NovelToon NovelToon

One Night With A Beautiful Ghost

Sungai Berdarah

Malam pukul 22.00 seorang gadis muda yang mengenakan dress merah sedang dikejar oleh sekelompok pria. ia berlari sambil berteriak meminta tolong. malam yang gelap ia berlari semakin ke pendalaman. banyak rumput-rumput tinggi di sekeliling sana.

"Tolong...tolong...," teriak wanita itu yang ketakutan sambil berlari.

"Hadang dia dari depan! jangan biarkan dia lolos!" teriak salah satu pria itu.

Sebanyak sepuluh orang yang mengejar gadis itu.

"Tolong...tolong...," teriak gadis itu yang sambil mempercepatkan langkahnya.

Karena berlari cukup lama dan sakit pada kakinya, akhirnya gadis itu pun terjatuh.

Bruk...

"Aarrghh...," rintihannya yang kesakitan dan berusaha ingin bangkit.

"Gadis cantik, kau ingin lari ke mana lagi," ujar pria itu yang menghadang dari depannya.

Gadis itu bernama Lionela Phan, berusia 22 tahun. hari pernikahannya sisa hitungan hari. malam itu ia dikejar oleh sepuluh pria yang ingin memperko.sanya atas suruhan seseorang.

"Jangan mendekat!" teriak Lionela yang ketakutan. ia ingin berdiri akan tetapi kakinya yang berdarah membuatnya sulit untuk berdiri.

Tidak lama kemudian sembilan pria yang datang menghampirinya dari belakang dan kemudian mengelilingi gadis itu, Lionela semakin ketakutan karena dirinya tidak mampu lagi untuk menyelamatkan diri.

"Aku mohon jangan sakiti aku! aku mohon padamu!" pinta Lionela yang berlutut di depan mereka semua.

"Jangan memohon pada kami! karena yang mengupah kami adalah adikmu sendiri," kata salah satu pria itu yang mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"A-apa? tidak mungkin," ujar Lionela yang tidak percaya.

"Dia sudah mentransfer sebagian uang kepada kami, dan sisanya setelah kami menuntaskan perintahnya baru dia bayar lagi," kata pria itu dengan senyum jahat.

"Aku tidak percaya, aku mohon biarkan aku pulang! aku akan membayar kalian. dua hari lagi aku akan menikah. biarkan aku pergi. aku mohon!" tangisan Lionela yang ketakutan.

Sepuluh pria itu semakin mendekatinya dengan berniat jahat.

"Karena kau tidak bisa lolos, maka aku beritahu alasannya. adikmu itu ingin merebut calon suamimu. oleh sebab itu ia berusaha untuk menyingkir kakak sendiri," ucap pria itu yang menyentuh wajah gadis itu.

"Aarrggh...," teriakan Lionela yang ketakutan, ia berusaha berdiri dan ingin melarikan diri akan tetapi ia ditarik oleh pria itu dan dihempaskan ke atas tanah.

Bruk..

"Aarrghh...," teriakan Lionela yang semakin ketakutan. salah satu pria duduk di atas tubuhnya dan memasukan sesuatu ke dalam mulutnya dengan secara paksa.

"Em...em...," jeritan Lionela yang ditahan kedua dan kedua kakinya.

"Uhuk...uhuk...," suara batuk Lionela.

"Bagaimana rasanya? obat ini akan membuatmu melayang, ha-ha-ha," kata pria itu sambil melepaskan celananya begitu juga dengan temannya yang lain.

"Obat apa yang kau berikan?" tanya Lionela yang menangis ketakutan.

"Obat untuk perangsang, semua ini adalah pesanan adikmu, dia berharap kamu menikmatinya," jawab pria itu.

"Tidak, aku mohon jangan melakukan ini!" tangisan Lionela yang ingin melawan akan tetapi ia tidak berdaya.

"Layani kami dan buat kami bahagia. setelah itu kami akan melepaskanmu," ucap pria itu yang melepaskan dress dan celana da.lam Lionela.

"Jangan....aku mohon...aku mohon pada kalian," teriak Lionela yang ketakutan.

