Seorang wanita muda berparas cantik, berkulit putih halus dengan bentuk tubuh yang indah sedang terbaring di atas ranjang sebuah rumah sakit yang terletak di salah satu kota X.
"Ribut sekali! Siapa orang yang berani mengganggu tidurku?"
"Maaf, pasien masih dalam keadaan kritis! Selain keluarga, tidak ada yang boleh menjenguk pasien." ucap Dokter wanita yang memakai tag nama Li Xiu Xiu.
Seorang wanita muda berambut panjang berdiri di depan pintu kamar ICU dengan wajah sembab. Melihat Dokter Li Xiu Xiu akan pergi, ia segera mencegat jalan Dokter itu.
"Dokter, saya adik ipar pasien, bolehkah saya masuk ke dalam?"
Dokter Li Xiu Xiu ingin menolak namun ia merasa kasihan melihat wajah sembab wanita di depannya.
"Masuklah, tapi hanya 10 menit saja." jawab Dokter Li Xiu Xiu.
"Terima kasih Dokter! Terima kasih banyak!" jawab wanita itu.
"Tittt Tittt Tittt!"
Bunyi suara peralatan medis terdengar di seluruh ruang kamar pasien.
Wanita berwajah sembab itu masuk ke dalam kamar, ia menghapus air mata di kedua pipinya kemudian menghampiri ranjang pasien di mana wanita cantik itu sedang berbaring.
"Kakak ipar! Aku harap kamu akan terus tertidur di sini. Hiduplah seperti mayat di tempat ini dan jangan pernah kembali lagi!" ucap wanita itu dengan senyuman lebar di wajahnya.
Sebulan Kemudian
"Dia adalah sepupu dari keluarga ayah."
"Yang ini adalah kakak senior saat kamu kuliah dulu."
"Yang memakai baju warna merah ini adalah anak dari paman."
"Aaahhhh!! Kepalaku sakit mendengar suara kaleng dari pria ini! Apa sih yang sedang ku lakukan di tubuh wanita asing ini?" batin Su Li Sia.
"Nyonya Li Xia, saya membawa makan siang anda. Silahkan di nikmati!" ucap salah seorang pelayan.
"Terima kasih! Sebelum kamu pergi, tolong bawa radio rusak ini keluar dari kamarku!" perintah Su Li Xia kepada pelayan.
"Kakak Li Xia!! Bagaimana bisa anda menyebut saya sebagai radio rusak? Saya sudah merawat kakak dengan tulus selama seminggu ini!" rengek pria yang di panggil Su Thien Chi.
"Keluarlah jika kau masih ingin menggunakan mulutmu itu dalam waktu yang lama!" ancam Su Li Xia.
Su Thien Chi keluar dari kamar dengan wajah murung, sementara Su Li Xia sibuk menikmati makan siangnya.
FLASHBACK
"Nona, adik anda Tuan Su An Jie datang berkunjung!" ucap seorang pelayan berpakaian serba hitam.
"Biarkan dia masuk!" jawab Nona muda yang berpakaian serba hitam pula.
"Kak Li Xia, apa kabarmu? Aku sangat merindukanmu padahal baru seminggu kita tidak bertemu." ucap Su An Jie.
"Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja." jawab nona muda yang di panggil Li Xia.
"Kak Li Xia, apakah kakak tidak merindukan aku?" tanya Su An Jie yang menyandarkan lengannya ke bahu nona muda.
Nona muda itu menyingkirkan lengan Su An Jie dari bahunya.
"Tidak! Jangan bersikap menjijikkan! Katakan saja apa mau mu!" ucap Nona muda tanpa ekspresi apapun di wajahnya.
"Aku hanya datang untuk melihat kakak!" jawab Su An Jie dengan wajah murung.
"Hahhh!"
Nona muda itu menghela nafas melihat wajah adiknya yang merengut.
"Duduklah!" ucap Nona muda itu setelah menatap wajah murung Su An Jie.
"Kakak Li Xia memang yang terbaik!" ucap Su An Jie penuh semangat.
"Kak, lihat apa yang ku bawa ini!" ucap Su An Jie.
"Apa kau datang kemari untuk mencari teman minum?" tanya Nona muda itu dengan wajah kesal.
