NovelToon NovelToon

Jatuh Cinta Pada Mantan Kakak Ipar

kembali

Clarissa putri ananta, gadis yang di sapa rissa atau ica adalah adik dari Arumi ananta model terkenal asal negeri ini. anak dari pasangan Rizal ananta dan putri wirawan. dia baru saja turun dari pesawat setelah melakukan perjalanan udara dari Singapura ke Indonesia. di depan pintu keluar dia sudah di tunggu oleh supir pribadi keluarga ananta.

tap...tap...tap...

langkah nya begitu anggun dengan mata menatap lurus kedepan dan tak ketinggalan pula kacamata besar yang bertengger di hidungnya yang mancung. banyak pasang mata menatap nya dengan kagum akan kecantikan alami gadis itu. jika mereka tau kalau gadis yang sedang mereka kagumi adalah adik dari seorang model terkenal asal negeri ini, sudah pasti mereka akan langsung berebut meminta fotonya.

" non rissa!! ya tuhan....cantik bener non, mamang pikir teh artis taunya neng Rissa."

rissa langsung tersenyum kearah sopir yang sudah bekerja lama pada keluarganya.

" ya udah Ayok neng mangga masuk. kita langsung pulang ya neng , ibu bilang langsung pulang jangan mampir kemana-mana dulu." lanjutnya lagi.

sang supir membukakan pintu mobil dulu untuk anak majikannya sebelum memasukan barang-barang milik gadis itu ke dalam bagasi.

sepanjang perjalanan menuju rumah, Clarissa hanya memandang ke arah luar jendela. sesekali juga dia menimpali perkataan dari sopirnya. arus lalulintas yang tak begitu ramai dari biasanya, membuat perjalanan kali ini semakin lancar hingga rumah sang daddy.

brakkkkk

langkah kakinya langsung menuju ke dalam rumah, begitu kaki jenjangnya sudah menginjak halaman rumah megah itu.

" assalamualaikum....mommy Rissa pulang mom..!". mommy yang mendengar suara teriakan putrinya saat ada di dapur langsung bergegas menuju depan untuk menemuinya.

" Rissa...sayang. ya ampun mommy kangen sekali nak sama kamu." di peluk nya sang putri dengan erat seraya meneteskan air matanya.

" Rissa juga kangen mommy." ucapnya seraya membalas pelukan kangen dari mommynya.

Clarissa yang sudah mandiri sejak masih remaja, harus rela berjauhan dengan keluarganya karena keputusan sang daddy. alasannya karena daddy nya ingin Clarissa menggantikan dirinya di perusahaan kelak, setelah anak pertamanya menolak untuk membantunya diperusahan. hanya pada putri keduanya dia menggantungkan harapannya. selama hampir 8 tahun Clarissa habiskan untuk belajar di Singapura tanpa keluarganya.

" mommy kapan Rissa di suruh masuk? apa kita mau berpelukan terus di sini?." mommy langsung terkekeh mendengar celetukan dari putrinya. dia baru menyadari kalau mereka masih berada di depan pintu.

" yasudah ayok masuk, kamu pasti cape. kita makan siang dulu baru istirahat yah?." mommy langsung merangkul lengan anaknya.

ibu dan anak itu berjalan menuju meja makan. disana sudah tersaji semua masakan kesukaan Clarissa. mommy sengaja memasak itu semua untuk menyambut kepulangan putri tercinta nya.

" mom....kenapa rumah sepi sekali? apa daddy gak tau aku hari ini pulang?" tanyanya seraya menguyah makanan yang sudah di ambilkan mommynya.

mommy menghela nafas seketika. dia jadi merasa kasihan pada suaminya yang harus bekerja keras sendiri demi membuat perusahaan tetap berjaya. anak pertama mereka yang seharusnya membantu Daddy nya, malah lebih memilih karir modelingnya.

" Daddy masih di Bali sayang, ada pertemuan dengan kliennya disana membahas proyek baru yang akan Daddy bangun."

"kalau kak Rumi? apa masih jarang pulang mom?." mommy mengangguk lemah saat putrinya menanyakan juga keberadaan kakaknya.

