NovelToon NovelToon

DARAH SANG MAFIA

Dusun Baru

Sebelum baca Novel ini alangkah baik nyo biar gak bingung baca dulu novel SUAMI KU SANG MAFIA TAMPAN

Sebab novel ini adalah kisah selanjutnya setelah novel pertama tamat

****

" Bu... aku nak midang....( bu aku mau main...)" teriak gadis kecil sambil menenteng mainan nya, rambut kuncir kuda dengan kaus casual dan celana training yang membuat tubuh mungil itu makin menggemaskan

" Ibu kau dang masak... kalu nak midang jangan jauh jauh....cepat balek...( ibu mu lagi masak... kalau mau main jangan jauh jauh... cepet balik...)" sahut pak Suhai yang sekarang dipanggil nek nang alias nenek lanang oleh gadis kecil itu

" Aku nak pigi kebun nek... nulong Sirat nunggu dughian...( aku mau pergi ke kebun kek... bantuin Sirat nunggu durian jatuh...)" jawab bocah kecil itu dengen kenes

" Aisss dek usah lah... kamu ni habis mandi... jangan main kotor kotor aghi... nunggu dughian tu gawean jeme besak... budak kecik dek usah lah main mpai kebun...( Aisss... gak usah lah... kamu ini habis mandi...jangan main kotor kotor... nunggu durian itu pekerjaan orang dewasa anak kecil tak perlu main sampai kebun...)"

" Ngape nek...?? aku nak nulong Sirat..." protes Cantika begitulah bocah cerdas dan lucu itu

" Di kebun banyak agas... kulit kaba bisa gatal jadi koreng...( dikebun banyak nyamuk... kulitmu bisa gatal gatal dan korengan...)"

" Aku ni dem pakai soffel nek...dek la di gigit agas tu...!!" cantika terus protes, wataknya cukup keras, sekali dia memiliki keinginan sulit untuk dicegahnya

" Ao serah kau bae... nenek dem meningatkan...!!" nek nang tampak nya kesal lalu membiarkan Cantika tetap pergi ke kebun bersama Sirat kawan main nya

Tak lama Aileen keluar mencari anak gadisnya

" Kemane Cantika bak...??" tanya Aileen celingukan

" *Midang ke kebun nga Sirat...!!"

" Aiss cacam... baru aku mandikan dem midang kebun pule budak itu*...!!" keluh Aileen pada anak gadisnya

" Dem bapak cegah anye die tetap makse...!!"

" Banyak agas tu... korengan kle badan die... sukar nian budak itu dikasih tau...!!!" Aileen bersungut-sungut sembari kembali masuk ke rumah, tugas rumahnya belum selesai

Semenjak keputusan bapak membawanya kembali ke dusun di Pagaralam Sumatra selatan, Aileen mencoba bersahabat dengan kenyataan, Dia kini berubah menjadi seorang ibu muda yang manis, lembut dan tetap menerapkan kedisiplinan dan ketegasan untuk anak nya, hanya bedanya dia sudah sedikit lebih banyak membuang sifat konyol nya dulu

Bapak memutuskan untuk kembali ke Sumatra, seharusnya bapak memang sudah memaafkan kesalahan dia dan Cavan mengenai pernikahan kontrak itu bahkan bapak sudah memaafkan tentang Cavan yang menyembunyikan identitasnya, hanya.... malam itu kejadian tak terduga kembali lagi, tepat ketika Aileen baru satu bulan melahirkan putri cantik buah hati nya, mansion Cavan kembali diserang penyerangan yang tanpa disadari sebelumnya

Entah siapa yang melakukan itu karena mereka bukan anak buah Tiger Dark, kejadian itu membuat tuan Mallory was was dan bapak Aileen kembali marah... sehingga bapak langsung mengambil paksa Aileen dan cucu kesayangan nya pindah ke sebuah dusun di perbatasan Palembang Bengkulu, sebuah dusun baru yang dibuka oleh beberapa perantau dari Lahat, Bengkulu, Pagaralam dan sisanya orang Jawa

Dusun itu dinamakan Dusun Baru... masuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu tetapi segala akses dan perputaran ekonomi tetap berpusat ke Palembang