"Tidak, ini khusus aku pesankan untuk kakak. Cobalah, Kakak pasti akan menyukainya." jawab Su An Jie.
"Letakkan saja di meja, aku akan meminumnya nanti setelah semua pekerjaanku selesai!" jawabnya sambil melihat buku laporan yang setebal kamus bahasa.
"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu. Selamat bekerja Kak!" ucap Su An Jie dengan senyuman ceria.
"Su Li Xia! Su Li Xia! Kenapa kau harus selalu menjaga jarak dengan keluarga mu?" tanya seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi di dalam ruangan.
"Bukan urusanmu!" jawab Nona muda yang dipanggil dengan nama Su Li Xia.
"Yah terserah kau saja! Aku sudah menyerahkan laporan hari ini, jadi aku akan pulang lebih dulu." ucap pria itu.
Su Li Xia menatap botol alkohol yang ada di meja, bibirnya tersenyum dengan perasaan hati yang sedikit bahagia.
"Ling, Tolong bawakan dua gelas untuk wine!" perintah Su Li Xia kepada pelayan.
"Baik Nona!" jawab Ling yang merupakan asisten merangkap PRT di sana.
Tak lama kemudian Ling kembali dengan dua gelas wine di tangannya.
"Terima kasih!" ucap Su Li Xia setelah menerima gelas dari Ling.
"Ling, kau tau kenapa aku membutuhkan dua gelas saat minum wine sendirian?" tanya Su Li Xia.
Sudah lima tahun Ling bekerja untuk Su Li Xia. Wanita pendiam yang melaksanakan tugas dengan baik dan sempurna. Ling selalu melakukan apapun yang diperintahkan tanpa bertanya alasannya.
"Saya tidak tau Nona." jawab Ling.
"Itu karena aku kesepian saat minum wine sendiri." ucap Su Li Xia.
Ling menatap wajah Su Li Xia, dalam hati ia berpikir, "Bagaimana bisa anda mengatakan hal menyedihkan itu dengan wajah tanpa ekspresi ?"
"Nona, kenapa anda tidak mengajak Tuan muda untuk minum bersama?" tanya Ling.
Su Li Xia menuang wine ke dalam gelas, ia meminum wine itu seteguk sebelum menjawab.
"Karena mereka mungkin saja akan mati jika minum bersama denganku!"
"Pranggg!!"
Gelas bening mewah yang berisi wine itu kini hancur menjadi pecahan pecahan kecil di atas lantai berlapis karpet merah yang ternoda oleh darah.
Darah segar keluar dari bibir merahnya dan tak lama kemudian ia tak lagi sadarkan diri.
"Nona! Nona!"
Ling memanggil Su Li Xia berulang kali namun wanita itu tidak lagi bisa mendengar panggilannya.
Sebulan Yang Lalu
"Ribut sekali! Siapa orang yang berani mengganggu tidurku?"
"Kakak ipar! Aku harap kamu akan terus tertidur di sini. Hiduplah seperti mayat di tempat ini dan jangan pernah kembali lagi!"
"Kakak ipar? Siapa kakak iparmu hahh? Kenapa ada wanita gila di kamarku?"
"Kepala ku sakit sekali, ada apa ini? Kenapa seluruh tubuhku terasa berat? Aku bahkan tidak punya tenaga untuk membuka mataku!"
"Bagaimana keadaan pasien?"
"Masih belum stabil Dok, kami akan terus melakukan pemantauan lebih lanjut."
"Lakukan yang terbaik!"
"Baik Dok!"
"Dok? Dokter? Apa aku berada di rumah sakit?"
"Nyonya muda, saya harap anda segera sadar. Anda harus tabah menghadapi semua cobaan ini." ucap suster yang baru saja melaporkan keadaan Su Li Xia kepada dokter.
"Siapa yang dia panggil Nyonya muda?" Aku?"
"Kasihan sekali Nyonya ini, sejak di rawat hingga sekarang, sudah seminggu Nyonya muda ini berada di sini. Namun suaminya tidak pernah sekalipun datang menjenguk atau menanyakan kabar istrinya."
"Jangan bergosip di depan pasien! Meskipun dalam keadaan tidak sadar, mereka bisa saja mendengarnya!"
"Maaf, aku hanya keceplosan!"
