NovelToon NovelToon

The Queen

Bab 1 Pergi dari rumah

"Plakkk..!!!!" Tamparan keras dilayangkan ke arah gadis itu hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

" Dasar anak tak berguna, kenapa nilai ujianmu segini, saya sudah capek membiayaimu sekolah mahal - mahal kenapa nilainya 80" bentak ayahnya kepada anaknya.

Dengan raut datarnya dia berkata "Aku mendapatkan nilai 80 ayah nggak nerima, tapi lihatlah dia anak kesayangan ayah malah mendapatkan nilai 0 kenapa tidak memarahinya" sambil menuding kearah adiknya alias anak yang dipungut oleh orang tuanya.

"Plakkk plakkk! Kamu membantah" Kata ayahnya sambil melayangkan tamparan 2 kali.

" Pergi kau dari rumah ini, aku tak sudi menerima anak tak berguna sepertimu". Dengan nafas yang menggebu nggebu, sedangkan ibunya tak memperdulikannya.

"Baik aku akan pergi dari rumah ini, aku sudah muak dengan kalian semua, kalian sudah menyakitiku luar dalam. Dan aku tak sudi tinggal dirumah ini bagiakan neraka bagiku dan tidak ada keadilan untuk diriku" katanya sambil meninggalkan mereka.

Aku Queenyy Kimberly Baker akan membalas kalian semua yang sudah berani menyiksaku dengan kejam, batinnya. Dengan raut wajah yang dingin, serta sorot mata yang datar penuh dendam itu.

" Hallo... jemput aku sekarang, aku tunggu 10 menit" dengan suara dinginnya. Dia sambil menunggu dipersimpangan jalan dan meneduh disekitar pertokoan

" Baik" jawabnya

Tak lama kemudian mobil datang menghampirinya, dan dia langsung masuk kedalam mobil itu.

" Antar aku ke tempat ***" dengan nada dingin.

Dan mobil berkendara ke arah yang dituju. Sepanjang perjalanan Queen melamun dengan menatap ke arah luar dan melihat hujan yang masih deras itu.

Dan sampailah dia datang ke tempat itu. Ternyata sebuah rumah sederhana lantai 1 yang minimalis, terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan sekat sebelahnya ruang tengah dengan tv, dan dapur.

Batin dan pikiran yang sudah lelah baju yang masih setengah basah karena hujan tadi, dirinya buru - buru ingin menuju kamar mandi, dia ingin mandi menumpahkan segala rasa yang ada dihatinya dibawah guyuran shower.

Lihatlah dia bahkan tidak menangis, air matanya sudah mengering bahkan hatinya sudah mati rasa.

Selama 20 menit gadis itu mandi dan keluar dari kamar mandi dengan mengeringkan rambutnya dengan handuk dan bergegas ingin tidur karena matanya sudah ngantuk, dirinya berharap esok hari tidak ada yang membuatnya jengkel dan memulai hidup baru.

...****************...

Dilain tempat, " Hahaha... akhirnya anak sialan itu pergi dari rumah ini, dan aku bisa menguasai hartanya" ucap pria setengah baya itu yang tak lain ayah tiri Queen tertawa senang penuh kebahagiaan

"Hahaha..kamu benar mas akhirnya kita bisa menyikirkan anak sialan itu dari kehidupan kita dan kita menjadi kaya hahaha" kata ibu tirinya yang sejak dulu sudah membenci Queen dan juga sering menyiksa queen bersama anaknya monica

"Benar ma akhir dia pergi dari sini dan aku tidak merasa tersaingi olehnya, setiap hari selalu aja ada yang memuji dirinya bahkan laki - laki incaranku selalu mendekatinya. Aku sunggu membenci dia maa, apa siih yang patut dibanggakan dari si Queen itu, hah semoga saja dia jadi gelandangan disana kalau bisa mati saja!! " kata monica dengan raut iri dan dengkinya.

"Sudahlah..sekarang kita nikmati saja apa yang sudah ada didepan mata ini dan tidak udah memperdulikan anak sialan itu" kata mamanya dengan bersungut kesal.

...****************...

Kembali ke Queen

Jam weker berbunyi dinakas samping kasurnya, jam menunjukan pukul 04.00 pagi, Queen perlahan membuka matanya

"Sudah pagi" gumamnya.

Dirinya beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu menuju dapur, membuka kulkas hanya ada sisa telor ayam saja dan dirinya membuat nasi goreng untuk sarapannya.

