Hari itu adalah hari sabtu...
Tepat sekolah sedang libur, Kim Lee Park tidak pergi mengajar hari ini.
Dia menggeliat pelan di atas tempat tidurnya.
Menguap berulangkali dengan kedua mata yang nyaris terpejam.
"Hoam... Seandainya aku bermimpi bertemu seorang bidadari...", gumam Kim Lee Park.
Pria berwajah imut itu memeluk boneka beruang besar di tangannya lalu membetulkan letak selimutnya.
"Hari ini sekolah libur, aku mau tidur sehari penuh...", gumamnya lagi.
Kali ini Kim Lee Park melingkarkan kedua kakinya ke arah boneka beruang sambil mengusapkan pipinya ke kepala boneka itu.
Kling... Kling... Kling...
Terdengar suara seperti lonceng menggema keras di ruangan tidur Kim Lee Park.
Kim Lee Park tidak mengindahkan bunyi suara itu karena dia mulai mengantuk.
"Kim Lee Park... Kim Lee Park... Kim Lee Park..."
Suara seseorang berbisik pelan.
Namun, Kim Lee Park masih tidak memperdulikannya dan dia tidur tanpa mendengarkan panggilan suara itu.
"Kim Lee Park ... Kim Lee Park ... Kim Lee Park..."
Suara itu memanggil kembali.
Kali ini tepat di telinga Kim Lee Park yang baru tertidur.
"Kim Lee Park... Kim Lee Park... Kim Lee Park... Kim Lee Park sayang..."
Panggil suara lembut itu pada Kim Lee Park yang terlelap.
"Kim Lee Park ! Kiiiim Lee Park !!!", teriak suara itu keras.
Memekakkan gendang telinga Kim Lee Park sehingga pria berwajah inoncent itu langsung terjaga kaget.
"Apa !?", teriak Kim Lee Park.
Tampak keringat dingin membasahi tubuh Kim Lee Park yang terbangun karena teriakan keras di telinganya.
Kim Lee Park menolehkan kepalanya.
"Si--siapa kamu ???", teriak Kim Lee Park terkejut.
Kim Lee Park bergerak mundur ke arah belakang dan merapat ke dinding kamarnya seraya memegangi boneka beruang itu erat-erat.
"S--siapa k--kamu !?", tanya Kim Lee Park lagi.
Seorang perempuan berambut perak tengah berdiri tepat di hadapan Kim Lee Park sambil tersenyum lembut.
Memakai hanbok hitam serta Jokduri di kepalanya.
"Aku !?", sahut perempuan cantik itu.
Perempuan berwajah cantik jelita itu menunjuk ke arah dirinya sendiri ketika Kim Lee Park bertanya padanya.
"Iya !!!", teriak Kim Lee Park.
"Oh, aku !?", ulang perempuan itu.
"Iya !!!", teriak Kim Lee Park lagi. "Kamu ! Siapa kamu ???", sambungnya.
Perempuan cantik itu memiringkan kepalanya ke kanan sambil menatap ke arah Kim Lee Park.
"Aku ???", ucap perempuan bermata indah itu.
"Tuhan ! Iya ! Kamu ! Siapa kamu ???", sahut Kim Lee Park hampir hilang ingatan.
"Mmm... !?", gumam perempuan cantik itu.
"Ya Tuhan ! Ada apa dengannya ?", kata Kim Lee Park.
"Aku !?", ucap perempuan itu lagi.
Perempuan asing yang tiba-tiba muncul di dalam kamar Kim Lee Park itu hanya memiringkan kepalanya ke arah kanan dan kiri berulangkali.
"Chun Cha...", kata perempuan itu.
"Apa !? Aku tidak mendengarnya !? Coba kamu ulangi lagi ucapanmu !", sahut Kim Lee Park.
"Namaku Chun Cha, aku adalah istri reinkarnasimu, Kim Lee Park...", kata gadis cantik itu.
"Apa !!! Istri !!!", teriak Kim Lee Park semakin kaget.
Kim Lee Park mendekap erat boneka beruang miliknya sambil merapatkan tubuhnya ke dinding kamar.
"Istri !? Sejak kapan aku menikahimu ???", teriak Kim Lee Park gemetaran.
Chun Cha bergerak pelan mendekat ke arah kasur yang digelar di atas dadami dimana Kim Lee Park tengah duduk ketakutan.
