NovelToon NovelToon

STILL LOVE YOU

BAB 1

Cahaya api dari tungku kompor membuat wajah Zhao Zhi merah.

Zhao Zhi linglung

Selama seminggu ini Zhao Zhi memimpikan hal yang tidak masuk akal dan membuatnya terganggu akan mimpi tersebut. Jika Zhao Zhi memimpikan dirinya makan atau hal yang dia inginkan mungkin dia tidak akan terganggu akan mimpi tersebut.

Tetapi yang dia mimpikan malah tentang sepupu dan dirinya,yang lebih mendetail tentang kehidupan sepupu pertamanya, Zhao Wei. Anak perempuan dari paman pertamanya.

Dalam mimpinya Zhao Wei yang berusia 19 tahun menyukai seorang pemuda pelajar yang datang ke desa dari ibukota. Zhao Wei melakukan pengejaran diam-diam pasalnya Zhao Wei memiliki tunangan yang diputuskan oleh kakeknya.

Tunangan tersebut tiga tahun lebih tua dari Zhao Wei, bekerja sebagai tentara. Dia tidak menyukai pria kasar seperti Han Jiaye yang penuh otot dan keringat.

Saat pertama melihat pemuda pelajar dia langsung menyukai. Tapi karena dia masih memiliki tunangan, dan kakek juga menyukai Han Jiaye karena memiliki pekerjaan yang baik dan karakter yang bisa dipercaya.

Oleh sebab itu, dia melakukan pengejaran diam-diam berharap mereka bisa saling menyukai dan kakek pasti mengizinkannya untuk membatalkan pertunangan tersebut.

Pemuda pelajar tersebut malah mengacuhkan pengejarannya, Zhao Wei menjadi marah.

Perilaku Zhao Wei menjadi gampang kesal karena hal tersebut dan akibatnya Zhao Hui, sepupu kedua mereka anak dari paman ketiga tidak sengaja tau mengenai Zhao Wei yang menyukai pemuda pelajar. Mereka  pun menjadi akrab satu sama lain.

Hubungan Zhao Wei dan Zhao Hui yang awalnya biasa saja menjadi lengket. Zhao Wei sering membagikan hal baik kepada Zhao Hui karena sering memberi saran dalam mengejar yang dia sukai.

Biasanya Zhao Hui sering kesal dengan Zhao Wei karena nenek mereka memanjakan Zhao Wei. Nenek mereka tidak memperbolehkan Zhao Wei untuk bekerja di ladang. Oleh sebab itu, Zhao Wei berbeda dengan anak desa lainnya yang memiliki kulit putih bersih layaknya pemuda pelajar yang datang dari kota.

Zhao Wei memiliki wajah yang cantik dan dinobatkan sebagai bunga desa.

Dalam keluarga Zhao Zhao Wei yang paling dimanjakan bahkan melebihi anak laki-laki dalam keluarga. Penduduk desa biasanya anak laki-laki yang dimanjakan dalam keluarga. Keluarga Zhao memiliki tiga anak. Anak pertama, ayah Zhao Zhong bekerja sebagai kapten tim di desa, memiliki 3 anak, anak pertama perempuan yaitu Zhao Wei dan tahun berikutnya ibu Zhao Wei melahirkan anak kembar, Zhao Erbao dan Zhao San.

Anak kedua, Zhao Nan bekerja sebagai petani, memiliki 2 anak, anak pertama perempuan yaitu Zhao Hui dan enam tahun kemudian Zhao Kui lahir.

Anak ketiga, Zhao Qing. Ayah Zhao Zhi meninggal saat umurnya 1 bulan karena  serangan babi hutan saat berburu binatang kecil untuk memulihkan kondisi ibu Zhao Zhi. Gu Xiu, ibu Zhao Zhi yang mendengar tentang kematian suaminya pingsan, Gu Xiu yang sudah lemah karena kelahirannya yang prematur menjadi lebih sakit. Tak lama kemudian Gu Xiu meninggal dunia.

Okeh karena itu, dia di asuh oleh bibi keduanya, Zhao Yun. Zhao Zhi lebih dekat dengan anak-anak paman keduanya.

Karena itu dia tidak memiliki rasa keberadaan terkadang Zhao Zhi terlupakan.

Zhao Wei yang sedang jatuh cinta mendengarkan saran Zhao Hui agar pemuda pelajar tersebut menikah dengan Zhao Wei dengan cara yang ekstrim. Zhao Hui menyarankan Zhao Wei untuk jatuh ke sungai saat pemuda pelajar tersebut pulang dari ladang dan menyelamatkan Zhao Wei.