Sejak kepindahan nya, Aileen tak pernah lagi bertemu dengan suaminya bahkan untuk berkomunikasi pun tak pernah lagi, bapak menyembunyikan mereka dari Cavan, benar benar seolah hilang ditelan bumi tak ada jejak yang ditinggalkan untuk Cavan menemukan mereka

Namun bukan Cavan jika dia tak bisa menemukan anak dan istrinya, Cavan diam diam mengerahkan anak buahnya untuk terus mencari Aileen, hingga dia berhasil menemukan dimana Aileen dan anaknya berada

Sementara ini Cavan membiarkan Aileen dan anak nya tinggal di dusun itu, keadaan dirumahnya masih belum stabil meski kejadian itu sudah terjadi sekitar 5 tahun yang lalu, rupanya masih banyak musuh musuh nya di masa lalu yang terus menyerangnya, menginginkan seluruh keturunan Mallory habis dan tak ada lagi generasi penerusnya

Mau tak mau Cavan harus rela terpisah dengan anak dan istrinya, menyembunyikan mereka agar mereka aman dan tidak diketahui siapapun, identitas mereka tak akan bisa terendus oleh musuh musuh yang menginginkan kehancuran keturunan nya,

Sulit untuk di lacak...!!! bagaimana tidak... siapa yang akan menyangka wanita dengan satu anak yang tinggal di pelosok kampung adalah istri dan anak seorang Mafia besar, mungkin terbesit dalam pikiran merekapun tidak

Dengan begitu, Aileen dan anaknya akan aman sampai waktu Cavan menjemputnya tiba, meskipun bapak tidak mengijinkan Cavan tak peduli, bukan kah mereka adalah milik nya...???? kali ini dia mengalah bukan dia tak memiliki kekuatan untuk melawan, waktu dan situasi saat ini justru akan membahayakan anak istrinya jika dia tetap memaksakan mereka bersama nya

Cavan harus rela jauh dari mereka, tidak disamping nya langsung menemani tiap tumbuh kembang anak gadisnya, menciumi anak gadisnya ketika dia terlelap atau menemaninya ketika bermain... hal yang sangat Cavan inginkan...

Yahhh sebuah keputusan yang sulit sebenarnya... apalagi dia benar benar telah jatuh cinta pada Aileen, sebuah keadaan yang amat sangat menyiksa... tetapi ini dia lakukan demi keselamatan anak dan istrinya

Sedangkan Aileen.... kali ini dia tak punya keberanian untuk melawan kehendak bapaknya, mungkin jalan nya memang seperti ini... bukan dia tak memiliki ketegasan untuk menolak dan tetap bersikeras bersama suaminya, kendak bapak kali ini sepertinya adalah pilihan yang tepat

Aileen hanya berharap suatu hari nanti Cavan berhasil menemukan nya dan membawanya kembali hidup bahagia bersama, meski kadang harapan itu ditepisnya takut jika semua itu tak pernah terjadi...

" Leen ketho'e watak anak mu ki nurun bapak ne pas... nek de'e nduweni kekarepan opo gak iso di cegah meneh... lek awak mu kan isih biso dikandani..." ibu ikut mengomentari Cantika, Dimanapun mereka berada keluarga Aileen tetap keluarga dua suku dan dua bahasa yang sama sama tetap dijaga dan dilestarikan

" Sangat mirip buk... matanya adalah mata Cavan, tatapan tajam yang menyelidik, bibirnya adalah bibir Cavan meskipun senyumnya adalah milik ku... dia emang fotocopian Cavan...cantik...!!" sahut Aileen memuji anaknya yang memang amat mirip dengan ayahnya

" Jenenge wae darah daging... masio gak mben dino kumpul yo tetep nurun...!!!"

