Imelda duduk merenung di teras rumah, menatap sekeliling nya rumah yang selama 13 tahun menjadi pelindung nya dari panas dan hujan, sekalipun begitu sederhana pasti nantinya dia akan merindukan kehangatan di dalamnya.
" Kenapa Nak " Sapa sang paman yang duduk di samping Imelda .
" Tidak yah ,Imel hanya sedih akan meninggal kan ayah sendirian di sini " Jawab Imelda sendu , Sekalipun mereka bukan orang tua kandung nya tapi Imelda sudah menganggap mereka seperti orang tua nya itu kenapa dia memanggil ayah dan ibu pada mereka .
" Tidak usah memikirkan ayah Lagian besok ayah akan mengantarmu , setelah kamu di sana Ibumu akan kembali ke sini bersama ayah " Imelda mengaguk membenarkan tapi entah kenapa dia merasa begitu sedih meninggalkan rumah itu .
Mungkin karena selama ini dia belum pernah ke mana² hanya bersekolah dan belajar bahkan teman pun dia tidak memiliki nya hanya ada satu yaitu anak ibu kantin yang juga bersekolah di tempat yang sama dengannya .
Tapi sang sahabat itu sudah lebih dulu ke kota melanjutkan kuliahnya dan saling bekerja.
" Tapi Imel pasti merindukan ayah,ibu dan juga rumah ini " Jawab Imelda pelan .
"Ayah " panggil imelda menatap pria yang sudah tidak muda lagi itu " Terimakasih sudah mau merawat dan membesarkan Imel seperti anak ayah sendiri ,Imel janji tidak akan mengecewakan ayah sama ibu jika nanti sudah berada di kota ,tapi kali ini Imel akan membuat ayah sama ibu repot lagi " Imelda menjeda ucapan " doakan Imel semoga di sana Imel bisa Beta dan tidak mengecewakan ibu " Lanjutnya dengan mata yang berembun .
" Ayah selalu mendoakan mu ,ayah tidak merasa di repotkan maaf jika ayah tidak bisa memberikan kebahagiaan seperti anak yang lainnya " Imelda menggeleng dalam pelukan ayahnya " Bekerja lah dengan baik, ayah sama ibu akan selalu berusaha agar kamu bisa menjadi seperti yang kamu inginkan " Lanjutnya sambil mengelus pundak Imelda .
"terus hubungi Imel " Ujar Imelda sesegukan membalas pelukan ayahnya dengan erat .
" Sudah jangan menangis nanti matamu bengkak, sudah kamu siapkan pakaian mu " Imelda mengaguk dalam pelukan ayah nya.
Sudah jangan menangis lagi " Pelukan keduanya terlepas sang ayah menghapus air mata Imelda dengan lembut " Sekarang anak ayah sudah besar " Gumamnya sambil tersenyum .
" Apa pun yang terjadi di sana nanti jangan menyembunyikan apa pun dari ayah atau ibu " Imelda mengaguk sebagai jawaban nya .
" Ayo kita istirahat besok subuh kita harus ke pasar " Ujar sang ayah .
" Imel ingin tidur bersama ayah ,apa boleh " Tanya nya dengan polos ,sang ayah mengaguk mengacak rambut Imelda.
" Kamu seperti anak ayah yang berumur 7 tahun " Jawab sang ayah lalu mengelus tangan Imelda yang melingkar di lengannya .
" Imel akan tetap menjadi anak ayah " Jawab Imelda manja .
" ya kamu akan terus menjadi anak ayah sama ibu ,dan semoga ayah sama ibu mu yang di surga selalu merestui setiap langkah mu " Imelda mengaguk tersenyum .
" Ayo kita masuk ,malam semakin dingin nanti kamu masuk angin dan flu bisa² ibu memarahi ayah karena tidak menjaga anak gadisnya " Imelda tertawa kecil lalu keduanya masuk dalam rumah kecil nan sederhana itu .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Masion Bagaskara
Setelah makan malam mereka berkumpul di ruangan tengah di mana semua berceramah setelah seharian beraktivitas di luar dan hanya malam lah mereka menghabiskan waktu bersama .