Setelah memasak dirinya kembali ke kamar siap - siap mandi untuk berangkat sekolah. Dia mandi selama 20 menit dan memakai seragam sekolahnya dan menuju dapur untuk sarapan.

Sambil memakan sarapannya dia memikirkan bagaimana membalas dendam terhadap keluarga biadab itu.

Setelah sarapan dirinya berangkat kesekolah dengan menggunakan motor yang sudah dipesannya semalan sebelum tidur.

Queen mengendarai motornya dengan kecepatan rata - rata. Sesampainya di sekolah Queen memakirkan motornya.

" Ck ck ck Queen cantik banget" siswa

"Gilaa motor sport dong" siswa

" Cantik banget mak mantumu" siswa

" Gue yang cantik gini masih insecure dengan kecantikannya" siswi

"Cantikk tapi sayang kulkas 1000 pintu" siswa

Dan bla bla ujar kusak kusuk para siswa siswa yang ada disana.

Tanpa menghiraukan ocehan para siswa dirinya berjalan menuju kelasnya dengan raut biasaaa datarnyaaa.

Tiba-tiba terdengar teriakan yang memanggilnya

" Queenn" ucapnya, Queen mengenali suara itu

Dia Izzana Antana Anderson anak dari kaluarga Anderson. Queen pun menoleh ke arah Izza dengan raut terlihat kesal

"Hmmm.. kenapa? " jawab datar dari Queen.

"Hehe gapapa mau bareng ke kelas" jawab Izza. Tanpa menjawab mereka berjalan menuju kelasnya

Tanpa sadar seorang gadis menatap Queen dengan raut kebecian yang mendalam.

Tanpa lama bell berbunyi untuk menandakan semua murit menerima setia pelajaran yang ada.

Hari pertama pelajaran matematika 3 jam berlalu bell berbunyi tanda istirahat.

Izza " Queen ayoo kita ke kantin, perut gue udah keroncongan dari tadi" dengan bibir mengerucut.

Queen hanya mengangguk saja dan mereka beranjak untuk menuju kantin.

Sesampainya di kantin ternyata ramai lautan para siswa.

"Yahhh ramai sekali, kita duduk dimana Queen? " kata Izza.

"Pojok sana saja" dengan nada dingin dan datar, dan mereka duduk disana dan memesan makanan.

Izza " Lo mau pesen apa Queen? Biar gue pesenin" katanya.

"Gue bakso saja, minumnya es jeruk" datarnya. Dan Izza pun pergi untuk memesan makanan.

Queen terlihat sedang memainkan ponselnya dan mengecek sesuatu disana tanpa memperdulikan sekitarnya,

Tak lama suara brisik teriakan siswa perempuan yang melihat kedatangan bad boy sekolahan yang dikatakan mereka itu kejam, sadis, dingin, kaya, tampan.

Apalagi ketuannya Xiro Julian Miller dari keluarga Miller itu yang katanya dingin, sangat kejam, sadis tidak perduli wanita laki - laki apalagi jangan sampai menyenggolnya maka habislah mereka yang berani dengan dirinya.

"Gaes... kita mau dimana meja penuh" Dito Andrik Riawan si paling heboh, tengil, ramah, tapi jangan salah dia juga kejam jika berhadapan dengan musuh

"Emmm dipojokan saja " Edward Wesborn wakilnya juga kejam tapi masih dibawah Xiro, dingin dan memiliki kembaran bernama Endro Wesborn.

Si Endro sifatnya kebalikannya dari Edward dia rada - rada playboy, tengil, tapi kalau berhadapan dengan musuh dia juga kejam.

Mereka bertiga memiliki geng motor bernama Black Eagle, geng nomor 1 yang paling ditakuti oleh kalangan musuh dan masyarakat.

Tapi ada nama geng motor yang lebih paling ditakuti didunia, geng dari segala geng, geng legendaris, geng yang paling misterius.

Dan tidak ada yang berani dengan geng yang 1 ini, geng ini bernama Los Antraxz markasnya ada di mana - mana.

"Mau pesan apa , biar gue kali ini yang mesenin??" tawar Endro

"Samain aja deh " jawab Edward si kembarannya itu

Endro segera pergi memesan makanan ke tempat Ibu kantin, sedangkan yang lain menuju tempat duduknya

Author harap semakin banyak yang berminat buat membaca karya Author yang pertama kalinya ini

Dan juga semoga karya Author ini dapat menghibur para pembaca yang ada disini

Pesan Author. Jangan lupa divote, like , komen dan subscribenya yaa!!!