" Bu.... kadang aku suka khawatir... kalau tiba tiba Cantika menanyakan ayahnya... ketika dia bertanya dimana ayahnya, siapa ayahnya... mengapa dia tak seperti anak lain yang ada ayah dan ibunya...!!! apa yang harus ku katakan bu... apa yang harus ku jelaskan pada Cantika... ibu tau kan dokter anak yang biasa menangani Cantika pernah bilang kalau cantika adalah anak genius, dia mungkin bisa melakukan sesuatu atau berfikir sesuatu melebihi anak anak seusianya pada umumnya....!!!! " keluh Aileen menceritakan keresahan hatinya

" Weesss to gak usah berpikir seng ruwet ruwet... Cantika kan ndak kehilangan vigur bapak... kan ada neknang nya yang sangat menyayanginya..." hibur ibu sambil mengusap pundak Aileen

" Aku takut bu... takut gak bisa memberikan jawaban ketika Cantika menanyakan itu semua.... aku gak sanggup melihat wajah kecewanya karena tak ada penjelasan dari ku... aku juga takut Cantika pergi meninggalkan ku untuk mencari ayahnya... aku yakin diluaran sana musuh Cavan masih bergentayangan mencari Cantika...."

" Kabeh lak wes dadi keputusan bersama to nduk... kowe yo wes sepakat to... ra usah mbok getuni... kabeh ono titi mangsane...!!" ibu mengelus pundak Aileen lembut menenangkan kegundahan hati anak nya

Aileen mendengus panjang menyandarkan kepalanya di kursi plastik, seakan ingatan nya terbang melayang menjumputi saat saat masa terindah bersama suami nya Cavan Mallory, awal pertemuan nya... sikap dingin dan menyebalkan nya Cavan ketika setiap hari memarahinya dan memaksanya melakukan apapun yang dikehendaki nya, kenangan berlibur di Karimunjawa dimana malam pertama yang indah itu terjadi... moment ketika Aileen nyidam... aahhhh mengapa terasa menyesakkan dada...

Cavan...seorang ketua Mafia yang sangat menakutkan, dia bengis dan sadis tak kenal ampun pada musuh musuhnya, dia begitu hebat... dia tak pernah terkalahkan... Cavan... suami yang kaku dan dingin namun cintanya begitu besar, dia bahkan rela melakukan apapun demi orang yang dicintainya... Cavan... aaahhh rupanya Aileen merindukan pelukan hangat dari tangan kekar itu, dekapan dari dada bidang milik nya itu,...Aileen benar benar mencintai nya...

Andai Cavan tau Cantika mewarisi seluruh kehebatan nya, anak nya terlahir dengan kecerdasan yang luar biasa bahkan diusia nya yang baru hampir 5 tahun, dia sudah masuk SD... dia bisa menghitung rumus fisika setara dengan pelajaran untuk anak SMA, dia bisa menguasai komputer dan informatika lain padahal dirumah Aileen tak ada satupun yang jago soal itu

Dia juga mewarisi Darah Mafia Cavan, darah seorang yang memiliki pemimpinan, ketegasan dan kepekaan insting mengalir kental dalam tubuh Cantika... membuat gadis kecil itu ganas, garang pada siapapun yang berani mengganggunya, Cantika bahkan sudah berulang kali memenangkan lomba semua jenis silat dan ilmu bela diri... padahal Aileen hanya menguasai sebagian kecil ilmu bela diri sebagai pertahanan dan perlindungan diri

Cantika juga tak pernah mau berkawan dengan anak seusia nya, dia selalu berkawan dengan anak laki laki yang usia nya terpaut amat jauh dengan nya, seperti Sirat contoh nya, Sirat adalah remaja laki laki berumur 16 tahun atau sekitar kelas dua SMA, tetapi Cantika mampu bergaul dan mengimbangi Sirat... bahkan berteman akrab

Aileen jadi kepikiran... takut jika suatu saat nanti anak gadis nya secara naluri akan masuk dan mendalami kehidupan Mafia seperti ayahnya, sebab tak bisa di pungkiri... kehidupan seperti itu sangat mudah ditemukan... apalagi di lingkungan tempat tinggalnya yang rawan kriminalitas, mulai dari begal, narkoboy dan aktivitas jual beli ilegal lain nya...

Yang bisa Aileen lakukan adalah terus membekali Cantika dengan akhlak yang baik, pemahaman agama yang cukup dan pelajaran attitude tentang tata krama sopan santun yang harus terus di pupuk nya, agar bocah itu tidak salah langkah...

" Cantika... kau benar benar titisan keluarga Mallory....!!!!"

