, gak papa aku gak di ikut kan aku emang gak ngerjain, aku udah bikin sendiri kok" katanya sambil tersenyum walau sedih
"kenapa kemaren gak ngabarin aja si ren, kan kita jd. gak nungguin kamu, ya walaupun kami ngerti kamu pasti gak d bolehin" kata novi
"lagian kamu ini kenapa si udah smk juga kenapa gak punya hp, kan susah mau ngabarin" tanya mona
"mamah gak bolehin aku pegang hp katanya takut menganggu nanti aku main hp terus" kataku walopun sebenarnya dalam hati aku juga sangat ingin memiliki hp seperti teman2 lainya
lalu teman2 meninggalkanku dengan tatapan aneh dan tidak suka
ya aku memang bukan anak yg cerdas apa lagi popular,
dengan aturan hidup orang tuaku aku cukup susah bergaul dan bersosialisasi,
bahkan teman2ku menganggap aku agak aneh dan ketinggalan jaman
bahkan banyak mereka yg tidak menyukaiku karena aku di anggap mementingkan diri sendiri
karena aku bersekolah di sekolah smk berstandar RSBI (rintisan sekolah berstandar internasioan) jadwal pelajaranku agak sedikit banyak di banding sekolah normal lainya
biasanya jam 7 sudah masuk dan aku pulang pukul 4 sore
karena jarak sekolahku cukup jauh dari rumah
aku harus naik angkot sebanyak 2 kali selama perjalanan dan ongkos angkotku sekali naik 2000rupiah jadi aku membutuhkan uang 8000 untuk pulang pergi berangkat sekolah sedangkan orang tuaku hanya memberiku uang 12000 untuk uang saku satu hari,
kadang aku berfikir kenapa mereka begitu kepadaku padahal orang tuaku bisa d bilang orang tua yang mampu bahkan lebih jika d banding orang2 d lingkunganku
terkadang ada tetangga baik yg memboncengkanku naik motornya karena dia bekerja di kota satu jalur dengan sekolahku,
dan itu sangat membuatku bersenang hati karena bisa menghemat uang naik angkot
maklum saja untuk anak sekolah aku bahkan sama sekali tidak pernah sarapan sama sekali dari aku tk sampai sebesar ini, tidak pernah sekalipun ibuku menyiapkan makanan untuku jangankan makan air atau teh pun tidak
aku harus mandi air dingin di pagi hari padahal rumahku di gunung dan kalau pagi hari hawanya bisa sampai 14° bayangkan saja bagaimana dinginya
bahkan setelah pulang sekolah aku harus mengepel lantai rumah setiap hari
setiap pulang aku hanya ganti pakaian lalu mengepel rumah lalu mandi makan dan tidur
keseharian yg sangat membosankan untukku bahkan terkadang aku ingin menangis dan kabur dari rumah
terkadang aku berfikir apakah aku anak pungut atau aku ini tidak normal
kenapa aku di perlalukan berbeda ?
bagi setiap anak kata kata sayang, terima kasih, dan support dari orang tuanya adalah hal yang terbaik melebihi apapun
sayangnya aku hanya mendengar teguran amarah di saat aku berbuat salah
aku hanya mendengar kata tingkatkan ataupun pertahankan di saat aku melakukan suatu hal baik
bukan kamu hebat atau kamu terbaik
aku hanya menerima kata bersalah ketika aku selalu tidak mendengarkan apa yang mereka katankan
masa kecilku bukanlah masa yang indah
aku sempat suka mencuri uang orang tuaku (karena mereka orang yang mampu) dan aku menghabiskannya sendirian atau untuk mentraktir teman2ku agar mereka mau berteman denganku
terkadang aku mengambil 100rb atau 200rb sebelum berangkat sekolah dan aku habiskan dalam sehari
sampai suatu hari orang tuaku menyadarinya
dan habislah hidupku
mereka bahkan memukuli ku dengan tangan dan benda di sekitarku
walaupun tidak sampai berdarah ataupun terluka namun kenangannya lah yg sungguh melukai walaupun itu memang salahku
tak luput pula kata2 kasar selalu mereka kelurkan kata2 yg tak pantas di dengar oleh seorang anak sekalipun
dengan mudahnya mereka memakiku dan mengatakan sumpah serapah dengan mendoakan yg buruk untuk diriku
"rena kamu ngambil uang bapak ya jawab yang jujur" marah mama
"engga mah ,a aku. engga tau" kataku yg sudah takut duluan
lalu ibuku memukulku dengan tangan tanpa ampun sampai akhirnya aku mengakuinya
"ampun mah ampun uangnya buat bantuin temen aku bayar uang kas kasian nunggak" kataku mencari alasan
"otakmu dimana, emang bener ya kamu itu O*n udah salah bergaul emang kamu, jadi ikut2an gak bener temen2 kamu akhirnya" kata mama sambil memukulku lagi
