NovelToon NovelToon

My Secret With Mr. Billionaire

Cast

Kaisar Galaksi Dirgantara.

Putra pertama Akira, yang hatinya bahkan tak tersentuh cinta kecuali dari ayah dan ibunya.

Kekhawatiran Akira yang mana Kaisar yang belum pernah nampak membawa kekasihnya ke rumah hingga di usia 29 tahun membuatnya menjodohkan sang putra dengan anak rekan bisnisnya.

Miracle Krystal, usianya baru 20 tahun saat kedua orangtuanya memaksanya menikahi dokter tampan pilihan mereka, yang merupakan anak dari sepupu ayahnya.

Krystal tak mau menjadi dokter seperti harapan kedua orangtuanya yang membuatnya di jodohkan dengan Darren.

Krystal tak percaya cinta, karena di balik keromantisan orangtuanya ada keretakan yang berusaha mereka tambal.

Liora Anastasia

melihat Kaisar pada pandangan pertama di pertemuan bisnis, membuatnya jatuh hati.

Jatuh yang benar-benar jatuh, hingga membuat hatinya sakit dan hancur berkeping-keping.

Hampir dua tahun ia menjadi kekasih yang tak di anggap, tapi usahanya sia-sia karena gadis baru yang Kaisar kenal.

Ryozama Darren Annata

Dokter spesialis muda keturunan Jepang, yang mencintai sepupu jauhnya sendiri, Krystal.

Sufiyaana Disha Lygera.

Kakak Krystal, dia mencintai Darren, arti namanya arah yang terang.

Dan dia benar-benar arah yang terang bagi kedua orangtuanya dan seluruh keluarganya karena sikapnya yang bijaksana.

Ini tuhhh kisahnya anaknya Akira lho guys:)

Chapter 1 : Miracle Krystal

"Mama sama papa, aneh!" ucapnya, kemudian menaruh sendok garpunya hingga menimbulkan bunyi berisik di meja makan tempatnya makan malam bersama keluarganya.

Mata bening berbinarnya, yang bak sebuah kristal itu melirik ke arah pria paling tua di rumah mereka.

"Kakek..." rengeknya pada sang kakek.

"Itu bahkan peraturan yang kakekmu buat Krysie." timpal mamanya.

"Krys, mau jadi model kaya mama, gitu aja gak boleh! Lagian Disha sama Shine udah jadi dokter semua!" keluhnya kesal, ia adalah warga keluarga paling berani di rumah besar ini, sebagai anak paling terakhir ia menjadi kesayangan semua orang.

"Tidak!" hardik lelaki paruh baya yang adalah papanya sendiri.

Bukan apa-apa, pria itu hanya tidak mau putrinya bekerja di dunia hiburan yang hanya akan menyulitkan bahkan untuk urusan pribadinya akan terendus media.

Tidak tenang dan tak ada kenyamanan, ia sudah sangat tahu karena ibu Krystal sendiri tadinya adalah seorang model terkenal yang punya banyak penggemar hingga memiliki banyak pembenci juga.

Krystal hanya bisa mendengus kesal, mendengar itu sang ibu langsung angkat bicara, "Kami semua selalu menuruti apa mau mu kan Tuan Putri? Jadi bisakah sekarang kau menuruti kami?" sindir sang mama.

Tapi apa yang di katakan mamanya itu benar, ia sudah seperti tuan putri saja, padahal dia bukan satu-satunya putri keluarga ini.

Tapi, Krystal berbeda, ia nampak jauh lebih cantik dari para saudarinya, ia paling menonjol dengan menuruni fisik sang ibu.

Banyak pula yang ingin menjadikannya istri termasuk Darren, pria keturunan Jepang yang menjadi dokter termuda di rumah sakit keluarganya.

"Jadi dokter atau jadi istri dokter?" tanya sang kakek.

"Kenapa gak Shine atau Disha aja sih, kenapa harus aku?!" cetusnya berani.

"Shine, yang sopan mereka berdua itu kakakmu, panggil kakak!" kata sang nenek memperingatkan.