"Sejak kita masih bayi, Kim Lee Park", sahut Chun Cha.
"Apa yang kamu katakan itu !? Pergi ! Pergi sana !", teriak Kim Lee Park kalut.
Kim Lee Park mengibaskan kedua tanganya ke arah Chun Cha yang berdiri di depannya.
"Tenanglah Kim Lee Park !", ucap Chun Cha.
Chun Cha menjentikkan jarinya lalu muncul bintang-bintang di sekitar tangannya kemudian menyebar memenuhi tubuh Kim Lee Park.
"Apa ini !? Hentikan !", teriak Kim Lee Park seraya menghalau bintang-bintang di sekitarnya.
Tubuh Kim Lee Park mendadak kaku bagaikan patung dan terdiam.
Posisi Kim Lee Park menatap Chun Cha dihadapannya tanpa berkedip.
"K--kau...", ucap Kim Lee Park gagap.
"Dengarkan aku, Kim Lee Park !", pinta Chun Cha.
Kim Lee Park hanya menatap Chun Cha dingin, bibirnya mengatup rapat ketika gadis cantik itu berbicara padanya.
"A--apa...m--maumu... ?", tanya Kim Lee Park berusaha membuka mulutnya yang kaku.
"Aku hanya ingin katakan bahwa aku datang kembali kepadamu setelah melewati reinkarnasiku yang ke seratus kalinya, sayang", sahut Chun Cha.
"Mmm...", Kim Lee Park berusaha menjawabnya.
Namun, bibir Kim Lee Park seolah-olah terkunci rapat.
"Aku adalah istri reinkarnasimu yang dikirim oleh langit setelah masa reinkarnasiku yang ke seratus berakhir", lanjut Chun Cha.
Kim Lee Park membelalakkan kedua matanya tak percaya.
Deru nafas Kim Lee Park tidak beraturan ketika Chun Cha bergerak mendekat ke arahnya.
"Aku lahir kembali setelah kematianku di masa lalu yang menyedihkan karena perpisahan kita", ucap Chun Cha.
"Perpisahan kita !?", sahut Kim Lee Park yang dapat berbicara lagi.
"Iya, aku datang dari masa Josean untuk menemuimu, Kim Lee Park", ucap Chun Cha.
"Josean !? Apa maksudmu ?", sahut Kim Lee Park kaget.
"Aku Chun Cha, anak bangsawan dan merupakan salah satu bagian keluarga Dinasti Josean yang mati mengenaskan karena kehilangan suaminya di hari pernikahannya", ucap Chun Cha.
Mulut Kim Lee Park terbuka lebar seraya menatap lurus Chun Cha.
Kim Lee Park hanya mampu mengedipkan kedua matanya pelan tanpa mampu bersuara.
"Saat acara pemakamanmu, aku sebagai istrimu tengah bersedih dan setiap malam hanya menangis tiada hentinya hingga aku ikut mati di hari pemakamanmu", ucap Chun Cha.
"Apa karena itu kamu memakai Jokduri di kepalamu serta hanbok hitam itu ?", kata Kim Lee Park.
"Iya... Saat kematianku yang menyedihkan karena kehilanganmu, aku tengah mengenakan hanbok hitam serta Jokduri hitam dari sutra ini...", ucap Chun Cha.
"Kenapa kamu tidak menggantinya sebelum kamu mati ?", teriak Kim Lee Park kesal.
"Apa maksud perkataanmu itu ???", kata Chun Cha heran.
"Kau sedang membual, ya !!! Apa kamu pikir aku ini pria bodoh yang bisa kamu tipu !?", teriak Kim Lee Park.
Chun Cha hanya memiringkan kepalanya ke samping kanan.
Dia menatap Kim Lee Park dengan kedua mata indahnya yang menyipit.
"Aku tidak mengerti yang kamu ucapkan itu, Kim...", sahut Chun Cha bingung.
"Dan aku juga sama tidak mengertinya dengan ucapanmu itu !!!", jawab Kim Lee Park dengan nada tinggi.
"Tapi aku berkata yang sebenarnya, Kim Lee Park", ucap Chun Cha.
Chun Cha berdiri di depan Kim Lee Park yang duduk meringkuk di atas dadaminya sambil merapatkan tubuhnya ke dinding.
