Faiz Adhitama
seorang cowok Cool itu yang jatuh cinta pada cewek Friendly, padahal sifat dia itu cuek dan dingin, tapi entah kenapa bisa jatuh cinta ke cewek Friendly.
Syafaira Tata Raveena
seorang cewek Friendly yang membuat cowok cool menjadi luluh dan salah satu orang yang bisa membuat dia luluh.
Syahrizal Pranada Putra
Biasa dipanggil Rijal, teman sohib Faiz yang dari SMP, Faiz hanya akrab dengan Rijal dan Malindo.
Eva Marchella Putri
Biasa di panggil Eva ini adalah sahabat baik Syafa, ya walaupun mereka baru kenal sejak masuk SMA tapi mereka sudah selayaknya kenal dari lama.
Nurul Nasha Razeta
Mantan nya Faiz yang masih mendekati Faiz dan terobsesi.
Putri Nayla Cantika
Sahabat dekat Eva dan Syafa, ya walaupun tidak sedekat Eva dan Syafa tapi Nayla juga menjadi tempat curhat Syafa kalau Eva lagi sibuk.
Justin Malindo jefri
Sahabat Faiz dan Rijal sejak SMP,mereka bertiga sudah bagaikan Triple Cool wkwk.
______________________________________________
Pagi yang cerah dengan udara yang masih sejuk.
Aku terbangun dari tidur ku karena Alarm ku berbunyi nyaring.
"Huaammmmm" ucap ku duduk sambil merenggangkan otot otot tangan.
Lalu aku mengucek mata dan berdiri membersihkan tempat tidur.
Setelah itu aku pun mandi dan mulai menyiapkan buku buku pelajaran hari ini.
Setelah selesai aku pun turun kebawa menemui Ayah dan Ibu.
Tuk tuk tuk tuk tuk
Langkah kakiku menuruni anak tangga satu demi satu.
____________________________________
Dimeja makan
Tak lama kemudian aku pun sampai di meja makan,dan aku pun membantu ibu untuk mempersiapkan sarapan pagi ini.
"Pagi Ibu" ucap ku.
"Pagi juga Putri kesayangan Ibu" ucap Ibuku.
"Wah wangi banget ini masakan Ibuku" ucap ku sambil mencium aroma masakan ibu.
"Tentu dong,siapa dulu yang masak" ucap Ibuku.
Kami berdua pun tertawa kecil karena percakapan yang sudah setiap hari kami lontarkan.
"Wah wah seru banget ya 2 perempuan yang Ayah sayangi" ucap Ayahku.
"Pagi Yah,Hehehe iya ini Yah,enak banget aroma masakan ibu" ucap ku masih melanjutkan percakapan yang tadi.
"Pagi Juga,wahhh emang enak masakan ibumu gaada tandingannya" ucap Ayah sambil mengacungkan jempol.
"Sudah sudah kalian berdua ini,mari sarapan dulu" ucap Ibu.
Kami pun sarapan tanpa ada yang berbicara lagi,hanya ada suara dentingan garpu dan sendok yang beradu.
"Kenyang" ucapku karena memang kenyang.
"Yasudah Ayah dan Syafa berangkat dulu Bu" ucap Ayahku berpamitan dan ibu pun menyalami Ayah.
"Iya Bu Syafa berangkat" ucapku sambil menyalami ibu.
"Hati hati dijalan" ucap ibu.
"Siap Laksanakan" ucapku dan Ayah kompak.
Aku dan Ayah pun keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil.
______________________________________
Didalam mobil aku pun mulai membuka percakapan.
"Ayah" panggil ku pada Ayah.
"Iya kenapa Sya" ucap Ayahku.
"Nanti Syifa kayaknya ada kerja kelompok,Ayah gausah jemput" ucap ku.
"Owh gitu,dimana kerja kelompok nya??" Tanya Ayah.
"Dirumah nya Nayla yah" ucap ku.
"Owh oke" ucap Ayah.
Tak lama kemudian aku pun sampai disekolah.
"Bay Ayah" ucap ku sambil melambaikan tangan kepada Ayah.
Aku pun masuk kedalam sekolah.