" Malam " Sapa seseorang yang baru saja datang menggunakan jas dokternya .
" Sudah makan " Tanya sang Oma dengan lembut .
" Sudah , Gani ke atas dulu " Jawabnya lalu berjalan ke lantai dua di mana kamarnya .
" Habis itu turun nak " Ujar sang ibu ,Gani hanya mengagguk sebagai jawabannya .
" Kaka Gani selalu sibuk di rumah sakit dan perusahaan " Ujar sang adik dengan sendu .
" bukannya kamu juga begitu " Tanya Alister pada Putri nya .
" Tapi tidak sesibuk kakak " Jawab Salwa.
" Maaf nyonya tadi lagi membereskan kamar " Ujar seorang pelayan paru baya .
" Tidak papa ,Ayo duduk Bu " Ajak Nabilla dengan lembut .
" Saya berdiri saja nyonya " Tolak Nya dengan halus .
" Duduk Bu " titah Davin membuat nya duduk di sofa " Apa harus mas Davin baru bibi menurut " Bibi hanya tersenyum lembut " Maaf nyonya " Jawabnya .
" Jadi nanti yang gantikan pekerjaan bibi, anak bibi " Tanya Ela menatap sang pelayan .
" Iya Non, Nanti saya ajarkan apa saja yang akan di lakukan " Jawab nya dengan lembut .
" Apa anak bibi sudah menikah " Tanya Salwa .
" Belum Non, dia baru lulus sekolah " Salwa langsung melototkan matanya berbinar " berarti umur nya masih sangat muda ya Bi " Tanya salwa antusias .
" Iya Non " Jawab Pelayan .
" Kenapa Hm " Tanya Davin tersenyum menatap Salwa .
" akhirnya Salwa akan punya teman, bosan di rumah ini hanya sendirian " Ujar Salwa mengeluarkan isi hatinya.
" Tapi nanti jangan mengganggu pekerjaan nya,karena nanti kakakmu marah jika pekerjaan nya tidak beres " Salwa mengagukan kepalanya cepat.
Terimakasih tuhan engkau mengirimkan orang yang baik seperti mereka ,semoga Imelda bisa Beta bekerja dan sabar menghadapi tuan muda nantinya Ucap sang ibu dalam hatinya.
Beberapa menit kemudian Gani ikut bergabung dengan mereka dia mencium Nabilla dan Ela lalu memeluk pelayan yang sudah merawatnya sejak kecil hingga sampai sekarang .
" Apa bibi akan menerima gaji " Goda Gani tertawa kecil lalu duduk di samping Salwa .
" Tidak Nak ,bibi akan meminta izin " Gani mengeritkan keningnya " Minta izin untuk ? Bibi mau liburan atau mau pulang kampung ?? " Tanya Gani .
" Bibi akan berhenti bekerja di sini tuan ,tapi nanti anak bibi yang akan menggantikan bibi " Gani masih terdiam belum memberikan respon apa pun membuat mereka ikut terdiam karena memang mereka belum memberi tahu Gani sebelum nya .
" Kakak boleh kan " Rengek Salwa " Buat teman Salwa juga mau ya " Lanjutnya menatap Gani .
" apa dia sudah berkeluarga " Tanya Gani datar .
" Belum Tuan ,dia baru lulus " Jawab bibi , Gani kembali terdiam .
" Tapi sebelum bibi berhenti bibi akan mengajari nya terlebih dahulu " Lanjut sang bibi dengan gugup .
" Apa tidak bisa bibi bertahan sedikit lagi " Tanya Gani serius .
" Suami bibi sudah meminta Bibi berhenti Nak,kebetulan anak bibi dia mau menggantikan bibi untuk mengurus tuan " Jawabnya dengan lembut " Bibi juga sudah tidak sekuat dulu tuan sudah sering sakit pinggang bibi " Lanjutnya lagi .
" Bibi bisa memberikan sebagian pekerjaan pada yang lainnya ,bibi hanya menyiapkan air dan baju Gani saja selebihnya biarkan yang lain " Ujar Gani .
