NovelToon NovelToon

Scandal Kakak Ipar

BAB 1

"Kak" Khaira menyodorkan sebuah testpack kecil ke arah Sam, senior nya sekaligus kekasih nya.

"kamu yakin itu anak ku?" tanya Sam dengan nada datar.

Khaira mengepalkan tangan nya kuat-kuat, sambil menahan buliran bening jatuh dari pelupuk mata nya.

"Apa bercak darah di tempat tidur ku, belum bisa membuktikan atas keraguan mu kak?" ucap Khaira

"Ya siapa tahu setelah itu kamu berhubungan dengan pria lain" ucap Sam masih dengan nada datar nya.

Khaira menggelengkan kepalanya dengan cepat, buliran bening yang sejak tadi ditahan sekarang tak bisa di bendung lagi.

Terbayang bagaimana wajah Ayah dan bunda nya yang begitu besar menaruh harapan pada diri nya, tapi Khaira yang telah menghancurkan harapan itu sendiri.

"Maafkan aku Khaira tapi orang tua ku tidak akan merestui kita" lirih Sam.

"Ya aku sadar diri kak, tapi setidak nya akui anak ini kak" pinta Khaira

Sam terlihat diam.

"aku ke kelas dulu" ucap Sam sambil berlalu.

Khaira tambah menundukkan kepala nya menangis sejadi nya, mengeluarkan sesak di dalam dada.

POV Sam

Hidupku saat ini hancur saat Khaira memberikan sebuah alat tes kehamilan, ya Khaira hamil.

"kamu yakin itu anak ku?"

Kalimat itu lolos begitu saja dari bibirku tanpa memikirkan perasaan Khaira.

Terlihat pundak nya bergetar, Khaira menangis.

Memang aku sadar telah merenggut kehormatan gadis sebaik dia, aku yang sudah di butakan nafsu mengesampingkan perasaan orang tua ku dan orang tua Khaira.

Aku masih duduk di semester 4 sedangkan Khaira dia baru masuk tahun ini mungkin usia nya msh 19 tahun.

Kami sering melakukan nya di rumah Khaira karena kedua orang tua nya sibuk ke pasar, ya Khaira berasal dari keluarga yang sederhana untuk masuk ke universitas favorit Khaira hanya mengandalkan beasiswa, sedangkan aku dengan brengsek nya menghancurkan masa depan gadis itu.

*******

Flashback ON

drtttttttt....

ponsel Khaira bergetar

💌 "Sayang, aku tunggu di gerbang kampus"

Khaira membaca nya sambil merona malu.

💌 "Iya kak"

Balas Khaira.

Usai jam terakhir selesai Khaira buru buru keluar,

"Buru buru ya Ra?" tanya Azwa, sahabat nya.

"Iya Wa, maaf ya"

Azwa mengangguk.

"Sayang ku" ucap Sam saat Khaira mendekati nya.

"Kita langsung ke rumah ku kak, tadi aku dan bunda bikin pie susu kamu mau coba?" kata Khaira.

"Oke" ucap Sam sambil jari nya membentuk huruf O.

Di ruang tamu saat menunggu Khaira mengambil kue yang tadi di buat dengan bunda nya, Sam menatap sekeliling rumah Khaira yang sangat sederhana berbanding terbalik dengan rumah yang ia tempati.

"Maaf menunggu lama kak, dan maaf juga rumah ku sederhana" ucap Khaira merasa malu

"Rumah kamu nyaman kok, oh ya orang tua mu kemana?" kata Sam berusaha mengalihkan.

"Bentar lagi pulang dari pasar, orang tua ku punya toko kelontong kecil di pasar" jawab Khaira,

Sam mengangguk.

Saat sedang menikmati kue, Khaira terlihat belepotan membuat Sam gemas melihat nya. Sam merasa gemas tanpa sadar membersihkan dengan bibir nya sendiri, Khaira nampak terkejut.

"Kak" lirih Khaira.

Entah bagaimana awal nya kini Khaira sudah setengah telanjang, Sam mengusap punggung Khaira perlahan.

Sejak kejadian itu Sam semakin berani hingga Khaira kehilangan sesuatu yg sangat berharga, tapi bukan Sam nama nya, playboy cap buaya itu bukan menyesali perbuatan nya, malah menjadi jadi mencuri kesempatan setiap orang tua Khaira tidak ada di rumah.

Hingga akhir nya tiba di hari ini saat Khaira menyatakan diri nya positif hamil.