"ampun ma ampun" kataku sambil menangis dan menahan sakit
lalu mama menariku ke kamar dan mengurungku
"gausah sekolah jadi m*ling aja kamu sekalian, mau jadi apa kamu jadi gemb*l di pinggir jalan" kata mama sambil mengunciku
aku hanya bisa menangis sesenggukan
karena aku tau esok harinya mama pasti sudah tidak emosi walaupun terkadang ia masih menyindirw atau mengungkit2 masalah
begitulah kehidupanku yg cukup membuat batinku tersiksa bahkan menangis hancur rasanya,
tidak ada kenangan masa kecil yg cukup membuat teringat kata bahagia
hanya kehidupan seperti itulah yg selalu aku jalani
sampai akhirnya suatu hari aku bertemu lagi dengan teman laki laki masa smpku
ya dia yg mengubah sagalanya di hidupku
ANDRA
dia adalah teman sekalas masa smp ku
dulu kami tidak begitu akrab, dia anak orang berada dan juga cerdas,
Namun ketika smk tanpa sengaja kami bertemu lagi di acara pameran sekolah, dan itulah awal hidupku berubah dan awal segala cerita pahit kehidupan yg baru
"rena, kamu rena kan yg dulu 9a" kata andra
"iya kamu andra kan, apa kabar" tanyaku sedikit canggung
"oh jadi kamu sekolah disitu, aku baik haha nggak nyangka kamu sekolah di situ dan sekolah kita deket" kata andra
aku hanya tersenyum diam menanggapinya
"re ayok kembali ke sekolah ada barang untuk di pajang yg ketinggalan" kata bu indah wali kelasku
"iya bu" lalu aku pergi meninggalkan dia tanpa permisi begitu saja
semenjak hari itu tiba2 setiap hari ada nomor telfon baru yg selalu menelfon ke hp ayahku
anehnya setiap kali telfon tidak ada jawaban hanya diam saja
sampai suatu hari ketika pulang sekolah tiba tiba motor andra berhenti di depan sekolahku
"ren kemaren kok yg angkat telfon bapak bapak si itu bener kan nomer kamu dari kemaren aku telfonin kok laki laki terus" tanya nya tiba dengan menghampiriku.
seketika akupun terkejut
"jadi yg selama ini telfonin dia, aku kan gapunya hp ****** aku" batinku
"hah kamu yg telfon tau dari mana kamu nomer itu?" tanyaku
"dari buku jurnal di kelas dulu kan dulu di suruh ngisi nomer hp biar pihak sekolah bisa kabarin kalo ijazah udah jadi, nah aku masih simpan itu kertasnya haha" katanya cengar cengir
baru sadar diriku kalau dia itu adalah sekretaris kelas, dan lebih parahnya lagi karena malu tak punya hp aku mencantumkan nomer ayahku
bisa di hajar habis habisan kalo tau yg telfonin anak laki laki
"aduh jangan kontek aku lagi, jangan telfon telfon gak jelas lagi yaa, itu bukan nomor aku itu nomor ayahku" kataku
"pantesan, kalo gitu mana nomermu" kata andra dengan pedenya
"aku gapunya hp udah gausah hubungin nomer itu lagi ya" kataku sambil pergi
"masa sih jaman sekarang gapunya hp lucu kamu, kalo kamu gak kasih nomermu aku kontek kamu aja lewah nomer ayahmu haha" lalu andra pergi dengan motornya sambil cengengesan
"mati aku ini orang cari masalah bgt sih, gimana kalo dia ngomong ke ayah" aku mulai panik dan bingung
dan benar adanya dia mulai berani sms kurang kerjaan ke nomer ayahku
hanya sekedar mengucapkan selamat pagi malam sedang apa makan apa
benar benar membuatku tidak tenang
sampai akhirnya aku diam diam suka membalas pesanya mencuri curi kesempatan hp ayahku
📩 08575803***
pagi lagi ngapain udah mandi belum ? , belum mandi ya baunya sampe sini ihh haha
✉️ Renna
gausah sms hp bapaku lg pliss, kalo ketahuan mati aku di marahin ada cowo sms
plisss ya tolong
📩08575803***
bilang aja dari temen cewe, gitu aja repot haha lagian masa sih kamu gapunya hp, jgn pelit nomor deh 😑
✉️Renna
serahhhhhhhhhhhhhhhh
gua mau tidur jgn sms lagi
awas aja lu gua blok
"ternyata punya temen cowo asik juga ya, jadi pengin punya hp📱 sendiri kapan yaa" gumamku dalam hati
semenjak saat itu aku jadi sering pinjam hp sodaraku sepupuku yg lg main di rumah cuma sekedar sms ke andra kdg juga aku mencuri hp ayah untuk iseng sms andra
kami pun semakin akrab sekarang
kini hari hariku mulai sedikit berubah
aku mulai sedikit terhibur dengan sms sms iseng andra,
akupun banyak belajar darinya aku mulai belajar bersosialisasi dengan teman sekelasku, sedikit lebih berani untuk berteman