"Terserah! Kalian gak adil." decaknya sebal kemudian meninggalkan seluruh keluarganya di ruang makan.

...****************...

Krystal berbeda, ia tidak sepintar Shine atau tidak setenang Disha.

Dari kecil ia sangat aktif dan cerewet tapi justru itu yang membuatnya menjadi kesayangan keluarga.

Seluruh keluarganya suka dengan kehadirannya yang selalu membuat suasana menjadi hidup, meskipun mereka tahu Krystal dan sikapnya yang pembangkang adalah sebuah satu kesatuan.

Meski mereka harus pusing menghadapi masalah demi masalah karena kelakuannya yang suka aneh-aneh di sekolah.

Krystal tetaplah tuan putri di keluarganya.

Dan tuan putri hanya akan menerima lamaran dari seorang pangeran tampan yang di jodohkan dengannya.

"Nggak!" geramnya sambil mengacak-acak rambut coklatnya yang bergelombang.

Ini semua terjadi karena Krystal yang sulit di atur, lulus SMA ia bahkan tidak langsung kuliah dan memilih di rumah saja.

Orangtuanya setuju, mereka pikir Krystal hanya mau memikirkan matang-matang tentang masa depannya.

Tapi setelah mereka tahu, semua itu karena Krystal yang sedang ikut audisi modelling, kakeknya langsung menyuruhnya jadi dokter seperti kakak-kakaknya.

Alis teratur, mata coklat gelap yang bersinar terang, rambut coklat gelap bergelombang, hidung mancung,bibir tipis yang ranum, tubuh ideal yang ia miliki, ia bagaikan sebuah reinkarnasi sang ibu.

Krystal menatap pantulan dirinya di cermin, "Jika aku menjadi model, entah akan seberapa terkenalnya aku." gumamnya percaya diri sambil memperhatikan lekuk tubuhnya dan garis wajahnya yang sempurna.

"Krysie!" panggil sang ibu, pintu kamar terbuka dan menunjukkan sang ibu yang sangat cantik meski sudah tua.

"Dengar, besok jangan kemana-mana, Darren akan datang bersama ibu dan ayahnya, kita bicarakan pernikahanmu." ujar sang ibu yang membuatnya membulatkan matanya sempurna.

"Mama jahat! Krys, masih kecil, ma!" protesnya.

"Kamu butuh bimbingan dari seseorang dan Darren tepat untukmu." ujar sang ibu dengan penuh pengertian.

"No! Darren sudah tua, usianya saja sudah 27 tahun kan?!"

"Apa maksudmu? Dia tidak tua, usianya matang dan tepat untuk menikahi gadis nakal seperti dirimu." ucap sang ibu sambil menyentil dahinya, lalu meninggalkan sang anak sendiri.

Dia dan suaminya sudah terlalu memanjakan Krystal, sebab Krystal adalah sebuah keajaiban yang hadir saat rumah tangganya di ambang kehancuran.

Itu sebabnya, putri bungsunya ini bernama Miracle Krystal.

Hadirnya, membuat rumah tangganya kembali utuh dan mengembalikan cinta suaminya serta mengutuhkan seluruh keluarga yang sudah tercerai berai lama sekali.

Krystal masih menganga tak percaya dengan apa yang keluarganya lakukan.

Perjodohan?

"Nggak! Aku masih mau nikmati masa mudaku, gak bisa, gak bisa! Aku gak mau nikah, aku juga gak mau jadi dokter!" jeritnya frustasi.

Apa-apaan, kenapa jadi dia?

Disha saja yang lebih tua darinya apa tidak bisa?

Perempuan paruh baya itu hanya bisa menggeleng heran di luar pintu kamar putrinya.

Sebenarnya, ia juga tidak mau memaksakan kehendak pada anaknya, tapi lebih dari itu Krystal harus mendapatkan bimbingan yang keras, sekolah kedokteran akan membuatnya berpikir karena jalannya yang sulit.

Menikah dengan Darren yang dewasa akan membimbingnya menjadi putri yang lebih dewasa.

Membimbing sendiri ?

Tidakkah kalian tau barusan?