"Suami? Nyonya muda? Apa yang sebenarnya terjadi? Ingatan terakhir sebelum aku ada di sini adalah malam di saat aku minum wine pemberian Su An Jie. Apakah aku sedang sekarat karena minum wine beracun yang di berikan oleh adikku sendiri?"
^^^BERSAMBUNG...^^^
Tapi... Kenapa mereka memanggilku dengan sebutan Nyonya? Apakah aku di anggap pasien yang sudah menikah? Tidak... Tidak mungkin Ling melakukan kesalahan seperti ini.
Lalu... Di mana Ling? Kenapa dia tidak ada di sampingku? Aku tidak bisa merasakan keberadaan orang lain selain suster yang merawatku.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku masih saja sulit untuk membuka mata dan menggerakkan tubuhku?
Dan juga... Su An Jie!
Aku harap dia tidak tau bahwa wine itu beracun. Aku sungguh berharap dia hanya orang yang di manfaatkan untuk mengirimkan wine itu kepadaku tanpa terlibat dalam rencana pembunuhan ini.
Aku, Aku tidak ingin membunuh adikku sendiri dengan kedua tangan ku."
Kamar Su Li Xia
Sudah sebulan aku hidup di tubuh ini! Aku tidak tau apapun tentang kehidupan wanita ini meskipun sudah dua minggu tinggal di rumahnya. Namun satu hal yang pasti, suami dari wanita ini adalah pria brengsek yang mengabaikan hidup istrinya.
"Haaahhh....!"
Su Li Xia menghela napas. Ia menatap langit langit kamarnya yang polos tanpa ada hiasan apapun.
"Kamar mandi di rumahku bahkan lebih mewah dari kamar ini!" gumam Su Li Xia.
Nama yang sama, marga yang sama pula, tapi kami memiliki kehidupan yang sangat berbeda. Kecuali satu hal, 'Ada orang yang menginginkan kematian kami!'
Ahhh!! Aku lelah berpikir! Ayo tidur sejenak!
"Brakkk!"
Pintu kamar di buka secara kasar dari luar, seorang pria masuk dan langsung menghampiri Su Li Xia yang masih berbaring di atas ranjang.
"Mau sampai kapan kamu pura pura lupa ingatan?" tanya pria itu setelah menarik selimut Su Li Xia.
"Keluar!" perintah Su Li Xia tanpa membuka matanya.
"Apa? Apa yang kau katakan sekarang?" ucap pria itu dengan nada tinggi.
"Kau bukan hanya tidak punya sopan santun tapi juga tuli ya?" tanya Su Li Xia yang masih memejamkan matanya.
"Kau pasti sudah gila! Beraninya kau bersikap kurang ajar kepada suamimu!" ucap pria itu.
"Suami?" batin Su Li Xia.
Su Li Xia membuka matanya, bukan karena ia ingin meladeni pria yang mengaku-ngaku sebagai suaminya, namun ia ingin melihat wajah pria yang telah mengabaikan istrinya selama sebulan penuh tanpa menanyakan kabar meski hanya sekali saja.
"Kau suamiku?" tanya Su Li Xia dengan tatapan menyelidik.
"Tentu saja aku adalah suami..."
Belum sempat pria itu menyelesaikan jawaban, Su Li Xia memotong pembicaraannya.
"Oh...! Ku pikir aku masih single karena selama sebulan ini aku tidak memiliki suami yang menanyakan kabarku! Jadi... Apa keperluan anda? Apakah anda kemari hanya untuk memperkenalkan diri sebagai suami ku?" ucap Su Li Xia dengan wajah dingin tanpa ekspresi.
"Apa apaan ini? Bagaimana mungkin wanita pemalu ini bisa bersikap sedingin ini terhadapku? Apa dia benar benar kehilangan ingatannya?" batin Zhao Meng Cin, nama pria yang menjadi suami Su Li Xia saat ini.
Zhao Meng Cin mendekatkan wajahnya ke wajah Su Li Xia, "Kau... Apa kau benar benar tidak ingat padaku?"
"Brukkk!"
Sebuah tendangan maut di layangkan ke wajah Zhao Meng Cin.
"Jangan dekat-dekat denganku! Mulutmu berbau busuk!" ucap Su Li Xia setelah memperbaiki posisi gaun tidurnya yang terangkat karena menendang Zhao Meng Cin tadi.