"Kamu pikir aku percaya padamu ! Hah !?", kata Kim Lee Park mulai kesal.
Kim Lee Park benar-benar hampir kehilangan akal sehatnya ketika gadis berpakaian tradisional kuno dengan Jokduri menghias kepalanya tiba-tiba muncul di dalam kamarnya.
"Aku tidak benar-benar sakit karena aku tahu bahwa aku sangat sehat", ucap Kim Lee Park.
"Tapi aku memang istri reinkarnasimu yang lahir kembali dari masa lalu untuk menemuimu, Kim Lee Park", sahut Chun Cha.
Kim Lee Park tertawa keras seperti orang yang tidak waras.
Dia menarik rambutnya karena menahan kekesalannya.
"Pergilah ! Jangan usik aku ! Siapa namamu ?", ucap Kim Lee Park kasar.
"Chun Cha..., namaku Chun Cha...", sahut gadis cantik itu.
"Yah, Chun Cha ! Pergilah dari hadapanku ! Dan jangan buat aku kehilangan kewarasanku !", kata Kim Lee Park.
"Pergi ??? Aku harus pergi kemana ???", sahut Chun Cha.
"Kamu datang darimana tadi ? Pintu ? Atau jendela ???", kata Kim Lee Park.
Chun Cha hanya terdiam sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar kamar Kim Lee Park dengan ekspresi wajah kebingungan.
Chun Cha hanya mematung ketika dirinya disuruh pergi oleh Kim Lee Park dari kamar.
Hening...
Tiba-tiba Kim Lee Park berdiri dari kasur miliknya menuju pintu kamarnya.
Kim Lee Park mencoba menggerakkan gagang pintu kamarnya tetapi pintu kamar terkunci.
"Terkunci !?", ucap Kim Lee Park terperanjat kaget.
Kim Lee Park memutar badannya menghadap Chun Cha yang berdiri diam.
"Apa kau lewat jendela ?", tanya Kim Lee Park sambil menggenggam boneka beruangnya.
Chun Cha tidak menjawabnya.
"Kenapa kau diam ?", ucap Kim Lee Park heran.
Kim Lee Park mengedarkan pandangannya ke arah ruangan kamarnya.
Pandangannya tertuju pada jendela kamar tidurnya yang terletak di bawah dadami.
"Ehk !?", gumam Kim Lee Park.
Hati Kim Lee Park mendadak berdegup kencang ketika dia menyadari ada yang aneh di ruangan kamarnya.
Keadaan kamar semua tertutup rapat, baik itu pintu kamar yang dikunci dari dalam olehnya begitu juga dengan jendela kamar yang terkunci.
"B--ba--bagaimana ini bisa terjadi ???", ucap Kim Lee Park terbata-bata.
Dia baru menyadari jika letak jendela kamarnya berada tepat di atas kasur beralas dadami, dimana Kim Lee Park tidur tadi.
"Aha...ha...ha... !?", suara Kim Lee Park seperti orang tertawa.
Kim Lee Park mengusap wajahnya yang mulai berkeringat dingin.
Tangan Kim Lee Park mendadak gemetaran dan dia berusaha menahan tubuhnya dengan berpegangan pada gagang pintu kamarnya.
"B--ba--bagaimana mungkin kamu tiba-tiba masuk ke dalam kamarku ?", tanya Kim Lee Park.
Kim Lee Park menelan ludahnya cepat dengan kedua mata terbelalak kaget.
"Apakah kamu muncul dengan sendirinya ???", kata Kim Lee Park.
Dia menyeringai ke arah Chun Cha tanpa tahu harus berbuat apa-apa lagi.
"Langit yang mengirimku kemari dan mereka yang memasukkanku ke dalam kamarmu", sahut Chun Cha.
"A--apa !?", ucap Kim Lee Park.
Kepala Kim Lee Park menggeleng pelan saat mendengar jawaban dari Chun Cha.
"Sudah aku katakan padamu bahwa aku adalah istri reinkarnasimu yang langsung dikirim kemari untuk menemuimu", lanjut Chun Cha.
"Ini tidak masuk akal..., dan bagaimana aku bisa percaya ini nyata !?", ucap Kim Lee Park.
"Percaya atau tidak ! Tapi inilah kenyataannya, Kim Lee Park...", sahut Chun Cha.