Sehingga Zhao Wei dan pemuda pelajar tersebut sudah saling menyentuh dari kulit ke kulit. Masyarakat desa masih konservatif mengenai hubungan pria dan wanita dan rumor mudah tersebar.

Alhasil karena rencana tersebut reputasi Zhao Wei menjadi buruk.

Keluarga tunangan yang diputuskan oleh kakek zhao untuk Zhao Wei datang ke pintu untuk memutuskan pertunangan tidak ingin melanjutkan pernikahan karena reputasi Zhao Wei yang memiliki hubungan yang tidak jelas dengan pemuda pelajar. Tapi keluarga Zhao tidak ingin tunangan yang baik hilang jadi kelurga Zhao beriskusi dengan kelurga Han untuk pertunangan digantikan oleh cucu perempuan yang lain, awalnya kelurga sedikit enggan karena takutnya Zhao Hui memiliki sikap yang sama dengan Zhao Wei tapi setelah berdiskusi panjang kedua belah pihak sepakat Zhao Hui yang bertunangan menggantikan Zhao Wei.

Masalah Zhao Wei Keluarga Zhao berdiskusi dengan pemuda pelajar yang dirumorkan dengan zhao wei untuk menikahi Zhao Wei. Tapi dia menolak hal tersebut, karena dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Zhao wei seperti hal yang dirumorkan. Menyelematkan Zhao Wei yang jatuh ke sungai hanya masalah usaha menurutnya tidak perlu sampai menikah.

Keluarga Zhao tidak terima dengan alasan itu, lalu mengancam akan melaporkan pemuda pelajar karena hooliganisme, kejahatan hooliganisme cukup berat bisa saja dia mati ditembak dan lagi keluarga pemuda pelajar tersebut ditinjau ulang oleh pemerintah akan terkena dampaknya. Tidak ingin itu terjadi pemuda itu akhirnya mau menikah dengan Zhao Wei.

Setelah Zhao Wei menikah,dua bulan kemudian Zhao Hui juga menikah dengan mantan tunangan Zhao Wei. Sedangkan Zhao Zhi dalam mimpi tersebut menikah pada usia 18 tahun dengan pemuda desa yang sama. Menikah lebih awal dari sepupu perempuannya yang lain.

Meskipun Zhao Wei berhasil menikah dengan orang dia suka. Tetapi kehidupan pernikahan Zhao Wei tidak seperti yang dia bayangkan.

Zhao Wei diperlakukan dingin oleh suaminya. selama 3 bulan setelah mereka menikah suaminya kembali ke ibukota atas perintah pihak keluarga untuk masuk tentara dan membawa Zhao Wei untuk tinggal disana. Zhao Wei senang bisa  tinggal di ibukota yang dia dambakan dan memiliki kehidupan kaya berbeda dengan di pedesaan.

Awalnya Zhao Wei senang dengan kehidupan kaya, memiliki rumah yang mewah dengan pelayan yang melayani. Zhao wei yang awalnya tidak ingin menikah dengan seorang tentara menjadi istri dari seorang tentara tapi menurut Zhao Wei suaminya malah bertambah tampan dengan otot yang dia miliki.

Zhao Wei ingin memperbaiki hubungan dengan suaminya agar menjadi lebih harmonis tetapi suaminya malah sibuk dan jarang memenui dirinya. Kadang Zhao Wei berprasangka buruk suaminya memiliki simpanan. Zhao Wei menjadi depresi.

Zhao Hui yang menggantikan Zhao Wei untuk menikah dengan Han Jiaye malah memiliki kehidupan yang baik. Suaminya baik kepada Zhao Hui serta memiliki karir yang sukses.

Zhao Wei iri melihat pernikahan Zhao Hui yang harmonis.

Zhao Wei gelap mata dan merayu suami Zhao Hui saat reuni keluarga tahun baru.

Tetapi aksi Zhao Wei diketahui oleh keluarga para tetua kecewa dengan kelakuannya.  Zhao Wei diceraikan oleh suaminya serta diusir dari rumah besar dan tidak diperbolehkan untuk kembali.

Zhao Wei yang tidak punya tempat untuk pulang berkeliaran di jalanan. Untuk makan dia harus mencari uang dengan memilah sampah.

Tak sengaja Zhao Wei melihat mantan tunangan dan sepupu keduanya yang sudah lama dia tidak lihat makan disebuah restoran disebrang jalan saat dia mencari botol bekas.