Tak lupa aku slalu menyapa pak Satpam yang ada didepan gerbang.
______________________________________
Sesampainya dikelas
"Hayy Sya" ucap Nayla.
"Hallo juga Nay" ucap ku.
"Nanti jadi kan kerja kelompok bareng??" Tanya Nayla.
"Jadi dongggg" ucap ku.
"Hallo bestieee bestieee" ucap Eva.
"Hayy juga bestieee ucapku" dan Nayla bareng.
Ya memang itu sudah menjadi kebiasaan kita bertiga jadi tak heran jika kami sudah hafal dengan kalimat tersebut.
"Nanti jadi kan guys kerja kelompok?" Tanya Eva.
"Jadi dongggg" ucapku.
"Emangnya nanti siapa aja??" Tanya ku.
"Pastinya kita bertiga ditambah Triple Cool" ucap Nayla.
"Hah, triple cool siapa??" Tanyaku.
"Itu loh masak gatau" ucap Eva.
"Yee kalau aku tau gabakal tanya lah" ucap ku ngegas.
"Santay dongggg ngegas an,diremm dongggg" ucap Eva.
"Shuttt udah udah,itu loh triple cool masak gatau,si Faiz, Rijal,sama Malindo" ucap Nayla.
"Hah! Ga salah denger?" Tanyaku memastikan.
"Lah emang kenapa si aelah" ucap Eva.
"Kan kalian tau mereka itu cool banget,kulkas bangett,ko mau si kerja kelompok bareng kita" ucap ku.
"Yo Ndak Tau Ko Tanya Saya" ucap Eva menggunakan suara dalam nya.
"Hadeh capekkkkkkkkk tau gitu ga ikut aku" ucapku.
"Enak aja ga ikut, harus ikut woyyy" ucap Nayla.
"Tau tuu harus ikuttt, gapapa kalik sama mereka ucap" Eva.
"Ya tapikan aku tu males tapi yasudah si mayan juga ganteng mereka apalagi si Faiz" ucapku cengar cengir.
Tuk!
Aduh!
"Sakit woyyyy" ucapku.
"Ya lagian pikirannya cowok mulu" ucap Eva.
"Yey biarin lah kan emang ganteng,yakali cantik!" Ucapku.
"Yey santay bu ngegas amat" ucap Nayla.
Bel masuk pun berbunyi nyaring
______________________________________
Kringgggggggggggggg
Setelah lama melewati pelajaran yang sangat melelahkan akhirnya waktu yang ditunggu tunggu oleh semua siswa siswi pun tiba.
______________________________________
Kringgggggggggggggg
Bel pun berbunyi lagi tanda istirahat telah tiba.
Yeyyyyy ucap seluruh siswa siswi dalam kelas.
Mereka semua pun berhamburan ke satu tempat,yaps betul Kantin sekolah.
"Oke guys ayok ke Kantin" ucapku.
"Ayok gass" ucap Eva.
"Oke Gasquen" ucap Nayla.
______________________________________
Dikantin!!!
"Ehem boleh gabung enggak?" Ucap seseorang itu.
Kami bertiga pun menoleh ke sumber suara tersebut dan ternyata itu adalah Malindo dan kawan kawan yakni Faiz dan Rijal.
"Boleh boleh sini sini" ucapku.
"Wah makasih ya" ucap Malindo.
"Sama sama" ucapku tersenyum.
Faiz hanya melirikku sekilas bahkan hampir tidak kelihatan melirik.
"Kalian mau apa biar aku yang antri" ucap Nayla.
"Biasa Bakso 1 ga pedes,sama Es Teh manis 1" ucapku.
"Kamu Eva pesen apa?" Tanya Nayla.
"Samain kayak Syifa aja,tapi aku Bakso nya Pedes ya" ucap Eva.
"Oke oke siap,kalian?" Tanya Nayla ke arah Faiz,Rijal,dan Malindo.
"Samain aja" ucap Faiz.
"Samain kayak punya siapa ni, Syifa atau Eva?" Tanya Nayla bingung.
"Syifa" ucap Faiz.
"Em oke,kalau kamu?" Tanya Nayla ke Rijal.
"Samain juga" ucap Rijal.