"Apa kau bisa menghilang ?", tanya Kim Lee Park berpaling menatap Chun Cha.
"Menghilang...", ucap Chun Cha.
Gadis cantik itu tampak kebingungan ketika Kim Lee Park bertanya pada dirinya mengenai kehadirannya di dalam kamar Kim Lee Park yang tiba-tiba.
"Iya, menghilang !? Hilang ! Cling ! Terus hilang !!!", sahut Kim Lee Park. "Wuuuushhh...", sambungnya.
Tangan Kim Lee Park terangkat ke atas seperti memperagakan gerakan terbang.
"Tidak, aku tidak terbang atau menghilang ketika sampai di kamarmu, Kim Lee Park", kata Chun Cha.
"Lalu ? Bagaimana caranya kamu bisa masuk ke kamarku ?", tanya Kim Lee Park heran.
"Tuhan yang telah mengirimkan aku kemari untuk menemuimu", sahut Chun Cha.
Chun Cha berjalan mendekati Kim Lee Park yang berdiri terbengong-bengong.
Tubuh Chun Cha bersinar terang dan cahayanya mirip pelangi saat dia berada tepat di hadapan Kim Lee Park.
"Aku telah mencari mu kemana-mana hingga aku harus melewati jalan reinkarnasi hingga seratus kali hanya untuk menemukanmu, Kim...", kata Chun Cha.
"Bukan salahku jika kamu harus melewati itu semuanya...", sahut Kim Lee Park.
Pandangan Chun Cha meredup saat dia melihat Kim Lee Park di hadapannya sekarang.
"Aku tahu itu...", sahut Chun Cha.
Gadis berpakaian hanbok serta Jokduri di kepalanya hanya tersenyum tipis.
"Kau tahu Kim Lee Park...", bisik Chun Cha kemudian.
"A--apa... !?", sahut Kim Lee Park gugup.
Gadis cantik itu tampak sangat merindukan Kim Lee Park.
Jelas sekali dari tatapan matanya yang berubah sayu kala memandangi wajah Kim Lee Park, suaminya.
"Betapa sulitnya jalan yang harus aku tempuh hanya sekedar untuk menemukan dirimu hingga aku harus melewati seratus reinkarnasi yang tidak mudah", kata Chun Cha.
"Haruskah itu ?", sahut Kim Lee Park.
Chun Cha meraih tangan Kim Lee Park cepat kemudian meletakkannya tepat di dadanya.
"Woaaaaaah !!!!", teriak Kim Lee Park.
Kim Lee Park menarik tangannya dari genggaman Chun Cha saat menyentuh dada gadis cantik itu.
"A--apa yang kamu lakukan itu ??? Kau tidak waras, ya ???", teriak Kim Lee Park marah.
Kim Lee Park berlari menghindari Chun Cha ke arah sudut kamarnya .
Dia menghidupkan seluruh lampu kamarnya dengan sangat cepat sambil mendekap erat boneka beruang besar miliknya.
"Pergi !!!", usir Kim Lee Park.
Wajah pria berwajah imut itu berubah menjadi merah padam.
"Kim Lee Park..., aku merindukanmu...", ucap Chun Cha.
Tatapan mata Chun Cha yang sangat rindu akan bertemu Kim Lee Park sangat jelas terlihat dari pandangan matanya yang sendu.
"Berhenti !!! Jangan melangkah lagi !!!", teriak Kim Lee Park.
Tangan Kim Lee Park mengarah ke depan dengan telapak tangan yang terbuka lebar.
"Oh, Kim...", ucap Chun Cha.
Gadis cantik itu dengan cepat memeluk tubuh Kim Lee Park.
"A--apa !!!!", teriak Kim Lee Park kaget.
"Aku rindu sekali padamu, Kim Lee Park sayang !", sahut Chun Cha.
Kim Lee Park terburu-buru melepaskan pelukan Chun Cha seraya mendorong tubuh gadis berhanbok hitam itu.
"Hiaaaaahhhh.... !!!", jerit Kim Lee Park.
Kim Lee Park berlari hampir terjatuh ke arah pintu kamarnya.
Membuka kunci dengan tangan gemetar hebat dan hampir dia tidak dapat membuka kunci pintu kamar tidurnya.
BRAK !
Pintu kamar terbuka lebar.
Tampak Kim Lee Park berlari ke arah luar kamar dengan tangan masih memeluk erat boneka beruang besarnya.