" Son, Bibi seperti kakek sama nenek yang ingin menghabiskan masa tua mereka berdua !! Bibi sudah terlalu lama meninggal kan suaminya dan mengabdi bersama keluarga kita bahkan sebelum kamu ada lebih tepatnya sebelum ayah mu ada " Ujar Davin menjelaskan pada Gani .
" Gani tahu Opa ,tapi kalian tahu Gani tidak terlalu suka dengan orang baru " Jawab Gani .
" Dia bukan orang baru Sayang ,dia anak Bibi dan kamu hanya butuh waktu saja !! Oma yakin bibi akan mengajari nya dengan baik " Gani menghela napas berat nya lalu di hembuskan dengan kasar .
" Kapan dia akan ke sini " Tanya Gani .
" Besok dia akan ke sini Tuan " Jawab Pelayan .
" Apa bibi langsung ke kampung " Tanya Gani lagi .
" Tidak tuan ,mungkin seminggu atau dua Minggu bibi baru kembali karena harus mengajarinya terlebih dahulu " Jawab Bibi .
" Baiklah " Jawab Gani membuat mereka bisa bernapas dengan Lega .
" Terimakasih Tuan " Ujar sang bibi .
" Tidak perlu melakukan itu, harusnya Gani yang melakukan itu dan Gani menerima nya karena anak bibi jika bukan lebih baik tidak usah sama sekali " Jawab Gani serius .
" Besok setelah bibi menyelesaikan pekerjaan tunggu Gani, aku ingin membawa Bibi jalan² " Lanjutnya lagi .
" Apa Kaka ingin berkencan dengan Bibi " Tanya Salwa .
' Apa kamu cemburu " Tanya Gani mengacak rambut Salwa .
" Ikut mau ya " Rengek nya dengan Manja ,tapi Gani menggeleng membuat Salwa memanyunkan bibirnya .
Semoga kamu cepat melupakan nya son Ucap Alister dalam hati begitu pun dengan Davin .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai ...hai ...hai
Author kembali lagi dengan cerita terbaru....
Di sini kita akan membahas tentang kisah Gani
Jangan lupa selalu memberikan dukungan nya untuk Gani
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 5 😘😘😘😘😘😘
Sesuai janji nya Gani membawa bibi kesuatau tempat setelah bibi menyelesaikan pekerjaan nya .
' Tuan kenapa kita di sini " Tanya Bibi sambil menatap Gani " Ayo Tuan kita ke luar saja " Lanjutnya sambil menatap ke arah pintu .
Gani membawa Bibi ke toko perhiasan terkenal soalnya dia bingung harus memberikan apa pada wanita yang sudah merawatnya sejak kecil dan begitu sabar mengurus nya sekalipun kadang Gani suka marah .
" Bibi mau ke mana ,ayo pilih " Ujar Gani lembut
" Tidak Nak ,itu mahal jangan membuang uang hanya untuk membeli yang seperti itu " Tolaknya sambil menggeleng .
" Bibi " Panggil Gani rendah .
" Tidak tuan ,lebih baik uangnya tuan tabung lagian Bibi tidak cocok pakai yang seperti itu ,gatal² badan bibi " Ujarnya lagi sambil menarik tangan Gani,tapi pria itu tetap di tempatnya bahkan bergeser saja tidak .
" Carikan perhiasan terbaru " Titah Gani membuat Bibi semakin menariknya tapi Gani tetap di tempatnya .
" Kalau Bibi tidak menurut , Gani tidak mau memperkejakan anak bibi " Ancam Gani membuat wanita paru baya itu memucat .
" Jangan Tuan ,kasian Anak bibi dia mau kuliah jangan tuan bibi mohon " Ujar Bibi memohon.
" maka menurut lah " Jawab Gani .
" Baik tuan " Jawabnya lirih lalu mengikuti Gani dari belakang .
"Maaf tuan tadi saya lagi ada urusan " Sang manajer toko langsung menunduk kepalanya di depan Gani .