Bersambung~

Haaaiiii.... ketemu lagi dengan tuan Cavan dan Nona Aileen disini.... jangan lupa untuk memberikan support dengan terus mengikuti perjalanan cerita sampai ending nanti... jangan lupa juga untuk ngasih Vote dan like juga komen ditiap episode...

Happy Reading...

Playing Viktim

Aileen kaget bukan main ketika anak nya pulang sekolah seragam nya penuh darah, Aileen langsung menarik anak gadis nya masuk ke dalam kamar untuk di interogasi

" Cantika jawab ibu...!!! apa yang kamu lakukan... mengapa seragam mu penuh darah tapi kau tak ada yang luka sedikitpun...!!!" tanya Aileen menyelidik, sengaja memperlihatkan sikap ketegasan nya, dia tak serta merta langsung menghakimi anak nya, dia harus tau penjelasan dari anak nya terlebih dahulu

" Ini bukan darah ku ibu..." sahut anak itu tenang yang justru membuat Aileen makin panik

" Lalu darah siapa...!!!"

" Rian membully ku... dia mengatai ku anak setan karena aku gak punya ayah...aku dibuang dan tidak diakui ayahku.. aku anak har*m..!!! lalu dia melemparku dengan sepatunya..." jelas Cantika dengan mata yang membulat imut, mengapa disaat menegangkan seperti ini Cantika tetap berpose imut sih... membuat Aileen susah untuk marah, Aileen juga melihat baju Cantika kotor ada bekas cap sepatu nya

" Ya aku balas aja aku lempar dia pakai kursi... hidung sama kepala nya berdarah... darahnya sampai ke seragam ku...!!" lanjut Cantika

" Astaga Tuhan...!!!" Aileen terkaget sampai tak bisa menelan ludahnya

" Lalu Rian... apa yang terjadi dengan nya setelah itu...??" tanya Aileen makin panik

" Dia nangis lalu pergi...!!" jawab Cantika santai

Wajah Aileen benar benar panik, apa yang dilakukan Cantika adalah tindakan kriminal, lalu jika Rian terluka dan terjadi sesuatu... apa yang harus dia lakukan... belum lagi jika orang tua Rian tak terima pasti akan datang kerumahnya dan marah marah... akan memicu lagi berkelahian antara bapak dengan orang tua Rian

" Bu... apa aku salah...??" tanya Cantika polos, melihat Wajah ibunya yang panik dan cemas membuat Cantika merasa apa yang dilakukan nya sudah membuat ibunya khawatir

" Aku salah ya bu kalau aku membalas orang yang sudah membully ku...?? aku bukan anak setan kan bu...!!! tapi... tapi siapa ayah ku bu... mengapa aku tak punya ayah seperti Rian dan teman lain...!!!!"

Serasa tersambar petir... akhirnya pertanyaan yang selalu menjadi ketakutan Aileen keluar dari bibir mungil anaknya, Aileen langsung memeluk anaknya erat, mendekapnya dengan tangis yang menghimpit dada, dia lupa jika anaknya bisa membaca situasi yang dirasakan nya saat ini

" Kamu tidak salah sayang... kamu sudah hebat karena membela dirimu sendiri... kamu tidak membiarkan orang lain menghina mu... tapi cara yang kamu lakukan cukup membahayakan orang lain Cantika....Rian bisa terluka parah..." jawab Aileen berusaha bijak menyikapi nya, dia juga berusaha mengalihkan pertanyaan Cantika tanpa menjawabnya

" Tapi dia juga gak mikir waktu mengataiku ibu... dia bahkan melempari ku dengan sepatunya yang membuat seragam ku kotor... kan kasihan ibu jadi sudah nuci nya..."

Ditengah isakan tangisnya, Aileen tertawa dengan jawaban Cantika yang polos itu... kenapa harus mengingat soal nuci baju sih...

" Ya sudah ganti baju... habis itu kita kerumah Rian... kita harus menjenguk kondisi Rian..."

" Gak mau...!!!" tolak Cantika tegas

" Sayang... berani berbuat harus berani bertanggungjawab... itulah jiwa kesatria..."

