NovelToon NovelToon

Legenda Pendekar Pengelana

Ch.01 Gejolak Wakil Sekte.

Sekte pedang Perisai telah berdiri selama hampir 1000 tahun dan seratus delapan puluhan tahun lebih dibawah kepemimpinan xhu Fan, yang saat ini memiliki pencapaian bela diri ditingkat Pucak Bumi.

Xhu Fan mampu menjaga dan membawa sekte tersebut kedalam kelas sekte menengah bertahan.

Orang yang berada ditingkat seperti Xhu Fan, Kemampuan bertarungnya bahkan mampu menyapu bersih sebuah sekte kecil tanpa bantuan orang lain.

Xhu Fan juga sangat terkenal dengan kemampuannya bertarung bersama teknik yang dimilikinya saat ini.

Bagaimana tidak, Sekte yang sudah berdiri seribu tahun itu ternyata memiliki teknik pedang tingkat tinggi.

Dalam sejarahnya, seseorang yang mendirikan sekte tersebut pernah berada di puncak dunia persilatan dengan bantuan teknik yang dia miliki, meskipun pada saat pencapaian itu, usianya sudah mencapai 200 tahun.

Tehknik yang tersembunyi dari sekte pedang perisai itu merupakan tehknik ciptaan sendiri oleh pendiri sekte pedang perisai yang bernama Xhu Quan Lang.

Teknik pedang yang dikuasai Xhu Fan bernama Perisai Energi Elemen.

Xhu Fan dengan tehkniknya, mampu mengeluarkan kekuatan yang mengandung ledakan dan daya hancur yang kuat.

selain itu, kesempurnaan dari melatih tehknik tersebut memiliki kelebihan lain selain sebagai senjata menyerang.

kelebihan lain dari teknik Perisai Energi Elemen adalah saat melakukan gerak pola, dengan sendirinya energi pelindung muncul bersamaan ketika serangan dilepaskan.

Xhu Fan adalah salah satu tokoh silat terkenal, juga sebagai salah satu tetua jenius termuda dimasanya.

menjadi ketua sekte yang menjabat selama 180 tahun dari usia 30 tahun sebagai ketua sekte termuda dalam sejarah dieranya.

Diusinya yang paruh baya, Wen xiong direkomendasikan oleh para tetua, agar diangkat sebagai wakil sekte untuk menggantikan Lui Ran yang memilih mengundur diri dan mengurung diri dari dunia persilatan.

Xhu fan menyetujuinya dan Wen Xhiong menjadi sangat antusias.

tetua yang menjaga fondasi sekte terdiri dari lima puluh Tetua termuda, tiga puluh tetua paruh baya dan sepuluh tetua Sepuh ditambah empat orang yang memilih bersembunyi dari dunia persilatan.

Diantara tetua-tetua yang terpilih sebagai fondasi kekuatan sekte, Xhen si merupakan salah satu murit lansung dari Xhu Fan.

Disamping itu, saat ini Xhu Fan Juga memiliki murit baru bernama Lui Feral.

Xhu Fan bertemu dengan Lui Feral didekat danau, setelah mengetahui kejadian yang menimpa Lui Feral, Xhu Fan kemudian membawanya ke sekte pedang perisai dan mengangkatnya menjadi murit.

****

Suatu hari Xhu Fan diundang Oleh Raja Chu Harya untuk menlindungi putranya Chu xensio dalam menjalankan misi penyelamatan terhadap warga Lhuoser dari keganasan siluman diperbatasan Hutan Seribu Bahaya.

Dalam sekte Pedang perisai diruangan rahasia Lui Feral mempelajari pedang perisai.

Lui berencana akan keluar setelah mempelajari bagaian tahap kedua dari pedang perisai. Selain itu dia menyalin bagian ketig sampai tahap terakhir sebelum melemparnya ke tas penyimpanan.

Didepan kediaman Xhu Fan, semua murit dibawah kepemimpinan Wen xiong berkerumun seolah menunggu latihan bersama.

Tidak lama setelah itu, Lui Feral akhirnya menyelesaikan tahap kedua dari pedang perisai.

