Selamat! Membaca 🤗
🕊️🕊️
Setelah kembalinya John pasca 10 tahun dia menghilang karena di sekap oleh Jason.
Keluarga kecil lelaki itu nampak sangat bahagia.
Bukan hanya keluarga John dan Luna yang bahagia tapi kebahagiaan itu pun dirasakan oleh keluarga Lisa dan Kaisar.
Saat ini John masih memeluk erat Luna yang ia rindukan selama 10 tahun ini.
Meskipun Jason mencuci otak John dengan segala obat-obatan agar lelaki itu menghilangkan semua memori dalam hidupnya, tapi tentu Jhon tidak akan mungkin melupakan sosok Luna yang begitu ia cintai dan sayangi.
🕊️🕊️
"Apa yang terjadi pada Ka Jhon 10 tahun yang lalu? Kenapa kak John menghilang begitu lama?"
Luna pun mulai bertanya tentang apa yang terjadi pada suaminya itu.
Dan John tentu tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya 10 tahun yang lalu karena ia tahu itu pasti akan membuat Luna sedih.
"Sudahlah! Aku sangat merindukanmu, jadi aku tidak mau membuang-buang waktu berhargaku dengan bercerita tentang apa yang aku alami 10 tahun yang lalu, aku hanya ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu,"kata John dan langsung mencium Luna.
Luna tersipu dan membuat wajahnya memerah, ia bahagia, sangat bahagia bisa kembali bersama Kak John yang selama ini ia rindukan.
"Haruskah kita membuat adik untuk Yolla? Sepertinya Putri cantikku itu membutuhkan seorang adik."
Luna tersenyum.
"Apakah itu harus?"
"Menurutku harus."
"Kalau begitu lakukanlah."
Setelah mendapatkan izin dari Luna, Jhon pun segera melancarkan aksinya.
Ia mulai merebahkan tubuh Luna di atas Ranjang dan mulai melakukan adegan membuat adik untuk Yolla.
...****************...
Beberapa bulan berlalu.
Kaisar yang mengetahui apa yang terjadi pada Jhon 10 tahun yang lalu menjadi Murka, seperti Serigala yang kehilangan mangsanya.
Tok..
Tok.
Tok.
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Kaisar dari Laptop yang tengah ia pandangi sejak tadi.
"Masuk!"
Setelah mendapatkan ijin si pengetuk pintu pun segera masuk kedalam Ruang kerja Kaisar.
Dan dia adalah Arga.
"Apa Papah memanggilku?"tanya Arga setelah sampai di depan meja Kaisar.
"Duduklah!"suruh Kaisar pada Putra sulungnya itu.
Dan Arga pun segera duduk di kursi persis berhadapan dengan Papahnya yang hanya terhalang oleh meja.
Kaisar memutar Laptop yang tadi ia pandang dan mengarahkan Laptop itu di hadapan Arga.
"Kau lihat ini!"
Arga mengangguk, tapi ia masih belum mengerti kenapa Kaisar menunjukkan sebuah foto seorang Pria yang ada di dalam Laptop itu.
"Dia Jason, orang yang sudah menyekap Jhon selama 10 tahun, dan memisahkan Papah mu itu dari adikmu Yolla,"kata Kaisar memberikan penjelasan pada Arga.
"Jason!"Arga mengulangi nama yang disebutkan Kaisar beberapa detik lalu.
"Iya, dia Jason yang sudah memisahkan kita dari Jhon selama 10 tahun, dan dia juga yang menyiksa Jhon di waktu yang sangat lama itu, dia benar-benar memperlakukan Jhon seperti hewan yang tidak layak hidup,"kata Kaisar dengan mata yang merah menyala seperti kobaran api di puncak gunung.
Sama seperti Kaisar, Arga pun mengepalkan kedua tangannya sambil menatap gambar Pria yang bernama Jason itu.
Meskipun usia Arga belum dewasa, tapi Kaisar sudah memperlakukan dan mempersiapkan Putra sulungnya itu untuk menjadi hebat dan kuat, persis seperti dirinya.
Kaisar sudah mempersiapkan Arga dalam segala hal termasuk menyingkirkan semua orang yang sudah mengganggu ketentraman keluarganya.
"Apa yang harus aku lakukan pada orang ini Pah?"tanya Arga.
"Tentu saja kita harus memberi dia kenang-kenangan atas apa yang ia lakukan pada Jhon."
Arga mengangguk, ia sangat mengerti dan paham apa yang Kaisar maksud dari kata kenang-kenangan itu.
"Di mana aku bisa menemukan orang ini Pah?"
