NovelToon NovelToon

Reya Time Travel

REYTTA : Chapter 01

Seorang gadis cantik kini terlihat sedang mengendarai sebuah motor sport dengan kecepatan diatas rata-rata sembari mengabaikan semua umpatan para pengendara lain yang mengumpatinya karena membawa motor dengan kecepatan tinggi seperti itu.

Setibanya di sebuah hutan Reya menghentikan laju motornya dan memakirkannya disamping pohon besar yang tampak sangat menyeramkan, setelahnya Reya pun beranjak pergi ke dalam hutan menuju sebuah danau yang sudah sangat sering menjadi tempat untuk dirinya berlatih.

“Yosh mari kita mulai.” ucap Reya lalu memejamkan matanya yang tak lama disusul dengan air danau yang bergerak naik ke udara. Reya membuka mata, kemudian dengan perlahan menggerakkan kedua tangan juga tubuhnya dan memperagakan sebuah tarian yang ia buat sendiri.

Air danau pun seolah mengikuti tarian Reya yang membuat tarian gadis itu tampak indah didukung dengan hembusan angin yang membuat daun-daun yang jatuh bergerak mengikuti irama tarian Reya.

Reya bukanlah seorang manusia biasa dia merupakan manusia berkemampuan khusus yang berbeda dengan manusia lainnya, Reya sendiri tidak tau dan bagaimana caranya dia memiliki kemampuan tersebut karena semua itu sudah dirinya miliki sejak kecil yang sekarang sudah menjadi lebih terkendali berkat ia yang terus berlatih mengendalikan kekuatannya agar tak menyakiti orang lain.

Kekuatan Reya bisa membuat gadis itu dapat melakukan berbagai hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa, contohnya seperti yang sedang dirinya lakukan saat ini yaitu mengendalikan air dan angin.

Hmm titisan Avatar ya lu Rey - Thor

Selesai berlatih Reya pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah berubah mendung sepertinya akan turun hujan.

Kembali mengendarai motor dengan kecepatan tinggi dan membalap setiap motor atau mobil yang menghalangi jalannya guna cepat sampai sebelum hujan turun.

[]

Reya tiba di sebuah rumah lalu membawa motornya untuk ditempatkan di garasi, setelah selesai gadis itupun beranjak untuk memasuki rumah namun saat melewati kolam ikan Reya tanpa sengaja terpeleset yang menyebabkan gadis itu langsung jatuh tepat kedalam kolam ikan.

BYURRRRRR

Reya yang sempat terkejut pun langsung mencoba naik ke permukaan tapi entah kenapa rasanya ada yang aneh, kenapa kolam ikan itu terasa lebih dalam? Bukannya tidak sampai sedalam ini? Pikir Reya yang merasakan kedalaman air kolam itu seperti di dalam danau.

Setelah berhasil naik ke permukaan Reya mengambil nafas sebanyak mungkin karena hampir saja tadi dirinya pingsan di dalam air karena tidak dapat bernafas.

Merasa sudah lebih tenang Reya pun menatap sekelilingnya dengan pandangan bingung. “Kok gue tiba-tiba aja ada di danau?” Reya berdiri dan masih menatap bingung sekitarnya, tidak ada lagi rumahnya, tidak ada lagi para bodyguard handsome-nya, kini yang ada hanya bebatuan besar dan danau di depan nya.

Tunggu sebentar, dimana ini?

Apa yang sedang terjadi padanya saat ini?

Hmm...

“Jangan bilang gue transmigrasi?!” Reya pun bergegas menghampiri danau guna melihat pantulan dirinya disana dan untungnya yang ia lihat di danau itu masihlah wajahnya sendiri bahkan pakaian yang dirinya kenakan masihlah sama.

“Lah ini masih muka gue berarti gue gak transmigrasi dong. Jadi apa maksudnya nih kenapa gue tiba-tiba aja ada disini?” ucap Reya mencoba tetap tenang dan memikirkan apa yang sedang terjadi padanya saat ini.

“Apa gue time travel ya?” ucap Reya lagi saat pikiran itu tak sengaja terbesit di otaknya.

Karena masih tidak yakin Reya pun memutuskan untuk pergi dari sana guna mencari tahu sebenarnya ada dimana dirinya sekarang ini dan disaat Reya berbalik pakaiannya yang basah tiba-tiba saja berubah menjadi pakaian lain yang lebih baik dari yang sebelumnya dan tentu saja itu berkat kekuatan yang dirinya miliki.