Di malam itu Lionela di paksa melayani sepuluh orang pria, dirinya ditelanjangi dan tubuhnya dimainkan oleh para pria itu. gadis itu berteriak dan menangis. akan tetapi para pria bejat itu sama sekali tidak peduli dan hanya ingin menikmati tubuh gadis itu.

Salah satunya mulai melakukan penyatuan dengan kasar

"Aaarrgghh...," teriak Lionela yang kesakitan akibat kekasaran pria itu.

"Aarrghh...," teriakan Lionela yang sakit hati dan hancur sudah hidupnya.

Dua hari lagi adalah hari kebahagiannya bersama pria yang paling dia cintai. akan tetapi kini hancur semua kebahagiannya akibat ulah adiknya sendiri.

"Dia masih perawan, ha-ha-ha-ha...," suara pria itu yang sedang melakukan gesekan dengan semakin cepat dan mencapai puncak kenikmatan.

"Aarrghh...."

"Aarrghh...."

Lionela berteriak karena sakit yang luar biasa dia rasakan. mereka bergilir menyetubuhi dirinya dengan kasar bagaikan kemasukan setan. mereka tertawa gembira atas penderitaan yang di alami oleh gadis malang itu. semakin gadis itu kesakitan mereka semakin sengaja melakukan dengan kasar.

"Aarrghh...."

"Aarrghh...."

Tangisan dan teriakan Lionela yang tersiksa oleh sepuluh pria itu. akibat kekasaran para bejat telah menyebabkan robeknya rahim gadis itu. dan tidak lama kemudian ia tidak sadarkan diri.

Walau Lionela telah pingsan, akan tetapi mereka masih bergilir menikmati tubuh gadis itu. setelah dua jam kemudian mereka pun menghentikan aksinya dan memakai kembali pakaian mereka.

"Sangat puas, nikmat sekali."

"Lalu, bagaimana dengan dia? biarkan saja?"

"Sebentar! biarkan aku coba bertanya pada Lusy Phan."

Pria itu menekan tombol di handphone miliknya. setelah beberapa saat kemudian seorang wanita menjawab panggilannya. pria itu menekan tombol Loudspeaker agar temannya bisa mendengar perkataan wanita yang membayar mereka.

Sementara Lionela dalam kondisi setengah sadar, ia sangat kesakitan dan juga menderita sehingga tidak mampu bergerak.

"Hallo," jawab seorang wanita yang tidak asing suaranya bagi Lionela.

"Lusy Phan, bagaimana dengan wanita ini, dibiarkan saja atau dibunuh?"

"Apakah kalian sudah menikmati tubuh kakakku?" tanya Lusy yang di seberang sana.

"Kami sudah melakukannya, dan sekarang dia sudah pingsan."

"Sampah kalau sudah busuk dibuang saja. jangan sampai aku melihatnya lagi. pernikahan ini tidak boleh terjadi."

"Kami mengerti!"

"Ada lagi! siksa dulu sebelum membunuhnya. selama ini dia bagaikan putri raja di mata Charles. dan sekarang aku ingin dia mati bagaikan barang tidak berguna."

"Kami mengerti," jawab pria itu yang memutuskan panggilannya.

Lionela telah mendengar semua pembicaraan adiknya sendiri. rasa kecewa dan sakit hati tidak bisa dibayangkan lagi. adiknya yang selama ini dia sayangi menghancurkan hidupnya dan ingin merenggut nyawanya demi seorang pria.

"Wanita ini sudah kritis dan tidak mungkin bisa sadar lagi. kita bunuh saja dan tidak usah membuang waktu lagi."

"Mari kita tenggelamkan ke sungai saja!" ujar salah satu pria itu yang mengikat kedua tangan dan kedua kaki Lionela.

Lionela yang dalam keadaan sadar sudah tidak berdaya dan hanya bisa pasrah. ia mengeluarkan air mata dengan nasib tragis yang dia terima.

Di malam itu mereka menyeret tubuhnya yang tanpa pakaian hingga sejauh puluhan meter. tubuhnya mengeluarkan darah akibat gesekan tubuhnya ke batu-batu yang mereka lewati. Lionela hanya bisa menahan sakit atas perbuatan mereka.

Setelah tiba di sungai tanpa menunggu lama mereka langsung melempar Lionela ke dalam sungai.

Plung...