Bab 2

Xiro dan kawan - kawannya duduk dimeja yang mereka tuju tadi dan bersebelahan dengan meja Queen dan Izza. Tak lama dimeja Queen, Izza sudah membawa pesanannya dan berkata

" Queen ini pesenan loe". katanya sambil menyodorkan makanannya

" Hmm makasih" jawab dinginnya.

Dan tak lama kemudian!!!!

Byurrrr...bunyi tumpahan minuman yang dilayangkan seorang kearah Queen, seketika suasana kantin sunyi

Xiro dan kawan - kawannya beserta siswa lain menatap kearah meja Queen. Queen pun menatap kearah orang itu,

Dan kalian tahu siapa dia??? Ya dia Monica bersama antek - anteknya sang adik tiri sekaligus queen bullying semasa disekolahnya.

"Heh loe ini apa - apaan sihh, main nyiram segala? " bentakan dari Izza.

Queen hanya menatap dingin kearahnya, sambil melihat seberapa kelewatannya dia kepadanya kali ini.

"Diem loe, gue nggak ada urusannya sama loe" tuding Monica

"Lah..Queen itu sahabat gue, ya sepatutnya lah gue ada urusannya sama Queen, dan loe itu bisanya ngebully orang - orang yang lemah. Kalo emang loe berani ya lawan sini satu - satu" lanjut Izza.

"Gue gak peduli, gue mau ini jal**ng dan miskin ini menderita hahahaha, dan gue gak butuh ocehan loe" ucap Monica

"Loe itu yang ********, yang suka seenaknya sendiri sok berkuasa, sok paling kaya ingat ya diatas langit masih ada langit" Izza lagi.

Plakkk... suara tamparan dilayangkan mengarah ke Izzana dengan raut muka merah padam terlihat lagi menahan amarahnya

Seketika Queen berdiri menghampiri mendorong Monica hingga terhuyung jatuh dan balik membalas tamparan lebih keras.

Plakkk "Berani beraninya loe nampar sahabat gue"

Plakkk "Loee sudah menghina gue jal**ng". Tamparan 2 kali seketika sudut bibirnya berdarah.

"Arrgggg...brengsek sialan, kalian berdua lawan anak sialan ini" teriakan nyaring Monica

Dan antek - anteknya seketika menghajar Queen, sebelum dirinya kena Queen menghajarnya lebih dulu.

Bugh...bugh... plakk...plakkk...bughh seketika antek - anteknya pingsan. Queen menatap dan berjalan menghampiri Monica yang terlihat mundur ketakutan

"Gue selama ini sudah menahan diri untuk tidak membunuh loe dan keluarga brengsek loe itu, dan loe sudah berani menyakiti sahabat gue, gue gak bakalan nerima itu semua" suara Queen dengan nada rendah namun mematikan ditambah tatapan tajamnya itu.

" Dan jika loe berani mengganggu gue dan sahabat gue, gua gak akan segan - segan lagi untuk membunuh loe dan keluarga brengsek loe itu" tambahnya dengan berlalu meninggalkan kantin.

Dan dimeja sebelah Queen tadi Xiro dan kawannya melihat semua yang terjadi

"Gilaa itu cewekk kejam amat" gumam Dito

"Itu bukannya Queen anak kelas sebelah ya? Kenapa gue sakit melihat Queen diperlakukan seperti tadi" kata Endro.

"Kenapa gue juga merasakan sakit apa yang dirasakannya dan kenapa seolah - olah dekat" batin Edward.

"Gue harus mencari tahu" katanya lagi.

"Hmmm gak muda ditindas.. menarik" batin Xiro bersmirk

Lalu Xiro dan kawan - kawannya juga pergi meninggalkan kantin

Monica dan antek - anteknya dibawa ke Uks oleh siswa lain

...****************...

Bell berbunyi tanda semua siswa memasuki kelas berikutnya, dan guru fisika memasuki kelas

"Baik anak - anak kita mulai pembelajaran hari ini, tolong dibuka halaman 30 saya terangkan bla bla bla" Pak Gunawan berbicara. Dan bell berbunyi tanda pulang sekolah.

Queen dan Izza keluar kelas dan menuju ketempat parkir.

" Gue duluan" kata Queen pada Izza. Izza mengangguk dengan mengacungkan jempol.