" ya begitulah kakak mu, dia yang dulu masih tinggal disini aja jarang pulang, apalagi sekarang dia lebih memilih tinggal di apartemen nya? mommy benar-benar kesepian sayang." keluhnya.

Clarissa bisa melihat kekecewaan mommynya pada sang kakak. gadis itu tau kalau mommy sangat menghawatirkan kakaknya yang lebih memilih kehidupan modelingnya dari pada perusahaan keluarga sendiri. apalagi kakaknya adalah seorang janda muda. mommy takut terjadi sesuatu padanya saat di luar sana. kehidupan entertainment sangat mengerikan menurut mommy. terkadang mommy takut kakaknya akan terjerumus pada pergaulan bebas bersama teman-teman seprofesinya.

" ya sudahlah mom, itu adalah pilihannya, kita cukup mendoakannya saja. Rissa yakin kakak di sana akan menjaga dirinya baik-baik. apalagi dia membawa nama Ananta di belakang namanya. mereka tau keluarga ananta seperti apa. so mommy doesn't have to worry anymore". ucapnya seraya menepuk pelan tangan sang bunda.

Arumi ananta adalah anak dari istri pertama dari Rizal ananta, mommy kandung Arumi meninggal dunia karena suatu penyakit saat Arumi masih berumur 3 tahun, saat Arumi berumur 7 tahun Daddy nya menikah lagi dengan sekretarisnya sendiri yaitu putri wirawan. selama pernikahan mereka dianugerahi seorang putri lagi bernama Clarissa putri ananta. sejak umur 16 tahun Arumi sudah menekuni dunia modeling. mungkin karena jiwa seni sang mommy kandungnya mengalir deras pada tubuhnya, dia memilih menjadi model profesional. mommy kandung Arumi adalah seorang aktris terkenal pada masanya. di umur 20 tahun dia menikah dengan teman kuliahnya sendiri. namun pernikahannya harus kandas karena sang kakak lebih memilih karir modelingnya di banding mengurus suaminya sendiri.

" yasudah sana kmu istirahat langsung, mommy juga mau istirahat juga."

setelah makan siang selesai mereka masuk kamar masing-masing. Clarissa sudah sangat merindukan kamarnya sendiri yang ia tinggalkan selama hampir 8 tahun ini.

ceklekkkk...

" wah...kangen banget rasanya sama kamar ini." ucapnya saat memasuki kamarnya. kamar yang pernah ia tempati sejak kecil hingga SMP.

" rasanya gak percaya gue udah balik kesini lagi, 7 tahun gue tinggalin nih kamar masih sama aja, mommy emang terbaik." ucapnya lagi saat gadis itu mengedarkan pandangan keseluruhan sudut kamarnya.

di lihatnya sebuah foto diatas nakas. foto tentang masa remajanya saat SMP bersama sahabat-sahabat nya. foto terakhir bersama sahabat nya saat hari kelulusan.

" mereka apa kabar yah? apa masih inget sama gue kalian pada? gue kangen banget sama kalian."

hari semakin sore dia memutuskan untuk bersih-bersih diri dulu sebelum beristirahat, tubuhnya terasa begitu lelah ingin rasanya segera direbahkan di atas ranjang. jarak tempuh Singapura ke Jakarta memanglah tidak memakan waktu yang lama, namun sebelum hari kepulangannya dia mengadakan acara perpisahan bersama teman-temannya hingga larut malam.

usai bersih-bersih Clarissa langsung merebahkan badannya di atas ranjang besarnya, ranjang yang bisa di tempati oleh 4 orang manusia. kamar yang bernuansa putih pink mirip seperti kamar seorang princess. dia memang sejak dulu menyukai warna-warna yang manis. berbanding terbalik dengan sang kakak yang selalu suka dengan warna-warna glamor.

brukkkk...

" nyaman banget....masih sama kaya pas gue tinggalin nih kasur." ucapnya seraya menepuk-nepuk ranjang besarnya. hingga tak lama matanya mulai terlelap begitu saja.