"Heh kalo ngomong yang bener dong jangan setengah setengah,kayak ngomong bayar aja,udah baik ditawarin" ucapku ngegas.
Faiz melirik dengan tatapan sinis, begitupun dengan Rijal.
"Eh maap ya,biasa mereka berdua ini, sabar ya" ucap Malindo.
"Hufttt sabarrr Sya sabarrr" ucapku mengelus dada.
"Jadi samain kayak punya siapa?" Tanya Nayla masi sabar.
Emang diantara mereka bertiga yang paling sabar adalah Nayla.
"Eva" ucap Rijal.
"Em oke deh,kalau kamu Malindo?" Tanya Nayla.
"Nanti aja,ayok kita antri,"ucap Malindo menarik tangan Nayla.
"Eh eh" ucap Nayla saat tiba tiba tangannya ditarik.
"Eh sorry wkwk" ucap Malindo.
Mereka berdua pun mengantri di ibu Kantin.
Kembali ke meja yang diduduki mereka berenam.
"Eh bdw kamu Faiz ya" ucapku basa basi.
"Iya" ucap Faiz.
"Yeeyyy sombong amat,emang ngomong itu bayar apa?" Tanyaku ngegas.
"Gausah berisik" ucap Faiz.
"Y" ucapku kesel.
Sekarang giliran Eva mengajak bicara Rijal.
"Hay Rijal" ucap Eva.
"HM" ucap Rijal.
"Yeeyyy berdua sama aja" ucap Eva.
"Tau tu makhluk dari mana, makhluk luar angkasa kalik" ucap ku dan ditatap sinis oleh Faiz dan Rijal.
"Apa? Mau marah ha, berani?" Tantang ku.
"Udah udah Sya biarin aja" ucap Eva.
"Hallo Faizzz gabung dong" ucap Nurul.
Faiz tak menjawab sepatah kata pun.
"Faiz kok kamu ga bales chat aku sih,kamu juga ini kenapa gabung sama mereka" ucap Nurul sambil meraih tangan Faiz tapi di hentakan langsung dengan kasar.
"Suka suka dia lah,lo pergi jauh jauh" ucap Rijal.
"Heh gua ga tanya lo ya" ucap Nurul.
"LO PERGI ATAU GUA SERET BIAR PERGI" bentak Faiz.
Aku pun yang ada didepan Faiz kaget mendengar perkataan Faiz yang sangat mengerikan.
Ternyata marahnya orang dingin ngeri juga, kukira enggak se memberikan itu, tapi aku salah, ternyata melebihi melihat hantu, batin ku.
Setelah kejadian istirahat tadi sekarang dipusingkan oleh materi yang dikasih ibu guru didepan.
"Haduh kapan sih bel pulang lama banget" ucapku.
"Yaelah Sya,sabar napa baru aja mulai belajar" ucap Nayla.
"Tau tu sabar donggg padahal gue juga pengen balik" ucap Eva
"Haduh kalian mah,udah lah nikmati aja" ucap Nayla
"GAK" Ucapku dan Eva.
"EHEM,ITU SIAPA YANG RIBUT RIBUT DIBELAKANG???" TANYA IBU GURU.
Memang guru yang sedang mengajar saat ini adalah termasuk guru killer dan gampang memberikan hukuman jika saat jam pelajarannya ada yang berisik dan ngobrol sendiri.
"Maaf Bu" ucapku.
"Iya tidak papa,jangan diulangi lagi" ucap ibu guru.
"Iya Bu" ucapku.