Zhao Wei melihat Han Jiaye yang tampan dan Zhao Hui yang cantik masuk ke mobil akan meninggalkan restoran. Melihat Zhao Hui yang Cantik tidak seperti dirinya sekarang yang seperti wanita tua, Zhao Wei tidak terima. Zhao Wei menjadi gila dia  pergi menghampiri Zhao Hui untuk melampiaskan amarah tidak melihat mobil yang melaju dan menabrak dirinya. Zhao Wei meninggal karena hal itu. Zhao Hui dan Han jiaye yang meninggalkan restoran dengan mobil tidak tau bahwa yang ditabrak orang yang mereka kenal.

Dalam mimpi Zhao Zhi  kehidupannya hanya sedikit tampil. Kehidupannya di gambarkan dalam mimpi meninggal pada saat melahirkan anak pertama suaminya karena pendarahan saat melahirkan. Itu pun tahun ke tiga pernikahan Zhao Wei. Berarti dia meninggal pada usia muda. Zhao Zhi menjadi terpuruk saat tau nasib dalam mimpinya. Dia banyak keringat dingin terbangun dari mimpi.

Zhao Zhi saat pertama kali memimpikan hal tersebut tidak percaya. Tetapi selama sebulan ini ada beberapa kejadian yang mirip Zhao Zhi memimpikan.

Contohnya pemuda pelajar yang di sukai Zhao Wei benar-benar datang ke desa.

Dan sepertinya Zhao Wei juga menyukai pemuda pelajar tersebut. Dan Zhao Zhi menjadi yakin apakah mimpi yang dia alami itu adalah masa depan. Jadi dia ingin merubah masa depan tidak ingin meninggal jika dia benar-benar menikah di usia muda dia tidak ingin langsung mengandung dan memberitahu suaminya nanti.

Zhao Zhi ingin memberitahu Zhao Wei untuk tidak memprovokasi pemuda pelajar. Tapi Zhao Zhi ragu, karena dia tidak yakin bahwa Zhao Wei akan mendengarkan sarannya.

Saat ini Zhao Wei sedang sakit, karena kehujanan saat mencari jamur bersama Chen Yu perempuan pemuda pelajar yang datang satu tahun lalu. Zhao Zhi disuruh untuk memanaskan air untuk mandi Zhao Wei.

"Xiao Zhi, airnya sudah mendidih belum?" Tanya bibi Wang, istri paman pertamanya.

Zhao Zhi membuat tutup panci dan melihat air yang mendidih.

"Sudah, bibi Wang."

Bibi Wang langsung mengambil air dari panci memindahkan ke baskom dan mencampurnya dengan air dingin yang ada di kamar mandi.

Setelah dirasa suhu air cocok untuk mandi. Bibi Wang mengangkat baskom tersebut dan membawa menuju kamar anaknya.

"Xiao Zhi bawakan sabun mandi." Titah Bibi Wang kepada keponakannya yang berdiri.

Zhao Zhi pun mengikuti Bibi Wang dengan sabun ditangan.

Sudah dua hari Zhao Wei sakit, Dokter yang memeriksa kondisi Zhao Wei bahwa dia akan membaik tetapi malam ini kondisi Zhao Wei malah tak sadarkan diri.

Bibi Wang masuk ke kamar dan melihat Zhao Wei  Zhao Wei berbaring tak sadarkan diri di ranjang.

"Bibi Wang ini sabunnya."

Zhao Zhi menaruh sabun di samping baskom dan bergegas keluar ruangan. Membiarkan bibi Wang memandikan Zhao Wei.

Saat keluar, Zhao Zhi melihat Zhao Hui yang sedang berdiri di depan pintu kamar Zhao Wei.

"Zhao Wei sudah sadar?" Tanya Zhao Hui

"Belum."

Zhao Zhi menatap Zhao Hui dengan rumit semenjak dia bermimpi selama seminggu ini.

"Kenapa menatapku begitu?" Tanya Zhao Hui risih dengan tatapan Zhao Zhi.

"Tidak apa-apa." Elak Zhao Zhi.

Zhao Hui tidak mempedulikan perilaku aneh Zhao Zhi. Dan menyuruh Zhao Zhi untuk segera tidur.

BAB 2

Zhao Wei yang sedang tak sadarkan diri memimpikan hal yang sama dengan mimpi Zhao Zhi. Jiwa Zhao Wei menjadi terguncang akan mimpi itu, dia bisa merasakan ketakutan, putus asa, kesedihan, penderitaan yang dialami tidak bisa ditahan oleh jiwa rapuh Zhao Wei kehidupan maka kini. Jiwa Zhao Wei kehidupan sebelumnya datang mencoba merebut kendali atas tubuh, tapi jiwa masa kini yang mulai rapuh yang diserang mencoba melawan tidak ingin di dominasi kendali atas tubuh.

Jiwa kehidupan sebelumnya dan kehidupan sekarang saling memperebutkan tubuh Zhao Wei agar bisa menempati tubuh sepenuhnya.