Setelah keluar dari tempat sebelumnya yang ternyata adalah hutan Reya kini terbengong melihat orang-orang di depan nya yang tampak memakai pakaian aneh yang bisa dia kenali itu adalah hanbok--pakaian khas orang Korea pada zaman dinasti Joseon.

“Anjir berarti gue beneran time travel nih? Ke zaman korea waktu dulu?” Reya masih tidak percaya dengan yang dia alami saat ini, gadis itu terus saja menatap sekitarnya dengan raut cengo yang membuat orang yang melihatnya pasti akan langsung menertawakan gadis itu karena memang terlihat sangat lucu dan konyol.

Di tengah-tengah kebingungan nya Reya samar-samar mendengar bisikan netizen di sekitarnya yang tidak lain berasal dari orang-orang disana yang terlihat sedang memperhatikan Reya dengan pandangan aneh dan bingung karena merasa asing dengan pakaian yang sedang Reya kenakan.

“Hei kau lihat gadis itu, pakaiannya aneh sekali.”

“Kau benar dari mana dia mendapatkan pakaian seperti itu?”

“Pakaian nya terlihat sangat terbuka apa dia dari negeri timur?”

“Mungkin, aku pun tidak tau.”

“Tapi pakaian di negeri timur tidak ada yang seperti itu”

“Ah kau benar, apa mungkin dia membuatnya sendiri?”

“Entahlah.”

Dll

Mendengar hal itu Reya pun mendadak kesal dan mendelik tajam pada orang yang sudah menilai aneh pakaiannya, padahal pakaiannya bagus begini bisa-bisanya dia bilang pakaiannya aneh.

‘Cih mereka saja yang kuno.’

(Pakaian Reya)

“Tapi btw kok gue paham sih omongan mereka? Padahal mereka ngomongnya pakek bahasa Korea zaman kuno. Lah gue walaupun bisa bahasa Korea tapi kan bahasa modern-nya,

Apa karna gue lagi time travel makanya langsung paham sama yang mereka omongin? Bahkan rasanya gue bisa bales omongan mereka juga deh.”

“Buset tau ah!” tidak ingin di anggap gila karena berbicara sendirian Reya pun kembali melangkahkan kakinya menyusuri tempat yang sepertinya adalah sebuah pasar dengan pandangan antusias karena tidak pernah melihat pasar yang seperti itu saat dirinya di Indonesia. Biasanya pasar selalu penuh dengan berbagai macam teriakkan para penjual yang meneriakkan barang jualan mereka agar para pembeli bisa tahu apa yang sedang mereka jual namun di pasar ini tidak seperti itu malah terlihat damai meskipun sangat ramai dengan orang-orang berpakaian khas zaman itu.

“Rasanya gue jadi betah tinggal disini.” gumam Reya masih menatap kesana-kemari membawa alamat namun yang kutemui bukan dirinya saya--

Plak!

Reya: (Menyeret Author)

Author: (Keseret sambil megang kepala yang habis ditabok Reya)

Reya: Maneh salah dialog ogeb! (Natap tajem sambil cengkeram kerah Author)

Author: Kan bercanda ngap (Senyum polos)

Reya: Oh bercanda yah (Senyum psycho+menjentikkan jari dan ribuan laba-laba pun muncul di belakang tubuhnya)

Author: (Melotot+merinding) Ampun neng ampun! Okey saya bakal serius sekarang! (Langsung kabur setelah dilepasin)

Reya: .......Back to story

“Rasanya gue jadi betah tinggal disini.” gumam Reya masih menatap kesana-kemari dengan pandangan antusias meskipun dirinya masih saja menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang tampak berbeda dari orang-orang disana namun terlihat sangat cantik.

Asik menatap sekitar pandangan Reya pun jatuh pada penjual permen sate atau sebut saja tanghulu, dengan cepat gadis itu lantas menghampiri penjual permen tersebut.

“Bibi ini satunya berapa?” tanya Reya dengan bahasa Korea (kuno) yang sangat fasih cukup membuat Reya kagum sendiri karena ternyata dirinya benar-benar bisa menggunakan bahasa yang sama.

Bibi penjual permen itupun tersenyum lalu segera menjawab dengan ramah. “Satu koin tembaga nak.”

Note: Dikarenakan Author tidak tahu bagaimana cara menghitung uang pada zaman korea dulu jadi disini Author akan memakai koin.

Contoh nya :

100 koin tembaga \= 1 koin perak

100 koin perak \= 1 koin emas

1000 koin emas \= 1 lembar uang kertas

Paham kan? Kalo gak paham ya paham kan aja ya :)))

Back to story.....