" Tapi ibu... andai aku tak membalas nya apa Rian akan datang kerumah dan meminta maaf kepadaku...??? tentu tidak kan... dia pasti akan semakin berani membully dan mengganggu ku... aku hanya memberikan dia pelajaran agar dia jera...!!"

" Ibu tau... tapi anak yang baik adalah yang selalu melakukan kebaikan meskipun dengan orang yang sudah menyakiti..."

" Tapi bu...!!!"

" Pak Suhai.... woeee pak Suhai... luk mane ini cucung kaba...!!! gawe anak ku babak bunyak macam ini...!!! ( Pak Suhai.... woeee pak Sihai gimana cucu mu ini...!!! bikin anak ku babak belur begini....)!!!" teriak seorang wanita di luar rumah, Aileen yakin itu ibu Rian

" Ngape aghi heei kau Rositi... datang ghumah jeme treak treak macam sandi hutan....!!!! ( Kenapa kamu Rositi... datang kerumah orang treak treak kayak dihutan....)!!! " bapak keluar sambil berkacak pinggang, bapak memang terkenal galak dan tegas ketika ada orang yang mengganggu keluarga nya, terlebih cucu kesayangan nya

" Lihat tini kelakuan cucung kau....anak aku mpai babak belur luk ini... ape cucu kau tu dek diajarkan tata krama...!!! macam gengster bae kelakuannye.. mau jadi preman jeme tino itu...!! ( Lihatlah ini kelakuan cucumu.. anak ku sampai babak belur begini, apa cucumu ini gak diajarkan tatakrama...!!! mirip gengster aja kelakuan nya.. may jadi preman perempuan apa.....!!!)" Rositi ibu Rian memperlihatkan apa yang dilakukan Cantika pada anak nya, bocah laki laki itu mimisan dengan kepala yang luka dan mengeluarkan darah

Pak Suhai terdiam sejenak, dia paham... Cantika tidak akan menyakiti orang lain jika dia tidak diganggu duluan

" Pala anak ku ni bocor ditimpa kursi cucung kamu itu...!!! aku nak buat perhitungan balek nga die...!!!! budak kecik tapi kelakuan nye dem mirip preman...!!! bahaye... bisa bunuh jeme...!! ( Kepala anak ku sampai bocor di pukul kursi cucumu, aku mau membalasnya...!!! anak kecil tapi kelakuan nya sudah kayak preman, urakan...!!!) "

" Itulah ame anak kampang... dek bedie bapang... makanye kelakuan nye macam setan...!!! ( Itulah kalau anak kampung, gak punya bapak makanya kelakuan nya kayak setan...!!!!) " Rositi berkacak pinggang dengan wajah merah marah melihat anaknya babak belur oleh Cantika, dia bahkan langsung kemaki maki gadis cilik itu tanpa bertanya terlebih dulu apa masalahnya, baginya Cantika yang paling bersalah dan anak nya adalah korban

" Jangan sekali kali menghina anak ku...!!" Aileen keluar dengan wajah marah, dia amat sangat marah anak nya dihina tak memiliki bapak, kata anak kampang di dusun nya adalah perkataan amat sangat kasar, lebih hina dari tudingan anak setan sekalipun

" Harusnya kau didik anak mu itu yuk supaya tidak bisanya membuli anak orang... masih untung hanya dibikin babak belur sama anak ku... kalau mulut nya dirobek bagaimana...!!! ajarkan anak mu untuk bicara yang baik... anak seusia Rian seharusnya tidak menghina dan mencela teman teman nya jika kau bisa mendidiknya dengan baik...!!!!" tuding Aileen membela anaknya

" Heiii tebuyan kau Aileen... anak ku yang babak belur tapi kau malah menyalahkan nya.. memang ya anak sama nduk sama saje... dek berakhlak....!!! ( Heiii... Dasar bodoh...!!! anak ku yang dibuat babak belur tapi kau malah menyalahkan anak ku... memang ya anak sama ibu sama saja tak punya akhlak...!!!)"