Zhao Wei banyak bergumam dan meneteskan air mata. Tidak ada yang tau bahwa adanya pertengkaran antara dua jiwa. Jiwa tersebut saling mendominasi satu sama lain untuk menyerap jiwa yang lain agar bisa menempati tubuh. Akhirnya jiwa kehidupan sebelumnya menang berhasil merebut tubuh dari jiwa kehidupan sekarang. Jiwa kehidupan sekarang yang dilahap jiwa kehidupan sebelumnya.

Wang Guifen yang menemani anaknya merasa kasihan berharap putrinya cepat sembuh.

Paginya Zhao Wei membuka matanya dengan berat dan melihat kamar yang dia tempati sewaktu muda. Zhao Wei melihat tangannya yang lembut, berbeda dengan tangan sebelumnya yang penuh dengan kapalan dan goresan.

Zhao Wei meraba wajahnya yang tidak kusam serta rambut yang panjangnya. Dengan badan lemah Zhao Wei bangun dari ranjang dan berjalan menuju cermin yang ada di dinding.

Di cermin di tampilkan wajah muda dari seorang gadis. Melihat penampilan yang dia miliki sewaktu muda membuat Zhao Wei menangis.

Tidak menyangka bahwa dia kembali ke usia mudanya. Memikirkan kehidupan yang dia alami sebelumnya membuat Isak tangis Zhao Wei menjadi parah.

Penderitaan yang dia alami sebelumnya membuat mental Zhao Wei goyah. Dia tidak bisa membedakan akan kehidupan sebelumnya dan sekarang.

Wang Guifen yang sedang tertidur terbangun oleh Isak tangis. Wang Guifen membuka matanya dan melihat putrinya yang duduk dilantai memegang cermin menangis layaknya anak kecil.

"Wei Wei kamu bangun." Ucap Wang Guifen gembira dan langsung memeluk Zhao Wei.

Pelukan Wang Guifen membuat Zhao Wei kembali sadar. Melihat wajah ibunya asing seakan sudah lama dia tidak melihat.

"Ibu." Ucap Zhao Wei serak

Zhao Wei menangis dengan keras Di pelukan ibunya. Memastikan bahwa dia benar-benar kembali.

"Ibu, ayah, suami. Weiwei sadar." Teriak Wang Guifen dengan keras membangunkan seisi rumah.

Wang Guifen patah hati mendengar Isak tangis putrinya. Dia pun ikut menangis bersama Zhao Wei.

"Weiwei, ibu disini, nak." Mengusap air mata yang ada di pipi Zhao Wei dengan lembut.

Nenek Zhao dengan tergesa-gesa menuju kamar Zhao Wei. Dia mendengar bahwa cucu perempuan pertamanya sudah sadar.

Melihat didalam kamar menantu perempuan pertamanya dan cucunya saling berpelukan dilantai.

"Guifen, cepat pindah pindahkan Weiwei ke ranjang. Weiwei baru saja bangun" Nenek Zhao memapah Zhao Wei yang menangis menuju ranjang dengan lembut.

Wang Guifen pun ikut memapah Zhao Wei.

"Nenek." Panggil Zhao Wei

Mendengar panggilan cucunya membuat nenek Zhao menjawab dengan lembut.

"Guifen cepat ambil air hangat untuk minum Weiwei." Titahnya kepada menantunya yang masih menangis.

Wang Guifen pun bergegas keluar menuju dapur untuk mengambil air berpapasan dengan suaminya dan ayah mertuanya di depan pintu kamar Zhao Wei.

"Bagaimana keadaan Weiwei?" Tanya Zhao Zhong kepada istrinya.

"Weiwei masih menangis, aku mau ambil air hangat dulu."

Wang Guifen berjalan ke dapur meninggalkan Zhao Zhong dan kakek Zhao.

Pintu kamar terbuka melihat keadaan di dalam. Zhao Wei yang berada di pelukan nenek Zhao.

"Weiwei, ada yang sakit?" Tanya Zhao Zhong sambil menempelkan tangannya ke dahi putrinya.

"Zhong, cepat undang dokter Bai. Suruh dia periksa Weiwei." Titah nenek Zhao kepada putra pertamanya.

"Baik, Bu." Zhao Zhong menarik tangan dari dahi putrinya. Dia merasakan bahwa suhu putrinya masih panas. Dia bergegas ke kamar merapikan penampilan dan menuju rumah dokter Bai pagi-pagi buta.

"Ibu ini minumnya." Cangkir berisi air hangat di serahkan kepada nenek Zhao.

"Weiwei minum dulu, nak." Zhao Wei minum air yang di serahkan kepadanya.