"Saudara Lui akhirnya anda keluar"

"Ia,, kami semua sudah lama menunggu anda"

"Nak mereka semua saya kumpulkan untuk mendapatkan bimbingan dariMu mengenai teknik yang sudah kau pelajar, saya harap kamu bersedia mengajari semua yang ada disini semua tehknik yang sudah kau pelajari" celetuk Wen Xiong lantang, memerintah dengan diiringi dengan aura yang menekan.

"Paman ketua, seharusnya anda lebih banyak tau tentang teknik yang anda maksud barusan, kenapa tidak mengajarinya lansung?, aku bahkan berharap mendapatkan bimbingan ketua" seru Lui Feral dengan santai, tidak ada ekspresi takut yang ditunjukannya.

"Nak jangan mencoba pura-pura, Jika saya mengetahuinya, untuk apa mengumpulkan mereka semua" Wen xhiong menjawab dengan dingin.

"Jika memang Paman tidak mengetahuinya, bagaimana paman bisa menyimpulkan bahwa saya mengetahui lebih dari paman?, bukankah paman ketua seharusnya lebih tau dari saya, mengingat paman adalah pilar penting yang semestinya mendapatkan keistimewaan dan perhatian khusus" Jawab Lui Feral dengan tegas tanpa sedikitpun rasa takut yang ditunjukannya.

Setelah Lui Feral memberikan jawaban seperti itu, semua murit yang dikumpulkan Wen Xhiong saling menatap satu sama lain.

kemudian semua murid itu berbisik dan memberikan pendapat setuju dengan kebenaran yang disampaikan Lui Feral, membuat Wen Xhiong semakin geram karena merasa malu dan dipermainkan.

"Nak sebelumnya aku tidak mau mengambil tindakan keras, tetapi semakin lama kau semakin membuatku marah, kau pura-pura bodoh meskipun sudah mendapatkan jawaban dari si tua Xhu, jika memang kenyataan seperti yang kau katakan kenapa aku harus melakukan sesutu sejauh ini?"

Seiring Wen Xhiong menyelesaikan kata-katanya, aura pendekar dan pembunuh dari tubuhnya merembes keluar untuk menekan Lui Feral.

Semua murid-murid yang berada dalam jangkauan aura tersebut, buru buru mengambil jarak sejauh yang mereka bisa.

Lui Feral yang tidak menghindar mengucurkan keringat dingin, dia merasakan nafasnya tertahan.

Tetapi ketika aura tekanan yang dipancarkan Wen Xhiong sepenuhnya dia arahkan untuk menekan Lui Feral lebih jauh, tiba-tiba aura lain yang sedikit berwarna hijau menepis dan membentuk dinding prisai membungkus Lui Feral.

Bersamaan dengan itu suara lantang memenuhi tempat tersebut dengan gelombang tenaga dalam yang kuat.

"Ketua Wen, tindakan anda sudah berlebihan, berniat membunuh murid ketua adalah tindakan pemberontakan"

Seiring pekikan yang dilontarkannya, Xhen shi kemudian mengirim sinyal dengan tegas ke Lui Feral agar kesempatan dari peluang yang diciptakannya dimanfaatkan dengan baik untuk lari.

Lui Feral menyadari pertempuran itu memang tidak bisa dihindari, niat buruk Wen Xhiong memang diketahui Lui Feral sejak awal, sehingga Lui Feral memutuskan untuk tidak memberikan Wen Xhiong peluang mendapatkan keinginanya meskipun harus mengorbankan keselamatannya.

Tetapi setelah mendapatkan kesempatan, Lui Feral diam-diam mengalirkan Qi ke kaki dan ke tubuhnya agar menjadi sangat ringan sebelum peluang diciptakan untuk dimanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Mendengar teriakan itu Wen Xhiong kemudian menoleh kearah sumber suara, Aura yang dipancarkannya pun sedikit mengendur, tetapi setelah menoleh Xhen Shi sudah melompat berpindah cepat kedepan Lui Feral.

Kehadiran Xhen Shi membuat celah bagi Lui Feral untuk melarikan diri, Lui Feral tidak menyia-nyiakan kesempatan, dia kemudian melompat tinggi dan melesat cepat berlari diatas atap sampai benar- benar hilang dari pandangan semua yang menyaksikannya.

Lui Feral mengakui kemampuan Xhen shi untuk menghadapi Wen Xhiong, meskipun harus mengalami luka dalam yang tidak ringan untuk menang.