Krystal terlalu di manja sejak kecil dan jadi berani pada semua orang.

Gimana gimana?

Chapter 2 : Hide

Krystal meremas jari jemarinya, ini sudah pukul lima sore, ia harus menemukan cara untuk tidak bertemu dengan Darren.

Bukan karena Darren jelek, tapi usia dua puluh tahun menikah? No!

Ia mulai cemas apalagi melihat dari atas sini, nenek dan ibunya tengah sibuk bersama beberapa maid, mondar-mandir menata jamuan untuk makan malam keluarga.

"Jangan berpikir untuk kabur." bisik Shine, di telinganya, yang membuatnya terperanjat kaget.

"Ish! Lo tuh!" hardiknya kesal, membuat sang kakak terkikik geli.

"Ganti baju, ayo ikut gue, gue bertanggungjawab buat dandanin lo." kata Shine menarik pergelangan tangan sang adik.

Krystal sudah siap duduk menghadap kaca rias, "Kak!" panggilnya, yang membuat Shine heran, sejak kapan nih bocah mau memanggilnya dengan sebutan kakak?

"Kesambet apa lo?!" ledek Shine, yang sedang menyisir rambut sang adik.

"Lo aja gih yang nikah sama Darren." ucapnya gusar.

"Terus, Langit gue mau di kemanain?" cibir Shine, Langit adalah calon suaminya, sebentar lagi mereka akan menikah.

"Kalau gitu, Disha aja yang nikah sama Darren. Nah kan pas, inisialnya aja sama-sama D." ucap Krystal melirik Disha melalui bayangan gadis itu yang memantul di kaca riasnya.

"Yang butuh bimbingan itu kamu, Krystal." sahut Disha, dingin, datar tanpa mengalihkan pandangannya dari iPadnya.

Di antara ketiga putri itu, cuma Disha yang paling waras, paling sopan, paling baik, kesayangan mama dan papa.

Pintar, berprestasi, calon dokter pula.

Krystal menghela napasnya yang terasa makin berat, jantungnya berdebar tak karuan.

"Terima aja, Krysie. Dokter Darren itu baik, sopan, kamu bakal aman sama dia." ucap Disha, tentu saja ia tahu karena ia koas di bawah bimbingan Darren.

"Sekali-kali, turutin aturan orang tua, selama ini juga, permintaan kamu selalu di turuti sama kita semua." lanjut Disha menasihati, lalu melenggang pergi dari kamar sang adik.

"Disha gak asik!" serunya dengan wajah sebal.

"Butuh bimbingan itu ya sekolah,bukan nikah!" cibirnya lagi.

...****************...

Krystal merasa gugup, ia banyak minum sampai botol air di kamarnya kosong, ia merasa harus mengambil lagi di dapur.

Saat sedang minum, melalui jendela dapur, matanya melihat pintu pagar belakang yang terbuka.

Matanya, melirik ke seluruh sudut dapur.

"Sepi, buat kabur pasti lancar." gumamnya.

"Tapi kabur kemana?" ia berpikir cepat sebelum situasi yang sunyi ini berubah jadi ramai lagi.

Otaknya berpikir keras sampai ada bunyi dari jentikan jemarinya, "Karina!"

Dengan berjalan mengendap-endap,ia berhasil keluar dari pagar belakang rumahnya, buru-buru ia berlari sampai ke jalan utama dan mencari kendaraan umum agar bisa pergi ke rumah sahabatnya, Karina.

Sedangkan, di rumah semuanya kacau, rasa malu di rasakan keluarga Adijaya karena putri mereka yang kabur.

"Tidak masalah, Krystal masih muda , mungkin dia takut." ujar Haruka, ibunya Darren.

"Iya, sudah paman jangan sama siapa saja, kita kan masih keluarga." kata Deanno.

"Maafkan cucuku ya, yang satu ini memang sangat sulit, sepertinya sikapnya menurun dari aku sendiri." canda Bram.

"Maafkan, kelakuan Krystal ya, Nak." ucap Bram, sembari menepuk bahu pria muda yang tampan itu.

