Seorang gadis berjalan terseok seok setelah berhasil melarikan diri dari sebuah villa yang sudah dia tempati dan membuatnya terkurung disana selama dua hari ini.
Dengan wajah yang memucat dan kaki yang sedikit pincang karena tanpa sengaja menginjak pecahan kaca jedela yang tadi dia pecahkan untuk bisa melarikan diri dari sana.
Gadis berusia 18 tahun yang baru saja merayakan hari kelulusan nya disekolah menengah atas itu terus berlari meski rasa sakit dikakinya begitu menusuk hingga kedalam ulu hatinya.
Dengan wajah yang basah oleh air mata dan juga lebam diarea pelipis dan pipi kirinya,gadis itu terus berlari dan berdoa semoga tidak tertangkap oleh pria yang entah mengapa tiba tiba saja membawa dan menyekapnya disebuah villa yang jauh dari pemukiman warga setempat.
Sementara divilla yang baru saja ditingalkan oleh sang gadis itu.Kini nampak seorang pria dewasa tengah mengamuk karena gadis yang sudah susah payah dia culik berhasil kabur hanya karena kecerobohan para pengawalnya,yang tanpa sengaja ketiduran disaat sang majikan pergi untuk bekerja dikantornya.
Braaakkk
Pria itu melempar meja begitu saja hingga membuat tubuh para pengawalnya bergetar karena takut.Pengawal yang berjumlah 4 orang itu hanya bisa menundukkan kepalanya saat melihat sang majikan mengamuk.
"Bodoh kalian semua,sekarang kejar dia sampai dapat.Jika kalian kembali tanpa nya jangan harap kalian akan kembali pada keluarga kalian dengan selamat,mengerti?"seru nya.
Membentak 4 orang yang sedari tadi berdiri didepan pria itu.Tanpa menunggu perintah untuk yang kedua kalinya lagi
Ke empat orang itu pun segera berlari keluar ruangan untuk mencari tawanan mereka yang berhasil kabur.Semua nya bergegas menggunakan motor mereka masing masing.Sementara sang bos menggunakan mobilnya.
Ke empat kendaraan itu terus berjalan pelan menelusuri jalanan yang terhubung ke villa tempat dimana tadi gadis itu disekap.
Sementara yang mereka cari kini tengah duduk mengistirahatkan tubuh lelahnya disebuah gubuk yang terdapat disebuah kebun yang dia lewati saat kabur tadi.
Merasa jarak antara kebun itu dan villa cukup jauh akhirnya gadis yang bernama Sekar itu pun memutuskan untuk beristirahat disana hingga kakinya yang terasa sakit bisa digunakan untuk berjalan kembali.
"Sebenarnya siapa mereka?kenapa mereka mengurungku dan tidak membiarkan aku pulang?"gumam nya yang kembali menangis karena apa yang sudah dia alami selama dua hari ini.
Sekar tidak menyangka jika hari kelulusan nya itu akan menjadi hari yang begitu mengerikan untuknya.
"Disini kamu rupanya?dasar gadis tidak tahu diri,menyusahkanku saja"bentak pria itu.
Deg...
Jantung Sekar seakan terjatuh dari tempatnya begitu mendengar suara bariton yang selama dua hari ini sudah membuatnya takut karena kerap kali membentak dan kadang menampar wajah cantiknya jika apa yang dia tanyakan tidak bisa Sekar jawab.
Dengan tubuh yang bergetar karena rasa takut yang teramat sangat,Sekar mencoba bangun dari duduknya. Dan mencoba berlari kembali.
Sayang kakinya yang terluka kini mejadi penghalang untuk kebebasan nya.Bahkan baru satu langkah kakinya digunakan untuk melangkah Sekar sudah terjaduh dan akhirnya kembali tertangkap oleh pria itu.
"Mau kemana,hah?jangan coba coba lari dariku lagi atau kalau kamu berusaha kabur lagi,wanita jompo itu akan menerima akibatnya"ancamnya yang membuat tubuh sekar membeku.
"Nenek?ja_jangan Tuan,aku mohon jangan sakiti nenekku aku janji tidak akan lari lagi asal,lepaskan Nenekku dan jangan sakiti beliau"pinta Sekar yang akhirnya pasrah saat pria itu kembali membawanya masuk kedalam mobilnya.
Dengan kasar pria itu mendorong tubuh Sekar untuk masuk kedalam mobilnya.Setelah memastikan Sekar sudah ada didalam mobil pria itu pun masuk dan melajukan mobil miliknya yang kini entah kemana.