...****************...

percakapan antara wanita

sinar mentari mulai menyingsing dari ufuk timur tak menghentikan acara bobo cantiknya putri kedua keluarga ananta.

hingga suara gesekan tirai terdengar jelas di telinga seorang gadis, saat sang mommy mulai membuka tirai jendela kamar anak gadisnya. sinar mentari pun mulai menyelinap masuk ke dalam kamarnya.

mommy hanya menggeleng saja ketika anak gadisnya malah menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala menggunakan selimut, demi menghalau cahaya mentari yang sudah mulai memasuki sebagian kamarnya.

" Rissa, wake up sayang... ini sudah pagi". tak ada sahutan dari sang gadis membuat sang mommy mengeluarkan ancamannya pada sang putri.

" Rissa kalo kamu gak mau bangun, mama akan bilang Daddy supaya masa jadi pengangguran kamu di persingkat !!" ancamnya pada anak gadisnya, pasalnya tadi malam rissa bernego pada daddynya, sebelum masuk ke perusahaan dia ingin menjadi pengangguran dulu sebelum disibukkan dengan berkas-berkas perusahaan yang tidak akan pernah ada habisnya dan daddynya setuju dengan catatan dia harus semaksimal mungkin dalam mengurus perusahaan nantinya.

" no mommy, ini tidak adil. I'm still very sleepy, let me sleep in an hour first. okay!". protesnya pada sang mommy.

mommy langsung menthesah, dia tidak habis pikir dengan kelakuan anak gadis jaman sekarang. bisa-bisanya tidur sampai sesiang ini. jika dirinya dulu sewaktu muda seperti ini mungkin akan mendapatkan siraman rohani dari ibunya panjang kali lebar. karena orang tua mommy selalu menuntut anak gadisnya untuk bisa bangun pagi dan mengerjakan pekerjaan rumah. semua itu demi bekalnya kelak saat berumah tangga nanti.

beruntung mommy di nikahi pria tampan, kaya raya dan sayang keluarganya, tidak menuntut sang mommy untuk melakukan pekerjaan seperti itu. mungkin ini akibat dirinya dulu sering bangun pagi, kata orang jika kita rajin bangun pagi rejekinya tidak akan di patok ayam. mommy membenarkan pepatah itu, sekarang dia mendapat suami yang menjadi idaman para wanita. pikir mommy rejeki anak Soleh, hehehe.

" kamu tuh harus belajar bangun pagi sayang, supaya kamu terbiasa jika nanti sudah punya suami." Clarissa langsung membuka selimutnya dengan kencang begitu mendengar perkataan mommynya yang tak masuk akal. bagaimana bisa sang mommy membicarakan soal suami saat ini. topik ini terlalu jauh pikirnya.

" mom...ini masih terlalu jauh untuk di bicarakan, aku masih muda mom. tidak mau menikah dulu" protes Clarissa.

" mommy gak maksa kamu buat nikah cepet-cepet, mommy hanya ingin kamu terbiasa dengan semua itu sayang." jelasnya pada sang anak. Clarissa merasa kesal pagi ini, karena tidur paginya merasa terganggu.

" mommy please, aku cuma mau tidur sebentar lagi saja, please." mohonnya pada mommy.

" no...tidak ada tawar menawar, kamu harus terbiasa bangun pagi. tidak ada bantahan cepat!!. Mommy will wait at the dining table for another 10 minutes, jika tidak mommy akan langsung menelpon daddy kamu buat batalin perjanjian kalian." Clarissa mendengus sebal saat mommy mulai mengancamnya lagi. dengan enggan dia beranjak dari ranjangnya masuk ke kamar mandi.

mommy langsung keluar dari kamar anak gadisnya setelah membangunkannya. dia menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama. sedangkan Clarissa masih saja tidak rela tidurnya di ganggu sang mommy, dia masih saja bersungut-sungut di dalam kamar mandi.

gemericik air hangat mulai membasahi tubuh gadis itu dari atas shower. aroma sabun mulai menguar saat sang gadis mulai menuangkannya di telapak tangannya. gadis itu mulai menikmati kegiatan mandinya saat busa sabun mulai mengenai kulitnya. rasanya begitu rileks.

" cup, pagi mom..." mommy menoleh saat ada yang mencium pipinya dari arah belakang.