"Tolong aku !!!", teriak Kim Lee Park.
"Tunggu, Kim !", panggil Chun Cha.
Chun Cha berlari mengejar Kim Lee Park secepat kilat.
Namun, gadis berambut perak itu tidak mampu mengejar Kim Lee Park yang berlarian tak kalah cepatnya dari Chun Cha.
Kim Lee Park terus berlari menghindari kejaran Chun Cha hingga sampai ke halaman rumah kontrakan Kim Lee Park.
"Ahk !!!", teriak Kim Lee Park terjatuh.
Kim Lee Park terjerembab ke bawah hingga wajahnya terantuk tanah.
"Auw ! Auw ! Auw !!!", jerit Kim Lee Park kesakitan.
Dia memegangi hidungnya yang berdarah dengan salah satu tangannya.
"Kim !!!", teriak Chun Cha cemas.
Chun Cha lalu berhambur ke arah Kim Lee Park yang duduk di tanah.
Hidung Kim Lee Park berlumuran darah serta tanah.
"Oh Tuhan !", pekik Chun Cha ketakutan.
Detak jantung Chun Cha berdegup sangat kencang ketika dia melihat Kim Lee Park berdarah.
Chun Cha duduk bersimpuh disamping Kim Lee Park yang kesakitan akibat terjatuh saat Chun Cha mengejarnya tadi.
"Maafkan aku, Kim Lee Park !", ucap Chun Cha.
Kim Lee Park tidak menjawab hanya memegangi hidungnya yang berdarah.
"Tunggu, Kim Lee Park ! Aku akan menyembuhkanmu !", kata Chun Cha.
Chun Cha menahan tangan Kim Lee Park ketika pria berwajah imut itu hendak beranjak pergi.
Kim Lee Park terdiam lalu duduk kembali tanpa menoleh ke arah Chun Cha yang duduk disampingnya.
"Kim Lee Park...", panggil Chun Cha.
Kim Lee Park menolehkan kepalanya seraya menatap Chun Cha.
Dia hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun sambil memegangi hidungnya ketika Chun Cha memanggilnya.
Chun Cha menarik tangan Kim Lee Park dari hidungnya kemudian gadis bermata indah itu mengusapkan saputangan miliknya ke hidung Kim Lee Park.
Istri reinkarnasi Kim Lee Park itu lalu memutar jari telunjuk kanannya hingga mengeluarkan bintang-bintang.
Cahaya terang muncul kembali dari arah bintang-bintang itu.
Meluncur cepat ke arah wajah Kim Lee Park kemudian berputar sangat kencang.
Darah yang mengalir dari hidung Kim Lee Park langsung berhenti seketika itu juga. Dan Kim Lee Park tidak lagi merasakan sakit di hidungnya.
Bab 3 Selamat Pagi
Kim Lee Park terpaksa menerima Chun Cha di rumah kontrakannya.
Tidak ada yang dapat dilakukan Kim Lee Park selain menerimanya meski dia sendiri kerepotan dengan kondisi hidupnya yang pas-pasan.
Bertambahnya Chun Cha dalam hidup Kim Lee Park harus memaksa pria muda itu berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Selamat pagi !", sapa Kim Lee Park.
Ketika dia keluar dari kamarnya untuk membuat sarapan pagi.
"Selamat pagi, Kim Lee Park !", sahut Chun Cha.
Tercium aroma masakan dari arah dapur kecil rumah Kim Lee Park.
"Hmmm..., harum sekali !", ucap Kim Lee Park.
Kim Lee Park menghirup aroma wangi dari masakan yang dibuat oleh Chun Cha pagi itu.
"Kamu memasak ?", tanya Kim Lee Park.
Chun Cha menganggukkan kepalanya sambil mengangkat sepanci masakan ke atas meja makan.
"Apa yang kamu masak ?", tanya Kim Lee Park.
"Jjampong !", sahut Chun Cha.
"Jjampong ? Apa bisa dimakan ?", ucap Kim Lee Park.
"Tentu saja, Jjampong buatanku bisa dimakan !", sahut Chun Cha.
Chun Cha tersenyum lembut seraya menata piring ke atas meja makan.
"Aku meragukannya", ucap Kim Lee Park.
"Cobalah selagi hangat !", kata Chun Cha.