Sudah lama dia tidak di khawatirkan oleh nenek dan ibunya. Zhao Wei benar-benar kembali ke masa mudanya.

"Bu, aku kenapa?" Tanya Zhao Wei sambil menyerahkan cangkir. Walaupun Zhao Wei dari kehidupan sebelumnya menempati tubuh sekarang jiwanya belum stabil dan belum bisa menerima kenangan dari jiwa yang lain.

"Weiwei kamu tidak ingat kamu demam dan tak sadarkan diri." Terang suara dari pintu.

Zhao Wei melihat bahwa suara tersebut dari bibi keduanya.

"Aku demam kenapa?" Zhao Wei ingin tau dia kenapa karena setau nya dia ingin menghampiri Zhao Hui untuk melampiaskan amarahnya malah ditabrak mobil. Dan dia malah kembali ke kamar yang telah dia tempati sewaktu muda. Karena rumah keluarga Zhao direnovasi tentu kamar miliknya seharusnya lebih luas dan mewah tapi kamarnya malah menjadi sederhana.

"Kamu kehujanan setelah mencari jamur bersama Pelajar Chen." Jawab neneknya.

Mendengar tersebut membuat Zhao Wei ingat bahwa dia pernah mendekati Chen Yu dari pemuda berpendidikan untuk bertanya mengenai Shen Yan.

Pemuda berpendidikan yang dia sukai pada pandangan pertama. Dan dia belum melakukan hal ekstrim untuk menikahi orang yang dia suka dan Zhao Hui belum mengetahui bahwa dia naksir Shen Yan.

Berarti Zhao Wei kembali saat Shen Yan baru ke desa Zhoajia. Kegembiraan menyelimuti Zhao Wei karena bisa merubah nasib miliknya.

"Bu, dokter Bai sudah datang." Teriak Zhao Zhong sambil menarik pria tua ke dalam kamar.

"Dokter Bai cepat periksa anak saya." Desak Wang Guifen

Dokter Bai pun memeriksa denyut nadi Zhao Wei serta melakukan pemeriksaan.

"Ini ramuan herbal, nanti minum setelah makan." Dokter Bai menyerahkan ramuan obat kepada Wang Guifen.

"Liu Man cucumu mengalami shock parah. Istirahat dan jangan membuatnya shock lagi." Terang dokter Bai kepada nenek Zhao, Liu Man.

Zhao Wei menundukkan kepalanya tak mempedulikan penjelasan mengenai kondisi tubuhnya.

"Baik, kakak Bai. Ini untuk biaya pengobatannya." Satu Yuan di serahkan kepada dokter Bai untuk biaya pengobatan oleh nenek Zhao.

"Aku pergi dulu."

"terimakasih, dokter Bai."

"Zhao Nan antar dokter Bai." Kakek Zhao menyuruh anak keduanya mengantar dokter Bai.

Setelah menerima uang dokter Bai, Zhao Nan yang diperintahkan oleh ayahnya langsung bergegas menuju dokter Bai mengajaknya keluar untuk mengantar pulang dokter Bai.

Karena Zhao Wei bangun pada saat pagi-pagi buta, langit masih hitam hanya sedikit cahaya matahari menerangi.

Di waktu yang sama Anak-anak Zhao semuanya berkumpul di ruang tamu. Kamar Zhao Wei berada di samping ruang tamu. Jadi anggota keluarga yang berkumpul di ruang tamu bisa melihat keadaan dikamar Zhao Wei.

"A Zhi katamu, apakah nenek akan meminta dokter untuk memeriksa kita jika kita sakit?" Bisik Zhao Hui kepada Zhao Zhi yang duduk di sampingnya.

"Aku tidak tahu." Ucap Zhao Zhi ikut berbisik.

"Apa kamu tidak iri dengan Zhao Wei?" Tanya Zhao Hui lagi.

Kali ini Zhao Zhi tidak menjawab pertanyaan tersebut. Jika dia tidak memimpikan Zhao Wei mungkin dia akan bilang bahwa dia iri dengan kehidupan Zhao Wei. Tapi sekarang dia hanya memiliki perasaan biasa saja kepada Zhao Wei.

Zhao Hui juga tidak mempedulikan pertanyaannya tidak di jawab.

"Kamu tau sebenarnya aku iri dengan Zhao Wei yang dimanjakan oleh nenek. Memiliki pakaian yang bagus, makan makanan enak, dan tunangan yang bagus." Zhao Zhi mendengarkan keluh kesah Zhao Hui sambil menutup matanya. Memikirkan kehidupan Zhao Hui dalam mimpinya.

Zhao Hui yang berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang baik yang pasti tidak bisa dia raih karena Zhao Zhi terlalu penurut dan pendiam.