" Jangan salahkan anak ku... tanyakan pada anak mu kenapa dia membuli Cantika...!!!! " Aileen semakin geram, sepertinya ini anak dan emak memang sama saja sama sama suka mencela orang lain, dasar playing victim

Rositi tetap tak mau kalah, dia tetap menganggap anak nya korban dari kenakalan Cantika, anaknya babak belur pelipisnya berdarah, bibirnya pecah sedangkan Cantika hanya kotor dibajunya saja

" Woiii Suhai... aku tetap mau kamu bertanggungjawab atas kelakuan cucung mu itu...!!! ame dide aku nak laporkan ini ke Pulisi...!!! biar cucung kau yang kriminal itu dimasuka sell....!!!" ancam Rositi

" Ao.. ao... aku bawa Rian kerumah sakit... cucung ku memang la salah... anye kamu harus didik anak mu aghi... jangan biasakan die membuli kance kance ( teman teman) nye....ini jadi pelajaran kau juge Rositi...!!!!"

Untungnya Rositi masih segan dengan pak Suhai, emosinya yang tadinya meluap luap mulai mereda, dia juga sempat bertanya pada Saleh teman sebangku Rian apa yang sebenarnya terjadi, dan memang semua itu berawal dari Rian yang mengejek Cantika, mengolok olok Cantika bahkan menendang gadis itu, sehingga Cantika marah dan melemparinya dengan kursi hingga berdarah

" Bagaimana yuk ( Ayuk, atau Yuk adalah sebutan mbak atau kakak untuk perempuan)..... sudah jelas...!! sudah tau kan siapa yang salah..!!! aku tidak mengatakan anak ku benar... dia salah karena dia telah melukai anak mu... tetapi semua itu tidak terjadi kalau anak mu tidak menghina anak ku...!!" cibir Aileen dengan sengit

" Tetap saje Aileen... kalu sekali lagi anak kau yang preman itu melukai anak ku... aku akan laporkan ke pulisi biar di penjara sekalian....!!!!" ancam Rositi sambil pergi memberikan gertakan jika dia tetap tak mau kalah

Cantika bersembunyi di balik pinggang nenek nya sambil mengintip sedikit, bagaimana pun juga dia masih anak anak yang mudah ketakutan jika ada sesuatu yang menyudutkan nya

" Cantika....!!! jelaskan same nek nang ngape kamu lempar kursi ke muka Rian....!!!!"

Bersambung~

Disini author akan mencoba menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa dusun ketika bapak ataupun warga Dusun berbicara ya Kance... biar dide di protes lagi hihihi

Selamat membace jangan lupa kasih Like, Vote dan komen yang posisif untuk terus mensuport karya author otodidak ini

Happy Reading~

Pertanyaan Cantika

Cantika menyembunyikan badan mungilnya di pinggang sang nenek, panggilan nek nang cukup membuat tubuh mungilnya gemetar

" Cantika... jelaskan...!!! ngape kamu pukul Rian pakai kursi...!!!" tanya Pak Suhai dengan tegas dan menekan

" Ya seperti Saleh cerita nek nang... die buli aku duluan..." sahut Cantika takut takut

" Ao neknang paham... anye ngape kamu pukul die nga kursi... bedarah pala anak jeme...!!! kalu die pingsan luk mane...!!!" ( Iya kakek paham, tapi kenapa kamu pukul dia dengan kursi.. tau kah kamu kalau kepala nya sampai berdarah... kamu melukai anak orang...!!!!) "

Cantika keluar dari persembunyian nya,menatap kakeknya dengan tegas

" Maaf neknang... aku hanya membela diri... aku marah karena Rian menendang ku dengan sepatunya... sakit nek... aku mau die juge keruan( tau/ merasakan) kalu menyakiti jeme lain ya sesakit yang die rasakan...!!"

Penalaran yang luar biasa untuk anak usia 5 tahun, pak Suhai sampai tertegun sebentar

" Ngape dek kau adukan bae same guru...!!( Kenapa tidak kamu adukan saja sama Guru)"

" Lama nek... keburu Rian pintar berkilah... kan dia gak mau terlihat salah...sama kayak dia ngadu ke ibu nyo...!! aku yang disalahkan... padahal dia yang merundung ku...!!"

" Anye jangan lah terlalu kelewatan Cantika... kau juga salah menyakiti Rian... lihat pelipisnya berdarah luk itu..."