" Tidak masalah ,mereka Melayani kami dengan baik " Jawab Gani .
" Duduk tuan, mau minum apa " Tanya nya menatap Gani dan bibi bergantian .
" Bibi mau minum apa " Tanya Gani .
" Apa kita bayar juga Tuan " Gani tersenyum tipis melihat tingkah bibi" Air mineral saja " Jawab Gani ,manajer toko langsung menatap karyawan yang di sampingnya untuk mengambil sebotol air mineral .
Tidak berselang lama beberapa karyawan datang sambil membawa perhiasan yang di minta Gani tadi lalu di letakan di atas meja depan Gani dan bibi .
" Apa ini keluaran terbaru " Tanya Gani sambil menatap beberapa perhiasan yang ada di atas meja .
" Iya tuan " Jawab sang manajer lalu mulai menjelaskan dengan baik Gani mendengar kan dengan baik begitu juga dengan bibi .
Namun saat mendengar harganya bibi langsung menatap sang manager toko yang terus menjelaskan tentang perhiasan yang ada di depan mereka .
Beberapa menit kemudian sang manajer sudah selesai menjelaskan ,bibi pun menarik tangan Gani membuat pria itu menatap ke samping .
" Tuan apa tidak bisa beli di pasar saja " Gani hanya menarik sudut bibirnya lalu kembali menatap perhiasan yang ada di depannya .
" Bungkus kalung yang ini ,sama cincin nanti di bungkus terpisah " Ujar Gani .
" Tuan " Panggil Bibi panik tapi Gani hanya diam saja ,matanya terus menatap cincin yang begitu menarik untuk nya .
Sehingga dia ingin membelinya sekalipun dia bingung untuk apa nantinya .
" Baik tuan " Ujar sang manajer ,Gani mengeluarkan kartu nya lalu memberikan pada karyawan toko itu .
" Bibi tidak usah memikirkan apa pun, Gani hanya bingung ingin memberikan apa pada Bibi sebagai tanda terimakasih ku ,jadi saya harap Bibi jangan memikirkan apa pun termaksud harganya " Ujar Gani .
" Sudah menerima anak bibi itu sudah lebih dari cukup Tuan,Harusnya bibi yang berterimakasih karena tuan sudah mau berbaik hati pada bibi dan anak bibi " Gani hanya mengaguk sebagai jawabannya .
" Ini tuan " Karyawan memberikan kartu dan juga perhiasan yang di beli Gani tadi .
" Terimakasih tuan atas kunjungannya,maaf jika pelayan kami kurang membuat anda puas " Ujar sang manajer menunduk kepalanya begitu juga yang lainnya .
" Hebm " Jawab Gani seadanya lalu ke luar dari toko itu sambil merangkul bahu Bibi .
" Kita makan dulu ya Bi, sudah waktunya makan siang " Ujar Gani .
" Tidak usah ...."
" Ingat anak Bibi " Potong Gani membuat Bibi mengalah .
" Haruskah Gani mengancam bibi lagi agar bibi tetap di sini mengurus Gani " Bibi hanya tersenyum lalu mengelus lengan Gani .
" Bibi selalu berdoa semoga tuan selalu di mudahkan dalam urusan apa pun ,dan menemukan sosok wanita yang begitu mencintai anda " Gani hanya tersenyum tipis .
Wanita !!! CK menjijikkan Ucap Gani dalam hati .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Ayah apa masih jauh " Tanya Imelda menatap sang ayah keduanya duduk di bagian belakang karena menurut Imelda itu tempat yang paling aman dan juga dekat dengan jendela .
" Kita sampai di kota agak sore Nak " Ujar sang ayah sambil mengelus kepala Imelda .
" Bokong Imelda sudah keram ayah ,sejak tadi hanya duduk dalam Bus " Gerutu Imelda .
" Pantasan Ibu jarang pulang ternyata begini susahnya mana banyak orang, Panas " Lanjutnya lagi .