" Rumi, kau pulang nak?" ucapnya seraya memeluk anak gadisnya yang pertama.

" yes mom, aku dengar adikku sudah pulang, maka dari itu aku pulang kerumah." jelasnya saat pelukan mulai terlepas.

Arumi menggeser kursi yang ada disamping mommy nya. dia akan ikut sarapan pagi bersama sang adik dan mommynya.

mommy senang anak gadisnya masih mau pulang, walaupun itu cuma sebentar untuk menengok sang adik yang sudah lama ia tidak temui.

" mommy senang kamu pulang nak, sering-sering lah pulang, mommy sangat kesepian rum kalau Daddy kamu sedang keluar kota." Arumi tersenyum saat sang mommy mulai mengeluarkan jurus sedihnya, dia selalu saja seperti itu saat di kunjungi anaknya.

" kan ada rissa sekarang mom, jadi mommy tidak akan kesepian." jawabnya membuat sang mommy mencebik.

" selalu saja seperti itu, yasudah kamu menikah lagi saja dan beri mommy cucu buat teman mommy di rumah. mommy sangat kesepian di rumah, sebentar lagi juga adikmu akan membantu daddy di perusahaan." Arumi tertawa terbahak saat sang mommy menyuruhnya menikah lagi.

"Mommy Kidding? ini masih pagi mom untuk bercanda seperti itu." jawabnya masih terkekeh.

tap... tap...tap...

suara langkah kaki mulai terdengar dari arah tangga, mengalihkan percakapan mereka, sang adik tersenyum seraya menuruni tangga saat melihat kakaknya ada di ruangan. dia langsung bergegas menuruni anak tangga untuk cepat sampai dimeja makan.

" i Miss you sister." ucapnya saat memeluk sang kakak.

mommy menatap haru kearah mereka. dia bersyukur, meski meraka terlahir bukan dari rahim yang sama namun saling menyayangi satu sama lain.

" apa yang membuatmu tertawa seperti tadi kak? apa ada yang selucu itu?." tanyanya saat pelukan mulai terlepas. Arumi langsung melirik ke arah mommy membuat mommy mencebik. sedangkan Arumi langsung terkekeh.

" what's wrong? jangan membuatku bingung ".sergahnya.

" mommy minta cucu buat nemenin mommy kalau rumah lagi sepi." jawabnya di sertai kekehan kecil.

" what..!!! mommy benar-benar bercanda pagi ini. kau tau kak? tadi pagi dia juga mengajari ku buat jadi istri yang baik. dia marah-marah saat aku bangun siang." Arumi langsung tertawa lagi mendengar keluhan adiknya.

mommynya memang selalu seperti itu terhadap anak gadisnya, dia ingin mereka menjadi ibu rumah tangga yang baik nantinya. dia tidak mau anaknya sampai mengecewakan suaminya kelak saat berumahtangga. terlebih Arumi yang sudah pernah menikah. dia tidak ingin kejadian dulu terulang lagi, dimana dia mengabaikan suaminya demi karir modelnya.

" mommy cuma ingin yang terbaik untuk kalian. itu saja!." tukasnya.

" tapi kalian tidak mau mengerti ketakutan mommy, mommy cuma takut anak-anak mommy tidak bisa mengurus dengan baik keluarganya nanti." mereka menthesah dan saling melirik. mereka mengerti semua ketakutan sang mommy.

" oke sorry mom, aku bisa mengerti ketakutan mommy, tapi kejadian dulu mungkin sudah takdir, aku tidak sedih menjadi janda. i am very happy mom. aku dan Andra mungkin memang tidak berjodoh lama sekalipun aku tidak menjadi model." ucapnya menenangkan sang mommy.

" so... mari kita mulai sarapan, aku sudah lapar. masalah jodoh sudah ada yang mengatur, kita hanya bisa menjalankannya saja mom. jadi mommy tidak usah berpikir yang tidak-tidak pada kami." lanjutnya lagi

ambisi Arumi

laju mobil Arumi mulai menjauh pekarangan rumah ayahnya. sesaat setelah sarapan bersama mommy serta adiknya dia mendapatkan pesan, dia langsung bergegas berpamitan kepada penghuni rumah itu.

meski sang adik terlihat kesal, namun dia begitu memahami kesibukan sang kakak. yang dia tahu setiap hari kakaknya hanya kerja dan kerja saja, mangkanya karir kakaknya terus meroket, dia tidak pernah tahu apa yang terjadi di balik kesuksesan sang kakak.