Mendengar jawaban bibi penjual itu Reya lalu mengarahkan tangan nya ke saku yang ada di roknya dan mengeluarkan 1 koin perak yang lantas ia berikan pada bibi itu. “Saya beli tiga tanghulunya bi.”

Setelah permen yang dirinya inginkan sudah dia dapat Reya lantas ingin pergi namun bibi itu malah menahannya.

“Nak ini uangnya kebanyakan.” ucap si bibi penjual permen sembari menyodorkan kembali koin perak itu kepada Reya.

Reya menggeleng dan tersenyum. “Buat bibi saja.” setelahnya Reya segera berlari pergi sebelum bibi itu kembali menahannya.

Jika bertanya dari mana Reya mendapatkan koin perak tersebut, tentu saja jawabannya dari kekuatannya. Sudah dikatakan bukan kalau Reya bisa melakukan apapun dengan kekuatannya, gadis itu juga bisa menciptakan suatu barang hanya dengan menjentikan jarinya saja.

Selesai menghabiskan ketiga permennya Reya kini masih mondar-mandir tidak jelas, saat ini dirinya tengah dilanda kegabutan yang luar biasa maka untuk menghilangkan kegabutannya Reya lantas mengejar seorang pencuri yang kebetulan baru saja mencuri perhiasan seorang wanita berpakaian khas seorang bangsawan yang berada tepat disebelah Reya.

Reya menyusul 3 orang pengawal yang memang mengawal wanita paruh baya sebelumnya. “Mau saya bantu paman?” tanya Reya tepat disamping ketiga pengawal itu yang membuat mereka sontak menoleh dengan kaget.

“...”

“...”

”...?”

Karena tidak juga mendapat balasan dari ketiga pengawal itu Reya lantas menghadap kedepan dimana sosok si pencuri masih saja berlari di depan nya, dengan menyeringai gadis itu lalu mengarahkan jari telunjuknya ke arah si pencuri lalu menggerakkan jarinya kebawah yang mana membuat pencuri tersebut langsung terjatuh dengan posisi mencium tanah.

Beh first kiss sama tanah awokawok -Thor

Reya berhenti berlari lalu menjentikan jarinya yang membuat tubuh si pencuri langsung terikat dengan sebuah tali yang terbuat dari besi, melihat hal tersebut membuat semua orang yang sedari tadi menyaksikan sontak melototkan mata mereka.

“Nah kalau gitu saya permisi dulu, bye paman-paman berkumis~” pamit Reya seraya ingin beranjak pergi namun.....

“Nona apa anda murid dari Akademi Yeoran?” tanya salah satu pengawal yang seketika menghentikan langkah Reya.

Reya menoleh dan mengernyitkan kening. “Tidak, saya bukan murid dari Akademi manapun karena saya saja baru tiba disini.” jawab Reya dengan jujur, benar bukan dia saja baru tiba di zaman tersebut karena mengalami time travel sehabis terpeleset dan jatuh di kolam ikan.

'Kalo dipikir-pikir time travel gue gak elit banget weh, masa gegara kepeleset gue jadi time travel. Agak laen emang nih Author.’ batin Reya salfok sejenak sebelum kembali fokus pada si ketiga pengawal.

“Karena saya sudah menjawabnya saya permisi dulu.” karena tidak ingin kembali ditahan Reya pun langsung menggunakan kekuatannya untuk menghilang dari sana dengan cepat (teleportasi) membuat orang lagi-lagi terkejut melihatnya.

REYTTA : Chapter 02

Setelah berhasil melakukan teleportasi kini Reya hanya berdiam diri di sebuah batang pohon, duduk diatasnya dengan kedua kaki yang menjuntai kebawah persis sekali dengan salah satu hantu yang ada di dunianya dulu.

“Akademi Yeoran,” Reya kembali menggumamkan nama itu, merasa bingung dan heran kenapa pengawal sebelumnya menyebut dirinya sebagai murid dari Akademi tersebut.

“Apa karna kekuatan gue ya? Kalo iya apa mungkin disini ada manusia yang memiliki kemampuan sama seperti gue?

Kalo benar kek gitu pantas aja tadi tuh orang-orang reaksinya gak kek di dunia gue dulu, yang langsung pada nyebut gue sebagai penyihir pas ngeliat kekuatan gue.”

“Sial jadi inget lagi kan.” umpat Reya kala teringat dengan kejadian dirinya yang pernah menyelamatkan orang-orang dari perampokan di sebuah bank, bukan nya berterima kasih karena sudah di selamatkan mereka malah mengatai dirinya sebagai penyihir, kurang ajar memang namun untung saja saat itu Reya menggunakan topeng jadilah orang-orang tidak ada yang tau identitas aslinya, bersyukurlah karena saat itu Reya dalam kondisi mood yang baik jika tidak sudah dipastikan orang-orang itu tidak akan selamat di tangan nya.