Yang pasti arah jalanan yang dilalui mobil saat ini bukan jalan menuju ke villa yang kemarin ditempati olehnya untuk menyekap Sekar.
Sekar sendiri kini hanya bisa pasrah menerima apapun yang akan pria itu lakukan selama dia tidak mengganggu sang Nenek yang kini tinggal dipanti jompo karena sudah terserang penyakit pikun.
Sementara Sekar sendiri tidak bisa selalu mengawasi sang Nenek karena harus bersekolah dan bekerja disebuah toko klontong untuk membantu nya menutupi kebutuhan sehari hari dan juga biaya sang Nenek yang terpaksa Sekar titipkan dipanti jompo agar dirinya bisa bekerja dan bersekolah.
Setelah menempuh perjalanan selama lebih dari satu jam akhirnya mobil yang dikendarai oleh pria tadi tiba disebuah rumah yang cukup mewah dan besar.
Dengan kasar pria itu kembali menarik tubuh Sekar untuk ikut bersama dengan nya masuk kedalam rumah itu.Saat masuk kedalam semua pelayan dirumah itu menyambut kedatangan nya dengan penuh rasa hormat.
"Siapa pria ini sebenarnya?kenapa semua orang begitu hormat pada pria kejam ini?dan kenapa dia melakukan ini padaku?ini bahkan untuk prtama kalinya aku melihatnya,tapi kenapa dia begitu kejam memperlakukan aku yang jelas jelas tidak mengenalnya"gumam Sekar dalam hati.
🌸🌸🌸
Saat ini Sekar sudah ditempatkan disebuah kamar yang lumayan cukup luas dan juga dengan fasilitas yang lengkap.Namun tetap saja itu adalah sebuah penjara untuknya.
Ceklek...
Sebuah bunyi pintu yang dibuka kembali membuat Sekar kaget hingga tubuhnya bergetar karena takut jika pria tadi yang masuk kesana.
Namun rasa lega seketika dirasa Sekar saat melihat dua wanita yang merupakan pelayan disana.Kedua wanita itu masuk dengan membawa setumpuk baju baju yang mungkin akan dikenakan Sekar selama disana.
"Mandilah,bersihkan tubuhmu dan ganti baju kotornya dengan baju baju ini.Ingat jangan membuat Tuan Muda marah,jika itu kamu lakukan,maka kamu akan lebih disakiti olehnya.Menurutlah,ini demi kabaikan dan keselamatan mu"ucap salah satu wanita yang diperkirakan berusia 45 tahunan itu,memperingati Sekar.
Sementara wanita yang satunya lagi,wanita yang diperkirakan seumuran dengan Sekar hanya diam saja dan memperhatikan penampilan Sekar dengan penuh rasa iba.
Setelah memberikan apa yang diperlukan oleh Sekar kedua wanita beda usia itu pergi meninggalkan kamar dan tidak lupa mengunci kamar itu dari luar.
Dengan langkah kaki yang terpincang pincang,Sekar mengambil salah satu dress tidur yang ada disana lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dibawah guyuran air shower Sekar kembali menangis sembari menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.Entah kesalahan apa yang sudah dia lakukan sehingga membuatnya harus menerima perlakuan yang kejam seperti saat ini.
Dalam keadaan seperti ini sosok wajah tampan yang begitu dia rindukan pun muncul seolah memberinya semangat untuk Sekar menjalani kehidupan.Meski itu berat dan menyakitkan seperti saat ini.
"Ayah,aku merindukanmu"lirihnya.
Cukup lama Sekar menangis sambil membersihkan dirinya dan tanpa Sekar tahu jika diluar kamar mandi sudah ada seorang pria tengah manatap tajam ke arah pintu kamar mandi yang didalam nya ada wanita yang akan menjadi objek balas dendamnya.
*
*
Deg...
Jantung Sekar yang tadi sempat merasa tenang kini kembali berdetak lebih cepat lagi saat keluar kamar mandi,sudah mendapati pria yang sudah dua hari ini berhasil membuat Sekar ketakutan dan kesakitan.
"Kemari"ucap Abi melambaikan tangan memberi tanda agar Sekar bisa mendekat padanya.
Dengan tubuh yang bergetar dan juga kedua tangan meremas ujung rok dress tidur yang dia gunakan malam ini,Sekar berjalan mendekat ke arah Abi.
Takut,hanya satu kata itu yang kini dirasakan oleh Sekar saat bersama dengan pria dewasa yang satu itu.meski pria itu tidak pernah melecehkan nya namun pria itu pernah beberapa kali melayangkan sebuah tamparan diwajah cantiknya.