Wajah imut mungil itu menampakan ketidak sukaan nya, seakan dia merasa diintimidasi atas apa yang dilakukan nya, padahal berulang kali dia jelaskan dia hanya membela diri bukan niat menyakiti teman nya itu

" Neknang... aku hanya membela diri... aku dek terime ame ade jeme yang menghina ku... aku bukan anak setan nek...!!! kalu die berani menghina ku... aku pastikan die akan celaka dan menyesal...!!" Ucapan Cantika tampak tegas dan menekan, tatapan matanya tajam persis seperti Cavan ketika mengintimidasi musuh musuhnya

Aileen meneguk Saliva nya yang tiba tiba terasa begitu mencekat di tenggorokan, pak Suhai pun tertegun dengan sikap dan jawaban Cantika

" Neknang... sekarang dimane bapang aku... ngape die dek ikut kita di dusun... ngape dia ninggalin aku nga ibuk...aku nak ketemu bapang aku nek... aku nak ngajak die balek...supaya aku dide dihina kance aku terus... dianggap dek bedie bapang...!!!" Ucapan Cantika barusan membuat semua isi rumah bergetar, pertanyaan yang sangat mereka takutkan akhirnya keluar dari bibir mungil itu

( Bapang adalah sebutan bapak atau ayah untuk orang dusun)

" Bapang mu dem matek...!!! ( Bapak mu sidah mati...)!!!!! " sahut pak Suhai acuh

" Pak...!!!" Aileen dan ibu berucap bersamaan

" Kalu die matek ngape dek bedie kuburan nye...aku nak ketemu dimane kuburan nye...neknang...!!!! ( Kalau dia sudah mati mengapa tidak ada kuburan nya...kakek....!!!!) " Jawab Cantika tegas, dia benar benar butuh penjelasan dan kebenaran

" Cantika sayang...." Aileen mengelus lengan anak gadisnya

" Ngape buk... ngape aku dek boleh betanye sape bapang aku... apa benar kalu aku ini dek bedie bapang... aku dibuang... bapang aku dek galak sayang aku...!!!" ( Kenapa bu...!!! kenapa aku tidak diperbolehkan bertanya siapa bapak ku, apa benar kalau aku ini gak punya bapak, aku dibuang, bapak ku gak sayang sama aku....!!!!!) "

" Cantika cah ayu.... apa ucapan ibu atau nek nang tadi ada kata kata tidak boleh bertanya...??? tentu ndak to...." ibu Aileen mencoba menyela, menjawab pertanyaan tajam Cantika dengan kelembutan nya

" Sopo sih seng gelem mbuang putu ayu mbah uti iki.... wes ayu... pinter... jagoan...."

" Lalu dimana bapak aku mbah uti... ame die dem matek ngape dek bedie kuburan nye... ngape aku dek pernah diajak ziarah....!!!!" Cantika masih bersitegas dengan pertanyaan nya, Mbah uti mencoba menanggapinya dengan tersenyum, meski sebenarnya beliau sendiri bingung untuk memberikan penjelasan

Aileen terdiam, entah mengapa dadanya terasa begitu sesak, bayi mungil itu benar benar titisan Mallory.... tak bisa dielak dan dipungkiri... bahkan sikap dan ketegasan nya sangat persis dengan Cavan dan tuan Mallory kakeknya

Air mata tumpah begitu saja membasahi pipi, rasanya ini begitu sakit... apakah ini saatnya memberitahu Cantika soal ayahnya...???? lalu jika tiba tiba Cantika bersikeras pergi mencari ayahnya apa yang akan terjadi...!!!!

Ini bukan lagi tentang pertentangan bapak Aileen, tetapi ini menyangkut keselamatan Cantika, apa yang akan terjadi jika musuh Cavan tau bahwa keturunan nya masih hidup dan tumbuh dengan baik mewarisi seluruh sifat ayah dan kakeknya....

" Cavan...!!! kenapa kamu tidak menghalangiku pergi... kenapa kau diam saja bapak mengambilku dari rumah ini....!!!! tidak mungkin jika kau takut pada bapak ku bukan...!!!" Aileen teringat percakapan terakhir dia dengan Cavan sebelum mereka benar benar tak pernah bertemu lagi

" Aileen istriku... dengarkan...!!! jika ada hal yang sangat bodoh yang pernah aku lakukan adalah membiarkan kau dan anak ku pergi dari ku... aku sebagai seorang ayah membiarkan anak ku terpisah dari ayahnya....tetapi ini harus ku lakukan...!!! pergilah bersama ayah mu... kau akan aman... hilangkan jejak mu agar tak ada satupun orang yang bisa menemukan mu...."