Clarissa hanya memandang nanar saat mobil yang kakaknya naiki sudah tak terlihat. dia mendengus sebal, baru ingin merencanakan me time bersama sang kakak, namun hanya karena sebuah panggilan dia langsung menggagalkannya.

" baru juga ketemu, udah pergi lagi aja, dah kaya jelangkung, bentar-bentar nongol bentar-bentar pergi." sungutnya saat dia mulai memasuki rumah kembali.

dia mengantar kakaknya sampai kedepan seraya merengek agar sang kakak mengurungkan niatnya untuk pergi, dia ingin sang kakak meluangkan waktunya bersama keluarga. namun pendirian sang kakak tidak lah pernah goyah, di seperti mementingkan pekerjaan di banding keluarganya sendiri.

" kenapa kamu?" tanya mommy mulai mendekat saat melihat sang anak menggerutu tidak jelas sendirian.

"anak mommy yang satu lagi sudah tidak waras! apa pekerjaan seperti itu tidak pernah ada habisnya? baru saja kita ingin me time taunya malah gagal, gegara di telpon asistennya. sia_lan memang tuh asisten!" gerutunya panjang lebar, mommy hanya mengulum senyum melihat anak gadisnya uring-uringan .

sebenarnya dia juga sependapat dengan Clarissa, entah kenapa Arumi lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarganya. bahkan saat Daddynya masuk rumah sakit tak pernah sekalipun dia menjenguknya, alasannya sedang banyak pekerjaan di luar negeri. sungguh pekerjaan sinting pikirnya.

"emang begitu kali pekerjaannya, kamu tahu sendiri kan kalau kakakmu itu ambisius, bahan dulu lebih gila lagi!, di rela melepaskan pernikahannya dibanding karirnya." ucapnya menatap sang anak.

Clarissa yang memang tidak tahu pasti penyebab kandasnya pernikahan sang kakak begitu kaget, dia pikir Kakaknya bercerai karena perselingkuhan atau kdrt pikirnya, namun faktanya lebih gila dari itu. kakaknya benar-benar sinting.

" Daddy saja sudah angkat tangan dengan kakakmu, dia tidak mau pusing mengurusi hidup kakakmu lagi, jangan sampai dia jadi sakit-sakitan sebelum melihat anak-anaknya bahagia dengan pasangan masing-masing. itu adalah impian Daddy. jika dia terus memusingkan hidup kakak mu, mungkin saat ini Daddy sering keluar masuk rumah sakit."

Clarissa menatap sendu wajah sang mommy, dia tau mommy sangat mengkhawatirkan keluarganya , lebih tepatnya dia mengkhawatirkan Daddy dan kakaknya. karena hanya Clarissa saja yang hidupnya aman-aman saja masih mau di atur orang tua.

" sudah lah mom, jangan bersedih seperti itu, Daddy akan sehat terus sampai anak-anaknya hidup bahagia bersama pasangan masing-masing, dan kakak pasti bisa menjaga dirinya sendiri, dia keluar rumah dengan membawa nama Ananta, dia tidak mungkin berbuat yang macam-macam." ucapnya menenangkan hati mommynya, di tepuknya pelan tangan sang mommy.

...****************...

Ting tong

suara bel sebuah apartemen mengusik telinga penghuni apartemen itu. sosok pria tampan melangkah menuju pintu.

ceklekkk...

tanpa basa-basi seorang wanita **** langsung menerjang bibir pria itu dengan buas saat pintu mulai terbuka, bukannya marah namun pria itu malah menikmati ciuman itu, bahkan dia mulai membalasnya dengan buas. seperti singa yang baru bertemu makanannya.