BAB 2

Setelah kejadian Minggu lalu, Sam tetap menjalani aktivitas nya seperti biasa. Selesai gym ia bersiap ke kampus dan sarapan bersama keluarga nya.

"Selamat pagi" ucap Sam tersenyum.

Sam adalah pribadi yang hangat, tak heran banyak teman wanita yang salah mengartikan sikap ramah nya.

Begitu pun dengan Khaira yang belum pernah berdekatan dengan pria manapun terpikat dengan pesona Sam, meskipun ia harus menutup telinga nya dari nasihat sahabat nya kalau Sam sering berganti teman kencan.

"Pagi sayang" ucap Meilani, mama nya.

Sedangkan papa Pram dan kakak nya Bram hanya melirik sekilas tanpa berkata apa apa.

Mereka dua orang yang sama datar & dingin.

Adreena si bungsu, gadis cantik yang saat ini tengah duduk di kelas dua SMA internasional.

Mika, istri Bram adalah seorang model yang cukup di perhitungkan serta memiliki butik yang cukup terkenal. Ia dan Bram menikah karena perjodohan bisnis kedua orang tuanya.

"Aku duluan" ucap Bram sambil berlalu.

"Anak itu!" ucap papa Pram sambil menggelengkan kepalanya.

Meilani hanya menghela nafas.

Mika tidak peduli dengan suami nya, ia kembali melanjutkan sarapan nya. Selama pernikahan Mika mengurus diri sendiri tidak pernah saling menjalankan kewajiban sebagai suami istri, yang penting hubungan mertua dan orang tuanya berjalan dengan baik begitu juga dengan kerjasama nya.

Pernah dirinya mencoba memberi perhatian kecil, namun sang suami hanya menjawab dengan ketus dan dingin tak jarang dengan membentak. Membuat Mika masa bodoh dengan suami nya itu dan mencari kesenangan di luar sana.

*********

Aini hari ini tidak ikut suami nya ke pasar, setelah melepas Khaira untuk berangkat ke kampus Aini masuk kedalam untuk beres-beres.

Aini masuk ke kamar Khaira, tampak rapi seperti biasa nya. Aini mengulum senyum.

Mata nya sekilas melirik amplop coklat yang tergeletak di meja belajar Khaira, Aini mengambil nya dan mengeluarkan isi nya.

Sebuah alat tes kehamilan, alat itu menunjukan dua garis merah meskipun warna nya sudah agak pudar.

Tangan Aini gemetar, ia saat ini takut pikiran buruk yang terlintas di benak nya benar benar menjadi kenyataan.

Tubuh nya ambruk di kursi ia menatap sekeliling, tangan nya mengambil ponsel menghubungi seseorang.

📳 "Yah bisa pulang sebentar, ada hal yang penting" suara Aini bergetar.

Setelah menutup ponsel Aini langsung tak sadarkan diri.

Di pasar, Bayu menutup toko nya lebih awal takut istri nya terjadi apa apa, setelah menerima panggilan tadi.

Benar saja saat tiba di rumah, Bayu menemukan istri nya yang sudah tak sadarkan diri. segera meminta bantuan tetangga untuk membantu ke klinik terdekat.

"Bunda ada apa?" tanya Bayu saat sepulang dari klinik.

Aini menatap suaminya dengan tatapan kosong, Bayu yang masih belum mengerti apapun hanya bisa memeluk istrinya itu.

Aini mencoba melangkah mengambil amplop coklat yang sudah ia simpan sebelum tadi menelepon suami nya.

dengan bergetar Aini memberikan amplop itu pada Bayu.

"Bunda hamil lagi?" tanya Bayu setelah mengeluarkan isi amplop tersebut.

Aini diam.

"Ayah bersyukur kita masih di beri rezeki meskipun di usia yang sudah tidak muda lagi, inikan keinginan bunda dari dulu memberikan adik untuk Khaira" ucap Bayu.

Aini menggeleng.

"Alat itu bunda temukan di kamar Khaira" ucap Aini pelan.

Deg.

Bayu merasakan tubuh nya terguncang, pikiran nya mendadak berhenti. Bagaimana bisa?

"Yang ayah tahu Khaira gadis yang baik Bun" lirih Bayu setelah bisa menguasai pikiran nya kembali.

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Khaira ke depan nya, jika semua ini benar ada nya.