Disisi lain beberapa murid berlari menjauh saat menyadari pertempuran antara kedua pendekar hebat didepan mereka tidak terelakan lagi, takut terkena imbas serangan dan gelombang energi nyasar.

namun beberapa lainnya malah berlari kearah yang berbeda, melompat keatap dan menyusul Lui Faral.

Wen Xhiong mengerutkan dahi sebelum kembali menoleh, tetapi saat pandangannya kembali dia sudah tidak menemukan Lui Feral ditempat dan digantikan oleh Xhen Xhi yang sekuat tenaga mempertahankan auranya untuk melawan aura kuat milik Wen Xhiong, membuat Wen Xhiong geram.

Wen Xhiong kemudian menarik kembali auranya lau melompat tinggi keudara untuk mengejar Lui Feral, disisi lain Xhen shi tidak membiarkan Wen Xhiong melakukannya, sehingga dia ikut melompat dan menghadang.

"Tetua Xhen apa kau ingin melawan ketua sekarang"

Wen Xhiong berseru lantang dan berdecak geram.

"Ketua Wen anda hanya menjabat sementara, ini adalah perintah Ketua sekte" cetus Xhen shi menegaskan.

Mendengar itu Wen Xhiong kembali memancarkan auranya, begitu juga dengan Xhen Shi yang membuat Wen Xhiong lebih geram dari sebelumnya.

Wen Xhiong kemudian Mengeluarkan pedang, lalu menggerakan pedang berberputar kemudian mengangkat tinggi sebelum melepaskan tebasan.

Ch.02 Perbedaan Kekuatan.

Setelah mendapatkan kesempatan yang diberikan xhen shi, Lui Feral tidak berhenti berlari tanpa menoleh sedikitpun dan mengunakan segenap kekuatan untuk mempercepat langkahnya.

Beberapa murid yang berusaha mengejar Lui Feral juga melakukan hal yang sama, hanya saja teknik yang mereka miliki tidak sebaik yang dimiliki Lui Feral.

Sehingga sekuat apapun mereka mengejar, jangkaun Lui Feral sudah tidak dalam kapasitas kekuatan tehknik meringankan tubuh yang mereka miliki.

**

"Pedang es, Pecahan energi embun"

Wen Xhiong melepaskan Pecahan embun keras yang memadat seperi Es dan terlihat tajam kearah Xhen Shi, serpihan energi itu melesat cepat bersamaan ketika When Xhiong mengayunkan pedangnya kearah Xhen Shi.

Xhen shi tidak tinggal diam, dia menarik pedang yang tersarung rapi dipinggangnya, dengan cepet mengalirkan Qi yang cukup besar, kemudian membuat gerak pola mantra.

"Pedang perisai, debu dinding baja"

Seketika debu-debu beterbangan dan berkumpul menjadi satu sebelum memadat seperti dinding perisai yang kuat.

Benturanpun terjadi, serpihan energi Es yang dilepaskan Wen Xhiong begitu banyak, sehingga perisai yang diciptakan dari tehknik pedang yang digunakan Xhen Shi mulai retak.

Saat Perisai yang diciptakan Xhen Shi hancur, beberapa Serpihan Energi yang diciptakan pedang Wen Xhiong tetap meluncur cepat kearah Xhen Shi.

Dengan cepat Shen Shi mengayunkan pedangnya, menepis butiran energi-energi tersebut.

Tidak sampai disitu, saat Xhen Shi masih disibukan dengan sisa butiran energi, Wen Xhiong mengalirkan Qi dalam jumlah besar kepedangnya.

Membuat pedang yang digenggamnya menjadi berkilau, setelah itu Wen Xhiong menghilang kemudian muncul kembali didekat Xhen Shi.

Setelah satu butiran terakhir ditepis Xhen Shi, tiba tiba sebuah pedang dari arah atas memacu cepat kearah kepala Xhen Shi, serangan mendadak yang dilakukan Wen Xhiong membuat Xhen Shi terkejut.

Serangan mendadak seperti itu membuat Xhen Shi tidak bisa bersiap dengan matang, tetapi meskipunsepert itu, Xhen Shi tetap melakukan perlawanan.

Dengan cepat secara refleks, Xhen Shi mengankat pedangnya untuk menahan serangan tiba-tiba yang dilakukan Wen Xhiong.