" aku sudah lama menunggu mu honey..." gumamnya di telinga sang gadis saat tautan bibir mereka terlepas. gadis itu tersenyum manis seraya berjalan meninggalkan pria itu. sang pria hanya menggeleng melihat gadis itu tak menjawabnya.

Alex, ya pria itu adalah Alex. seorang fotografer terkenal yang sering memotret model-model terkenal di negeri ini. saat ini dia sedang menjalin hubungan tanpa status dengan Arumi, karir Arumi semakin menanjak berkat Alex. Alex adalah seorang cassanova. di akan membantu para model menanjakan karirnya asalkan sang model mau memenuhi kebutuhan biologisnya yang kadang tak masuk akal. karena itu semua tidaklah gratis pikir Alex.

" kau sudah siap honey...?" ucapnya saat melihat Arumi keluar dari kamar mandi menggunakan lingerie warna maroon begitu sexy.

Arumi mulai mendekati ranjang dimana Alex sedang duduk menunggunya. langkah kakinya di buat se-se*xi mungkin, membuat Alex semakin dibakar gairahnya.

" come honey..! "

Alex yang sudah tidak tahan langsung menarik tangan Arumi saat ia mulai mendekat. tubuhnya ambruk di atas paha Alex.

" kau mempermainkan ku hmm..." tanpa basa-basi Alex langsung menerkam bibir seksinya dengan rakus, sudah seminggu ini mereka tidak ketemu. kerinduannya pada tubuh gadis ini sudah menumpuk bagai gunung. tangannya pun tak mau diam, bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang mereka inginkan. suara-suara gaib Arumi mulai terdengar indah di telinga Alex.

Alex mulai membuka semua penghalang yang menutupi keindahan gadisnya. polos....itulah kondisi Arumi saat ini. Alex tak mau menyia-nyiakan apa yang ada di depannya saat ini. Indra perasannya mulai aktif menyesap kanan dan kiri.

gumaman Arumi terdengar indah di telinga Alex. membuat Alex ingin segera memulainya. namun dia masih ingin berlama-lama dengan permainan yang mengasyikkan ini.

dia mulai mencari tempat permainan baru, pria itu mulai bermain di bawah perut Arumi, tangan dan Indra pengecapnya saling bekerja sama menikmatinya.

tubuh Arumi melengkung membusungkan dadanya, saat Alex tanpa ragu menghisap apa yang ada di bawah perut Arumi. hingga Arumi sampai pada pelepasan pertamanya.

Alex puas melihat wajah sayu Arumi sekarang, dia bangga bisa membuat Arumi seperti ini, di luar sana Arumi terlihat angkuh, namun saat ini dia tak berdaya di bawah kungkungannya.

Alex mulai akan memulai permainan intinya. dia mulai memposisikan tubuhnya di depan inti Arumi.

bleshhhh...

emmmmm.....

Alex mulai menghujam Arumi dengan lembut saat di awal, namun lama-kelamaan semakin tak terkendali. bahkan tak segan Alex menggigit gemas puncak dada Arumi.

thesahan nikmat keduanya semakin kencang, sudah berapa gaya mereka lakukan namun tak kunjung usai. entah terbuat dari apa tubuh mereka, seakan tak ada lelahnya.

tak lama kemudian, Alex merasakan kedutan yang luar biasa di dalam sana, asetnya seperti tercengkeram begitu kuat.

" Lex...gu_e mau sampai." ucapnya saat Arumi akan mencapai puncak entah yang sudah ke berapa kalinya.

"tahan... bareng, gue juga udah mau sampai."

Alex semakin tak terkendali, hingga di menekan pinggul Arumi dengan kencang saat pelepasan datang. pekikan keras secara bersamaan menandakan permainan mereka selesai.

nafas meraka terengah-engah. tubuh Alex ambruk di atas tubuhnya. saling menempel satu sama lain.

" Lex ...berat ikh, copot dulu sarungnya, nanti luber bisa bahaya." Alex terkekeh mendengar gerutuan arumi, dia langsung bangkit dan membuang sarung pembungkus asetnya ke tempat sampah.

ya ampunnnnn..., Jan lupa gaaeessss, like like, vote vote and comentnyaaaaaa yaaaaaa...🤗🤗🤗😂😂😂

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!