"Saat ini ia berada di Luar Negeri, tapi Papah dapat kabar jika Minggu ini si keparat itu akan berkunjung ke tanah air."
"Apa Papah mempunyai cara khusus untuk dia?"
"Tentu saja, dia sangat sepesial. Dan kita harus memperlakukannya dengan sangat spesial juga, begitupun dengan kenangan-kenangan yang akan kita berikan padanya."
"Pah....!"
CKLEEEK....
Suara pintu terbuka dan menghentikan ucapan Arga.
"Sayang! kenapa kau kesini?"tanya Kaisar, karena yang masuk ke Ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu adalah Lisa, sang istri tercinta.
Jika bukan Lisa yang masuk tanpa ijin dan tidak mengetuk pintu, sudah pasti tangan orang itu akan di patahkan olehnya.
"Arga! kau di sini? Bukankah kau harus belajar?"Tanya Lisa yang terkejut melihat Arga di Ruang kerja Kaisar.
"Maaf Mah! tadi aku ingin bertanya sesuatu pada Papah,"kata Arga, memberi alasan pada Lisa. Karena tidak mungkin jika ia mengatakan tengah melakukan diskusi pembalasan pada Jason.
"Bertanya soal apa?"tanya Lisa penuh dengan curiga, karena Lisa sangat tau jika Kaisar bicara dengan seorang di Ruang kerja, sudah pasti ada sesuatu yang besar dan sangat rahasia.
'Tapi apa? apa yang di rahasiakan Mas Kaisar dan Arga,'gumam Lisa dalam hatinya.
"Bertanya soal pelajaran ku Mah."
Lisa mengerutkan keningnya.
Ia kembali ingin melayangkan pertanyaan pada Putranya itu.
Tapi dengan cepat Kaisar mencegahnya, jika ia membiarkan Lisa banyak bertanya pada Arga, anaknya itu pasti tidak akan tahan lalu memberi tahu semuanya pada Lisa.
"Sayang! ada apa kau datang ke sini, bukankah seharusnya kau sudah tidur?"Kaisar langsung bangun dari duduknya dan segera merangkul pinggang Lisa.
"Tidak ada apa-apa Mas, aku hanya ingin melihatmu karena sudah berjam-jam kau tidak keluar dari Ruangan ini."
"Maafkan Mas, apa kau mengkhawatirkan Mas?"tanya Kaisar, tapi lelaki itu tidak hanya bertanya. Karena tangannya juga ikut bekerja dengan mengusap-usap pipi dan bibir Lisa.
Lisa segera menurunkan tangan nakal itu, ia kesal dengan Kaisar yang tidak pernah tahu tempat.
Bagaimana bisa ia bermesraan seperti ini di depan anaknya yang masih polos dan lugu itu.
Itulah yang dipikirkan Lisa.
Bersambung...
🕊️🕊️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Semoga sahabat suka dengan Sekuel Novel Mengejar Cinta Istri Yang Kabur ini 🤗
Mohon dukungannya ya 🙏
Dengan cara Like, Vote dan beri Ntor hadiah 😁😁
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️
Selamat! Membaca 🤗
Namun sepertinya Arga sudah sangat terbiasa akan hal itu.
Kaisar mengedipkan matanya, mengisyaratkan agar Arga segera keluar dari Ruangan itu.
Arga mengangguk paham, mengartikan kedipan mata dari Kaisar.
"Mah, Pah. Aku permisi dulu,"kata Arga yang melangkahkan kakinya menuju pintu.
"Tunggu Arga! Mamah belum selesai bicara,"cegah Lisa.
"Sudah Sayang, biarkan Arga keluar, kan kau tadi bilang jika Arga harus belajar."Sahut Kaisar.
Dan Arga pun dengan cepat melangkah keluar dari ruangan Kaisar sebelum Lisa kembali mencegahnya.
🕊️
"Huuff.. Aku selamat!"gumam Arga yang merasa lega setelah keluar dari sana.
Arga memang tidak pernah bisa berbohong pada Mamahnya, tapi semenjak ia mempunyai kepribadian dan hobi yang sama dengan Kaisar ia jadi sering berbohong pada Lisa.
Itu semua Arga lakukan untuk menjaga hati Mamahnya agar tidak khawatir dan sedih.
Arga berjalan menuju ke dalam kamarnya.
Sesampainya di sana ia membuka semua benda-benda kegemaran yang ia sembunyikan di bawah ranjang.
Arga senaja menyembunyikan benda itu di sana agar tidak di ketahui oleh Lisa.
Bahkan agar keberadaan benda kesukaannya aman, Arga tidak pernah mengijinkan para pekerja Mansion masuk untuk membersikan kamarnya.