Dipertengahan jalan Queen menghentikan laju motor dan melihat para geng motor saling menghajar, saling mencaci maki kearah geng motor lain

Bugh bugh bugh krakk krakk suara saling membogem, menendang. Siapakah itu? Seragamnya sama dengan Queen,

Yaa itu Xiro dan kawannya saling menghajar pihak musuh yang terlihat hampir kalah,dan tanpa lama ada satu orang dari pihak musuh melayangkan pukulan dari belakang Edward,

Queen yang melihat langsung saja memukul orang itu hingga pingsan karena dia tahu titik vital lawannya. Seketika Edward terkejut menoleh kearah Queen.

Lawan sudah tumbang semua, "Terimakasih sudah menolongku" kata Edward,

"Hmmm" balas Queen berhmmria sambil pergi meninggalkan mereka.

"Tunggu" ucap Xiro dingin

Queen kembali menoleh

" Kenapa??" balasnya dingin juga

"Bolehkah kita berkenalan, kelihatannya kita satu sekolahan" ucap Dito dalam hati, padahal sudah tau namannya. Basa basi dikit gapapa lah yaaa

Queen mengangguk pelan

"Gue Dito" dengan senyum cerianya

"Endro" senyum tipisnya

"Edward" dengan raut datarnya

"Xiro" dingin

"Gue Queen" balas dingin, rada acuh.

" Loe mau kemana?" kata Xiro,

Seketika kawan - kawannya melongo karena selama ini Xiro tidak pernah mau berinteraksi dengan wanita, dia selalu dingin dengan wanita.

"Gue mau pulang, kalo gitu gue pergi dulu" ucap Queen dengan raut datarnya.

Dan mereka mengangguk sambil berkata serempak

"Hati - hati dijalan" ucapnya

Queen melajukan motornya sambil mengklakson.

"Wei boss, loe tumbenan gak dingin sama wanita tadi" kata Endro.

"Apaan sih, perasaan kalian aja itu" Xiro datar dengan meninggalkan mereka.

"Nanti ke markas bahas masalah penyerangan tadi" tambahnya dingin.

"Siap bos" ujar mereka bertiga.

...****************...

Sampainya Queen dirumah sederhananya, dia memarkiran motor sport itu ke dalam garasi, dan berjalan masuk ke rumah menuju kamarnya,

Setelah masuk kamar Queen menghempaskan dirinya ke kasur empuk miliknya karena merasa capek tanpa sadar terlelap dalam tidurnya.

Kembali tahun kemarin

Cetass cetass cetasss bugh bugh bugh plaakk plakk suara cambukan dan pukulan yang menggema diruangan gelap itu

"Tidak tidak ampunnn, maafkan aku yah hiks hiks hiks" isak tangis Queen kecil yang menyayat hati itu membuat siapa yang melihatnya akan iba padanya.

"Dasar anak tak berguna, pembawa sial, lemahhh, bodoh, mati saja kau. Aku malu memiliki anak sepertimu hahaha rasakan ini" bugh bugh cetas cetas, pukulan cambukan yang dilayangkan ayah biadabnya itu

" Tidakk aaaaaa ampun" teriakan minta tolong

Sungguh disana tanpa ada yang berniat membantu, bahkan pembantu dirumahnya juga ikut menghina, mengucilkannya. Sungguh malang nasibnya.

Kembali masa sekarang

"Argggg tidakkk" teriak Queen seketika dia bangun dari tidurnya keringat terlihat membasahi sekujur tubuhnya.

"Brengsekk gue mimpi buruk lagi, huhhh lihat saja apa yang akan aku lakukan kepada mereka" umpatan demi umpatan yang terucap dari Queen,

Dia melihat jam yang ternyata sudah jam 17.00 , sudah sore dia beranjak dari tidurnya dan mandi untuk mendinginkan pikirannya.

Setelah mandi dia kedapur untuk memasak makan malam, dia ingin memasak oseng ayam kecap dan sayur bayam, masakannya sudah matang tanpa berlama - lama dia menyatap makan dengan tenang.

Setelah makan dia kembali ke kamar untuk melakukan sesuatu yang perlu dikerjakan.

Queen langsung menuju meja belajarnya dan membuka laptopnya dan mengecek email yang masuk. Setelah 2 jam dirinya mengecek berkas - berkasnya.

Ya dia termasuk pebisnis muda. Dan sudah merima pendidikan S3 nya, dan dia kembali mengulang SMA nya.

Ya selama ini dia membohongi keluarganya, dia tidak bodoh. Dia bekerja sama dengan kepala sekolah untuk menyembunyikan nilai aslinya

Dan juga mendapatkan beasiswa. Selalu mengikuti berbagai olimpiade lainnya. Dia jenius diantara para jenius, dia pandai memanipusi,

Pandai membaca karakter orang dalam sekilas, bisa baca batinan, bisa menguasai berbagai macam beladiri dan beberapa senjata. Dan masih banyak lagi rahasia yang dimilikinya.