Darren itu tampan, jangan di ragukan visualnya, ia tinggi, bahunya tegap, punggungnya lebar, ada satu lesung pipi yang akan muncul jika ia tersenyum, Darren juga pria yang hangat, ramah dan bijaksana.

Bram sangat mengenalnya, tentu itu sejak kecil.

Sebenarnya, ada rasa kecewa yang bergelayut di hati pria berdarah Indonesia-Jepang itu.

Krystal, satu nama itu sudah memasuki hati dan pikirannya sejak ia melihatnya pertama kali.

Ia tak menyangka, ada kebetulan seperti ini, namun sepertinya gadis dambaannya itu tak menyukainya.

"Tidak apa-apa, kakek. Mom, benar. Krystal masih terlalu muda untuk menikah, mungkin di takut." sahut Darren tenang yang membuat pria tua itu makin kagum dengan sikapnya.

"Darr, Krystal dua puluh tahun dia sudah memasuki usia dewasa, tapi ini juga salahku sudah terlalu memanjakannya." sesal Bram.

...****************...

Di tempat lain, Krystal mengetuk pintu apartemen itu dengan buru-buru seolah sedang di kejar-kejar.

Walaupun merasa tidak di kejar tapi rasa waspada tetap menggelayuti hatinya, jangan lupa kakeknya punya banyak penjaga ataupun pengawal yang akan mengawasi gerak-geriknya tanpa ia ketahui.

"Karina!" teriaknya.

"Apaan sih?!" tanya seorang gadis yang baru muncul dengan muka bantalnya, gak peduli dengan itu Krystal langsung menerobos masuk ke dalam apartemen gadis itu.

"Lo tidur? Jam segini tidur?" tanya Krystal tak percaya, temannya yang satu ini memang gampang sekali mengantuk.

Tak menjawab, Karina duduk di sebelah Krystal dengan lemas dan wajah yang terkantuk-kantuk.

Krystal memutar bola matanya malas, lalu mengguncang bahu gadis itu.

"Karin, bangun! Bantuin gue, gue mau ngumpet disini!" ucapnya yang langsung membuat Karina melek selebar-lebarnya.

"Ngumpet?" tanyanya heran.

"Pokoknya, kalau mama papa gue telepon, bilang aja lo gak tau gue dimana."

"Tapi itu artinya gue bohong, gue gak mau!"

Krystal mendengus kasar mendengar jawaban sahabatnya, Karina itu cewek super polos yang tidak bisa berbohong dengan baik.

"Dengar, kan Karina sahabat gue, jadi tolongin gue, gue gak mau nikah sam__"

"Nikah?!" pekik Karina tak percaya.

"Iya gue di jodohin, gue gak mau, jadi please umpetin gue..." rengeknya.

Setelah, permohonan dramatis itu akhirnya Karina setuju menyembunyikan Krystal di apartemen mewahnya.

Karina adalah temannya yang merupakan seorang model, Krystal ingin jadi model sepertinya tapi sayang orang tuanya tidak mendukung.

"Krys, kalau lo nikah makin gagal jadi selebritis dong." celetuk Karina yang membuat gadis itu jadi tidak mood melahap roti tawarnya.

Krystal meletakkan kembali roti tawar itu ke piring, "Makannya gue kabur, gue pengin jadi model kaya lo, bukan jadi ibu rumah tangga!" sebalnya, lalu mengambil lagi rotinya dan melahapnya dengan kasar.

"Gimana kalau lo, kerja bareng gue, di agensi tempat gue kerja." tawar Karina.

"Serius?!"

"Ya serius, yang punya agensi itu anaknya adiknya mama gue. Jadi, ntar bisa lah gue omongin ke mama." ujar Karina belibet.

"Tinggal bilang aja sepupu lo gitu, kan bisa!" ketus Krystal.

"Alah, sama aja!" timpal Karina sambil, mengunyah makanannya.

"Aaaa! makasih, Kayin cantik! Kenapa gak dari dulu sih lo!" ucapnya girang memeluk Karina yang ada di sampingnya.

.

.

.

Lanjut nggak yaa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!