"bekerja lah dengan baik , jika sudah memungkinkan kamu bisa mendaftar kuliah ibu sama ayah akan bicara dengan majikanmu nantinya untuk masalah kuliah mu " Ujar ayah .
" Iya ayah , terimakasih !! Doakan Imelda biar nanti bisa membahagiakan kalian dan bisa membeli kan mobil untuk ayah dan ibu agar tidak kesusahan seperti ini " Ujar Imelda bersungguh² .
" Aamiin , kehadiran mu sudah membuat ayah sama ibu bahagia " Jawab sang ayah .
" Imel berdiri dulu yah, bokong Imel sudah tepos " Ayah tertawa kecil lalu mengaguk membantu Imelda berdiri.
" Ah leganya " Ujar Imelda " kapan sampainya dari tadi hutan dan kampung terus yang di lihat " Lanjutnya dengan lirih .
"Ayah apa mereka juga akan ke kota " Ayah mengaguk " Mungkin mereka sama seperti kita yang akan bekerja sampai di sana " Jawab sang ayah .
" Semoga mereka mendapatkan pekerjaan dengan cepat " Gumam Imelda .
Setelah di rasa cukup imelda kembali duduk karena kini perut nya yang bermasalah di mana cacing di perut nya sudah minta di berikan makanan karena memang ini sudah siang .
" Sudah Lapar " Imelda mengaguk lalu mengeluarkan bekal mereka yang ada dalam tasnya .
" Ayah juga harus makan ini sudah siang " Ujar Imelda memberikan kotak bekal pada ayah nya .
" Iya Nak " Jawab sang ayah lalu membuka kotak bekal yang di masak subuh tadi sebelum mereka berangkat .
" Syukur tadi Imel masih sempat makan kalau tidak hanya minum teh saja " Gumam Imelda sambil mengeluarkan botol yang sudah di isi air teh .
" Ayah kalau kita mau buang air kecil ini gimana " Tanya Imelda yang baru saja sadar .
" Paling kencing di rumput Nak " Imelda langsung melotot kan matanya menatap ayah nya " Mendingan Imel tahan saja " Jawabnya merinding .
" Tidak papa, kalau di tahan nanti juga kamu sakit nanti ayah temani " Imelda menggeleng dengan cepat .
" Nanti Imel jepit dengan kuat " Ayah tertawa mendengar jawaban Imelda hingga mengundang penumpang yang lainnya .
' Maaf pak Bu " Ujar ayah dan imelda saat kursi jejeran mereka menatap ke arah mereka .
" tidak papa pak " jawab mereka bersamaan .
" Ayo ayah kita makan ayah baru kita tidur mungkin nanti saat bangun kita akan sampai di kota " Ayah menggaguk " Iya Nak " Jawab sang ayah .
" Apa nanti ibu akan menjemput kita " Tanya Imelda .
" Tidak nak, kita langsung ke sana " Jawab sang ayah .
Kini tidak ada lagi pembahasan apa pun keduanya fokus pada makanan yang ada di tangan mereka masing-masing .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dukung terus Gani dan Imelda menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
" Cape " Ayah tertawa kecil melihat Imelda yang duduk di pinggir jalan sambil meluruskan kakinya.
" Apa masih jauh yah " Tanya Imelda menatap ayahnya yang berdiri di samping nya .
" Kita harus naik taxi lagi nak, karena angkot tidak bisa masuk di area sana " Jawab sang ayah .
" Lagi " Jawab Imelda mendesah panjang.
' Setelah ini tidak lagi Nak " Jawab sang ayah .
" Berapa jam " Tanya Imelda .
" Cepat saja jika tidak macet " Jawab sang ayah ,Imelda berdiri dari duduknya .
" Apa ibu sudah menunggu kita " Tanya Imelda sambil membersihkan bagian belakang nya .
" iya " Jawab Ayah .
" Kita tunggu di mana taxi nya yah, di sini hanya ada angkot " Tanya Imelda menatap sekeliling nya .
" Kita jalan ke depan " Imelda mengaguk lalu membawa tas pakaiannya .
" Kita tunggu di sini yah " Sang ayah mengaguk sambil menatap ke arah jalan besar .