Mari lupakan Reya sejenak sekarang mari kita lihat ke tempat lain, tempat dimana beberapa orang tengah berkumpul di suatu aula dengan satu orang yang duduk di kursi yang tepat berada di tengah-tengah, maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki kuasa yang lebih tinggi dari yang lainnya.

“Apakah benar gadis yang kau lihat itu adalah gadis yang di ramalkan?” tanya pria yang duduk di tengah-tengah ruangan.

“Benar yang mulia, saat saya melihat gadis itu saya merasakan aura yang sangat kuat dari dalam dirinya.” jawab si wanita bermanik merah dengan penuh keyakinan.

Pria yang disebut sebagai 'Yang mulia' oleh si wanita bermanik merah terlihat terdiam sebentar sebelum akhirnya kembali berbicara. “Banhyeok apa yang akan kau lakukan?”

Pria yang bernama Banhyeok itu menoleh lalu berkata. “Sepertinya kita harus menemukan gadis itu sebelum dia bertemu dengan nya yang mulia.” jawabnya dengan menekankan kata 'dia' di kalimatnya.

“Benar yang mulia, hal itu bisa menjadi petaka buat kerajaan ini jika orang itu bertemu dengan gadis tersebut lebih dulu.” sahut yang lainnya.

“Baiklah, temukan gadis itu.” ucap si 'yang mulia' yang langsung dibalas anggukan semua orang disana.

Kembali kesisi Reya yang masih saja anteng duduk di atas pohon dengan raut wajahnya yang menunjukkan bahwa gadis itu sedang sangat bosan saat ini.

“Gabut banget sialan!” umpat Reya sambil mengayunkan kakinya lebih kencang guna menghilangkan kebosanan nya namun itu tidaklah cukup karena gadis itu masih saja menampilkan tampangnya yang terlihat sangat nelangsa itu.

Tap

Berhasil turun dari pohon Reya lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam hutan karena memang sejak tadi gadis itu berada di hutan, Reya memang gadis yang cukup random jadi jangan heran kenapa gadis itu lebih memilih bersantai di hutan dibandingkan ke tempat yang lebih aman dan tidak seram seperti di hutan.

Sembari bersenandung Reya terus melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam hutan namun di tengah-tengah itu Reya dapat merasakan bahwa ada seseorang ah tidak lebih tepatnya ada beberapa orang yang sedang mengikutinya dari belakang, memilih untuk mendiamkannya sampai orang-orang yang mengikutinya keluar dari persembunyian mereka sendiri namun orang-orang tersebut tidak juga menampakkan batang hidung mereka membuat Reya seketika jengkel sendiri karenanya.

Reya berhenti berjalan lalu berbalik dan menatap ke arah depan dengan pandangan datar. “Keluarlah saya tahu kalian mengikuti saya sejak tadi.” ucap Reya.

Hening, mereka masih saja bersembunyi membuat Reya terkekeh sinis lalu dengan cepat gadis itu mengayunkan tangan nya seolah sedang membelah pohon-pohon di depan nya yang tak lama pohon-pohon itu benar-benar terbelah dan jatuh bersamaan membuat debu langsung bertebaran.

Reya tentu saja langsung membuat sebuah pelindung (barrier) untuk melindunginya dari debu itu.

Setelah debu tak lagi terlihat Reya menatap kelima orang berpakaian serba hitam di depan nya dengan pandangan dingin. “Kenapa mengikuti saya?” tanya Reya dengan nada yang sangat mengintimidasi sembari menatap masing-masing orang itu yang sedang memegang sebuah pedang.

Pembunuh bayaran? Tebaknya dalam hati karena selain memegang pedang mereka semua menutup setengah wajah mereka dengan kain hitam (cadar) yang membuat Reya hanya bisa melihat bagian mata dan kening mereka saja.

Mereka masih saja diam dengan pandangan yang sama-sama terlihat kaget melihat pakaian yang sedang Reya kenakan.

Reya yang sadar mereka tengah menatap ke arah pakaiannya sontak berdecak, pasti mereka sedang berpikir bahwa pakaian yang dirinya gunakan adalah pakaian yang aneh.

‘Ck sial mereka saja yang terlalu kuno.’ makinya dalam hati.

