Two Princess
Two Princess. ep.1
Kelahiran putri pertama kerajaan menggemparkan seluruh istana. Bagaimana tidak seorang putri cantik lahir dari rahim seorang Ratu kerajaan.
Ratu Senka
Yang mulia lihatlah! Putri kita sangat cantik bukan.
Raja Amedeo
Hmmm! Ya dia sangat cantik. Seperti kamu kan.
Ratu Senka
Tidak menurut saya lebih mirip dengan yang mulia. Rambutnya juga merah seperti anda. Dia pasti akan menjadi putri paling cantik nantinya di kerajaan.
Melihat raja yang tidak begitu senang akan kehadiran putri mereka membuat ratu menjadi sedih. Bukankah putri yang mereka inginkan selama ini akhirnya telah hadir di kehidupan mereka.
Nyonya Mei
Yang mulia ratu. Sepertinya putri terlihat sangat lapar. Sebaiknya anda memberikannya asi.
Ratu Senka
Baiklah! Maafkan ibunda sayang.
Ratu memberikan asi untuk putri kecilnya, dia begitu cantik, kulitnya seputih ratu dan rambutnya semerah raja. Dia sempurna.
Malam hari. Tiba-tiba Zay masuk dengan membanting pintu kamar ratu. Hanya untuk melihat adik kecilnya.
Nyonya Mei
Pangeran kedua jaga sikap anda!
Azay Rise
Hehehe maafkan aku nyonya Mei. Aku hanya penasaran dengan adik kecilku ini.
Nyonya Mei
Yang mulia putri baru saja tertidur.
Azay Rise
Nyonya Mei! Kamu terlalu tegas, bersantai lah sedikit. Kamu pasti lelah kan.
Ratu Senka
Azay. Ibu juga lelah. Ada apa kamu tiba-tiba kemari?
Azay Rise
Aku hanya ingin melihat adik kecil.
Ratu Senka
Besok saja. Sekarang bukankah jam kamu tidur.
Azay Rise
Sebentar saja bunda.
Azay pelan-pelan menghampiri adiknya yang sedang tertidur di ranjangnya. Dengan tatapan penuh kasih dia membelai kepala adiknya dengan perlahan.
Azay Rise
Hey gadis kecil! Cepatlah besar. Nanti akan kakak ajak kamu bermain bersama. Sehat-sehat ya jangan merepotkan ibunda dan nyonya Mei. Selamat malam adik kecil.
Nyonya Mei
Nah pangeran sebaiknya anda pergi istirahat sekarang.
Azay Rise
Baik nyonya Mei. Selamat malam Ibunda, selamat malam adik kecil. Selamat malam nyonya Mei.
Ratu Senka
Ya, selamat malam Zay.
Two Princess. ep 2
Nyonya Mei menemani ratu, beliau adalah kepala dayang sekaligus penasehat ratu, sebelum ratu menikah dengan raja hingga sekarang selalu bersama.
Nyonya Mei
Yang mulia ada apa? Anda terlihat murung.
Ratu Senka
Tidak, hanya saja yang mulia raja terlihat murung bahkan tidak melihat putrinya sama sekali. Apa jadwal beliau sangat padat.
Nyonya Mei
Ya! Setahu saya memang sangat padat. Tapi saya mendapat kabar akhir-akhir ini yang mulia selalu pergi ke menara penyihir. Beliau bilang ada beberapa pekerjaan di sana.
Ratu Senka
Benarkah. Aku baru tahu beliau sangat sibuk dengan menara penyihir. Ya mungkin raja sangat sibuk.
Ratu kembali dengan pekerjaannya. Dan nyonya Mei sibuk menjaga putri.
Seseorang mengetuk ruangan ratu.
Azay Rise
Hallo nyonya Mei. Hallo ibunda.
Nyonya Mei
Pangeran kedua! Apa yang anda lakukan bukankah sekarang waktunya anda berlatih pedang.
Azay Rise
Nyonya Mei aku bosan. Aku ingin melihat adik kecilku. Dia sedang apa?
Ratu Senka
Zay! Bagaimana latihanmu? Adikmu baru saja akan tidur.
Azay Rise
Ibu, latihanku baik-baik saja, bahkan kata pelatih aku sangat berbakat. Sepertinya aku ingin menjadi kesatria bu, aku ingin melindungi ibu dan adik.
Ratu Senka
Apapun itu akan ibu dukung.
Azay Rise
Terimakasih ibunda. Ngomong-ngomong apa ayahanda dan kakak ada mengunjungi ibu.
Ratu Senka
Mereka sibuk Zay, jadi tidak begitu banyak punya waktu.
Azay Rise
Benarkah, sebelum ke sini aku melihat ayah dan kakak pergi ke menara penyihir.
Ratu Senka
Mungkin mereka sibuk Zay, sudahlah, sebaiknya kami kembali ke pelatihan.
Azay Rise
Ya bu.. aku masih ingin di sini.
Nyonya Mei
Yangmulia pangeran, tuan putri juga sebentar lagi akan tidur.
Azay Rise
Baiklah! Aku pergi. Cepat besar ya dik.
Azay mencium kening adiknya, kemudian pergi meninggalkan ratu dan nyonya Mei di ruangan ratu.