" Besarkan anak kita dengan baik sayang... aku pasti akan menemukan mu dan akan membawamu kembali kerumah kita... aku pastikan kita akan berkumpul lagi dengan bahagia....!!!!"

Suara Cavan yang terdengar samar samar kala itu.... Semua terjadi begitu cepat bahkan tidak memberikan kesempatan Aileen untuk memeluk suami nya meski yang terakhir....

" Nduk cah ayu.... bapak mu iku kerja di luar negeri... dia adalah pembisnis yang hebat.... jadi ndak bisa cepat cepat pulang... nanti akan ada waktunya bapak mu pulang terus ketemu kamu....!!" jawab ibu Aileen akhirnya, entah apa maksudnya tetapi menurut ibu Aileen itu adalah jawaban terbaik, meski harus memberikan kebohongan pada Cantika

" Benarkah mbah uti...??? tapi kenapa nek nang bilang bapak matek...!!!" Cantika yang terlalu kritis tak semudah itu menerima penjelasan dari mbah utinya

" Ya karena setelah kamu lahir... papa gak ada kabarnya lagi... dihubungi pun sudah gak bisa lagi makanya nek nang pikir jika papa sudah meninggal..." sahut Aileen akhirnya, sepertinya dia memilih mengikuti cerita dusta ibu nya

Cantika menatap Aileen dengan tatapan yang sulit diartikan, bibir mungilnya tak bertanya apapun lagi, tetapi jelas bocah kecil itu tidak begitu saja percaya dengan apa yang diucapkan nya

" Sudah ya Cantika.... mandi, ganti baju terus makan.... lihat betapa kotornya kamu..." Aileen berusaha mengalihkan pembicaraan, sudah cukup pembahasan tentang siapa ayah Cantika

" Ibu.... siapa nama papa...??" tiba tiba pertanyaan yang cukup mengejutkan jantung keluar lagi dari bibir bocah genius itu

Kali ini pak Suhai terdiam, jauh di lubuk hatinya dia merasa bersalah karena telah memisahkan anak dari ayahnya, bukan kah cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya....??? dan sebaik baik nya dia mencintai dan menyayangi Cantika sebagai kakek tentu akan lebih baik jika Cantika berada di pelukan ayah nya

" Bisakah kita bicarakan ini lain waktu sayang... ibu lelah...."

" Kenapa bu...???? aku hanya ingin tau siapa nama papa yang kata nenek pembisnis hebat itu... supaya ketika aku dibuli Rian atau jeme lain lagi... aku sudah tau siapa nama papa..."

" Percayalah... mereka tidak akan berani lagi membulli mu... kau bukan nya sudah memberikan peringatan pada mereka semua....!!!!" bujuk Aileen

" Iya sih... seharusnya mereka takut bernasib sama. seperti Rian..." Cantika mengangguk angguk polos, sepertinya dia mulai terkecoh dan lupa dengan pertanyaan nya tadi, Aileen harus mengalihkan ingatan anak nya

" Ya sudah... ayo mandi... kau terlihat cukup jelek dan kumel...!!!"

" Hahahaha... benarkah ibu... ayo aku harus mandi.... aku tidak mau kumel..." tawa Cantika begitu renyah, dia langsung masuk kedalam rumah bersiap untuk mandi

Terkadang, gadis kecil itu tetap bersikap layaknya anak kecil seusia nya, yang lucu, polos dan menggemaskan.... namun terkadang dia bisa lebih kritis, jeli dan hebat layaknya seorang Mafia dalam menghadapi musuh musuh nya

" Maafkan ibu sayang... sungguh ibu tak tau harus menjawab apa... mungkin kali ini ibu terlihat bodoh karena tak memiliki ketegasan ... tetapi percayalah ini yang terbaik untuk kita... untuk kamu sayang...."

Bersambung~

Happy Reading....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!