Tetapi karena kekuatan ayunan pedang Wen Xhing sangat besar, juga karena persiapan pertahannan Xhen Shi kurang maksimal.

membuat Xhen Shi jatuh terhempas dan terkapar ditanah, bersamaan dengan itu, Pedangnya pun sampai terlepas dari tangan dan terhempas kearah yang berbeda.

Kekuatan daya hantaman dari ayunan pedang Wen Xhiong, membuat tubuh Xhen Shi terhempas cepat dan membentur tanah dengan sangat keras.

Membuat Xhen Shi tidak merasakan tubuhnya remuk, pandangannya pun mulai kabur sebelum mulai merasakan kegelapan.

Meskipun Xhen Shi memiliki persiapan matang dalam serangan susulan tadi, Dia tetap tidak yakin dan percaya diri bisa bertahan lama bertarung lansung dengan Wen Xhiong.

Alasanya adalah perbedaan kekuatan keduanya berbeda, tentu saja kekuatan Wen Xhiong yang sebenarnya bukan sesuatu yang bisa ia tandingi.

Setelah Wen Xhiong melihat Xhen Shi sudah tidak bisa bangkit lagi, Wen Xhiong kemudian melesat terbang kearah Lui Feral sebelum melarikan diri.

***

Disisi lain Xhu Fan sempat merasakan firasat buruk saat berada dalam perjalan bersama Pangeran putra mahkota kerajaan Rhentung Chu xensio.

Xhu Fan berasumsi lain terhadap firasat yang dirasakannya, menurutnya mungkin tentang sesutu yang akan mereka hadapi nanti.

Dalam perjalanan tersebut, selain Xhu Fan dengan prajurit kerajaan yang dipimpin oleh Jendral Liu Ken, ternyata ada dua jagoan dari sekte besar diundang oleh Raja Chu Harya.

membuat Xhu Fan merasa, bahwa kehadiran kedua jagoan tersebut setidaknya dapat meringankan sedikit beban dipundaknya.

"Oh ternyata ada dua jagoan dari Tuongkeng, suatu lerhormatan bisa bertemu dengan kalian" seru Xhu Fan dengan senyum yang ramah.

" ahh Patriak Fan, kami mendengar nama besar anda, hari ini tidak menduga bisa bertemu, bisa bertemu dan berjuang besama Patriak Fan adalah suatu kerhormatan bagi kami" balas Fan zheng mewakili Lin Ling, sambil bersama sama bersikap hormat kepada Xhu Fan.

Sekte Gunung Tongkeng adalah sekte besar yang dipimpin oleh Yuan Ping, Yuan Ping merupakan salah satu pendekar dari 10 Tokoh terbaik kekaisaran Rhentung.

Dengan kemapuan bela diri dari Yuan ping, Sekte menegahpun bisa dia hancurkan seperti membalikan telapak tangan.

Meskipun semua kultivator mengakui presepsi seperti ini, masalahnya persepsi lain mengatakan, bisa jadi seperti itu jika dibantu dengan tehknik tingkat tinggi.

Tingkat bela diri Yuan Ping saat ini berada dipuncak Bumi.

Tingkatan dalam bela diri terbagi menjadi tiga, yaitu : tingkat Forging Qi alam, Bumi dan langit.

Orang yang berada ditingkat Langit biasanya tidak lagi muncul dalam dunia persilatan, mereka lebih memilih mengurung diri untuk memperdalam pertapaan.

Tetapi persoalanya, sehebat apapun kultivator dia tetap memiliki sifat manusia yang tidak mudah puas.

Sehingga Seberapun pencapaian seseorang kultivator, Dia tidak akan pernah puas untuk menggapai kekuatan lebih tinggi.

Bahkan ada beberapa lainnya, berharap jika mampu menembus tingkat langit puncak, merekan akan menemukan kekuatan yang membuat merek menjadi bagian dari Dewa maupun Dewi.

Rombongan Chu Xhensio berpacu kuda kereta dengan cepat sebelum berhenti disalah satu desa saat hari sudah mulai gelap.

Mereka Kemudian mencari tempat penginapan untuk beristerahat .

Ch.03 Membantai perampok.

Situasi desa itu sangat sepi, letek rumah wargapun agak berjauhan satu dengan yang lainnya.