"Hufttt untung aja,eh bdw tumben baik tu ibu guru" ucap Eva
"Udah udah nanti aja dilanjutin" ucap Nayla
"Yayayayayaya" ucap Eva
Setelah lama melewati pelajaran yang sangat sangat berat wkwkwk kok berat sich akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi
______________________________________
Kringgggggggggggggg
"Yeyyyyy akhirnya" ucapku
"Asikkkkkkkk melelahkan hari ini" ucap Eva
"Haha bener banget" ucap Nayla
Tiba tiba
"EHEM" ucap seseorang
"Eh buset kaget" ucapku
"Eh sorry gaes" ucap Malindo
"Eh Malindo,kok kamu yang minta maaf,kenapa ga tu si kulkas aja" ucapku
"Hehe gpp mewakili" ucap Malindo
"Ada apa yaa?" Tanya Nayla
"Jadi kerja kelompok enggak?" Tanya Malindo
"Jadi dongggg,Ayok gas sekarang kerumah ku" ucap Nayla
"Eh tunggu tunggu ke sana naik apa an?" Tanya ku
"Merayap" ucap Eva
"Kayang aja seruu tuu" ucap Nayla
"Serius ini wehhh, kan gue tadi dianterin ayah" ucapku
"Yah gimana dong,gue udah bareng sama Malindo" ucap Nayla keceplosan
"WHAT" ucapku dan Eva
"Hehehe" ucap Nayla cengar cengir
"Kalian duluan aja gue mau cari bus dulu" ucapku
"Gabisa gabisa,kami nunggu kamu" ucap Nayla
"Tau tu Syifa,kami nunggu kamu aja" ucap Eva
"KALIAN DULUAN AJA" ucapku
"wkwk kelepasan" ucapku lagi
"Kebiasaan ni orang" ucap Nayla
"Dan lo (nunjuk Rijal) lo bareng Eva okee,gue ga mau penolakan!" Ucapku
"Ya" ucap Rijal
"Tau ah gue bete,gue mau cari bus aja" ucapku sambil berjalan ke halte
____________________________________
Setelah berjalan jauh dari parkiran menuju gerbang sekolah tiba tiba
Bruakkk
Nyaris Syifa hampir terjatuh ke dalam kolam ikan yang ada di deket gerbang sekolah,untung saja ada seseorang yang tiba tiba menolong nya
Mereka berdua sama sama terbengong, entahlah apa yang mereka pikirkan
Kenapa ni cewek kok tiba tiba buat gue penasaran,dia itu banyak bicara dll lucu batin Faiz
Kenapa ni jantung gue kek maraton batin Syifa
Beberapa menit kemudian lamunan mereka diselesaikan oleh deheman seseorang,yeah siapa lagi kalo bukan Faiz
"EHEM" deheman seseorang membuyarkan lamunanku
"HEH APA APA AN PEGANG PEGANG" ucapku ngegas
Tak ada jawaban dari orang itu
"Heh lo bude* yaa,kok gak jawab" ucapku
"Ya" ucap Faiz sambil memandang Syifa
"Ish kenapa sih lo ngintilin gue terus" ucap Syifa
"Geer" ucap Faiz
"Yaelah irit amat lu ngomong,dikira ngomong itu bayar apa" ucap Syifa
Syifa tetap aja nyerocos sampai ga sadar kalau Faiz udah pergi gaada disitu lagi
"Eh buset tu orang,main ninggalin gue segala,tau lah males gue" ucap Syifa melanjutkan perjalanan menuju halte
Tiba tiba ada suara teriakan seseorang
"STOP" Ucap Faiz Teriak sambil nyusul gue jalan ke halte
"Lo apa apa an sih,gausah teriak kali gue juga denger" ucapku
"Lo SM gue!!" ucap Faiz
"Dih ogah siapa juga yang mau boncengan bareng Lo" ucapku
"Terserah" ucap Faiz pergi
______________________________________
Di Halte
"Duh mana sih ni Bus,lama banget bikin BETE" Ucapku
Setelah setengah jam bus tak kunjung lewat akhirnya aku memutuskan untuk jalan kaki
Ditengah perjalanan ada seseorang yang naik motor berhenti tepat di depannya
"Naik" ucap Faiz
"Ga" ucapku
"Terserah si, gue cuman mau ngomong disini banyak hantu nya apalagi lo sendirian" ucap Faiz lalu ingin pergi