Arga mengambil satu benda yang ada di dalam Kotak hitam berukuran cukup besar.
Usut punya usut, Kotak itu adalah warisan dari sang Papah yang di berikan padanya tepat di hari ulang tahunnya yang ke 15.
"Apa aku harus menggunakan ini, untuk memberi lukisan indah sebagai kenang-kenangan pada Jason?"tanya Arga pada dirinya sendiri, sambil menatap sebuah belati tajam nan berkilau.
Arga tersenyum puas melihat benda yang ada di tangannya dan ia mulai berimajinasi jika ia menggunakan Belati itu untuk menyayat dan menguliti Jason.
Setelah puas dengan apa yang baru ia gambarkan dalam imajinasinya.
Arga kembali menyimpan belati itu bersama kawan-kawannya yang ada di dalam Kotak.
Setelah menyimpan baik-baik dan memastikan tidak akan di temui oleh siapapun, Arga membaringkan tubuhnya di atas Ranjang berseprai hitam ia tertidur di bawah cahaya lampu yang temaram dan berdoa agar ia lekas berhadapan dengan Jason langsung.
*******
Keesokan harinya.
Seperti biasa, para orangtua selalu di sibukkan dengan rutinitas pagi yaitu mengurusi anak-anak dan suami mereka yang hendak berangkat Sekolah dan bekerja.
Begitupun dengan Luna dan Lisa.
Kedua Ibu ini sibuk di Rumah yang berbeda, tapi sama-sama mengerjakan tugas sebagai Ibu yang mempersiapkan keperluan anak-anak yang hendak berangkat Sekolah dan suami yang hendak berangkat bekerja.
"Ibu, apa aku akan berangkat bersama Ayah?"tanya Yolla pada Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
"Iya, Ayahmu yang akan mengantar ke Sekolah,"sahut Luna.
Dan langsung disambut dengan senyuman yang mengembang dan bahagia dari Putri mereka
"Kau sudah siap sayang?" tanya Jhon pada Putri kesayangannya.
"Sudah yah."
"Kalau begitu, habiskan sarapanmu setelah itu kita berangkat, jangan sampai kau terlambat Sekolah cantik,"ucap Jhon.
"Baik Yah."
Setelah perut mereka terisi dengan sarapan pagi yang luar biasa nikmatnya, karena di masak oleh Ibu yang handal dalam urusan masakan.
Jhon langsung meraih tangan Yolla dan menuntunnya keluar menuju mobil.
Tak lupa ia pun berpamitan pada istrinya seraya mencium kening Luna.
"Aku berangkat! Baik-baik di Rumah dan jangan pergi kemanapun." Pesan Jhon pada Luna.
"Iya ka, berhati-hatilah. Aku akan menunggumu dan tidak pergi kemanapun."
🕊️🕊️
Di tempat lain.
Tidak jauh berbeda, Lisa pun tengah mengantar Suami dan kedua anaknya sampai depan pintu Mansion.
Sama seperti Jhon, Kaisar juga memberikan pesan yang sama pada Istrinya untuk tidak pergi kemanapun sebelum ia kembali.
Dan begitulah mereka melewati hari-hari, dengan penuh bahagia dan keharmonisan keluarga yang terlihat sangat sempurna.
******
Hingga satu tahun kemudian.
Luna dan Jhon kembali di anugraihi dengan kehadiran anggota baru di keluarga kecil mereka.
"Sabar sayang! kau pasti bisa." Kata Jhon dengan keringat yang mengucur, dada yang bergemuruh serta badan yang bergetar. Lelaki itu tengah mendampingi Istrinya di Ruang bersalin.
Ya .. Saat ini Luna tengah berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anak kedua mereka.
Sudah beberapa Jam Jhon menemani Luna yang sedang menahan sakitnya kontraksi, tapi terlihat bukan hanya Luna yang menahan sakit, Sepertinya Jhon pun ikut merasakannya.
🕊️🕊️🕊️
Di tempat lain, tepatnya di belahan Bumi yang berbeda.
Seorang Pria tengah menatap Foto sebuah keluarga besar yang ada di tangannya.
Ia adalah Jason.
"Dari anggota keluarga mana kita memulainya?"tanya Jason pada asistennya yang bernama Piter.
Piter menurunkan sedikit wajahnya agar lebih dekat dengan Foto yang ada di tangan Jason.
"Bagaimana kalau yang ini Tuan,"ucapannya sambil menunjuk Foto seorang gadis kecil.
Bersambung....