Ketika Jendral Liu Ken melihat seseorang buru-buru berjalan dihalaman dan memasuki salah satu rumah, Liu Ken kemudian menghentikan kereta lalu melompat cepat menghampiri penduduk desa tersebut.

"Berhenti..!! Seru Liu Ken berteriak lantang.

Penduduk desa yang terlihat terburu-buru, mematung ditempat, tidak lagi berani melangkah maupun menoleh.

Liu ken mengerutkan dahi melihat reaksi penduduk tersebut, tetapi itu tidak menghentikan Liu Ken.

"Permisi saudara, mohon maaf jika membuat anda tidak nyaman sebelumnya, kami rombongan kerajaan ingin memita petunjuk saudara" seru Liu Ken setelah berpapasan dengan seorang penduduk tersebut.

Penduduk itu sebelumnya hanya menduduk dan terlihat sedikit gemetaran, tetapi ketika mendengar Liu Ken menyebutkan rombongan kerajaan, kepala penduduk itu baru berani megadah.

Berikutnya setelah melihat Liu Ken sangat gagah danmasih berdiri sopan didepannya, penduduk itu tiba-tiba berlutut.

"Mohon maafkan hamba bersikap tidak sopan sebelumnya"

Melihat sikap orang tersebut begitu ketakutan dan terlihat sangat formal, Liu Ken buru-buru mendekatinya dan memapahnya untuk bangkit berdiri.

"Ahhh saudaraKu, tidak perlu seformal itu" seru Liu Ken tetap ramah.

" apa yang orang kecil ini bisa memberikan tuan"

"Sebenarnya kami ingin mencari tempat penginapan, apakah disekitar sini ada penginapan"

"Tuan, memang ada sebuah penginapan, tetapi lokasinya sedikit jauh dari perkampungan warga" jelas seorang warga penduduk tersebut, kemudian dia menunjukan arah yang dimaksud.

Ketika rombongan Chu Xhensio menghilang dikejauhan, seseorang yang menunjukan jalan tadi tidak berhenti memandang kearah mereka sambil menghela nafas beberapa kali.

Setelah ribuan meter perjalan, Liu Ken melihat sebuah bangunan yang sudah tidak jauh lagi.

Beberapa saat kemudian sampailah mereka didepan penginapan yang tidak memiliki papan nama seperti penginapan umumnya.

Penginapan tersebut terlihat sederhana, memiliki dua lantai tetapi cukup besar, dilantai pertama memiliki restoran dan lantai keduanya memiliki ruang penginapan.

Rombongan Xhensio kemudian memasuki ruangan tersebut, mereka mendengar dari luar penginapan, pengujung yang mengisi lantai satu begitu ramai.

Saat mereka berada didalam pintu, semua pengunjung yang tadinya berisik tiba-tiba diam, tetapi hampir semua mereka memandang kearah rombongan Xhensio.

Sesaat setalah menatap rombongan Xhensio, beberapa lainnya menyeringai lebar. Xhu Fan dan dua jagoan dari sekte Thuongkeng merasakan hampir setiap pengujung memiliki hawa pembunuh yang tidak biasa.

Yang mengejutkan Xhu Fan adalah seseorang yang duduk dan menatap mereka ditempat pelayanan restoran, Xhu Fan merasakan samar-samar tubuhnya memiliki hawa yang sama seperti pengunjung.

Xhu Fan memperhatikan, rata-rata pengujung tersebut tidak menyembunyikan hawa tersebut dan rata-rata diatas meja tempat mereka duduk, semuanya memiliki senjata yang seolah sengaja mereka pamer.

Meskipun Liu Ken melihat situsi seperti itu, Liu Ken bersama Xhensio kemudian menghampiri meja pelayanan.

"Tuan, apakah anda membutuhkan petunjuk?" Cetus pelayan tersebut, membuat Xhensio mengerutkan dahinya, tetapi sebelum Xhensio bereaksi, Liu Ken memotongnya cepat.

"Tidak, kami semua membutuhkan tempat untuk menginap, apakah ada kamar yang tersedia" bersamaan dengan Liu Ken menyelesaikan kata-katanya, Xhensio kemudian mengeluarkan sebuah kantong kecil dan melemparkan kepelayan tersebut.