"Cepat mandi dan masak kalian." Nenek Zhao yang keluar setelah dokter Bai meneriaki orang-orang yang berkumpul di ruang tamu.

Karena terlanjur bangun Nenek Zhao memerintahkan untuk mandi dan memasak. Bersiap-siap untuk melakukan pekerjaan.

Anggota keluarga Zhao laki-laki langsung pergi mandi bergantian dan untuk yang perempuan memasak serta membersihkan rumah lalu baru mandi.

Sedangkan Zhao Wei istirahat kembali ditemani ibunya.

BAB 3

Ayam berkokok lantang di desa Zhoa jia. Matahari mulai menampakkan dirinya memancarkan sinarnya dengan bangga. Keluarga Zhao sedang makan sarapan pagi. Karena kejadian pagi membuat keluarga Zhao sudah siap untuk melakukan pekerjaan.

Setelah sarapan mereka langsung menuju tempat pembagian alat-alat pertanian. Hari ini penduduk desa akan panen ubi jalar.

Zhao Zhi dan Zhao Hui pergi bersama menuju ladang. Para penduduk desa Zhoa jia dan pemuda pelajar yang datang ke desa sudah berkumpul di gudang alat-alat pertanian.

"Huihui, bagaimana keadaan Weiwei? Semalam Bibi Lei dengar teriakan dari rumahmu." Tanya Bibi Lei tetangga keluarga Zhao.

"Weiwei waktu pagi bangun. Bibi Wang terlalu gembira dan berteriak. Kata dokter Bai Weiwei sudah mendingan dan harus istirahat. Supaya cepat sembuh." Terang Zhao Hui ramah

Zhao Zhi menyelinap menuju gudang mengambil peralatan pertanian dari saudari Rui yang ditugaskan membagikan alat-alat.

"Saudari Rui, pagi." Sapa Zhao Zhi

"A Zhi pagi. Ini karungnya." Saudari Rui menyerahkan karung kepada Zhao Zhi.

Zhao Zhi menerima karungnya dan saat berbalik dia melihat rombongan pemuda pelajar. Tanpa sengaja dia bertatapan dengan Shen Yan. Pemuda pelajar yang di sukai oleh Zhao Wei dalam mimpinya.

Zhao Zhi bergegas menuju ladang ubi jalar tanpa menyapa mereka. Biasanya dia akan menyapa Xu Mo yang bersikap antusias. Dia lumayan dekat dengan Xu Mo, mereka akan mengobrol sebentar saat bertemu entah menyapa atau saling bertukar informasi.

Zhao Zhi juga akan melihat Shen Yan bersama Xu Mo tapi Shen Yan lebih banyak diam dan mendengarkan sesekali berbicara. Tapi setelah melihat mimpi tersebut dia tidak ingin terlalu dekat lagi.

"Kakak Yan, Zhao Zhi kenapa?" Tanya Xu Mo kepada Shen Yan dengan heran. Padahal Xu Mo memiliki hubungan yang lumayan baik dengan Zhao Zhi.

"Mungkin dia takut padamu, Xu Mo." Canda Jiang Yi, perempuan pemuda pelajar yang datang ke desa bersama mereka.

"Hei, mana mungkin aku menakutkan? Aku itu tidak menakutkan. Mungkin saja dia takut dengan kakak Yan." Kata Xu Mo tidak terima. Shen Yan yang dibicarakan menatap Xu Mo dengan tajam.

"Cepat nanti kita terlambat." Xu Mo yang di tatap tajam mengalihkan pembicaraan dan bergegas menuju saudari Rui.

"Pelajar Shen, Xu Mo bercanda. Jangan di ambil hati." Jelas Jiang Yi kepada pemuda tampan di sampingnya.

Shen Yan hanya menjawab dengan gumaman dan mengikuti Xu Mo.

Jiang Yi yang ditinggal oleh Shen Yan hanya menghela nafas. Karena dia tau dengan sikap Shen Yan. Pasalnya dia berpindah ke buku yang ditulis sahabatnya. Dia tahu alurnya karena sahabatnya sering meminta saran novelnya. Nama dirinya bukan Jiang Yi, tapi Qin Fubao, biasanya dalam novel yang dia baca karakter yang berpindah akan memiliki nama yang sama atau mirip dengan nama sebelum dia berpindah. Tapi tidak berlaku dengan dirinya. Dia juga tidak berkomentar jahat mengenai novel sahabatnya.

Ingin bertanya apa kesalahan yang dia lakukan?