“Yaa! Saya sedang bertanya kepada kalian tapi kalian malah melihat ke arah lain. Dasar pria mesum!” ucap Reya dengan sengaja menyebut mereka sebagai pria mesum agar mereka segera sadar dan tak lagi bengong melihatnya, bikin dia kesal saja.

Mereka tampak tersentak akan perkataan Reya barusan.

“K-kami bukan pria mesum nona! Asal anda tahu saja.” balas salah satu dari mereka membuat Reya mengerjapkan matanya, lah kok ngamok pikirnya.

“Jika bukan pria mesum maka kalian tidak akan menatap ke arah tubuhku sejak tadi,”

“Dasar para pria mesum penguntit lagi.” tambah Reya mencibir sembari memeluk dirinya sendiri dan memandang kelima pria disana dengan pandangan sinis.

Melihat itu kelimanya tampak sedikit tersinggung.

“Yaa!”

“APA?!” balas Reya tak kalah ngegas membuat kelima lelaki itu sontak terkejut.

“Ck kenapa malah jadi ribut, ingat misi kita bodoh!” ucap satu laki-laki lagi dengan menatap temannya yang berdebat dengan Reya.

“Oh iya aku lupa.”

“Bodoh.” sekali lagi pria itu kembali di katakan bodoh oleh temannya sedangkan Reya yang melihatnya nampak menonton dengan pandangan antusias, dia suka keributan.

“Cih seharusnya lebih lama lagi.” gumam Reya yang masih dapat di dengar oleh kelima pria itu, mereka pun kembali menatap pada Reya.

“Apa? Ada apa?” tanya Reya kala melihat mereka diam sambil menatapnya dengan tatapan yang begitu intens, cukup membuat gadis itu salting dibuatnya. Dasar betina

‘Meski muka mereka ketutup, tapi gue yakin kalo mereka adalah cogan di zaman ini.’ batin Reya mesem-mesem sendiri.

“Nona anda harus ikut dengan kami.” ucap satu laki-laki yang sepertinya adalah pemimpin mereka karena laki-laki itu berdiri tepat di tengah-tengah, kesimpulan dari Reya.

Reya tersenyum. “Kalian mencurigakan jadi tentu saja aku menolaknya,” ujar Reya dengan santai.

“Tapi kalau memang misi kalian adalah membawa diriku, maka akan aku beri satu kesempatan untuk mencobanya.”

“Maksud anda?”

Reya kembali tersenyum. “Jika kalian berhasil menyentuhku maka aku akan dengan senang hati mengikuti kalian, tapi jika kalian gagal maka nyawa kalian akan berakhir di tanganku.” ucap Reya menyeringai di akhir membuat suasana disana seketika berubah dingin, kelima orang itu dapat merasakan bahwa apa yang Reya ucapkan bukanlah sekedar gertakan belaka.

“Siap?” tanya Reya yang dibalas anggukan kaku oleh mereka berlima.

Reya tersenyum lalu menjentikan jarinya yang tak lama muncul banyak pedang di sekitar tubuhnya dan semua ujung pedang itu mengarah pada kelima orang di depan nya. “Aku hanya akan berdiri disini, jadi berusahalah untuk melewati semua pedang milikku.” ucap Reya lalu semua pedang miliknya langsung melesat ke arah kelima laki-laki itu yang sontak saja membuat mereka melototkan mata dan secepat mungkin menghindar.

Semua pedang itu terus menyerang mereka tanpa henti dan kelimanya juga terus berusaha menghindar dan melawan balik semua pedang milik Reya dengan pedang mereka sendiri.

Suara pedang yang saling beradu bagaikan melodi untuk Reya, gadis itu menyukainya bahkan kini Reya tampak menikmati aksi kelima orang itu yang terlihat kesulitan untuk melawan balik.

Srettttt!

“Cukup!” ucap Reya menghentikan semua pedangnya untuk menyerang kelima orang itu, kelimanya lantas berbalik menatap Reya dengan heran dan dapat Reya lihat kelimanya tampak sudah sangat kewalahan.

Reya sedikit tidak tega apa lagi saat melihat salah satu dari kelima orang itu ada yang tergores oleh pedangnya karena itulah tadi dia memilih untuk menghentikannya saja.

“Aku hanya menguji kemampuan kalian dan ternyata cukup memuaskan,” ucap Reya tersenyum tipis. “Baiklah tunjukkan jalannya.” sambung Reya berjalan lebih dulu dan melewati kelima laki-laki itu yang terlihat masih bingung dengan keadaan mereka.