"Jika kurang, kamu bisa mengatakannya, asalkan ada ruang kosong uang tidak masalah"

Pelayan itu membelalakan matanya ketika melihat jumlah koin yang diberikan Xhensio, namun ketika dia ingin mengucapkan sesuatu.

"Anak muda apakah keberadaan kami disini tidak perlu kau hargai, kau pikir jumlah kami semua yang terlihat masih ada kamar kosong?,, semua kamar disini sudah terisi" tiba-tiba seseorang paruh baya yang terlihat garang dari beberapa pengunjung tersebut mendatangi meja pelayan tersebut dan berseru dengan lantang.

Xhensio melirik Liu Ken bereaksi, tetapi dengan cepat Xhensio menepauk pundaknya dan memberikan isarat untuk diam dan mempelajari situasi terlebih dahulu.

"Tetapi begini saja, jika kalian ingin menginap, kalian boleh membeli dari kami dengan harga dua puluh keping Emas perkamarnya" Lanjut pria paruh baya itu menyeringai.

Belum sempat Xhensio memberikan tanggapan, tiba-tiba Lin Ling berseru lantang.

"Jaga ucapanMu!!,, Bukankah yang kau katakan barusan sama saja mau memeras kami disini"

"Heiii nona, asal kau tau, aku belum pernah berbaik hati seperti ini, jika kamu menolak dengan nyawamu kami semua tidak masalah" selesai mengatakan demikian, tubuh pria paruh baya itu mengeluarkanhawa pembunuh yang pekat dengan nafsu pembunuh yang tidak disembunyikan lagi.

Dengan merembesnya aura pembunuh yang dilepaskan pria paruh baya itu, semua pengujung yang tadinya diam tiba-tiba bergerak bersamaan, masing-masing dengan cepat meraih senjata, lalu bangkit bersamaan sambil melepaskan nafsu pembunuh yang sama diiringi dengan suara tawa yang lantang.

Kombinasi aura pembunuh dari semua pengujung sebelumnya sampai berhasil membuat Xhensio mengucurkan keringat dingin dan mulai merasakan nafasnya tersesak.

Namun suara lantang itu tidak bertahan lama, Xhu Fan yang dari tadi mengamati situasi, tiba-tiba mengeluarkan Aura pendekar,aura bertarung, aura pedang dan aura pembunuh bersamaan dengan kuat.

Seketika aura pembunuh yang begitu kuat mengisi rungan sebelumnya dipatahkan begitu saja, tidak sampai disitu, aura yang mengandung kekuatan besar yang dilepaskan Xhu Fan berhasil memojokan pengujung itu semua.

Memaksa mereka duduk kembali dengan bergetar hebat, sementara pria paruh baya yang terlihat garang sebelumnya menjadi ketakutan.

seluruh penginapanpun menjadi bergetar hebat, tetapi ketika Xhu Fan melihat aura yang lepaskanNya masih berdampak buruk bagi Xhensio dan beberapa rombongannya, Xhu Fan kemudian menarik lagi auranya.

Setelah aura yang Xhu Fan lepaskan telah ditarik sepenuhnya, situasi yang sebelumnya ricuh kemudian tenang kembali.

Pria paruh baya yang tadinya terlihat garang tiba-tiba bersikap berbeda setelah merasakan ancaman yang mengerikan.

"Tuan, ada kesalah pahaman sebelumnya, jika saja kami tau ada orang besar seperti Anda, kami pasti tidak berani, mohon maaf telah menyinggung tuan sebelumnya" pria paruh baya itu kemudian berbalik dan menghadap Xhu Fan sambil memberikan hormat berseru demikian.

Disisi lain Liu Ken bisa menyadari sesuatu yang berbeda.

Insting Liu Ken merasakan sesuatu yang berbahaya, saat Dia melihat masih ada peluang yang lebar, Liu Ken bergerak cepat merangkul Xhensio sebelum melompat bersamaan dengan cepat berpindah didekat Xhu Fan.

Semua yang menyaksikannya terkejut bukan main, tidak hanya pengunjung sebelumnya yang berniat buruk, rombongan Xhensio, Xhu Fan juga kedua jagoan dari gunung Thuongkeng dan Xhensio sendiri juga ikut terkejut, terlebih pria paruh baya yang berada didekat mereka sebelumnya.