Entah kenapa tiba tiba dirinya bisa berubah 180⁰ seperti ini,dia yang dingin kenapa sejak ketemu Syifa si cewek friendly jadi membuat dirinya berubah seperti sedia kala
Gue ngomong apa an sih barusan,sejak kapan gue nawarin orang lain untuk gue bonceng batin Faiz
"Ettttt tunggu,gue ikuttt" ucapku langsung naik di jok belakang
"Gitu kek dari tadi,kan gue ga repot repot ngarang cerita" ucap Faiz ditengah perjalanan
Sumpah ini bukan gue,ini bukan gue batin Faiz
"Maksud lo,lo ngarang,dasar lo ya" Ucapku kesel
"Haha ya iyalah" ucap Faiz tertawa terbahak-bahak
WHAT,sejak kapan gue bisa ketawa kayak gini lagi, padahal gue terakhir ketawa semenjak kejadian itu,dan cuman hal kecil kayak gini gue bisa ketawa lagi batin Faiz
Cewek ini bikin gue makin penasaran aja batin Faiz lagi
Baru kali ini gue bisa ketawa sampe terbahak-bahak cuman karena hal konyol batin Faiz
"Ganteng juga lo ternyata kulkas" ucapku tanpa sengaja
"Hah, ganteng? Dari lahir kalik" ucap Faiz PD
"Dih,gausah kepedean lo jadi orang" ucapku
"Biarin" ucap Faiz
"Yyyy mls gue sm Lo" ucapku
"Dih malesan" ucap Faiz
Ni cewek lucu juga batin Faiz
Eh gak gak apa apa sih lo Faiz batin Faiz
"Lagian lo nya kulkas banget" ucapku
"Gue juga ada alesan kenapa gue kek gini" ucap Faiz
Sejak kapan gue ngomong kayak gini,gak gak kenapa saat deket ni cewek gue ngerasa nyaman batin Faiz
"Apa an" ucapku kepo
"Dih kepoan" ucap Faiz
"Biarin" ucapku
"Nanti aja kapan kapan gue ajak kerumah gue" ucap Faiz
Asli ini bukan gue,gue ga kayak gini batin Faiz
"Oklekkkkk kulkas" ucapku
Dibalas dengan deheman oleh Faiz,dan tak lama mereka pun sampai dirumah Nayla
______________________________________
Tata : Thor, nama ku kok ada 2 Tata sama Syafa.
Author : yaelah sama aja kalik biar bervariasi.
Tata : Yayaya deh author selalu benar.
Tata : Thor.
Author : oek, tidak melayani bon neng disini.
Tata : enak aja, dikira mau ngutang apa.
Author : yaelah sensi amat neng.
Tata : iya emang,gara gara Faiz tu.
Faiz : lah kok bawa bawa gue sih.
Tata : kan emang lo.
Nayla : udah udah stop, kalian ini, mau lanjut enggak, kok debat mulu.
Malindo : tau tu kek kucing sama tikus.
Eva : udah gausah dipisah seru tau ada tontonan.
Rijal : (Pletakkk) bisa diem ga.
Eva : sakit woyy,main jitak jidat orang aja.
Rijal : makanya diem,ngoceh mulu.
Eva : y.
Author : UDAH UDAH DIEM, ATAU MAU AUTHOR GANTI PEMERAN.
Tata : iya maaf thor.
Eva : maaf thor.
Nayla : maaf thor.
Malindo,Rijal,Faiz : maaf thor.
Author : iyaa author maafin.
Di depan rumah Nayla
Ting tong ting tong
Bunyi bel yang dipencet oleh Syafa.
Ceklekkkk
Tak lama pintu pun terbuka dan menampakkan sosok pemilik rumah. Bukan hantu yaaa tapi Nayla wkwk.
"Kalian dari mana aja sih lama banget" ucap Nayla.
"Ntar aja itu, disuruh masuk dulu kek, pegel tau berdiri mulu" ucapku.
"Yayaya mari masuk nyonya dan tuan" ucap Nayla becanda.
"Terima kasih asisten ku" ucap Syifa sambil menahan tawa.
"Terserah deh capek gue" ucap Nayla.
...****************...
Di ruang tamu
"Woyyy lama amat kalian, dari mana aja?" tanya Eva.
"Berisik" ucap Rijal.
"Sewot lo" ucap Eva.
"Tadi gw nunggu bus gak ada yang lewat, eh si kulkas nawarin akhirnya gw terpaksa mau" ucapku.
"Endingnya nebeng juga" sindir Faiz.