Shen Yan ini adalah cinta pertama dari protagonis wanita kelahiran kembali. Protagonis wanita memiliki kehidupan menyedihkan di kehidupan sebelumnya karena pengabaian suaminya, yaitu Shen Yan yang tadi bersama dirinya serta protagonis wanita melakukan tindakan tercela kepada suami sepupunya karena iri dan di ketahui oleh keluarga protagonis kecewa dengannya. Protagonis wanita diusir dari rumah keluarganya sendiri dan diceraikan suaminya yang tidak tahan dengan tindakannya.

Setelah diusir dia menjadi gelandangan dan meninggal di usia muda. Dan protagonis wanita kembali saat dia usia muda, protagonis wanita yang kembali ingin merubah nasibnya. Dia merencanakan untuk itu, awal pertama yang dilakukan tidak menyukai Shen Yan dan memiliki hubungan yang baik dengan tunangannya. Rencana tersebut berjalan dengan baik menuju happy ending.

Jiang Yi berpindah pada tubuh ini 2 hari yang lalu. Awalnya dia mengira dia hanya kembali ke masa lalu. Tapi saat gosip bunga desa yaitu Zhao Wei sakit di bicarakan oleh pemuda pelajar dan nama karakter yang dia namai saat berkomentar novel sahabatnya, Jiang Yi jadi teringat akan novel tersebut.

Jika Jiang Yi tau bahwa dia akan berpindah ke buku yang ditulis sahabatnya, dia tidak akan mengizinkan sahabatnya untuk melanjutkan membuat novel tersebut.

Dan gadis yang tadi lewat, Jiang Yi tahu bahwa perempuan tersebut sepupu protagonis wanita. Karena dia yang membuat alur mengenai nasib karakter tersebut.

Namanya Zhao Zhi, masa depannya dia sarankan untuk meninggal karena tenggelam saat tak sengaja melihat kekasih masa kecilnya mengungkapkan perasaan kepada Protagonis wanita

Dia pikir protagonis wanita membutuhkan pasangan pria yang dapat membantunya dan lebih mengutamakan protagonis wanita.

Memikirkan hal tersebut hati Jiang Yi merasa bersalah. Tapi nasib tubuh yang dia kenakan juga tragis.

(╥﹏╥)

Nasib Jiang Yi dalam buku karena menyukai protagonis laki-laki berakhir di penjara. 'Jiang Yi' tidak sengaja ditolong protagonis laki-laki saat hendak pulang mengunjungi kerabat. Menyukai sikap heroik protagonis laki-laki, rasa suka yang besar membuat 'Jiang Yi' obsesi dan melakukan trik licik dengan membius protagonis laki-laki.

Protagonis laki-laki yang dibius memberontak, dan protagonis wanita menyelamatkan Protagonis laki-laki sebelum rencana 'Jiang Yi' berhasil. Setelah itu Protagonis laki-laki menjebloskan 'Jiang Yi' ke penjara dengan tuduhan membahayakan tubuh tentara.

Jiang Yi tidak ingin bernasib sama dengan 'Jiang Yi' dalam buku. Dia akan merubah masa depan karakter ini.

Nasib cahaya bulan putih protagonis wanita, Shen Yan. Hanya digambarkan bahwa dia kembali ke ibukota dan tidak dituliskan oleh sahabatnya.

Shen Yan masih memikirkan kelakuan Zhao Zhi. Biasanya Zhao Zhi akan menyapa Xu Mo dan dia yang bersama Xu Mo pasti disapa juga.

Tidak ada yang tahu bahwa Shen Yan yang dingin akan menyukai perempuan dalam diam.

Shen Yan menyukai Zhao Zhi yang dua tahun lebih muda dari. Umur Zhao Zhi sekarang 17 tahun sedangkan dirinya 19 tahun.

Saat pertama kali bertemu Zhao Zhi, tiga Minggu yang lalu. Shen Yan ingin memancing ikan tidak sengaja melihat Zhao Zhi mencuci baju di sungai. Shen Yan tidak mengetahui namanya saat itu karena dia baru saja tiba di desa seminggu yang lalu dan tidak terlalu mengenal penduduk asli.

Padahal Shen Yan sudah menjauh dari tempat yang biasa para wanita desa untuk mencuci. Tapi kenapa ada yang mencuci di sini?

Zhao Zhi mencuci baju ditempat yang bukan biasa para wanita mencuci karena tempatnya sudah penuh jadi dia mencari tempat lain di sungai.

Shen Yan bingung dan saat hendak pergi dia melihat Zhao Zhi mengambil baju yang akan di cucinya hanyut.

Shen Yan melihat Zhao Zhi yang masuk kedalam sungai dia takut Zhao Zhi tenggelam jadi dia melihat situasi.