Bab 3

Dari tadi Khaira merasa gelisah, ia tidak tahu ada apa. setelah semua pembelajaran selesai Khaira pamit duluan pada Azwa.

Di lorong kampus, Khaira berpapasan dengan Sam. Khaira melirik sekilas sedangkan Sam menunduk meneruskan langkah nya.

Khaira menatap nanar kepergian Sam, ia seolah tak peduli setelah berhasil menanamkan benih di rahim Khaira.

Khaira meneruskan langkah untuk pulang ke rumah.

POV Khaira.

Aku membayar ongkos setelah sampai ke jalan dekat rumah ku, aku meneruskan dengan berjalan kaki sebentar.

Saat tiba di rumah, kenapa pintu di biarkan terbuka?

kulihat ayah dan bunda sedang melamun.

"Ayah, bunda" sapaku

Ayah dan bunda tersenyum samar.

"Udah pulang, sini nak duduk" kata Ayah.

Aku mengangguk. Bunda menatapku dengan tatapan sedih, ada apa ini?

Ayah mengeluarkan sebuah amplop.

Deg.

Amplop itu.

"Bisa kamu jelaskan nak?" kata Ayah.

Seluruh tubuh ku gemetar, kenapa aku bisa ceroboh sampai lupa menyembunyikan amplop itu.

Aku menangis.

"Benar ini punya kamu nak?" tanya bunda

Setelah lama diam, aku pun mengangguk.

Bunda menangis langsung memeluk ku.

"Siapa nak Ayah dari bayi itu?" tanya Ayah.

"K-ak s-am, ka-kak kel-as ku" ucap ku terbata

"Kita temui keluarga nya, nanti ayah ke kampus mencari tau alamat nya"

"Tapi yah, kita tidak sederajat dengan keluarga nya" lirih ku.

"Sederajat atau tidak dia tetap harus bertanggung jawab, karena di perut mu ada anak nya" kata ayah dengan sorot mata tajam.

Baru kali ini aku melihat ayah marah, karena sebelum nya ayah tidak pernah seperti ini.

******

POV Sam

Aku berjalan ke arah lorong kampus, saat menatap ke depan, ada Khaira ia diam mematung sambil menatap ke arah ku.

tatapan nya sendu, wajah nya terlihat gelisah. Kasihan dengan Khaira tapi aku juga takut dengan Papa ku.

Papa ku seorang yang ambisius dengan harta, hingga kakak ku di jodohkan dengan rekan bisnis nya, agar perusahaan papa semakin besar. Jika papa tau aku menghamili gadis dari keluarga sederhana, semua fasilitas ku akan di cabut dan cita cita ku menjadi arsitek hanya akan sebatas angan saja.

Maafkan aku Khaira.

Aku tidak menyangka hubungan aku dan Khaira akan sejauh ini, awal nya aku hanya penasaran kencan dengan gadis lugu seperti mu.

Cinta?

Ya, awal nya perasaan ini menggebu tapi saat aku mengetahui Khaira hamil rasanya terasa hampa.

********

Khaira menatap bangunan megah dan mewah di depan nya, ia tahu Sam adalah orang berada tapi ia tidak menyangka kekayaan keluarga Sam di atas rata rata.

Bunda Aini mengerti apa yang di rasakan Khaira, ia menggenggam tangan anak semata wayang nya untuk menguatkan, memberi dukungan apapun yang terjadi dia adalah orang terdepan yang akan melindungi Khaira.

Bayu menghampiri pos jaga satpam.

"Maaf pak ada yang bisa di bantu?" ucap satpam ramah.

Hahhh!

Khaira bernafas lega ia pikir satpam orang kaya akan sama seperti di sinetron televisi, galak dan judes.

"Saya ingin bertemu dengan orang tua nak Sam pak" kata Bayu.

"Maaf bapak siapa?"

"Saya orang tua dari teman nak Sam"

"Bapak tunggu sebentar"

Terlihat satpam menelepon menanyakan apakah majikan nya mau menerima tamu.

"Silahkan masuk pak" kata satpam.

Bayu mengajak istri dan anak nya untuk masuk, setelah memasuki gerbang mereka semakin takjub di suguhi taman bunga yang luas terdapat gazebo serta kolam ikan yang ada air mancur nya.

"Mari pak, silahkan duduk dulu" kata Mak Asih.

Mak Asih adalah asisten rumah tangga yang sudah mengabdi sejak mendiang kakek Sam masih hidup.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!