"Eh kasih tau temen lo ya, ngomong langsung gausah nyindir" ucapku ke Maindo dan Rijal. Malindo dan Rijal yang merasa namanya disebut menoleh sekilas kearah Syafa.
"Lagian lo nya Sya, udah ditawarin gamau" ucap Nayla.
"Udah udah ayok kerjain tugas nya biar cepet clear dan nyantai kita" ucap Faiz.
'Mungkin gw harus bisa beradaptasi sama mereka, gw juga gatau dorongan dari mana nyaman sama cewek itu, dan temen temen nya juga seru' batin Faiz.
"Demi apa woyyy, lo ngomong" ucap Eva membuat ekspresi syok.
"Woyy, dia kan juga punya mulut" ucap Rijal.
"Bisa diem gak, kita fokus ke tugas dulu" ucapku.
Akhirnya mereka mengakhiri pembicaraan tersebut dan fokus ke tugas yang diberikan oleh Ibu guru.
Mereka terlihat sangat teliti mengerjakan tugas, karena guru yang memberikan tugas adalah guru killer.
Mereka juga sudah membagi tugas masing masing orang agar cepat selesai, dan kefokus an mereka semua teralihkan saat tiba tiba bunyi suara di handphone Syafa.
Kring kring kring
"Halo, kenapa Bu???" tanyaku.
"Hallo Nak, Ibu mau bilang kalau Ibu sama Ayah mau ke luar kota, Ayah mendadak ada urusan kantor disana, jadi kamu nginep dulu aja dirumah Nayla atau Eva, kamu gpp kan Nak???" tanya Ibu ditelfon.
"Owh iya Bu, enggak apa apa kok, Ibu sama Ayah hati hati ya, jangan lupa oleh oleh nya" ucapku sambil cengengesan.
"Oke kalo gitu Ibu matiin ya, bayyy" ucap Ibuku lalu mematikan telfon.
"Bayyy juga" ucapku lalu mematikan telfon.
"Siapa Sya?" tanya Nayla.
"Ibu" ucapku.
"Kenapa?" Tanya Eva.
"Mau ke luar kota, mendadak Ayah ada urusan disana" ucapku.
"Terus?" tanya Nayla.
"Yaa gw ngindep dirumah lo gpp?" tanyaku ke Nayla.
"Wah sungguh tidak papa sekali, dengan senang hati" ucap Nayla.
"Hahaha sa ae lu" ucapku.
"Lanjutkan tugasnya baru ngobrol" tegur Rijal.
"Iya iya" ucap Eva. Dan akhirnya tugas mereka pun selesai juga.
"Akhirnya selesai, pegel pegel gw" ucapku.
"Haha yaelah lo mah" ucap Nayla.
"Remaja jompo" ucap Eva sambil tertawa kecil.
"Sa ae lu pada" ucapku.
"Bdw kok tumbe lo ngomong, kesambet apa an?" tanya Eva ke Rijal.
"Lo kira gue bisu apa gabisa ngomong, kalo kesambet habis kesambet waktu gw bonceng lo" ucap Rijal.
"Cie cie cie cie, ehem ehem" goda Nayla.
"Yey, gw cantik gini dibilang bikin nyambet orang" ucap Eva.
"Yayyaa" ucap Rijal.
Setelah itu mereka bercanda riang, entah apa aja yang membuat mereka bisa jadi seakrab sekarang.
"Wah wah aslinya kalian bertiga seru juga ya" ucapku.
"Iya weh ga nyangka gue" ucap Nayla.
"Sama weh, seru juga ternyata" ucap Eva.
"Selamat berarti anda adalah orang yang beruntung" ucap Malindo.
"Beruntung gimana?" tanyaku heran
"Karena ngobrol sama orang orang ganteng" ucap Faiz sambil menaik turunkan alis nya.
"Paan sih lo gaje" ucapku membuang muka.
"Weh ngomong apa an dah, gak paham gw" ucap Eva bingung.
"Bocil gaperlu tau" ucap Rijal.
"Lo ya, bener bener bikin gw naik darah mulu" ucap Eva.
"Bagus dong, berarti kan gw baik" ucap Rijal.
"Yayayayayaya" ucap Eva.
"Maksudnya gimana sih yang kamu bilang itu Malind?" tanya Nayla.