Sebelum Xhensio beraksi, bersaman dengan kaki mereka mendarat dilantai, Liu Ken berkata dengan lantang.

"Pangeran mohon maafkan hamba, Ketua Xhu, sikap dari salah satu warga sebelumnya ada yang salah, saya curiga reaksinya berkaitan dengan situasi seperti ini"

"Cepat bawa pangeran keluar dengan semua prajururit" mendengar itu, Xhu Fan berseru lantang. Xhu Fan yang bingung dengan sikap Liu Ken sebelumnya lebih menjadi tercerahkan dengan pernyataan Liu Ken.

Seiring dengan seruan lantang Xhu Fan, merasakan pertempuran tak terelakan, Liu Ken bersama Xhensio dengan semua prajururit dengan cepat keluar dan menjauh dari penginapan.

Reaksi keterkejutan pria paruh baya yang garang sebelumnya bukan tanpa dasar, pertama dia tidang menduga pria sepuh seperti Xhu Fan menyimpan kekuatan yang begitu menakutkan, Dia juga tidak menduga rencana diam-diam yang disembunyikannya diketahui oleh Jendral Liu.

Pria paruh baya itu memang memiliki niat untuk menjadikan Xhensio sebagai sandera untuk mengcaman Xhu Fan dan memeras pria sepuh tersebut.

Setelah niat buruknya diketahui, pria paru baya itu juga merasa, pernyataan Liu Ken sebelum juga telah mengungkapkan identitas kejahatan yang mereka lakukan.

**

Setelah melihat Xhensio dengan yang lainnya cukup jauh, tiba-tiba dari tubuh ketiganya mengeluarkan nafsu pembunuh, bersamaan dengan itu hawa yang sangat kuat merembes keluar dari tubuh ketiganya, membuat bangunan penginapan itu bergetar hebat..

Pria paruh baya yang sebelumnya berdiri dan hanya bergetar, kini jatuh dan memaksanya berlutut dilantai.

Beberapa laianya yang memiliki kekuatan paling lemah sudah tidak mampu mempertahankan kesadaran, yang lain menangis ketakutan, sementara yang paling kuat sebanding dengan pria paruh baya itupun bergetar hebat dan berkeringat dingin, begitupun dengan pelayan penginapan yang berada dimeja pelayanan.

Ketika separuh pengunjung itu tidak sadarkan diri, barulah Xhu Fan dengan kedua jagoan Gunung Thuongkeng menarik kembali auranya mereka.

Yang mengejutkan Xhu Fan adalah pengurus penginapan tersebut masih bisa mempertahankan kesadarannya.

"Bagaimana, kalian ingin mati seperti apa?" teriak Xhu lantang.

"Tuan, kami mengakui kesalahan yang kami buat, mohon beri kami satu kesempatan lagi, kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi" pria paruh baya itu memohon dengan ketakutan yang tak berkurang dari raut wajahnya.

Lin Ling dangan Fan Zheng menjadi luluh melihat ketidak berdayaan pria paruh baya itu, berbeda dengan Xhu Fan, Xhu Fan tidak berniat membiarkan mereka hidup.

"Tidak akan saya biarkan, saya punya pengalaman dan perinsip, membiarkan kalian hidup adalah kesalahan yang fatal, kalian boleh menipu dan berpura pura lugu, tetapi setelah kalian dibiarkan bebas, kalian tetap akan menyebarkan teror dan mengancam kesejahteraan penduduk" Gertak Xhu Fan tegas

"Cepat katakan, Bagaimana kalian harus mati!!" Lanjut Xhu Fan lantang..

"Tuan berikan kami kematian yang mudah" pria paruh baya itu merasakan tidak ada kesempatan lagi, jadi dia kemudian menunduk pasrah, begitu juga dengan yang lainnya mengikuti pria tersebut untuk menunggu eksekusi yang dilakukan Xhu Fan.

Mekipun Fan Zheng dengan Lin Ling dengan berat hati, mereka juga terpaksa melakukannya.

Setiap mengambil nyawa perampok itu, wajah Lin Ling dengan Fan Zheng tidak berhenti menunjukan rasa bersalah yang mendalam, sementara wajah Xhu Fan terlihat kosong tanpa ekspresi mekskipun Dia lebih mendominasi pembunuhan.

**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!