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Dukung terus Mak Ntor ya 🤗
Tolong koreksi jika anda kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🙏
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
Selamat! Membaca 🤗
Jason memperhatikan lebih dalam foto gadis kecil yang ditunjuk oleh Piter.
"Apa Dia putri dari Kaisar?"
"Bener Tuan, namanya adalah Clara. Kurang lebih usianya 12 tahun. Dia Putri kesayangan Kaisar, Saya yakin jika kita bermain-main sedikit saja dengan anak ini sudah pasti memancing Kaisar."
Jason tersenyum, yang dikatakan Piter benar. Dia harus bermain-main dengan Putri kesayangan Kaisar, jika ingin membangkitkan jiwa kemarahan dari lelaki itu.
Jason masih menyimpan dendam yang membara pada Kaisar dan keluarganya, 10 tahun Ia menahan dan menyiksa Jhon tentu belum cukup memuaskannya hasta Dendamnya.
Jika di bandingkan dengan sakitnya ia saat kehilangan Anggelina dan Ibunya.
Jason merasa gagal karena Jhon berhasil diselamatkan oleh Rafi sebelum ia menghabisi lelaki itu.
Tapi untuk kali ini, Jason bertekad tidak akan lagi kalah dari Kaisar.
Dia akan menghancurkan keluarga Kaisar sampai ke akarnya.
Dan seperti yang ia ketahui, kelemahan Kaisar adalah keluarganya. Jika ia menyerang langsung pada lelaki itu tentu Kaisar akan dengan mudah mengalahkan Jason dan antek-anteknya tapi jika Jason menyerang melalui orang-orang terkasih Kaisar sudah bisa dipastikan lelaki itu akan lemah tidak berdaya.
Dan saat ini tujuan Jason adalah Clara Putri tersayang Kaisar dan Lisa.
"Apa kau sudah menyelidiki tentang anak ini?"
"Tentu Tuan, anak ini bersekolah di sekolah yang sama dengan saudara-saudarinya yang lain. Jika pagi hari ia akan diantar oleh Kaisar tapi ketika pulang, tepatnya pukul 15:00 dia hanya dijemput oleh sopir Mansion dan Kakak lelaki anak itu. Dan di saat mereka dalam perjalanan pulang kita bisa melakukan aksi kita, karena di saat itu Kaisar tidak berada di dekat anaknya,"ucap Piter.
"Bagus!"Jason tersenyum puas," besok kita kembali ke tanah air untuk melakukan apa yang harus kita lakukan."
"Baik Tuan, saya sudah menyiapkan semua keperluan dan keberangkatan Anda ke tanah air. Lalu bagaimana dengan Nona Shi, apa kita perlu mengajaknya juga?"
"Tidak perlu, lusa Shi akan kembali menjalani kontrol di Rumah sakit, jadi dia harus banyak beristirahat, biar Bibi Lin yang menjaganya di sini."
"Baik Tuan, kalau begitu saya pamit undur diri."Kata Piter seraya menundukkan kepalanya dan berlalu dari hadapan Jason.
🕊️
Sebenarnya 1 tahun yang lalu Jason sudah kembali ke tanah air, dengan tujuan mengurus bisnisnya di sana.
Dan disaat itu jugalah Kaisar dan Arga sudah merencanakan pembalasannya pada Jason Tapi semua itu gagal karena ternyata Jason sudah mengetahui rencana Kaisar terlebih dahulu.
Kaisar semakin memperkuat pasukannya untuk mengejar Jason sampai Jason tidak berani kembali ke tanah air.
Tapi, karena permintaan Luna dan Jhon yang ingin melupakan semuanya, dan tidak perlu menuntut balas dengan alasan ( Mereka ingin menikmati dan menjalani kehidupan Normal bersama keluarga kecilnya, tanpa harus menyimpan dendam pada siapapun) karena dengan kembalinya Jhon sudah sangat membahagiakan Luna dan Yolla.
Dan karena itu Kaisar melepaskan Jason.
Situasi ini di manfaatkan dengan baik oleh Jason, setelah 1 tahun menunggu akhirnya ia bisa kembali menjalankan misi balas Dendamnya.
Jason tidak mau kehilangan kesempatan emas ini, ia harus bisa membalaskan dendamnya pada keluarga kaisar.
********
Tibalah di hari, di mana Jason terbang ke tanah air, bukan untuk perjalanan bisnis melainkan untuk melaksanakan niatnya untuk mengganggu keluarga Kaisar.
Piter dan beberapa pasukan lainnya mengamati jalanan yang menuju ke arah Mansion Kaisar, dan tepat di saat itu juga sebuah mobil berwarna hitam melintas di depan mereka mobil itu dikendarai oleh sopir dan di dalamnya ada Kaisar dan anaknya yaitu Clara.