...****************...

"Gue harus membuat rencana untuk membalas kejahatan mereka kali ini" batinnya.

Tak lama terlihat senyum smirknya, dia mencari ponselnya untuk menghubungi seseorang

"Hallo... aku minta tolong tarik perlahan saham milik perusahaan keluarga biadab itu sekarang, dan aku minta suruh anak buahmu untuk mengawasi keluarga itu", perintahnya tegas

"Baik bos, akan saya kerjakan sekarang" jawab seseorang dari sebrang sana, dan tut sambungan telfon dimatikan.

Queen kini sedang mencari informasi tentang keluarga biadab itu, tak tak tak suara bunyi ketukan dikeyboardnya dalam 10 menit sudah dia menemukan rahasia mereka.

Dibacanya semua informasi disana, dan mengejutkan ternyata dirinya memang bukan anak kandungnya, pantas saja mereka tega menyiksa lahir batin sang Queen itu.

Dan masih banyak rahasia mereka lain yang sudah merebut dirinya dari orang tua kandungannya dulu waktu Queen masih bayi merah.

"Sungguh biadabnya mereka ini, lihat saja suatu saat nanti gue akan menyiksa mereka tanpa ampun" gumam Queen dengan sorot mata datar nan tajam bagai elang yang sedang mancari mangsa.

...****************...

Dimalam tempat lain sekumpulan laki - laki yang sedang membahas penyerangan tadi siang saat mereka pulang sekolah. Benar!! Mereka adalah Xiro dan kawan"nya.

"Apa yang kalian dapat" ujar Xiro.

"Ternyata benar bos mereka dari White Tiger, musuh bebuyutanmu" Endro.

"Gue sudah menduga bila ini akan terjadi cepat atau lambat banyak pemberontakan disini" Xiro dingin.

"Kita harus membuat rencana dari sekarang" Edward datar.

Xiro merasakan ada bayangan seorang yang sedang menguping pembicaraan mereka dibalik pintu masuk.

"Tunggu dulu, kalian tangkap seseorang yang dibalik pintu itu dan bawa keruang penyiksaan" Xiro berbisik.

Edward yang memang duduk dekat pintu langsung saja beranjak diam - diam menghampiri si penghianat itu dan brukkk suara orang jatuh dan pingsan,

Edward menggunakan tembak bius tanpa suara untuk menyergap musuhnya. Sesudah pingsan Edward memanggil salah satu anak buahnya untuk dibawa keruangan penyiksaan. Edward kembali lagi keruangan tadi.

"Mari kita lanjut bahas yang tadi" Edward.

"Kita akan menyerang markasnya besok malam, sekarang kalian cari kelemahan dari geng itu secara lengkap" Xiro.

20 menit sudah mereka mendapatkan informasi mengenai geng White Tiger bla bla bla bla.

" Baiklah kita selesai dulu disini, besok setelah pulang sekolah kita rencanakan" Xiro dingin.

"Kalian penasaran gak sih sama geng yang namanya Los Antraxz, namanya tersohor diseluruh dunia anak buahnya juga kuat laki - laki maupun perempuan" Dito dengan hebohnya.

" Sebenarnya gue juga penasaran, gue juga mendengar kalau ketuanya adalah wanita" Endro sambil berfikir.

" Wanita kejam, bengis, tanpa pandang bulu. Jika balapan dia menggunakan topeng untuk menutup identitasnya" ucap Xiro acuh

" Kita jangan sampai berbuat masalah dengannya, kalau tidak habis kita ditangannya" Edward memberi petuah

"Dan sekarang aku masih penasaran dengan Queen Ro, seakan - akan aku merasa memiliki ikatan batin dengannya, gue juga sedih soal yang tadi waktu dikantin" tambah Edward

"Gue mau loe cari sesuatu yang berhubungan dengan Queen sekarang" perintah Xiro

.

.

.

Mohon maaf jika banyak yang salah atau gak nyambung. Soalnya baru pertama kali buat.

Bab 3

Hachuhh... "Siapa yang ngomongin gue" gumam Queen.

Queen beranjak dari meja belajarnya setelahnya menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka. Bersiap untuk tidur dan memulai esok hari.