terkadang aku iseng pinjam hp kaka sepupuku hanya untuk sms tidak jelas kepada andra, mungkin karena kaka sepupuku selalu paham akan kondisiku yg terkekang orang tua jadi dia sangat baik padaku, bahkan terkadang dia rela menjemputku pulang sekolah jika aku pulang terlalu sore,
sampai sautu hari ketika pulang sekolah dia sudah menungguku di rumah dan tiba tiba dia memberikan hp nya untuku dan itu adalah hp pertamaku
"ren ngapain si kamu gak punya hp, minta lah ke ayah beli hp butut begini kan kecil" kata kak didik
"belum minta udah habis duluan aku di marahin kak, kaya gak tau ayah sama mama aja" kataku
"nih ambil kasian aku kamu pulang sore gada yg jemput mau sms aja minjem punya temen untung temenya baik, aku tadi d beliin hp baru sama babeh yg butut buat kamu aja nih pake" katanya sambil memberikan hp
"hah yg bener kak ini masih bagus lho" kataku sambil berbinar, hatiku benar2 bahagia sekali mendengar kata2 kak didik
"iya kamu pake aja aku udah bilang sama ayah kok mau ngasih kamu hp, ayahmu melotot tadi hahaha" katanya sambil celingukan takut ada ayah
"kalo ayah gak bolehin gimana kak, aku takut"
sedikit ada keraguan mendengar ucapan kak didik yg bilang ayah langsung melotot
tiba2 mama datang dari dapur
"udah pake aja tpi inget punya hp buat kepentingan aja, gausah macem2 awas aja kalo sampai ganggu sekolahmu" ancam mama
"iya mah engga macem2 kok" kataku sambil meringis lalu aku menerina hpnya kak didik
"udah pake nomer lamaku aja gausah di ganti itu masih banyak pulsanya sayang" kata kak didik sambil mengunyah cemilan yg ibu bawa
"lha kaka gimana, nanti kalo pacarmu telfon di kira selingkuhan aku hahahaha" ledeku
"tenang aja teman2 udah tau nomer baruku aku blng kok hp lamaku kamu yg pegang" katanya dengan santai "nanti jgn smsan terus sama andra kalo ayah tau remuk hpmu haha" tambah kak didik sambil meledek
"kaka apaan sih" kesalku sambil mengerucutkan bibir
semenjak hari itu pekerjaan malamku adalah mengutak ngutik hp mencari hal baru yg menurutku asik
kadang aku iseng bermain game, mendengarkan radio, bahkan kadang mengfoto hal hal tidak jelas saking senangnya
walaupun sudah punya hp aku belum berani sms duluan ke andra
aku bahkan belum memberi tahunya kalo aku sudah punya hp sendiri,
hanya teman2 sekelasku saja yang tau nomorku
sampai suatu hari tiba2 andra sms dan marah kepadaku .
📩 Andra
oh jadi gitu udah punya hp tapi bilangnya gapunya hp nih pelit bgt si sama aku
hah kok dia tiba2 berani sms ke nomer kak didik duluan tau dari mana dia
✉️rena
ini kan hp kak didik, kamu juga udah tau kan
📩Andra
iya hp kak didik yg sekarang udah buat kamu, alias kamu udah punya hp tp gamau ngabarin aku, sms aja ga pernah , emang aku ganggu banget ya
✉️rena
kamu tau dari mana sih
📩Andra
dian yg kasih tau aku kalo kamu udah punya hp, kamu lama bgt ga ada kabar jadi aku sms dian niatnya mau minta tolong buat pinjemin hp ke kamu biar bisa sms, aku dah beliin dian pulsa juga sebagai gantinya, ehh taunya dian bilang kamu udah punya hp sendiri, kesel gak tuh
✉️rena
Oh gitu,
"ngapain si dian kasih2 nomer aku ke andra aduh gimana ini" kataku dalam hati
lalu akupun langsung sms ke dian
✉️rena
kamu ngapain si kasih tau andra aku udah punya hp😑
📩diandull
kasian dia beliin aku pulsa segala aku ga enak ren, maaf ya plissss
lagian kayaknya dia suka deh sama kamu, kalo engga ngapain dia rela beliin pulsa demi kamu bisa sms coba
deg seketika jantungku deg2an membaca pesannya, aku tidak mau sakit hati dengan terlalu percaya diri " enggak mungkin aku harus sadar diri aku gimana" gumamku
aku mengabaikan saja pesan dian sebenarnya aku sedikit kesal tp membaca balasanya malah aku menjadi sedikit takut, takut kalau apa yg dia bicarakan benar adanya
semenjak itupun andra tidak pernah. membalas pesanku ataupun menelfonku selama 3 hari.
aku berfikir
"mungkin dia marah ya memang aku sengaja jutek, kenapa aku jd kepikiran"
lalu aku membuang jauh2 pikiranku dan fokus kembali ke kehidupanku yg selalu teratur dan statis
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!