Ratu dan nyonya Mei saling bertukar pandangan, seolah mempunyai pertanyaan yang sama. Apa yang raja dan putra mahkota lakukan di menara penyihir.
Nyonya Mei
Apa sebaiknya kita mengirimkan mata-mata kita yang mulia.
Ratu Senka
Tidak, itu rencana yang terlalu terburu-buru. Kita harus memikirkannya lebih baik lagi.
Nyonya Mei
Baik yang mulia. Saya mau meletakkan tuan putri di ranjangnya. Saya permisi yang mulia.
Ratu Senka
Ya, terimakasih Mei.
Klak! Suara pintu tertutup setelah nyonya Mei pergi.
Ratu kembali terdiam dan mulai berfikir keras, dengan apa yang di lakukan raja dan putra mahkota.
two princess. ep 3
Hiro
Sangat bagus pangeran kedua, kemampuan berpedang anda sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
Azay Rise
Hahaha! Benarkah. Hiro, aku berlatih keras ini juga punya tujuan. Aku ingin melindungi ibu dan adikku.
Hiro
Kenapa tiba-tiba. Ini bukan seperti anda yang biasanya, apa anda sakit.
Azay Rise
Tidak aku baik-baik saja. Hanya saja aku punya firasat yang tidak nyaman. Sepertinya keluargaku tidak akan baik-baik saja kedepannya.
Hiro
Kenapa anda berfikir serpeti itu.
Azay Rise
Entahlah Hiro, sejak melihat ibunda menyendiri setelah kelahiran adikku aku punya firasat. Akan ada sesuatu yang tidak baik nantinya.
Hiro
Mungkin itu perasaan anda saja.
Azay Rise
Tidak! Terkadang fillingku ini sangat kuat.
Hiro
Baiklah yangmulia sebaiknya anda fokus saja berlatih.
Azay Rise
Heyy! Aku belum siap.
Hiro dan Azay berlatih pedang hingga mereka merasa lelah dan harus beristirahat.
Dari kejauhan seseorang memperhatikan Azay berlatih pedangnya. Sambil mengepalkan tangan pria itu rupanya punya dendam sendiri terhadap Azay dan hiro.
Hari semakin terik, Hiro dan Zay memutuskan untuk beristirahat. Mereka berdua terlihat sangat lelah hingga menyandarkan tubuh mereka di batang pohon besar di dekat tempat latihan.
Azay Rise
Hiro aku lelah!!
Hiro
Anda semakin hebat yangmulia. Memang ya bakat itu tidak bisa di bohongi.
Azay Rise
Ya, aku bersykur lebih mirip keluarga ibu yang terlahir sebagai keluarga kesatria terbaik di kerajaan.
Hiro
Tapi bagaimana dengan putra mahkota.
Azay Rise
Kakak. Hmmmm... menurutku dia orang yang jenius seperti ayah. Tapi dia terlalu dingin. Bahkan sejak adik kami lahir dia tidak pernah sekalipun menjenguknya.
Hiro
Berfikir positif saja mungkin putra mahkota sibuk.
Azay Rise
Hiro. Kamu tahu kan, aku ini ingin sekali dekat dengan kakak. Tapi, dia begitu acuh padaku dari kecil hingga kami tumbuh besar seperti sekarang.
Zay melipat kedua kakinya menenggelamkan wajahnya di atas lutut kakinya.
Dia terlihat sangat lelah. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Hanya berlatih,belajar, dan melihat adik kecilnya.
Hiro
Baiklah pangeran. Latihan kita sampai di sini saja anda terlihat sangat lelah.
Azay Rise
Sampai jumpa besok Hiro.
Dengan cepat Azay meninggalkan barak tempanya berlatih pedang.
Makan malam anggota kerajaan pun tiba.
Raja Amedeo
Bagaimana kabar kalian hari ini.
Ratu Senka
Bukankah 3 bulan lagi Hava akan mengadakan pesta kedewasaan kan. Apa ada yang kamu inginkan Hava?
Havar Rise
Tidak bu! Semuanya sudah cukup.
Raja Amedeo
Bagaimana studimu Havar?
Havar Rise
Baik ayah semua berjalan lancar, dan nilai saya juga bagus di akademi.
Ratu Senka
Sykurlah. Setelah upacara kedewasaan ini kamu akan kembali ke sekolah lagi?
Havar Rise
Tidak bu, saya sudah bilang pada ayahanda saya akan belajar dirumah saja mendatangkan guru terbaik ke istana saya.
Azay Rise
Wah berarti kakak tidak akan pergi lagi kan. Kita bisa bermain kan kak.
Raja Amedeo
Zay. Havar itu belajar bukan bermain-main seperti kamu.
Ratu Senka
Sudah sudah tidak baik jika bertengkar. Lebih baik kita makan saja dulu.
Suasana makan malam kali ini terasa tidak nyaman. Setelah makan Havar memutuskan untuk kembali ke diamanannya dengan segera. Tidak lama kemudian raja menyusul, melihat ratu yang masih tertunduk lesu Zay langsung kembali ke kamarnya, dia tahu suasana hati ratu sedang tidak nyaman.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!