Tubuh gadis itu tenggelam secara perlahan. ia mengerakan kaki dan tangannya karena tidak bisa bernafas. kemudian ia membuka matanya dan melihat ke permukaan air yang terlihat cahaya bulan purnama.

"Lusy Phan, aku akan kembali mencarimu," batin Lionela.

Setelah beberapa saat kemudian Lionela menghembuskan nafas terakhir. ia meninggal dengan penuh dendam dan dalam kondisi mata terbuka.

Tidak lama kemudian air sungai itu berubah menjadi berwarna merah. sungai yang biasa dengan airnya yang jernih. kini menjadi sungai berdarah.

Penemuan Mayat

Para pelaku meninggalkan lokasi itu setelah berhasil membunuh Lionela, si gadis malang itu. tidak lama kemudian air sungai mulai bergerak seperti adanya gelombang. sungai yang dipenuhi darah tiba-tiba saja mengalir deras.

Keesokan harinya.

Keluarga Lionela Phan masih belum mengetahui tragedi yang menimpa putri sulung mereka. siang itu mereka bersama calon suami Lionela, Charles. sedang menunggu kepulangannya.

Wajah Charles sangat kusut karena tidak bisa menghubungi calon istrinya itu.

"Ke mana Lionela, kenapa tidak bisa dihubungi?" tanya mama Lionela yang bernama Amy.

"Tidak biasanya dia tidak pulang, apakah dia ada masalah di luar sana. Lusy, cepat hubungi teman-teman kakakmu!" perintah ayahnya yang bernama Shart.

"Pa, aku sudah menghubungi mereka dari semalam, mereka tidak melihat kakak," jawab Lusy.

"Setelah 24 jam kalau masih tidak ada kabar, aku akan membuat laporan," ujar Charles yang khawatir.

"Kakak, mungkin saja kakakku hanya pergi jalan-jalan, jangan khawatir," bujuk Lusy yang takut mereka temukan mayat kakaknya.

"Lionela bukan tipe yang suka menghilangkan diri, dia akan melapor padaku setiap keluar rumah. dia sangat penurut," kata Charles yang sedih.

Amy dan Shart semakin cemas karena tidak ada kabar putri sulung mereka. pasangan suami istri itu selama ini sangat menyayangi Lionela yang sangat patuh pada orang tuanya dan juga sering membantu perusahaan ayahnya itu. ia juga dikenal sangat ramah dan baik hati pada siapapun.

Atas keramahannya dan kebaikan hatinya membuat semua orang sangat menyukai dan mencintainya, hal tersebut membuat adiknya merasa dengki dan menaruh dendam padanya.

"Kakak, jangan salahkan aku bersikap kejam padamu, dari sejak kecil dirimu bagaikan putri raja di keluarga ini. dirimu selalu saja lebih cemerlang dariku. papa, mama, Charles, mereka semua selalu saja mencintaimu. kini kau sudah mati maka mati saja.dan hidupku akan berubah menjadi lebih baik. semua milikmu aku akan merebutnya," batin Lusy.

Setelah seminggu kemudian.

Siang hari

Seorang pria sedang duduk di tepi sungai sambil merokok, ia memandang air sungai yang tenang dan jernih. pancaran cahaya matahari menembus ke sungai yang tenang itu sehingga terlihat ikan-ikan sungai yang berenang ke sana ke mari.

Pria itu berparas tampan dan mengenakan pakaian kasual. kemudian ia bangkit dan berdiri di tepi sungai sambil melihat ikan-ikan kecil yang sedang berenang. tidak lama kemudian air sungai berubah warna secara perlahan.

"Ada apa dengan sungai ini? kenapa tiba-tiba saja airnya berubah warna?"gumam pria itu.

Karena merasa penasaran pria itu pun menunduk dan melihat sungai itu dengan jarak yang dekat.

"Kenapa di dalam sana seperti ada sesuatu?" gumam pria itu yang tanpa ragu memasukkan tangannya ke dalam air.

Tangannya mencari-cari sesuatu di dalam air itu, setelah beberapa saat kemudian air sungai berubah menjadi berwarna merah. pria itu yang terkejut langsung mengeluarkan tangannya dari sungai itu.

"Ke-kenapa sungai ini seperti dibanjiri darah?"