Kring kring kring bunyi jam weker berdering, Queen meraih jam weker disamping nakas tempat tidurnya, matanya mengerjap pelan dan terbukalah mata indah jika dilihat lebih dalam lagi terdapat banyak luka yang dimilikinya.

Queen melihat jam sudah menujukan pukul 4 pagi, kemudian beranjak dari tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah ke kamar mandi dia menuju dapur untuk membuat sarapan, kali ini dia membuat roti bakar rasa coklat dengan segelas susu hangat, selesai memasak Queen mencuci peralatan tadi dan menata makanannya dimeja.

Beranjak pergi lagi ke kamar mandi untuk mandi dan bepakaian rapi, dia memoles wajah cantiknya dengan bedak untuk bibir menggunakan lip tint warna pink , rambutnya dikuncir kuda. Gitu saja pesonanya sudah menguar.

Dia menuju meja makan untuk sarapan dan berangkat sekolah dan mengendarai motornya. Sesampainya disekolah seperti biasa dirinya menjadi pusat perhatian.

"Gila makin kesini makin cantik aja" Siswa

"Cantiknya anak orang" Siswa

"Itu kenapa mukanya makin dingin aja" siswa

" Alahh gitu aja cantik, ya masih cantikan gue kali" Siswi

" Muka sudah mirip tutup panci aja koq sok sok an mau saingan ama Queen" Siswa

"Cantik hasil ngejal**g aja sok" Siswa dengan raut iri

" Apaan loe, nyadar diri woy baju loe yang loe pake itu apaan? " Siswa dan bla bla bla

Queen tampak acuh tak acuh mendengar itu, dia langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang selalu melewati kelas Xiro.

Xiro yang melihat Queen pun tersenyum tipis tanpa disadari dalam benaknya dia sudah menyukai Queen.

Setelah Queen masuk ke kelasnya disusul bell yang berbunyi menandakan pelajaran siap dimulai.

Bu Siren guru bhs inggris itu memasuki kelas, Pelajaran pertama adalah bhs inggris.

Bu Siren" Anak - anak kita hari ini jam kosong ya, Ibu dan Bpk guru lainnya sedang ada rapat. Kalian gak boleh keluar kelas ya dan jangan berisik" ujarnya

Siswa siswa " Baik bu"

Bu Siren mengangguk dan meninggalkan kelas. Queen langsung saja menelusupkan wajah ke mejanya dia merasa ngantuk hari ini, tanpa menunggu lama dirinya tertidur.

Dan siswa lain tidak berani berisik selama Queen tidur. Pernah dulu Queen tidur tapi ada segerombolan cabe rawit masuk kelasnya dan mencari gara - gara dengannya.

Langsung saja Queen marah sampai dibuat babak belur olehnya.Tak terasa 2 jam bell berbunyi tanda istirahat dimulai dan

Para siswa pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan,

Dan begitu juga Izza dan Queen, ternyata Queen terbangun dengan raut muka yang berkeringat dingin.

" Queen loe kenapa? Apa mimpi buruk lagi" tanya Izzana dengan raut cemasnya.

"Ya gue tiap hari mimpi buruk zaa selalu begini, tapi tenang aja gue gapapa" jawab Queen

Terlihat muka menahan kesal tapi secepat kilat dia rubah menjadi dingin lagi.

"Apapun yang terijadi gue akan selalu ada disisi loe Queen, jadi loe jangan merasa sendiri. Dan gue siap dengerin semua curhatan loe" ujarnya sambil tersenyum manis.

Queen pun mengangguk seraya senyum tipis. Dan mereka melanjutkan lagi jalan menuju kantin.

Sesampainya di kantin mereka menuju meja kosong yang berada dipojokan dan duduk ditempatnya

. " loe mau pesan apa queen, gue pesenin? " tawar Izzana

"Gue mie ayam aja, minumnya es teh" kata Queen.

" Oke.... gue pesenin dulu" ucap Izzana dan beranjak pergi.

Dan tak lama teriak ricuh yang keluar dari para siswi - siswi, karena kedatangan most wanted seiring mereka masuk kantin dan mereka melangkah menuju meja Queen, karena sudah tidak ada meja kosong lagi.

Queen yang lagi menunduk sedang memainkan ponselnya tiba - tiba.

"Hai Queen, gue numpang duduk disini ya? " ucap Endro senyum jenakanya.

" Hmmm" angguk Queen. Dan mereka duduk bersama

"Kalian mau pesen apa? Gue pesenin mumpung gue lagi baik" kata Endro

" Samain aja" jawab Xiro dinginya.

Dan Endro segera pergi memesan.