"Wanita sialan! Seharusnya kau mati saja saat kecelakaan itu!" bentak Zhao Meng Cin yang kesakitan.
"Deg!"
"Kenapa jantungku berdetak keras? Apakah ini reaksi dari pemilik tubuh ini? Su Li Xia... Kehidupan seperti apa yang kamu jalani setiap hari di tempat ini?" batin Su Li Xia.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Dua Minggu Yang Lalu
"Cepat panggilkan Dokter Li Xiu Xiu!"
5 menit kemudian Dokter Li Xiu Xiu memasuki kamar pasien.
"Ada apa? Apakah keadaan pasien memburuk?" tanya Dokter Li Xiu Xiu dengan wajah cemas.
"Tidak, malah sebaliknya pasien menunjukkan kemajuan. Baru saja pasien ini menggerakkan jari dan kelopak matanya." jawab suster.
"Aku akan memeriksanya!" ucap Dokter Li Xiu Xiu penuh semangat.
"Siapa yang akan anda periksa?" tanya Su Li Xia yang baru saja berhasil membuka mata setelah dua minggu berulang kali mencobanya.
"Pasien sudah sadar!" ucap suster yang terkejut.
"Apa yang anda rasakan? Apa ada yang sakit di tubuh anda?" tanya Dokter Li Xiu Xiu.
"Sebelumnya, semua tubuh ku terasa sakit. Tapi sekarang aku baik-baik saja." jawab Su Li Xia.
"Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut." ucap Dokter Li Xiu Xiu.
"Tidak perlu! Tolong urus surat keluar rumah sakit hari ini juga!" ucap Su Li Xia.
"Tapi anda masih perlu perawatan lebih lanjut." bujuk Dokter Li Xiu Xiu.
"...."
"Tolong biarkan saya memeriksa tubuh anda sekali lagi." pinta Dokter Li Xiu Xiu.
"Lakukan dengan cepat!" jawab Su Li Xia.
"Siapa nama anda?" tanya Dokter Li Xiu Xiu.
"Su Li Xia."
"Berapa usia anda saat ini?"
"25 tahun."
Dokter Li Xiu Xiu terlihat berpikir sejenak sebelum melanjutkan pertanyaan berikutnya.
"Apakah anda sudah menikah?"
"Belum."
"Apakah anda mengingat kejadian terakhir sebelum di bawa kerumah sakit?"
"Aku... Tidak mengingatnya." jawab Su Li Xia dengan kebohongan setelah merasakan ada yang salah dengan reaksi Dokter Li Xiu Xiu.
"Sepertinya ada yang salah dengan ingatan anda." ucap Dokter Li Xiu Xiu.
"Berikan padaku!" pinta Su Li Xia yang sedang menatap secarik kertas di tangan Dokter Li Xiu Xiu.
Dokter Li Xiu Xiu menyerahkan kertas itu kepada Su Li Xia, setelah selesai membaca, kertas itu di kembalikan lagi kepada Dokter Li Xiu Xiu.
"Su Li Xia, wanita berusia 19 tahun. Suami bernama Zhao Meng Cin berusia 27 tahun." gumam Su Li Xia.
"Hal gila apa lagi ini? Jelas aku berumur 25 tahun dan belum menikah. Apa yang terjadi selama aku tidak sadarkan diri?"
Su Li Xia memiliki banyak pertanyaan dalam benaknya, namun tidak ada orang yang ia percayai di sana untuk menanyakan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Sepertinya ada gangguan dengan ingatan anda. Saya akan meminta bantuan dokter spesialis neurologi untuk pemeriksaan lebih lanjut." ucap Dokter Li Xiu Xiu.
"Tidak perlu, aku tidak punya waktu untuk ini, pinjamkan saja aku handphone anda!" ucap Su Li Xia.
Dokter Li Xiu Xiu diam beberapa saat sebelum akhirnya ia mengeluarkan handphone dari kantong bajunya.
"Silahkan!" ucap Dokter Li Xiu Xiu ketika menyerahkan handphone kepada Su Li Xia.
Su Li Xia menekan nomor handphone milik nya, suara dering terdengar beberapa kali sebelum Ling menjawab telepon.