"Ada yang tidak beres, kalau tidak mana mungkin bisa terjadi seperti ini. ini adalah fenomena yang langka," ucap pria itu.

"Tolong aku...tolong aku," rintihan suara seorang wanita.

"Tolong aku...tolong aku...," tangisan suara seorang wanita yang tidak menampakan diri.

"Siapa di sana?" tanya pria itu yang melihat sekeliling. dia mencari suara tersebut.

"Tolong aku...aku ingin pulang," suara wanita itu lagi yang dari satu arah.

Pria itu lalu mendekati sungai yang airnya berwarna merah darah. ia mendengar suara wanita yang dari dalam air.

"Apakah ada orang di sana?"

"Nona, di mana kamu berada?"

"Tolong aku...tolong aku...aku ingin pulang," tangisan wanita itu yang terdengar sangat sedih.

"Aneh! kenapa bisa ada suara wanita di dalam sana, dan air ini juga berubah warna. apakah ada hubungan dengan dia. aku harus mencarinya sampai dapat. mungkin saja seseorang yang di dalam sana yang tidak bisa naik ke atas," batin pria itu.

Pria itu yang tanpa ragu dia pun memberanikan diri dan melompat ke dalam air. ia menyelam sedalam-dalamnya dan menahan nafas. ia berusaha mencari wanita itu dalam keadaan air yang keruh dan berwarna merah, ia juga tidak bisa melihat dengan jelas.

"Tolong aku...tolong aku...aku ingin pulang...," tangisan suara wanita yang di dalam air sana.

"Aneh! kenapa di dalam air ada suara wanita, seharusnya tidak bicara jika di dalam air. apakah ada hantu? kalaupun ada aku tetap akan mencari hingga dapat," batinnya.

Ia menyelam sedalam-dalamnya dan sangat nekad untuk mencari wanita itu.

Tidak lama kemudian air berubah menjadi jernih dan pancaran cahaya matahari menembus sehingga ke dasar sungai.

Pria itu membulatkan mata besarnya saat melihat sepasang mata yang melihat ke arahnya dengan kondisi tidak bernyawa.

Karena dikejutkan dengan sepasang mata itu ia langsung naik ke permukaan air.

"Aarrgghh...," teriak pria itu yang sudah berada di atas permukaan air. ia langsung berenang ke tepi dan naik ke atas tanah.

"Ke-kenapa ada wanita di dalam sana?" ucapnya yang nafasnya terputus-putus.

"Aku lupa membawa handphone, seharusnya aku menghubungi ke kantor polisi untuk melakukan pencarian di dalam sungai ini," gumamnya.

Setelah dua jam kemudian lokasi itu di datangi oleh sejumlah polisi. mereka menemukan sesosok mayat wanita yang tak lain adalah Lionela Phan.

Pria yang menemukan mayat di dalam sungai itu adalah seorang polisi yang sedang menikmati masa liburannya.

"Chris, bagaimana caranya kamu bisa tahu kalau dalam sungai ada mayat wanita?" tanya rekan kerjanya.

"Dia yang memanggilku," jawab Chris yang memeriksa kondisi mayat yang sudah pucat.

"Memanggilmu? jangan bercanda!" kata rekannya tidak percaya.

"Aneh!" ucap tim forensik yang sedang memeriksa mayat itu.

"Ada apa?" tanya Chris.

"Sepertinya wanita ini sudah meninggal seminggu yang lalu, kelihatannya terjadi pemerkosa.an sebelum pembunuhan terjadi," jawab tim forensik.

"Seminggu lalu? tapi kenapa tubuhnya tidak bengkak dan tidak membusuk?" tanya Chris dengan heran.

"Kita akan melakukan pemeriksaan untuk selanjutnya, untuk saat kita harus mencari tahu siapa keluarganya," kata tim forensik itu.

"Bawa ke rumah sakit untuk melakukan autopsi!" perintah Chris.

"Baik, Pak," jawab anak buahnya.

"Hei, apakah kamu berenang di sungai ini di masa liburanmu?" tanya rekannya.

"Aku hanya duduk sambil memikirkan pernikahanku," jawab Chris.

"Lalu, kenapa kamu bisa tahu bahwa di dalam sana ada mayat?"