Zhao Zhi bergegas mengambil bajunya sebelum jauh dari jangkauannya, dia tidak terlalu bisa berenang jadi dia berhati-hati saat masuk sungai.

Mengambil baju dia langsung ke darat dan tubuhnya basah.

Shen Yan yang memiliki mata yang baik dia bisa melihat lekuk tubuh Zhao Zhi Karena baju yang Zhao Zhi kenakan telah tipis dan Zhao Zhi yang tidak tidak mengenakan bra jadi dada yang masih berkembang itu tercetak semakin jelas.

Zhao Zhi yang melihat keadaan tubuhnya melihat sekeliling berharap tidak ada orang yang melihat keadaan tubuhnya. Zhao Zhi tidak melihat siapa-siapa membuatnya lega menutup tubuh basahnya dengan baju yang masih kering belum dia rendam. Tidak melihat Shen Yan yang berdiri di antara ilalang.

Shen Yan menjadi tidak nyaman di daerah bawahnya melihat hal tersebut, dia menjadi membayangkan yang tidak-tidak. Karena hormon remaja yang gampang terprovokasi membuatnya menjadi terangsang.

Shen Yan berjalan setelah tau Zhao Zhi tidak tenggelam menuju hutan berburu kelinci atau hewan kecil lainnya yang bisa dimakan serta meredakan lonjakan libido. Meninggalkan Zhao Zhi yang melanjutkan mencuci.

Di hutan Shen Yan mendapatkan telur liar serta kelinci. Xu Mo yang melihat buruan Shen Yan dengan heran.

"Kakak Yan, bukannya kamu pergi memancing?" Tanya Xu Mo

"Aku tidak mendapatkan ikan jadi aku pergi ke hutan." Terang Shen Yan

"Begitu. Kakak Yan kamu memancing dimana? Kamu tidak ke daerah sungai dekat ladang soalnya di sana tempat buat wanita mencuci baju."

"Aku tidak ke daerah itu, lebih jauh dari sana."jawab Shen Yan dengan telinga memerah. Dia malu mengingat kejadian bertemu dengan Zhao Zhi.

Malamnya Shen Yan mengalami mimpi basah dengan tokoh utamanya gadis yang dia lihat di sungai. Biasanya saat dia mengalami mimpi basah muka pasangan wanita blur pada muka jadi tak terlihat atau hanya bagian yang tertentu yang membangkitkan libidonya.

Ketika Shen Yan bangun selimutnya basah dan dia cepat-cepat merapikan kamarnya sebelum diketahui Xu Mo yang tidur bersama dirinya.

Saat bekerja Shen Yan melihat kembali gadis yang dia mimpikan semalam. Dan dia baru tahu bahwa gadis tersebut keponakan kapten tim.

Shen Yan melihat penampilan Zhao Zhi dari dekat membuatnya teringat mimpi semalam. Dia malu sendiri dengan pemikirannya.

Xu Mo yang ceria menyapa Zhao Zhi dan berkenalan serta menanyakan mengenai desa. Shen Yan akhirnya tau nama gadis tersebut Zhao Zhi.

Xu Mo dan Zhao Zhi mengobrol dengan asik. Sedangkan Shen Yan hanya mendengarkan serta menanggapi dengan ringan.

Senyum di wajah Zhao Zhi, serta kulitnya yang sedikit berwarna gandum bersinar cahaya lembut dibawah sinar matahari yang muncul sedikit. Shen Yan terpesona dengan itu.

Rambut Zhao Zhi hampir sebahu, menambah kesan manis. Telinga Shen Yan memerah tanpa ada yang tau.

Setelah sampai di ladang Zhao Zhi pergi pamit pada mereka dan menuju tempat kenalannya.

"Kakak Yan, kawan Zhao Zhi gadis yang manis bukan?" Tanya Xu Mo sambil menatap punggung Zhao Zhi.

Ada minat yang tidak diragukan dalam kata-katanya, alis Shen Yan melonjak, dan suasana hatinya tiba-tiba menjadi sangat buruk. Ada dorongan yang tidak masuk akal dan tidak realistis dalam benaknya, dan dia ingin menampar wajah Xu Mo teman masa kecilnya dengan keras.

"Jangan bicara omong kosong. Kita disini bukan mencari wanita." Terang Shen Yan dengan tajam.

Xu Mo hanya tertawa kering mendengar nada tajam Shen Yan. Xu Mo memanggil Shen Yan dengan sebutan kakak karena perilaku Shen Yan yang dewasa serta saat mereka berada di komplek perumahan mereka Shen Yan adalah bos dari perkumpulan anak-anak komplek.

"Aku hanya memuji."

"Ayo cepat pergi" titah Shen Yan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!