" Apa ayah selalu seperti ini jika datang ke kota untuk menjenguk ibu " Tanya Imelda sendu .
" Iya Nak, karena memang angkot tidak bisa masuk ke sana " Jawab sang ayah sambil menatap ke arah jalan .
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ada taxi yang lewat tapi mereka harus menelan pil pahit karena taxi itu ada penumpang nya .
" Ayah " Panggil Imelda pelan .
" Kenapa Nak " Imelda menggeleng lalu menatap sang ayah dengan mata sembab nya " Maaf belum bisa membahagiakan ayah sama ibu " Jawabnya serak .
Ayah langsung memeluk Imelda dengan lembut " Kita tunggu sebentar lagi ya,taxi selalu lewat koh " Imelda hanya mengaguk .
Hingga beberapa menit akhirnya mereka mendapatkan taxi hingga membuat Imelda bernapas lega .
Bukannya apa dia hanya memikirkan ayahnya pasti dia begitu lelah seharian hanya duduk diam dalam bus lalu sekarang harus berdiri menunggu taxi lagi .
" Ke jalan Xx pam " Ujar sang ayah saat sudah berada dalam taxi bersama Imelda .
" Baik pak " Jawab sang sopir lalu menjalankan mobilnya menuju alamat yang di tujukan .
" Istirahat saja Nak , kalau sudah sampai ayah bangunin " Imelda menggeleng cepat .
" Seharian Imel tiduran di bus " Jawab Imelda .
" Apa masih jauh ayah " Tanya Imelda .
" Baru juga jalan nak " Jawab sang ayah tertawa kecil
Imelda menatap ke arah luar jendela di mana lampu² jalanan sudah mulai menyala karena sudah mulai gelap .
" Apa seperti ini kehidupan di kota " Gumam Imelda lirih matanya terus menatap ke arah di mana sebagian orang memilih jalan kaki ada juta yang memakai motor dan mobil .
" Pasti mereka orang kaya " Lanjutnya lagi saat melihat mobil mewah berhenti di samping taxi yang di tumpangi nya karena lampu merah .
Secara perlahan kaca mobil yang di sampingnya turun hingga Imelda bisa melihat nya .
" Cantik " Gumam Imelda tersenyum saat melihat wanita yang berpakaian jas dokter .
" Semoga nantinya aku bisa seperti nya " Lanjutnya lagi sambil tersenyum .
Secara perlahan mobilnya mulai berjalan hingga akhirnya dia tidak bisa melihat mobil tadi lagi karena sudah lampu hijau .
" Kenapa Nak " Tanya Sang ayah .
" Tidak ayah, tadi Imel melihat perempuan yang memakai jas dokter " Jawabnya tersenyum .
" Berdoa semoga suatu saat nanti kamu juga begitu " Imelda mengaguk dengan cepat .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Masion Bagaskara,Dapur
" Mbok katanya anak sama suaminya mau ke sini " Tanya seorang pelayan .
" Iya ,mungkin mereka lagi di perjalanan " Jawabnya dengan lembut .
" Apa tidak bisa Mbok di sini saja " Ujar yang lainnya .
" Kalian ini ,nanti ada anak Mbok yang gantiin mbok harap kalian akrap dengan nya karena ini pertama nya dia ke kota " Ujar nya dengan lembut .
" Kami akan menganggapnya adik sendiri " Jawab pelayan yang lebih muda di antar para pelayan yang ada di dapur itu .
" Terimakasih , mbok tidak akan melupakan kalian nanti mbok akan telepon " Ujarnya dengan lembut .
" Sudah² kita selesai kan dulu " Lanjutnya dengan tersenyum .
" Iya Mbok " Jawab mereka bersamaan .
Saat semuanya tengah sibuk dengan pekerjaan mereka seseorang masuk ke arah dapur .
" Bibi di panggil Oma " Ujar salwa lalu membuka kulkas mengambil minuman dingin dari dalam kulkas .
" Non Salwa baru pulang " Tanya Bibi
" Hebm " Jawab Salwa karena dia masih minum .