"Selamat siang, saya Ling asisten Nona Su Li Xia. Ada yang bisa saya bantu?"
"Ling, jemput aku sekarang!" perintah Su Li Xia tanpa basa basi.
"Maaf, tapi anda siapa?" tanya Ling.
^^^BERSAMBUNG...^^^
"Ling, kau tidak mengenali suara ku?" tanya Su Li Xia.
"Saya tidak mengenal anda. Saat ini saya sedang banyak pekerjaan, Selamat Siang dan nikmati hari anda." ucap Ling sebelum memutuskan telepon.
Su Li Xia mengembalikan handphone kepada Dokter Li Xiu Xiu.
"Tunggu, ada yang aneh dengan suara ku! Sejak kapan suara ku berubah menjadi lembut begini?" benak Su Li Xia.
"Bukan hanya suara, tangan ku terasa halus dan juga..."
Su Li Xia mengarahkan pandangan matanya ke bawah, dia merasakan dua gundukan besar yang terasa berat.
"Apa ini? Apa benar ini ukuran dadaku? Sejak kapan dadaku menjadi sebesar ini? Aku pasti sedang bermimpi."
"Pasien Su Li Xia!"
Panggilan dari Dokter Li Xiu Xiu menyadarkan Su Li Xia akan kenyataan yang sedang ia hadapi.
"Dokter, bolehkah saya meminjam handphone anda sekali lagi?" tanya Su Li Xia.
Dokter Li Xiu Xiu kembali meminjamkan ponsel nya tanpa bertanya apapun, ia hanya diam menatap Su Li Xia yang terlihat kebingungan.
Su Li Xia membuka kamera, ia melihat dirinya di layar ponsel itu. Matanya terbuka lebar melihat wajah asing yang baru pertama kali ia lihat.
"Siapa aku? Tidak, siapa wajah ini? Kenapa aku bisa berada di dalam tubuh wanita ini ?" berbagai pertanyaan mulai bermunculan lagi di benak Su Li Xia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Zhao Meng Cin keluar dari kamar Su Li Xia dengan memegang wajahnya yang memar dengan sedikit bercak darah.
"Kakak, ada apa dengan wajah mu?" tanya Zhao Li Ching, adik perempuan dari Zhao Meng Cin.
"Ini semua ulah wanita sialan itu! Kenapa dia belum mati juga! Dasar sialan!!" umpat Zhao Meng Cin dengan kesal.
"Kakak, tolong kecilkan suaramu!" ucap Zhao Li Ching sedikit berbisik.
"Huhh, aku tidak peduli meskipun dia mendengar ucapan ku!" pekik Zhao Meng Cin lagi dengan suara lantang.
Tentu saja Su Li Xia mendengar umpatan dan sumpah serapah yang terus di lontarkan oleh Zhao Meng Cin padanya.
"Sial!! Berisik banget sih banci itu?" maki Su Li Xia sambil membenamkan wajahnya ke dalam bantal yang empuk.
Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, Su Li Xia terus mencari informasi mengenai wanita yg kini ia pakai raganya.
Sejauh ini, informasi yang di dapatkan oleh Su Li Xia hanyalah informasi umum yang di ketahui oleh orang-orang di sekitarnya.
Putri angkat keluarga Su, wanita pendiam dan penurut. Sejak kecil di asuh oleh ibu angkatnya yang bernama Lan Ching Mei.
Memiliki bakat dalam seni lukis dan pandai membuat lagu. Lagu ciptaannya sudah menjadi terkenal beberapa tahun belakangan ini.
Menikah dengan Zhao Meng Cin atas perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak keluarga.
"Aneh, benar-benar sangat aneh!" pikir Su Li Xia.
"Zhao Meng Cin tidak terlihat mencintai pemilik tubuh ini, dia bahkan secara terang-terangan merendahkan wanita ini. Lalu kenapa? Kenapa ia mau menikah dengannya?
Setelah di pikir pikir lagi, keluarga Zhao Meng Cin juga tidak menyukai keberadaan pemilik tubuh ini. Apa alasan mereka menyetujui pernikahan ini? Aku yakin, mereka pasti punya tujuan lain! Aku harus menyelidiki sampai semuanya jelas.