Kim Lee Park diam sejenak seraya menatap ke arah atas meja makan yang telah tersedia sepanci Jjampong panas.
"Ayo, cobalah Jjampong buatanku !", ucap Chun Cha.
"Mmm..., baiklah...", sahut Kim Lee Park.
Kim Lee Park menarik kursi lalu duduk di depan meja makannya.
Mengambil sepiring Jjampong dari panci kemudian menyantapnya cepat.
"Slurp... Slurp... Slurp...", Kim Lee Park sangat menikmatinya Jjampong buatan Chun Cha.
Baru pertama kalinya Kim Lee Park merasakan lagi masakan buatan rumah yang dimasak secara khusus.
"Apakah kamu suka ?", tanya Chun Cha.
Kim Lee Park hanya menganggukkan kepalanya tanpa berpaling dari Jjampong di piring makannya.
Dia menyendok Jjampong lagi dari dalam panci lalu melahapnya cepat-cepat.
Jjampong akan terasa nikmat jika disantap saat panas-panas.
Chun Cha terlihat puas melihat Kim menyukai masakannya, dia sempat khawatir jika Kim Lee Park akan menolak Jjampong buatannya.
"Oh, iya ! Aku juga membuatkanmu minuman Sujeonggwa khusus untukmu", kata Chun Cha.
Gadis berhanbok hitam itu menyodorkan semangkuk isi minuman Sujeonggwa yang dia buat.
"Sujeonggwa !?", tanya Kim Lee Park kaget.
''Iya, aku membuat minuman Sujeonggwa ini. Cobalah !", sahut Chun Cha.
Chun Cha meletakkan minuman Sujeonggwa di samping Kim Lee Park.
"Minumlah Sujeonggwa ini setelah kamu menghabiskan Jjampongnya !", kata Chun Cha.
Kim Lee Park menoleh ke arah Chun Cha.
"Apakah kamu tidak ikut sarapan ?", tanya Kim Lee Park.
Chun Cha terdiam sambil menatap Kim Lee Park.
Tersenyum kemudian menarik panci dari samping Kim Lee Park.
"Tidak, aku tidak makan lagi", sahut Chun Cha.
"Kamu tidak makan ? Kenapa ?", tanya Kim Lee Park keheranan.
"Setelah bereinkarnasi kembali, aku sudah tidak makan seperti manusia lagi", sahut Chun Cha.
"M--maksudmu ??", ucap Kim Lee Park tersedak.
"Aku tidak mengkonsumsi makanan manusia lagi seperti saat aku masih hidup, Kim Lee Park", jawab Chun Cha.
"Apa sesulit itu ?" tanya Kim Lee Park kaget.
"Masa reinkarnasiku belum sempurna karena aku harus melewati reinkarnasiku ini dalam masa percobaan", sahut Chun Cha.
"Masa percobaan !? Bagaimana bisa !?", kata Kim Lee Park terheran-heran.
"Reinkarnasiku yang ke seratus ini adalah jalan terakhirku untuk kembali hidup setelah melewati berbagai ujian reinkarnasiku dari langit", sahut Chun Cha.
Chun Cha menatap Kim Lee Park sendu.
"Masa percobaan reinkarnasiku harus aku lewati masih dengan tahap ujian untuk bisa hidup seperti layaknya manusia", kata Chun Cha.
"Ujian ?", sahut Kim Lee Park.
"Iya, aku harus melewati ujian reinkarnasiku ini dengan ujian jika aku lulus maka aku reinkarnasiku akan berjalan sempurna dan aku dapat hidup kembali layaknya manusia", ucap Chun Cha.
"Apa ujiannya yang harus kamu lewati dari langit ?", tanya Kim Lee Park.
Kim Lee Park meminum minuman Sujeonggwa buatan Chun Cha setelah menghabiskan Jjampong.
"Ujiannya cukup sulit...", sahut Chun Cha ragu-ragu.
"Katakan saja padaku mungkin aku bisa menolongmu", kata Kim Lee Park seraya melirik Chun Cha yang duduk di hadapannya.
"Benarkah ? Kamu akan menolongku ?", tanya Chun Cha agak kaget.
"Iya... Aku akan membantumu melewati ujian reinkarnasimu", sahut Kim Lee Park percaya diri.
"Tapi aku rasa itu sangat sulit...", jawab Chun Cha.