"Bukankah sudah ku jawab tadi, dia memanggilku," jawab Chris.

"Ha...iya...iya," sahut rekannya yang kesal.

Tidak lama kemudian air sungai lagi-lagi berubah menjadi warna merah darah. tentu kejadian ini menarik perhatian semua orang yang ada di sana.

"Kenapa sungai ini berubah warna?" tanya rekannya.

"Tadi juga begini dan kemudian berubah menjadi jernih, mungkin saja dia tidak puas karena meninggal dengan tidak wajar," ujar Chris yang melihat ke arah mayat gadis itu yang di angkat ke dalam ambulan.

Penyelidikan

"Gadis yang malang, keluarganya pasti tidak sanggup menerima kenyataan ini," ucap rekan Chris.

Para reporter sibuk memotret kondisi sungai yang mengalami keanehan yang tidak pernah terjadi selama ini. air berubah seperti darah yang sedang mengalir deras. karena mayat yang ditemukan di hari itu juga menimbulkan gosip yang mengatakan bahwa sungai itu berdarah karena ada hubungannya dengan kematian wanita itu.

"Pak, di sini ada sesuatu, mungkin milik korban," teriak salah anak buah Chris.

Chris menghampiri anak buahnya yang sedang mengumpul bukti di lokasi yang berdekatan.

"Ini adalah pakaian wanita, mungkin saja milik korban," kata anak buahnya.

"Aku penasaran breng.sek mana yang melakukan ini, berani sekali mereka melakukan pemerkosaan dan pembunuhan di kota Chiang Mai," ketus Chris.

"Apakah masih ada yang lain?" tanya Chris.

"Tidak ada! hanya pakaian korban."

"Cari lagi dengan teliti! aku tidak ingin terlewat apapun!" perintah Chris.

Setelah sesaat kemudian Chris ingin meninggalkan tempat itu, saat ia membuka pintu mobil, ia tiba-tiba berhenti dan memandang ke sungai berdarah itu.

"Deras kali sungai ini, ini terjadi dengan tiba-tiba, apakah ada hubungannya dengan wanita itu," batin Chris.

Setelah beberapa saat kemudian Chris kembali kantor polisi dan menyelidiki kasus ini.

"Chris, ini masa liburanmu. apakah kamu ingin melakukan penyelidikan ini?" tanya rekannya.

"Wut, ini kasus baru, sudah lama tidak ada kejadian pembunuhan, setelah empat bulan menyelesaikan kasus yang kita tangani. aku ingin mengambil kasus ini," jawab Chris.

"Apakah dalam seminggu ini ada laporan kehilangan?" tanya Chris.

"Em...aku baru ingat, keluarga Phan ada melapor kehilangan, putri sulungnya, Lionela Phan," jawab wut yang mengambil foto itu kepada Chris.

Chris lalu melihat foto tersebut.

"Dia adalah gadis yang baru kita temukan itu," ucap Chris.

"Apa, dia adalah Lionela Phan?" tanya Wut.

"Benar! hubungi keluarganya sekarang juga!" perintah Chris.

"Baik," jawab Wut.

"Lionela Phan," gumam Chris.

Keluarga Phan.

Siang itu keluarga Lionela menerima panggilan dari pihak kantor polisi. kedua orang tuanya langsung terduduk lemas setelah mendengar kejadian yang menimpa putrinya. tubuh mereka gemetar dan cemas karena tidak bisa menerima kenyataan pahit tersebut.

Amy menangis histeris sambil menepuk keras dadanya, sementara suaminya terduduk lemas dan terdiam.

Lusy senyum-senyum sendiri setelah mengetahui berita ini, ia menghampiri ibunya yang terduduk di lantai.

"Ma, jangan bersedih! mungkin saja bukan kakak. kita pastikan dulu. biarkak aku pergi melihat untuk memastikannya. papa dan mama menunggu kabarku saja!" bujuk Lusy yang memapah ibunya duduk di atas kursi.

"Tidak! aku harus pergi dan lihat dengan mata sendiri. untuk memastikan bahwa dia bukan kakakmu," jawab Amy yang berusaha berdiri begitu juga dengan suaminya.

"Lusy, hubungi Charles. suruh ke kantor polisi!" titah Shart.