Tak lama hingga Izza datang menghapiri Queen seraya terheran heran koq kenapa para most wanted pada dimari.

"Queen mereka koq bisa disini??" ucap Izzana

bertanya

Queen menggangguk " Ya gak ada tempat lain" ucap dinginya.

Tak lama Endro juga kembali. " Kita belum kenalan ya sama loe? " tuding Endro ke Izza.

Endro " Kenalin gue Endro"

Edward " Edward"

Dito " Dito" sambil senyum ramah

Xiro " Xiro" dinginya

Izza " Gue Izza" sambil senyum ramah

Tak lama pesanan mereka datang barengan dan menyantap makanan masing - masing. Lagi - lagi Xiro curi - curi pandang Queen

Queen yang tau itu acuh saja, tapi ketenangan mereka terusik karena kedatangan si cabe rawit serta monica dan antek - anteknya

Brakkkk... gebrakan meja mengagetkan mereak yang sedang makan. Apalagi Dito jadi tersedak

" Uhuk uhuk uhukk, loe ini apa - apaan sihh ganggu orang makan aja" ucap Dito.

"Ihhh beb koq kamu gitu sii" Denis dengan nada dibuat manja.

"Heh jal**g kenapa loe duduk sama most wanted, dasar emang anak pungut dan anak miskin ini gak tau diri" ujar Citra ketuanya si cabe rawit

"Emang dasarnya jal**ng ya jal**ng masa bodo siapa aja bisa di embat" Monica bicara

Queen masih diam sambil menahan amarahnya. Mereka semua yang ada dimejanya sedang menatapnya dengan raut bertanya - tanya

" Heh Citra lagi bicara sama loe, loe bisu ya selain ngejal**g, loe juga bisu ternyata" kata Lusi

"Emange kalian siapanya mereka sihh? " ucap Izzana yang sudah emosi karena mengganggu makan mereka.

Citra, Denis, Monica, Lusi " Mereka itu pacar kami, iya kan beb" dengan PD nya

Beraninya mereka mengatakan seperti itu kepada most wanted, yang notabennya membenci wanita tipe - tipe cabe rawit.

Black Eagle " Cihhh, najisss gue pacaran sama loe!!!"

Jlebb. Seketika si cabe rawit malu mendengar ucapannya. Siswa lain yang mendengar itu langsung tertawa terbahak bahak.

Izzana pun tak tahan melihatnya angkat bicara

" Hahaha, hey nenek lampir bedak 5cm, itu bedak apa tepung. Loe gak ngaca ya yang jal**g disini itu siapa lihat lah pakain loe itu seperti apa. Jal**g koq teriak jal**ng, sudah cocok loe jadi penghuni club malam, cewek koq gak punya harga diri ngaku ngaku pacar orang." amarah Izzana yang sudah memuncak

jlebb

Citra, Denis, Monica, Lusi yang mendengar itu langsung saja menelan air liurnya dengan berat, ucapan izza tadi lansung menusuk jantung mereka

"Aaa beb Xiro lihat lah mereka kata -katanya gak enak banget " ucap Citra yang sambil glendotan dilengan Xiro

Melihat Citra yang sedang bergelayut dilengangnya itu seketika dihempaskan secara kasat

"Pergi kau dari sini, gue jijik lihat loe pada" ucap Xiro sarkas

"Beb dia nyakitin aku" ucap Monica sambil bergelayut dilengan Edward,

Tanpa ampun didorong lah monica sama Edward

"Bodo amat, gue gak peduli" bentak Edward

" Marahin dia beb" Lusi sambil merengek seraya memegang lengan Endro

Endro " Yak lepasin tangan loe dari lengan gue" teriaknya.

Denis " Lihatlah mereka yang, perkataanya nyakitin banget.

Dito " Yaa itu memang kenyataannya" teriak jijik melihat Denis

Xiro " Kalian berempat pergi dari sini sekarang juga" bentakan keras dari Xiro yang membuat mereka yang berada dimeja kaget, kecuali Queen.

Citra " Hey anak pungut jangan berani ya deketin mereka berempat, habis loe sama gue. Udah bisu, gak Mamanya gak anak sama - sama jal**ngnya" sungut Citra penuh emosi. Dan seketika....

Plakkkk...plakkk tamparan keras dilayangkan Queen ,tidak puas sampai situ dia bahkan memukul menonjok Citra, bugh bugh plakk plakkk hingga Citra terhuyuh huyung ke belakang.