Aku tidak bisa menemukan ponsel milik Su Li Xia yang asli, bagaimana caraku untuk menghubungi Ling? Juga... Apa yang terjadi pada tubuh ku? Apakah aku sudah mati? Atau jiwa pemilik tubuh ini juga masuk ke dalam tubuh ku seperti aku yang hidup di dalam tubuhnya?
Ackkk! Semakin dipikirkan semakin pusing kepalaku ini!
Perusahaan H.M
Bunyi telepon terus menerus berdering, Ling yang memiliki banyak pekerjaan harus mengabaikan telepon itu karena dirinya tidak sempat menjawab dan tidak ingin menjawab pertanyaan tidak penting dari keluarga majikannya.
"Tok Tok Tok!"
"Masuk!" ucap Ling setelah mendengar suara ketukan pintu.
"Ling, ada tamu yang datang untuk menemui Presdir." lapor seorang wanita berpakaian rapi dengan rambut pendek bergelombang.
"Katakan padanya jika Presdir tidak hadir hari ini!"
jawaban yang selalu Ling berikan setelah ia menggantikan Su Li Xia.
"Tapi tamu itu berkata jika ia akan menunggu hingga Presdir datang."
Ling menaikkan pupil mata menatap asisten bos nya itu. "Biarkan saja tamu itu menunggu, jangan beri minuman apapun kepadanya."
"Baik, akan saya lakukan!"
Wanita itu segera berjalan keluar pintu, namun sebelum pintu tertutup rapat, Ling kembali berkata, "Tunggu!"
Wanita itu kembali melebarkan pintu.
"Jangan lupa untuk menaikkan suhu udara di ruang tunggu!" ucap Ling dengan wajah tanpa ekspresi.
Lima menit kemudian...
"Ling, tamu itu sudah pergi. Dia bilang besok dia akan kembali untuk menunggu Presdir." lapor wanita itu.
"Kerja bagus, jangan lupa tambahkan bonus di bulan ini untuk Kelly." ucap Ling tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.
"Ling, Kelly itu nama ku!" ucapnya dengan wajah kesal.
"Ling tau, itu sebabnya Ling memberi Kelly bonus!" jawab Ling masih dengan wajah tanpa ekspresi.
Kelly pun terdiam tanpa bisa berkata kata.
Ling, seorang asisten sekaligus bayangan Presdir. Dia sangat jenius dan melakukan semua hal dengan sempurna. Hanya satu kekurangannya, ia tidak terlihat seperti manusia.
Ling lebih seperti robot yang menyerupai bentuk manusia, dia tidak memiliki emosi apapun. Meski ada orang yang mati di depan Ling, ia hanya akan menatap orang itu dengan wajah tanpa ekspresi yang selalu menjadi ciri khasnya.
Juga, pemikiran Ling sangat menyerupai komputer yang menyimpan data. Dia menyebut nama manusia seolah olah manusia itu adalah sebuah benda.
Saat menyebut nama Kelly, ia seakan menganggap Kelly adalah sebuah objek yang di sebut Kelly. Tidak ada sebutan lain untuk Kelly selain namanya.
Tidak ada sebutan kamu saat berhadapan dengan manusia lain, ia selalu memanggil nama manusia yang menjadi teman bicaranya.
Hanya ada satu orang di dunia ini yang dia perlakukan seperti manusia, orang itu adalah Su Li Xia.
Sudah sebulan sejak kasus keracunan Su Li Xia, Ling mencoba untuk mencari tau semua orang yang terlibat dalam percobaan pembunuhan ini.
Di situasi kacau seperti ini, keluarga yang bagai singa kelaparan satu persatu muncul di perusahaan. Mereka bersiap untuk mengambil alih jabatan Presdir yang sudah lima tahun di duduki oleh Su Li Xia.
Meski tidak rela, mereka tidak dapat mengalahkan Su Li Xia dalam segala hal.
Di umurnya yang ke 3 tahun, Su Li Xia sudah fasih berbicara, di umurnya yang ke 5 tahun, ia dikenal sebagai anak jenius yang bisa mempelajari bahasa asing secara otodidak.
Saat berumur 12 tahun, Su Li Xia mampu memecahkan perhitungan yang bahkan sulit untuk seorang profesor. Di usia 18 tahun, ia menjadi pemegang utama saham Perusahaan H.M.
^^^BERSAMBUNG...^^^
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!