“Oi kok malah bengong? Cepetan malih sebelum aku berubah pikiran.” ujar Reya membuat mereka segera tersadar dan berbalik ke arah Reya namun terlihat mereka melotot kaget saat menyadari bahwa pakaian Reya berbeda dari yang sebelumnya.

(Pakaian Reya)

“P-pakaian anda kenapa bisa?” celetuk salah satu dari mereka.

Reya hanya mengendikan bahu acuh. “Aku hanya mengikuti kalian.” kata Reya dengan jujur, karena melihat kelima lelaki itu memakai pakaian serba hitam Reya pun jadi tertarik untuk berpakaian yang sama namun dengan versi dirinya sendiri.

“Sudahlah lupakan tentang pakaian ku, sekarang lebih baik kalian tunjukkan saja jalannya.”

“Tapi kam--”

Reya segera menyela. “Ck jangan banyak bicara, cepat tunjukkan saja jalan ke tempat kalian ingin membawaku.”

Kelima orang itu diam sebentar sambil saling tatap satu sama lain lalu tak lama saling mengangguk dan lalu berjalan mendekati Reya.

“Ikuti kami nona.”

Reya mengangguk tanpa bicara lagi.

Dan kelima laki-laki itu pun segera lompat ke atas pohon membuat Reya cukup kaget melihatnya. “Oh mau cosplay jadi ninja konoha toh.” gumam Reya lalu dengan cepat mengikuti kelima orang itu naik ke atas pohon dan setelahnya beranjak pergi dengan cara yang persis sekali seperti salah satu anime jepang yang pernah Reya tonton.

REYTTA : Chapter 03

Setibanya di sebuah bangunan yang sangat khas dengan zaman korea waktu dulu yang letaknya tepat di pegunungan dan di depan nya ada sebuah gerbang yang bertuliskan nama Akademi Yeoran.

Reya melihat nama itu namun dia memilih untuk diam mengikuti kemana kelima lelaki itu membawanya masuk ke dalam setelah melewati gerbang dengan cara yang cukup menarik bagi Reya, yaitu dengan menggunakan sebuah papan kayu bulat yang di atasnya seperti ada tulisan nama yang entah apa itu Reya sendiri tidak dapat melihatnya dengan jelas.

Setelah masuk dapat Reya lihat banyak sekali berbagai macam bangunan yang entah apa namanya namun cukup menarik di mata Reya.

Beberapa menit berjalan akhirnya mereka tiba di sebuah bangunan yang memiliki papan nama yang bertuliskan Aula Yeongjang.

Masuk ke dalam bangunan tersebut Reya melihat ada banyak sekali orang di dalam sana mereka seperti sedang menunggu seseorang dan seseorang itu apakah dirinya?

Kelima laki-laki yang membawa Reya terlihat menunduk sopan saat berhadapan dengan satu pria bersurai abu-abu yang berpakaian seperti bangsawan namun terlihat berbeda dari pakaian bangsawan lainnya, entah apa yang membuatnya berbeda Reya tidak ingin memusingkannya karena itu sama sekali tidak penting untuknya.

“Apa dia gadis itu?” tanya si pria bersurai abu-abu sambil menatap Reya namun saat melihat pakaian Reya dia cukup tersentak melihatnya, pakaian apa itu pikirnya.

“Benar, dia lah gadis yang di ramalkan.” sahut salah satu wanita tua yang tampak masih cantik.

Sedangkan Reya yang mendengar perkataan kedua orang dewasa itu tampak bingung dengan yang wanita tersebut katakan.

'Gadis yang di ramalkan? Maksudnya gue?'

Pria yang sepertinya adalah pemimpin di tempat itu terlihat turun mendekati Reya.

“Selamat datang nona, boleh saya tahu siapakah nama anda?” pria itu bertanya dengan sopan membuat Reya menatapnya sebentar sebelum akhirnya menjawabnya. “Reya.” jawab Reya singkat.

“Reya? Nama yang bagus.”

“Terima kasih.” balas Reya tersenyum tipis.

“Boleh saya bertanya satu hal lagi?”

“Apa?”

“Mungkin ini terdengar tidak sopan tapi pakaian apakah yang sedang anda kenakan ini?”

Reya yang mendengar itu lantas berdecak, lagi-lagi pakaiannya yang dipermasalahkan. “Ini cara saya berpakaian, tapi jika anda merasa aneh melihatnya saya bisa menggantinya,”

“Hm? Maksud anda?”

Reya tersenyum sus. “Lihat saja sendiri.” dan tepat setelahnya pakaian yang Reya kenakan kembali berganti dan kali ini dia menggantinya bukan dengan pakaiannya di zaman modern tapi dengan sebuah hanbok.