Hingga kini lebam bekas taparan itu pun masih ada tersisa diwajah cantik itu.Sekar terus menundukkan kepalanya karena tidak kuat melihat tatapan penuh kebencian yang dilayangkan oleh Abi padanya.
"Kenapa terus menunduk?angkat kepalamu dan lihat aku baik baik"ucapnya lagi masih dengan nada penuh intimidasi.
Sekar yang masih ketakutan pun enggan mengangkat kepalanya dengan kedua tangan yang terus meremas rok dress tidur yang dia kenakan.
"Aku bilang,angkat kepalamu"bentak Abi karena kesal saat Sekar tidak kunjung mengangkat kepalanya.
Merasa takut dan juga kaget akhirnya Sekar pun mengangkat kepalanya menatap penuh rasa takut pada pria yang kini sudah berdiri didepan nya.
"Kamu tahu?aku begitu benci saat melihat wajahmu yang begitu mirip dengan wanita murahan itu.Wanita yang tidak tahu diri, yang sudah masuk kedalam rumah tangga seseorang hingga membuat seorang istri yang dikhianati suaminya memillih mati bunuh diri meninggalkan anak dan juga suami brengsek nya"ucap Abi sembari melangkah mendekat ke arah dimana Sekar berdiri.
Refleks Sekar pun mundur dengan perlahan saat melihat pria itu maju mendekatinya.Sekar masih belum bisa mencerna apa yang sedang pria itu bicarakan saat ini.
'Wanita murahan?wanita murahan siapa?rumah tangga siapa?dan satu lagi yang terpenting,wanita yang bunuh diri.Siapa wanita yang mati bunuh diri itu?'batin Sekar bertanya tanya.
Abi terus saja berjalan maju sedangkan Sekar terus berjalan mundur.Hingga tubuh Sekar tidak bisa lagi menghindar saat punggungnya sudah mentok membentur dinding kamar.
Namun Abi masih saja tetap berjalan maju hingga mengikis jarak dengan dirinya.Sekar yang merasa tubuhnya sudah hampir menempel dengan tubuh Abi pun spontan mendongakkan kepalanya dan netra keduanya pun kini bertemu dengan dua tatapan yang berbeda.
Sekar menatap penuh dengan rasa takut,sementara Abi sendiri menatap penuh dengan rasa benci.Abi begitu meyakini jika apa yang Sekar miliki saat ini seperti rumah dan uang untuk bersekolah itu adalah uang hasil dari pemberian ayahnya.
Namun nampaknya informan yang Abi perintahkan untuk mencari informasi tentang keluarga sang pelakor sedikit tidak lengkap.
Mereka tidak tau jika Sekar sejak kecil hidup bersama dengan sang ayah dan juga neneknya.Apa yang Sekar punya saat ini sudah pasti itu adalah peninggalan sang Ayah.
🌸🌸🌸
Sejak berusia dua tahun Sekar sudah ditinggal sang ibu yang pergi kabur entah kemana meninggalkan anak dan suaminya.Dan hal itu membuat Sekar tidak mengenali Arumi yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
"Ma_maksud Tuan apa?siapa wanita murahan itu dan siapa wanita yang meninggal bunuh diri itu?lalu kenapa Tuan melakukan ini padaku?apa salahku Tuan"tanya Sekar dengan suara bergetar karena masih merasa begitu takut
Namun rasa penasaran dihati Sekar akan semua yang dia alami saat ini mampu menumbuhkan rasa berani nya untuk bertanya meski itu hanya sedikit saja.
Namun nyatanya hal itu mampu Sekar lakukan.Akhirnya Sekar berani bertanya tentang kenapa pria itu melakukan semua ini padanya.
Dengan senyuman sinis diwajahnya,Abi pun lantas menjawab penuh dengan penekanan dan juga amarah yang tertahan.
"Wanita murahan itu adalah ibumu dan wanita yang memilih bunuh diri karena pengkhianatan suaminya adalah ibuku.Dan kamu,ya kamu memang tidak salah apapun.Tapi kamu tentu tahu jika aku tidak bisa membalas perbuatan wanita murahan itu karena dia sudah mati bersama pria brengsek itu.Dan kamu,kamulah yang harus menerima semua hukuman dari aku dan mendiang ibuku,menggantikan wanita murahan itu,yang tidak lain adalah ibumu sendiri"
Mendengar penjelasan Abi.Sekar hanya bisa menundukkan kepalanya.Sekar tidak tahu harus berkata apa.Ingin mengelak pun rasanya tidak mampu karena selama ini Sekar bahkan tidak tahu kehidupan macam apa yang dijalani oleh sang ibu.