"Ikuti mereka tapi dengan jarak yang aman,"kata Piter pada sopirnya.
Sampai di Sekolah Piter menyaksikan secara langsung Kaisar mengantar putrinya sampai ke gerbang Sekolah lalu pergi dari sana.
Dia segera menghubungi Jason, mengabarkan jika situasi sesuai apa yang mereka harapkan.
🕊️🕊️
Di tempat lain. Lisa dan Sintia tengah berada di Rumah sakit tentu untuk menjenguk Luna yang baru kemarin melahirkan anak kedua mereka yang berjenis kelamin perempuan.
"Kenapa Bayimu begitu lucu dan menggemaskan sekali, aku jadi menginginkannya,"kata Sintia.
"Jika kakak ipar menginginkan Bayi, kakak ipar bisa langsung membuatnya kan!"sahut Luna.
"Yang dikatakan Luna benar, kau bisa kembali memiliki Bayi,"timpal Lisa.
"Aa... Aku tidak tahu apa aku masih bisa memiliki Bayi kembali."
"Kenapa kau bicara seperti itu, tentu saja kau bisa kembali memiliki bayi."
"Semoga saja Tuhan masih memberikan aku kesempatan untuk itu."
"Kenapa Kakak Ipar bicara seperti itu?"
"Iya benar, perkataanmu membuatku takut,"sahut Lisa yang menanggapi ucapan dari Luna.
KRING....
KRING......
"Sintia, sepertinya itu suara ponselmu."
"Ah iya benar, aku akan mengangkatnya sebentar."kata Sintia lalu menyerahkan Bayi mungil yang dari tadi ia gendong di tangan Lisa.
"Halo!"
(......)
"Aku masih di Rumah sakit."
(..….)
"Bisa, aku akan segera menyusul Fareline ke Sekolah kau tenang saja."
(....)
"Iya, kau juga harus menjaga dirimu baik-baik Jangan khawatir, aku akan menjaga Farelin dengan sangat baik, karena dia juga anakku."
Lisa dan Luna hanya tersenyum mendengar percakapan sepihak dari Sintia.
Mereka sangat yakin jika yang menghubungi itu adalah Farel.
Si Ayah posesif itu meminta istrinya untuk menjemput Farelin di Sekolah karena hari ini Farel tidak bisa menjemput putri kesayangannya, ia harus menghadiri pertemuan penting dengan klien bisnis yang tidak bisa ditunda.
Farel yang biasanya menjemput Farelin menyerahkan tanggung jawabnya itu pada Sintia dan meminta istrinya untuk tidak telat menjemput Farelin dan menjaga Farelin dengan baik selama di perjalanan.
"Apa itu Kak Farel?"tanya Luna, padahal ia sudah sangat yakin jika itu benar Farel.
"Memangnya siapa lagi, kakakmu itu dari dulu sampai sekarang sangat menyebalkan,"Sahut Sintia.
🕊️🕊️
Karena 30 menit lagi Farelin keluar dari Sekolah, Sintia pun memutuskan untuk segera menjemput Anaknya.
******
Karena jaraknya dari Rumah sakit ke Sekolah tidak terlalu jauh,
Sintia hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di Sekolah anaknya, ia menunggu di luar gerbang dan akhirnya Farelin keluar dengan berlari kecil dan langsung memeluk Mamihnya.
"Kenapa bukan Papih yang menjemputku?"tanya anak itu.
"Papihmu sedang sibuk sayang, jadi hari ini Mamih yang menjemput."
Secara bersamaan Clara dan Yolla pun keluar dari pintu gerbang.
"Sintia tau jika yang akan menjemput Clara adalah Sopir Mansion dan saat ini Sopir itu tengah menjemput Arga terlebih dahulu, Arga tidak diijinkan Lisa untuk membawa Mobil sendiri meskipun 1 tahun lagi ia akan lulus dari Sekolah Menengah Akhir.
Arga selalu di antara sopir untuk menempuh Sekolah dan kembali ke Mansion.
Clara merengek minta ikut pulang bersama Sintia, dan tentu saja Sintia tidak bisa menolak.
Ia menghubungi Lisa terlebih dahulu jika Clara ikut pulang bersamanya, dan Lisa tentu membiarkan itu karena baik Clara atau Arga mereka memang sering ikut Sintia.
Tapi tidak dengan Yolla karena Jhon sudah menjemputnya dan akan segera menunju Rumah sakit.
Bersambung....
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!