(Hanbok versi Reya)

Semua orang yang melihat perubahan di pakaian Reya itu terlihat terkejut dan kagum secara bersamaan.

“Wah apakah itu kekuatan anda?” tanya si pria bersurai abu-abu.

“Benar dan bolehkah saya tahu kenapa anda tidak juga mengenalkan diri anda sejak tadi? Dan mengapa saya di bawa ke tempat ini?” tanya Reya dengan sengaja menekankan setiap kalimatnya, dia sudah mengenalkan dirinya tapi kenapa orang-orang ini tidak juga memberitahu apapun padanya? Itu cukup membuat Reya kesal.

“Ah maafkan saya, saya melupakan hal itu.”

“Tidak apa-apa namun ingatlah tidak akan ada lain kali lagi.” balas Reya sambil tersenyum tipis, mereka yang mendengar perkataan Reya barusan tentu dapat mengetahui arti dari perkataan gadis itu yang mengartikan bahwa Reya tidak akan membiarkan mereka jika hal tersebut terulang kembali.

“Saya Lee Banhyeok, kepala Akademi Yeoran. Sekaligus pemilik Akademi ini, tempat dimana sekarang anda berada.” ucap Banhyeok mengenalkan diri.

“Saya Park Heesu, seorang cenayang di Akademi ini.” ucap wanita tua yang sebelumnya menyebut Reya sebagai gadis yang di ramalkan.

Reya tampak kaget mendengarnya. 'Cenayang? Apa itu berarti dia udah tau gue bakal datang ke dunia ini? Makanya gue di bawa ke tempat ini?' batin Reya bertanya-tanya.

Setelah perkenalan itu kini Reya di bawa ke sebuah aula yang berbeda dari aula yang sebelumnya dan aula itu bernama Aula Shwan Yun.

Reya hanya duduk diam di tempatnya kata pria bernama Banhyeok itu mereka sedang menunggu seseorang yang di sebut sebagai pemimpin negara yang berarti tidak lain adalah sang raja, yaitu raja Kim Danyeorng.

Danyeorng merupakan raja di kerajaan yang bernama Sharung dia seorang raja yang di kenal baik dan bijaksana oleh para rakyatnya dan dia di cintai oleh rakyatnya karena mereka melihat bahwa Danyeorng berbeda dari mendiang raja sebelumnya yang jahat dan obsesi akan takhta.

Kim Gaeun adalah nama dari sang ratu atau permaisuri dari raja Danyeorng, dia adalah ratu yang baik dan penyayang, penuh perhatian juga begitu tegas. Gaeun juga merupakan satu-satunya istri dari Danyeorng yang tidak pernah mau memiliki selir karena dia hanya mencintai permaisurinya.

Beberapa menit kemudian seseorang yang sejak tadi mereka tunggu kini sudah tiba dan memasuki aula Shwan Yun yang membuat orang-orang disana langsung berdiri dan saling membungkuk sopan sedangkan Reya hanya menundukkan kepala sebagai bentuk kesopanan saja.

Setelah itu mereka pun kembali duduk.

Raja Danyeorng melihat ke arah Reya dengan pandangan yang intens seolah sedang menyelidiki gadis itu.

Reya tentu sadar saja akan tatapan raja Danyeorng yang mengarah padanya karena itulah sekarang gadis itu menatap balik raja Danyeorng dengan tatapan datar seakan mengartikan bahwa gadis itu tidak suka jika terus di tatap seperti itu.

Raja Danyeorng yang melihat Reya balik menatapnya dengan berani sontak tersenyum tipis.

“Senang bertemu denganmu nona......?”

“Reya.”

“Senang bertemu denganmu nona Reya.” ucap raja Danyeorng melanjutkan.

“Senang bertemu dengan anda juga yang mulia.” balas Reya tersenyum.

“Apakah anda sudah tahu mengapa anda berada disini?” tanya raja Danyeorng.

“Tidak, saya hanya tahu bahwa saya adalah gadis yang di ramalkan oleh bibi Heesu.” jawab Reya membuat sang pemilik nama terbatuk pelan karena di panggil bibi oleh Reya. Sebab biasanya ia di panggil 'Nyonya Park' di Akademi itu namun sepertinya dia cukup menyukai panggilan Reya untuknya.

“Kalau begitu biar saya yang menceritakannya yang mulia. Apakah anda mengizinkan nya?” tanya sang ratu yang ikut serta disana.

Raja Danyeorng mengangguk, mengizinkan sang permaisuri untuk mengambil alih.