Sekar dan sang ibu benar benar putus komunikasi.Bahkan wanita yang sudah melahirkan nya itu begitu tega meninggalkan nya dan sama sekali tidak pernah datang hanya untuk sekedar untuk menjenguknya dan juga sang ayah.
Bahkan hingga sang ayah pergi karena kecelakaan dimasa tugasnya sebagai seorang damkar yang gugur dalam tugas.Wanita yang selalu dipanggilnya ibu itu bahkan tidak menunjukan rasa simpati dan juga rasa berdukanya sedikit pun,dengan tidak mendatangi rumah duka hanya untuk sekedar mmelayat dan melihat jenazah untuk yang terakhir kalinya.
Dan entah masalah apa yang kedua orang tuanya alami,sehingga membuat Sekar kehilangan sosok ibu dan hanya dibesarkan dan di asuh oleh sang ayah dan sang nenek dari pihak ayahnya.
Saat itu Sekar masih terlalu kecil,hingga membuatnya tidak tahu menahu apa yang menimpa pernikahan kedua orang tuanya.
Dan sang ayah pun begitu enggan membahas tentang sosok wanita yang sudah tega meninggalkan anak dan suaminya.Sehingga membuat Sekar tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu.
"Maaf"lirih Sekar saat merasa jika Abi kembali melangkah mendekati tubuhnya.
Sekar semakin mengeratkan genggaman tangan nya di ujung dress yang dia kenakan begitu merasakan tangan kekar Abi kini ada dipundaknya.
"Maaf?maaf untuk apa?"tanya Abi dengan nada yang begitu mengintimidasi.
"Ma_maafkan Mamah,maafkan Mamah yang sudah membuat keluarga Tuan hancur"jawab sekar yang kini sudah mulai menangis kembali karena begitu takut pada Abi yang kini mencengkram kuat kedua bahu Sekar.
"Jika maafmu bisa membuat Ibuku kembali hidup,maka dengan senang hati aku akan menerima permintaan maafmu.Namun sayang,semua itu tidak mungkin terjadi dan meski dibayar dengan nyawamu,rasanya semua itu tidak akan cukup untuk membayar apa yang sudah ibumu lakukan pada ibuku"
"La_lalu,dengan cara apa?dengan cara apa,agar aku bisa menebus semua kesalahan yang sudah ibuku perbuat pada ibumu Tuan?"tanya Sekar yang kini sudah mengerti,mengapa dirinya diperlakukan kasar oleh pria yang baru dia temui dua hari yang lalu itu.
"Jadi budak untukku,lakukan apapun yang aku minta"
Deg...
Jangung Sekar seakan terhenti berdetak saat Abi mengatakan persyaratan agar Sekar bisa menebus semua kesalahan yang dilakukan oleh ibunya pada keluarga Abi.
Meski Sekar tidak tahu apa apa tentang kelakuan sang Mamah,namun Sekar bisa tahu betul bagaimana perasaan Abi saat ini.
Selain hancur karena ditinggalkan oleh wanita yang paling berharga untuknya,Abi juga harus menerima berita tentang perselingkuhan sang ayah yang mengakibatkan sang mamah stress dan akhirnya memilih bunuh diri.
Dengan tubuh yang masih bergetar,Sekar akhirnya menganggu pasrah.Toh menolak pun percuma,pria itu tidak akan membiarkan nya pergi begitu saja.
Mungkin saja pria itu malah akan semakin membuat Sekar semakin menderita dan tersiksa jika menolak semua keinginan dari pria yang entah siapa dia.Bahkan untuk namanya pun Sekar tidak tahu.
"Bagus,menurutlah.Maka semua akan baik baik saja"ucapnya sembari melepaskan cengkraman tangan nya dibahu Sekar lalu berjalan menjauhi tubuh Sekar yang masih ketakutan.
Sekar pun sedikit merasa lega saat pria itu tidak lagi berbuat kasar terhadapnya.Sekar masih memperhatikan setiap gerak gerik pria yang masih enggan meninggalkan kamarnya.
Pria itu terus berjalan menuju ranjang dan mengambil 2 buah paperbag yang tersimpan disana.
Abi mengambilnya lalu kembali mendekat ke arah Sekar lalu memberikan dua buah paperbag itu.
"Pakai ini,lalu setelah itu ikut aku ke suatu tempat"lanjutnya dingin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!