" Mbok ke depan dulu ya " Pamit Bibi .
" Iya Mbok " Jawab mereka .
" Masak apa Bi " Tanya Salwa menghampiri para pelayan .
" Seperti biasa Non " Jawab salah satu dari mereka .
" Enak kayanya,minta tolong masakin jamur tepung Bi " Ujar Salwa .
" Jamurnya lagi kosong Non " Jawab pelayan .
" Ya sudah itu saja sudah cukup " Jawab Salwa .
" Maaf Non " Ujarnya lagi .
" Sudah tidak papa Bi, mungkin belum rezeki Salwa " Ujarnya sambil tertawa kecil .
" Salwa ke atas dulu Bi " Pamit Salwa meninggalkan dapur .
" Saya rela menghabiskan waktu di rumah besar ini " Ujar pelayan setelah kepergian Salwa .
" Ya kamu benar ,bahkan di zaman sekarang di mana kita bisa mendapatkan majikan yang begitu baik seperti mereka " jawab salah satu dari mereka .
" Baik, gaji besar , bonus tiap bulan " Timpal yang lainnya .
" Padahal mereka orang terpandang " jawabnya lagi .
" Sudah²,kalau kita mengobrol terus kapan selesainya "
Di ruangan Tengah Bibi sedang duduk di berhadapan dengan Davin dan Nabilla .
" Suami sana anak bibi belum sampai " Tanya Nabilla .
" Mungkin lagi di perjalanan Nyonya " Jawab Bibi .
" Kenapa tidak minta sopir menjemput mereka Bi " Jawab Nabilla .
" Tidak papa Nyonya " Jawab Bibi pelan .
" Ini gaji bibi " Nabilla menyodorkan amplop coklat tebal membuat bibi menatap Nabilla .
" Ini ....apa Nyonya " Tanya Bibi terbata .
" Gaji Bibi " Bibi mengerjapkan matanya berkali-kali .
" Tapi nyonya ini terlalu banyak " Jawab Bibi menyodorkan kembali ke arah Nabilla .
" Itu tidak seberapa dengan apa yang sudah bibi korban kan hingga meninggal suami dan anak bibi demi bekerja di sini bertahun-tahun bahkan sebelum ada saya " Ujar Nabilla kembali menyodorkan amplop ke arah Bibi .
" Tapi Nyonya ...."
" Ambil saja Bi " Potong Davin cepat .
" Tapi ini terlalu banyak Tuan, tadi juga Tuan muda Gani sudah membelikan saya kalung mahal jadi sangat tidak sopan jika saya menerima ini juga ' Tolak Bibi
' Itu hadiah dari Gani dan ini gaji bibi selama ini " Jawab Davin .
" Tapi tuan ..."
" Jika Bibi terus menolak maka saya juga menolak anak Bibi " Potong Davin membuat Bibi bungkam .
" Maaf tuan " Jawab Bibi lalu mengambil amplop coklat itu dengan berat hati .
Bukannya apa tapi kebaikan keluarga majikannya itu sangat luar biasa ,bahkan belum tentu mereka mendapat kan di luar sana, apa lagi Davin tidak pernah hitung²an terhadap pekerja yang ada di rumah besar itu .
" Lagi arisan " Tanya Alister yang baru turun bersama Ela .
" Apa Bibi yang dapat ,berarti kamu dapat traktiran " Timpal Ela tersenyum kuda .
" Bisa Non ,Bibi siap kapan saja " Jawab Bibi membuat mereka tertawa kecil .
" Mau ke mana Nak " Tanya Ela menatap Gani .
" Ke luar sebentar " Jawab Gani .
" Tapi sudah mau makan malam Nak " Ujar Ela .
" Hanya sebentar " Jawab Gani lalu meninggalkan ruangan itu .
Saat berada di luar Gani melihat ada taxi yang masuk dalam pekarangan rumah .
" Apa ada tamu " Gumam Gani lalu masuk dalam mobilnya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lanjut !!!
Dukung Gani dan Imelda menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!