Dan mengalirlah cerita dari beberapa tahun yang lalu dimana saat itu Heesu sang cenayang mendapat dua 'penglihatan' berupa kejadian di masa depan yang akan terjadi di kerajaan Sharung.

Saat itu Heesu melihat kerajaan Sharung hancur berantakan dengan banyaknya mayat berserakan dimana-mana akibat perang yang di mulai oleh raja kegelapan bernama Hwang Jeon yang memiliki ambisi kuat untuk menghancurkan kerajaan Sharung agar dia bisa menjadikan kerajaan tersebut menjadi miliknya dan semua orang akan selalu tunduk patuh pada kekuasaannya.

Raja kegelapan adalah sosok yang jahat dan mempunyai kekuatan yang sangat kuat berkat perjanjiannya dengan para iblis hitam.

Raja kegelapan memang terobsesi dengan kekuatan juga sangat terobsesi untuk menjadi raja di atas segalanya.

Tidak ada yang mampu mengalahkan raja kegelapan dan begitulah penglihatan pertama yang Heesu dapatkan lalu untuk yang kedua Heesu melihat ada sesosok gadis dengan kekuatan yang melampaui raja kegelapan datang ke kerajaan Sharung dan gadis itulah yang berhasil menyingkirkan raja kegelapan untuk selamanya.

Gadis tersebut di gambarkan sangat cantik dan memiliki kekuatan yang unik namun sangat kuat yang mampu menghancurkan apapun hanya dalam beberapa detik dan berkat kehadirannya kehancuran kerajaan Sharung dapat di cegah.

“Karena Heesu mendapatkan dua penglihatan kami pun menjadi bingung untuk mempercayai salah satunya. Jadi kami pun memutuskan untuk membangun Akademi Yeoran sebagai antisipasi apabila dirimu ternyata tidak datang ke kerajaan ini.” jelas ratu Gaeun panjang lebar.

Reya mendengarkan dengan baik dan mengambil satu kesimpulan dari cerita ratu Gaeun yaitu bahwa dirinya sama sekali tidak paham dengan yang ratu Gaeun katakan padanya.

Tidak,

Jangan marah dulu Reya hanya bercanda, dia adalah gadis yang pintar jadi cukup mudah baginya memahami semua yang ratu Gaeun katakan padanya.

Dari cerita ratu Gaeun Reya dapat menyimpulkan bahwa dirinya adalah orang yang bisa mencegah tragedi kelam yang akan terjadi pada kerajaan itu, dia adalah yang gadis yang di ramalkan oleh Heesu dan orang yang memiliki kekuatan yang melampaui raja kegelapan dan raja kegelapan merupakan musuh terbesar di kerajaan Sharung ini.

'Gue emang udah nebak sih dari awal, kalo kedatangan gue ke dunia ini pasti ada sesuatu yang harus gue lakuin dan itu adalah menyelamatkan kerajaan ini dari si Hwang Jeon itu.'

“Lalu apa rencana kalian setelah ini?” tanya Reya setelah terdiam beberapa saat.

“Untuk sementara kami akan merahasiakan identitas anda kepada semua orang agar keamanan anda tetap terjaga karena kalau raja kegelapan sampai tahu keberadaan anda, dia bisa saja melakukan hal yang buruk terhadap anda dan itu bisa membahayakan anda juga semua orang,”

“Ah saya berkata begini bukan bermaksud meremehkan anda.” lanjut Banhyeok tak ingin Reya salah paham dengan perkataannya.

“Tidak masalah, lalu apa yang akan kalian lakukan untuk menutupi identitas saya?”

“Kami berencana untuk menjadikan anda sebagai keponakan salah satu dari kami, tapi jika anda tidak menyukainya kami bisa menjadikan anda sebagai murid disini. Bagaimana?” ucap Banhyeok di akhiri dengan pertanyaan.

Reya diam sebentar lalu tak lama kembali berbicara. “Tidak, saya lebih memilih untuk menjadi keponakan saja. Saya sangat tidak suka dengan pelajaran itu membuat kepala saya pusing.” ucap Reya terlewat jujur membuat semua yang disana lantas terkekeh mendengarnya.

“Anda sangat jujur sekali nona.” ucap Ryukei salah satu guru di Akademi Yeoran.

Reya hanya tersenyum polos.

“Baiklah kita akhiri rapat hari ini,”

“Semoga harimu selalu menyenangkan nona Reya dan selamat datang di kerajaan Sharung.” lanjut raja Danyeorng lalu setelahnya pergi bersama dengan ratu Gaeun meninggalkan aula Shwan Yun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!