"Kenapa ?", kata Kim Lee Park.
"Karena...", Chun Cha melirik Kim Simon dengan hati-hati.
Kim Lee Park menatap Chun Cha tanpa bertanya lagi.
"Karena... Ujian itu adalah aku harus bisa membuatmu mencintaiku...", lanjut Chun Cha.
"Uhuk ! Uhuk !", Kim Lee Park terbatuk hingga membuat wajahnya merah padam.
Chun Cha terdiam sambil menundukkan kepalanya menahan rasa malu.
"Maaf...", ucap Chun Cha.
Kim Lee Park tidak menjawab ucapan Chun Cha, dengan cepat dia beranjak berdiri dari depan meja makan lalu berjalan ke arah luar.
Pria berwajah inoncent itu menolehkan kepalanya ke arah Chun Cha.
"Mudah-mudahan langit mengubah ujian itu dengan ujian lainnya", kata Kim Lee Park.
Chun Cha hanya menundukkan kepalanya tanpa berani menatap ke arah Kim Lee Park.
Dia tahu jika syarat yang diberikan oleh langit tidaklah mungkin bisa terwujud.
"Aku akan berangkat kerja hari ini dan tinggallah di rumah sampai aku pulang", ucap Kim Lee Park.
Chun Cha mendongakkan kepalanya ke arah Kim Lee Park yang berdiri tak jauh dari meja makan dan hendak keluar.
"Kamu akan pergi kemana ?", tanya Chun Cha.
"Mengajar di Alfred-Almond Junior-Senior High School", sahut Kim Lee Park dengan ekspresi wajah datar.
"Bolehkah aku ikut bersamamu ?", tanya Chun Cha.
"Mmm... !?", Kim Lee Park berpikir lalu menggeleng.
"Tidak ?" kata Chun Cha.
Kim Lee Park menggeleng lagi.
"Aku tidak akan mengganggumu karena aku bisa membuat diriku tidak terlihat oleh orang lain", lanjut Chun Cha.
"Kamu bisa menghilang ?", tanya Kim Lee Park kaget.
Bibir Kim Lee Park membentuk huruf O besar ketika mendengar ucapan Chun Cha.
"Bukan menghilang tetapi orang lain tidak akan bisa melihatku tanpa ijin dariku. Dan aku dapat ikut bersamamu tanpa ada orang lain yang tahu", sahut Chun Cha.
"Benarkah itu ?", ucap Kim Lee Park bertambah kaget.
"Iya...", sahut Chun Cha.
Chun Cha lalu tersenyum kepada Kim Lee Park seraya mengedipkan salah satu matanya.
"Percayalah padaku !", ucap Chun Cha penuh semangat.
"Woah ! Ini sangat menarik sekali, dan aku rasa aku mulai menyukainya...", kata Kim Lee Park dengan mata berbinar-binar.
"Apa aku boleh ikut bersamamu ?", lanjut Chun Cha.
"Boleh ! Kamu boleh ikut bersamaku karena ini hal yang sangat menarik sekali", sahut Kim Lee Park.
Kim Lee Park menepuk kedua tangannya lalu bersorak penuh semangat.
"Ayo ! Kita pergi, Chun Cha !", ucap Kim Lee Park.
Chun Cha bertepuk tangan dengan senangnya ketika Kim Lee Park memperbolehkannya ikut bersama ke sekolah tempat Kim Lee Park mengajar.
KLING... KLING... KLING...
Terdengar suara bunyi lonceng berdentang cukup keras saat itu.
Chun Cha memalingkan wajahnya ke arah suara lonceng yang menggema di telinganya.
Dia seperti mengerti maksud bunyi lonceng itu yang memberinya tanda akan sesuatu padanya.
Muncul cahaya pelangi berkelap-kelip disekitar Chun Cha ketika berada di meja makan.
Suasana berubah dengan kumpulan awan putih yang mengelilingi seluruh ruangan di meja makan.
Tidak terlihat lagi Kim Lee Park yang berada di sana. Dan semuanya benar-benar tampak putih oleh kumpulan awan putih.
Hanya ada Chun Cha seorang diri di ruangan yang penuh awan putih itu.
"Kau...", ucap Chun Cha.
Saat Chun Cha menoleh ke arah suara bunyi lonceng yang menggema di ruangan rumah Kim Lee Park.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!