"Baik, Pa," jawab Lusy.

Rumah sakit polisi

"Apakah bisa dapatkan hasilnya dalam waktu dekat?" tanya Chris pada temannya yang sedang memeriksa seluruh tubuh Lionela yang sudah pucat.

"Masih muda dan cantik, tapi harus menerima nasib malang ini, sangat kasihan. benar-benar aneh sekali. sudah meninggal selama seminggu tapi kenapa tubuhnya masih utuh saja. seharusnya sudah tidak berbentuk."

"Chai, usahakan bantu aku pecahkan kasus ini, pelakunya harus tertangkap sebelum ada korban lain," kata Chris.

"Usia sekitar 22 atau 23 tahun, melihat dari kondisi lukanya sangat parah, sepertinya pemerkosaan sebanyak sepuluh orang atau lebih. bagian rahimnya telah robek dan sudah rusak parah. tragis sekali," ucap Chris.

"Para bejat itu harus segera menerima pembalasannya, tidak bisa dibayangkan lagi betapa sakit dan hancurnya gadis itu saat kejadian. dia adalah calon istri seorang pengusaha thailand," kata Chris.

"Apakah dia akan menikah tidak lama lagi?" tanya Chai.

"Sisa dua hari sebelum kematiannya," jawab Chris.

"Sudah seminggu dan butuh waktu untuk mencari siapa pelakunya, karena tidak ada jejak lain selain luka di tubuh gadis ini," kata Chai.

"Apakah sudah menghubungi keluarganya?" tanya Chai.

"Sudah, mungkin dalam perjalanan ke sini," jawab Chris.

"Keluarga yang malang," kata Chai.

"Lionela Phan, bantu aku tangkap pelakunya, agar aku bisa membantumu balas dendam," batin Chris.

Setelah beberapa menit kemudian pihak keluarga Phan dan juga tunangan Charles mendatangi ruangan autopsi, yang di mana Chris dan Chai masih berada di sana.

"Lionela," teriak Amy yang histeris. wanita itu di papah oleh Lusy menghampiri jasad putrinya.

"Tuan Phan, Nyonya Phan, Tuan Charles, tolong pastikan apakah korban adalah keluarga Anda!" ucap Chris.

Pihak keluarga melihat dengan teliti jenazah yang terbaring tidak bergerak dan pucat adalah putri kesayangan mereka.

"Aaarrghhh...," teriak Amy yang terduduk lemas dan di topang oleh Lusy.

"Putriku...putriku....," tangisan Amy yang histeris.

"Apa penyebab kematiannya?" tanya Charles yang menahan air mata.

"Pemerkosaan, menurut perkiraan kami, pelakunya sekitar sepuluh atau lebih, kami mencurigai setelah korban tidak sadar mereka membuangnya ke sungai. mereka mengikat kedua tangan dan kakinya agar korban tidak bisa berenang. " ungkap Chris.

"Apakah sudah dapat pelakunya?" tanya Shart sambil menahan emosi.

"Untuk saat ini belum, kami akan berusaha menangkap pelakunya," jawab Chris.

"Tidak mungkin! putri kami sangat baik dan ramah, kenapa bisa terjadi seperti ini," tangisan Amy.

"Apakah ada tersangka yang dicurigai?" tanya Lusy.

"Belum untuk saat ini, kami baru menemukan korban dan akan melakukan penyelidikan sehingga dapat pelakunya," jawab Chris.

Charles menyentuh wajah calon istrinya dengan perasaan yang sakit dan hancur. hanya sisa dua hari saja adalah hari kebahagiaan mereka. akan tetapi kebahagiaannya telah sirna setelah wanita yang dia cintai telah meninggal dengan tidak wajar.

"Lionela, kau berjanji akan selalu bersamaku, dan kini lihatlah dirimu yang tidak bisa membuka matamu lagi. katakan padaku siapa orangnya. aku akan mencari sampai dapat pelakunya," batin Charles.

"Tuan Phan, Nyonya Phan, Tuan Charles, kami butuh ambil keterangan dari kalian, harap kerja samanya!" ucap Chris dengan sopan.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian, katakan saja apa yang kalian butuh!" jawab Shart.

"Kami ingin mengetahui lebih banyak tentang korban," kata Chris.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!