Queen pun mencekram rahang Citra

"Gue diem bukan berarti gue lemah loe ingat, amarahnya orang pendiem bakal lebih mengerikan dari ini. Ingat baik - baik Mama gue orang terhormat, tanpa Mama gue gak akan bisa menjadi seperti ini. Mama loe yang sering keluar masuk club itu namanya apa? Haaa" bentaknya sambil menampar plakkk...plakkk.

Tamparan keras dilayangkan kembali hingga Citra merasakan remuk diseluruh badannya.

Citra kembali berulah " Kalian bodoh kenapa diam saja, gak bantuin malah menonton saja" amarahnya dan campur malu menjadi satu.

Antek - anteknya ikut melawan Queen secara bersamaan, tapi gak ada satu pun yang bisan mengenainya.

Karena Queen sudah capek tuntaskan sudah si cabe rawit hingga patah tulang

" Ingat ini baik - baik kalian semua, jika ada yang berani mengataiku tidak - tidak habis kalian akan seperti cabe di depan gue ini" emosinya yang sudah meluap

Tanpa peduli dia meninggalkan kantin, beberapa langka kemudian berhenti menoleh kebelakang

" kalian antarkan para cabe ini ke rs" tunjuk Queen ke arah beberapa siswa itu.

Xiro yang melihatku seketika terpaku apa yang terjadi dihadapanya, Queen melawan sampai tidak ada ampun

" Hmmm.. semakin menarik" smirknya.

Endro, Edward, Dito " Gilaa ngeri sekali, gue gamau cari gara" sama si Queen, belum apa" gue sudah babak belur duluan.

...****************...

Kembali ke Queen dan Izza

Izza " Gila.. gedeg banget gue sama tuh cabe rawit, hah rasanya gue ingin bejek" mereka" mendengus kesal jika mengingat.

" Sampai kapanpun mereka gak akan kapok sebelum apa yang ingin menjadi keinginannya tercapai, emang pada dasarnya serakah sejak dini ya seperti itu" ucapnya cepat dan santai seperti tanpa beban.

Tanpa lama lagi bell masuk berbunyi dan guru wali kelasnya juga masuk ke kelas masing masing.

Pak Hartono " Anak - anak sekalian kita ada berita yang menyenangkan untuk kita semua"

" Apa itu pak? " kata siswa itu

"Sekolah kita akan di renovasi, jadi kalian akan di liburkan selama 1 bulan, jangan lupa belajar. Oke itu saja yang Bpk sampaikan, kalian sekarang sudah boleh pulang " ucap guru itu

" Yeeaayyyyyy" teriakan bahagia menggema diruang kelas itu, tidak beda jauh dikelas sebelah kelasnya Xiro juga sama diliburkan selama 1 bulan.

Karena mereka ini sudah kelas 12 dan sebentar lagi ujian kelulusan maka guru - guru sepakat untuk memberi tugas pelajaran yang akan diuji mendatang ini.

Karena tidak ada lagi yang dibahas seluruh siswa siswi pulang kerumahnya masing - masing. Dan dipertengah jalan Queen bertemu Xiro waktu mau ke parkiran motor

Mereka sama - sama menggunakan motor ya kalau ke sekolah, jadi gak heran kalau tiba - tiba ketemu kayak seperti ini.

xiro " Queen" panggilnya agak lembut

Queen " Iya, kenapa ro? " kata Queen yang masih menggunakan raut wajah datarnya

Xiro " Gapapa, cuman bareng ke parkiran aja"

Queen " Hmm, baiklah"

xiro " Queen, besok apakah loe ada acara? "

Queen " Hmmm Iya, gue ada sesuatu yang mau gue urus ro. Memangnya kenapa? " tanyanya, tetap stay wajah datarnya.

Xiro "Gue mau ngajak loe jalan - jalan Queen"

Queen "Ohh, kita lihat aja nanti gimananya"

xiro "Gue boleh minta nomor ponsel loe? Mungkin kita bisa saling menghubungi gimana soal nantinya" ucap Xiro

"gugup banget gue ". batinnya

Queen " Baiklah, 085*********. Yaudah ro gue balik duluan" sahutnya

Oiya Izza tadi sudah pulang duluan ya dia tadi dijemput sopir keluarganya. Dan kawan - kawannya Xiro juga sudah pulang duluan.

Terimakasih sudah baca, dan maaf jika belum bisa memuaskan para pembaca disini. Karya ini murni yang ada didalam imajinasi saya

.

.

.

Jangan lupa untuk vote, like, komen dan subscribenya yaa!!!!!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!