"Yaa kami jarang berbaur dengan orang baru, dan jarang banget bisa se akrab ini, kalo pun ada berarti kalian orang beruntung yang berarti bisa berteman dengan kami" ucap Malindo panjang lebar.
"Beruntung apa an, dapet kulkas gini" ucapku. Pletak "sakit woyy" ucapku lagi.
"Siapa yang lo maksud kulkas?" tanya Faiz.
"Dih merasa yaa" ucapku.
"Udah udah cukup" ucap Nayla.
"Yeyy berarti kita jadi berenam sekarang" ucap Eva.
"Iyaaaaaaaa" ucap mereka kompak.
Karna hari semakin sore mereka pun berpamitan untuk pulang kerumahnya masing masing, kecuali Syifa karena nginap dirumah Nayla.
...****************...
Tiba digarasi rumah Nayla
POV Eva
"Duh pulang sama siapa nih gw?" tanya Eva pada dirinya sendiri dan mondar mandir mencari angkot.
"Aelah mana udah mau gelap lagi" ucap Eva.
Tin tin tin
Tiba tiba ada motor yang berhenti didekat nya
"Naik" ucap Rijal.
"Siapa? Gue?" Tunjuk nya pada dirinya sendiri.
"Bukan, itu tembok noh" ucap Rijal kesal.
"Owh" ucap Eva melanjutkan melihat sekeliling mencari angkot.
"Buruan naik" ucap Rijal ngegas.
"Gak" ucap Eva kekeh.
"Mau naik sendiri atau gw paksa naik Lo" ucap Rijal.
"Yyyyyyyyyy bawel" ucap Eva.
"Gitu kek dari tadi, gak buang buang waktu gw" ucap Rijal.
"Kalo gak ikhlas gausah" ucap Eva.
"Ikhlas" ucap Rijal.
...****************...
Di perjalanan
"EHEM, gw mau nanya boleh gak?" tanya Eva.
"Ya" ucap Rijal.
"Kenapa sih lo dan temen temen lo irit bicara?" tanya Eva memastikan.
"Ya gapapa sih, gw males aja ngeladein orang gak penting" ucap Rijal.
"Terus" tanya Eva.
"Nabrak" ucap Rijal terkekeh.
"Ish bukan itu maksud gw, terus kenapa lo kok sama gw dan temen temen bisa banyak ngomong" tanya Eva lagi.
"Yaa gatau sih, seru aja gitu ngobrol bareng kalian" ucap Rijal.
"Owh gitu, okedeh siap siap" ucap Eva
"Tapi jangan cuek cuek dong, gw jadinya, kayak ngomong sama tembok kalo lo irit bicara" lanjutnya.
"Iya gw usahain" ucap Rijal.
"Wokeyyy siap" ucap Eva.
Tak terasa sudah sampai dirumah Eva, bdw pasti banyak yang nanya kenapa Rijal bisa tau yakan? sebelum nganterin Eva itu Rijal tanya dulu cuman enggak author tulis hehe.
__________________________________
Readers : Thor ayok dong dilanjut.
Author : Iya iya sabar readers ku.
__________________________________
"Dah sampe" ucap Rijal.
"Okeeeeeeeeee terima kasih banyak" ucap Eva.
"Sama sama" ucap Rijal.
"Mau mampir enggak?" Tawar Eva.
"Enggak dulu yaa, udah mau magrib" ucap Rijal.
"Em okedeh, hati hati dijalan, jangan lupa jaga yang ada di hati haha" ucap Eva becanda.
Tadi sebelum benar benar sampai dirumahnya, Rijal sempat mengutarakan isi hatinya kalau dari pertama melihat Eva ia sudah jatuh hati, dan ternyata begitu pula dengan Eva, dan Eva membalas perasaan Rijal padanya.
"Asyiapppp pasti" ucap Rijal membalas, tak lupa ia mencium kening Eva, yang pasti membuatnya salah tingkah.
Setelah itu Rijal pun menjalankan Motornya hingga tak terlihat, dan Eva pun masuk kerumah, tak lupa dengan senyuman yang mengembang di bibirnya, dan menutup pintu gerbang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!